Anda di halaman 1dari 17

“ETIKA KEPERAWATAN”

“HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT MENURUT UNDANG UNDANG “

Disusun Oleh :

Kelompok 15:

DAVID AULIA TITIASA (1914401043)

DANI APRIALDO (1914401044)

NURWISUDA SANTI (1914401045)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

PRODI D.III KEPERAWATAN TANJUNGKARANG TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini membahas mengenai”HAK DAN KEWAJIBAN PERWAT DALAM
UNDANG UNDANG”

Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang penulis lalui.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis meminta pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun. Kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi kita sekalian.

Bandar Lampung, 17 MARET 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah .....................................................................................1

B . Rumusan Masalah .............................................................................................1

C .Tujuan pembahasan ..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A . Pengertian hak ................................................................................................3

B .jenis jenis hak ....................................................................................................3

C .peran hak dan kewajiban ..................................................................................4

D . hak dan kewajiban perawat .............................................................................6

E .hak dan kewajiban pasien atau klien..................................................................9

F .hak dan kewajiban menurut undang undang ...................................................11

BAB IV PENUTUP

A . Kesimpulan ......................................................................................................14

B . saran .................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia
dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu
belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering
diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai subyek
hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk moral begitu
saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun
membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Pengertian hak
2.      Jenis hak dan kewajiban
3.      Peran hak dan kewajiban
4.      Hak dan kewajiban perawat
5.      Hak dan kewajiban pasien
6.      Hak dan kewajiban menurut undang-undang

C.    TUJUAN
1.      Memahami pengertian hak
2.      Mengetahui jenis-jenis hak
3.      Mengetahui peran hak dan kewajiban
4.      Mengetahui hak dan kewajiban perawat
5.      Memahami hak dan kewajiban pasien
6.      Memahami hak dan kewajiban menurut undang-undang
BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN HAK
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya,
seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan,
moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan tertentu untuk
mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk masuk ke restoran dan membeli
makan (darisudut hukum, hak mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan
hak makan di restoran diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar
makanannya). Hak dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak
mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara
seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan yang dibuatnya, dan dengan konsep benar
dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).

B.  JENIS-JENIS HAK
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif.

1. Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya, seorang perawat wanita yang
bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan
berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut terdap 2 hal
penting, yaitu sebagai berikut:
a.    Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b.    Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat.

2.Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk
memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-
lain.

3.Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman
dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat,
yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak
adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.

C.  PERAN HAK DAN KEWAJIBAN


1.    Hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan
kelompok
Contoh : Seorang dokter mengatakan pada perawat bahwa ia mempunyai hak untuk
menginstruksikan pengobatan yang ia inginkan pada kliennya.
Disini terlihat bahwa dokter tersebut mengekspresikan kekuasaannya unutk menigntruksikan
pengobatan kepada klien. Hal ini merupakan hak nya selaku penanggung jawab medis.

2.    Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.


Contoh : seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatannya,mendapat kritikan
karena terlalu lama menghabiskan waktunya bersama klien. Perawat tersebut dapat mengatakan
bahwa ia mempunyai hak untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik untuk klien
sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Dalam hal ini, perawat tersebut mempunyai hak melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien/klien.

3.    Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.


Seseorang sering kali dapat menyelesaikan sesuatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga
dapat diakui oleh orang lain.
Contoh: seorang perawat menyarankan kepada pasien agar tidak keluar ruangan selama di
hospitalisasi. Pada situasi tersebut, klien marah karena tidak setuju dengan saran perawat dan
klien tersebut mengatakan kepada perawat bahwa ia juga punya hak untuk keluar dari ruangan
bilamana ia mau.
Dalam hal ini, perawat dapat menerima tindakan pasien sepanjang tidak merugikan kesehatan
pasien. Bila tidak tercapai kesepakatan karena membatasi pasien, berati ia mengingkari
kebebasan pasien.

D.  HAK DAN KEWAJIBAN  PERAWAT

1. Hak Perawat

a.    Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
b.    Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar
belakang pendidikannya.
c.    Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, serta standard an kode etik profesi.
d.   Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau klien atau keluarganya
tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasaanya terhadap pelayanan yang diberikan.
e.    Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan IPTEK
dalam bidang keperawatan, kesehatan secara terus-menerus.
f.     Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan maupun oleh
pasien/klien.
g.    Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
h.    Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan
kesehatan.
i.      Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien/klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
j.      Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran atau
pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
standar profesi atau kode etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya.
k.    Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa profesi yang
diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan.
l.      Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat dengan bidang
profesinya

Hak-hak Perawat Menurut Claire Fagin (1975)

a.    Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya melalui
penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b.    Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui ketetapan yang
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan
profesinya.
c.    Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko kerja yang
seminimal mungkin.
d.   Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
e.    Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
f.     Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap perawatan.
g.    Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat dalam
meningkatkan asuhan keperawatan.

2. Kewajiban Perawat

a.    Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.


b.    Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
dan batas-batas kegunaannya.
c.    Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d.   Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih baik,
bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri.
e.    Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk berhubungan dengan
keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang ada.
f.     Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk menjalankan ibadahnya
sesuati dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
g.    Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien/klien.
h.    Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
i.      Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar profesi
keperawatan demi kepuasan pasien/klien.
j.      Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan.
k.    Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara terus-
menerus.
l.      Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan batas-
batas kewenangan.
m.  Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien, kecuali jika
dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
n.    Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.

E.  HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN ATAU KLIEN

1.      Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru
muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan klien.
Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri dan mengendalikan
diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan aspek dari
pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien sendiri.
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American
Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di rumah sakit.

Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :


a.       Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan keperawatan yang
akan diterimanya.
b.      Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya berkaitan
dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah
yang dihadapinya.
c.       Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan tentang
dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko penting yang kemungkinan akan dialaminya,
kecuali dalam situasi yang darurat.
d.      Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hukum dan diinformasikan
tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
e.       Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut program
asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.
f.       Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
kesehatan yang diberikan kepadanya.
g.      Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih lengkap dan
memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan rumah sakit yang
ditunjuknya dapat menerima.
h.      Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit instansi lain, seperti
instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.
Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama yang merawatnya dan sebagainya.
i.        Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila diikutsertakan sebagai suatu
eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya.
j.        Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya kepada
dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
k.      Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang diperlukan
untuk asuhan kesehatannya.
l.        Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang harus dipatuhinya
sebagai pasien selama ia dirawat.

Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak pasien adalah


sebagai berikut:
a.       Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang tatanan
kesehatan yang ada.
b.      Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang bertugas
tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan, politis dan
sebagainya.
c.       Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis, pengobatan, termasuk
alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien dan keluarganya
memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan
kepadanya.
d.      Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan keperawatan yang
akan diberikan kepadanya.
e.       Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya.
f.       Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
g.      Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-orang
yang benar disetujuinya.
h.      Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan eksperimen
yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang merugikan.
i.        Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
j.        Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk mengangkatkan
pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal.
k.      Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun secara
tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan umum.
2.      Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk melakukan sesuatu yang
memang harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya. Agar
pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal mungkin,
diperlukan kewajiban sebagai berikut:
                            a.          Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada
diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
                           b.          Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter ataupun
dari perawat yang memberikan asuhan.
                            c.          Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap
dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
                           d.          Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban untuk
menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selam
perawatannya.
                            e.          Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang
diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.

F.   HAK DAN KEWAJIBAN MENURUT UNDANG-UNDANG

Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992


Berikut ini adalah isi undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga
medis, perawat dan pasien:
BAB I
Pasal 1 ayat 1
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
BAB III Hak dan Kewajiban
Pasal 4
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal
Pasal 5
Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan perorangan, keluarga, dan lingkungannya.

BAB V Upaya Kesehatan


Bagian kedua : Kesehatan keluarga
Pasal 12
Ayat 1
Kesehatan keluarga diselenggarakan untuk mewujudkan keluarga sehat, kecil, bahagia dan
sejahtera.
Ayat 2
Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya
Pasal 14
Kesehatan istri meliputi kesehatan pada masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan, dan
masa diluar kehamilan dan persalinan.
Pasal 15
Ayat 1
Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dan janinnya dapat
dilakukan tindakan medis tertentu.
Ayat 2
Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya dapat dilakukan :
a.       berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut
b.      oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan
sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli
c.       dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya.
d.      Pada sarana kesehatan tertentu.
BAB VI Sumber Daya Kesehatan
Pasal 53
Ayat 1
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya
Ayat 2
Tenaga kesehatan, dalam melakukan tugasnya, berkewajiban untuk mematuhi standar profesi
dan menghormati hak pasien.
Pasal 54
Ayat 1
Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan
profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin .
Ayat 2
Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kealalaian, ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga
Kesehatan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan
keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin,
1975).Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran
hak dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik
antara seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan, dan
hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban pasien atau klien
yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul
pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992.Berikut ini adalah isi
undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan
pasien.

Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara
DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.


Sumijatun. 2011. Membudidayakan Etika dalam Prakti Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Rustiyanto, Eri. 2009. Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7.  Jakarta. Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai