22010119220076
2. Pemeriksaan diplopia
(Nervus Kranialis Iii, Iv Dan Vi) Catatan : Metode Pemeriksaan = Pergerakan Bola
Mata.)
a. Menerangkan tujuan pemeriksaan kepada klien.
b. Klien diminta untuk tidur terlentang.
c. Pemeriksa menempatkan pena atau jari-jari pada posisi vertikal sejauh 50 cm dari
mata penderita dalam arah penglihatan sentral
d. Tangan yang lain memegang kelopak mata atau dagu klien untuk fiksasi kepala.
e. Pemeriksa menggerakkan pena secara perlahan ke arah lateral, medial, atas, bawah,
dan ke arah yang miring yaitu atas-lateral, bawah-medial, atas-medial dan bawah-
lateral.
f. Perhatikan apakah mata klien dapat mengikuti gerakan itu dan tanyakan apakah klien
melihat ganda (diplopia).
Daniel Taruna Tampubolon
22010119220076
3. Pathogenesis Divertikel.
a. Paling sering ditemukan dikolon , khususnya di sigmoid sekitar 95 % dari jumlah
kasus
b. Divertikel kolon merupakan divertikel palsu karena terdiri atas mukosa yang
menonjol melalui lapisan otot seperti hernia kecil atau disebut divertikel pulsi. Hal
tersebut bisa terjadi karena tekanan tinggi di usus bagian distal ini.
c. Ukuran berkisar beberapa millimeter – 2 cm, leher divertikel atau pintunya biasanya
sempit. Kadang dapat terbentuk fekolith didalamnya
d. Divertikel sigmoid sering disertai adanya obstipasi yang dipengaruhi diet terutama
makanan yang kurang berserat.
e. Patogenesisnya dipengaruhi oleh tekanan intralumen dan defek dinding
sigmoid. Tekanan intralumen yang bergantung pada kepadatan feses yang meningkat
bila kekurangan serat. Defek kecil dilapisan otot dinding usus ditemukan pada tempat
keluarnya arteri ke apendiks epiploika ( omentum majus )
f. Sehingga terapi konservatifnya disarankan untuk diet makananya yang tinggi serat.