SKRIPSI
Oleh:
SIHABUDIN
NIM: 02421409
Artinya :
“Ilmu nahwu adalah ilmu yang lebih utama untuk dipelajari terlebih dahulu, sebab
perkataan dengan bahasa arab tanpa ilmu nahwu itu pasti tidak bisa untuk
difahami” 1
1
Sayikh Syarifuddin Yahya Al-Imrithi, Nadzam Al-Imrithi, Madrasah Hidayah Surabaya
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAKS
vii
ﺗﺠﺮﻳﺪ R
ﻳﻬﺪف هﺬااﻟﺒﺤﺚ إﻟﻰ ﻣﻌﺮﻓﺔ آﻴﻔﻴﺔ ﺗﺪرﻳﺲ اﻟﻨﺤﻮي إﻋﺘﻤﺎدا ﻋﻠﻰ آﺘﺎب R
viii
KATA PENGANTAR
اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ وﺑﻪ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ اﻡﻮر اﻟﺪﻧﻴﺎ واﻟﺪیﻦ واﻟﺬى أﻧﺰل
اﻟﻘﺮأن ﺑﻠﺴﺎن ﻋﺮﺑﻲ ﻡﺒﻴﻦ واﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻰ أﺷﺮف اﻷﻧﺒﻴﺎء واﻟﻤﺮﺱﻠﻴﻦ
أﻡﺎ ﺑﻌﺪ.ﺱﻴﺪﻧﺎ ﻡﺤﻤﺪ وﻋﻠﻰ أﻟﻪ وﺹﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ
Segala puji dan syukur penulis pamjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa,
yang telah menurunkan al-Quran dalam nahasa Arab yang terang, salawat dan salam
Allah senantiasa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta
penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini
dapat terlaksana atas bantuan berbagai pihak, maka sudah sepantasnyalah penulis
1. Bapak Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag selaku dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan
Kalijaga.
2. Bapak Drs. H. Zainal Arifin Ahmad, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan
3. Bapak Drs. Adzfar Ammar M.A. Selaku pembimbing yang telah membimbing
5. Seluruh dosen PBA yang telah membimbing dan membantu penulis selama
ix
6. Staf Tata Usaha Jurusan PBA yang membantu kelancaran penulis dalam
7. Ustad Nuri Sahrul Badri selaku guru nahwu kelas I’dadiyah yang telah
dan kesabaran, terimakasih atas segala yang telah diberikan kepada penyusun,
9. Teh Ai, teh Popi, teh Tuti, adik-adikku dan seluruh kerabat penulis yang
10. Arif, Obot, Tatang, Uhe, teman-teman ForSASSY yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, dan teman-teman Tutul 10 yang selalui menghiasi hari-
11. Aris Risdiana S.Sos.I beserta istri yang telah memberikan pengarahannya
12. Teman-teman PPL khususnya yang menjadi teman dekat penulis terimakasih
Habib, H. Ibad, kang Panjul, Daud, om Singo terimakasih kalian selalu ada
ketika aku dalam keadaan suka dan duka, sahabat lainnya yang tidak bisa
x
Atas partisipasi yang telah diberikan akhirnya penulis berharap, semoga
amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah SWT
dan mudah-mudahan penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi
penulis
Sihabudin
02421409
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iv
HALAMAN MOTO.......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul.............................................................................. 1
C. Rumusan Masalah........................................................................... 6
E. Metode Penelitian............................................................................ 7
xii
F. Kerangka Teori................................................................................ 11
G. Tinjauan Pustaka............................................................................. 29
H. Sistematika Pembahasan.................................................................. 30
KRAPYAK YOGYAKARTA
A. Letak Geografis.............................................................................. 32
5. Metode Pengajaran................................................................... 71
xiii
7. Prestasi Hasil Belajar ............................................................... 81
Mengatasinya
A. Kesimpulan .................................................................................... 92
B. Saran-saran..................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiv
DAFTAR TABEL
xv
Tabel XXI Respon Santri Terhadap Tugas Rumah Yang Diberikan
Oleh Ustadz Nahwu................................................................ 85
Tabel XXII Usaha Santri Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Nahwu..... 85
Tabel XXIII Tanggapan Santri Atas Kehendak Siapa Mereka
Mempelajari Nahwu................................................................ 87
Tabel XXIV Tanggapan Santri Tentang Apa Yang Mendorong Mereka
Untuk Mengikuti Pelajaran Nahwu........................................ 87
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
proses belajar mengajar yang di dalamnya terdapat guru dan peserta didik.
berkesinambungan. 2
kata-kata bahasa Arab baik dari segi i’rob maupun binanya. Di dalamnya
diketahui juga apa yang terjadi dari harokat akhir suatu kata baik rofa’,
1 WJS. Purwidarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
hlm. 22
2 A. Rohani HM, Abu Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 1986),
hlm. 12
1
2
nasab, jar, maupun jazem, atau tetap saja pada suatu keadaan setelah kata
kehidupan manusia, Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena sebagai makhluk
manusia memerlukan kerja sama dengan orang lain dalam semua aspek berarti
keinginan seseorang dan ia merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak
dapat dipisah-pisahkan.
dibuat agar bahasa itu terus menerus baru dalam setiap perseorangan sebagai
ada di dunia ini tentu memiliki fungsi dan peran yang sangat penting bagi
setiap bangsa dan masyarakat itu sendiri. Bila dilihat dari fungsinya, bahasa
juga merupakan bahasa yang sangat penting bagi umat Islam. Hal ini
disebabkan kedua pedoman umat Islam (Al-Qur'an dan Hadits) serta buku-
buku yang dipakai acuan dalam mengambil suatu hukum pada umumnya
ibadah ritual maupun ibadah shalat sehingga materi yang dipelajari kemudian
keabsahan dalam beribadah yang terbatas pada doa-doa, ataupun bahasa Arab
4
Soenarji, Sendi Dasar Linguistik Bagi Kepentinagn Pengajaran Bahasa, (Semarang:
IKIP Semarang Press, 1991), hlm. 9
4
ini tentunya tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. Baru-
bahasa Arab:
berbahasa Arab.
bahasa Arab.
mutlak diperlukan Ilmu Nah{wu dan Sharaf, namun yang lebih diprioritaskan
5
Ali Akrom Fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 2 (Tata Bahasa Arab) Praktis dan Aplikatif
.( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995), hlm. 36.
5
Salah satu pembelajaran ilmu Nah{wu dan sharaf sebagai sarana dalam
dan Mustafa Amin, karena dalam kitab ini diajarkan pengajaran nahwu untuk
dengan metode yang ada dalm kitab An-Nahwu Al-Wad{ih itu sendiri.
{ u Al-Wad{ih adalah
Metode yang digunakan dalam kitab An-Nahw
latihan-latihan. Akan tetapi hal ini ada sedikit perbedaan dengan apa yang
C. Rumusan Masalah
3. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat mempelajari kitab an-
Nah{wu al-Wad{ih.
1. Tujuan Penelitian
Pesantren Al-Munawwir
Al-Munawwir.
2. Kegunaan Penelitian
b. Upaya mencari titik temu antara ilmu yang bersifat teoritik dengan
Nah{wu al-Wad{ih.
E. Metode Penelitian
Munawwir
dengan :
a. Metode Observasi
akan diteliti tentang situasi dan kondisi yang ada secara obyektif, yaitu
didirikannya.
b. Metode Wawancara
7
Anas Sudjono, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, (Yogyakarta: UD. Rama,
1986), hal. 126
8
Ibid, hal. 126
9
c. Metode Dokumentasi
d. Angket (Kuesioner)
9
Husaini Usman, Purnomo Setiadi Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2000). Hal. 57-58
10
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian………, hlm. 236
10
diperoleh menjadi berarti. Banyak data yang yang terkumpul bila tidak
kesimpulan.
Mx =
∑ fx
N
f
P= × 100 0 0
N
F. Kerangka Teori
mengemukakan uraian teoritis secara ringkas dan jelas dari beberapa literatur
12
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm. 78
12
yang relevan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Studi penjajakan ini
1. Pengajaran Nahwu
Qawa'id di dalamnya terdapat dua unsur yang saling terkait satu sama lain,
yakni Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Ilmu Nahwu merupakan salah satu
cabang ilmu bahasa Arab yang biasa digunakan sebagai sarana untuk
ilmu nahwu itu mutlak diajarkan kepada peserta didik agar ia memiliki
kemampuan berbahasa Arab dengan baik dan benar karena suatu bahasa
akan sulit difahami selain itu juga Ilmu Nahwu sangat berperan dalam
atau gagasan seseorang lewat lisan maupun tulisan, akan tetapi juga sangat
kesalahan makna dan maksud yang ingin disampaikan kepada orang lain.
mengajarkan nahwu terutama metode dan kitab atau buku yang akan
teks-teks Arab oleh siswa sendiri tanpa dibantu oleh guru) sehingga
nahwu. Model pengajaran ini adalah salah satu dari pendapat para ahli
13
Maksudin, Strategi pembelajaran Sharaf dalam Al-Arabiyah, Jurnal Pendidikan
Bahasa Arab, (Yagyakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fak, Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga,
2004),hlm. 35-36
14
a. Tingkat Ibtidaiyah
yaitu: ula, tsaniyah, dan tsalisah. Di dalam halaqah ula meliputi dua
kelas, yaitu pertama dan kedua. Pada halaqah ini anak tidak diajarkan
dari susunan kalimat dengn bentuk tertentu, karena anak pada halaqah
percobaan-percobaan.
Pada halaqah Tsaniyah meliputi dua kelas, yaitu kelas tiga dan
kelas empat. Pada halaqah ini anak diberikan latihan dengan dua cara
bentuk tanya jawab dan tentang sebagai kata ganti atau dhamir, dengan
halaqah tiga meliputi dua kelas, yaitu lima dan enam. Murid pada
b. Tingkat I’dadiyah
bab yang diajarkan pada tingkat sebelumnya serta materi bersifat lebih
c. Tingkat Tsanawiyah
Jadi nahwu belum tentu sesuai diajarkan di setiap tingkat, hal ini
14
Ali Akram Fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 2…….., hlm. 34
16
2. Komponen-Komponen Pengajaran
a. Tujuan Pengajaran
sebagai berikut :
15
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belejar Mengajar (Bandung : Sumber Baru
Agensindo Offset), 1989, hlm. 30
17
perasaan. 16
mereka.
16
A Akrom Malibari, Pengajaran Bahasa di MA, (Jakarta Bulan Bintang, 1787), Hlm.
20.
17
Maksudin, Strategi Pembelajaran Sharaf……………hlm. 34
18
rasa bahasa
kalimat
benar.
b. Materi Pengajaran
tujuan yang hendak dicapai sehingga dalam penulisan materi harus ada
menentukan materi apa yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
pula dengan gradasi dan organisasi materi harus tepat sehingga materi
tingkat masing-masing.
c. Metode pengajaran
berikut:
dasar semua bahasa di dunia ini, dan bahwa tata bahasa merupakan
bagian dari filsafat dan logika. Belajar bahasa dengan demikian dapat
menghafal.
dalam teks itu seringkali terdapat struktur kalimat yang rumit dan kosa
18
. Muljanto Sumardi, “Penajaran Bahasa Asing Sebuah Tujuan dan Segi Metodologi”,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 12
21
2) Materi pelajaran terdiri atas buku nah{wu, kamus atau daftar kata
4) Kosa kata diberikan dalam kamus dwi bahasa, atau daftar kosa kata
beserta terjemahannya.
5) Teks baca berupa karya sastra klasik atau kitab keagamaan lama.
bahasa pelajar.
7) Peran guru aktif sebagai penyaji materi. Peran pelajar pasif sebagai
penerima materi.
bahasaan (nah{wu).
tata bahasa.
mampu menerjemahkannya
bahasa
menghafal
konteks yang luas, dan hasilnya tidak lazim menurut citra bahasa
ibu siswa.
tidak diperoleh
bahasa modern
maka tidak tersisa lagi tempat untuk ekspresi dan kreasi siswa
berbahasa.
yang akan dijadikan acuan oleh penulis. Dalam kitab an-Nah{wu al-
bawah ini.
ﻧﻠﻌﺐ ﺑﺎ اﻝﻜﺮة
ﻳﻠﻌﺐ ﺑﺎ اﻝﻜﺮة
ﺽﺮب اﺣﻤﺪ
اﻝﻔﻌﻞ اﻝﻤﺎﺽﻲ هﻮ آﻞ ﻓﻌﻞ ﻳﺪل ﻋﻠﻰ ﺣﺪوث ﺷﻴﺊ ﻡﻀﻲ ﻗﺒﻞ زﻡﻦ اﻝﺘﻜﻠﻢ
اﻧﺼﺮ ﻳﺎ اﺣﻤﺪ
اﻝﻔﻌﻞ اﻻﻡﺮ هﻮ آﻞ ﻓﻌﻞ ﻳﺪل ﻋﻠﻰ ﺣﺼﻮل ﺷﻴﺊ ﺑﻌﺪ زﻡﻦ اﻝﺘﻜﻢ
sudah mencapai tujuan yang diharapkan.. selain itu juga banyak sekali
asing tersebut. 19
belajar
secara fisik dan mental belajar, keaktifan siswa itu dapat terwujud
memahaminya
kelompok
d. Alat pengajaran
dipilih atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditentukan sebelumnya.
bersifat kongkrit dan ada yang barsifat abstrak. Dalam proses belajar
alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi benda yang sengaja
visual yang berupa alat-alat elektronik tape dan kaset recorder, TV dan
belajar mengajar bahasa Arab, maka guru harus selektif dalam memilih
22
Nana Sudjana, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar.....h 31.
23
Sutari Imam Bernadib, ’pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis”. (Yogyakarta: Andi
Offset, 1989). h 96
28
e. Evaluasi Pengajaran
24
Nana Sudjana, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar.....h 30
25
.Anas Sujono. “pengantar Evalusi Pendidikan”. (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada,
2003). h 2
26
. Sutomo. “Tekhnik Penilain Pendidikan”. (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1985). h 9
29
ini berarti menilai kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat
mengajar berikutnya. 27
G. Tinjauan Pustaka
nahwu bagi kelas dua MTs Pondok Pabelan Mungkid Magelang”. Adapun
hasil penelitian itu menyatakan metode istiq`ro untuk pengajaran nahwu yang
diterapkan di kelas dua MTs Pondok Mungkid Magelang sudsah cukup sukses
hal ini dapat dilihat dalam proses berlangsungnya pengajaran nahwu dan hasil
wawancara kepada guru nahwu serta hasil angket yang telah dibagikan kepada
27
. Nana Sudjana, Teknik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar.....hlm. 111
30
perlawanan. kedekatan antara satu contoh dengan contoh yang lain, serta
ada studi penelitian tentang pengajaran nahwu dengan menggunakan kitab an-
nahwu al-Wad{ih
H. Sistematika Pembahasan
BAB III. Dalam bab ini penulis menguraikan pembelajaran nah{wu dengan
BAB IV. Dalam bab ini penulis menyimpulkan kesimpulan serta sarana-
skripsi ini dan juga penulis lengkapi daftar curiculum vitae. Dan di
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salafiyah II, membahas dan menguraikan hasilnya dalam skripsi ini, maka
diajarkan
karena beliau hanya menggunakan satu buku atau kitab yang menjadi
acuan pokoknya.
91
92
dikatakan kurang baik, karena hasil rata-rata latihan nahwu yang penulis
Madrasah Salafiyah II :
nahwu
c. Adanya minat para santri yang sangat besar dalam mempelajari nahwu.
B. SARAN-SARAN
dalam belajar.
kelas.
pengajaran
yang dianggap susah kepada ustadz atau santri senior agar tidak
C. Kata Penutup
ini. Meskipun dalam penyusunan skripsi ini penulis telah berusaha dengan
segenap kemampuan yang ada, namun penulis menyadari masih banyak sekali
ada pada penulis. Untuk itu penulis selalu mengharapkan kritik konstruktif
khususnya pendidikan bahasa Arab. Semoga Allah SWT Yang Maha Pengasih
Ahmad Rohani HM, Abu Ahmad. Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
1986.
2005.
Ali akrom fahmi, Ilmu Nahwu dan Sharaf 2 (Tata Bahasa Praktis dan Aplikatif),
Persada, 2003.
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknik Mata Pelajaran Bahasa Arab, Jakarta:
TP, 1996.
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Bahasa Arab, Jakarta: PT Nida Karya Agung,
1983.
Nana Sujana, Dasar-Dasar Peroses Belajar Mengajar, Jakarta: Sinar Baru Agen
Offset, 1989.
CV asy-Syifa, 1991.
Hidayah Al-Mubtadiin.
1976.
ANGKET PENELITIAN
A. Pengantar
Sebagai upaya pengembangan teori tentang pengajaran nahwu dengan
jawaban angket dari saudara ini. Peneliti berharap saudara berkenan mengisi
tersedia.
Yogyakarta, 28 Juli2008
Peneliti
Sihabudin
B. Identitas Diri
Nama :…………………
C. Petunjuk Pengisian
1) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban pada alternative
jawaban a,b, dan c sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2) Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah. Olehkarena itu peneliti
berharap jawaban yang obyektif, jujur dan tidak mengada-ada
karena semua itu meripakan bantuan yang tidak ternilai bagi
peneliti. Atas kesediaanya peneliti ucapkan terimakasih.
Selamat Mengerjakan!!!
Salafiyah II
4. Apakah ada kualifikasi/ criteria guru khusus untuk mengajar kitab nahwu
al-Wadih
8. Bagai mana proses yang ustadz lakukan dalam penagalaran nahwu bagi
kelas I’dadiyah
dalam proses pengjaran nahwukendala apa saja yang ustadz yang ustadz
10. Usaha apa yang ustadz lakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut