Disusun Oleh :
Kelompok 15:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini membahas mengenai”HAK DAN KEWAJIBAN PERWAT DALAM
UNDANG UNDANG”
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak tantangan dan hambatan yang penulis lalui.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis meminta pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun. Kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan menfaat bagi kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A . Kesimpulan ......................................................................................................14
B . saran .................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham “hak”
memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-hak asasi manusia
dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika, kita telah melihat bahwa hal itu
belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang etis tidaknya eksperimen ilmiah sering
diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa berhak
menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia dengan sebagai subyek
hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan manusia sebagai makluk moral begitu
saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun
membuat makalah ini untuk agar dapat dimanfaatkan oleh para pembaca.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hak
2. Jenis hak dan kewajiban
3. Peran hak dan kewajiban
4. Hak dan kewajiban perawat
5. Hak dan kewajiban pasien
6. Hak dan kewajiban menurut undang-undang
C. TUJUAN
1. Memahami pengertian hak
2. Mengetahui jenis-jenis hak
3. Mengetahui peran hak dan kewajiban
4. Mengetahui hak dan kewajiban perawat
5. Memahami hak dan kewajiban pasien
6. Memahami hak dan kewajiban menurut undang-undang
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HAK
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya,
seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan keadilan,
moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin, 1975).
Hak yang dipandang dari sudut hukum adalah hak-hak memberi kekuasaan tertentu untuk
mengontrol situasi. Contoh: seseorang mempunyai hak untuk masuk ke restoran dan membeli
makan (darisudut hukum, hak mempunyai kewajiban tetentu yang menyertai. Individu dengan
hak makan di restoran diwajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dan membayar
makanannya). Hak dipandang dari sudut pandang pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak
mempunyai banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara
seseorang megatur kehidupannya, dengan keputusan yang dibuatnya, dan dengan konsep benar
dan salah, serta baik dan buruk(Fromer,1981).
B. JENIS-JENIS HAK
Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif.
1. Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya, seorang perawat wanita yang
bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya) asalkan
berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh tersebut terdap 2 hal
penting, yaitu sebagai berikut:
a. Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b. Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat.
2.Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien untuk
memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang bersih, dan lain-
lain.
3.Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya. Badman
dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan di masyarakat,
yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak
adil, memberikan keputusan pengadilan atau menyelesaikan perselisihan.
1. Hak Perawat
a. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan profesinya.
b. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan latar
belakang pendidikannya.
c. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, serta standard an kode etik profesi.
d. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau klien atau keluarganya
tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasaanya terhadap pelayanan yang diberikan.
e. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan IPTEK
dalam bidang keperawatan, kesehatan secara terus-menerus.
f. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan maupun oleh
pasien/klien.
g. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
h. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan pelayanan
kesehatan.
i. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien/klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
j. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran atau
pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
standar profesi atau kode etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya.
k. Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa profesi yang
diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi pelayanan yang
bersangkutan.
l. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat dengan bidang
profesinya
a. Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya melalui
penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b. Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui ketetapan yang
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan dengan
profesinya.
c. Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko kerja yang
seminimal mungkin.
d. Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
e. Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
f. Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap perawatan.
g. Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat dalam
meningkatkan asuhan keperawatan.
2. Kewajiban Perawat
1. Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru
muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang responsive terhadap kebutuhan klien.
Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk membuat keputusan sendiri dan mengendalikan
diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan aspek dari
pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien sendiri.
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The American
Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di rumah sakit.
Kesimpulan
Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang berdasarkan
keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum dan pribadi (C. Fagin,
1975).Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif. Peran
hak dan kewajiban, yaitu hak dapat digunakan sebagai pengekspresia kekuasaan dalam konflik
antara seseorang, hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan, dan
hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.
Hak Perawat yaituperawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya. Sedangkan hak dan kewajiban pasien atau klien
yaitu pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan baru muncul
pada akhir tahun 1960.
Hak dan kewajiban menurut Undang-Undang RI, No.23 tahun 1992.Berikut ini adalah isi
undang-undang RI, No. 23 tahun 1992 tentang Hak dan Kewajiban tenaga medis, perawat dan
pasien.
Saran
Dalam konteks pelayanan kesehatan hubungan perawat dan pasien hendaknya saling
memperhatikan antara hak dan kewajiban dalam layanan Kesehatan secara
DAFTAR PUSTAKA