PENDAHULUAN
peranan penting bagi kehidupan manusia. Orang yang memiliki tingkat percaya
diri yang tinggi cenderung yakin pada kemampuan sendiri dan mandiri. Orang
yang demikian akan sangat jarang dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak
Karena orang yang percaya diri tidak merasa perlu menyesuaikan diri agar
diterima, mereka tidak bergantung pada orang lain untuk merasa nyaman tentang
diri sendiri, bahkan mereka mau mengambil resiko celaan orang lain karena
percaya diri yang mereka miliki dan kemampuan mereka menerima diri mereka
apa adanya.
Untuk meningkatkan percaya diri kita, penting agar kita memandang diri
secara realistis. Percaya diri tidak berarti mampu melakukan segala hal. Namun
percaya diri berarti bahwa apabila aspirasi mereka tidak terpenuhi, orang yang
percaya diri terus mengadopsi sikap positif, mengambil yang terbaik dari keadaan
atas hidup mereka sendiri dan memperjuangkan hak dan aspirasi mereka,
sementara pada saat yang bersamaan menjaga agar aspirasi itu realistis.
Sama halnya dalam dunia pendidikan, percaya diri merupakan faktor
penting yang perlu dikembangkan dan dilatih bagi peserta didik melalui proses
pembelajaran yang dilakukan setiap hari didalam maupun diluar kelas. Melalui
percaya diri peserta didik. Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan
Kristen hadir dalam dunia pendidikan agar peserta didik mampu menjadi manusia
yang beriman dan berakhlak mulia. Yang juga bertujuan untuk memperkenalkan
Allah Sang pencipta dan karyaNya dalam setiap proses yang dialami dan dilalui
pelajar Kristen yang mampu melakukan suatu perubahan diri. Perubahan yang
dimaksud adalah menampilkan citra diri sebagai murid Kristus yang penuh
dengan kasih, rendah hati, tulus dalam pikiran, perkataan dan perbuatannya serta
sebagai pelajar Kristen yang mampu melakukan suatu perubahan diri mencapai
prestasi belajar yang baik jika dalam segala hal ia selalu tidak yakin akan apa
yang ia perbuat dan selalu meragukan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu
tugas.
Oleh sebab itu penulis akan membahas satu persatu masalah yang
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Hal ini sangat terlihat jelas dalam diri
siswa ketika mereka tidak yakin pada kemampuan yang ia miliki, sehingga dalam
sering kali dijumpai dimana anak terlebih dahulu berfikir negatif tentang apakah
hal ini peserta didik seringkali merasa takut, ragu-ragu atau malu untuk berbicara.
Tidak berani bertanya ketika diberikan kesempatan untuk bertanya oleh guru,
didalam proses pembelajaran peserta didik sering diam dan tidak mau bertanya untuk
mengasah rasa ingin tahunya. Sehingga ketika guru menyuruh siswa untuk menjawab
karena tidak yakin akan jawaban yang akan disampaikan, dan walaupun siswa bisa
Ragu-ragu dalam betindak dan pesimis, hal ini bisa terjadi karena peserta
didik kurang percaya diri, cenderung melihat segala sesuatunya dari sisi negatif.
Mereka sering merasa cemas sehingga mengakibatkan keragu-raguan dalam
bertindak dapat dilihat ketika mengutarakan pendapatnya ia yakin tak yakin akan
Perasaan minder terhadap teman yang lebih pintar, mereka selalu merasa
bahwa dirinya adalah orang yang paling bodoh dari sekian peserta didik yang ada
pesimis dan tidak mau terlibat dalam proses pembelajaran, hal inilah yang
diberikan. Siswa yang tidak percaya diri cenderung merasa tidak mampu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga peserta didik lebih memilih untuk
memberikan masukan atau ide yang baru dalam proses pembelajran yang sedang
berlangsung, dimana peserta didik dilatih menjadi pembicara dan pendengar agar
kesalahan temanya.
Upaya peningkataan percaya diri siswa melalui penerapan model
didik dan interaksi peserta didik dengan peserta didik lainnya. Ini berarti peserta
didik lebih aktif lagi dalam proses belajar mengajar dikelas, sehingga mereka
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti sebagai calon pendidik tertarik untuk
Di Kelas X TITL SMK Swasta Tri Sakti Lubuk Pakam Tahun 2020”.