Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MATERIALISME HISTORIS DAN TEORI EVOLUSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Makalah pada mata kuliah

FILSAFAT ILMU

Dosen Pembimbing:

Dr. Adlan Nawawi, M.Hum

Oleh :

Hilman Haykal Zidni (192520056)


Muhamad Firdaus (192520065)
Nursalihin (192520071)
Syamsul Rijal (192520073)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT PTIQ JAKARTA

2020 M/1441 H

1
KATA PENGANTAR

Al-hamdulillahi Rabbil’Aalamin, segala puji dan syukur kami


haturkan kepada dzat yang maha pengasih lagi maha penyanyang, yang
rahmatnya tak terbatas dan pintu taubatnya selalu terbuka atas segala
petunjuk dan pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas dalam mata kuliah Filsafat Ilmu. Tidak lupa pula
shalawat beserta salam kami hadiahkan kepada Nabi besar junjungan kita
yaitu Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan para
pengikutnya hingga hari akhir.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata


sempurna dan tentu saja terdapat beberapa kesalahan, maka kami minta saran
dan masukan untuk perbaikan makalah ini kedepannya. Kami berharap
semoga makalah ini dapat menjadi bacaan dan rujukan bagi para pembaca

Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

Tangerang Selatan, 4 Juli 2020

Penulis

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pemikiran filsafat dalam perkembangannya mengikuti zaman


memiliki ciri khas pada masing-masing masa yang telah dilaluinya. Salah
satunya adalah pemikiran filsafat Karl Marx dan Charles Darwin yang
mewarnai pemikiran masyarakat dan bahkan mengubah pola pikir
masyarakat pada masanya, dan hingga kini pun pemikiran dua tokoh ini
masihlah sangat banyak digandrungi khususnya oleh kaum akademisi yang
bahkan dijadikan topik diskusi dan perbincangan hangat.
Pemikiran dua tokoh ini pun telah menjadi salah satu pemicu
tertorehnya sejarah, khususnya di Negeri Barat. Bagaimana pemikiran kedua
tokoh ini dapat mengguncang budaya masyarakat pada masanya hingga
sekarang merupakan sebuah topik yang sangat menarik, oleh karena itu pada
kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pemikiran kedua tokoh
tersebut.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana riwayat hidup karl marx dan charleh Darwin?
b. Apa yang mempengaruhi tersebarnya pemikiran kedua tokoh
ini?
c. Apa yang dimaksud materialisme historis dan teori evolusi
yang diusung oleh masing-masing dua tokoh ini?

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Karl Marx
a. Selayang pandang kehidupan Karl Marx
Nama aslinya adalah Karl Heinrich Marx, ia lahir di Trier, Prussia
(Jerman) pada tanggal 5 Mei 1818. Ibunya berasal dari keluaraga Rabbi
Yahudi, sedangkan ayahnya berpendidikan sekuler dan pengacara yang
sukses. Namun, ketika suasana politik tidak menguntungkan bagi pengacara
Yahudi, ayah dan keluarganya pindah menjadi pemeluk agama protestan.
Ayahnya juga dikenal sebagai seorang filosof dan ekomomi Jerman.
Pada tahun 1841, Marx meraih gelar doctor filsafat dari Universitas
Berlin, pemikirannya sangat dipengaruhi oleg Hegel dan menjadi
pengikutnya yang kritis. Marx hidup di tengah pergolakan politik yang
dikuasai oleh kekuatan kapitalis para borjuis yang menentang kekuasaan
aristokrasi feudal dan membawa perubahan hubungan sosial, dan ia
memperjuangkan kelas orang-orang tertindas dan menjadikannya sebagai
referensi empiris dalam mengembangkan teori filsafatnya.
Setelah mendapat gelar doctor, Marx pindah ke Koln dan menjadi
pemimpin redaksi harian Die Rheinische Zitung, sebuah koran liberal-
progesif. Namun Marx mendapat kesulitan dari pemerintah Prussia, maka
akhirnya melepaskan jabatannya pada tahun 1843. Kemudian ia menikah
dengan Jenny Von Westphalen, putri seorang bangsawan dan pindah ke
Paris. Di Paris ia bersahabat dengan Fiedrrich Engel dan juga berkenalan
dengan tokoh-tokoh sosialis, akan tetapi atas permintaan pemerintah Prussia,
ia diusir oleh pemerintah Perancis dan pindah ke Brussel di Belgia.
Bersama dengan sahabatnya Engels ia terlibat berbagai macam
kegiatan kelompok sosial dan juga menulis manifesto komunis yang terbit di

4
bulan Januari 1848, tahun yang sama dengan pecahnya revolusi 1848, yang
terjadi di Perancis, Prussia dan Austria, namun revolusi itu akhirnya gagal.
Dan karena Marx diusir dari Belgia akhirnya ia pindah ke London dan
menghabiskan sisa hidupnya disana.Selama di London Marx memulai tahap
baru dalam hidup. Aksi-aksi praktis dan revolusioner ditingkatkan dan
perhatian dipusatkan pada pekerjaan teoritis terutama pada studi ilmu
ekonomi. Hingga akhirnya pada tahun 1867, terbit jilid pertama dari karya
utamanya Das Kapital yang berisikan kritikan terhadap kapitalisme. Dan
padan tahun 1883 Marx menghembuskan nafas terakhirnya.1
b. Materialisme historis
Teori marx berakar dari suasana intelektual abad ke-19. Menurutnya
sejarah adala proses alamiah, seperti realitas yang lain, sejarah dapat menjadi
sasaran studi ilmiah. Dengan studi ilmiah dimungkinkan menentukan
makna , pola, dan kecenderungan dalam kejadian sejarah, bahkan dalam
skala sejarah dunia. Pada dasarnya pernyataan Marx tentang sejarah ada
kesamaan dengan pemikiran evolusi namun keunikan materialisme-historis
menganut konsep dialektika Hegel.
Secara historis, filsafat Marxisme adalah filsafat perjuangan kelas
buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi
manusia. Sejak filsafat ini dirumuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels
150 tahun yang lalu dan terus berkembang, filsafat ini telah mendominasi
perjuangan buruh secara langsung maupun tidak langsung. Kendati usaha-
usaha para akademisi borjuis untuk menghapus ataupun menelikung
Marxisme, filsafat ini terus hadir di dalam sendi-sendi perjuangan kelas
buruh.2
1
Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx (epistomologi Dialectial dan Historical
Materialism), Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidan dan Studi Keagamaan Volume 3, No. 2, Desember
2015, h. 5-7.
2
https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8186-mengenal-dasar-dasar-
filsafat-marxisme-bagian-i-dialektika-materialisme.

5
Marx tidak puas dengan pemikiran abstrak (ide), ia menginginkan
yang lebih empiris (materi). Marx berpendapat bahwa esensi agama manusia
adalah totalitas hubungan sosial, dan bahwa sejarah berjalan sesuai dengan
prinsip dialektika. Keyakinan Marx adalah adalah “bukanlah kesadaran yang
menentukan keberadaan manusia sebaliknya, keadaan sosiallah yang
menentukan kesadaran mereka.3
Materialisme historis Marx adalah materialisme dalam arti filosofis,
bukan materialisme praktis yang mengartikan materi sebagai kebenaran, dan
tidak bermakna. Materialisme historis Marx menunjukkkan bahwa dibalik
materi ada kesadaran yang menggerakkan arah sejarah sehingga
materialisme sejarah harus difahami sebagai gerak materi yang menyejarah.
Materi disini dalam arti metode pemikiran. Materi memiliki daya
transformative yang menyejarah. Marx memandang bahwa hanya dalam
kerja ekonom itulah, manausia mengubah dunia. Meterialisme historis juga
berpendapat bahwa perilaku manusia ditentukan oleh kedudukan materi,
bukan pada ide karena ide adalah bagian dari materi.
Ketika kita berbicara mengenai Materialisme, kita berbicara
mengenai filsafat Materialisme yang berseberangan dengan filsafat
Idealisme. Di sini kita harus membedakan Materialisme dengan
“materialisme” yang kita kenal dalam perbincangan sehari-hari. Biasanya
kalau kita mendengar kata materialisme, kita lantas berpikir ini berarti hanya
memikirkan kesenangan duniawi, hanya suka berpesta-pora, mementingkan
uang di atas segala-galanya. Dan ketika kita mendengar kata idealisme, kita
lalu berpikir ini berarti orang yang punya harapan, yang bersahaja dan punya
mimpi dan cita-cita mulia. Pengertian sehari-hari ini bukanlah pengertian
yang sesungguhnya untuk Materialisme dan Idealisme dalam artian filsafat.

3
Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx (epistomologi Dialectial dan Historical
Materialism), h. 440-442.

6
Sepanjang sejarah filsafat, ada dua kubu utama, yakni kubu Idealis
dan kubu Materialis. Filsuf-filsuf awal Yunani, Plato dan Hegel, adalah
kaum Idealis. Mereka melihat dunia sebagai refleksi dari ide, pemikiran, atau
jiwa seorang manusia atau seorang makhluk maha kuasa. Bagi kaum Idealis,
benda-benda materi datang dari pemikiran. Sebaliknya, kaum Materialis
melihat bahwa benda-benda materi adalah dasar dari segalanya, bahwa
pemikiran, ide, gagasan, semua lahir dari materi yang ada di dunia nyata.
Bahkan alam sadar kita adalah produk dari materi, yakni otak kita
sebagai salah satu organ tubuh kita. Bila mana otak kita rusak karena cedera,
maka kita pun akan kehilangan kesadaran kita. Otak kita tidak lain adalah
kumpulan sel-sel yang bekerja dengan zat-zat kimia. Maka tidak heran kalau
kita menenggak banyak alkohol maka kesadaran kita pun akan terpengaruh,
atau kalau kita mengkonsumsi obat-obat terlarang, atau minum obat sakit
kepala Paramex yang bisa menghilangkan rasa sakit kepala kita. Kaum
idealis sebaliknya mengatakan bahwa kesadaran manusia ini tidak ada
sangkut pautnya dengan otak, bahwa kesadaran manusia itu abadi. Ilmu sains
telah menihilkan Idealisme dan sekarang kita tahu kalau otak adalah dasar
materi dari kesadaran kita.4
Kesadaran kita, cara berpikir kita, tabiat-tabiat kita, semua ini adalah
akibat dari interaksi kita dengan lingkungan sekeliling kita, yakni dunia
materi yang ada di sekitar kita. Petani cara berpikirnya berbeda dengan buruh
karena mereka dalam kesehari-hariannya kerja bercocok tanam di sawah,
sedangkan buruh harus bekerja di pabrik dengan ratusan buruh lain dan
mesin-mesin yang menderu. Oleh karenanya pun metode perjuangan buruh
berbeda dengan kaum tani, dan juga kesadarannya. Buruh karena terlempar
masuk ke pabrik dalam jumlah ratusan dan ribuan punya kesadaran
solidaritas dan berorganisasi yang pada umumnya lebih tinggi daripada kaum
4
https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8186-mengenal-dasar-dasar-
filsafat-marxisme-bagian-i-dialektika-materialisme.

7
tani. Buruh membentuk serikat-serikat buruh, yang dalam sejarah secara
umum merupakan lokomotif sejarah. Sedangkan petani, karena biasanya
bekerja terpisah-pisah dalam ladang mereka masing-masing, solidaritas dan
kesadaran berorganisasi mereka umumnya lebih rendah. Kita mengatakan
“secara umum” karena ini tidak menihilkan bahwa ada juga petani-petani
yang berorganisasi membentuk serikat tani.
Materialisme historis Marx dimaksudkan untuk menunjukkan
sikapnya yang bertentangan dengan filsafat idealisme. Filsafat materialisme
beranggapan bahwa kenyataan berada di luar persepsi manusia, demikian
juga diakuai adanya kenyataan objektif sebagai penentu terakhir dari ide.
Sedangkang filsafat idealisme menegaskan bahwa segenap kesadaran
didasarkan pada ide-ide dan mengingkari adanya realitas di belakang ide-ide
manusia. Materialisme historis didasarkan kenyataan bahwa yang
menentukan struktur masyarakat dan perkembangan sejarah adalah kelas-
kelas itu bukan suatu kebetulan, melainkan merupaka upaya manusia untuk
memperbaiki kehidupan dengan mengadakan pembagian kerja. Prinsip dasar
teori ini “bukan kesadaran manusia untuk menentukan keadaan sosial,
melainkan keadaan sosiallah yang menentukan kesadaran manusia. Marx
juga berkeyakinan bahwa untuk memahami sasaran dan arah perubahan,
tidak perlu memperhatikan apa yang dipikirkan oleh manusia, tetapi
bagaimana dia bekerja dan berproduksi. Karena dengan melihat cara manusia
itu bekerja dan berproduksi dapat menentukan cara manusia itu berpikir.5
2. Charles Darwin
a. Mengenal Darwin
Charles Darwin dilahirkan di Shrewsbury pada tahun 1809. Ayahnya
adalah seorang dokter, sedang kakeknya yaitu Erasmus Darwin merupakan
seorang dokter juga dan sangat masyhur dengan terori evolusionis spekulatif.
5
Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx (epistomologi Dialectial dan Historical
Materialism), Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidan dan Studi Keagamaan Volume 3, No. 2, Desember
2015, h. 440-442.

8
Ibunya adalah putri Josiah Wedgood, seorang perajin tembikar. Ketika
berumur delapan tahun Darwin ditinggal mati oleh ibunya, lalu ia diasuh
oleh kakak-kakak perempunya. Darwin belajar di sekolah rakyat kemudian
masuk Universitas Edinburgh sebagai mahasiswa kedokteran. Namun karena
tidak tahan melihat pasiean yang sakit parah, Darwin pindah ke Cambridge
dan menjadi pendeta Anglikan meninggakan studi kedokterannya.
Di Cambridge ia menjadi murid kesayangan guru besar Botani John
Stevens Henslow. Lewat beliaulah akhirnya Darwin sangat tertarik pada
sains, dan atas bantuan beliau pula Darwin terpilih sebagai naturalist yang
turut serta dalam pelayaran survai “Beagle” mengelilingi dunia selama lima
tahun, dari tahun 1831 hingha 1836. Dalam pelayaran ini Darwin melatih
dan mendidik pikiran untuk memperhatikan dari dekat beberapa cabang ilmu
pengetahuan alam khususnya geologi berbekal buku karangan Lyell jilid
pertema yang berjudul “Principle of Geology”. Ia memperoleh jilid keduanya
yang membahas menganai evolusi Biologis serta sebaran hewan dan dan
tumbuhan ketika pelayaran singgah di Amarika Selatan.
Dari pelayaran ini mengahasilkan suatu kebiasaan berfikir dalam diri
Darwin bahwa setiap hal yang ia pikirkan dan baca haruslan bertalian
langsung dengan apa yang telah ia saksikan atau yang akan ia amati.
Sekembalinya dari pelayaran, Darwin tumbuh menjadi seorang Geolog yang
mempunyai harapan, dua penemuannya yaitu asal-usul sebaran batu karang
dan laporan konvensional mengenai daratan yang muncul secara cepat dan
berlangsung sepanjang waktu dalam pembentukan rantai pegunungan Andes,
menyebabkan Charles Lyell, geology terbesar pada abad itu menaruh hormat
padanya.
Di Amerika selatan, Darwin mengamati hubungan antara hewan
menyusui, baik yang masih hidup maupun yang telah menjadi fosil, dan
penampilan spesies tumbuhan dan hewan yang unik serta khas Amerika
Selatan yang dijumpai di kepulauan Galapagos di lepas pantai Ekuador. Lalu
sepanjang tahun 1873 sampai 1839, Darwin memanfaatkan waktu luangnya
untuk merumuskan teori evolusi. Pada tahun 1839 menerbitkan versi pertama
journal or Reserch, sebuah laporan mengenai peristiwa dan penemuan
selama pelayaran. Gagasan evolusi hanya muncul samar-samar dalam
laporan perjalanan ini. Dan pada tahun 1839 Darwin menikahi Emma
Wedgwood, dan lahir anak pertamanya pada tahun 1841, dan juga mulai
merosot kesehatannya. Hingga akhirnya pada tahun 1842 ia pindah dari
London Ke Down House di Kent. Pada tahun 1851-1854 Darwin
9
mempublikasikan tulisannya menganai klasifikasi kerang laut yang disebut
kepah, spesies yang belum banyak dikenal orang. Hingga akhirnya pada
tahun 1854 Darwin merasa siap untuk menyebarluaskan teori evolusi sacara
utuh pada khalayak ramai. Tulisannya ini memunculakan banyak pro-kontra
dalam masyarakat.6
b. Awal mula munculnya teori evolusi
Pada awal abad ke-19, agama dan sains menikmati hubungan yang
cukup baik, tepat dua tahun sebelum The origin of Spesies diterbitkan,
biology dan professor dari Universitas Harvard, Louis Agassiz, menulis
mengenai prameditasi, hikmat, kebesaran, dan bahwa tujuan utama ilmu
pengetahuan alam adalah untuk menganalisis “Pemikiran dari Pencipta Alam
Semesta”. Pada masa ini banyak orang menganggap sains dan agama
berjalan dengan harmonis. Penemuan-penemuan sains seringkali dianggap
sebagai bukti adanya Pencipta yang Agung. Namun pada tahun 1830, dengan
munculnya buku Principles of Geology karyaa Charles Lyell yang jilid
pertema, menebarkan keragu-raguan pada kisah penciptaan dalam Al-kitab.
Lyell menyatakan, penciptaan tidak mungkin berlangsung dalam enam hari
harfiah. Inilah yang menjadi fondasi timbulnya sikap skeptisisme, muncul
dalam banyak pikiran banyak orang, bahwa sains dan Alkitab tidak dapat
berjalan dengan harmonis.
Buku The Origin of Species karya Darwin terbit pada saat yang
cocok bagi orang-orang yang tidak mau menerima Alkitab dengan teori
penciptaannya. Khalayak ramai tergila-gila dan terayu oleh janji dan prestasi
dari sains. Sains melimpahi umat manusia dengan hadiah yang inovatif-
teleskop, mikroskop dan mesin uap, kemudian listrik, telepon dan mobil.
Teknologi memacu revolusi industry yang memberikan keuntungan materi
kepada rakyat jelata yang belum pernah ada sebelumnya, sedangkan agama
dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan, agama tidak mampu mengikuti
kemajuan yang pesat dalam bidang sains. Kaum ateis mulai
memproklamirkan pandangan mereka dengan lantang dan berani dan Sains
menjadi harapan baru bagi umat manusia untuk keselamatan.7
Alasan lain diterimanaya evolusi adalah karena agama gagal untuk
menerangkan secara tepat catatan kejadian penciptaan dalam Alkitab. Orang-
orang yang terpelajar sangat menyadari catatan kemunafikan dari agama,
6
Jonathan Howard, Darwin: Pencetus Teori Evolusi, penerjemah: Hadyana Pudjaatmaka,
(Jakarta: Pustaka Utama Gratifi, 1991), h. 3-15.
7
David Yohanes Meyners, Esra Alfred Soru, Teori Darwin versus Penciptaan, h. 10-112.

10
penindasan dan inkwisisi, mereka telat melihat dukungan pendeta kepada
diktator yang kejam. Mereka tahu bahwa jutaan orang dari agama yang sama
telah saling membunuh dalam peperangan, dengan pendeta mendukung
masing-masing pihak. Maka mereke tidak menemukan alasan untuk
mempertimbangkan Allah yang seharusnya diwakili oleh agama-agama ini.
Juga, doktrin yang tidak masuk akal dan tidak berdasarkan Alkitab telah
membuat orang semakin jauh dari Allah.
c. Teori evolusi manusia
Perkataan Darwin mengenai evolusi manusia dalam buku The Origin
of Species dihadapan khlayak ramai. Namun inti argumen didalam bukunya
secara eksplisit bersumbers dari Essay on population karangan Malthus, yang
menampilkan prinsip peningkatan jumlah populasi manusia menurut deret
ukur. Kesinambugan antara manusa dan hewan adalah jelas. Dalam The
Origin of Species, kebanyakan rujukan ke manusia membahas masalah
pewaris sifat, variasi, dan homologi structural. Darwin juga menggunakan
perilaku manusia untuk melukiskan aspek perilaku hewan secara umum.
Manusia dikenai variasi sifat yang tidak terbilang banyaknya, dan variasi ini
dapat diwariskan. Kapasitas perkembangbiakannya jauh melebihi kapasitas
lingkungan untuk menghidupi turunannya, sehingga manusia harus tunduk
pada seleksi alam. Seperti banyak spssies lain yang memiliki jangkauan luas,
manusia manampilkan bantuk varietas atau ras yang secara geografis
terpisah.
Koleksi fosil yang mengesankan dan kita miliki sekarang ini, yang
mewakili bentuk-bentuk yang kurang lebih secara langsung berada pada
garis evolusi manusia dari makhluk mirip-kera yang sudah punah, belum
dikenal padaa tahun 1871. Darwin menduga fosil-fosil ini ditemukan karena
evolusi manusia pada tahap pra-manusia terlokalisasi. Penyebarannya yang
luas baru terjadi setelah spesies tersebut memiliki kualitas yang khas
manusia. Argument yang menjelaskan kedekatan ruang antara fosl muda dan
kerabatnya yang masih hidupn menjadi peranti untuk membuat dugaan.
Dengan peranti ini Darwin berpendapat bahwa Afrikalah yang akan
menghasikan fosil terdini yang merupakan leluhur kera dan manusia, karena
kerabat manusia yang belum punah adalah gorilla dan simpanse merupakan
sepesies Afrika. Akhirnya karena kurangnya bekas peninggalan manuasia
kecuali dalam strata fosil yang termuda, Darwin menyimpulkan bahwa
evolusi manusi terjadi baru-baru saja dan berlangsung sangat cepat. Juga
disimpulkan bahwa bentuk-bentuk lanjutan segera dimusnahan oleh saudara

11
mereka yang lebih kuat, sehingga kesenjangan yang tampak antara manusia
modern dengan kerabat dekatnya yang belum punah kian melebar.
Darwin juga menerangkan mengenai kecakapan intelektual pada
manusia yang lebih tinggi bahwa “perbedaan antara kecerdasan manusi dan
hewan tidaklah sebesar perbadaan antara benda hidup tanpa pikirab
(tumbuhan) dan benda hidup dengan pikiran (hewan). Di semua dunia hewan
“prinsip berpikir” muncul dalam sejumlah manfesti lain seperti daya nalar
atau suara hati, khas pada manusia. Begitupula dengan bahasa, Darwin
berpendapat bahwa kemampuan bahasa merupaka suatu kecenderungan
naluriah untuk berbicara. Kecenderungan berbahasa inilah yang menjadi
kunci dan menjadi atribut tersendiri sehingga manusia memiliki kecerdesan
bahasa. Darwin juga menyiratkan bahwa kemajuan atau perkembangan ini
dicapai dengan mengorbankan individu yang kurang maju atau kurang
berkembang.8
d. Runtuhnya teori evolusi
1) Catatan fosil menyajikan fakta lain, dari seluruh catatan fosil yang
telah ditemukan selama ini, tidak ada satu pun bentuk antara (bentuk
peralihan) yang ditemukan, yang seharusnya ada jika makhluk hidup
berevolusi tahap demi tahap dari spesies yang sederhana menjadi
spesies yang lebih kompleks. Catatan fosil menunjukkan bahwa
makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dan dalam wujud sempurna,
bukan melalui proses dari bentuk primitive menuju tahap yang lebih
maju.9
2) (‫( )لَقَ ْد خَ لَ ْقنَا ا ِإل ْن َسانَ فِي أَحْ َس ِن تَ ْق ِوي ٍْم‬sesungguhnya Kami telah menciptakkan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (At-Tin: 4))

8
Jonathan Howard, Darwin: Pencetus Teori Evolusi, bh. 95-106.
9
Harun Yahya, Runtuhnya Teori Evolusi, terjemah: Ariyani, (Surabaya: Risalah Gusti, 2003).
h. 3-10.

12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Karl Marx merupakan seorang filsuf ekonomis dan sosialis, hidup
pada masa dimana kaum borjouis menempati tempat tertingga dalam
masyarakat, dan adanya beberapa pihak masyarakat seperti kaum
buruh yang berada dibawahnya.
2. Materialisme Marx tumbuh karena keadaan masyarakat masa itu
yang kapitalis.
3. Darwin merupaka seorang geologi revolusioner dan juga revolusioner
Biologi, yang pemikirannya berkembang melalui pelayaran Beagle.
4. Teori evolusi tumbuh karena masyarakat pada masa itu yang mulai
tidak mempercayai Alkitab dan mulai tergila-gila dengan sains.
5. Teori evolusimencoba untuk menunjukkan bahwa manusia ada tidak
secara tiba-tiba tetapi melalui tahapan dari makhluk yang telah ada
sebelumnya.

13
Daftar Pustaka

David Yohanes Meyners, Esra Alfred Soru, Teori Darwin versus


Penciptaan.

Harun Yahya, Runtuhnya Teori Evolusi, terjemah: Ariyani, (Surabaya:


Risalah Gusti, 2003).

Irzum Farihah, Filsafat Materialisme Karl Marx (epistomologi Dialectial


dan Historical Materialism), Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidan dan Studi
Keagamaan Volume 3, No. 2, Desember 2015.
Jonathan Howard, Darwin: Pencetus Teori Evolusi, penerjemah: Hadyana
Pudjaatmaka, (Jakarta: Pustaka Utama Gratifi, 1991).
https://www.militanindonesia.org/teori-4/sosialisme/8186-mengenal-dasar-
dasar-filsafat-marxisme-bagian-i-dialektika-materialisme.

14
15

Anda mungkin juga menyukai