Anda di halaman 1dari 61

Oleh :

Irham Fachreza Anas, SEI, ME, CIBP


Irham Fachreza Anas, SEI, ME, CIBP
 S2 Islamic Economic & Finance (IEF) Universitas Trisakti -
Yudisium Cumlaude
 S1 Jurusan Muamalat Fakultas Syariah & Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta - Yudisium Cumlaude
1. Dosen Keuangan Syariah Universitas Pamulang
2. Peraih predikat “Best Paper” dalam dalam Call For Paper The 1st Islamic Economic & Finance Research Forum
(ISEFRF) tahun 2012
3. Mahasantri Program Pesantren Virtual Muamalah Maliyah Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-
MUI)
4. Pemegang Sertifikasi : Manajemen Risiko, Certified Islamic Banking Professional (CIBP) dan Credit Skill Assessement
(CSA)
5. Bloger : GO SHARIA – www.irham-anas.blogspot.com
6. Berpengalaman sebagai Asisten Dewan Pengawas Syariah, Relationship Manager Pembiayaan Ritel, Pembiayaan
Konsumer dan Pembiayaan Korporasi Bank Syariah.
7. Berpengalaman sebagai tim kerja standarisasi perjanjian: Line Facility, Musyarakah, Mudharabah, Murabahah, Ijarah
Multijasa, Ijarah Muntahiya Bit tamlik, Musyarakah Mutanaqishah, Bank Garansi iB dan Gadai Emas iB
8. Berpengalaman sebagai tim kerja penyelesaian perselisihan (termasuk Jalur Litigasi) Bank Syariah
9. Berpengalaman sebagai tim kerja implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan penyusunan laporan Profil
Risiko Bank Syariah Bank Syariah
10. Anggota iB Marketeers Club Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (DPbS-BI) bekerja sama dengan Mark Plus
Inc. (2010-2011)
• 1991 : 3 BPR di Bandung
berdasarkan prinsip Bagi
Hasil, namun izin usaha
• 1963 : Mit Ghamir Bank, konvensional
Egypt
• 1992 : Beroperasinya Bank
• 1971 : Nasser Social Bank, Syariah Muamalat Indonesia
Egypt
(BMI),
• 1974 : Islamic Development
Bank, Jeddah • 1998 : Dimulainya Era Dual-
• 1975 : Islamic Bank of Dubai System Bank, dengan
• 1980 : National Steering memungkinkan bank
Committee on Islamic Bank, Konvensional membuka UUS
Malaysia • 2004 : 16 Maret 2004
• 1983 : Bank Islam Malaysia UUS Bank DKI beroperasi
Berhad (BIMB) • 2009 : Spin Off BRI Syariah,
BNI Syariah
UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 1 ayat 1) :

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah
dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya

UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 1 ayat 2) :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
Prinsip Syariah

Sampai dengan 30 Agustus


2019 :
• 128 Fatwa DSN-MUI
• 1 Fatwa MUI (tentang
Bunga Bank)
• 4 Ta’limat DSN-MUI
• 2 Keputusan DSN-MUI

UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 1 ayat 12) :


Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang
syariah.

(pasal 26 ayat 2 & 3) :


1. Prinsip Syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) difatwakan oleh Majelis Ulama
Indonesia.
2. Fatwa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia.
(saat ini juga termasuk Otoritas Jasa Keuangan)
Makharij Fiqh DSN MUI

Subtance Over Form


dalam Giro iB & Muwa’adah

Kaidah Pangan (Tarjih) berbeda


Kaidah Ekonomi (Mashlahat)

Bolehnya Kafalah Bil Ujroh

Murabahah Emas Tidak Tunai


Organisasi Bank Umum Syariah

UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 1 ayat 7) :


Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Organisasi Unit Usaha Syariah

UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah (pasal 1 ayat 10) :

Unit Usaha Syariah, yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu Bank yang berkedudukan di luar
negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor
cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.
Dewan Pengawas Syariah

1. Badan Independen yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas
rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam hal ini Dewan Syariah Nasional (DSN).
2. DPS bertugas dan bertanggungjawab memberikan nasihat dan saran kepada
Komisaris/Direktur serta mengawasi kegiatan Bank Syariah agar sesuai dengan
Prinsip Syariah.

a) DPS menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah dalam pedoman operasional dan
produk yang dikeluarkan Bank Syariah.
b) DPS mengawasi proses pengembangan produk baru sejak awal sampai dengan
dikeluarkannya produk tersebut.
c) DPS memberikan opini syariah terhadap produk baru dan/atau pembiayaan yang
direstrukturisasi.
d) DPS meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank Syariah
yang belum ada fatwanya.
e) DPS melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank; dan
f) DPS meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank Syariah
dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Perkembangan Perbankan Syariah Global

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, posisi tahun 2018


Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, posisi 31 Januari 2019


Sumber : Makalah PT Allianz SE
Memahami Bisnis Bank Syariah
Hubungan Bank & Nasabah

Pinjaman
(Berbunga)
Sewa/Jasa Kerjasama

lainnya :
Sewa/Jasa
Penjamin,dll
Sosial ;
Jual-Beli pinjaman,
penjamin,dll
Syariah
Konvensional

Jual-beli, Sewa-Jasa & Kerjasama termasuk Setiap pinjaman/hutang yang menghasilkan


hubungan bisnis (Tijary) tambahan, maka (tambahan)
pinjaman/hutang itu adalah Riba.
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan
Pengelolaan Rekening iB
ATM & EDC “Bagaimana Bank Syariah
Multibiller
menghasilkan profit …?”
FUNDING
Fee Based Income yang
berasal dari Dana Pihak
Ketiga serta transaksi
nasabah menggunakan
kartu ATM

Skim Sewa-Jasa
Skim Kerjasama

Rp

Kiriman Uang iB
Pembiayaan
Garansi Bank iB
Fee Administrasi Payment Point iB
FINANCING
Fee Based Income yang
SERVICES
berasal dari penyaluran Fee Based Income yang
kredit dan pembiayaan berasal dari jasa-jasa
perbankan
Skim Jual Beli
Skim Sewa-Jasa Skim Sewa-Jasa
Skim Kerjasama
3
“Bagaimana Bank Syariah
mendistribusikan profit …?” Mudharib Tabel
Bagi
Hasil
Wadiah adalah transaksi penitipan dana atau barang dari pemilik kepada
TITIPAN penyimpan Dana atau barang dengan kewajiban bagi pihak yang menyimpan
untuk mengembalkan dana atau barang titipan sewaktu-waktu

Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul


BAGI HASIL maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha
tertentu yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua
belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya
Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik
dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah
dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan
Nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi
modal masing-masing.

Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan
JUAL BELI barang ditambah dengan margin yang disepakati olah para pihak, dimana
penjual menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli
Salam adalah transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan
syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh
Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan
Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa
SEWA antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa
dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang
disewakan.
Ijarah Muntahiyah bit Tamlik adalah transaksi sewa menyewa antara
pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek
sewa yang disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa

Kafalah adalah transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung


JASA-JASA (kafil) kepada pihak ketiga atau yang tertanggung (makful lahu) untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua (makful ‘anhu/ashil).
Hawalah adalah transaksi pengalihan hutang dari satu pihak yang berhutang
kepada pihak lain yang wajib menanggung atau membayar
Sharf adalah transaksi pertukaran antar mata uang berlainan jenis

transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan


QARDH kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara
sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu (bersifat pelengkap)
Produk dan Jasa
Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa Keuangan

Prinsip Jual Beli


Kosumer
Prinsip Wadiah
Modal Kerja
Giro
Investasi
Tabungan Wakalah
Tabungan Rencana
Prinsip Bagi Hasil
Kafalah
Kosumer Rahn Emas
Modal Kerja Qardh
Prinsip Mudharabah Investasi Sharf
Deposito
Giro Prinsip Sewa
Tabungan Kosumer
Tabungan Rencana Modal Kerja
Investasi
TRANSAKSI ANTARA SYARIAH
DAN KONVENSIONAL

SETORAN TUNAI

AMBILAN TUNAI

PEMINDAHBUKUAN
TELLER KONVENSIONAL DAPAT
MELAKUKAN TRANSAKSI SYARIAH

Setoran Tunai dan Tarikan Rek Tabungan

Setoran dan Tarikan Rek Giro

Pemindahbukuan Rek Tabungan dan Rek Giro

Setoran dan Pencairan Rek Deposito

Setoran dan Pelunasan BPIH


TELLER SYARIAH DAPAT MELAKUKAN
TRANSAKSI KONVENSIONAL

Setoran Tunai dan Tarikan Rek Tabungan

Setoran dan Tarikan Rek Giro

Pemindahbukuan Rek Tabungan dan Rek Giro


Produk Pendanaan Bank Syariah
Produk dan Jasa
Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa Keuangan

Prinsip Jual Beli


Kosumer
Prinsip Wadiah
Modal Kerja
Giro
Investasi
Tabungan Wakalah
Tabungan Rencana
Prinsip Bagi Hasil
Kafalah
Kosumer Rahn Emas
Modal Kerja Qardh
Prinsip Mudharabah Investasi Sharf
Deposito
Giro Prinsip Sewa
Tabungan Kosumer
Tabungan Rencana Modal Kerja
Investasi
GIRO SYARIAH*

AKAD WADI’AH

FITUR DAN 1.Bank sebagai penerima dana titipan & nasabah bertindak sebagai penitip dana;
2.Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan/bonus kpd nasabah;
MEKANISME 3.Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain
biaya buku/cek/bilyet giro, biaya meterai, cetak laporan transaksi
dan saldo rekening, pembukaan dan penutupan rekening;
4.Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan
5.Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.

1.Memperlancar aktivitas pembayaran dan/atau penerimaan dana


MANFAAT 2. Dapat memperoleh bonus

* Secara aturan Giro Syariah juga dibenarkan menggunakan Akad Mudharabah


TABUNGAN SYARIAH

AKAD WADI’AH

FITUR DAN 1.Bank sebagai penerima dana titipan & nasabah bertindak sebagai penitip dana;
2.Bank tidak diperkenankan menjanjikan pemberian imbalan/bonus kpd nasabah;
MEKANISME 3.Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain
biaya ATM, biaya meterai, cetak laporan transaksi, pembukaan dan
penutupan rekening;
4.Bank menjamin pengembalian dana titipan nasabah; dan
5.Dana titipan dapat diambil setiap saat oleh nasabah.

1. Kemudahan dalam mengelola likuiditas baik dalam hal penyetoran, penarikan,


MANFAAT transfer, dan pembayaran transaksi yang fleksibel
2. Dapat memperoleh bonus
TABUNGAN SYARIAH

AKAD MUDHARABAH

FITUR DAN 1. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak
sebagai pemilik dana (shahibul maal);
MEKANISME 2. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
3. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang
disepakati;
4. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain
biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan
penutupan rekening;
5. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan

1. Kemudahan dalam mengelola likuiditas baik dalam hal penyetoran, penarikan,


MANFAAT transfer, dan pembayaran transaksi yang fleksibel
2. Dapat memperoleh bagi hasil
DEPOSITO SYARIAH

AKAD MUDHARABAH

FITUR DAN 1. Bank bertindak sebagai pengelola dana (mudharib) dan nasabah bertindak
sebagai pemilik dana (shahibul maal);
MEKANISME 2. Pengelolaan dana oleh Bank dapat dilakukan sesuai batasan-batasan yang
ditetapkan oleh pemilik dana (Mudharabah Muqayyadah) atau dilakukan dgn
tanpa batasan-batasan dari pemilik dana (Mudharabah Mutlaqah)
3. Dalam akad Mudharabah Muqayyadah harus dinyatakan secara jelas syarat-
syarat dan batasan tertentu yang ditentukan oleh nasabah
2. Pembagian keuntungan dinyatakan dalam bentuk nisbah yang disepakati;
3. Penarikan dana oleh nasabah hanya dapat dilakukan sesuai waktu yang
disepakati;
4. Bank dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi berupa biaya-
biaya yang terkait langsung dengan biaya pengelolaan rekening antara lain
biaya meterai, cetak laporan transaksi dan saldo rekening, pembukaan dan
penutupan rekening;
5. Bank tidak diperbolehkan mengurangi bagian keuntungan nasabah tanpa
persetujuan nasabah yang bersangkutan

Alternatif investasi yang memberikan keuntungan dalam bentuk bagi hasil


MANFAAT
SKEMA PENGHIMPUNAN DANA

Mudharabah

Wadi’ah
Produk Pembiayaan Bank Syariah
Produk dan Jasa
Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa Keuangan

Prinsip Jual Beli


Kosumer
Prinsip Wadiah
Modal Kerja
Giro
Investasi
Tabungan Wakalah
Tabungan Rencana
Prinsip Bagi Hasil
Kafalah
Kosumer Rahn Emas
Modal Kerja Qardh
Prinsip Mudharabah Investasi Sharf
Deposito
Giro Prinsip Sewa
Tabungan Kosumer
Tabungan Rencana Modal Kerja
Investasi
Proses Pembiayaan s/d Lunas

Sales Inisiasi Verifikasi

Dokumen Keputusan
Analisis
Legal Pembiayaan

Pencairan
Monitoring Pelunasan
Pembiayaan
Unit Kerja Pembiayaan

Business
Banking
Syariah
(BBS)

Administrasi Business
Pembiayaan Risk (BR)

Nasabah
Monitoring

Pencairan
Unit
Komite
Compliance dan
Pembiayaan
Unit Legal
Inisiasi / Proses

“Siapa melakukan Apa…?”


Kapasitas
50% + Risk
Kemampuan Agunan
Checklist FPS 50% + Risk 50% + Risk

Kondisi
Karakter
Analisa Ekonomi
100%
50% + Risk

TAP MBP

Pada analisa pembiayaan ; Unit Bisnis


100% berkewajiban menggali
Karakter Nasabah
PEMBIAYAAN MURABAHAH
Dasar Hukum :
1. UU No. 21 Tahun 2008 ttg Perbankan Syariah
2. POJK No. 24/POJK.3/2015 & SEOJK No.
36/SEOJK.3/2015 ttg Produk dan Aktivitas Bank
Syariah dan Unit Usaha Syariah
3. Buku Standar Produk Perbankan Syariah
Murabahah - OJK
4. Fatwa DSN MUI No. 4 ttg Murabahah
5. Fatwa DSN MUI No. 110 ttg Akad Jual Beli
6. Fatwa DSN MUI No. 111 ttg Jual Beli Murabahah

“Penyediaan dana atau tagihan yang dapat


dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli
barang sebesar harga pokok ditambah margin
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
Bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah
untuk melunasi hutang /kewajibannya.”
Skema Pembiayaan Murabahah
Atas Dasar Pesanan

1. Permohonan
& Pemesanan

3. Wakalah & Murabahah

6. Penyerahan Asli Kuitansi


BANK NASABAH
Max. 2 Minggu dari Pencairan

7. Angsuran 5. Terima
Barang dan Dokumen
Dari Suppllier
2. Analisa –
Konfirmasi
4. Bayar ke Supplier
SUPPLIER /
PENJUAL
Alur Pembiayaan Murabahah Atas Dasar Pesanan

Permohonan +
Akad Wakalah +
(Pesanan dan Janji Beli Persetujuan
Akad Murabahah
Nasabah)

Surat
Pemenuhan
Nafadz - Efektif Permohonan
Tugas Wakalah
Realisasi

Monitoring
PEMBIAYAAN IJARAH
Dasar Hukum :
1. UU No. 21 Tahun 2008 ttg Perbankan Syariah
2. POJK No. 24/POJK.3/2015 & SEOJK No.
36/SEOJK.3/2015 ttg Produk dan Aktivitas
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
3. Fatwa DSN MUI No. 9 ttg Pembiayaan Ijarah
4. Fatwa DSN MUI No. 112 ttg Akad Ijarah

“Penyediaan dana dalam rangka memindahkan


hak guna atau manfaat dari suatu barang atau
jasa berdasarkan transaksi sewa tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan aset itu
sendiri”
Skema Pembiayaan Ijarah

1. Permohonan
& Pemesanan

3. Wakalah & Ijarah

6. Penyerahan Asli Kuitansi


BANK NASABAH
Max. 2 Minggu dari Pencairan

7. Angsuran 5. Manfaat Jasa


Diterima dari
Penyedia Jasa
2. Analisa –
Konfirmasi
4. Bayar

PENYEDIA JASA
PEMBIAYAAN IMBT
Dasar Hukum :
1. UU No. 21 Tahun 2008 ttg Perbankan Syariah
2. POJK No. 24/POJK.3/2015 & SEOJK No.
36/SEOJK.3/2015 ttg Produk dan Aktivitas
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
3. Fatwa DSN MUI No. 9 ttg Pembiayaan Ijarah
4. Fatwa DSN MUI No. 27 ttg Al-Ijarah Al-
Muntahiyah Bi Al-Tamlik
5. Fatwa DSN MUI No. 112 ttg Akad Ijarah

“Penyediaan dana dalam rangka memindahkan


hak guna atau manfaat dari suatu barang atau
jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi
pemindahan kepemilikan barang.”
Skema Pembiayaan IMBT (Refinancing)
1. Permohonan
(Kebutuhan Rp 100 jt)

3. Jual Beli Tunai (Rp 100jt)


BANK NASABAH
5. IMBT ( Harga sewa 150 jt) 4. a. Beli Persediaan dll
6. Angsuran
7. Hibah (Opsi pemindahan milik)

2. Analisa
4. Dokumen Kepemilikan

RUMAH/ MESIN PRODUKSI/


AGUNAN/ PERSEDIAAN (HABIS PAKAI)
OBJEK SEWA
Skema Pembiayaan Ijarah Muntahiya
Bit Tamlik’ Take Over Pembiayaan
1. Permohonan
(Hutang Rp 100 jt)

3. Qardh (Rp 100jt)

5. Jual Beli Tunai (Rp 100jt)


BANK NASABAH
6. IMBT ( Harga sewa 150 jt)

7. Angsuran
8. Hibah (Opsi pemindahan milik)

4a. Bayar sisa hutang


2. Analisa
4b. Dokumen
Kepemilikan BANK SYARIAH
BIRU
OBJEK SEWA
RUMAH ADALAH
RUMAH
PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Dasar Hukum :
1. UU No. 21 Tahun 2008 ttg Perbankan Syariah
2. POJK No. 24/POJK.3/2015 & SEOJK No.
36/SEOJK.3/2015 ttg Produk dan Aktivitas
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
3. Fatwa DSN MUI No. 7 ttg Pembiayaan
Mudharabah (Qiradh)
4. Fatwa DSN MUI No. 114 ttg Akad Syirkah
5. Fatwa DSN MUI No. 115 ttg Akad
Mudharabah
“Penyediaan dana untuk kerja sama usaha antara
dua pihak dimana pemilik dana menyediakan
seluruh dana, sedangkan pengelola dana bertindak
selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara
mereka sesuai dengan nisbah yang disepakati”
Skema Pembiayaan Mudharabah
1 Permohonan
Pembiayaan
Untuk
Usaha/proyek

2 Akad
Mudharabah
BANK NASABAH
Usaha/Proyek

4. Pengelola
3. Modal 100%

5 Nisbah % 5 Nisbah %

Keuntungan
Modal
6 Modal 100 %
PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH
Dasar Hukum :
1. UU No. 21 Tahun 2008 ttg Perbankan Syariah
2. POJK No. 24/POJK.3/2015 & SEOJK No.
36/SEOJK.3/2015 ttg Produk dan Aktivitas
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
3. Fatwa DSN MUI No. 8 ttg Pembiayaan
Musyarakah
4. Fatwa DSN MUI No. 114 ttg Akad Syirkah

“Penyediaan dana untuk kerja sama usaha


tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana dengan ketentuan
bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan
nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-
masing”
Skema Pembiayaan Musyarakah
1 Permohonan
Pembiayaan
Untuk
Usaha/proyek

2 Akad
Musyarakah
BANK NASABAH
Usaha/Proyek

3. Modal 80 % 4. Modal 20%


Mitra Pasif Mitra Aktif

5 Nisbah x % 5 Nisbah y %
Keuntungan
Modal 6 Modal 20 %
6 Modal 80 %
PEMBIAYAAN LAINNYA

1. Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ)


2. Pembiayaan Kepemilikan Emas (PKE)
3. Pembiayaan Istishna’
4. Pembiayaan Salam
5. Pembiayaan Qardh
6. Pembiayaan Qardh Beragun Emas
7. Pembiayaan Sindikasi Syariah
8. Trade Finance Syariah
Produk Jasa Bank Syariah
Produk dan Jasa
Bank Syariah

Penghimpunan Penyaluran Jasa Keuangan

Prinsip Jual Beli


Kosumer
Prinsip Wadiah
Modal Kerja
Giro
Investasi
Tabungan Wakalah
Tabungan Rencana
Prinsip Bagi Hasil
Kafalah
Kosumer Rahn Emas
Modal Kerja Qardh
Prinsip Mudharabah Investasi Sharf
Deposito
Giro Prinsip Sewa
Tabungan Kosumer
Tabungan Rencana Modal Kerja
Investasi
BANK GARANSI SYARIAH

AKAD KAFALAH

FITUR DAN 1. Bank bertindak sebagai pemberi jaminan atas pemenuhan kewajiban nasabah
terhadap pihak ketiga
MEKANISME 2.Obyek penjaminan harus :
i. Merupakan kewajiban pihak/orang yang meminta jaminan;
ii. Jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya;
iii. Tidak bertentangan dengan syariah (tidak diharamkan).
3.Bank dapat memperoleh imbalan atau fee yang disepakati di awal serta
dinyatakan dalam jumlah nominal yang tetap
4.Bank dapat meminta jaminan berupa Cash Collateral atau bentuk jaminan
lainnya atas nilai penjaminan
5.Dalam hal nasabah tidak dapat memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga,
maka Bank melakukan pemenuhan kewajiban nasabah kepada pihak ketiga
dengan memberikan dana talangan sebagai Pembiayaan atas dasar Akad
Qardh yang harus diselesaikan oleh nasabah.

Meningkatkan kelayakan ataupun creditworthiness sehingga mudah diterima


MANFAAT sebagai rekanan usaha
PENUKARAN VALAS SYARIAH

AKAD SHARF
1. Bank dapat bertindak baik sebagai pihak yang menerima penukaran maupun
FITUR DAN pihak yang menukarkan uang dari atau kepada nasabah
MEKANISME 2.Transaksi pertukaran uang untuk mata uang berlainan jenis (valuta asing)
hanya dapat dilakukan dalam bentuk transaksi spot
3.Dalam hal transaksi pertukaran uang dilakukan terhadap mata uang berlainan
jenis dalam kegiatan money changer, maka transaksi harus dilakukan secara
tunai dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
4.Transaksi valas dilakukan untuk :
a. tidak untuk spekulasi
b. ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)

MANFAAT Memperoleh mata uang yang diperlukan untuk bertransaksi


TRANSFER DANA SYARIAH

AKAD WAKALAH BI UJROH

FITUR DAN 1. Transfer dana dapat dilakukan melalui :


a) Sistem BI-Real Time Gross Settlement (RTGS)
MEKANISME b) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
c) penyelenggara Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK)
yang menyediakan jasa transfer dana.
2. Bank dapat mengenakan biaya transfer dana dengan memperhatikan
aspek kewajaran.

Memberikan kemudahan dalam transaksi pengiriman uang dengan aman


MANFAAT dan cepat
SAFE DEPOSIT BOX (SDB) SYARIAH

AKAD IJARAH

FITUR DAN Barang-barang yang disimpan dalam SDB adalah barang yang berharga
yang tidak diharamkan dan tidak dilarang oleh negara.
MEKANISME 1. Bank dan nasabah menuangkan kesepakatan penggunaan SDB dalam
bentuk perjanjian tertulis atau menggunakan formulir atau bentuk lain yang
dapat dipersamakan dengan itu.
2. Bank memiliki kebijakan dan prosedur un-tuk mitigasi risiko.
3. Bank memiliki sistem pencatatan dan pen-gadmi- nistrasian yang memadai.
4. Bank memiliki ruang khasanah sesuai standar keamanan.

MANFAAT Sebagai tempat penyimpanan yang aman.


JASA LAINNYA

1. Traveller’S Cheque adalah Penerbitan cek perjalanan yang dapat digunakan


sebagai alat pembayaran. Akad ; Wakalah atau Wadiah.
2. Payroll adalah Layanan kepada nasabah untuk melakukan pembayaran gaji
kepada pegawai/karyawan secara massal. Akad ; Wakalah atau Wakalah Bi
Ujroh
3. Virtual Account adalah Layanan yang diberikan Bank kepada nasabah
berupa fasilitas identifikasi penerimaan pembayaran tagihan yang dimiliki
nasabah kepada pihak lawan (counterparty) nasabah. Akad Ijarah.
4. Cash Pick Up and Delivery adalah Layanan penjemputan atau pengantaran
uang tunai dari dan ke lokasi nasabah. Akad ; Wakalah atau Ijarah.
5. Agen Penampungan (Escrow Agent) adalah Layanan jasa yang diberikan
oleh Bank yang ber-tindak sebagai agen penampungan (escrow agent)
untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian
agen penampungan (escrow agent). Akad ; Wakalah, Wakalah Bi Ujroh atau
Ijarah.
‫وباهلل التوفيق والهداية‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai