Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL AIR TERJUN KAPAS BIRU DI DESA PRONOJIWO KABUPATEN

LUMAJANG SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

Wahid Chandra M1) Siswo Martono2), Dhika Yuan Yurisma3)

S1 Desain Komunikasi Visual


Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)15420100069@stikom.edu, 2) Siswo@stikom.edu, 3) Dhika@stikom.edu
Abstrak: Jawa timur memiliki banyak potensi pariwisata salah satunya terdapat di kabupaten Lumajang kecamatan
pronojiwo desa pronojiwo dengan bentuk kawasan pegunungan desa ini memiliki banyak potensi wisata alam yang
menyajikan pemandangan alam asri salah satunya terdapat wisata air terjun kapas biru. Air Terjun ini memiliki aliran yang
berwarna biru dan menyerupai kapas. Peneliti telah melakukan observasi di wisata air terjun kapas biru dan menemukan
fakta bahwa tempat wisata ini memerlukan bantuan agar tempat wisata ini dapat dikenal secara luas. Maka dari itu solusi
yang diberikan oleh peneliti adalah melakukan perancangan identitas visual wisata air terjun kapas biru sebagai upaya
meningkatkan Brand awareness. Untuk menunjang pembuatan identitas visual yang baik dan benar maka peneliti juga
merancang graphic standard manual dan sign sytem berupa wayfinding didalam Graphic Standard Manual berisi pedoman
dan aturan dari elemen-elemen yang mendukung identitas visual tersebut seperti logo, warna, tipografi, dan sebagainya.
tidak hanya itu graphic standart manual juga dapat untuk dijadikan acuan pembuatan dan penggunaan logo tersebut
kedepannya. Kemudian peneliti juga membuat media pendukung yang diharapkan bisa membantu untuk mengenalkan
wisata ini, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan daya tarik wisatawan.
Kata Kunci : Identitas Visual, Brand Awareness, Logo, Graphic Standart Manual, Wayfinding

Latar Belakang Masalah sebelah Selatan Kecamatan Tempursari dan sebelah


Barat Kabupaten Malang ( lumajangkab.go.id). Dengan
Pariwisata berkembang seiring bertambahnya bentuk kawasan pegunungan kecamatan ini memiliki
penduduk dunia yang menghasilkan kebutuhan untuk banyak potensi wisata alam yang menyajikan
berekreasi mengalami peningkatan sedangkan orang pemandangan alam diantaranya terdapat goa tetes, air
yang melakukan kegiatan tersebut disebut wisatawan. terjun tumpak sewu, air terjun kabut pelangi, coban sewu
Kegiatan pariwisata bertujuan untuk mencari dan air terjun kapas biru.
kesenangan dengan meninggalkan rutinitas sehari-hari
agar tidak bosan. Secara administratif Jawa Timur Salah satu destinasi yang memiliki potensi
terbagi menjadi 29 kabupaten dan 9 kota, dengan Kota alam yaitu Air Terjun Kapas Biru yang terletak di Desa
Surabaya sebagai ibukota provinsi. Ini menjadikan Jawa Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Air terjun
Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kapas biru memiliki potensi untuk lebih dikenal oleh
kabupaten/kota terbanyak di Indonesia(http:// masyarakat terutama bagi mereka pencinta tracking dan
jatimprov.go.id). Jawa Timur memiliki potensi traveling dari hasil wawancara dengan beberapa
pariwisata yang besar. Sehingga layak untuk menjadi pengunjung yang tergolong anak muda mereka
destinasi pariwisata dunia. Gubernur Jawa Timur menyukai tempat ini dikarenakan kondisi alam yang
Soekarwo mengatakan pariwisata menjadi bagian masih terjaga dan akses jalan menuju lokasi yang benar
terpenting dalam meningkatkan devisa serta menarik benar memacu adrenaline mereka bersusah payah untuk
para wisatawan untuk berkunjung, besarnya manfaat mendapatkan suatu pengalaman baru yang dapat
potensi wisata yang ditunjang dengan adanya sumber memuaskan jiwa muda mereka.
daya alam yang melimpah menjadikan sektor pariwisata
di jawatimur layak dilakukan pembangunan Untuk meuju lokasi wisata ini dapat di tempuh
berkelanjutan (http://jatim.tribunnews.com). beberapa dari arah lumajang malang dan sebaliknya. Lokasi ini
potensi yang dapat dikembangkan salah satunya terdapat dapat dengan mudah ditemukan karena berada di jalur
di Kabupaten Lumajang kecamatan pronojiwo desa utama. Pengelolah menyediakan banner dengan ukuran
pronojiwo. 4x3 meter di depan gang pintu masuk wisata agar
wisatawan dapat dengan mudah menemukan lokasi ini.
Pronojiwo adalah salah satu desa di kabupaten Nama air terjun kapas biru sendiri menurut Bapak
lumajang dengan Luas wilayah 40.55 Km terletak pada Gimbong selaku pokdarwis berawal dari keisengan
112°54'09 - 113°01'09 BT dan 8°06'30 - 8°15'43L S. atas warga setempat karna melihat jatuhnya air terjun
Kecamatan Pronojiwo yaitu di sebelah Utara Gunung menyerupai kapas dan berwarna biru sehingga
Semeru di sebelah Timur Kecamatan Candipuro, menyebabkan seperti gumpalan kabut sehingga
diberikan nama Wisata Air Terjun Kapas Biru. Dari segi ungkapan ekspresi visual yang ditampilkan secara
khas desa ini juga menyimpan tanaman dan buah-buahan sistematis dan dapat menunjukan citra usaha.
khas yang cukup unik dan menarik seperti Pisang
Agung, Salak Prono, Durian Gundul, dan Kopi Salak Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh ketika berkunjung bahwa identitas visual yang kuat sangat diperlukan
kesana. untuk menjadikan citra usaha dan pembeda antara satu
tempat dengan lainnya.secara sederhana identitas terdiri
Kapas Biru sendiri sebenarnya sudah terdaftar dari pemilihan nama,tipografi , gambar pendukung dan
di dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten warna. Sehingga nantinya akan melahirkan sebuah
Lumajang namun yang disayangkan wisata ini dari segi brand dimana menurut (Aaker, 1996) Brand merupakan
pengelolahan masi di ambil oleh warga sekitar secara seperangkat aset dan liabilities terkait dengan nama
swadaya masyarakat sehinnga menyebabkan air terjun merk dan simbol yang menambahkan atau merupakan
ini masi belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas turunan dari nilai yang disediakan oleh sebuah produk
atau jasa yang nantinya akan mebuat calon pembeli
1200 untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek
sebagian-bagian dari produk tertentu (Durianto, 2001)
1000
800 Dari penjelasan diatas peneliti mengetahui
2018 = 7614
kendala yang menjadi hambatan dalam
600 Kunjungan
memperkenalkan wisata ini yaitu terletak pada identitas
400 2019 = 1800 visual yang belum dimiliki, oleh karena itu hasil
Kunjungan perancangan ini akan mewujudkan perancangan
200
identitas visual sebagai upaya meningkatkan brand
0 awareness
Jan MarMei Jul Sep Nov
Metode Penelitian
Tabel 1.1 Daftar Kunjungan Kapas Biru Peneliti menggunakan metode kualitatif
sebagai tujuan perancangan. Penelitian kualitatif adalah
Sumber : Dokumentasi Kapas Biru, 2019 suatu pengamatan yang dilakukan di lokasi wisata untuk
mendapatkan data atau bukti terkait dengan riset
Berdasarkan hasil kunjungan di tahun 2018 (santana, 2010:5). Diharapkan dengan penelitian
pengunjung yang memasuki wisata ini mencapai 7614 kualitatif peneliti mendapatkan data yang sesuai dan
kunjungan dimana kenaikan tertinggi berada pada bulan terperinci sehingga dapat menunjang perancangan
Desember dengan total kunjungan 1001 dikarenakan identitas visual kapas biru sebagai upaya meningatkan
bertepatan dengan liburan panjang tahun baru, brand awareness.
kunjungan ini mengalami penurunan setelah tahun baru
dilihat dari grafik pengunjung di bulan Januari – Maret. Objek Penelitian
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan
Bapak Gimbong selaku pokdarwis Air Terjun Kapas Untuk merancang perancangan “identitas
Biru. Wisata ini masih terbilang baru dan belum dikenal visual air terjun kapas biru di desa pronojiwo kabupaten
dengan baik oleh wisatawan sebagai salah satu destinasi lumajang sebagai upaya meningkatkan brand
wisata di lumajang dikarenakan belum memiliki awarenss” memiliki objek penelitian berupa wisata air
identitas visual yang dapat dilihat wisatawan seperti logo terjum Kapas Biru. Peneliti mecari data tambahan
dimana kegunaannya untuk menjadi pembeda atau dengan melakukan sebuah analisa yang berhubungan
identitas antar kelompok (Didit Widiatmoko dengan Kapas Biru.
Suwardikum, 2009). Tidak hanya logo sebagai identitas,
Hasil Analisis Data
signage (penunjuk arah) juga bisa menjadi salah satu
penunjang identitas objek wisata (Christianna, 2016) a. Observasi
Sign memiliki arti tanda dalam bahasa Indonesia yang
merupakan komunikasi dalam bentuk verbal maupun teknik observasi bertujuan untuk mengetahui
visual Sign system dalam desain komunikasi visual secara langsung objek yang akan diteliti khususnya
merupakan representasi visual dengan tujuan untuk wisata air terjun Kapas Biru untuk melihat secara
menjadikannya sebagai media interaksi manusia dalam langsung kondisi wisata alam sekitar.
ruang pubik (Tinarbuko,2009:12) Untuk
memperkenalkan Air Terjun Kapas Biru tentunya b. wawancara
memerlukan identitas visual yang dapat ditangkap oleh wawancara bertujuan untuk menggali
penglihatan wisatawan itu sendiri dimana Menurut informasi lebih dalam terkait Kapas Biru. Wawancara
Heskett (2002:125) identitas visual merupakan sebuah dilakukan dengan Bapak Gimbong selaku pokdarwis,
Ibu Tatik selaku pemilik warung dan Aris selaku traveling dimana disetiap perjalanan menuju lokasi mata
pengunjung wisata. akan dimanjakan oleh pemandangan alam sekitar. Oleh
karena itu dilakukan sebuah perancangan identitas visual
c. dokumentasi berdasarkan keunikan yang nantinya dapat mewakili
dokumentasi bertujuan sebagai cara untuk image dari wisata air terjun kapas biru agar wisatawan
medapatan data berupa tampilan visual berupa foto khususnya di daerah jawa timur tertarik dengan Kapas
dengan narasumber dan tempat wisata Kapas Biru biru yang dikenal oleh masyarakat dari beberapa daerah.
sebagai bahan refrensi untuk membuat identitas visual Unique Selling Proposition
selain itu bisa menjadi bukti penguat data .
Keunikan dari wisata ini adalah memiliki aliran
d. Studi literatur deras yang jatuh dari atas menyerupai kapas dan
studi literatur dalam pengerjaan penelitian ini berwarna biru jernih serta memiliki akses jalan menuju
diambil dari buku, jurnal dan internet sebagai pedoman lokasi yang cocok untuk mereka yang menyukai
dalam proses perancangan. tracking dan traveling. Tempat ini juga menyediakan
salak prono sebagai oleh oleh ketika berkunjung
Segmentasi, Targeting, Posisitioning kedaerah wisata ini.

Segmentasi Analisis SWOT


a. Geografis
FAKTOR INTERNAL STRENGHT WEAKNESS

(S–W)

1. Aliran air terjun yang 1. Tidak adanya identitas


menyerupai kapas dan berwarna berupa logo.
jernih
2. Belum ada penanda lokasi
2. Akses wisata satu titik dimana disekitar area wisata
pengunjung bisa langsung turun
untuk bermain dan berenang di 3. Akses jalan yang masih
FAKTOR EXTERNAL sekitar lokasi terjal dan curam

Negara : Indonesia (O–T)

OPPORTUNITIES
3. Pemandangan alam yang sangat
menarik

S-O WO

1. bisa dijadikan sebagai wisata Menjadikan tempat wisata yang merancang sign sytem berupa
untuk mereka yang menyukai
cocok bagi mereka pencinta wiyfinding sebagai penanda
tantangan
tacking dan traveling disekitar lokasi

Wilayah : Jawa Timur


2. cocok untuk tracking dan
traveling

THREAT ST WT

1. Pengunjung yang menurun Merancang media promosi Merancang identitas visual


sebagai upaya menarik

Iklim : Tropis
2. Banyak wisata air terjun di berupa logo berdasarkan
desa pronojiwo pengunjung
karakteristiknya

STRATEGI UTAMA Merancang Identitas Visual berdasarkan karakteristiknya Berupa

Logo, wiyfinding dan Media Promosi Sebagai Upaya Meningkatkan

Brand Awareness

b. Demografis
Usia : 15-30 Tabel 4.1 Analisis SWOT

Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

Pendidilam : SMP/SMA/PERGURUAN Dari hasil analisa SWOT peneliti dapat


mengetahui strategi yang dapat digunakan dalam
TINGGI (Sarjana/Diploma) memperkenalkan wisata Kapas Biru terhadap
Profesi : Pelajar masyarakat yaitu dengan cara merancang Identitas
Visual Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness
Kelas Sosial : Menengah Keatas
Keyword
Psikografis ACTIVE

Giat selalu beraksi


dan bereaksi terhadap YOUTFULL
sesuatu

Bersifat anak muda

a. Gaya Hidup : Menyukai Tracking dan Traveling


STP TASTEFULL

Jawa Timur Berkelas memiliki rasa atau minat


Usia 15-30 Tahun dengan hal baru
Memiliki Gaya Hidup
Tracking & Traveling
Memiliki Jiwa Petualangan TRAVELING

Melakukan Perjalanan

b. Kepribadian : Menyukai Petualangan dan rasa OBSERVASI

WAWANCAR A
SWOT
AWARENESS

Kesadaran tentang suatuhal CHARM EXPERIENCE


Merancang IdentitasVisual

ingin tahu yang tinggi. DOKUMEN TASI

STUDI PUS TAKA


berdasarkan karakteristiknya
Berupa Logo, wiyfinding
dan Media Promosi
Sebagai Upaya Meningkatkan
Brand Awareness
KARAKTERISTIK

Mempunyai ciri khas


atau kepribadian diri
Pesona yang menarik
atau memikat
sebuah pengalaman yang didapat

NATURAL

Kekayaan alam yang terbentuk

Targeting
secara alamiah
USP
Karakteristik wisata ini yaitu EXTREME
memilikiakses jalan yang terjal, CHALANGE
curam dan cocok untuk tracking
dengan pemandangan alam yang
menakjubkan serta keunikan Menantang/ tantangan
Kegiatan yang memacu adrenaline
Air Terjun yang jatuh menyerupai
kapas dan airnya
berwarna biru jernih
UNIQUESSSS

sesuatu yang spesial lain

Target dalam perancangan identitas visual Air dari yang lain

Terjun Kapas Biru ini adalah usia remaja hingga dewasa Gambar 4.1 Keyword Kapas Biru
dengan rentan usia 15-30 tahun, dengan sifat
karakteristik memiliki jiwa petualangan dan menyukai Sumber : Hasil Olahan Penulis 2019
kegiatan berlibur.
Strategi Kreativ
Posisitioning
Dalam upaya merancang identitas visul strategi
Kapas Biru menempatkan dirinya sebagai
kreatif sangat dibutuhkan dalam perancangan identitas
wisata air terjun yang memiliki deras air yang turun dari
visual dan implementasi desain. Strategi kreatif ini akan
puncak air terjun berbentuk seperti kapas dan memiliki
disesuaikan dengan konsep perancangan yang telah
air berwarna biru jernih, serta akses meunuju lokasi
sangat cocok untuk mereka yang menyukai tracking dan
ditentukan yaitu “experience” unsur dari strategi kreatif ketenangan, bangga diri, semangat dan energi menurut
ini adalah: buku graphics design selain itu warna ini sesuai untuk
mempresentasikan konsep “experience”
1 Tagline
Tagline pada perancangan Perancanga Identitas
Visual Air Terjun Kapas Biru di Desa Pronojiwo
Kabupaten Lumajang Sebagai Upaya Brand Awareness
adalah Feel The Experience. Tagline ini sesuai dengan
hasil keyword selain itu sesuai dengan karakteristik
wisata ini yang dapat membawa target merasakan
sebuah pengalaman ketika berkunjung ke tempat wisata Gambar 4.3 Pemilihan Warna
ini
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
2. Ilustrasi
6. Logo
Pada perancangan Identitas Visual Air Terjun
Kapas Biru di Desa Pronojiwo Kabupaten Lumajang Pada Perancanga Identitas Visual Air Terjun
Sebagai Upaya Brand Awareness menggunakan ilustrasi Kapas Biru di Desa Pronojiwo Kabupaten Lumajang
dengan teknik vector untuk menarik perhatian target. Sebagai Upaya Brand Awareness ini merancang sebuah
logo terdiri dari logotype dan logogram. Perancangan ini
3. Layout
disesuakan dengan konsep “experience” dan
Layout pada perancangan ini menggunakan karakterisitik yang identik dengan Kapas Biru sehingga
sircuis layout dimana pada penataan letak tidak mengacu masyarakat dapat mengenali dan mengingat Kapas Biru.
pada ketentuan baku. Komposisi gambar visualnya.
Penataan ini berfungsi untuk mengatur tatanan konten
dengan bagian lainnya agar mudah dipahami.
4. Typhography
Rupa huruf pada implementasi desain
disesuaikan dengan konsep yang sudah ditentukan.
Pemilihan font juga dipengaruhi faktor readability
Gambar 4.4 Refrensi Visual
Comfortaa
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
selanjutnya peneliti melakukan
penyerdehanaan visual untuk dijadikan identitas visual
berupa logo Kapas Biru berikut penyerdehanaan bentuk
visual Kapas Biru.
Gambar 4.2 Jenis Font yang digunakan

Sumber : dafont.com, 2019

Pemilihan jenis rupa huruf yaitu Sans serif


Comfortaa yang ada pada gambar 4.4 akan
diimplementasikan pada logo Kapas Biru, Graphic
Standard Manual dan penerapannya pada media
pendukung. Font ini memiliki sifat sederhana dan Gambar 4.5 Penyerdehanaan Bentuk Refrensi Visual
keuntungannya sangat mudah untuk di baca.
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
5. Warna
Setelah proses penyerdehanaan bentuk refrensi
Penentuan warna pada perancangan ini akan visual dilakukan peneliti menentukan sketsa logo
digunakan dalam setiap identitas visual dan berdasarkan kesesuain konsep “experience”. Dari
impelementasi desain yang akan dibuat. Warna yang simplifikasi yang dibuat kemudian menentukan logo
diambil pada perancangan ini diambil dari 3 warna yaitu mana yang sesuai dengan karakteristik wisata Kapas
biru, biru muda dan orange yang mengandung filosifi Biru
Tahapan selanjutnya peneliti melakukan
perancangan logo Kapas Biru berupa logotype dan
logogram yang berfungsi untuk saling menjelaskan
identitas keduanya

Kapas Biru
Feel The Experience

Gambar 4.8 Final Logo

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

2. Graphic Standard Manual


Gambar 4.6 Sketsa Logo Terpilih
Graphic Standard Manual dirancang untuk
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 memuat informasi terkait kapas biru dan merupakan
komponen utama dalam menunjang perancangan
Setelah itu peneliti melakukan identitas visual Kapas Biru
komputerisasi untuk memperjelas logo Kapas biru
dengan mengatur ulang sketsa agar lebih proposional
dan memberikan warna yang sesuai dengan hasil
pemilihan warna.

Gambar 4.9 Graphic Standard Manual (Front Cover)

Sumber Hasil Olahan Peneliti, 2019


Front Cover
Kapas Biru
Feel The Experience
Front Cover memuat logo Kapas Biru disertai dengan
Gambar 4.7 Komputerisasi Logo Terpilih judul Graphic Standard Manual yang menggunakan
font comfortaa dengan ukuran 33.68 pt dengan
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 menggunakan kertas Art Paper 260 Gram yang berfungsi
untuk melindungi isi dari GSM ini agar rapi dan tidak
Setelah logo telah ditentukan maka selanjutnya kotor.
logo akan diimplementasikan dalam berbagai
implementasi desain pada perancangan identitas visual
Kapas Biru. Implementasi desain berupa Graphic
Standard Manual, Flyer, X-Banner, Wayfinding dan
merchandise yang bertujuan mendukung identitas visual
yang akan dirancang sebagai upaya brand awareness.
1 Logo Gambar 4. 10 Graphic Standard Manual (Back
tujuan utama perancangan ini adalah Cover)
merancang identitas visual Kapas Biru. Logo adalah
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
bagian penting dalam proses perancangan ini bertujuan
untuk menggambarkan karakteristik Kapas Biru agar Back Cover
dapat diingat. Perancangan logo ini juga disesuaikan
dengan konsep “experience” Back Cover memuat logo Stikom dan Prodi DKV
Stikom Surabaya disertai dengan supergrafis dari air
terjun kapas biru. Fungsi dari Back Cover ini adalah
sebagai wadah untuk menunjukan logo kampus dan
prodi sebagai tempat belajar dari pembuat GSM ini.
Gambar 4.11 Graphic Standard Manual (Daftar Isi) Gambar 4.14 Graphic Standard Manual (Identitas
Visual)
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Lembar 1 (Daftar Isi)
Lembar 4 (Identitas Visual)
Lembar 1 berisi daftar isi dari Graphic Standard Manual
guna memudahkan pembaca mencari halaman yang Menggunakan font comforta dengan ukuran Headline 24
dikehendaki. Terdapat supergrafis disisi bawah sebelah pt dan isi konten 16 pt dilengkapi dengan supergrafis
kiri dan pada halaman ini headline menggunakan ukuran pada halaman ini berisi penjelasan dari identitas visual
36 pt dan 18pt untuk penggunaan konten isi yang memiliki fungsi sebagai penyampaian pesan dalam
bentuk visual dan bertujuan membangun kepercayaan
konsumen.

Gambar 4.12 Graphic Standard Manual (Kata


Pengantar)
Graphic Standard Manual (Profil Kapas Biru)
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2019
Lembar 2 (Kata Pengantar)
Lembar 5 (Kapas Biru)
Halaman ini berisi kata pengantar yang menggunakan
font comfortaa (bold) dengan ukuran 36 pt untuk Menggunakan font comforta dengan ukuran Headline 24
headline dan comfortaa (reguler) 16 pt untuk isi, pt dan isi konten 16 pt dilengkapi dengan Supergrafis
dilengkapi juga dengan supergrafis. Tujuannya dari kata pada halaman ini berisi penjelasan dari Kapas Biru.
pengatar adalah agar pembaca mengetahui tujuan dari Tujuan nya agar pembaca mengetahui makna dari Kapas
pembuatan GSM ini. Biru.

Gambar 4.15 Graphic Standard Manual (Logo)


Gambar 4.13 Graphic Standard Manual (Identitas
Visual) Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2019
Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2019 Lembar 6 (Logo)
Lembar 3 (Identitas Visual) Berisi kata logo dimana menjadi Sub-Bab baru yang
isinya berupa konsep logo, makna logo, komponen logo,
Berisi kata Identitas Visual yang mana merupakan Sub-
ukuran logo, jarak spasi dan larangan penggunaan logo.
Bab Baru yang isinya berupa pengertian dari Identitas
Menggunakan warna orange yang merupakan salah satu
Visual. Menggunakan warna latar biru yang merupakan
dari 3 warna utama yang digunakan oleh peneliti.
salah satu dari 3 warna utama yang digunakan oleh
Menggunakan font comfortaa ukuran 36 pt.
peneliti. Menggunakan font Comfortaa ukuran 36 pt.
Berfungsi sebagai penanda bahwa pembaca akan
membaca konten tentang Identitas Visual seperti definisi
dan elemenya.
Gambar 4.16 Graphic Standard Manual (Konsep Logo) Gambar 4.18 Graphic Standard Manual (Ukuran Logo)

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2019 Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Lembar 7 (Konsep Logo) Lembar 10 (Ukuran logo)
Berisi penjelasan mengenai konsep logo dari kapas biru Berisi keterangan logo dari ukuran 100% 575% dan 25%
yang mengambil objek air terjun sebagai refrensi visual yang boleh diterapkan dalam pengaplikasian media.
Kapas Biru yaitu bentuk aliran air yang memiliki aliran Menggunakan font comforta untuk headline 24 pt dan isi
berwarna biru dan berbentuk kapas. Pada halaman ini konten 16 pt dan dihiasi supergrafis dibagian bawah
menggunakan font comfortaa dengan headline sebelah kanan. Tujuannya agar logo Kapas Biru dapat
menggunakan ukuran font 26 pt dan isi konten 16 pt dan terlihat dengan jelas.
dihiasi juga dengan supergrafis. tujuan pembuatan
halaman ini agar pembaca mengetahui konsep dari
pembuatan logo ini .

Graphic Standard Manual (Jarak Spasi)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019


Graphic Standard Manual (Makna Logo)
Lembar 11 (Jarak Spasi)
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 Berisi keterangan jarak spasi minumal yang
Lembar 8 (Makna Logo) diperbolehkan dalam pengaplikasiaanya, Menggunakan
font comforta untuk headline 24 pt dan isi konten 16 pt
Berisi penjelasan mengenai logo yaitu penyerdehanaan dan dihiasi supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.
bentuk dari aliran air terjun dan bentukan apas dari aliran Bertujuan untuk menjauhkan objek logo dari objek
air terjun. Kemudiaan terdapat supergrafis, pada lainnya.
halaman ini headline menggunakan font Comfortaa 24
pt dan isi 16 pt. Bertujuan agar pembaca mengetahui
makna dari logo Kapas Biru.

Gambar 4.19 Graphic Standard Manual (Jarak Spasi)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019


Gambar 4.17 Graphic Standard Manual (Komponen
Logo) Lembar 12 (Larangan Penggunaan Logo)
Berisi tentang larangan penggunaan logo yang tidak
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 diperbolehkan dalam penerapannya, menggunakan font
Lembar 9 (Komponen Logo) comfortaa untuk headline 24 pt dan isi konten 16 pt dan
dihiasi supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.
Halaman ini berisi komponen logo yang terdiri dari
logotype dan logogram dan dalam penerapannya dihiasi
oleh supergrafis pada sisi kanan bawah. Penggunaan
font yang digunakan adalah comfortaa untuk headline 24
pt dan isi 16 pt. Dalam pengaplikasiannya kedua
komponen tersebut tidak boleh dipisahkan.
Gambar 4.20 Graphic Standard Manual (Warna) Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 Lembar 16 (Warna Dasar)

Lembar 13 (Warna) Berisi panduan penggunaan warna logo yang


disesuaikan dengan warna background seperti Black,
Berisi Bacgkround berwarna biru muda yang diambil White, Full Color dan Greyscale. Menggunakan font
dari hasil warna yang digunakan dalam penerapan logo comfortaa untuk headline 24 pt dan isi konten 16 pt dan
dengan menggunakan headline berukuran 36 pt jenis dihiasi supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.
font comfortaa. Halaman ini merupakan Sub-Bab baru Tujuan dari Warna dasar adalah untuk menyesuaikan
yang isinya berupa warna, pedoman warna dan warna warna logo agar dapat terlihat dengan baik.
dasar.

Gambar 4.24 Graphic Standard Manual (Tipografi)


Gambar 4.21 Graphic Standard Manual (Makna
Warna) Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 Lembar 17 (tipografi)

Lembar 14 (Makna Warna) Berisi kata tipografi dimana menjadi Sub-Bab baru yang
isinya berupa pedoman mengenai tipografi pada logo
Berisi 3 warna makna yang digunakan dalam dan media aplikasinya. Menggunakan latar berwarna
perancangan identitas visual Kapas Biru yaitu Biru, Biru biru yang merupakan warna dari logo, menggunakan
Muda dan Orange yang menggambarkan ketenangan, font comfortaa berukuran 36 pt untuk headline dan berisi
bangga diri, semangat dan energi. Menggunakan font supergrafis dibagian bawah kanan.
comfortaa untuk headline 24 pt dan isi konten 16 pt dan
dihiasi supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.

Gambar 4.25 Graphic Standard Manual (Paduan


Tipografi Logo)
Gambar 4.22 Graphic Standard Manual (Pedoman
Warna) Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 Lembar 18 (Panduan Tipografi Logo)

Lembar 15 (Pedoman Warna) Berisi keterangan nama font dan penjelasan peringatan
atas larangan perubahan font pada logo. Menggunakan
Berisi 3 kode warna guna membantu proses pembuatan font comfortaa untuk headline 24 pt dan isi konten 16 pt
identitas visual, Menggunakan font comfortaa untuk dan dihiasi supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.
headline 24 pt dan isi konten 16 pt dan dihiasi
supergrafis dibagian bawah sebelah kanan.

Gambar 4.26 Graphic Standard Manual (Paduan


Tipografi Media)
Gambar 4.23 Graphic Standard Manual (Pedoman
Warna) Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Lembar 19 (Panduan Tipografi Media) Gambar 4.29 Graphic Standard Manual (Flyer)
Berisi keterangan nama font yang digunakan pada Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
aplikasi media Kapas Biru yaitu Font Comfortaa dan
berisi peringatan larangan atas perubahan font. Lembar 22 (Flyer)
Menggunakan font comfortaa untuk headline 24 pt dan
isi konten 16 pt dan dihiasi supergrafis dibagian bawah Merupakan penerapan logo, supergrafis dan
sebelah kanan. dokumentasi foto dan konten lainnya seperti kalimat
ajakan berlibur , Penjelasan Kapas Biru dan alamat
lokasi wisata. Berfungsi sebagai media promosi Kapas
Biru saat mengikuti pameran pariwisata atau dititipkan
pada pihak agency travel. Ukuran dari flyer ini
menggunakan ukuran A5 .

Gambar 4.27 Graphic Standard Manual (Aplikasi


Media)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019


Lembar 20 (Aplikasi Media) Gambar 4.30 Graphic Standard Manual (X-Banner)
Berisi kata aplikasi media yang merupakan Sub-Bab Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
baru yang isinya berupa pedoman mengenai
pengaplikasiaanya pada media yang digunakan. Lembar 23 (X-Banner)
Mengunakan warna latar orange yang merupakan salah
Merupakan penerapan media promosi berupa X-Banner
satu daru warna utama yang digunakan oleh peneliti,
untuk jenis font menggunaan Comfortaa dengan ukuran didalamnnya memuat konten seperti logo, supergrafis
36pt. dan kalimat ajakan berlibur serta memuat informasi
alamat tempat wisata Kapas Biru. Diletakan pada saat
melakukan pameran kepariwisataan. Ukuran dari X-
Banner ini adalah 80 x 180 cm.

Gambar 4.28 Graphic Standard Manual (Wayfinding)

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019


Gambar 4.46 Graphic Standard Manual (Totebag)
Lembar 21 (Wayfinding)
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019
Merupakan penerapan logo dan supergrafis untuk
diterapkan pada media wayfinding yang berfungsi Lembar 24 (Totebag)
sebagai petunjuk arah ketika berada dilokasi Kapas Biru
Merupakan media pendukung berupa Totebag yang
berisi keterangan mengenai selamat datang, toilet,
tempat istirahat, warung dan air terjun dibagian terpisah dapat menjadi Merchandise yang berfunfsi sebagai
terdapat keterangan tiket masuk, toilet, warung dan pengingat kepada target ketika sudah berkunjung ke
Kapas Biru. Tote bag ini menggunakan bahan kanvas
tempat istirahat. Menggunakan warna latar dasar orange
untuk wayfinding bertujuan sebagai cerminan akan dan memiliki ukuran A4 serta memiliki logo dari Kapas
semangat dan energi yang sesuai dengan konsep yaitu Biru sebagai Identitas Visualnya.
“experience”.

Gambar 4.47Graphic Standard Manual (Totebag)


Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 1. Diharapkan perancangan identitas visual Kapas Biru
ini dapat dikembangkan oleh pihak lain berupa
Lembar 25 (Gantungan Kunci) perancangan destination branding dan media promosi
Merupakan media pendukung berupa gantungan kuci lainnya seperti video, media sosial dan website guna
yang dapat menjadi Merchandise yang berfunfsi sebagai meningkatkan kebutuhan target pasar yang dimiliki
pengingat kepada target ketika sudah berkunjung ke Kapas Biru
Kapas Biru. Menggunakan ukuran 6.5 x 3.5cm. 2. Pihak Kapas Biru diharapkan dapat memaksimalkan
kegiatan kepariwisataan dan promosi pariwisata yang
dilakukan dengan menerapkan identitas visual dengan
tujuan mengenalkan dan mengingatkan wisatawan
terhadap Kapas Biru

Gambar 4.48Graphic Standard Manual (Totebag) Sumber Buku:

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2019 Aaker A., D. (1997). Manajemen Ekuitas Merek.
Jakarta: Spektrum Mitra Utama.
Lembar 26 (Stiker)
Anggraini S., Lia & Nathalia, Kirana. 2014. Desain
Merupakan media pendukung berupa Stiker yang dapat Komunikasi Visual: Dasar dasar
menjadi Merchandise yang berfunfsi sebagai pengingat Panduan untuk Pemula. Bandung: Penerbit
kepada target ketika sudah berkunjung ke Kapas Biru Nuansa Cendekia.
memiliki ukuran 6.5 x 3.5cm
A.Yoeti, Oka. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Kesimpulan Angkasa: Bandung.
Dari hasil pembahasan sebelumnya dapat Durianto, d. 2001. Strategi Menaklukan Pasar: Melalui
ditarik kesimpulan sebagai berikut : Riset Ekuitas dan Perilaku Merek.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
1 .Tujuan utama dalam Perancangan Identitas
Visual Air Terjun Kapas Biru di Desa Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan
Pronojiwo Kabupaten Lumajang Sebagai Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:Raja
Upaya Brand Awareness adalah merancang Grafindo Persada
identitas visual Kapas Biru berupa logo untuk
mengenalkan identitas Kapas Biru sebagai Hendratman, Hendi.2008.Tips n Trix Computer Graphic
destinasi wisata di kota Lumajang. Design!.Bandung:Informatika Bandung.

2. Konsep dari Perancangan Identitas Visual Air Malik. 2016.Kapita Selekta Desain ( Suatu Pengantar
Terjun Kapas Biru di Desa Pronojiwo Dalam Perkembangan Dan Perngaruh Desain).
Kabupaten Lumajang Sebagai Upaya Brand Sumatera Barat: LPPMPP ISI Padang Panjang.
Awareness berasal dari key communication Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta:
massage yaitu “experience” jika diartikan Gramedia Pustaka Utama.
dalam bahasa Indonesia mengartikan sebuah
pengalaman sehingga membuat kesan untuk Tjiptono, Fandy. 2014. Branding dan Brand Longevity :
mecoba pengalaman dan menikmatinya. Merk dan Brand LongevitydiIndonesia.
Tentunya dengan keadaan alam yang masih asri
dan penuh tantangan membuat target yang Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
berkunjung akan kembali lagi untuk menikmati
Saladin, Djaslim. 2003. Intisari Pemasaran dan Unsur-
pemgalamanya.
unsur Pemasaran, Cetakan Ketiga. Bandung:
Linda Karya.
Santana K., Septiawan. 2010. Menulis Ilmiah
Saran
Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Berdasarkan hasil perancangan yang telah Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
dilakukan, beberapa saran yang dapat diberikan adalah Sanyoto, Sadjiman Ebdi ( 2009). ”Nirmana (Dasar-
sebagai berikut: Dasar Seni dan Desain”). Yogyakarta :
Jalasutra.
Sihombing MFA, Danton. 2001. Tipografi Dalam Pangrango Dan Implementasinya Pada Media
Desain Grafis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Promosi. Undergraduate thesis, Telkom
Utama. University Bandung.
Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata ( Memahami Susanto, Hari (2018) TA : Perancangan Brand Identity
Pariwisata Sebagai Systemic Linkage). Jakarta: dan Media Promosi Jati Garment Sebagai
PT. Gramedia Pustaka Utama. Upaya Meningkatkan Brand Awareness.
Undergraduate thesis, Institut Bisnis dan
Sugiono.2011.Metode Penelitian Pendidikan Informatika Stikom Surabaya.
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta Refrensi Berupa Akses Internet :
Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan http://brandingkota.maknainformasi.com/brand-dan-
Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di place-branding/ (diakses 1 April 2019)
Kota Palembang. Tesis PS Magister Kajian
Pariwisata:Universitas Gadjah Mada https://www.eastjava.com/tourism/lumajang/ina/kapas_
biru.html ( diakses 26 Maret 2019)
Refrensi Berupa Artikel Dalam Jurnal:
http://jatim.tribunnews.com/2017/06/02/potensi-wisata-
Fitriyani (2010) TA :Pengukuran Tingkat Kesadaran jawa-timur-dinilai-besar- pemprov-jatim-
Merk (Brand Awareness) Pada PT. TIKI usulkan-raperda-ini ( diakses 1 April 2019 )
JALUR NUGRAHA EKAKURIR (JNE
EXPRESS) Solo. Undergraduate thesis, http://jatimprov.go.id/read/profil/sekilas-jawa-timur(
Universitas Sebelas Maret Surakarta. diakses 1 April 2019 )

Hidayat, Wildan (2018) TA : Perancangan Identitas https://marketing.co.id/tagline-yang-menarik-dan-


Visual Kawasan Wisata Kaki Gunung Gede kreatif/ ( diakses 26 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai