Anda di halaman 1dari 385

Wiroso

BUKU
SATU

AKUNTANSI
PERBANKAN SYARIAH
Implementasi PAPSI 2013

MATERI PEMBELAJARAN
BANK UMUM SYARIAH
Jakarta, April 2016
Wiroso

AKUNTANSI
PERBANKAN SYARIAH
Implementasi PAPSI 2013
BUKU SATU

Materi Pembelajaran Bank Umum Syariah


Jakarta, April 2016

This training material is solely for the use of training participants. No


part of it may be circulated, quoted, or reproduced for distribution
inside or outside the training participants organization without prior
written approval from Team Teaching Islamic Banking - Jakarta
Catatan tentang
buku ini,

1. Risalah Buku ini ditulis berdasarkan praktek yang ada di Indonesia


dengan memperhatikan dan menyesuaikan ketentuan-ketentuan
yang berlaku, sehingga setiap saat dilakukan perubahan atau
penyesuaian, oleh karena itu selalu diberikan bulan revisinya
2. Supaya Risalah Buku ini dapat dipergunakan siapapun pengguna
yang berminat, khususnya praktisi dan mahasiswa, maka buku ini
didistribusikan dalam bentuk soft copy dan dapat dicetak dengan
printer low resolution (150 dpi)
3. Untuk melengkapi Risalah buku ini dapat juga dicari risalah yang
sama dalam bentuk power point
Sekilas Diriku
Kegiatan sekarang (1) Dosen FE dan Magister Akuntansi FE Universitas Trisakti
Jakarta (2006 sd sekarang), (2) Dosen Magister Akuntansi Unpad Bandung (
2012 sd sekarang) (4) Anggota Dewan Penguji Sertifikasi Akuntansi Syariah – IAI
(2008 sd sekarang), (5) Partner dan instruktur pada konsultan – ICDIF-LPPI,
Batasa Tazkia, Pantarhai dan Muamalat Institute, (6) Instruktur pelatihan internal
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI), bank
syariah dan unit usaha syariah serta beberapa perguruan tinggi.
Ringkasan Pengalaman kerja : (1) 1981 - Kantor Akuntan DRS I SOETIKNO
Semarang, (2) 1982 - Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (3) Citibank
Jakarta, 1982 – 1986 (4) Bank Universal (merger menjadi Bank Permata), 1987 –
1993 (5) Bank Muamalat Indonesia terakhir sebagai Asisten Direksi dengan
pangkat Assisten Vice President, 1993 – 2004 (6) Tim Penyusun PSAK 59 dan
PAPSI – Akuntansi Perbankan Syariah 1999 sd 2006, (7) Anggota Komite
Akuntansi Syariah – IAI (tim penyusun PSAK syariah) 2006 sd 2010. (8) Tim
Sosialisasi Perbankan Syariah DPbS – Bank Indonesia 2007 sd 2012 (9)
Anggota Dewan Standar Akuntansi Syariah – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-
IAI) ( 2010 sd 2015), (10) Anggota Working Group Perbankan Syariah (WGPS)
antara Ikatan Akuntan Indonesia, (IAI) Dewan Syariah Nasional (DSN), Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) Mahkamah Agung (MA) (11)
Instruktur pelatihan internal beberapa Bank Syariah dan pelatihan intern baberapa
perguruan tinggi
Karya Tulis : (1) Jual Beli Murabahah – Yogyakarta: UII Press, 2005 (2)
Akuntansi Perbankan Syariah (bersama Prof. Dr. Sofian S. Harahap dan M.
Yusuf, SE, MM) , Jakarta LPFE Usakti 2005. (3). Penghimpunan dana dan
Distribusi (Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta Grasindo, 2005 (4) Business
Syariah (bersama M. Yusuf SE, MM), Jakarta Mitra Wacana Media, 2007 (5)
Produk Perbankan Syariah, Jakarta - LPFE Usakti -2009, (6) Akuntansi Transaksi
Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jakarta – 2011 (7) Prinsip Dasar Produk
Bank Syariah (e-book) – 2012 (8) Akuntansi Perbankan Syariah Dalam Praktek di
Indonesia (e-book) – 2014 (9) Akuntansi Koperasi Syariah Dalam Praktek di
Indonesia (e-book) – 2015

Wiroso
JL. Kebembem III/72, Jagakarsa – Jakarta 12620
HP. +628129934800, Email : wiroso_iai@yahoo.co.id
Pokok-pokok Bahasan

1. Pengantar Akuntansi Syariah


2. Penerapan PSAK 50, 55 Bank Syariah
3. Akuntansi Murabahah
4. Akuntansi Salam
5. Akuntansi Istishna
6. Akuntansi Mudharabah & Musyarakah
7. Akuntansi Ijarah & IMBT
8. Akuntansi Qardh
9. Akuntansi Penghimpunan Dana
10. Perhitungan Pembagian Hasil Usaha
Perbankan Syariah

9
BUKU AKUNTANSI TRANSAKSI
SYARIAH

1. Sekilas Akuntansi Syariah


2. Laporan Keuangan Entitas Syariah
3. Akuntansi Murabahah (psak 102)
4. Akuntansi Salam (psak 103)
5. Akuntansi Istishna (psak 104)
6. Akuntansi Mudharabah (psak 105)
7. Akuntansi Musyarakah (psak 106)
8. Akuntansi Ijarah (psak107)
BUKU PRODUK PERBANKAN
SYARIAH

Cakupan isi buku


1. Komparasi bank syariah dan bank
konvensional
2. Penghimpunan dana
3. Pengelolaan dana
4. Jasa layanan
5. Perhitungan pembagian hasil usaha
6. Sekilas akuntansi syariah
BUKU PRINSIP DASAR PERBANKAN
SYARIAH

Bab Satu – Sekilas Bank Syariah


Bab Dua – Prinsip Sumber Dana Dalam Bank Syariah
Bab Tiga – Prinsip Jual Beli Dalam Bank Syariah
Bab Empat – Prinsip Bagi Hasil Dalam Bank Syariah
Bab Lima – Prinsip Sewa dan Lainnya Bank Syariah
Bab Enam – Prinsip Jasa Layanan Dalam Bank Syariah
Bab Tujuh – Pembagian Hasil Usaha Oleh Bank Syariah
Bab Delapan – Laporan Keuangan Bank Syariah
BUKU AKUNTANSI PERBANKAN SYARAIAH
DALAM PRAKTEK DI INDONESIA

1. Pendahuluan
2. Sekilas Lembaga Keuangan di Indonesia
3. Penerapan PSAK 50-55 dan CKPN Dalam
Perbankan Syariah
4. Akuntansi Penempatan Pada Bank Lain
5. Akuntansi Surat Berharga
6. Akuntansi Pembiayaan Prinsip Akad Jual Beli
7. Akuntansi Pembiayaan Prinsip Akad Bagi Hasil
8. Akuntansi Pembiayaan Prinsip Akad Ijarah
9. Akuntansi Pinjaman Qardh
10.Akuntansi Aset Tetap
11.Akuntansi Sumber Pendanaan
12.Akuntansi Liabilitas Segera dan Lainnya
13.Akuntansi Ekuitas
14.Laporan Keuangan Perbankan Syariah
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Disampaikan oleh : Wiroso

PENGANTAR AKUNTANSI
SYARIAH

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Implementasi
Lembaga Keuangan
Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Implementasi
LK Syariah di
Indonesia
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 2

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Implementasi LKS
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

ASPEK SYARIAH

ASPEK BISNIS
Pelaksana Masyarakat

Murni
Syariah

Regulasi

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 3

Pengertian pembiayaan (UU 21/2008 ps 1 angka 25)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

25. Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan


dengan itu berupa:
 transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
 transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
 transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna;
 transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
 transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah dan/atau
UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi
fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 4

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

uang hanya alat tukar dan Kenaikan uang dibenarkan


satuan pengukur nilai, bukan jika diikuti kegiatan
komoditas ekonomi nyata
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Paradigma tentang UANG


Jual Beli Barang
2.000.000 (20%)

Harga pokok Rp. 10.000.000


Return Rp.

Harga jual Rp. 12.000.000


-----------------
Halal
Keuntungan Rp. 2.000.000

Pinjaman Uang

200.000 (0,02%)
Pinjam Rp. 10.000.000

Return Rp.
Kembali Rp. 10.020.000
Haram --------------------
Kelebihan Rp. 20.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 5

Implementasi
Lembaga Keuangan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Syariah

Sekilas tentang
Perbankan
Syariah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 6

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengertian Bank (UU 21/2008)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana


dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan/ atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat
 Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 7

 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan


perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan


Pengertian Syariah

fatwa di bidang syariah (UU 21/2008)


 Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur
aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan,
baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan
Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama
makhluk (KDPPLKS)

FATWA DEWAN
SYARIAH NASIONAL
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 8

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Lembaga Keuangan di Indonesia


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 9

Landasan Hukum
UU No 7/92 tentang Perbankan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

UU No 21 Tahun 2008
– Perbankan Syariah

PP No 72/92 tentang Bank UU No 10/98 tentang perubahan


Berdasarkan Bagi Hasil UU 7/92

Dicabut dg PP
30/99

BANK SYARIAH
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 10

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

BANK SYARIAH
BS : 400 juta , Nsb : 600 juta --------------Pendapatan-------------------- Rp. 1 Milyard
BS : 4 , Nsb : 6 --------------Pendapatan-------------------- Rp. 10 ,-

Nisbah  BS : 40 , Nasabah : 60
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Pembayaran bagi hasil Menerima pendapatan


Tergantung pendapatan yag diterima Bagi Hasil / Margin / sewa
Shahibul maal Mudharib
Shahibul Maal Mudharib

Penghimpunan dana Penyaluran dana

Deposan Bank Nsb debitur


Membayar bunga tetap
Tdk dipengaruhi pendpatan yg diterima Menerima bunga kredit tetap

Bunga Deposito (tetap) = 6% LR = COM + RISK COST + SPREAD


LR = (6% + 4%) + 1% + 2% = 13%

6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 20%
6% -----------------------------------Realisasi------------------------------------------ 10%

BANK KONVENSIONAL

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 11

Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Syariah


RUPS / Rapat Anggota
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

PSAK Syariah

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 12

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh Organisasi Cab Syariah Bank Konvensional

PSAK - 31 RUPS / Rapat Anggota PSAK Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Dewan Komisaris Dewan Pengawas Syariah

Dewan Audit Dewan Direksi

Divisi / Urusan Divisi / Urusan Divisi / Urusan Unit Usaha Syariah

Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang Kantor Cabang


Konvensional Konvensional Syariah Syariah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 13

Tugas DPS
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Mengawasi kegiatan usaha


bank agar tidak
menyimpang dari
ketentuan dan prinsip
syariah yang telah
difatwakan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 14

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Tabel
Mudharib Bagi
Alur Operasional Bank Syariah hasil
Penghimpunan dana Penyaluran dana Pendapatan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Wadiah yad dhamanah Prinsip bagi hasil Bagi hasil/laba

Mudharabah Mutlaqah Prinsip Ujroh Neto Sewa


(Dana Syirkah Temporer)

Lainnya (modal dsb) Prinsip jual beli Margin

Perhitungan
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Mdh Mutlaqah
(Dana Syirkah Temporer)

Pendapatan berbasis Jasa keuangan: fee wakalah, fee kafalah, fee


imbalan (fee base income) hawalah, fee sharf dll

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 15

Produk dan jasa Bank Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Penghimpunan Penyaluran Jasa keuangan


Prinsip jual beli
Prinsip wadiah  Murabahah
 Giro  Istishna  Wakalah
Tabungan  Salam
  Kafalah
 Hiwalah
Prinsip Ujroh  Rahn
Prinsip mudharabah  Ijarah  Qardh
 Deposito  IMBT  Sharf
 Tabungan
Prinsip bagi hasil
 Mudharabah
 Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 16

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengantar Produk &


Akuntansi Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Prinsip Pembagian
Hasil Usaha
Perbankan Syariah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 17

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH


(NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam suatu bentuk usaha
kerjasama boleh didasarkan:
 pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung
dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal) dan biaya-biaya,
 pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang
dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal);
Ketentuan Umum
1. Pada dasarnya, LKS boleh menggunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue
Sharing) maupun Bagi Untung (Profit Sharing) dalam pembagian hasil usaha
dengan mitra (nasabah)-nya.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha
sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing).
3. Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam
akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 18

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Prinsip Distribusi Hasil Usaha


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Uraian Jumlah Metode


Penjualan 100
Harga pokok penjualan 65
----------
Laba kotor 35 Net Revenue sharing
Beban 25
----------
Laba rugi bersih 10 Profit Sharing

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 19

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM LEMBAGA


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

KEUANGAN SYARI'AH
NO: 14/DSN-MUI/IX/2000

1. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual


Basis maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan
sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi,
dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas
dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
3. Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 20

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengantar Akuntansi
Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Cakupan
Akuntansi
Perbankan
Syariah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 21

Pengertian Akuntansi adalah suatu sistem


informasi yang mengidenfikasi,
mencatat, serta mengkomunikasikan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Mengidenfikasi => transaksi ekonomi yang terjadi pada


transaksi keuangan
dan non keuangan suatu organisasi kepada pihak yang
berkepentingan

Mencatat => secara


kronologis
dansistematis

Mengkomunikasikan =>
dalam bentuk Laporan
Keuangan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 22

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

LEMBAGA KEUANGAN

Kegiatan Usaha dlm Sektor Non Moneter (Riil) Kegiatan Usaha dalam Sektor Moneter Kegiatan Usaha Bank
Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Lembaga Keuangan Bank


Lembaga Keuangan Bukan Bank
UU No 10/1998
Pembinaan dan Pengawasan - Departemen Keuangan

Pembinaan dan Pengawasan - Bank Indonesia


Leasing
Lembaga Pembiayaan
( Keppres 61/1988)
Factoring
Consumer Finance
Bank Umum Leasing  Ijarah
Factoring  Hawalah
Credit Card Comp

Perasuransian
Asuransi Kerugian
Asuransi Jiwa Cons Financing  Murabahah
Bank Perkreditan Rakyat
Modal Ventura  Musyarakah
Reasuransi
(UU No 2/1992) Asuransi Sosial
Broker Asuransi

Pegadaian  Rahn
Perusahaan
Modal Ventura
PMV daerah
PMV Nasional Penjaminan  Kafalah
PMV Campuran

Dana Pensiun D P Pemberi Kerja


UU 11/1992 Dana Pensiun LK

Bursa Efek
Pasar Modal Perusahaan Efek
UU 8/1995 Reksa Dana

Pegadaian
PP 10/1990
AKUNTANSINYA ?
Perusahaan
Penjaminan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 23

Mengapa PSAK 59
diganti dan direvisi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Hanya mengatur transaksi syariah


pada Bank Umum Syariah, BPR-
Syariah, UUS
 Entitas syariah lain (KJKS, Persh
Pembiayaan Syariah, Pegadaian
syariah dsb  dapat tidak
menerapkan).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 24

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59

 PSAK 101 (Penyajian Lap Keungan Syariah)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Lampiran 1 – Contoh LK Bank Syariah


 Lampiran 2 – Contoh LK Asuransi Syariah

 PSAK 102 (Akt Murabahah)


 Tiga pengakuan keuntungan margin
murabahah dilengkapi dengan contoh.

 PSAK 104 (Akt Istishna)


 Ketentuan tentang Pembayaran Tangguh yg
dilengkapi dengan contoh

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 25

Beberapa penyempurnaan dari PSAK 59


 PSAK 105 (Akt Mudharabah)
 Pengakuan Keuntungan Tangguhan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Penyerahan Aset Mudharabah => diamortisasi


selama jangka waktu akad
 Tidak diperkenankan pengakuan pendapatan
dari proyeksi

 PSAK 106 (Akt Musyarakah)


 Harus dibuat catatan terpisah
 Pengakuan Keuntungan Tangguhan
Penyerahan Aset Musyarakah => diamortisasi
selama jangka waktu akad

 PSAK 107 (Akt Ijarah)


 Dipertegas penggunaan metode penyusutan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 26

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perbedaan Akt Bank dan Akt Bank Syariah


 Akuntansi Bank Konvensional
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Droping kredit :
• Dr. PYD/KYD (KKB,KPR, MK, KI dsb)
• Cr. Rekening Nasabah

 Akuntansi Bank Syariah


 Murabahah => Akt Murabahah (PSAK 102)
• Dr. Piutang Murabahah
 Ijarah => Akt Ijarah (PSAK 107)
• Dr. Akt Ijarah
 Mudharabah => Akt Mudharabah (PSAK 105)
• Dr. Investasi Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 27

PSAK Syariah
No PSAK Judul
PSAK Umum sepanjang tidak

1 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian


AKUNTANSI KEUANGAN
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Laporan Keuangan Syariah


SYARIAH SATU

bertentangan syariah

2 101 Penyajian Lap Keuangan Syariah (2011)


3 102 Akuntansi Murabahah (2013)
4 103 Akuntansi Salam
5 104 Akuntansi Istishna
6 105 Akuntansi Mudharabah
AKUNTANSI KEUANGAN

7 106 Akuntansi Musyarakah


SYARIAH DUA

8 107 Akuntansi Ijarah

9 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah


10 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah
11 110 Akuntansi Sukuk (2014)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 28

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Cakupan Bahasan PSAK Syariah


PSAK Cakupan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

102 – Akt Murabahah Akuntansi Penjual Akuntansi Pembeli

103 – Akt Salam Akuntansi Penjual Akuntansi Pembeli

104 – Akt Istishna Akuntansi Penjual Akuntansi Pembeli

105 – Akt Mudharabah Akt Pemilik dana Akt Pengelola Dana

106 – Akt Musyarakah Akt Mitra Pasif Akt Mitra Aktif

107 – Akt Ijarah Akt Penyewa Akt Pemilik Obyek

AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 29

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Transaksi PSAK Cakupan secara Umum
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Murabahah 102 Akuntansi Penjual


SE-BI & SE-OJK
PBI dan POJK

Salam (paralel) 103 Akuntansi penjual dan pembeli


Istishna (paralel) 104 Akuntansi Penjual dan Pembeli
Mudharabah 105 Akt Pengelola dana (penghimpunan)
Akt pemilik dana (pembiayaan)
Musyarakah 106 Akt Mitra Pasif
Ijarah 107 Akt pemilik Obyek Ijarah

PEDOMAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH INDONESIA


(PAPSI ) – BUS 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 30

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

CAKUPAN PAPSI (BUS) 2013


 Laporan Keuangan Bank Syariah
 Keterterapan PSAK 50,55 dan 60
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Akuntansi Akad Jual Beli (Murabahah, Salam, Istishna,


Persediaan)
 Akuntansi Akad Bagi Hasil (Mudharabah dan Musyarakah)
 Akuntansi Akad Sewa (Ijarah dan IMBT)
 Akuntansi Akad Pinjaman Qardh
 Akuntansi Surat Berharga (yang dimiliki, diterbitkan)
 Aktuntansi Penempatan Pada BI dan Bank Lain
 Akuntansi Aset Tetap, Aset Tidak Berwujud, dan Aset yang
Diambil-Alih
 Akuntansi Liabilitas Lain (Simpanan, hutang pajak dsb)
 Akuntansi Ekspor dan Impor
 Akuntansi Ekuitas

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 31

Alur Akuntansi Syariah


Transaksi Input
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

EKONOMI KAPITALIS

EKONOMI ISLAM

Jurnal
Ditangani komputer

Buku Besar Proses

Neraca Percobaan

Laporan keuangan Output


Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 32

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Asas Transaksi Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

1. Prinsip persaudaraan (ukhuwah);


 esensinya merupakan nilai universal yang menata interaksi sosial
dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan
secara umum dengan semangat saling tolong menolong.
 Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam
memperoleh manfaat (sharing economics) sehingga seseorang
tidak boleh mendapat keuntungan di atas kerugian orang lain.
 Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip saling
mengenal (ta’aruf ), saling memahami (tafahum), saling menolong
(ta’awun), saling menjamin (takaful), saling bersinergi dan
beraliansi (tahaluf ).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 33

Asas Transaksi Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

2. Prinsip keadilan (‘adalah);


 esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan
memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatu sesuai posisinya.
 Implementasi => berupa aturan prinsip muamalah yang melarang
adanya unsur:
• riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba nasiah maupun
fadhl);
• kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan);
• maysir (unsur judi dan sikap spekulatif);
• gharar (unsur ketidakjelasan); dan
• haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas
operasional yang terkait).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 34

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Asas Transaksi Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

3. Prinsip kemaslahatan (maslahah);


 esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta
individual dan kolektif.
 Kemaslahatan yang diakui harus memenuhi dua unsur yakni
kepatuhan syariah (halal) serta bermanfaat dan membawa
kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara keseluruhan yang
tidak menimbulkan kemudharatan.
 Transaksi syariah yang bermaslahat harus memenuhi secara
keseluruhan unsur-unsur yang menjadi tujuan ketetapan syariah
(maqasid syariah) yaitu berupa pemeliharaan terhadap:
 akidah, keimanan dan ketakwaan (dien);
 intelek (‘aql);
 keturunan (nasl);
 jiwa dan keselamatan (nafs); dan
 harta benda (mal).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 35

Asas Transaksi Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

4. Prinsip keseimbangan (tawazun);


 esensinya meliputi keseimbangan aspek material dan spiritual,
aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis
dan sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan
pelestarian.
 Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada maksimalisasi
keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan pemilik
(shareholder).
 Manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada
pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat
merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 36

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Asas Transaksi Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

5. Prinsip universalisme (syumuliyah).


 esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk
semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) tanpa
membedakan suku, agama, ras dan golongan, sesuai
dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil
alamin).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 37

Ta'limat tentang Pembiayaan Bank Syariah


Kepada Jasa Keuangan Konvensional
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Nomor : U-029/DSN-MUI/I/2011

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan mengenai penyaluran dana Bank Syariah kepada [asa Keuangan
Konvensional, serta upaya Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dalam menumbuhkembangkan
Lembaga Bisnis Syariah, Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia menetapkan bahwa:
1 Pada prinsipnya DSN-MUI melarang Bank Syariah menyalurkan dana kepada Jasa Keuangan
Konvensional karena bertentangan dengan prinsip syariah (larangan transaksi ribawi).
2 Namun demikian, DSN-MUI dapat memahami apabila Bank Syariah menyalurkan dana kepada Jasa
Keuangan Konvensional dengan alas an adanya kemaslahatan, yaitu untuk mendorong lembaga yang
bersangkutan agar membentuk Unit Usaha Syariah;
3 DSN-MUI tidak memperbolehkan Bank Syariah menyalurkan pembiayaan [asa Keuangan Konvensional
terhitung mulai 1Juni 2011;
4 Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) tahun Lembaga yang bersangkutan belum memiliki Unit Usaha
Syariah, maka Bank Syariah dilarang menyalurkan lagi dana kepada lembaga tersebut; dan
5 Obyek dan metode pembiayaan Bank Syariah harus sesuai dengan prinsip syariah yang terdapat dalam
fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional -Majelis Ulama Indonesia.
6 Dewan Pengawas Syariah pada masing-masing Bank Syariah agar mengawasi pelaksanaan ta 'limat ini.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 38

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Penjelasan Ta’limat DSN-MUI


No. U-220/DSN-MUI/VI/2011

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan adanya beberapa penafsiran yang berbeda
atas Ta‘limat Dewan Syariah Nasionat -Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.U-029/DSN-
MUI/I/2011, maka dengan ini DSN-MUI menyampaikan penjelasan sebagai berikut:
1. Ta'limat DSN-MUI merupakan keharusan/wajib.
2. Ta'limat DSN-MUIberlaku untuk executing dan chanelling.
3. Sasaran/pihak yang diatur dalam ta’limat ini adalah lembaga keuangan bank (Bank
Umum, BPR) dan Lembaga Pembiayaan Konvensional.
4. Sesuai dengan rapat Badan Pelaksana Harian (BPH) DSN-MUI pada tanggal 22 Juni
2011, yang mempertimbangkan berbagai hal termasuk kemaslahatan LKS, maka
waktu pemberlakuan Ta'limat DSN-MUI, diperpanjang satu tahun lagi, yaitu
berlakusampai dengan 01 Juni 2012.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 39

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Ada 4 dasar pengukuran berbeda:


 Biaya historis.
 Biaya kini (current cost)
 Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value)
 Nilai sekarang (present value)
• Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat
memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
• Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang
didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 40

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Asumsi Dasar
 Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

 Dasar yang berbeda dapat digunakan jika:


• Ada pembatasan kelangsungan usaha
• Ingin melikuidasi perusahaan; atau
• Mengurangi secara material skala usahanya

 Dasar Akrual (Accrual Basis)


 Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada
saat kas diterima atau dibayar)
 Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil
usaha menggunakan dasar kas

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 41

Bagaimana untuk
memisahkan pendapatan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

akrual dan kas ?

1. Dilakukan dengan
bantuan Teknologi
2. Dilakukan dengan proses
Akuntansi

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 42

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengantar Akuntansi
Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Laporan
Keuangan
Perbankan
Syariah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 43

ASET

Investasi Akun-akun dalam Akuntansi Syariah


Aktiva Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Piutang

PASIVA

Liabilitas Pendapatan Ops


Utama - pendptan
milik bersama bank
Dana Syirkah
syariah sbg
Temporer
pengelola dan DPK
sbg pemodal

Hak pihak ketiga


atas bagi hasil
Pendapatan
Ops Lainnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 44

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

KOMPONEN LENGKAP LAPORAN KEUAGAN


1. Laporan posisi keuangan
Disajikan dalam satu kesatuan 2. Laporan laba rugi komprehensif
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

laporan keuangan 3. Laporan perubahan ekuitas


4. Laporan arus kas
5. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
LAPORAN KEUANGAN ENTITAS

6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan


7. Catatan laporan keuangan

KOMPONEN TAMBAHAN LAPORAN KEUANGAN


SYARIAH

Menjelaskan karakteristik utama entitas syariah (jika subtansi


informasinya belum tercakup diatas)

Laporan dapat meliputi kajian mengenai (beberapa entitas syariah)


Disajikan terpisah dari
laporan keuangan

1. Faktor dan pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk


perubahan lingkungan tempat entitas syariah beroperasi dsb
2. Sumber pendaan dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas
3. Sumber daya yang tidak diakui dalam laporan keuangan sesuai SAK

Laporan lain : laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai


tambah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 45

Unsur Laporan Keuangan Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

KOMPONEN
LENGKAP
KARAKTER
UMUM

KOMPONEN
KARAKTER

TAMBAHAN
KHUSUS

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 46

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Disajikan terpisah dari


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

liabilitas dan ekuitas

Kenapa ???

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 47

Lap Posisi Keuangan Bank Syariah


Aktiva Pasiva
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Piutang Liabilitas
Jual Beli

•Murabahah •Tabungan wadiah  Prinsip wadiah


 Dana dijamin (wajib)
•Salam •Giro wadiah
dikembalikan semua
•Istishna (100%)
Earning Assets

Akt Ijarah
Ujroh

•Ijarah Dana Syirkah Temporer


(PSAK 59 – Investasi Tidak Terikat)
•Tabungan mudharabah
Investasi
Bagi Hasil

•Deposito mudharabah  Prinsip Mudharabah


•Mudharabah Mutlaqah / Unrestricted
 Kerugian => ditanggung
•Musyarakah shahibul maal
 Tidak ada jaminan dana
dikembalikan 100%
Pinj Qardh
Fixed Assets Ekuitas Equity of share holder
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 48

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 49


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

a) Pendapat milik bersama


antara LKS dan investor
mudharabah (shahibul mal)
b) Komponen pendapatan dalam
profit distribusi
c) Disajikan secara neto dan
gross profit transaksi lks

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 50

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Hubungan Lap Posisi Keuangan dan Lap Laba Rugi


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 51

Laporan sumber dan penggunaan dana Zakat


BANK SYARIAH “X”
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

LAPORAN SUMBER DAN PENYALURAN DANA ZAKAT


Periode yang berakhir pada 31 Desember 20X1

SUMBER DANA ZAKAT


Zakat dari internal bank syariah xxx
Zakat dari eksternal bank syariah xxx
Jumlah xxx

PENYALURAN DANA ZAKAT KEPADA ENTITAS PENGELOLA ZAKAT (xxx)

KENAIKAN xxx

SALDO AWAL Bank syariah sebagai xxx


pengumpul zakat, bukan
SALDO AKHIR pengelola zakat xxx

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 52

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

BANK SYARIAH “X”


LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
Periode yang beakhir pada 31 Desember 20X1
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

SUMBER DANA KEBAJIKAN


Infak dari bank syariah xxx
Sedekah xxx
Hasil pengelolaan wakaf xxx
Penegmbalian dana kebajikan produktif xxx
Denda xxx
Pendapatan non halal xxx
PSAK 59 dilaporakan Jumlah xxx
dalam “Laporan
Sumber dan PENGGUNAAN DANA KEBAJIKAN
Dana kebajikan produktif (xxx)
Penggunaan Dana ZIS Sumbangan (xxx)
Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum (xxx)
Jumlah (xxx)

KENAIKAN xxx

SALDO AWAL xxx

SALDO AKHIR xxx

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 53


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - implementasi PAPSI 2013

pendapatan dan bagi


Laporan rekonsiliasi

hasil (bank Syariah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 54

LPPI – ICDIF - Pengantar Akuntansi Syariah 27


Lembaran ini sengaja dikosongkan
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Disampaikan oleh : Wiroso

PENERAPAN PSAK 50,55 & CKPN


PADA PERBANKAN SYARIAH

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Pengertian
Instrumen Keuangan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 2

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Definisi
Instrumen
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Keuangan

adalah setiap kontrak yang


menambah nilai “aset keuangan”
dan “liabilitas keuangan” entitas
atau “instrumen ekuitas” entitas
lain.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 3

Aset keuangan
adalah setiap aset yang berbentuk:
a. Kas.
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

b. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas lain.


c. Hak kontraktual untuk:
i. menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain, atau
ii. mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan
kondisi yang berpotensi menguntungkan.
d. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
i. non-derivatif di mana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menerima suatu
jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas; atau
ii. derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrumen ekuitas yang
diterbitkan entitas.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 4

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Klafisikasi
Instrumen Keuangan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 5

Klasifikasi Aset Keuangan (selain sukuk)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, persyaratannya adalah:


a. untuk tujuan diperdagangkan (trading); atau
b. pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi (fair value option).
Contoh : antara lain reksadana Syariah dan forward.
2. Dimiliki hingga jatuh tempo, persyaratannya adalah:
a. non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan, dan jatuh temponya telah ditetapkan; dan
b. Entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 6

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Klasifikasi Aset (selain sukuk)


3. Pinjaman yang diberikan dan piutang. persyaratannya adalah:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

a. non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan;


dan
b. Tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Contoh : antara lain pembiayaan murabahah yang menggunakan
metode anuitas dan tagihan reverse repo Syariah.
4. Tersedia untuk dijual, persyaratannya adalah:
a. non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
b. non-derivatif yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo,
atau pinjaman yang diberikan dan piutang.
Contoh : antara lain reksadana Syariah dan penyertaan.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 7

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Pengakuan dan
Pengukuran
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 8

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan Penghentian-Pengakuan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Aset keuangan :
 pada saat Bank terikat dengan ketentuan dalam perjanjian.
 yang diperoleh di pasar reguler diakui pada tanggal
perdagangan (trading date).
 dihentikan-pengakuannya jika:
• hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut telah berakhir; atau
• telah ditransfer dan transfer tersebut memenuhi kriteria
penghentian pengakuan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 9

Pengukuran – Aset Keuangan


Pengukuran Awal Pengukuran Selanjutnya
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Nilai Wajar melalui Laba Rugi


 Nilai wajar dan biaya transaksi  Nilai wajar perubahannya diakui
sebagai beban Laba Rugi
Tersedia Untuk Dijual
 Nilai Wajar + biaya transaksi  Nilai Wajar perubahannya diakui
penghasilan komprehensif lainya
Dimiliki hingga Jatuh Tempo
 Nilai Wajar + biaya transaksi  Biaya perolehan yang diamortisasi
dengan effektive rate
Pinjaman Diberikan dan Piutang
 Nilai Wajar + biaya transaksi  Biaya Perolehan yang diamortisasi
dengan Effektive Rate
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 10

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Nilai Wajar (Fair


Value)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 11

Nilai Wajar
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

01. Nilai wajar ditentukan dengan hirarki sebagai berikut:


a. Kuotasi harga di pasar aktif dimana harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin, dan harga
tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
b. Teknik penilaian yang meliputi penggunaan “harga transaksi-
transaksi wajar yang paling kini” dan “referensi nilai wajar
instrumen lain yang secara substansi sama”.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 12

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Nilai Wajar

HARGA KUOTASI DI PASAR AKTIF


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Dianggap ada jika:


 Harga kuotasi tersedia dan dapat diperoleh secara rutin;
 Mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam
suatu transaksi yang wajar.

 Aset yang dimiliki  Aset yang akan diperoleh


 Liabilitas yang akan diterbitkan  Liabilitas yang dimiliki

Harga Penawaran Berlaku Harga Permintaan


(Current Bid Price) (Asking Price)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 13

Nilai Wajar
HARGA KUOTASI TIDAK TERSEDIA
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

TEKNIK PENILAIAN

Recent arm’s length Fair Value of Similar


market transactions Instruments
Discounted Option
Cash Flow Pricing
Analysis Models

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 14

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Penurunan Nilai
(Impairment)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 15

Penurunan Nilai
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 adalah suatu kondisi dimana terdapat bukti


obyektif terjadinya peristiwa yang merugikan
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan. Peristiwa yang merugikan tersebut
berdampak pada estimasi arus kas masa
datang.
 Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal
Neraca.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 16

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya


penurunan estimasi arus kas masa depan dari
kelompok aset keuangan, meskipun belum dapat
Debitur mengalami diidentifikasi secara individual, termasuk
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

kesulitan keuangan
signifikan)
memburuknya status
pembayaran pihak peminjam
(nasabah) dalam kelompok
Pelanggaran kontrak,
seperti terjadinya
wanprestasi atau
Bukti
tunggakan pembayaran
pokok atau bagi
Obyektif kondisi ekonomi nasional
atau lokal yang berkorelasi
hasil/marjin/ujrah dengan wanprestasi atas aset
dalam kelompok

Pemberian keringanan pada pihak Terdapat kemungkinan pihak


peminjam (nasabah) yang tidak peminjam (nasabah) akan
mungkin diberikan jika pihak dinyatakan pailit atau melakukan
peminjam (nasabah) tidak reorganisasi keuangan lain
mengalami kesulitan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 17

Pengukuran Penurunan Nilai secara Individual


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Jumlah Tercatat NPV Kerugian Penurunan


Aset Keuangan vs Projected
Nilai (impairment loss)

Cash Flow

 Kerugian Penurunan Nilai dihitung dengan membandingkan antara:


 jumlah tercatat aset keuangan; dan
 NPV Projected Cash Flow aset keuangan tersebut, dengan discount
factor berdasarkan tingkat bunga efektif aset keuangan dimaksud.
 Selisih kurang NPV Projected Cash Flow terhadap nilai tercatat aset
keuangan merupakan Kerugian Penurunan Nilai.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 18

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Aset keuangan :
 kategori ‘diukur pada nilai wajar melalui laba rugi’
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

tidak diterapkan ketentuan penurunan nilai.


 Kategori ‘tersedia untuk dijual, dimiliki hingga
jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang’
diterapkan ketentuan penurunan nilai.
 Penurunan nilai diakui di laba rugi. Untuk pembalikan
dari penurunan nilai diakui juga di laba rugi, kecuali
untuk instrumen ekuitas pembalikan tersebut diakui di
penghasilan komprehensif lain.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 19

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

Metode Anuitas Dalam


Murabahah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 20

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Dasar Penganturan Pengakuan Anuitas


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang


Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahah (Pembiayaan
Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah

2). Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang


dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dilakukan secara
Proporsional dan secara Anuitas selama sesuai dengan 'urf (kebiasaan)
yang berlaku di kalangan LKS;

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 21

Dasar Penganturan Pengakuan Anuitas


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Surat Edaran Bank Indonesia no. 15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 tentang Pelaksanaan
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, angka romawi II (pengakuan
pendapatan dalam transaksi jual beli)

c). Dalam hal Bank Syariah menggunakan metode anuitas maka pencatatan transaksi murabahah
wajib menggunakan:
1). PSAK 55 (Revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, selanjutnya
disebut PSAK 55;
2). PSAK 50 (Revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian, selanjutnya disebut PSAK 50;
3). PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, selanjutnya disebut PSAK 60; dan
4). PSAK lain yang relevan.
d). Dalam hal Bank Syariah menggunakan metode proporsional maka pencatatan transaksi
murabahah wajib menggunakan PSAK 102 : Akuntansi Murabahah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 22

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Kriteria MURABAHAH JUAL BELI DAN Murabahah


Pembiayaan Berbasis Jual Beli
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Apakah penjual memiliki risiko


kepemilikan persediaan yang
signifikan?
TIDAK  Risiko perubahan harga YA
persediaan
 Keusangan dan
kerusakan persediaan
PSAK 50, 55, dan 60  Biaya pemeliharaan dan PSAK 102
penyimpanan persediaan
 Risiko pembatalan
 Terkait aset keuangan dalam pesanan pembelian
kategori ‘pinjaman yang secara sepihak
diberikan dan piutang’ yg
disesuaikan dg karakteristik
transaksi syariah
 Hanya berlaku untuk penjual
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 23

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1 Pengakuan pembiayaan murababah:


 Present value of future cash flow
 Jumlah tercatat piutang murabahah, margin murabahah tangguhan, dan
biaya transaksi terkait merupakan jumlah tercatat awal
2 Pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah
 Effective rate of return
 Tingkat imbal hasil efektif ditentukan berdasarkan arus kas masa depan
sejak tanggal penerapan PSAK 55 (Revisi), tentang Instrumen Keuangan–
Pengakuan dan Pengukuran

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 24

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan dan Beban


Terkait Langsung (papsi)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

04. Pendapatan dan beban terkait langsung dengan transaksi


Murabahah:
a. Metode anuitas,
i. diakui sebagai bagian dari piutang Murabahah sebesar
pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan.
ii. diamortisasi dengan menggunakan metode effective rate
sepanjang masa akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 25

Rumus suku bunga efektif (papi 2008)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

PV = nilai wajar yang merupakan present value dari kredit yang diberikan, yaitu
sebesar arus kas keluar (pokok ditambah/dikurangi biaya transaksi berupa
pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung
dan/atau premium atau diskonto)
CF = arus kas bersih berdasarkan persyaratan kontraktual (seperti penerimaan
pokok, bunga, denda, pelunasan dipercepat, call option dan lainnya)
r = suku bunga efektif (effective interest rate)
t = jangka waktu

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 26

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh perhitungan (papi-2008)


 Pada tanggal 1 Januari 2010 bank memberikan fasilitas kredit kepada PT.
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

ABC sebesar Rp. 50 juta. Dalam pemberian fasilitas tersebut, bank


menerima provisi kredit sehingga dana yang dibayarkan kepada debitur
sebesar 98% dari total kredit. Kredit berjangka waktu 5 tahun dan akan
jatuh tempo pada 31 Desember 2014. Suku bunga kredit sebesar 10% yang
dibayarkan setiap tahun.
 Suku bunga efektif (r) adalah = 10,53482%, yang berdasarkan formula
tersebut di atas, yaitu:

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 27

Contoh Lain Transaksi Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Bank melakukan transaksi Murabahah dengan nasabah atas


aset Murabahah seharga Rp1.250,- Penyerahan dilakukan di
gudang nasabah dan atas hal tersebut telah dikeluarkan beban
pengiriman sebesar Rp. 50,-- dan marjin keuntungan yang
disepakati sebesar Rp200. Nasabah telah memberikan uang
muka ke Bank Syariah sebesar Rp.300,-- Pendapatan
Administrasi sebesar Rp.12,-- dan beban lain yang terkait
langsung dengan penyaluran pembiayaan Murabahah Rp.5,--
Pembayaran angsuran oleh nasabah dilakukan selama 12
periode yang besarnya tidak sama setiap periode.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 28

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembiayaan murabahah oleh bank (pengakuan keuntungan


proporsional)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Harga perolehan aset murabahah Rp. 1.300


Margin murabahah yg disepakati Rp. 200
akad murabahah
--------------
Harga jual murabahah Rp. 1.500
Uang muka nasabah Rp. 300
--------------
Sisa kewajiban nasabah Rp. 1.200

Akad musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 29

Tabel angsuran murabahah dengan mengakuan keuntungan mempergunakan


metode proporsional adalah
Periode Bulan Angsuran Porsi Saldo
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Pokok Margin Pokok Margin


Awal 1000 200
1 Januari 50 42 8 958 192
2 Februari 50 42 8 917 183
3 Maret 60 50 10 867 172
4 April 70 58 12 808 162
5 Mei 100 83 17 725 145
6 Juni 100 83 17 642 128
7 Juli 100 83 17 558 112
8 Agustus 100 83 17 475 95
9 September 130 108 22 367 73
10 Oktober 140 117 23 250 50
11 Nopember 150 125 25 125 25
12 Desember 150 126 24 0 0
1.200 1.000 200
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 30

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Porsi harga yang dibiayai bank


(pengakuan keuntungan anuitas)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Harga barang Rp. 1.250


Biaya pengadaan Rp. 50
Dengan rumus
------------- IRR Tingkat
Harga peroleh aset murabahah Rp. 1.300 Imbalan Efektif
Uang muka dari nasabah Rp. 300 sebesar 2,54%
--------------
Dana porsi bank syariah Rp. 1.000
Margin murabahah dihitungan dari Rp. 1.000 sebesar Rp. 200

Metode anuitas  Cash out bank syariah adalah


Harga barang yg porsinya dibiayai bank Rp. 1.000
Beban terkait langsung murabahah Rp. 5
Pendapatan terkait langsurng murabahah (adm) (Rp 12)
--------------
Cash out bank syariah atas pembelian brg tsb Rp. 993
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 31

Tabel Angsuran Anuitas (IRR = 2,3662%, kontraktual : 2.43972%)


Tingkat Angs Saldo Akhir
Estimasi Saldo Awal Angs Saldo Tagihan Amorti sasi
No Tahun Imbalan Pokok Arus Kas
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Arus Kas Arus kas Pokok Pokok Imbalan dengan EIR


Efektif Efektif Kredit
E=DX
A B C D F G=pxi H=E-G
EIR C-E
1 1-Jan (993.00) 1,000.00 993.00
2 31-Jan 50.00 993.00 25.19 25.60 974.40 (24.40) 0.79 24.81 968.19
3 28-Feb 50.00 968.19 24.56 26.23 948.17 (23.77) 0.79 25.44 942.75
4 31-Mar 60.00 942.75 23.91 36.87 911.30 (23.13) 0.78 36.09 906.66
5 30-Apr 70.00 906.66 23.00 47.77 863.54 (22.23) 0.77 47.00 859.66
6 31-May 100.00 859.66 21.81 78.93 784.60 (21.07) 0.74 78.19 781.47
7 30-Jun 100.00 781.47 19.82 80.86 703.75 (19.14) 0.68 80.18 701.29
8 31-Jul 100.00 701.29 17.79 82.83 620.91 (17.17) 0.62 82.21 619.08
9 31-Aug 100.00 619.08 15.70 84.85 536.06 (15.15) 0.56 84.30 534.78
10 30-Sep 130.00 534.78 13.57 116.92 419.14 (13.08) 0.49 116.43 418.35
11 31-Oct 140.00 418.35 10.61 129.77 289.37 (10.23) 0.39 129.39 288.96
12 30-Nov 150.00 288.96 7.33 142.94 146.43 (7.06) 0.27 142.67 146.29
13 31-Dec 150.00 146.29 3.71 146.43 (0.00) (3.57) 0.14 146.29 (0.00)
1,200.00 207.00 (200.00) 7.00
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 32

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Tabel Angsuran Anuitas (IRR = 2,3662%, kontraktual : 2.43972%)


Tingkat Angs Saldo Akhir
Estimasi Saldo Awal Angs Saldo Tagihan Amorti sasi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

No Tahun Imbalan Pokok Arus Kas


Arus Kas Arus kas Pokok Pokok Imbalan dengan EIR
Efektif Efektif Kredit
E=DX
A B C D F G=pxi H=E-G
EIR C-E
1 1-Jan (993.00) 1,000.00 993.00
2 31-Jan 50.00 993.00 25.19 25.60 974.40 (24.40) 0.79 24.81 968.19
3 28-Feb 50.00 968.19 24.56 26.23 948.17 (23.77) 0.79 25.44 942.75
4 31-Mar 60.00 942.75 23.91 36.87 911.30 (23.13) 0.78 36.09 906.66

1,200.00 207.00 (200.00) 7.00

993 x 2,3662% = 25,19

1000 x 2.43972% = 24,40 25,19 – 24,40 = 0,79

sesuai akad
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 33

Kartu Pembiayaan Individu (Pembayaran Angsuran)


(metode perhitungan ANUITAS DALAM PRAKTEK)

Angs Outstanding Porsi Pokok Porsi Marjin Angsuran Sisa Pokok Sisa Marjin Sisa Angs Tgl. Ang
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1 120,000,000 9,073,653 2,100,000 11,173,653 110,926,347 11,983,834 122,910,181 02/01/11


2 110,926,347 9,232,442 1,941,211 11,173,653 101,693,905 10,042,623 111,736,529 02/02/11
3 101,693,905 9,394,010 1,779,643 11,173,653 92,299,896 8,262,980 100,562,876 02/03/11
4 92,299,896 9,558,405 1,615,248 11,173,653 82,741,491 6,647,732 89,389,223 02/04/11
5 82,741,491 9,725,677 1,447,976 11,173,653 73,015,814 5,199,756 78,215,570 02/05/11
6 73,015,814 9,895,876 1,277,777 11,173,653 63,119,938 3,921,979 67,041,917 02/06/11
7 63,119,938 10,069,054 1,104,599 11,173,653 53,050,884 2,817,380 55,868,264 02/07/11
8 53,050,884 10,245,262 928,390 11,173,653 42,805,622 1,888,989 44,694,611 02/08/11
9 42,805,622 10,424,554 749,098 11,173,653 32,381,068 1,139,891 33,520,959 02/09/11
10 32,381,068 10,606,984 566,669 11,173,653 21,774,083 573,222 22,347,306 02/10/11
11 21,774,083 10,792,606 381,046 11,173,653 10,981,477 192,176 11,173,653 02/11/11
12 10,981,477 10,981,477 192,176 11,173,653 0 0 0 02/12/11
Jumlah 120,000,000 14,083,834 134,083,834

Pengaruh pada profit distribusi / bagi hasil


(sebagian margin yang diterima (cash basis) hak pemodal DPK mudharabah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 34

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

PEMBENTUKAN CKPN DALAM


PERBANKAN SYARIAH

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 35

Kewajiban Pembentukan CKPN


(POJK - 16/ POJK.03/2014 - psl 51)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Bank wajib menghitung dan


membentuk CKPN sesuai
standar akuntansi keuangan
yang berlaku.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 36

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengaruh PPA Aktiva Produktif terhadap KPMM (POJK - 16/


POJK.03/2014 - psl 52)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

(1) Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib memperhitungkan


PPA atas Aset Produktif dan CKPN yang dibentuk.
(2) Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk atas Aset
Produktif lebih besar dari CKPN yang telah dibentuk, Bank wajib
memperhitungkan selisih perhitungan PPA dengan CKPN sebagai
pengurang modal dalam perhitungan rasio KPMM.
(3) Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk terhadap Aset
Produktif sama dengan atau lebih kecil dari CKPN yang telah
dibentuk, Bank tidak perlu memperhitungkan selisih lebih PPA
dalam perhitungan rasio KPMM.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 37

Dasar Pengaturan Pembentukan CKPN


 Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/26/DPbS tanggal 10 Juli 2013 perihal
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Pelaksanaan PAPSI :
1). Bank Syariah wajib membentuk CKPN atas aset keuangan dan aset non
keuangan sesuai dengan SAK yang berlaku.
2). Dalam rangka menerapkan prinsip kehati-hatian, Bank Syariah wajib
mempertimbangkan CKPN yang dibentuk berdasarkan ketentuan BI
Indonesia pada saat memperhitungkan cadangan kerugian aset
keuangan dan aset non keuangan.
3). Dalam hal terdapat selisih kurang antara CKPN dengan kewajiban
pembentukan cadangan kerugian sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia maka kekurangan CKPN tersebut akan diperhitungkan sebagai
pengurang faktor modal inti dalam perhitungan rasio KPMM.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 38

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Dasar Pengaturan Pembentukan CKPN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 16/POJK.03/2014 tentang Penilaian Kualitas Aset
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah:
1). Bank wajib menghitung dan membentuk CKPN sesuai standar akuntansi keuangan
yang berlaku (pasal 51)
2). Pengaruh Perhitungan PPA Terhadap Rasio KPMM (pasal 52)
a) Dalam menghitung rasio KPMM, Bank wajib memperhitungkan PPA atas Aset
Produktif dan CKPN yang dibentuk.
b) Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk atas Aset Produktif lebih besar
dari CKPN yang telah dibentuk, Bank wajib memperhitungkan selisih perhitungan
PPA dengan CKPN sebagai pengurang modal dalam perhitungan rasio KPMM.
c) Dalam hal hasil perhitungan PPA wajib dibentuk terhadap Aset Produktif sama
dengan atau lebih kecil dari CKPN yang telah dibentuk, Bank tidak perlu
memperhitungkan selisih lebih PPA dalam perhitungan rasio KPMM.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 39

Dasar Pengaturan Pembentukan CKPN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Surat Edaran OJK nomor 8/SEOJK.03/2015 tentang Penilaian Kualitas Aset


Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah (butir VII) :
 Sejak berlakunya SAK yang mengatur mengenai pembentukan CKPN
dalam rangka pencadangan kerugian aset, Bank diwajibkan membentuk
CKPN sebagai pengganti PPA dalam laporan keuangan Bank.
 Dalam rangka memenuhi prinsip kehati-hatian perbankan, OJK tetap
mewajibkan Bank untuk menghitung PPA. Meskipun hasil perhitungan
PPA tersebut tidak dicatat dalam laporan keuangan Bank, namun hasil
perhitungan PPA tersebut akan mempengaruhi perhitungan modal dalam
pemenuhan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
dengan cara ….dst….

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 40

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 41
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 42

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 43
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 44

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penerapan psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60

METODE PERHITUNGAN
CKPN

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 45

PENGUKURAN ASET KEUANGAN (PSAK 50-55)


Klasifikasi Nilai Wajar melalui LR Dimiliki hingga Jatuh Tempo Pinjaman Diberikan Tersedia Untuk Dijual
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Pengukuran Nilai wajar, biaya sbg beban Nilai wajar ditambah beban Nilai wajar ditambah beban Nilai wajar ditambah beban

MURABAHAH Metode proporsional Metode anuitas

ISTISHNA Metode proporsional Metode anuitas

SURAT BERHARGA Sukuk Sukuk Sukuk

Reksadana Reksadana

Tagihan Repo

PENYERTAAN Penyertaan

tidak diterapkan ketentuan diterapkan ketentuan penurunan nilai


penurunan nilai (metode individu atau kolektif)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 46

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Piutang Murabahah dan Piutang Istishna


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Pengakuan keuntungan dengan metode Anuitas


 Melebihi jumlah tertentu (mis : 1 milyard)  metode perhitungan
individual
 Kurang dari jumlah tertentu atau melebihi jumlah tertentu dengan
kolektibilitas lancar  metode perhitungan kolektif
 Pengakuan Keuntungan dengan metode Proporsional
 Tanpa memperhatikan jumlah dan kolektibilitas  metode perhitungan
kolektif

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 47

CKPN PSAK 48 => Aset Tetap


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Aset Tetap
2. Aset Ijarah Berwujud (Aset Ijarah dan Aset IMBT)
3. Properti Terbengkalai
4. Aset Yang Diambil Alih

me-review ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat
indikasi penurunan nilai aset, maka Bank harus menaksir jumlah
terpulihkan, yaitu nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 48

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

CKPN => Jika timbul kerugian


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Pembiayaan Mudharabah
2. Pembiayaan Musyarakah
3. Penempatan pada bank lain dengan prinsip bagi hasil
4. Sejenisnya

metode kolektif
(jika dibentuk)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 49

CKPN => Lainnya


1. Pinjalam Qardh
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

2. Piutang Sewa
3. Piutang Bagi Hasil
4. dan sejenisnya

metode kolektif
(jika dibentuk)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 50

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan Keuntungan
Murabahah Anuitas (psak
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

50, 55 dan 60)

IMPAIRMENT
ASET KEUANGAN

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 51

KLASIFIKASI IMPAIRMENT
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

 Secara Individual
 Discounted Cash Flow
 Fair Value of Collateral
 Observable Market Price
 Secara Kolektif
 Formula Based, misalnya death rate
 Statistical model
• Probability of Default, misalnya Roll Rate Method (menggunakan data umur
tunggakan murabaha), dan Migration Analysis (menggunakan data migrasi
kolektibilitas atau rating).
• Loss Given Default, misalnya Expected Recoveries

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 52

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 53

PENURUNAN NILAI(IMPAIRMENT)
 Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal Neraca.
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

(SESUAI PAPI, TANGGAL NERACA = TANGGAL AKHIR


BULAN ATAU AKHIR TRIWULAN)
 Entitas harus mengakui kerugian sebesar selisih antara nilai
tercatat murabahah dengan estimasi future cash flow yang
didiskonto (discounted cash flow) menggunakan original
effective interest rate.Kerugian penurunan nilai dapat dicatat
dengan mengurangi nilai murabahah secara langsung atau
melalui pos cadangan (provision)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 54

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

TEKNIK INDIVIDUAL IMPAIRMENT


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

INDIVIDUAL IMPAIRMENT

PV
Baki Debet Kerugian Penurunan
Murabahah
vs Projected Nilai (impairment
loss)
Cash Flow

Kerugian Penurunan Nilai dihitung dengan membandingkan baki debet


murabaha dengan NPV Projected Cash Flow murabahah tersebut, dengan
discount factor berdasarkan discount factor. Selisih kurang NPV Projected Cash
Flow terhadap baki debet murabahah merupakan Kerugian Penurunan Nilai.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 55

Contoh study kasus


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Pada tanggal 1 Januari 2013, PT. Bank Mega Syariah memberikan


pembiayaan murabahah kepada nasabah ABC, dengan data sebagai berikut
(dalam jutaan rupiah):
1. Harga pokok barang yang di mubahahkan 1,000.00
2. Margin yang disepakati bersama 200.00
3. Jangka waktu pembiayaan 1 tahun (12 bulan)
4. Propisi pembiayaan 12.00
5. Beban bank yang berkaitan dengan pembiayaan 5.00
6. Pembayaran angsuran pembiayaan (pokok dan margin) dilakukan secara
bulanan sesuai dengan jadual angsuran yang disepakati.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 56

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Sebelum impairment
(dalam jutaan rupiah)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

No Tahun Estimasi Saldo Awal Margin Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Trx Arus Kas Arus Kas Efektif Pokok Margin Margin Arus Kas
Kredit Murabahah
A B C D E = D X EIR F G=pxi H = E - G I = D+E+F+G
0 1-Jan-13 (993.00) 993.00
1 31-Jan-13 50.00 993.00 25.19 (25.60) (24.40) 0.79 968.19
2 28-Feb-13 50.00 968.19 24.56 (26.23) (23.77) 0.79 942.75
3 31-Mar-13 60.00 942.75 23.91 (36.87) (23.13) 0.78 906.66
4 30-Apr-13 70.00 906.66 23.00 (47.77) (22.23) 0.77 859.66
5 31 Mei-13 100.00 859.66 21.81 (78.93) (21.07) 0.74 781.47
6 30-Jun-13 100.00 781.47 19.82 (80.86) (19.14) 0.68 701.29
7 31-Jul-13 100.00 701.29 17.79 (82.83) (17.17) 0.62 619.08
8 31 Agt-13 100.00 619.08 15.70 (84.85) (15.15) 0.55 534.78
9 30-Sep-13 130.00 534.78 13.57 (116.92) (13.08) 0.49 418.35
10 31 Okt-13 140.00 418.35 10.61 (129.77) (10.23) 0.38 288.96
11 30-Nov-13 150.00 288.96 7.33 (142.94) (7.06) 0.27 146.29
12 31 Des- 13 150.00 146.29 3.71 (146.43) (3.57) 0.14 (0.00)
Net CF 1,200.00 207.00 (1,000.00) (200.00) 7.00

Tarif Margin Efektif 2.537%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 57

SETELAH TERJADI IMPAIRMENT


STUDI KASUS IMPAIRMENT :
1. Pada tanggal 31 Maret 2013, debitur tidak membayar pokok dan bunga
2. Sisa angsuran pada bulan-bulan berikutnya, sesuai skedul angsuran

Hitung besarnya Cadangan Kerugian Penurunan Nilainya ?


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

SETELAH TERJADI CKPN (IMPAIRMENT)


(dalam jutaan rupiah)
No Tahun Estimasi Present Value Saldo Awal Margin Angsuran Tagihan Amortisasi Saldo Akhir
Tr
x Arus Kas Estimasi CF Arus Kas Efektif Pokok Margin Margin Arus Kas
Kredit Murabahah
A B C D E = D X EIR F G=pxi H=E-G I = D+E+F+G
0 1-Jan-13 (993.00) 993.00
1 31-Jan-13 50.00 48.76 993.00 25.19 (25.60) (24.40) 0.79 968.19
2 28-Feb-13 50.00 47.56 968.19 24.56 (26.23) (23.77) 0.79 942.75
CKPN (58.52)
884.23
1 31-Mar-13 - - 884.23 22.43 - - 22.43 906.66
2 30-Apr-13 70.00 66.58 906.66 23.00 (47.77) (22.23) 0.77 859.66
3 31 Mei-13 100.00 92.76 859.66 21.81 (78.93) (21.07) 0.74 781.47
4 30-Jun-13 100.00 90.47 781.47 19.82 (80.86) (19.14) 0.68 701.29
5 31-Jul-13 100.00 88.23 701.29 17.79 (82.83) (17.17) 0.62 619.08
6 31 Agt-13 100.00 86.05 619.08 15.70 (84.85) (15.15) 0.55 534.78
7 30-Sep-13 130.00 109.09 534.78 13.57 (116.92) (13.08) 0.49 418.35
8 31 Okt-13 140.00 114.58 418.35 10.61 (129.77) (10.23) 0.38 288.96
9 30-Nov-13 150.00 119.72 288.96 7.33 (142.94) (7.06) 0.27 146.29
10 31 Des- 13 150.00 116.76 146.29 3.71 (146.43) (3.57) 0.14 (0.00)
Net Cash Flows 884.23 205.52 (963.13) (176.87) 28.65

Nilai wajar awal 942.75


Tarif Margin Efektif 2.537% PV estimasi casf flow (884.23)
CKPN 58.52
Keterangan
p = pokok Jurnal CKPN :
i = Margin kontraktual Db. : Biaya CKPN Murabahah 58.52
Kr. : CKPN Murabahah 58.52

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 58

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 59

TEKNIK COLLECTIVE IMPAIRMENT


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. PENDEKATAN BERBASIS FORMULA


Contoh :
Entitas entitas bank memiliki portofolio pembiayaan murabahah sebesar Rp. 30 miliar
(posisi 31 Desember 2011), dengan posisi kerugian data historis pembiayaan tersebut
sbb. :

Th Kerugian Jml kerugian Recvovery Kerugian aktual


2009 Rp. 800 juta Rp. 400 juta Rp. 400 juta
2010 Rp. 1.000 juta Rp. 700 juta Rp. 300 juta
2011 Rp. 900 juta Rp. 670 juta Rp. 230 juta

Rata-rata kerugian historis adalah Rp.310 juta (Rp.930 juta/3)


Dengan demikian % CKPN yang diberlakukan sejak awal Januari 2012 adalah
1,033% (Rp.310 juta / Rp.30 milyar x 100%)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 60

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

TEKNIK COLLECTIVE IMPAIRMENT


2. PENDEKATAN METODE STATISTIK
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

IMPAIRMENT = PD X LGD X OUTSTANDING MURABAHAH

PD (PROBABILITY OF DEFAULT :
 ROLL RATES
 MIGRATION ANALYSIS
LGD (LOSS GIVEN DEFAULT) :
 LOSS OF DISPOSAL
 COLLATERAL SHORTFALL
 EXPECTED RECOVERIES
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 61

TEKNIK COLLECTIVE IMPAIRMENT


2. PENDEKATAN METODE STATISTIK
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

PD (PROBABILITY OF DEFAULT :
1). ROLL RATES ANALYSIS (MENGGUNAKAN GRADING SYSTEM)
 DILAKUKAN SECARA BULANAN
 MENGGUNAKAN DATA HISTORIS MINIMAL 3 TAHUN (36 BULAN)
 DIHITUNG DENGAN CARA MENGAMBIL ROOL RATE DARI SUATU SKALA WAKTU KE
SKALA WAKTU BERIKUTNYA (KUALITAS MEMBURUK) SELAMA 36 BULAN
 MENGHITUNG RATA-RATA % ROLL RATE SELAMA 36 BULAN
2). MIGRATION ANALYSIS (MENGGUNAKAN INTERNAL LOAN GRADING)
 DILAKUKAN SECARA BULANAN
 DILAKUKAN DENGAN MENGANALISA TINGKAT MIGRASI OUTSTANDING KREDIT DARI
GRADE TERTINGGI KE GRADE TERENDAH
 DIHITUNG DENGAN CARA MENGAMBIL MIGRASI RATING DARI SETIAP INDIVIDU
DEBITUR YANG RATINGNYA MEMBURUK MAUPUN MEMBAIK DARISUATU SKALA
WAKTU KE SKALA WAKTU BERIKUTNYA.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 62

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 63

PERHITUNGAN LGD
WS - 1
Data Hapus Buku
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bank
Berdasarkan : Jenis pembiayaan
Periode : 31 Januari 2013
Dalam Ribuan Rp
No Tahun Saldo Penerimaan Hapus Buku Total Rate NPV dari Recovery
Hapus
buku Hapus Buku Des'08 Des'09 Des'10 Des'11 Des'12 Recovery Recovery Rate
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Piutang Murabaha

1 2010 872,759,928 - - 55,817,419 51,583,096 130,000,000 237,400,515 15.00% 130,826,637 14.99%

2 2011 310,517,144 - - - 88,700,049 114,435,240 203,135,289 14.50% 125,668,191 40.47%

3 2012 801,293,001 - - - - 188,659,560 188,659,560 15.93% 104,446,881 13.03%

Jumlah 1,984,570,073 629,195,364 360,941,709 68.50%


Rata-rata 22.83%
LGD 77.17%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 64

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

BACK UP PERHITUNGAN PD Th 2010 sd 2013


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

POSISI KREDIT BERDASARKAN HARI TUNGGAKAN


Bank
Berdasarkan : Jenis Pembiayaan
Periode :01 Juni 20010 S/d Mei 2013

Pembiayaan Tunggakan 6/30/2010 7/31/2010 8/31/2010 9/30/2010 10/31/2010 11/30/2010


1Murabaha 0 1,882,603,569,518 1,912,331,765,544 1,893,399,999,482 1,902,730,537,876 1,799,862,946,022 1,781,920,527,516
. 1 43,742,569,678 36,973,957,148 16,623,862,754 20,046,383,202 95,751,958,390 63,851,914,756
2 11,879,610,002 47,197,538,159 12,942,897,693 18,617,225,167 12,914,866,692 10,773,195,183
3 402,113,814 204,205,563 1,159,399,961 9,490,420,624 13,286,287,786 12,555,715,579
4 1,985,275,642 4,885,796,283 728,924,330 968,708,798 9,086,979,851 3,718,449,387
5 155,649,180 215,867,590 4,387,790,669 0 935,536,413 5,749,993,041
6 767,048,358 1,392,570,286 203,851,534 4,406,638,333 1,365,277,266 395,980,958
7 1,111,230,839 526,322,709 1,314,594,217 174,221,388 4,194,781,179 1,371,992,419
8 3,190,706,207 1,185,474,629 495,508,779 1,305,706,781 161,853,417 4,080,516,641
9 747,861,247 2,460,469,093 1,116,078,370 504,051,967 1,555,338 0
10 1,623,443,672 755,698,422 1,740,398,098 256,304,744 435,321,248 1,520,953
11 7,763,207,920 524,133,096 713,570,459 3,007,514,164 200,951,484 190,410,804
12 36,174,435 8,130,240,717 494,972,098 729,519,583 1,766,577,320 0
>12 1,381,243,911 1,485,175,499 8,975,444,116 9,365,417,869 9,752,894,989 11,651,421,458
Sub.Jumlah 1,957,389,704,421 2,018,269,214,737 1,944,297,292,558 1,971,602,650,496 1,949,717,787,395 1,896,261,638,693

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 65

BACK UP PERHITUNGAN PD 2010 sd 2013


PERHITUNGAN ROLL RATE (TUNGGAKAN)
Bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Periode
1 April : s/d
31 Maret
2010 Juni 2010 s/d Mei 2013

Roll Rate Juni-Juli 2010 Juli-Aug 2010 Aug-Sep 2010 Sep– Okt 2010 Okt-Nop 2010 Nop-Des 2010
0-1 1.96% 0.87% 1.06% 5.03% 3.55% 23.17%
1-2 107.90% 35.01% 111.99% 64.42% 11.25% 71.80%
2-3 1.72% 2.46% 73.33% 71.37% 97.22% 33.06%
3-4 1215.03% 356.96% 83.55% 95.75% 27.99% 77.66%
4-5 10.87% 89.81% 0.00% 96.58% 63.28% 94.29%
5-6 894.69% 94.43% 100.43% 42.33% 34.93%
6-7 68.62% 94.40% 85.46% 95.19% 100.49% 1152.28%
7-8 106.68% 94.15% 99.32% 92.90% 97.28% 446.89%
8-9 77.11% 94.15% 101.72% 0.12% 0.00% 2.29%
9-10 101.05% 70.73% 22.96% 86.36% 97.79%
10-11 32.29% 94.43% 172.81% 78.40% 43.74% 0.00%
11-12 104.73% 94.44% 102.24% 58.74% 0.00% 0.00%
12->12 4105.59% 110.40% 1892.11% 1336.89% 659.55%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 66

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 33


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PERHITUNGAN PD XLGD
PERHITUNGAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI (CKPN)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bank
Periode : 31Mei 2013

No Jenis Pembiayaan Baki debet Rata-rata Roll Rate Rata2 maks 100% PD x LGD CKPN
1 Murabaha 1,553,786,079,824 0 0% 0
52,029,544,615 5.37% 1 5.37% 0.72% 374,614,561
1,999,872,487 70.34% 2 70.34% 13.42% 268,289,891
13,248,300,723 63.78% 3 63.78% 19.07% 2,526,725,546
45,687,272,857 69615.57% 4 100.00% 29.90% 13,661,521,427
- 129.62% 5 100.00% 29.90% 0
2,791,718,000 221.58% 6 100.00% 29.90% 834,786,427
451,498,834 117.11% 7 100.00% 29.90% 135,008,299
4,280,891,651 130.37% 8 100.00% 29.90% 1,280,082,819
4,585,014,000 186.62% 9 100.00% 29.90% 1,371,022,236
2,076,640,669 69.12% 10 69.12% 29.90% 620,962,234
531,620,000 254.10% 11 100.00% 43.26% 230,002,183
35,550,000 56.07% 12 56.07% 43.26% 15,380,493
1,074,324,399 31134.25% >12 100.00% 77.17% 829,036,813
LGD 77.17% 22,147,432,928

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 67
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 68

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 34


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

LGD
Data Hapus Buku
Bank
Berdasarkan : Jenis Pembiayaan
Periode : 31 Januari 2013

No Tahun Saldo Penerimaan Hapus Buku Total Rate NPV dari Recovery
Hapus buku Hapus Buku Des'08 Des'09 Des'10 Des'11 Des'12 Recovery Recovery Rate
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Murabaha

1 2010 38,488,579 - - 30,136,295 - -30,136,295 15.00%19,815,103 51.48%

2 2011 70,181,612 - - - 23,730,084 -23,730,084 14.50%15,808,214 22.52%

3 2012 134,643,377 - - - - 23,771,67923,771,679 15.93%13,160,625 9.77%

Jumlah 243,313,568 77,638,058 48,783,942 83.78%


Rata-rata 27.93%
LGD 72.07%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 69

PROBABILITY OF DEFAULT UNTUK MURABAHAH


MIGRATION ANALYSIS
Tahun Data 2009 - 20010
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Mengumpulkan Data
Desember 2009 Migrasi di th 2010 atas Balance 2009

Umur 0 Hari 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari 91-120 Hari 121-180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
Tunggakan Saldo

0 Hari 1,106,153,940.30 1,095,154,480.80 10,999,459.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1,106,153,940.30
1-30 Hari 233,814,998.60 0.00 0.00 184,532,767.60 0.00 49,282,231.00 0.00 0.00 0.00 0.00 233,814,998.60
31-60 Hari 203,404,238.40 0.00 0.00 139,859,817.40 63,544,421.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 203,404,238.40

61-90 Hari 42,320,981.90 0.00 0.00 0.00 13,533,902.70 21,842,635.00 0.00 6,944,444.20 0.00 0.00 42,320,981.90
91-120 Hari 44,762,679.70 0.00 0.00 0.00 0.00 22,582,605.40 17,240,720.70 4,939,353.60 0.00 0.00 44,762,679.70
121-180 Hari 100,393,519.20 0.00 0.00 0.00 0.00 44,611,261.60 30,731,884.30 25,050,373.30 0.00 0.00 100,393,519.20
> 180 Hari 126,544,108.70 0.00 0.00 0.00 0.00 13,720,866.50 8,638,760.30 35,559,606.70 38,488,579.60 30,136,295.60 126,544,108.70

2. Menghitung Probability of Default


Desember 2009 Migrasi di th 2010 atas Balance 2009
PD to HB
Umur 0 Hari 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari 91-120 Hari 121-180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah 2006-2007
Tunggakan Saldo
0 Hari 1,106,153,940.30 99.01% 0.99% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.03%
1-30 Hari 233,814,998.60 0.00% 0.00% 78.92% 0.00% 21.08% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 3.35%
31-60 Hari 139,859,817.40 0.00% 0.00% 68.76% 31.24% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 2.57%
61-90 Hari 42,320,981.90 0.00% 0.00% 0.00% 31.98% 51.61% 0.00% 16.41% 0.00% 0.00% 100.00% 8.23%
91-120 Hari 44,762,679.70 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 50.45% 38.52% 11.03% 0.00% 0.00% 100.00% 6.28%
121-180 Hari 100,393,519.20 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 44.44% 30.61% 24.95% 0.00% 0.00% 100.00% 7.59%
> 180 Hari 126,544,108.70 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 10.84% 6.83% 28.10% 30.42% 23.81% 100.00% 30.42%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 70

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 35


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PROBABILITY OF DEFAULT UNTUK MURABAHAH


MIGRATION ANALYSIS
Tahun Data 2011 - 2012
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

1. Mengumpulkan Data
Desember 2011 Migrasi di th 2012 atas Balance 2011

0 Hari 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari 91-120 Hari 121-180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah
Umur Tunggakan Saldo
0 Hari 673,922,033.60 651,536,365.10 22,385,668.50 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 673,922,033.60
1-30 Hari 938,359,428.60 0.00 56,601,963.60 645,334.00 873,458,675.00 7,653,456.00 0.00 0.00 0.00 0.00 938,359,428.60
31-60 Hari 439,710,357.60 0.00 0.00 316,716,947.60 108,762,234.00 14,231,176.00 0.00 0.00 0.00 0.00 439,710,357.60
61-90 Hari 465,441,646.40 0.00 0.00 0.00 376,482,857.40 1,625,333.00 87,333,456.00 0.00 0.00 0.00 465,441,646.40
91-120 Hari 228,275,346.30 80,192,448.10 0.00 15,580,164.80 57,412,649.20 27,367,939.80 47,722,144.40 0.00 0.00 0.00 228,275,346.30
121-180 Hari 114,736,805.80 47,124,997.20 0.00 1,470,997.50 25,364,137.90 32,050,788.40 0.00 8,725,884.80 0.00 0.00 114,736,805.80
> 180 Hari 327,788,905.90 49,435,092.80 0.00 0.00 0.00 17,630,750.60 196,047.40 102,111,846.90 134,643,488.40 23,771,679.80 327,788,905.90

2. Menghitung
Probability of
Default
Desember 2011 Migrasi di th 2012 atas Balance 2011
PD to HB
0 Hari 1-30 Hari 31-60 Hari 61-90 Hari 91-120 Hari 121-180 Hari > 180 Hari Hapus Buku Pembayaran Jumlah 2008-2009
Umur Tunggakan Saldo
0 Hari 673,922,033.60 96.68% 3.32% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.02%
1-30 Hari 938,359,428.60 0.00% 6.03% 0.07% 93.08% 0.82% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.55%
31-60 Hari 439,710,357.60 0.00% 0.00% 72.03% 24.73% 3.24% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.17%
61-90 Hari 465,441,646.40 0.00% 0.00% 0.00% 80.89% 0.35% 18.76% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.59%
91-120 Hari 228,275,346.30 35.13% 0.00% 6.83% 25.15% 11.99% 20.91% 0.00% 0.00% 0.00% 100.00% 0.65%
121-180 Hari 114,736,805.80 41.07% 0.00% 1.28% 22.11% 27.93% 0.00% 7.61% 0.00% 0.00% 100.00% 3.12%
> 180 Hari 327,788,905.90 15.08% 0.00% 0.00% 0.00% 5.38% 0.06% 31.15% 41.08% 7.25% 100.00% 41.08%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 71
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah - Implementasi PAPSI 2013

SUMMARY DATA PD
MIGRATION ANALYSIS PERHITUNGAN % CKPN

Umur PD TO HB PD TO HB PD TO HB
Saldo 2009 Saldo 2010 Saldo 2011 PD LGD CKPN
Tunggakan 2009-2010 2010-2011 2011-2012

0 Hari 1,106,153,940.30 786,201,319.80 673,922,033.60 0.03% 0.01% 0.02% 0.02% 72.07% 0.01%
1-30 Hari 233,814,998.60 743,663,462.30 938,359,428.60 3.35% 0.17% 0.55% 1.36% 72.07% 0.98%
31-60 Hari 139,859,817.40 348,285,855.60 439,710,357.60 2.57% 0.62% 0.17% 1.12% 72.07% 0.81%
61-90 Hari 42,320,981.90 169,581,522.90 465,441,646.40 8.23% 2.84% 0.59% 3.89% 72.07% 2.80%
91-120 Hari 44,762,679.70 224,126,501.20 228,275,346.30 6.28% 12.49% 0.65% 6.47% 72.07% 4.67%
121-180 Hari 100,393,519.20 222,993,864.50 114,736,805.80 7.59% 21.37% 3.12% 10.69% 72.07% 7.71%
> 180 Hari 126,544,108.70 180,385,148.40 327,788,905.90 30.42% 38.91% 41.08% 36.80% 72.07% 26.52%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICIDIF - Penerapan PSAK 50-55 Bank Syariah 72

LPPI – ICDIF – Penerapan PSAK 50,55 dan 60 Dalam Perbankan Syariah 36


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Disampaikan oleh : Wiroso

Akuntansi Pembiayaan Jual Beli

MURABAHAH

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PENGERTIAN DAN
JENIS MURABAHAH

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 2

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Murabahah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

adalah akad jual beli


barang dengan
menyatakan harga
perolehan dan
keuntungan (margin) yang
disepakati oleh penjual
dan pembeli

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 3

Definisi (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga


jual sebesar beban perolehan ditambah keuntungan
yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan
beban perolehan barang tersebut kepada pembeli.
2. Pembiayaan Murabahah, adalah Penyediaan dana dari
Bank kepada nasabah untuk membeli barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli (nasabah)
dan pembeli (nasabah) membayarnya dengan harga
yang lebih sebagai keuntungan Bank yang disepakati.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 4

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Harga yang disepakati adalah harga jual,


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

sedang harga beli harus diberitahukan

(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000) :


6. Bank menjual barang kepada nasabah (pemesan) dengan
harga jual senilai harga beli plus keuntungannya.
=> bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang
kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 5

JENIS MURABAHAH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Tanpa pesanan

Mengikat
JENIS

Berdasarkan
pesanan
CARA PEMBAYARAN
Tidak mengikat

Tunai Tangguh

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 6

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

UNSUR MURABAHAH
DAN PERLAKUAN
AKUNTANSINYA

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 7

Unsur Murabahah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Harga perolehan Rp. xxx  diberitahukan


Keuntungan Rp. xxx  dinegosiasi
-----------
Harga jual Rp. xxx  disepakati

Hutang Pembeli
(jika pembayaran tangguh)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 8

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Hubungan harga jual dan hutang


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 9


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“HARGA
PEROLEHAN
OBYEK
MURABAHAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 10

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Harga pokok Barang


Harga pokok barang => jumlah kas
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

atau setara kas yang dibayarkan


untuk memperoleh suatu aset
sampai dengan aset tersebut dalam
kondisi dan tempat yang siap untuk
dijual atau digunakan

Biaya,Diskon
Uang Muka ?
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 11

ASET
MURABAHAH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 saat memperoleh =>


diakui sebagai
persediaan sebesar
biaya perolehan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 12

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Aset Murabahah (papsi 2013)


 Aset Murabahah adalah aset yang diperoleh dengan tujuan untuk dijual
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

kembali dengan menggunakan akad Murabahah.


 Aset yang akan dijual Bank dalam transaksi Murabahah pada
prinsipnya harus dimiliki Bank sebelum akad Murabahah disepakati.

Pengakuan Aset Murabahah


 Harga perolehan adalah harga beli barang oleh Bank
sebelum dikurangi uang muka dari nasabah
 Harga perolehan aset Murabahah harus diberitahukan Bank
kepada nasabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 13

Biaya sbg unsur harga perolehan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 14

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“DISKON BARANG
MURABAHAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 15

Diskon Murabahah (psak 102/20)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Sebelum Akad
Diskon Murabahah

 (a) Pengurang biaya perolehan Hak pembeli


 (b) Kewajiban LKS

Diperjanjikan

Setelah akad Hak penjual


 (c) + keuntungan Mbh

Tidak diperjanjikan
 (d) Pendapatan ops lainnya
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 16

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Karakteristik Murabahah (psak 102, prgf 6-17 & papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain,


meliputi:
a. diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian barang;
b. diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka pembelian
barang; dan
c. komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan pembelian
barang.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 17

DISKON DARI PEMASOK (sebelum akad)


 Tgl 15 Mei dibeli mobil Inova
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Harga barang Rp. 125.000.000,--


 Diskon Rp. 5.000.000,--

 Tgl 16 Mei mobil Inova dijual


 Berapa Harga perolehan barang tersebut ?

Perhitungan harga perolehan barang


Harga barang Rp. 125.000.000,--
Diskon Rp. 5.000.000,--
--------------------------
Harga perolehan Rp. 120.000.000,--  persediaan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 18

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“UANG MUKA
MURABAHAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 19

Uang Muka (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

7. Uang muka (urbun) adalah jumlah yang dibayar


oleh pembeli (nasabah) kepada penjual
sebagai bukti komitmen untuk membeli barang
dari penjual.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 20

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

UANG MUKA MURABAHAH


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank dibolehkan meminta nasabah


untuk membayar uang muka saat
menandatangani kesepakatan awal
pemesanan (fatwa no 4)
 harus dibayarkan oleh nasabah
kepada bank, bukan kepada
pemasok

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 21

Uang Muka Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Jika akad dibatalkan nasabah:


 nasabah harus memberikan ganti rugi kepada LKS dari uang muka tsb
 Jika uang muka lebih kecil dari kerugian => LKS dapat meminta
tambahan kepada nasabah
 Jika uang muka lebih besar dari kerugian => LKS harus mengembalikan
kelebihannya kepada nasabah

 Jika akad dilaksanakan:


 “keuntungan murabahah” didasarkan pada porsi harga barang yang
dibiayai oleh bank
 menjadi bagian pelunasan piutang murabahah (tidak
diperkenankan sbg pembayaran angsuran).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 22

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“CONTOH
PERHITUNGAN
MURABAHAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 23

Study Kasus
 Bank Syariah “Mitra Mandiri” melakukan transaksi jual beli Mobil
Kijang Inova dengan harga pokok sbb:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Harga barang sebesaar Rp. 160.000.000,--


 Diskon diperoleh sebelum akad 10% dari harga barang
 Beban lain dikeluarkan (sesuai syarat penyerahan brg) Rp.
6.000.000,--
 Sebagai komitmennya Nasabah memberikan uang muka kepada
BS Mitra Mandiri sebesar Rp. 30 juga
 Pembayaran dilakukan secara tangguh selama satu tahun dan
BS Mitra Mandiri memperhitungkan keuntungan setara dengan
21%
Pertanyaan :
1. Hitung harga jual dan kewajiban nasabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 24

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembiayaan Murabahah - Praktis


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Metode Perhitungan Keuntungan Murabahah :


Harga Mobil = 150,000,000
Uang muka Nasabah = 30,000,000
Biaya Bank = 120,000,000
Marjin Keuntungan Bank = 25,200,000
(120,000,000 x 21% x 1)

Pembiayaan Murabahah :
Harga Perolehan Mobil = 150,000,000
Keuntungan Bank = 25,200,000
Harga Jual Bank = 175,200,000
Uang Muka Nasabah = 30,000,000
Sisa Kewajiban = 145,200,000
BANK SYARIAH Angsuran per Bulan = 12,100,000
(145,200,000 : 12)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 25


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“PENGADAAN
OBYEK
MURAABAHAH
DIWAKILKAN”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 26

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Study Kasus Murabahah


 Bank Syariah Mitra Mandiri melakukan transaksi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

murabahah dengan Amir atas Mobil Kijang Inova


dengan data-data sbb:
 harga perolehan Rp.120.000.000,--
 keuntungan disepakati Rp.25.200.000
 pembayaran dilakukan dengan cicilan setahun.
 BS Mitra Mandiri menyerahkan uang ke Amir sebesar
Rp.120.000.000,-- sbg wakil BS Mitra Mandiri untuk
membeli mobil Inova untuknya.
Pertanyaan :
 Jelaskan akad,alur transaksi dan jurnal nya
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 27

Contoh murabahah dg wakalah


 Bank Syariah Mitra Mandiri melakukan transaksi murabahah dengan Amir
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

atas Mobil Kijang Inova dengan pembayaran dilakukan dengan cicilan


selama setahun.
 Harga jual Inova disepakati sebesar Rp.145.200.000,-- yang terdiri dari
harga perolehan Rp.120.000.000,-- ditambah keuntungan disepakati
Rp.25.200.000,--
 BS Mitra Mandiri menyerahkan uang ke Amir sebesar Rp.120.000.000,-- sbg
wakil BS Mitra Mandiri untuk membeli mobil Inova untuknya.

Jika bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang


dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan
setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank
(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 28

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Murabahah diwakilkan
Saat penyerahan uang tunai Saat barangnya sudah ada :
Dr. Piutang Wakalah Rp. 120 jt Dr. Persediaan Rp. 120 juta
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Cr. Kas / rek pembeli Rp. 120 jt Cr. Piutang Wakalah Rp. 120 juta

Kalau akad wakalah dan akad


murabahah ditumpuk dan
Akad Wakalah ditandatangani bareng..hehehe.
Apa bedanya dengan akad kredit ?

Bank Syariah menyerahkan


uang tunai sebesar Rp. 120 juta

BANK
Amir SYARIAH

Dr. Piutang Murabahah Rp. 145,2 jt


Akad Murabahah Cr. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 25,2 jt
Cr. Persediaan Rp. 120 jt

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 29

Memperoleh aset diwakilkan (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

2 Cara memperoleh aset Murabahah dapat dilakukan


secara langsung oleh Bank atau diwakilkan kepada
pihak lain termasuk nasabah.
3. Dalam hal Bank diwakilkan kepada pihak lain, pihak
yang mewakili hanya sebatas pada pencarian
informasi barang sesuai spesifikasi yang diinginkan
nasabah. Sedangkan penentuan atas pembelian aset
dari pemasok menjadi kewenangan Bank.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 30

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“PENGAKUAN
KEUNTUNGAN
MURABAHAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 31

Keuntungan Murabahah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Metode PERHITUNGAN
Keuntungan Murabahah  ?
(intern Bank Syariah)

 Metode PENGAKUAN
Keuntungan Murabahah 
psak Syariah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 32

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

METODE “PERHITUNGAN” MARGIN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Metode perhitungan keuntungan


(belum ada aturannya)
 Flat
 Anuitas (Efektif)
 Tukang sayur
 dsb

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 33

METODE PENGAKUAN KEUNTUNGAN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Metode pengakuan keuntungan


(diatur dalam PSAK syariah – psak
102)
 Saat penyerahan barang (dimuka)
 Proporsional
 Setelah pokok diterima

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 34

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Metode Pengakuan Keuntungan Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saat penyerahan Proporsional Seluruh Piutang


barang Tertagih
Tunai atau jangka waktu
kurang satu tahun
Lebih satu tahun risiko Lebih satu tahun risiko
relatif kecil dan beban relatif besar
Tangguh => risiko dan
beban cukup besar
(Diragukan dan Macet)

Secara lengkap lihat akuntansi Murabahah (psak 102)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 35

Metode Pengakuan Keuntungan Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Jurnal 10 Nop 2007 (saat penyerahan barang)


Dr. Piutang Murabahah Rp. 120.000.000,--
Cr. Pendapatan Margin Murabahah Rp. 20.000.000,--
Cr. Persediaan Rp. 100.000.000,--

Pengakuan Pendapatan
Rp. 20.000.000,-- Tidak ada pengakuan pendapatan

1. Aliran kas masuk pendapatan angsuran tahun 2008 => porsi


10 Nopember 2007
margin diperhitungkan dalam distribusi hasil usaha
Penyerahan Barang
2. Jika NPL => dijurnal balik (koreksi L/R Tahun Lalu)

31 Des 2007 10 Agust 2008

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 36

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Metode Pengakuan Keuntungan murabahah (psak 102, prgf 25)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 contoh perhitungan keuntungan secara proporsional


biaya perolehan aset (pokok) Rp. 800,00 (80%)
keuntungan Rp. 200,00 (20%)
Harga jual Rp. 1.000,00 (100%)
pembayaran angsuran selama 3 tahun;
pokok dan keuntungan yang diakui setiap tahun sbb:

Tahun Angsuran (100%) Pokok (80%) Margin (20%)

1 500.00 400.00 100.00


2 300.00 240.00 60.00
3 200.00 160.00 40.00

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 37

Metode Pengakuan Keuntungan murabahah (psak 102, prgf 25)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pembayaran angsuran => pelunasan terhadap pokok diakui


terlebih dahulu dan setelah pokok lunas angsuran berikutnya
diakui sebagai keuntungan
 Contoh :
biaya perolehan aset (pokok) Rp.800,00
keuntungan Rp.200,00;
pembayaran angsuran selama 3 tahun;
Tahun Angsuran Pokok Keuntungan
1 500.00 500.00 --
2 300.00 300.00 --
3 200.00 -- 200.00

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 38

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

KRITERIA MURABAHAH JUAL BELI DAN MURABAHAH


PEMBIAYAAN BERBASIS JUAL BELI
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Apakah penjual memiliki risiko


kepemilikan persediaan yang
signifikan?
TIDAK  Risiko perubahan harga YA
persediaan
 Keusangan dan
kerusakan persediaan
PSAK 50, 55, dan 60  Biaya pemeliharaan dan PSAK 102
penyimpanan persediaan
 Risiko pembatalan
 Terkait aset keuangan dalam pesanan pembelian
kategori ‘pinjaman yang secara sepihak
diberikan dan piutang’ yg
disesuaikan dg karakteristik
transaksi syariah
 Hanya berlaku untuk penjual
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 39
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“KEWAJIBAN
NASABAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 40

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“HUTANG NASABAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 41

Hutang nasabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Hutang nasabah adalah hutang


atas harga jual barang (bukan
hutang uang)

Tidak ada:
hutang pokok
hutang margin ?
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 42

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Harga jual murabahah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

5. Harga jual Murabahah adalah harga perolehan aset Murabahah sebelum


dikurangi uang muka ditambah dengan marjin yang disepakati.

Piutang Murabahah (psak 102, prgf 22)

 saat akad murabahah, => diakui sebesar biaya perolehan aset


murabahah ditambah keuntungan yang disepakati.
 akhir periode laporan keuangan, => dinilai sebesar nilai bersih
yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan
kerugian piutang.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 43

Pengakuan dan Pengukuran Piutang Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(papsi 2013)

03. Piutang Murabahah diakui pada saat akad transaksi


Murabahah, sebesar harga perolehan ditambah keuntungan
(marjin) yang disepakati. Dalam hal Bank menggunakan
metode anuitas, maka piutang Murabahah yang diakui
termasuk pendapatan dan beban yang belum diamortisasi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 44

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ketentuan Hutang Murabahah


(Fatwa DSN : 04/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Hutang Murabahah (hutang nasabah)


 Secara prinsip, penyelesaian hutang tidak ada kaitannya
dengan transaksi lain.
 Jika nasabah menjual barang
• sebelum masa angsuran berakhir => ia tidak wajib
segera melunasi seluruhnya
• menyebabkan kerugian => tetap harus menyelesaikan
hutangnya sesuai kesepakatan awal.
• tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau
meminta kerugian itu diperhitungkan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 45

Jadwal Angsuran Nasabah


Fasilitas Pembiayan Murabahah
Angs Angsuran Sisa Angs Tgl. Angs
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1 12,100,000 133,100,000 02/01/03 Harga pokok 150.000.000


2 12,100,000 121,000,000 02/02/03
Margin 25.200.000
-----------------------
3 12,100,000 108,900,000 02/03/03
Harga jual 175.200.000
4 12,100,000 96,800,000 02/04/03 Uang muka 30.000.000
5 12,100,000 84,700,000 02/05/03 -----------------------
6 12,100,000 72,600,000 02/06/03 Sisa kewajiban 145.200.000
7 12,100,000 60,500,000 02/07/03
8 12,100,000 48,400,000 02/08/03
9 12,100,000 36,300,000 02/09/03 Perhitungan Bank Syariah

10 12,100,000 24,200,000 02/10/03 Harga pokok brg 150.000.000


11 12,100,000 12,100,000 02/11/03 Uang muka 30.000.000
------------------------
12 12,100,000 0 02/12/03 Porsi bank 120.000.000

Juml 145,200,000 Margin : 21% x 120.000.000


25.200.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 46

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Hubungan harga jual dan hutang


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 47


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


“POTONGAN KEWAJIBAN
NASABAH”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 48

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Potongan Kewajiban Nasabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Potongan pelunasan
Potongan Kewajiban

pengurang keuntungan murabahah


Nasabah

Prestasi Nasabah
 Pengurang keuntungan murabahah
Potongan
angsuran

Penurunan kemampuan nasabah


 Beban operasional

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 49

Potongan Murabahah (psak 102, prgf 26-27)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Potongan pelunasan piutang murabahah :


 melunasi tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati
=> diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah.
 dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metode
berikut:
a. diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi piutang
murabahah dan keuntungan murabahah; atau
b. diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima pelunasan
piutang dari pembeli dan kemudian membayarkan potongan
pelunasannya kepada pembeli.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 50

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jadwal Angsuran Nasabah


Angs Angsuran Sisa Angs Tgl. Angs
Bank Syariah memiliki
kebijakan atas pembayaran
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1 12,100,000 133,100,000 02/01/03


pelunasan dipercepat :
2 12,100,000 121,000,000 02/02/03
3 12,100,000 108,900,000 02/03/03
“sisa pokok ditambah margin
4 12,100,000 96,800,000 02/04/03 dua bulan kedepan”
5 12,100,000 84,700,000 02/05/03
6 12,100,000 72,600,000 02/06/03 Pertanyaan :
7 12,100,000 60,500,000 02/07/03
Jika bulan ke 6 dilunasi
8 12,100,000 48,400,000 02/08/03
berapa jumlah potongan
9 12,100,000 36,300,000 02/09/03
10 12,100,000 24,200,000 02/10/03
yang diberikan oleh bank
11 12,100,000 12,100,000 02/11/03
syariah
12 12,100,000 0 02/12/03

Juml 145,200,000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 51


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

KETENTUAN LAIN
DALAM MURABAHAH

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 52

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 53

Pengakuan Denda
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

23. Bank dapat mengenakan denda kepada nasabah yang tidak dapat
melakukan pembayaran angsuran piutang Murabahah, dengan indikasi
antara lain:
a. adanya unsur kesengajaan, yaitu nasabah mempunyai dana tetapi
tidak melakukan pembayaran piutang Murabahah; dan
b. adanya unsur penyalahgunaan dana, yaitu nasabah mempunyai
dana tetapi digunakan terlebih dahulu untuk hal lain.
24. Denda tidak dapat dikenakan kepada nasabah yang tidak/belum mampu
melunasi disebabkan oleh force majeur, jika dapat dibuktikan.
25. Denda kepada nasabah didasarkan pada pendekatan ta’zir, yaitu untuk
membuat nasabah lebih disiplin terhadap kewajibannya.
26. Denda yang dikenakan atas nasabah yang lalai merupakan sumber bagi
dana kebajikan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 54

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PENYAJIAN DAN
PENGUNGKAPAN

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 55

PENYAJIAN (psak 102, prgf 37-39)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat


direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi
penyisihan kerugian piutang.
 Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang
(contra account) piutang murabahah.
 Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang
(contra account) hutang murabahah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 56

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian
1. Uang muka Murabahah dari pembeli disajikan sebagai
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

liabilitas lainnya.
2. Tagihan kepada nasabah atas pembatalan transaksi
Murabahah dimana uang muka nasabah lebih kecil dari
beban riil yang dikeluarkan nasabah disajikan sebagai piutang
qardh.
3. Piutang Murabahah disajikan sebesar saldo pembiayaan
Murabahah nasabah kepada Bank.
4. Marjin Murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan
piutang Murabahah.
5. Beban potongan pelunasan / angsuran Murabahah sebagai
pos lawan pendapatan marjin Murabahah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 57


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

6. Dalam hal Bank menggunakan metode proporsional, pendapatan dan beban


yang terkait langsung dengan transaksi Murabahah yang belum
diamortisasi, disajikan sebagai liabilitas lainnya dan aset lainnya.
7. Pendapatan marjin Murabahah yang akan diterima disajikan sebagai bagian
dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong performing. Sedangkan,
apabila nasabah tergolong non-performing maka pendapatan marjin
Murabahah yang akan diterima disajikan pada rekening administratif.
8. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Murabahah disajikan sebagai pos
lawan (contra account) piutang Murabahah.
9. Denda (ta’zir) disajikan sebagai komponen dari sumber dana kebajikan
(qardhul hasan).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 58

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

ILUSTRASI JURNAL
TRANSAKSI MURABAHAH

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 59

Bagaimana
jurnalnya
murabahah itu
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

....
Pengakuan
Keuntungan
Metode
Proporsional
(Flat)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 60

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Metode proporsional (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pendapatan dan beban yang terkait langsung


tidak dikapitalisasi dengan nilai pembiayaan Murabahah.
diakui selama jangka waktu akad dengan menggunakan
metode yang sama dengan pengakuan pendapatan
Murabahah.
 Bank mengakui pendapatan marjin Murabahah sesuai dengan
proporsi atau perbandingan antara nilai pokok Murabahah dan
marjin Murabahah yang tercantum pada akad Murabahah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 61

Contoh Transaksi Murabahah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank melakukan transaksi Murabahah dengan nasabah atas


aset Murabahah seharga Rp1.250,- Penyerahan dilakukan di
gudang nasabah dan atas hal tersebut telah dikeluarkan beban
pengiriman sebesar Rp. 50,-- dan marjin keuntungan yang
disepakati sebesar Rp200. Nasabah telah memberikan uang
muka ke Bank Syariah sebesar Rp.300,-- Pendapatan
Administrasi sebesar Rp.12,-- dan beban lain yang terkait
langsung dengan penyaluran pembiayaan Murabahah Rp.5,--
Pembayaran angsuran oleh nasabah dilakukan selama 12
periode yang besarnya tidak sama setiap periode.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 62

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembiayaan murabahah oleh bank adalah:


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Harga perolehan aset murabahah Rp. 1.300


Margin murabahah yg disepakati Rp. 200
--------------
Harga jual murabahah Rp. 1.500
Uang muka nasabah Rp. 300
--------------
Sisa kewajiban nasabah Rp. 1.200

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 63

Tabel angsuran murabahah dengan mengakuan keuntungan


mempergunakan metode Proporsional adalah
Periode Bulan Angsuran Porsi Saldo
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pokok Margin Pokok Margin


Awal 1000 200
1 Januari 50 42 8 958 192
2 Februari 50 42 8 917 183
3 Maret 60 50 10 867 172
4 April 70 58 12 808 162
5 Mei 100 83 17 725 145
6 Juni 100 83 17 642 128
7 Juli 100 83 17 558 112
8 Agustus 100 83 17 475 95
9 September 130 108 22 367 73
10 Oktober 140 117 23 250 50
11 Nopember 150 125 25 125 25
12 Desember 150 126 24 0 0
1.200 1.000 200
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 64

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal
1. Penerimaan uang muka dari nasabah sebesar
Rp.300,--
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening nasabah 300
Kr Utang Uang Muka Murabahah 300

2. Pada saat timbul beban lain yang dikeluarkan oleh


Bank atas pengadaan barang sebesar Rp. 50,-
Nama Akun Jumlah
Db Persediaan / Aset Murabahah 50
Kr Kas/rekening nasabah 50

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 65

3. Pada saat pembelian aset Murabahah sebesar


Rp.1.250
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Persediaan/aset Murabahah 1.250
Kr Kas/rekening pemasok/kliring 1.250

4. Pada saat penyaluran pembiayaan Murabahah


kepada nasabah dng metode proporsonal / flat :
a. Transaksi penjualan
Nama Akun Jumlah
Db Piutang Murabahah 1.500
Kr Marjin Murabahah Tangguhan 200
Kr Persediaan/Aset Murabahah 1.300
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 66

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 33


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

b. Pengakuan pendapatan yang terkait langsung


Murabahah (Admin Murabahah) sebesar Rp. 12
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas 12
Kr RRP - Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 12

c. Pengakuan beban yang terkait langsung dengan


transaksi Murabahah seperti biaya komisi, biaya
survei, dan biaya lain. Sebesar Rp. 5
Nama Akun Jumlah
Db. RRA - Beban Terkait Lgsg Tangguhan Mbh 5
Kr Kas 5
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 67

d. Uang muka nasabah diakui sebagai pembayaran


piutang sebesar Rp. 300 (akad murabahah jadi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dilaksanakan)
Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah 300
Kr Piutang Murabahah – porsi pokok 300

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 68

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 34


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembayaran Angsuran
e. Pada saat penerimaan angsuran pertama dari
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

nasabah sebesar Rp. 50 dengan data sbb


Periode Bulan Angsuran Porsi Saldo
Pokok Margin Pokok Margin
1 Januari 50 42 8 958 192
2 Februari 50 42 8 917 183

Jurnal pembayaran angsuran Januari


Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening nasabah 50
Kr Piutang Murabahah 50
Db Margin murabahah Tangguhan 8
Kr Pendapatan Margin Murabahah kas 8
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 69

Amortisasi pendapatan dan beban terkait langsung


murabahah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db RPP - Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 1
Kr Pendapatan Terkait Lsg Mbh – Kas 1
Db Beban Terkait Lsg Murabahah – Kas 0,42
Kr RRA - Beban Terkait Lgsg Tangguhan Murabahah 0,42

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 70

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 35


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Apabila pesanan nasabah dibatalkan


a. Uang muka lebih besar daripada kerugian dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

beban lain yang dikeluarkan oleh Bank


Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr Beban lain yang terkait
Kr Kas/Rekening

b. Uang muka sama dengan kerugian dan beban lain


yang dikeluarkan oleh Bank
Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr Beban lain yang terkait
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 71

c. Apabila uang muka lebih kecil daripada kerugian


dan beban lain yang dikeluarkan oleh Bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Tagihan kepada nasabah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr RRA - Beban lain yang terkait

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 72

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 36


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pertanyaan ?
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Berapa besar pendapatan margin


akrual bulan berjalan dan akrual
angsuran tertunggak serta
bagaimana jurnalnya ?

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 73

Pengakuan Pendapatan Akrual


Bulan Maret

Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah


Db Pendapatan Yadit – Murabahah 2.100 Db Pendapatan Yadit – Murabahah 1.050
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Kr Pendptan Margin Mbh – Akrual Tertunggak 2.100 Kr Pendptan Margin Mbh – Akrual Bl Berjalan 1.050

15/3 30/3
15/2
Bulan April

Pada awal bulan dilakukan jurnal balik


Nama Akun Jumlah
Db Pendptan Margin Mbh – Akrual Bl Berjalan 1.050
Kr Pendapatan Yadit - Murabahah 1.050
Jurnal pembayaran angs 15 April 2014
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening nasabah 12.100
Kr Piutang Murabahah 12.100
Db Margin murabahah Tangguhan 2,100
Kr Pendapatan Margin Mbh - Kas 2.100
Db Margin Margin Mbh – Akrual Tertunggak 2.100
Kr2016
Bumi LPPI, April Pendapatan Yadit -©Murabahah 2.100
LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 74

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 37


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Potongan
Kewajiban Nasabah

Potongan Angsuran
Potongan Pelunasan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 75

Potongan Angsuran Nasabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pemberian potongan angsuran piutang Murabahah bulan


keenam dengan data-data sebagai berikut
Periode Bulan Angsuran Porsi Saldo
Pokok Margin Pokok Margin
5 Mei 100 83 17 725 145

Atas Pembayaran tersebut bank memberikan kebijakan potongan


angsuran sebesar Rp.10,-dengan perhitungan sbb

Catatan bank Potongan Pembayaran


Pokok 83 0 83
Margin 17 10 7
Jumlah pembayran 100,00 10,00 90,00

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 76

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 38


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

a. Angsuran tepat waktu


i. Pada saat penerimaan angsuran:
Nama Akun Jumlah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db Kas/rekening nasabah 100,00


Kr Piutang Murabahah 100,00
Db Marjin Mbh Tangguhan (jika masih ada) 17
Kr Pendapatan marjin Murabahah - kas 17
ii. Pada saat pemberian potongan angsuran
Nama Akun Jumlah
Db Potongan angsuran Murabahah 10,00
Kr Kas/rekening nasabah 10.00

iii. Pengakuan pendapatan dan beban terkait langsung


Nama Akun Jumlah
Db Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 1
Kr Pendapatan Terkait Lsg Mbh – Kas 1
Db Beban Terkait Lsg Murabahah - Kas 0,42
Kr Beban Terkait Lgsg Tangguhan Murabahah 0,42
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 77

b. Penurunan kemampuan pembayaran


i. Pada saat penerimaan angsuran
Nama Akun Jumlah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db Kas/rekening nasabah 100,00


Kr Piutang Murabahah 100,00
Db Marjin Mbh Tangguhan (jika masih ada) 17
Kr Pendapatan marjin Murabahah kas 17

ii. Pada saat pemberian potongan angsuran


Nama Akun Jumlah
Db Beban operasional 10,00
Kr Kas/rekening nasabah 10,00

iii. Pengakuan pendapatan dan beban terkait langsung


Nama Akun Jumlah
Db Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 1
Kr Pendapatan Terkait Lsg Mbh – Kas 1
Db Beban Terkait Lsg Murabahah - Kas 0,42
Kr Beban Terkait Lgsg Tangguhan Murabahah 0,42
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 78

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 39


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pemberian potongan pelunasan dini:


data yang ada pada bank syariah pada bulan ke tujuh menunjukkan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

data sebagai berikut:


Periode Bulan Angsuran Porsi Saldo
Pokok Margin Pokok Margin
7 Juli 100 83 17 558 112
8 Agustus 100 83 17 475 95
9 September 130 108 22 367 73
10 Oktober 140 117 23 250 50
11 Nopember 150 125 25 125 25
12 Desember 150 126 24 0 0
770 642 128

Pendapatan dan beban terkait langsung


Pendapatan terkait langsung ; Rp 12 – Rp. 6 (telah diakui) = Rp. 6
Beban terkait langsung : Rp. 5 – Rp. 2,4 (telah diakui) = Rp. 2,6

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 79

Perhitungan potongan pelunasan nasabah adalah sebagai berikut:


Catatan bank Pembayaran Potongan
Pokok 642 642 0
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Margin 128 34 94 Margin bulan ke 7 dan 8


Jumlah 770 676 94

a. Jika pada saat penyelesaian


Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening nasabah 676
Kr. Piutang Murabahah 770
Db Marjin Mbh Tangguhan (jika masih ada) 128
Kr Pendapatan marjin Murabahah 34

Nama Akun Jumlah


Db Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 6
Kr Pendapatan Terkait Lsg Mbh – Kas 6
Db Beban Terkait Lsg Murabahah - Kas 2,60
Kr Beban Terkait Lgsg Tangguhan Murabahah 2,60

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 80

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 40


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

b. Jika setelah penyelesaian,


i. Pada saat penerimaan pelunasan:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Kas/rekening nasabah 770
Kr Piutang Murabahah 770
Db Marjin Murabahah Tangguhan 128
Kr Pendapatan marjin Murabahah kas 128

ii. Pada saat memberi potongan pelunasan


Nama Akun Jumlah
Db Potongan pelunasan *) 94
Kr Kas/rekening nasabah 94
iii. Pengakuan pendapatan dan beban terkait langsung
Nama Akun Jumlah
Db Pendptan Terkait Lsg Tangguhan Mbh 6
Kr Pendapatan Terkait Lsg Mbh – Kas 6
Db Beban Terkait Lsg Murabahah - Kas 2,60
Kr Beban Terkait Lgsg Tangguhan Murabahah 2,60
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 81

Pada saat penyelesaian piutang Murabahah


melalui eksekusi agunan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. Pada saat eksekusi agunan

Nama Akun Jumlah


Db Aset Yang Diambil Alih
Kr Piutang Murabahah
Db Marjin Murabahah Tangguhan
Kr Pendapatan yang ditangguhkan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 82

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 41


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

b. Pada saat penjualan agunan


i. Apabila hasil penjualan agunan lebih besar dari kewajiban nasabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening
Kr Aset Yang Diambil Alih
Kr. Rekening nasabah
Db Pendapatan yang ditangguhkan
Kr Pendapatan Murabahah

ii. Apabila hasil penjualan agunan lebih kecil dari kewajiban nasabah
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening
Db Tagihan kepada nasabah
Kr Aset Yang Diambil Alih
Db. Pendapatan yang ditangguhkan
Kr. Pendapatan Murabahah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 83

Penerimaan denda dari nasabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening
Kr. Rekening Dana Kebajikan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 84

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 42


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Bagaimana
jurnalnya
murabahah itu
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

....

Pengakuan
Keuntungan
Metode
Anuitas

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 85

Ilustrasi pengakuan pendapatan Murabahah:


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank melakukan transaksi Murabahah dengan nasabah atas


aset Murabahah seharga Rp1.250,- Penyerahan dilakukan di
gudang nasabah dan atas hal tersebut telah dikeluarkan beban
pengiriman sebesar Rp. 50,-- dan marjin keuntungan yang
disepakati sebesar Rp200.
 Nasabah telah memberikan uang muka ke Bank Syariah
sebesar Rp.300,-- Pendapatan Administrasi sebesar Rp.12,-
dan beban lain yang terkait langsung dengan penyaluran
pembiayaan Murabahah Rp.5,-
 Pembayaran angsuran oleh nasabah dilakukan selama 12
periode yang besarnya tidak sama setiap periode.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 86

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 43


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Porsi harga yang dibiayai bank


Harga barang Rp. 1.250
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Biaya pengadaan Rp. 50


------------- Dengan rumus
Harga peroleh aset murabahah Rp. 1.300 IRR Tingkat
Uang muka dari nasabah Rp. 300 Imbalan Efektif
sebesar 2,54%
--------------
Dana porsi bank syariah Rp. 1.000
Margin murabahah dihitungan dari Rp. 1.000 sebesar Rp. 200

Metode anuitas  Cash out bank syariah adalah


Harga barang yg porsinya dibiayai bank Rp. 1.000
Beban terkait langsung murabahah Rp. 5
Pendapatan terkait langsurng murabahah (adm) (Rp 12)
--------------
Cash out bank syariah atas pembelian brg tsb Rp. 993
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 87

Pembiayaan Murabahah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pembiayaan murabahah oleh bank adalah:


Harga perolehan aset murabahah Rp. 1.300
Margin murabahah yg disepakati Rp. 200
--------------
Harga jual murabahah Rp. 1.500
Uang muka nasabah Rp. 300
--------------
Sisa kewajiban nasabah Rp. 1.200

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 88

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 44


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Tabel Angsuran Anuitas


Tingkat Angs Saldo Akhir
Estimasi Saldo Awal Angs Saldo Tagihan Amorti sasi
No Tahun Imbalan Pokok Arus Kas
Arus Kas Arus kas Pokok Pokok Imbalan dengan EIR
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Efektif Efektif Kredit


E=DX
A B C D F G=pxi H=E-G
EIR C-E
1 1-Jan (993.00) 1,000.00 993.00
2 31-Jan 50.00 993.00 25.19 25.60 974.40 (24.40) 0.79 24.81 968.19
3 28-Feb 50.00 968.19 24.56 26.23 948.17 (23.77) 0.79 25.44 942.75
4 31-Mar 60.00 942.75 23.91 36.87 911.30 (23.13) 0.78 36.09 906.66
5 30-Apr 70.00 906.66 23.00 47.77 863.54 (22.23) 0.77 47.00 859.66
6 31-May 100.00 859.66 21.81 78.93 784.60 (21.07) 0.74 78.19 781.47
7 30-Jun 100.00 781.47 19.82 80.86 703.75 (19.14) 0.68 80.18 701.29
8 31-Jul 100.00 701.29 17.79 82.83 620.91 (17.17) 0.62 82.21 619.08
9 31-Aug 100.00 619.08 15.70 84.85 536.06 (15.15) 0.56 84.30 534.78
10 30-Sep 130.00 534.78 13.57 116.92 419.14 (13.08) 0.49 116.43 418.35
11 31-Oct 140.00 418.35 10.61 129.77 289.37 (10.23) 0.39 129.39 288.96
12 30-Nov 150.00 288.96 7.33 142.94 146.43 (7.06) 0.27 142.67 146.29
13 31-Dec 150.00 146.29 3.71 146.43 (0.00) (3.57) 0.14 146.29 (0.00)
1,200.00 207.00 (200.00) 7.00

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 89

Ilustrasi jurnal
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Penerimaan uang muka dari nasabah sebesar Rp. 300

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening nasabah 300
Kr Utang Uang Muka Murabahah 300

 Pada saat timbul beban lain yang dikeluarkan oleh Bank atas
pengadaan barang sebesar Rp. 50
Nama Akun Jumlah
Db Persediaan / Aset Murabahah 50
Kr Kas/rekening nasabah 50

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 90

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 45


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Pada saat pembelian aset Murabahah sebesar Rp. 1.250


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Persediaan/aset Murabahah 1.250
Kr Kas/rekening pemasok/kliring 1.250

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 91

Akad murabahah dilaksanakan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Pada saat penyaluran pembiayaan Murabahah


kepada nasabah (pembayaran secara non-tunai)
dengan metode anuitas :
a. Transaksi penjualan
Nama Akun Jumlah
Db Piutang Murabahah 1.500
Kr Marjin Murabahah Tangguhan 200
Kr Persediaan/Aset Murabahah 1.300

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 92

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 46


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan pendapatan dan beban terkait langsung (papsi)


b. Pengakuan pendapatan yang terkait langsung dengan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

transaksi Murabahah (pedapatan Administrasi Murabahah)


sebesar Rp. 12
Nama Akun Jumlah
Db Kas 12
Kr Piutang Mbh - Pendapatan terkait langsung 12

c. Pengakuan beban yang terkait langsung dengan transaksi


Murabahah seperti biaya komisi, biaya survei, dan biaya lain.
Sebesar Rp. 5
. Nama Akun Jumlah
Db. Piutang Mbh - Beban terkait langsung 5
Kr Kas 5
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 93

Pengakuan pendapatan dan beban terkait


langsung (usulan)
Pendapatan terkait langsung murabahah Rp. 12
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Beban terkait langsung murabahah (Rp. 5)


----------
Pendptan/beban terkait langsung neto Rp. 7

Nama Akun Jumlah


Db Kas 7
Kr Pendptan neto terkait langsung tangguhan 7
Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan
Piutang Murabahah Rp. 1.200
Margin Murabahah Tangguhan (Rp. 200)pendapatan yang akan diterima
Pendptan/Beban Neto Tangguhan (Rp. 7)  pendptan diterima lebih dahulu
---------------
Saldo Piutang Murabahah Rp. 993 (sesuai cash out bank syariah)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 94

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 47


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan uang muka


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

d. Uang muka nasabah diakui sebagai pembayaran piutang


sebesar Rp. 300 (akad murabahah jadi dilaksanakan)
Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah 300
Kr Piutang Murabahah – porsi pokok 300

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 95

Pembayaran Angsuran tunai


 Pada saat penerimaan angsuran bulan januari dari nasabah
(pokok dan marjin) sebesar Rp. 50 (porsi pokok Rp.25.60 dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

margin Rp.24.40) serta amortisasi pendapatan dan beban


terkait langsung neto sebesar Rp. 0.79 maka jurnalnya
(dengan metode anuitas). Total imbalan yang diakui sebesar
Rp.25,19 (24.40 + 0,79)
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening nasabah 50
Kr Piutang Murabahah 50
Db Margin murabahah Tangguhan 24,40
Kr Pendapatan Margin Murabahah kas 24,40

Nama Akun Jumlah


Db Piutang Mbh–Pendptan/Beban Terkait Lsg 0,79
Kr Pendapatan Margin Murabahah kas 0,79

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 96

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 48


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jurnal angsuran (usulan)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening nasabah 50
Kr Piutang Murabahah 50
Db Margin murabahah Tangguhan 24,40
Db Pendptan neto terkait tangguhan 0,79
Kr Pendptan Margin Murabahah kas 25,19

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 97

Akad Murabahah Dibatalkan


 Uang muka lebih besar daripada kerugian dan beban lain
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

yang dikeluarkan oleh Bank


Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr Beban lain yang terkait (piut mbh)
Kr Kas/Rekening

 Uang muka lebih besar daripada kerugian dan beban lain


yang dikeluarkan oleh Bank
Nama Akun Jumlah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr Beban lain yang terkait (piut mbh)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 98

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 49


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Apabila uang muka lebih kecil daripada kerugian dan beban


lain yang dikeluarkan oleh Bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Tagihan kepada nasabah
Db Utang Uang Muka Murabahah
Kr Kerugian penjualan barang pesanan
Kr Beban lain yang terkait (piut mbh)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 99


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

JURNAL Akrual, Potongan


Pelunasan, potongan
angsuran, denda dll SAMA
DENGAN JURNAL pada
proporsional dengan angka
angsuran anuitas

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Murabahah 100

LPPI – ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Murabahah 50


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi Pembiayaan Jual Beli


SALAM

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Modal Usaha Ini alat pertanian, bibit,


Setuju
pupuk dan uang tunai untuk
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Tani modal anda…kalau sudah


gan….
panen, menyerahkan padi
pandanwangi kadar air 12%
sebanyak 2 ton

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 2

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Salam
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 adalah akad jual beli muslam fiih


(barang pesanan) dengan
penangguhan pengiriman oleh
muslam ilaihi (penjual) dan
pelunasannya dilakukan segera
sebelum muslam fiih diterima sesuai
dengan syarat-syarat tertentu

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 3

Syarat-2 dalam jual beli


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Transaksi Syarat penyerahan brg Syarat pembayaran


1 Murabahah Saat akad barang  Tunai
harus sudah ada  Tangguh, cicilan
(diserahkan pada saat
akad)
2 Salam Kemudian Seluruhnya saat akad ditanda
tangani

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 4

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perbedaan Salam dengan Ijon


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dalam Ijon barang dibeli tidak menurut ukuran dan


timbangannya yang asli, sementara salam mengukur
barang pada ukuran dan timbangannya
 Contoh Ijon : Pembeli membeli beras yang saat itu masih
belum dipanen sebanyak satu hektar dan dihantar pada
saat panen. Terdapat spekulasi disini yang akan
merugikan salah satu pihak
 Contoh Salam : pembeli membeli padi sebanyak satu ton
padi dari petani yang dihantar pada waktu panen

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 5

Transaksi salam
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Transaksi salam => Bank


Syariah sebagai produsen /
pembuat

Transaksi salam => Bank


Syariah sebagai pembeli
/ pemesan

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 6

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Alur transaksi salam


Salam – Bank Syariah sebagai pembuat Salam – Bank Syariah sebagai pembeli
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1a. Pesan barang (akad 1) 2a. Pesan barang (akad 2)

1b. Penerimaan modal 2b. Penyerahan modal


(dimuka seluruhnya saat akad) (dimuka seluruhnya saat akad)

Bulog KUD Berkah


PEMBELI PEMBUAT
BANK
SYARIAH
4. penyerahan barang pesanan 3. penyerahan barang pesanan

Salam Paralel – Bank Syariah sebagai pembeli dan sebagai pembuat (dengan akad terpisah)

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 7

Modal Usaha (psak 103, prgf 12)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Modal usaha salam dapat :


 berupa kas dan
• diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
 aset nonkas.
• diukur sebesar nilai wajar.
• Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat => diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penyerahan.

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 8

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Modal salam
LKS memesan JAGUNG HIBRIDA BISI-16 type A sebanyak 10 ton seharga
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rp. 940.000.000,--

Bibit (500kg), pupuk (5 ton),


Modal non kas
obat2an (100 lt), alat pertanian 800.000.000
PENYERAHAN MODAL

(nilai wajar saat penyerahan)

Modal kas Uang tunai 140.000.000


----------------
Jumlah modal 940.000.000

Bank Konvensional dalam


bentuk uang tunai
Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 9

PIUTANG SALAM
 diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dialihkan kepada penjual. (psak 103, prgf 11)

LKS sbg pembeli / pemesan


PIUTANG SALAM
(piutang barang bukan
piutang uang)

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 10

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Modal Usaha (psak 103, prgf 18)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dapat berupa
 kas diukur sebesar jumlah yang diterima,
 aset nonkas diukur sebesar nilai wajar.

Kewajiban atas
KEWAJIBAN penyerahan barang
SALAM “bukan kewajiban atau
hutang uang”

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 11

KEWAJIBAN SALAM
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

LKS sbg produsen / pembuat

HUTANG SALAM
(KEWAJIBAN SALAM)
(hutang barang bukan
hutang uang

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 12

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Kewajiban Salam (psak 103, prgf 17,19)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 diakui pada saat penjual menerima modal usaha


salam sebesar modal usaha salam yang diterima.
 dihentikan-pengakuannya (derecognation) pada saat
penyerahan barang kepada pembeli.
 Salam paralel
 keuntungan atau kerugian diakui saat penyerahan barang
pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 13

BARANG PESANAN
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Penerimaan diakui dan diukur : (psak 103, prgf 13)


(a) sesuai akad => dinilai sesuai nilai yang disepakati;
(b) berbeda kualitasnya, maka:
(i) diukur sesuai dengan nilai akad => jika nilai wajar sama atau lebih
tinggi dari nilai akad;
(ii) diukur sesuai nilai wajar dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika
nilai wajar lebih rendah dari nilai akad;

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 14

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

DENDA
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Denda yang diterima oleh pembeli


diakui sebagai bagian dana
kebajikan (psak 103, prgf 14)

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 15

Bahasan
SALAM
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

CONTOH TRANSAKSI
SALAM

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 16

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh transaksi Salam


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank Syariah menerima pesanan dari Bulog jagung


HIBRIDA BISI-16 kualitas A sebanyak 100 ton seharga
Rp.940.000.000,-- Penyerahan dilakukan empat bulan
kemudian.
 Atas pesanan itu Bank Syariah melakukan pemesanan
kepada KUD Amanah Karawang, jagung HIBRIDA BISI-16
kualitas A, sebanyak 100 ton dengan harga Rp.
800.000.000. Penyerahan dilakukan tiga bulan
kemudian setelah akad ditanda tangani

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 17

Akuntansi Salam paralel

BANK SYARIAH SEBAGAI PENJUAL BANK SYARIAH SEBAGAI PEMBELI

Dr. Kas Rp. 940.000.000,-- Dr. Piutang salam Rp. 800.000.000,-


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Cr. Hutang salam Rp. 940.000.000,-- (100 ton jagung HIBRIDA BISI-16, Qts A)
(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A) Cr. Kas Rp. 800.000.000,--

(2) Penerimaan modal salam (2a) Penyerahan Modal salam

Bulog KUD Amanah

Bulog (3) Penyerahan brg pesanan Bank Syariah (3) Penyerahan brg pesanan KUD Amanah

Dr. Hutang salam Rp. 940.000.000,- Dr. Persd / Aset slm Rp. 800.000.000,--
(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A) (100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A)
Cr. Persd / Aset slm Rp. 800.000.000,- Cr. Piutang salam Rp. 800.000.000,--
(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A) (100 ton jagung HIBRIDA BISI-16 Qts A)
Cr. Keuntungan salam Rp. 140.000.000,-

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 18

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyerahan modal non kas / barang


Atas pemesanan jagung HIBRIDA BISI-16 kualitas A sebanyak 100 ton seharga
Rp. 800.000.000,--. diserahkan uang tunai Rp. 300.000.000,-- dan alat
pertanian seharga Rp. 500.000.000,- (harga beli Rp.475.000.000,--)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Dr. Piutang Salam Rp. 800.000.000,-


(100 ton jagung HIBRIDA BISI-16, Qts A)
Cr. Kas Rp. 300.000.000,-
Cr. Persediaan / Aset Salam Rp. 475.000.000,-
Cr. Keuntungan Penyerahan Aset Slm Rp. 25.000.000,-

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


Bulog Bank Syariah KUD Amanah

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 19

Penyerahan Barang Salam


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


KUD Amanah
Bulog Bank Syariah

Sesuai Sesuai nilai pada akad = Rp. 800.000.000,-- (100 ton jagung HIBRIDA)
Dr. Persd/Aset salam Rp. 800.000.000,-- (100 ton jagung HIBRIDA)
akad Cr. Piutang salam Rp. 800.000.000,-

Nilai pasar sama atau lebih tingggi dari nilai akad => 100 ton jagung HIBRIDA nilai pasar
Rp.825.000.000,--
Dr. Persd / Aset salam Rp. 800.000.000,- (100 ton jagung HIBRIDA)

Kualitas Cr. Piutang salam Rp. 800.000.000,-

berbeda Nilai pasar lebih rendah dari nilai akad => 100 ton jagung HIBRIDA nilai pasar Rp.750.000.000,-
Dr. Persd / Aset salam Rp. 750.000.000,-- (100 ton jagung HIBRIDA)
Dr. Kerugian salam Rp. 50.000.000,-
Cr. Piutang salam Rp. 800.000.000,--

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 20

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyerahan Barang Salam


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(2a) Penyerahan Modal


(2) Penerimaan Modal

(3) Penyerahan barang


(3a) Penyerahan barang Bank Syariah
Bulog KUD Amanah

Tgl kirim diperpanjang => 75 ton diterima tepat waktu dan 25 ton lagi ditunda
Saat jatuh sebulan
tempo akad Dr. Persd / Aset salam ( 75 ton jagung) Rp. 600.000.000,--
barang tidak Cr. Piutang salam (75 ton jagung) Rp. 600.000.000,--
diterima
Dibatalkan sebagian / seluruhnya => 25 ton jagung dibatalkan
(seluruh atau
Dr. Piutang petani Rp. 200.000.000,-
sebagian) Cr. Piutang Salam (25 ton jagung) Rp. 200.000.000,--

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 21

Barang tidak diterima =>


jaminan dijual
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(2a) Penyerahan Modal


(2) Penerimaan Modal

(3) Penyerahan barang


(3a) Penyerahan barang Bank Syariah
Bulog KUD Amanah

Jaminan dijual => Rp. 150 juta untuk menutup pesanan 25 ton jagung
saat jatuh tempo HIBRIDA seharga Rp. 200 jt
Dr. Kas Rp. 150.000.000,--
akad barang tidak Dr. Piutang petani Rp. 50.000.000,--
diterima (seluruh Cr. Piutang salam (25 ton jagung) Rp. 200.000.000,--
atau sebagian)
Jaminan dijual => Rp. 250 juta untuk menutup pesanan 25 ton IR 38
=> jaminan dijual seharga Rp. 200 jt
Dr. Kas Rp. 250.000.000,--
Cr. Piutang salam Rp. 200.000.000,-
Cr. Rekening Petani Rp. 50.000.000,--

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 22

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyerahan Barang Salam


AKUNTANSI PENJUAL
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(2) Penerimaan Modal (2a) Penyerahan Modal

(3a) Penyerahan barang (3) Penyerahan barang


Bulog Bank Syariah KUD Amanah

Penyerahan barang pesanan => 100 ton jagung HIBRIDA seharga Rp. 940.000.000,--
Dr. Hutang salam Rp. 940.000.000,-- (100 ton jagung HIBRIDA)
Cr. Persd / Aset salam Rp. 800.000.000,-- (100 ton jangung HIBRIDA)
Cr. Keuntungan salam Rp. 140.000.000,--

Bumi LPPI, April 2014 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Salam 23


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

TERIMA KASIH

International Center for Development in Islamic Finance


Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
Jl. Kemang Raya No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. +62 21 71792012 ext. 416, 389
Fax. +62 21 7195411
www.lppi.or.id

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli – Salam 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi Pembiayaan Jual Beli

ISTISHNA

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


ISTISHNA
Pengantar
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 2

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Definisi (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk


pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/ mustashni') dan penjual
(pembuat/shani').
2. Istishna paralel adalah suatu bentuk akad Istishna’
antara pemesan (pembeli/mustashni’) dengan penjual
(pembuat/shani’), kemudian untuk memenuhi
kewajibannya kpd mustashni’, penjual memerlukan
pihak lain sbg shani’.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 3

Pembiayaan Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

3. Pembiayaan Istishna adalah Penyediaan dana


dari Bank kepada nasabah untuk membeli
barang sesuai dengan pesanan nasabah yang
menegaskan harga belinya kepada pembeli
(nasabah) dan pembeli (nasabah)
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
keuntungan Bank yang disepakati.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 4

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Syarat-2 dalam Jual beli


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Transaksi Syarat penyerahan brg Syarat pembayaran


1 Murabahah Saat akad barang harus  Tunai
sudah ada (diserahkan  Tangguh, cicilan
pada saat akad)

2 Salam Kemudian Seluruhnya saat akad ditanda


tangani

3 Istishna Kemudian  Dimuka


 Selama dalam progres
pembuatan barang
 Setelah penyerahan barang

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 5

Alur transaksi Istishna


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Istishna – Bank Syariah sebagai pembuat Istishna – Bank Syariah sebagai pembeli

1a. Pesan barang (akad 1) 1b. Pesan barang (akad 2)

2a. Penerimaan modal 2b. Penyerahan modal

H. Syaifulah PT. Anugrah


PEMESAN SUB KONTRAKTOR
BANK
SYARIAH
3a. penyerahan barang pesanan 3b. penyerahan barang pesanan

Istiahna Paralel – Bank Syariah sebagai pemesan dan sebagai pembuat (dengan akad terpisah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 6

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Dasar
Pengaturan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PSAK 104 tentang


Akuntansi Istishna.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 7

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Barang Istishna
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 8

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Barang dan harga istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Spesifikasi dan harga barang pesanan dalam


Istishna disepakati oleh pembeli dan penjual di
awal akad.
Pada dasarnya harga barang tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad, kecuali
disepakati oleh kedua belah pihak.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 9

Barang istishna (papsi 2013)


2. Barang pesanan :
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi: jenis,


macam, kualitas dan kuantitasnya.
 harus sesuai dengan karakteristik yang telah disepakati antara pembeli
dan penjual.
 Jika barang pesanan yang dikirimkan salah atau cacat maka penjual
harus bertanggung jawab atas kelalaiannya.
3. Jika nasabah dalam akad Istishna tidak mewajibkan Bank untuk membuat
sendiri barang pesanan, maka untuk memenuhi kewajiban pada akad
pertama, Bank dapat mengadakan akad Istishna kedua dengan pihak ketiga
(pemasok). Akad Istishna kedua ini disebut Istishna paralel. Dalam konteks
Bank, piutang Istishna timbul dari Istishna paralel.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 10

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembatalan Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Pada dasarnya akad Istishna tidak dapat


dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi:
a. kedua belah pihak setuju untuk
menghentikannya; dan
b. akad batal demi hukum karena timbul
kondisi hukum yang dapat menghalangi
pelaksanaan atau penyelesaian akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 11

Barang Itishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

11. Selama barang pesanan masih dibuat,


Bank akan menggunakan rekening:
 “Aktiva Istishna Dalam
Penyelesaian” ketika melakukan
pembayaran kepada supplier dan
 “Termin Istishna” ketika melakukan
penagihan kepada nasabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 12

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan pengukuran Barang Istishna (papsi


2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

06. Pada saat barang pesanan


telah diserahkan kepada
nasabah, Bank melakukan
jurnal balik atas rekening
Aktiva Istishna Dalam
Penyelesaian dan Termin
Istishna.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 13

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Uang Muka Istishna
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 14

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Uang Muka Istishna (papsi 2013)


09. Nasabah dapat membayar
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

uang muka barang pesanan


kepada Bank sebelum barang
diserahkan kepada nasabah
dan Bank juga dapat
membayar uang muka barang
pesanan kepada supplier.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 15

Pengakuan dan Pengukuran Uang Muka


Istishna (papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. Uang muka pesanan nasabah yang diterima Bank


diakui sebagai uang muka Istishna sebesar uang yang
diterima.
02. Uang muka yang dibayarkan Bank kepada supplier
diakui sebagai uang muka kepada pemasok sebesar
uang yang diberikan dan diakui sebagai Aktiva Istishna
Dalam Penyelesaian pada saat barang diserahkan
oleh supplier.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 16

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan pengukuran uang muka


Istishna (papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

8. Uang muka Istishna yang berasal dari transaksi Istishna yang


pembayarannya dilakukan di muka secara penuh:
a. diakui pada saat pembayaran harga barang diterima dari
nasabah sebesar jumlah yang diterima.
b. dihentikan-pengakuannya dari Laporan Keuangan pada
saat dilakukan penyerahan barang kepada nasabah
sebesar nilai kontrak.
9. Jika nasabah membayar uang muka kepada Bank dalam proses
pembuatan aset Istishna maka penerimaan uang muka tersebut
diperlakukan sebagai pembayaran termin sebesar jumlah uang
muka yang dibayarkan.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 17

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Pembayaran
Istishna
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 18

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembayaran Istishna
(Fatwa DSN No. 06/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Alat bayar harus diketahui jumlah dan


bentuknya, baik berupa uang, barang, atau
manfaat
2. Pembayaran dilakukan sesuai dengan
kesepakatan
3. Pembayaran tidak boleh dalam bentuk
pembebasan hutang.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 19

Pembayaran Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

5. Mekanisme pembayaran Istishna harus disepakati dalam akad


dan dapat dilakukan dengan cara:
a. Pembayaran dimuka secara keseluruhan atau sebagian
setelah akad namun sebelum pembuatan barang.
b. Pembayaran saat penyerahan barang atau selama dalam
proses pembuatan barang. Cara pembayaran ini
dimungkinkan adanya pembayaran termin sesuai dengan
progres pembuatan aset Istishna.
c. Pembayaran ditangguhkan setelah penyerahan barang.
d. Kombinasi dari cara pembayaran di atas.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 20

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Metode Pengakuan
Pendapatan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 21

Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel


(psak 104, prgf 17 - 19)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

menggunakan metode
persentase penyelesaian atau
akad selesai.
Akad dikatakan selesai jika proses pembuatan
barang pesanan selesai dan diserahkan
kepada pembeli.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 22

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel


(psak 104, prgf 17 - 19)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 metode persentase penyelesaian :


a. nilai akad sebanding pekerjaan yang telah
diselesaikan => diakui sbg “pendapatan istishna‘”;
b. margin keuntungan istishna' yang diakui selama
periode pelaporan ditambahkan kepada “aset
istishna' dalam penyelesaian”; dan
c. akhir periode => “harga pokok istishna‘” => diakui
sebesar biaya istishna' yang telah dikeluarkan
sampai dengan periode tersebut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 23

Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

psak 104, prgf 17 - 19)

 Ketentuan metode akad selesai => sampai


pekerjaan selesai
a. tidak ada pendapatan istishna' yang diakui;
b. tidak ada harga pokok istishna' yang diakui;
c. tidak ada bagian keuntungan yang diakui dalam
istishna' dalam penyelesaian dan
 pengakuan pendapatan istishna', harga pokok
istishna', dan keuntungan dilakukan hanya pada
akhir penyelesaian pekerjaan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 24

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Metode Pengakuan Pendapatan (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

6. Metode pengakuan pendapatan Istishna dapat


dilakukan dengan menggunakan :
 metode persentase penyelesaian
Pada metode persentase penyelesaian, Bank dapat
mengakui pendapatan Istishna sebesar proporsi
penyelesaian barang pesanan
 dan metode akad selesai..
Sedangkan, pada metode akad selesai, Bank akan mengakui
pendapatan Istishna pada saat barang telah diserahkan
kepada nasabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 25

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Istishna Pembayaran
Tangguh
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 26

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh


(psak 104, prgf 20 -24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 metode persentase penyelesaian dan pelunasan lebih


dari satu tahun dari penyerahan barang => pengakuan
pendapatan dibagi dua bagian, yaitu:
a. margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung
apabila istishna' dilakukan secara tunai diakui sesuai
persentase penyelesaian; dan
b. selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan
diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai
dengan jumlah pembayaran. Proporsional yang dimaksud sesuai
dengan paragraf 24-25 PSAK 102: Akuntansi Murabahah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 27

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh


(psak 104, prgf 20 -24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Meskipun istishna' dilakukan dengan pembayaran tangguh,


penjual harus menentukan nilai tunai istishna' pada saat
penyerahan barang pesanan sebagai dasar untuk mengakui
margin keuntungan terkait dengan proses pembuatan
barang pesanan.
 Margin ini menunjukkan nilai tambah yang dihasilkan
dari proses pembuatan barang pesanan.
 Sedangkan yang dimaksud dengan nilai akad dalam
istishna' dengan pembayaran langsung adalah harga
yang disepakati antara penjual dan pembeli akhir.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 28

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh


(psak 104, prgf 20 -24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Contoh hubungan biaya perolehan, nilai tunai, dan nilai


akad :

Biaya Perolehan (biaya produksi) Rp 1.000,00


Margin keuntungan pembuatan barang pesanan Rp 200,00
Nilai tunai pada saat penyerahan barang pesanan Rp 1.200,00
Nilai akad untuk pembayaran secara angs selama 3 Rp 1.600,00
thn
Selisih nilai akad dan nilai tunai yg diakui selama 3 thn Rp. 400,00

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 29

Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Dikerjakan sendiri

Nasabah Bank Syariah Proyek


(pembeli) (penjual)

Penyerahan Aset Saat bayar biaya produksi


Dr. Piutang Istishna 1.600 Dr. Akt Istishna dlm Penyelesaian 1.000
Cr. Keuntungan Istishna Tangguhan 400 Cr. Kas 1.000
Cr. Persediaan 1.200
Pengakuan pendapatan
Angsuran Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian 200
Sesuai dengan jurnal dalam murabahah Dr. Harga Pokok Istishna 1.000
Cr. Pendapatan 1.200

Penyerahan aset
Dr. Persediaan 1.200
Cr. Akt Istishna dlm penyelesaian 1.200

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 30

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh


(psak 104, prgf 20 -24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 metode akad selesai dan pelunasan lebih dari satu


tahun dari penyerahan barang => pengakuan
pendapatan dibagi dua bagian, yaitu:
a. margin keuntungan pembuatan barang pesanan
yang dihitung apabila istishna' dilakukan secara
tunai, diakui pada saat penyerahan barang
pesanan; dan
b. selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat
penyerahan diakui selama periode pelunasan
secara proporsional sesuai dengan jumlah
pembayaran

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 31

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh


(psak 104, prgf 20 -24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Tagihan setiap termin kepada pembeli diakui


sebagai “piutang istishna‘ “ dan “termin istishna'
(istishna' billing)” pada pos lawannya.
 Penagihan termin yang dilakukan oleh penjual
dalam transaksi istishna' dilakukan sesuai dengan
kesepakatan dalam akad dan tidak selalu sesuai
dengan persentase penyelesaian pembuatan
barang pesanan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 32

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Harga Perolehan Istishna
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 33

Istishna
3. Penerimaan pembayaran dari pembeli
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Dr. Kas
Cr. Piutang Istishna 1. Pembayaran termin
ke sub kontraktor

PESAN UNTUK DIBUATKAN DIKERJAKAN SENDIRI

PEMBELI BANK Proyek


Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian
Dr. Piutang Istishna
Cr. Kas
Cr. Termin Istishna

2.Pengiriman Tagihan ke pembeli

Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan (neraca)


Aktiva Istisha dalam penyelesaian xxxxx
Termin Istishna (xxxx)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 34

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Biaya Perolehan Istishna‘


(psak 104, prgf 25-28)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Biaya perolehan istishna' terdiri dari:


a. biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung
untuk membuat barang pesanan; dan
b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya
akad dan praakad.
 Biaya pra-akad :
 diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai
biaya istishna' jika akad disepakati.
 jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut di bebankan
pada periode berjalan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 35

Biaya Perolehan Istishna‘


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(psak 104, prgf 25-28)

 Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode


laporan keuangan, diakui sebagai “aset istishna' dalam
penyelesaian” pada saat terjadinya.
 Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya
riset dan pengembangan tidak termasuk dalam biaya
istishna'.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 36

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Biaya Perolehan Istishna' Paralel


(psak 104, prgf 29 -30)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Biaya istishna' paralel terdiri dari:


a. biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau
kontraktor kepada entitas;
b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya
akad dan praakad; dan
c. semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat
memenuhi kewajibannya, jika ada.
 Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai “aset
istishna' dalam penyelesaian” pada saat diterimanya
tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah
tagihan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 37

Istishna Paralel
3. Penerimaan pembayaran dari pembeli 4. Pembayaran termin ke sub kontraktor
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Dr. Kas Dr. Hutang Istishna


Cr. Piutang Istishna Cr. Kas

PESAN UNTUK DIBUATKAN MINTA UNTUK DIBUATKAN

PEMBELI BANK SUB-KONTRAK


Dr. Piutang Istishna Dr. Akt Istishna dlm penyelesaian
Cr. Termin Istishna Cr. Hutang Istishna

2.Pengiriman Tagihan ke pembeli 1. Penerimaan Tagihan Termin dari Sub-kon

Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan (neraca)


Aktiva Istisha dalam penyelesaian xxxxx
Termin Istishna (xxxx)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 38

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Utang Piutang Istishna
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 39

Pembiayaan Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

8. Pada pembiayaan Istishna, Bank melakukan pesanan barang


kepada supplier atas pesanan dari nasabah. Pendapatan yang
diperoleh Bank lebih disebabkan untuk aktivitas penyediaan
fasilitas pendanaan kepada nasabah, bukan dari aktivitas
pembuatan barang pesanan.
10. Bank dapat menagih kepada nasabah atas barang pesanan
yang telah diserahkan dan supplier dapat menagih kepada
Bank atas barang pesanan yang telah diserahkan.
13. Dalam hal nasabah mengalami tunggakan pembayaran
angsuran, Bank wajib membentuk CKPN untuk piutang Istishna
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK yang terkait.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 40

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan pengukuran Tagihan Istishna


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(papsi 2013)

03. Tagihan Bank kepada nasabah atas sebagian barang pesanan


yang telah diserahkan diakui sebagai piutang Istishna sebesar
persentase harga jual yang telah diselesaikan dan diakui
sebagai Termin Istishna sebesar persentase harga pokok yang
telah diselesaikan.
04. Tagihan supplier kepada Bank atas sebagian barang pesanan
yang telah diselesaikan diakui sebagai Aktiva Istishna Dalam
Penyelesaian dan utang Istishna sebesar tagihan supplier.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 41

Pengakuan dan pengukuran Utang Istishna (papsi


2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

07. Utang Istishna yang berasal dari transaksi Istishna


yang pembayarannya bersamaan dengan proses
pembuatan aset Istishna:
a. diakui pada saat diterima tagihan dari supplier
kepada Bank sebesar nilai tagihan.
b. dihentikan-pengakuannya dari Laporan Keuangan
pada saat dilakukan pembayaran sebesar jumlah
yang dibayar.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 42

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Lain-lain
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 43

Penyelesaian Awal (psak 104, prgf 31-32)


 Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

jatuh tempo dan penjual memberikan potongan, maka


potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan
istishna'.
 Pengurangan pendapatan istishna' akibat penyelesaian
awal piutang istishna' dapat diperlakukan sebagai:
a. potongan secara langsung dan dikurangkan dari
piutang istishna' pada saat pembayaran; atau
b. penggantian (reimbursed) kepada pembeli sebesar
jumlah keuntungan yang dihapuskan tersebut setelah
menerima pembayaran piutang istishna' secara
keseluruhan.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 44

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan


(psak 104, prgf 33)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pengakuan dan pengukuran atas pendapat­an dan biaya


istishna‘:
a. nilai dan biaya perubahan yang disepakati => ditambahkan
kepada pendapatan istishna' dan biaya istishna';
b. jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang
dipersyaratkan dipenuhi, maka jumlah biaya setiap tagihan
tambahan yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan
menambah biaya istishna'; sehingga pendapatan istishna'
akan berkurang sebesar jumlah penambahan biaya akibat
klaim tambahan
c. perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna'
paralel, akan tetapi biaya perubahan pesanan dan tagihan
tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan
disetujui penjual berdasarkan akad istishna' paralel.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 45

Pengakuan Taksiran Rugi


(psak 104, prgf 34 - 35)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya


perolehan istishna' akan melebihi pendapatan istishna',
taksiran kerugian harus segera diakui.
 Jumlah kerugian semacam itu ditentukan tanpa
memperhatikan:
a. apakah pekerjaan istishna' telah dilakukan atau
belum;
b. tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan; atau
c. jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak
diperlakukan sebagai suatu akad tunggal sesuai
paragraf 14.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 46

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Penyajian
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 47

Penyajian Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. Uang muka Istishna disajikan sebagai liabilitas lainnya.


02. Uang muka kepada pemasok disajikan sebagai aset lainnya.
03. Utang Istishna disajikan sebesar tagihan dari pemasok yang
belum dilunasi.
04. Aktiva Istishna Dalam Penyelesaian disajikan sebesar dana
yang dibayarkan Bank kepada supplier.
05. Termin Istishna disajikan sebesar jumlah tagihan termin Bank
kepada nasabah.
06. Piutang Istishna disajikan sebesar jumlah yang belum dilunasi
oleh pembeli akhir.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 48

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian Istishna (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

07. Marjin Istishna ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan


piutang murabahah.
08. Pendapatan marjin Istishna yang akan diterima disajikan
sebagai bagian dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong
performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-
performing maka pendapatan marjin Istishna yang akan
diterima disajikan pada rekening administratif.
09. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Istishna disajikan sebagai
pos lawan (contra account) piutang Istishna.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 49

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Ilustrasi Jurnal Istishna
(papsi)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 50

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Transaksi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank Syariah menyetujui pembiayaan istishna untuk program KPR


Mandiri dengan nasabah dengan data-data sebagai berikut:
a. Spesifikasi KPR Mandiri : luas tanah 90 M, luas bangunan 36
M2, bata merah, kayu kamper medan, genteng jatiwangi,
pompa air tangan, listrik 450 wt, lantai keramik roman.
b. Harga rumah sebesar Rp. 140.000. keuntungan disepekati
sebesar Rp18.000. Pembayaran dilakukan selama setahun
sesuai jadwal angsuran
c. Nasabah memberikan uang muka sebesar Rp. 20.000 sebagai
tanda serius nasabah atas kepemilikan KPR Mandiri tersebut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 51


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Atas transaksi tersebut bank syariah melakukan pemesanan


rumah program KPR Mandiri dengan ketentuan sebagai berikut:
a. spesifikasi rumah sama dengan yang dipesanan nasabah.
b. Harga rumah disepakati sebesar Rp. 140.000
a. Bank syariah membayar uang muka saat akan ditanda
tangani kepada developer sebesar Rp. 20.000 dan akan
dikurangkan pembayaran tahap pertama
b. Pembayaran harga ke developer dilakukan dengan sesuai
tahapan penyelesaian rumahnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 52

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan pembiayaan istishna


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Harga rumah Rp. 140.000


Uang Muka Rp. 20.000
----------------
Porsi bank Rp. 120.000
Margin disepakati Rp. 18.000
-------------------
Harga jual rumah Rp. 138.000

Sisa kewajiban Nasabah : 138.000 – 20.000 = 118.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 53

Tabel Angsuran pada bank


Porsi Porsi Sisa Sisa
Angs Out standing Pokok Marjin Angs Pokok Sisa Marjin Angsuran
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

02/01 120,000 10,000 1,500 11,500 110,000 16,500 126,500


02/02 110,000 10,000 1,500 11,500 100,000 15,000 115,000
02/03 100,000 10,000 1,500 11,500 90,000 13,500 103,500
02/04 90,000 10,000 1,500 11,500 80,000 12,000 92,000
02/05 80,000 10,000 1,500 11,500 70,000 10,500 80,500
02/06 70,000 10,000 1,500 11,500 60,000 9,000 69,000
02/07 60,000 10,000 1,500 11,500 50,000 7,500 57,500
02/08 50,000 10,000 1,500 11,500 40,000 6,000 46,000
02/09 40,000 10,000 1,500 11,500 30,000 4,500 34,500
02/10 30,000 10,000 1,500 11,500 20,000 3,000 23,000
02/11 20,000 10,000 1,500 11,500 10,000 1,500 11,500
02/12 10,000 10,000 1,500 11,500 0 0 0
Jumlah 120,000 18,000 138,000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 54

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi jurnal transaksi istishna


1. Penerimaan uang muka pesanan dari nasabah sebesar
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rp.20.000
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening 20.000
Kr Utang Uang muka Istishna (nasabah) 20.000

2. Pembayaran angsuran pertama sebesar Rp. 11.500 nasabah


sebelum bangunan ada progress penyelesaian
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening 11.500
Kr Titipan Nasabah Murabahah 11.500

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 55

3. Penerimaan barang dari pemasok (berdasarkan


laporan progress penyelesaian)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. Mekanisme uang muka


i. Pemberian uang muka kepada developer sebesar Rp.20.000
Nama Akun Jumlah
Db Piutang Uang muka Istishna (pemasok) 20.000
Kr. Kas/rekening 20.000

ii. Penerimaan sebagian barang pesanan dari pemasok


(misalnya progres penyelesaian 20%  20% X Rp. 140.000
= Rp. 28.000)
Nama Akun Jumlah
Db Aset Istishna Dalam Penyelesaian 28.000
Kr Uang Muka kepada pemasok 20.000
Kr Kas/Rekening developer 8.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 56

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

b. Mekanisme tagihan dari pemasok (tidak ada uang muka)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

i. Menerima tagihan dari pemasok

Nama Akun Jumlah


Db Aset Istishna Dalam Penyelesaian 28.000
Kr Utang Istishna 28.000

ii. Pembayaran kepada pemasok

Nama Akun Jumlah


Db Utang Istishna 28.000
Kr Kas/rekening 28.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 57

4. Penagihan termin kepada nasabah sesuai dengan


progress penyelesaian bangunan yaitu sebesar Rp.2.189 (
20% x Rp. 138.000 = 27.600, yang terdiri porsi pokok p.
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

24.000 dan margin Rp.3.600)


Nama Akun Jumlah
Db Piutang Istishna 27.600
Kr Marjin Istishna Tangguhan 3.600
Kr Termin Istishna 24.000

5. Penyelesaian pembayaran angsuran nasabah sebesar


Rp.11.500 (porsi pokok Rp10.000dan margin Rp. 1.500)
Nama Akun Jumlah
Db Titipan nasabah murabahah 11.500
Kr Piutang Istishna 11.500
Db Marjin Istishna Tangguhan 1.500
Kr Pendapatan Istishna kas 1.500
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 58

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

6. Pembayaran angsuran kedua oleh nasabah sebesar Rp. 11.500


(dalam catatan bank porsi pokok sebesar Rp. 10.000 dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

margin sebesar Rp. 1.500) – lihat table angsuran

Nama Akun Jumlah


Db Kas 11.500
Kr Piutang Istishna 11.500
Db Marjin Istishna Tangguhan 1.500
Kr Pendapatan Istishna kas 1.500

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 59

6. Penyerahan barang kepada nasabah dengan data-data


sebagai berikut:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Harga bangunan sebesar Rp. 140.000


Uang muka nasabah Rp. 20.000
---------------
Sisa tagihan harga brg (yg dibiayai bank) Rp. 120.000

Nama Akun Jumlah


Db. Termin Istishna 120.000
Db Utang Uang Muka Istishna (nasabah) 20.000
Kr Aset Istishna Dalam Penyelesaian 140.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 60

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

CATATAN PENTING
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Perlakuan akuntansi dan jurnal tentang:


 Pengakuan pendapatan
 Potongan angsuran
 Potongan pelunasab
 Lainnya
SAMA DENGAN perlakukan akuntansi dan jurnal pada
MURABAHAH dengan akun ISTISHNA

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 61

Transaksi
Istishna
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas,


Ilustrasi Jurnal Istishna
(psak)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 62

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Study Kasus keempat


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pada tanggal 1 Juni 2012 Bank Syariah “Al Hidayah” menyetujui pembuatan rumah
dari Gaston salah satu nasabah program “KPR MANDIRI” dengan spesifikasi sbb:

Luas Tanah : 120 m2

Luas bangunan : 45 m2
Kontruksi : pondasi batu kali, tembok bata merah dan plesteran,
Genteng plentong, kayu kamper medan
Listik : 450 wats
Air : pompa tangan
Penyerahan rumah : 6 bulan setelah akan ditandatangani
Jangka waktu : Harga jual Rp.72.000.000,--. dan diangsur per bulan Rp.
pembayaran 1.200.000 selama 60 bulan, sejak pembangunan rumah
setiap tgl 25 dimulai 25 Juli 2012
Lokasi : Perumahan MUSLIM MANDIRI, Pdk Gede, Bekasi

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 63

Study Kasus keempat


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Untuk keperluan tersebut “Al Hidayah” pada tanggal 2 Juni 2012


melakukan kontrak pembanguan rumah dengan kontraktor “PT. WIJAYA”
developer perumahan Muslim Mandiri dengan spesifikasi sebagaimana
tersebut diatas, penyerahan dilakukan 4 bulan setelah akad ditanda
tangani sebesar Rp 60.000.000,- dengan pembayaran sebagai berikut:
1. Tanggal 2 Juli 2012 dibayar termin pertama pada saat penyelesaian
proyek 25% sebesar Rp. 15.000.000,--
2. Tanggal 2 Agustus 2012 dibayar termin kedua pada saat penyelesaian
proyek 60% sebesar Rp. 21.000.000,--
3. Tanggal 2 September 2012 dibayar termin ketiga pada saat penyelesaian
proyek 100% sebesar Rp. 24.000.000,--

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 64

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyelesaian 25%
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 65

Perhitungan LKS sbg penjual:


Harga jual LKS ke pembeli akhir Rp. 72.000.000,--
Penyelesaikan 25% = 25% x Rp. 72.000.000 = Rp. 18.000.000,--
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Harga jual Rp. 18.000.000,--


Harga pokok barang (25% x 60 Jt) Rp. 15.000.000,-- (termin)
---------------------
Keuntungan Istishna Tangguhan Rp. 3.000.000,--

NERACA
Aktiva Per 05 Juli 2012 pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Piutang Istishna 18.000.000 Hutang istishna 00


LKS sbg penjual Keuntungan Istishna Tangguhan (3.000.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 15.000.000


LKS sbg pembeli
Termin Istishna (15.000.000)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 66

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 33


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Laporan Laba Rugi:


Laporan Laba Rugi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Periode 1 Januari s/d 02 Juli 2012

Keuntungan Istishna Rp. 200,-

Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) Rp. 15.000.000,-


Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Rp. 15.000.000,-
-------------------------------
Keuntungan Istishna (Profit of Istishna) Rp. 00,-

Keuntungan LKS sbg


penjual
Keuntungan LKS sbg
penjual

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 67


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyelesaian 60%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 68

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 34


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan LKS sbg pembeli:


penyelesaian proyek 60% x Rp. 60.000.000 = Rp. 36.000.000,--.
Pembayaran termin pertama Rp. 15.000.000,--
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

-----------------------
Tagihan termin tahap kedua Rp. 21.000.000,--

NERACA
Aktiva Per 2 Agustus 2012 pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

Piutang Istishna 16.800.000 Hutang istishna 00


LKS sbg penjual Keuntungan Istishna Tangguhan (2.800.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 36.000.000


LKS sbg pembeli Termin Istishna (15.000.00 Laba rugi tahun berjalan
0)
Keuntungan istishna 1.200.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 69

Perhitungan LKS sbg penjual:


Nilai penyelesaian barang : 60% x Rp. 72.000.000 = Rp. 43.200.000,--
Tagihan termin tahap pertama Rp. 18.000.000,--
-----------------------
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Tagihan tahap kedua Rp. 25.200.000,--


Perhitungan keuntungan Juli 2012 Akumulasi sd Beban Agustus 12
Agustus 12
Harga jual 18.000.000 43.200.000 25.200.000
Harga pokok barang (persediaan) 15.000.000 36.000.000 21.000.000
Keuntungan Tangguhan 3.000.000 7.200.000 4.200.000

NERACA
Aktiva Per 2 Agustus 2012 pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah
Piutang Istishna 42.000.000 Hutang istishna 00
LKS sbg penjual Keuntungan Istishna Tangguhan (7.000.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 36.000.000


LKS sbg pembeli Termin Istishna (36.000.000 Laba rugi tahun berjalan
)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 70

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 35


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Laporan Laba Rugi:


Laporan Laba Rugi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Periode 1 Januari s/d 02 Agustus 2012

Keuntungan Istishna Rp. 400,-

Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) Rp. 36.000.000,-


Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Rp. 36.000.000,-
----------------------------
Keuntungan Istishna (Profit of Istishna) Rp. 00,-

Keuntungan LKS sbg


penjual
Keuntungan LKS sbg
penjual

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 71


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyelesaian 100%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 72

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 36


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan LKS sbg pembeli:


Harga kontrak Rp. 58.000.000
Pembayaran pertama Rp. 14.500.000
Pembayaran kedua Rp. 20.300.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rp.34.800.000
--------------------
Sisa pembayaran harga kontrak Rp. 23.200.000

NERACA
Aktiva Per 2 September 2012 pasiva

Uraian Jumlah Uraian Jumlah

LKS sbg Piutang Istishna 40.800.000 Hutang istishna 00


penjual Keuntungan Istishna Tangguhan (6.800.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 60.000.000


LKS sbg
pembeli Laba rugi tahun berjalan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 73

Perhitungan LKS sg penjual


Harga barang Rp. 72.000.000
Penyerahan pertama Rp. 18.000.000
Penyerahan kedua Rp. 25.200.000
Rp. 43.200.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

---------------------
Sisa nilai harga barang Rp 28.800.000

Juli 2012 Akumulasi Akumulasi Beban Sept


Agust 12 Sept 12 2012
Harga jual 18.000.000 43.200.000 72.000.000 28.800.000
Harga pokok brg (persediaan) 15.000.000 36.000.000 60.000.000 24.000.000
Keuntungan Tangguhan 3.000.000 7.200.000 12.000.000 4.800.000

NERACA
Aktiva Per 2 Oktober 2012 pasiva
Uraian Jumlah Uraian Jumlah

LKS sbg Piutang Istishna 69.600.000 Hutang istishna 00


penjual Keuntungan Istishna Tangguhan (11.600.000)

Aset Istishna dlm Penyelesaian 60.000.000


LKS sbg
Termin Istishna (60.000.000) Laba rugi tahun berjalan
pembeli

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 74

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 37


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Laporan Laba Rugi:


Laporan Laba Rugi
Periode 1 Januari s/d 02 September 2012
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Keuntungan Istishna Rp. 600,-

Pendapatan Istishna (Revenue of Istishna) Rp. 60.000.000,-


Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Rp. 60.000.000,-
----------------------------
Keuntungan Istishna (Profit of Istishna) Rp. 00,-

Keuntungan LKS sbg Keuntungan LKS sbg


penjual penjual

Jurnal penyerahan proyek:


Dr. Termin Istishna Rp. 60.000.000
Cr. Aset Istishna Dlm Penyelesaian Rp. 60.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Istishna 75


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

TERIMA KASIH

International Center for Development in Islamic Finance


Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
Jl. Kemang Raya No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. +62 21 71792012 ext. 416, 389
Fax. +62 21 7195411
www.lppi.or.id

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Jual Beli - Istishna 38


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi Pembiayaan
PRINSIP BAGI HASIL
(musyarakah dan mudharabah)

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Patungan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saya ikut setor


modal 35%
Proyek pabrik

Saya ikut dengan Saya ikut setor


modal 35% modal 30%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 2

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 1
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita
bahas….
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PBI & Jaminan pada


Prinsip Bagi Hasil

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 3

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)

 Pada prinsipnya, dalam pembiayaan


musyarakah tidak ada jaminan, namun
Jaminan dalam

untuk menghindari terjadinya


Musyarakah

penyimpangan, LKS dapat meminta


jaminan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 4

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 2
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Karakteristik Pembiayaan Mudharabah


(Fatwa DSN : 07/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 (7) Pada prinsipnya, dalam pembiayaan


mudharabah tidak ada jaminan, namun agar
mudharib tidak melakukan penyimpangan, LKS
dapat meminta jaminan dari mudharib atau
pihak ketiga. Jaminan ini hanya dapat dicairkan
Jaminan dalam
Mudharabah

apabila mudharib terbukti melakukan


pelanggaran terhadap hal-hal yang telah
disepakati bersama dalam akad

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 5

Kualitas Aset – Pembiayaan Mudharabah dan


Musyarakah (POJK – 16/POJK.03/2014 psl 10)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(1) Penilaian  dilakukan berdasarkan kemampuan membayar mengacu pada


ketepatan pembayaran pokok dan/atau rasio RBH terhadap PBH.
(2) Penghitungan rasio RBH terhadap PBH , dilakukan berdasarkan akumulasi
selama periode Pembiayaan yang telah berjalan.
(3) PBH dihitung berdasarkan analisis kelayakan usaha dan arus kas masuk
(cash inflow) nasabah selama jangka waktu Pembiayaan.
(4) Bank dapat mengubah PBH berdasarkan kesepakatan dengan nasabah
apabila terdapat perubahan atas kondisi ekonomi makro, pasar, dan politik
yang mempengaruhi usaha nasabah.
(5) Bank wajib mencantumkan PBH dan perubahan PBH dalam perjanjian
Pembiayaan antara Bank dengan nasabah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 6

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 3
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembayaran angsuran pokok Pembiayaan Mudharabah


& Musyarakah (POJK – 16/POJK.03/2014 psl 11)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dapat dilakukan secara berkala maupun diakhir Pembiayaan.


 Bank wajib melakukan langkah-langkah untuk mengurangi risiko tidak
terbayarnya pokok Pembiayaan pada saat jatuh tempo apabila
disepakati tidak ada pembayaran angsuran pokok secara berkala.
 Untuk Pembiayaan dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun, Bank
wajib menetapkan pembayaran angsuran pokok secara berkala sesuai
dengan proyeksi arus kas masuk (cash inflow) usaha nasabah.
 Pembayaran angsuran atau pelunasan pokok Pembiayaan wajib
dicantumkan dalam perjanjian Pembiayaan antara Bank dengan
nasabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 7

Mari kita
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

bahas….

Prinsip Bagi Hasil


Mudharabah dan
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 8

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 4
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM


LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam


suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan:
 pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang
dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal)
dan biaya-biaya,
 pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil
yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-
mal);

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 9

 Revenue sharing
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Profit sharing
Prinsip Distribusi Hasil Usaha
Uraian Jumlah Metode

Penjualan 100
Harga pokok penjualan 65
---------
Laba kotor 35 Net Revenue sharing
Beban 25
---------
Laba rugi bersih 10 Profit Sharing

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 10

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 5
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

SISTEM DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM


LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

NO: 14/DSN-MUI/IX/2000

1. Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem Accrual Basis


maupun Cash Basis dalam administrasi keuangan.
2. Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan
sebaiknya digunakan sistem Accrual Basis; akan tetapi, dalam
distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar
penerimaan yang benar-benar terjadi (Cash Basis).
3. Penetapan sistem yang dipilih harus disepakati dalam akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 11

Pengusaha Tahu Tempe


 Hasan pengusaha tahu tempe dengan penjualan rata-rata
perbulan sebesar Rp. 10 jt. Untuk pembelian kedelai Rp. 4 jt dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

membayar tenaga kerja Rp. 2 jt. Hasan membutuhkan tambahan


modal kerja untuk usahanya dan mengajukan pembiayaan
kepada bank syariah
 Bank Syariah menyetujui pembiayaan mudharabah sebesar Rp.
50.000.000 dengan Expect Return setara 24%
 Hasil penjualan hasan bulan pertama Rp. 10 jt, bln kedua Rp.6,4
dan bulan ketiga Rp. 12 jt dengan data-data pembelian kedelai
dan pembayaran tenaga kerja sama diatas
 Diminta:
 Hitung Nisbah untuk bank syariah
 Hitung kolektibilitas pembiayaan mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 12

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 6
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKAD SYIRKAH DALAM PERBANKAN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akad kerjasama bagi hasil


yang digunakan dalam
perbankan adalah
syirkah mudharabah dan
syirkah inan (musyarakah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 13

Mari kita
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

bahas….

Transaksi
Musyarakah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 14

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 7
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pengertian
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 15

Musyarakah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Akad kerjasama antara dua pihak


atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana
(modal) dengan ketentuan bahwa
keuntungan dan risiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan (fatwa DSN)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 16

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 8
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Alur Pembiayaan Musyarakah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 17

Definisi
1. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak


memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan
kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana berupa kas maupun
aset non-kas yang diperkenankan oleh Syariah.
4. Mitra aktif adalah mitra yang mengelola usaha Musyarakah, baik
mengelola sendiri atau menunjuk pihak lain atas nama mitra
tersebut.
5. Mitra pasif adalah mitra yang tidak ikut mengelola usaha
Musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 18

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 9
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jenis Musyarakah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

2. Musyarakah permanen adalah Musyarakah dengan ketentuan


bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya
tetap hingga akhir masa akad.
3. Musyarakah menurun (Musyarakah muttanaqisah) adalah
Musyarakah dengan ketentuan bagian dana pihak pertama
akan dialihkan secara bertahap kepada pihak kedua sehingga
bagian dana pihak pertama akan menurun dan pada akhir
masa akad pihak kedua tersebut akan menjadi pemilik penuh
usaha tersebut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 19

Dasar Pengaturan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 01. PSAK 106 tentang Akuntansi


Musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 20

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 10
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

mitra aktif atau pihak yang


mengelola usaha
musyarakah harus
membuat catatan
akuntansi yang terpisah
untuk usaha musyarakah
tersebut. (psak 106, prgf 13)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 21
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saat Akad
(Modal Musyarakah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 22

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 11
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

BEBERAPA KETENTUAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH


Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

3. Obyek akad.
a. Modal.
• Modal dapat berupa uang tunai atau aset bisnis. Jika modal
berbentuk aset, terlebih dulu harus dinilai dengan tunai
dan disepakati oleh semua pihak.
• Modal tidak boleh dipinjamkan atau dihadiahkan kepada
pihak lain.
• Pada prinsipnya tidak ada jaminan. Namun untuk
menghindari penyimpangan, LKS dapat meminta jaminan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 23

Pada Saat Akad (psak 106, prgf 27-30)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 diakui pada saat pembayaran kas atau


penyerahan aset nonkas kepada mitra aktif.
 Pengukuran :
musyarakah”

 kas => dinilai sebesar jumlah yang


dibayarkan; dan
“Investasi

 aset nonkas => dinilai sebesar nilai wajar


selisih dg nilai tercatatnya => diakui :
i. “keuntungan tangguhan” dan
diamortisasi selama masa akad;
atau
ii. kerugian pada saat terjadinya.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 24

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 12
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ketentuan umum (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Musyarakah dapat berupa Musyarakah permanen dan


Musyarakah menurun (Musyarakah muttanaqisah).
2. Bank dapat bertindak sebagai mitra aktif dan mitra
pasif. Untuk pembahasan ini Bank masih berperan
sebagai mitra pasif.
3. Pada umumnya pembiayaan Musyarakah yang
diberikan oleh Bank dalam bentuk kas yang dilakukan
secara bertahap atau sekaligus.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 25

Pengakuan dan Pengukuran modal Musyarakah


(papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. Pembiayaan Musyarakah dalam bentuk kas diakui


pada saat pencairan sebesar jumlah uang yang
diberikan Bank.
02. Pembiayaan Musyarakah yang diberikan secara
bertahap diakui pada setiap tahap pembayaran.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 26

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 13
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Selama Akad
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 27

Selama Akad (psak 106, prgf 31-32)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Musyarakah permanen => dinilai sebesar:


Pengembalian

 jumlah kas dikurangi dengan kerugian (apabila ada);


atau
 nilai wajar aset nonkas dikurangi penyusutan dan
dana

kerugian (apabila ada)


.
 Musyarakah menurun => dinilai sebesar
 jumlah kas dikurangi jumlah pengembalian dari mitra
aktif dan kerugian (apabila ada).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 28

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 14
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bagi Hasil
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 29

Ketentuan Pembiayaan Musyarakah


(Fatwa DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Kerugian
 Kerugian harus dibagi antara para mitra secara proporsional menurut
saham masing-masing dalam modal
Biaya Operasional dan Persengketaan
 Biaya operasional dibebankan pada modal bersama.

Pengakuan Hasil Usaha (psak 106, prgf 34)


 Pendapatan usaha investasi => diakui sebagai pendapatan
sebesar bagian mitra pasif sesuai kesepakatan.
 Kerugian investasi => diakui sesuai dengan porsi dana.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 30

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 15
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Keuntungan atau Kerugian (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Keuntungan atau pendapatan Musyarakah dibagi di


antara mitra berdasarkan nisbah yang disepakati,
sedangkan kerugian Musyarakah dibagi diantara mitra
secara proporsional dengan modal yang disetor.
5. Pengakuan penghasilan usaha Musyarakah dalam
praktik dapat diketahui berdasarkan laporan bagi hasil
atas penghasilan usaha dari mitra aktif. Tidak
diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi
hasil usaha.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 31

Kelalaian nasabah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

6. Dalam pembiayaan Musyarakah setiap mitra tidak dapat


menjamin modal mitra lain, namun setiap mitra dapat meminta
mitra lain untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau
kesalahan yang disengaja.
7. Kelalaian atau kesalahan pengelola dana antara lain
ditunjukkan oleh:
a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam
akad.
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur)
yang lazim dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad.
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 32

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 16
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan Pengukuran Keuntungan Musyarakah


(papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Keuntungan pembiayaan Musyarakah diakui pada


periode terjadinya hak bagi hasil berdasarkan laporan
hasil usaha yang disampaikan nasabah sesuai dengan
nisbah yang disepakati.
6. Keuntungan pembiayaan Musyarakah yang telah
menjadi hak Bank dan belum dibayarkan oleh nasabah
diakui sebagai piutang bagi hasil.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 33

Pengakuan dan pengukuran Kerugian Musyarakah (papsi


2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

3. Yang terjadi selama masa akad diakui pada periode terjadinya secara
proporsional sesuai dengan kontribusi modal sebagai CKPN pembiayaan
Musyarakah.
4. Pada periode sebelumnya, maka keuntungan yang diperoleh pada periode
tersebut harus dialokasikan terlebih dahulu untuk mengurangi CKPN
pembiayaan Musyarakah untuk memulihkan jumlah tercatat pembiayaan
Musyarakah sampai dengan nilai pembiayaan Musyarakah awal.
07 Akibat kelalaian atau penyimpangan mitra Musyarakah, mitra yang
melakukan kelalaian tersebut menanggung beban kerugian tersebut.
Kerugian Bank yang diakibatkan kelalaian atau penyimpangan mitra aktif
(nasabah) tetap diakui sebagai pembiayaan Musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 34

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 17
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akhir Akad
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 35

Akhir Akad (psak 106, prgf 33)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh mitra aktif


diakui sebagai piutang.

08. Pembiayaan Musyarakah yang sudah berakhir dan


belum diselesaikan oleh mitra aktif (nasabah) maka
saldo pembiayaan Musyarakah tetap diakui sebagai
pembiayaan Musyarakah yang wajib diselesaikan oleh
mitra aktif. (papsi 2013)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 36

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 18
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian
Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 37

Penyajian
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pembiayaan Musyarakah disajikan sebesar saldo pembiayaan Musyarakah


nasabah kepada Bank.
2. Piutang bagi hasil disajikan sebagai bagian dari aset lainnya pada saat
nasabah tergolong performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-
performing maka piutang bagi hasil disajikan pada rekening administratif.
3. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pembiayaan Musyarakah disajikan
sebagai pos lawan (contra account) pembiayaan Musyarakah.
4. Tagihan kepada mitra aktif yang disebabkan akibat kelalaian atau
penyimpangan mitra aktif (nasabah) disajikan sebagai bagian dari
pembiayaan Musyarakah.
5. Pembiayaan Musyarakah yang diakhiri sebelum jatuh tempo atau sudah
berakhir dan belum diselesaikan oleh nasabah tetap disajikan sebagai
bagian dari pembiayaan Musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 38

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 19
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ilustrasi jurnal
Transaksi musyarakah
(papsi)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 39

Contoh transaksi Musyarakah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank syariah menyetujui pembiayaan musyarakah dengan data-


data sebagai berikut:
1. Modal pembiayaan musyarakah kepada nasabah sebesar
Rp.20.000
2. Penyerahan modal dilakukan dua tahap masing-masing
sebesar Rp. 10.000. dan pengembalian modal musyarakah
milik bank dilakukan empat tahap masing masing sebesar
Rp.5.000 dalam jangka waktu satu tahun
3. Nisbah disepakati untuk bank syariah sebesar 80 dan untuk
nasabah sebesar 20.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 40

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 20
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh transaksi Musy (lanjt)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Pada bulan pertama nasabah memberikan laporan bahwa


atas uji coba usaha diperoleh pendapatan usaha dan bagi
hasil untuk bank syariah sebesar Rp. 1.000 telah siap untuk
bagikan
5. Pada bulan kedua diperoleh data bahwa pembiayaan
musyarakah rugi sebesar Rp. 500 (kerugian tersebut sebagi
kerugian bisnis normal)
6. Pada bulan ketiga diperoleh data riil bahwa atas pembiayaan
musyarakah diperoleh bagi hasil sebesar Rp.3.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 41

Jurnal transaksi Musyarakah


1. Pada saat pembiayaan musyarakah disetujui oleh bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

syariah sebesar Rp. 20.000


Nama Akun Jumlah
Db. Kontra Kewajiban Komitmen Musyarakah 20.00
Kr. Kewajiban Komitmen Musyarakah 20.000

2 Pada saat Bank membayarkan / penyerahan modal tunai


kepada mitra (nasabah) masing-masing sebesar Rp.10.000
Nama Akun Jumlah
Db. Pembiayaan Musyarakah 10.000
Kr. Kas/rekening/kliring 10.000
Db. Kewajiban Komitmen Musyarakah 10.000
Kr. Kontra Kewajiban Komitmen Musyarakah 10.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 42

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 21
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan Bagi Hasil


3. Pada saat pengakuan keuntungan Musyarakah sebesar
Rp.1.000 (pengakuan pendapatan akrual atas laporaan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

nasabah yang dapat dipertanggung jawabkan)


Nama Akun Jumlah
Db. Piutang bagi hasil 1.000
Kr. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah akrual 1.000

4. Pada saat penerimaan pembayaran keuntungan Musyarakah


(atas pendapatan musyarakah akrual
Nama Akun Jumlah
Db Kas/rekening/kliring 1.000
Kr. Piutang bagi hasil 1.000
Db Pendapatan Bagi Hasil Musyarakat akrual 1.000
Kr Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah kas 1.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 43

5. Pada saat pengakuan kerugian Musyarakah bulan


kedua sebesar Rp. 500
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Beban Kerugian Penurunan Nilai 500
pembiayaan Musyarakah
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - 500
pembiayaan Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 44

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 22
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

6. Pada saat pengakuan keuntungan setelah terjadi kerugian


pada periode sebelumnya, bulan ketiga diperoleh bagi hasil
sebesar Rp.3.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. Memulihkan kerugian periode sebelumnya

Nama Akun Jumlah


Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - 500
pembiayaan Musyarakah
Kr. Beban Kerugian Penurunan Nilai 500
pembiayaan Musyarakah

b. Pengakuan kelebihan keuntungan atas kerugian


Nama Akun Jumlah
Db. Piutang bagi hasil Musyarakah 3.000
Kr Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah akrual 3.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 45

c. Pada saat penerimaan pembayaran keuntungan Musyarakah


(atas pendapatan musyarakah akrual
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db Kas/rekening/kliring 3.000
Kr. Piutang bagi hasil Musyarakah 3.00
Db Pendapatan Bagi Hasil Musyarakat akrual 3.000
Kr Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah kas 3.00

7. Pada saat terjadi kerugian yang disebabkan kelalaian atau


penyimpangan mitra aktif (nasabah)
Nama Akun Jumlah
Db. Piutang kepada mitra aktif (nasabah)
Kr CKPN - pembiayaan Musyarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 46

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 23
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembayaran Angsuran Pokok


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

8. Pada saat pembayaran angsuran pokok untuk Musyarakah


muttanaqisah setaiap tahap masing-masing sebesar
Rp.5.000
Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening/kliring 5.000
Kr. Pembiayaan Musyarakah 5.000

9. Pada saat pengalihan modal kepada mitra aktif (nasabah)

Nama Akun Jumlah


Db. Kas/rekening 15.000
Kr. Pembiayaan Musyarakah 15.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 47
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Musyarakah
Mutanaqisah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 48

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 24
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

MUSYARAKAH MUTANAQISAH
FATWA : 73/DSN-MUI/XI/2008

1. Aset Musyarakah Mutanaqisah dapat di-ijarah-kan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

kepada syarik atau pihak lain.


2. Apabila aset Musyarakah menjadi obyek Ijarah,
maka syarik (nasabah) dapat menyewa aset
Ketentuan Khusus

tersebut dengan nilai ujrah yang disepakati.


3. Keuntungan yang diperoleh dari ujrah tersebut
dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati
dalam akad, sedangkan kerugian harus
berdasarkan proporsi kepemilikan. Nisbah
keuntungan dapat mengikuti perubahan proporsi
kepemilikan sesuai kesepakatan para syarik.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 49

Musyarakah Muttanaqisah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

8. Dalam pembiayaan Musyarakah muttanaqisah, mitra dapat


menyewa aset yang menjadi dasar (underlying) pembiayaan
Musyarakah. Hasil sewa dari aset tersebut dibagihasilkan di
antara mitra berdasarkan nisbah yang disepakati.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 50

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 25
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Study Kasus Pembiayaan Perumahan

 Gaston memiliki uang tunai sebesar Rp. 60 juta dan mengajukan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

pembiayaan rumah sebesar Rp. 120 juta.


 Bank syariah menyetujui dengan akad musyarakah, dengan
nisbah 60 bank syariah dan 40 nasabah. Dan nasabah sbg mitra
aktif
 Rumah tersebut disewakan dengan harga Rp. 2,4 juta per bulan.
 Bagi hasil hak nasabah dipergunakan untuk membeli penyertaan
bank.
 Diminta :
 Buat perhitungan dan jurnal atas transaksi tersebut

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 51

KPR – Musyarakah Mutanaqisah


2a. Nisbah Bank Syariah : 60% 2b. Nisbah Nasabah : 40% Akad Musyarakah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1a. Penyertaan modal 50% 1b. Penyertaan modal 50%


= Rp. 60 juta = Rp. 60 juta

Rp. 120 juta


BANK SYARIAH NASABAH
( mitra - 1 ) ( mitra - 2 )
4. Pembayaran porsi modal bank dari nasabah sebesar Rp. 960.000 (pendapatan nasabah)

Perhitungan pembagian hasil usaha: 3. Nasabah menyewa => Rp. 2,4 per bulan
Akad Ijarah

Harga sewa Rp. 2.400.000


HPP Sewa Rp. 00
------------------- Penyusutan sebagai harga pokok ijarah tidak
Pendapatan neto ijarah Rp. 2.400.000 diperhitungkan krn bank syariah sebagai mitra tidak
Pembagian hasil usaha meminta kembali aset tersebut.
Bank syariah : 60% x 2.400.000 = 1.440.000
Nasabah : 40% x 2.400.000 = 960.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 52

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 26
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

bahas….

Transaksi
Mudharabah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 53

Pengarap sawah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

prinsip bagi
hasil yang “siap boss”
paling baik

“sawah serahkan
bagus biar digarap
(tanami) nanti hasilnya
dibagi berdua”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 54

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 27
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pengertian dan
Jenis
Mudharabah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 55

Definisi (papsi 2013)


1. Mudharabah adalah akad kerjasama usaha
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik


dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku
pengelola, dan keuntungan dibagi di antara
mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 56

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 28
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jenis Mudharabah (papsi 2013)

2. Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

pemilik dana memberikan kebebasan kepada


pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.
3. Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana
pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola
dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau
obyek investasi.
4. Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah
dimana pengelola dana menyertakan modal atau
dananya dalam kerjasama investasi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 57

Bank Syariah sebagai Pemilik Dana


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA


Bank Syariah
SHAHIBUL MAAL MUDHARIB
sebagai pemilik
Dana Mudharabah

Bagi hasil
Modal mudharabah

Bagi Hasil
dana
MUDHARIB
H. Sulaiman
Hj. Maemunah
SHAHIBUL MAAL
LKS Amanah Umat
LKS sebagai Mudharib LKS sebagai Shahibul Maal

Pembiayaan
Mudharabah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 58

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 29
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Alur pembiayaan mudharabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 59

Dasar Pengaturan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. PSAK 105 tentang Akuntansi


Mudharabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 60

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 30
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Awal Akad
(Modal Mudharabah)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 61

Dana (modal) Mudharabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 diakui sebagai “investasi mudharabah”


pada saat pembayaran kas atau
penyerahan aset nonkas kepada
pengelola dana. (psak 105, prgf12)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 62

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 31
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengukuran investasi mudharabah


(psak 105, prgf 13)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a) bentuk kas => sebesar jumlah yang


dibayarkan;
b) bentuk aset nonkas => sebesar nilai wajar
saat penyerahan:
i. jika lebih tinggi dari nilai tercatatnya => selisihnya diakui
sebagai keuntungan tangguhan dan diamortisasi sesuai
jangka waktu akad mudharabah.
ii. jika lebih rendah dari nilai tercatatnya => selisihnya diakui
sebagai kerugian;

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 63

Investasi Mudharabah
 Penurunan nilai sebelum dimulai => diakui kerugian dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

mengurangi saldo investasi mudharabah. (psak 105, prgf 14)


 hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau
kesalahan pengelola dana => kerugian tersebut
diperhitungkan pada saat bagi hasil. (psak 105, prgf 15)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 64

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 32
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Modal mudharabah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

02. Investasi Mudharabah yang dilakukan oleh Bank


disebut pembiayaan Mudharabah. Pada umumnya
pembiayaan Mudharabah yang dilakukan oleh Bank
diberikan dalam bentuk kas yang dilakukan secara
bertahap atau sekaligus.
03. Pengembalian pembiayaan Mudharabah dapat
dilakukan bersamaan dengan distribusi bagi hasil atau
pada saat diakhirinya akad Mudharabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 65

Pengakuan dan Pengukuran Modal Mudharabah (papsi


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

2013)

01. Pembiayaan Mudharabah dalam bentuk kas diakui pada saat


pencairan sebesar jumlah uang yang diberikan Bank kepada
pengelola dana (nasabah).
02. Pembiayaan Mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui
pada setiap tahap pembayaran.
03. Pembayaran kembali pembiayaan Mudharabah oleh pengelola
dana (nasabah) akan mengurangi pembiayaan Mudharabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 66

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 33
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bagi Hasil
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 67

Penghasilan Usaha
(psak 105, prgf 20-24)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat


diketahui berdasarkan laporan bagi hasil atas realisasi penghasilan
usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui
pendapatan dari proyeksi hasil usaha. (psak 105, prgf 22)
 Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan
pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. (psak
105, prgf 23)

 Bagian hasil usaha yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui
sebagai piutang. (psak 105, prgf 24)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 68

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 34
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pendapatan Hasil Usaha (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

08. Pengakuan penghasilan usaha Mudharabah


dalam praktik dapat diketahui berdasarkan
laporan bagi hasil atas penghasilan usaha dari
pengelola dana. Tidak diperkenankan
mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 69

Kerugian Mudharabah (papsi 2013)


05. Dalam hal terjadi kerugian dalam usaha nasabah (pengelola
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dana), Bank sebagai pemilik dana akan menanggung semua


kerugian sepanjang kerugian tersebut bukan disebabkan oleh
kelalaian atau kesalahan nasabah (pengelola dana).
06. Kelalaian atau kesalahan pengelola dana antara lain ditunjukkan
oleh:
a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam
akad;
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur)
yang lazim dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad;
atau
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 70

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 35
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Kelalaian atas kesalahan pengelola dana, antara lain,


ditunjukkan oleh: (psak 105, prgf 18)
a) persyaratan yang ditentukan di dalam akad tidak dipenuhi;
b) tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim
dan/atau yang telah ditentukan dalam akad; atau
c) hasil keputusan dari institusi yang berwenang.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 71

Pengakuan dan Pengukuran Keuntungan dan Kerugian


Mudharabah (papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

04. Kerugian pembiayaan Mudharabah yang terjadi selama masa


akad diakui sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
pembiayaan Mudharabah.
05. Keuntungan yang dihasilkan dari pembiayaan Mudharabah
diakui pada periode terjadinya hak bagi hasil berdasarkan
laporan hasil usaha yang disampaikan nasabah sesuai dengan
nisbah yang disepakati.
06. Keuntungan pembiayaan Mudharabah yang telah menjadi hak
Bank dan belum dibayarkan oleh nasabah diakui sebagai
piutang bagi hasil.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 72

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 36
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akhir Akad
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 73

Akhir Akad
 akad berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo
dan belum dibayar oleh pengelola dana, maka
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

investasi mudharabah diakui sebagai piutang. (psak 105,


prgf 19)

 Pembiayaan Mudharabah yang diakhiri sebelum jatuh tempo atau


sudah berakhir dan belum diselesaikan oleh nasabah
 saldo pembiayaan Mudharabah tetap diakui sebagai
pembiayaan Mudharabah yang wajib diselesaikan oleh
mudharib (papsi 2013)
 tetap disajikan sebagai bagian dari pembiayaan Mudharabah.
(papsi 2013)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 74

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 37
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mudharabah
Musytarakah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 75

Mudharabah Musytarakah
 adalah bentuk mudharabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dimana pengelola dana


menyertakan modal atau dananya
dalam kerjasama investasi
 Akad mudharabah musytarakah
merupakan perpaduan antara
akad mudharabah dan akad
musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 76

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 38
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mudharabah Musytarakah (psak 105, prgf 31-35)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana


(berdasarkan akad mudharabah) menyertakan juga
dananya dalam investasi bersama (berdasarkan akad
musyarakah). Pemilik dana musyarakah (musytarik)
memperoleh bagian hasil usaha sesuai porsi dana yang
disetorkan. Pembagian hasil usaha antara pengelola dana
dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil
usaha musyarakah setelah dikurangi porsi pemilik dana
sebagai pemilik dana musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 77

Pembagian Hasil Usaha (pola 1)

Prinsip Mudharabah (1) Prinsip Musyarakah (2)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Shahibul Maal Musytarik 1


(nisbah) (porsi modal)
“Y” (80) “Q” (50)

Hasil Hasil
Investasi Investasi
“X” (100) ( X – Z) (80)

Musytarik 2
Mudharib (porsi modal)
(nisbah) “V” (30)
“Z” (20)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 78

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 39
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembagian Hasil Investasi (pola 2)

Prinsip Mudharabah (2)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Prinsip Musyarakah (1)

Musytarik 1 Shahibul Maal


(Mitra Aktif) (nisbah)
(porsi modal) “Q” (50)
“Y” (30)
Hasil Hasil
Investasi Investasi
X (100) “X-Y” (70)

Musytarik 2
(Mitra Pasif) Mudharib
(porsi modal) (nisbah)
“Z” (70) “V” (20)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 79

Mudharabah Musytarakah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(psak 105, prgf 31-35)

 Jika terjadi kerugian atas investasi, maka kerugian dibagi


sesuai dengan porsi modal para musytarik

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 80

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 40
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 81

Penyajian mudharabah (papsi 2013)


01. Pembiayaan Mudharabah disajikan sebesar saldo pembiayaan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mudharabah nasabah kepada Bank.


02. Piutang bagi hasil disajikan sebagai bagian dari aset lainnya
pada saat nasabah tergolong performing. Sedangkan, apabila
nasabah tergolong non-performing maka piutang bagi hasil
disajikan pada rekening administratif.
03. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pembiayaan Mudharabah
disajikan sebagai pos lawan (contra account) pembiayaan
Mudharabah.
04. Pembiayaan Mudharabah yang diakhiri sebelum jatuh tempo
atau sudah berakhir dan belum diselesaikan oleh nasabah tetap
disajikan sebagai bagian dari pembiayaan Mudharabah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 82

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 41
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Mari kita bahas


mudharbabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jurnal
Mudharabah
dalam PAPSI
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 83

Contoh Transaksi Mudharabah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank Syariah menyetujui pembiayaan mudharabah untuk


keperluan modal kerja nasabah dengan data-data sebagai
berikut:
1. Jumlah pembiayaan mudharabah sebesar Rp.10.000
penyerahan modal dilakukan sekaligus.Pengembalian modal
oleh mudharib dilakukan sekaligus pada akhir akas
2. Jangka waktu pembiayaan mudharabah selama 3 bulan
3. Nisbah disepakati untuk bank syariah sebesar 40% dan
nasabah sebesar 60%

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 84

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 42
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh Transaksi Mudharabah (lanjt)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Pada akhir bulan pertama diperoleh laporan bahwa hasil usaha


yang diperoleh sebesar Rp.1.000 (bagi hasil yang menjadi hak
bank syariah = 40% x Rp.1.000 = Rp. 400) dan pembayaran
bagi hasil dilakukan oleh mudharib pada awal bulan berikutnya
5. Bulan kedua diperoleh perhitungan pembagian hasil usaha
yang menunjukkan kerugian normal bisnis sebesar Rp. 50.
Selain itu pada bulan kedua mudharib mengembalikan
sebagian modal mudharabah sebesar Rp. 2.000
6. Akhir bulan ketiga diterima pembayaran kembali modal
mudharabah oleh mudharib sebesar Rp. 2.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 85

Ilustrasi Jurnal Transaksi Mudharabah


1 Pada saat pembiayaan mudharabah disetujui oleh bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

syariah sebesar Rp.10.000


Nama Akun Jumlah
Db. Kontra Kewajiban Komitmen Mudharabah 10.000
Kr. Kewajiban Komitmen Mudharabah 10.000

2. Pada saat pemberiaan pembiayaan Mudharabah kepada


mudharib sebesar Rp. 10.000
Nama Akun Jumlah
Db. Pembiayaan Mudharabah 10.000
Kr. Kas/rekening/kliring 10.000
Db. Kewajiban Komitmen Mudharabah 10.000
Kr. Kontra Kewajiban Komitmen Mudharabah 10.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 86

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 43
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan Pendapatan Bagi Hasil


3. Pada saat pengakuan keuntungan Mudharabah bulan
pertama (akrual) sebesar Rp. 400 (berdasarkan laporan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

nasabah yang dapat dipertanggung jawabkan)


Nama Akun Jumlah
Db Piutang bagi hasil Mudharabah 400
Kr Pendptan Bagi Hasil Mudharabah akrual 400

4. Pada saat penerimaan keuntungan Mudharabah sebesar


Rp.400 (pengakuan pendapatan akru sudah dilakukan pada
akhir bulan sebelumnya)
Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening/kliring 400
Kr. Piutang bagi hasil Mudharabah 400
Db Pendptan Bagi Hasil Mudharabah Akrual 400
Kr Pendptan Bagi Hasil Mudharabah Kas 400
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 87

5. Pada saat pengakuan kerugian Mudharabah (keruian normal


bisnis) bulan kedua sebesar Rp.50
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Beban Kerugian Penurunan Nilai 50
pembiayaan Mudharabah
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan 50
Nilai - pembiayaan Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 88

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 44
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengembalian pokok
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

6. Pada saat pembayaran angsuran pokok (modal


mudharabah) sebesar Rp. 2.000
Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening/kliring 2.000
Kr. Pembiayaan Mudharabah 2.000

7. Pada saat pelunasan pembiayaan Mudharabah sebesar


Rp. 8.000
Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening/kliring 8.000
Kr. Pembiayaan Mudharabah 8.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Bagi Hasil 89
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

TERIMA KASIH

International Center for Development in Islamic Finance


Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
Jl. Kemang Raya No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. +62 21 71792012 ext. 416, 389
Fax. +62 21 7195411
www.lppi.or.id

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Bagi Hasil – Mudharabah & Musyarakah 45
Lembaran ini sengaja dikosongkan
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa

IJARAH & IMBT

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

disewakan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

boleh juga

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 2

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


PENGANTAR

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 3

Jenis Ijarah
Ijarah SDB
Ijarah Fee Ijarah pemeliharaan Rahn Emas
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ijarah penyimpanan Rahn Emas


dsb
IJARAH

Ijarah Aset berwujud


1. Ijarah
2. Ijarah Muntahiyah Bittamlik
Ijarah Aset (IMBT)
3. Jual – Ijarah
Ijarah Aset tidak berwujud (jasa)
1. Ijarah Berlanjut
Aktiva produktif
2. Multijasa
Bank Indonesia

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 4

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Karakteristik Ijarah
(Fatwa DSN : 09/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Ketentuan Obyek Ijarah


1. Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang
dan/atau jasa
2. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan
dalam kontrak
3. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat dibolehkan
4. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai
dengan syariah
5. Manfaat arus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk
menghilangkan jahalah (ketidaktahuan) yang akan
mengakibatkan sengketa

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 5


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


IJARAH ASET
BERWUJUD

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 6

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Aset Brwujud

Pengertian dan
Jenis Ijarah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 7

Definisi (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna/manfaat


atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.
02. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah Ijarah dengan
wa’ad perpindahan kepemilikan obyek Ijarah pada
saat tertentu.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 8

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Umum (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

3. Obyek Ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset


berwujud atau aset tidak berwujud.
4. Umur manfaat adalah suatu periode dimana aset
diharapkan akan digunakan atau jumlah produksi/unit
serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset.
5. Wa’ad adalah janji dari satu pihak kepada pihak lain
untuk melaksanakan suatu transaksi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 9

Dasar Pengaturan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah.


02. PSAK 16 tentang Aset Tetap.
03. PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 10

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Ast Berwujud
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ijarah Munthahia
Bittamlik

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 11

Ketentuan IMB
(Fatwa DSN No : 27/DSN-MUI/III/2002)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Ketentuan tentang al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik


1. Pihak yang melakukan al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik
harus melaksanakan akad Ijarah terlebih dahulu. Akad
pemindahan kepemilikan, baik dengan jual beli atau
pemberian, hanya dapat dilakukan setelah masa Ijarah
selesai
2. Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad
Ijarah adalah wa’d yang hukumnya tidak mengikat. Apabila
janjian itu ingin dilaksanakan, maka harus ada akad
pemindahan kepemilikan yang dilakukan setelah masa Ijarah
selesai.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 12

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perpindahan kepemilikan (papsi 2013)


08. Perpindahan kepemilikan aset Ijarah dari Bank kepada nasabah, dalam
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ijarah muntahiyah bittamlik dengan cara:


a. hibah, maka jumlah tercatat  diakui sebagai beban.
b. penjualan sebelum berakhirnya masa Ijarah, selisih harga jual dan
jumlah tercatat diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
c. penjualan setelah selesainya masa Ijarah, selisih antara harga jual
dan jumlah tercatat Ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.
d. penjualan secara bertahap, maka:
i. selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek Ijarah yang telah dijual
diakui sebagai keuntungan atau kerugian; sedangkan
ii. bagian objek Ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau
aset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 13

Karakteristik Ijarah
(Fatwa DSN : 09/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas,


termasuk jangka waktunya. Bisa juga dikenali dengan
spesifikasi atau identifikasi fisik
7. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah
kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. Sesuatu yang
dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula dijadikan
sewa dalam ijarah
8. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari
jenis yang sama dengan obyek kontrak
9. Kelenturan (flexibility) dalam menentukan sewa dapat
diiwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 14

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Ijarah => sesuai kebijakan Bank Syariah Masa Penyusutan


 IMBT => sama dengan masa sewa
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Biaya Penyusutan Akt Ijarah


Biaya Pemeliharaan Akt Ijarah

JUAL BELI SEWA


Harga pokok jual beli xxxxx Harga pokok sewa
Keuntungan jual beli xxxxx Keuntungan
Harga Jual xxxxx Harga sewa
Pendapatan neto
Ijarah
(7) Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat (profit distribusi)
pula dijadikan sewa dalam ijarah (Fatwa DSN)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 15

Transaksi Ijarah
Aset Brwujud
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Biaya Perolehan
Biaya pemeliharaan
Penyusutan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 16

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Biaya Perolehan Obyek Ijarah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Obyek ijarah diakui pada saat obyek ijarah diperoleh sebesar


biaya perolehan. (prgf – 9)
 Biaya perolehan obyek yang berupa aset tetap mengacu ke PSAK
16 : Aset tetap dan aset tidak berwujud mengacu ke PSAK 19:
Aset Tidak Berwujud. (prgf – 10)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 17

Pengakuan dan Pengukuran Aset Ijarah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Aset Ijarah diakui pada saat diperoleh sebesar biaya


perolehan.
3. Aset Ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan
aktiva sejenis sedangkan aset Ijarah dalam Ijarah
muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 18

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Biaya Perbaikan Obyek Ijarah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 merupakan tanggungan pemilik.


 Perbaikan dapat dilakukan oleh pemilik secara langsung atau
dilakukan oleh penyewa atas persetujuan pemilik. (prgf – 18)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 19

Biaya Pemeliharaan (prgf – 16 & 17)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. tidak rutin => diakui pada saat terjadinya;


b. jika dilakukan penyewa dengan persetujuan pemilik, maka
biaya tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui
sebagai beban pada saat terjadinya; dan
c. IMBT melalui penjualan secara bertahap, biaya perbaikan
dimaksud (a) dan (b) ditanggung pemilik maupun penyewa
sebanding dengan bagian kepemilikan masing-masing atas
obyek ijarah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 20

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyusutan Obyek Ijarah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Obyek ijarah disusutkan atau diamortisasi, jika berupa aset


yang dapat disusutkan atau diamortisasi, sesuai dengan
kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk aset sejenis
selama umur manfaatnya (umur ekonomis). (prgf – 11)
 Kebijakan penyusutan atau amortisasi yang dipilih harus
mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat
ekonomi di masa depan dari obyek ijarah. Umur ekomonis
dapat berbeda dengan umur teknis.
 Misalnya, mobil yang dapat dipakai selama 10 tahun diijarahkan
dengan akad ijarah muntahiyah bittamlik selama 5 tahun. Dengan
demikian umur ekonomisnya adalah 5 tahun. (prgf – 12)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 21

Penyusutan Obyek Ijarah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pengaturan penyusutan obyek ijarah yang berupa :


 aset tetap sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap dan
 amortisasi aset tidak berwujud sesuai dengan PSAK 19: Aset Tidak
Berwujud (prgf – 13)

Sebutkan metode penyusutan dan contoh


perhitungannya?

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 22

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penurunan Nilai (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

12. Bank harus melakukan uji penurunan nilai atas aset Ijarah
yang dimiliki secara periodik berdasarkan nilai wajar. Dalam
hal terjadi penurunan nilai, maka Bank wajib membentuk
cadangan kerugian nilai atas aset Ijarah.
13. Apabila terdapat pemulihan nilai atas aset Ijarah yang telah
mengalami penurunan nilai, maka Bank dapat memulihkan
aset Ijarah pada nilai bukunya atau nilai yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount), yaitu jumlah yang dapat
diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi antarpihak yang
bebas (arm’s length transaction), setelah dikurangi biaya yang
terkait (net selling price).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 23

Pengakuan dan Pengukuran Penurunan


Nilai (papsi 2013)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

06. Pada saat terjadi penurunan nilai aset Ijarah, Bank


mengakui sebagai kerugian penurunan nilai aset
sebesar selisih antara nilai buku dengan nilai wajar
aset Ijarah.
07. Jika berdasarkan evaluasi secara periodik diketahui
bahwa jumlah penurunan nilai berkurang, maka Bank
dapat memulihkan kerugian penurunan nilai yang
telah diakui, paling tinggi sebesar CKPN yang telah
dibentuk.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 24

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Aset Bewujud

Piutang
Pendapatan
Ijarah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 25

Piutang Pendapatan Sewa (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

14. Piutang pendapatan sewa atas porsi pokok


dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
PSAK yang terkait.
15. Dalam bagian ini hanya mencakup Bank
sebagai pemilik obyek sewa (lessor) dalam
transaksi beli dan Ijarah, beli dan Ijarah-balik,
dan Ijarah dan Ijarah-lanjut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 26

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan Pengukuran CKPN Piutang


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ijarah (papsi 2013)


10. Bank wajib membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
untuk piutang pendapatan sewa sebesar porsi pokok sewa
yang tertunda sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
PSAK yang terkait.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 27

Pendapatan Sewa (Ijarah)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 diakui pada saat manfaat atas aset telah diserahkan kepada


penyewa. (prgf – 14)
 Piutang pendapatan sewa => diukur sebesar nilai yang dapat
direalisasikan pada akhir periode pelaporan. (prgf – 15)

 Pendapatan sewa diakui selama masa akad


Bank dengan nasabah. (papsi 2013)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 28

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Aset erwujud

Harga Sewa
dalam Ijarah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 29

Contoh perhitungan Ijarah


Bank Syariah Mitra Mandiri melakukan transaksi Ijarah, mengharapkan return
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

setara 20% dengan data-data sebagai berikut:

Nama Penyewa : Hasan


Jenis barang yang disewa : Kijang Inova
Harga barang perolehan : Rp. 120.000.000,--
Nilai sisa / residual value : Rp. 1
Jangka waktu sewa : 1 (satu) tahun
Masa penyusutan : 5 tahun (kebijakan bank syariah)

Diminta : (1) Hitung harga sewa, jika disewakan tanpa opsi (2) Hitung harga
sewa, jika disewakan dengan opsi pemindahan kepemilikan selama 2 tahun

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 30

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

AsetBerwujud

Penyajian dan
Pengungkapan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 31

Penyajian Ijarah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Objek sewa yang diperoleh Bank disajikan sebagai aset


Ijarah.
2. Akumulasi penyusutan/amortisasi dan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai dari aset Ijarah disajikan
sebagai pos lawan aset Ijarah.
3. Porsi pokok atas pendapatan sewa yang belum dibayar
disajikan sebagai piutang sewa.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 32

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian Ijarah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Porsi ujrah atas pendapatan sewa yang belum dibayar disajikan


sebagai pendapatan sewa yang akan diterima yang merupakan
bagian dari aset lainnya pada saat nasabah tergolong
performing. Sedangkan, apabila nasabah tergolong non-
performing maka pendapatan sewa yang akan diterima
disajikan pada rekening administratif.
5. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas piutang sewa
disajikan sebagai pos lawan (contra account) piutang Ijarah.
6. Beban penyusutan/amortisasi aset Ijarah disajikan sebagai
pengurang pendapatan Ijarah pada laporan laba rugi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 33

Pengungkapan Ijarah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:


1. Sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan Ijarah.
2. Jumlah piutang cicilan Ijarah yang akan jatuh tempo hingga dua
tahun terakhir.
3. Jumlah obyek sewa berdasarkan jenis transaksi (Ijarah dan
Ijarah muntahiyah bittamlik), jenis aset dan akumulasi
penyusutannya serta Cadangan Kerugian Penurunan Nilai jika
ada, apabila Bank sebagai pemilik obyek sewa.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 34

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengungkapan Ijarah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Komitmen yang berhubungan dengan perjanjian Ijarah


muntahiyah bittamlik yang berlaku efektif pada periode Laporan
Keuangan berikutnya.
5. Kebijakan akuntansi yang digunakan atas transaksi Ijarah dan
Ijarah muntahiyyah bittamlik.
6. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 35

Transaksi Ijarah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Aset Brwujud

Contoh Jurnal Ijarah


dalam PAPSI

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 36

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh Transaksi Ijarah Aset


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Harga perolehan aset Rp. 12.000, Kebijakan umur


ekonomis 5 tahun. Return yang diharapkan setara 25%
(untuk IMBT) dan setara 20% (untuk Ijarah). Oleh bank
aset tersebut disewakan dengan prinsim IMBT selama dua
tahun

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 37

Perhitungan harga sewa IMBT


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. Penyusutan asset IMBT adalah : ( 12.000 – 1 ) / 2 = Rp. 6.000

b. Perhitungan harga sewa IMBT :


Beban penyusutan Aset IMBT per tahun Rp. 6.000
Beban perbaikan/pemeliharaan (misal diestimasi) Rp. 300
---------------
Rp. 6.300
Return yang diharapkan : 20% x Rp. 6.300 Rp. 1,260
---------------
Harga sewa per tahun Rp. 7.560

 Harga sewa per buan sebesar Rp. 7.560 / 12 = Rp. 630 (porsi pokok
sebesar Rp.525 dan ujroh sebesar Rp. 105 )

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 38

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan harga sewa Ijarah (tanpa opsi)


a. Penyusutan asset Ijarah adalah : ( 12.000 – 1 ) / 5 = Rp. 2.400
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

b. Perhitungan harga sewa Ijarah :


Beban penyusutan Aset Ijarah per tahun Rp. 2.400
Beban perbaikan/pemeliharaan (misal diestimasi) Rp. 300
---------------
Rp. 2.700
Return yang diharapkan : 25% x Rp. 2.700 Rp. 540
---------------
Harga sewa per tahun Rp. 3.240

 Harga sewa per buan sebesar Rp. 3.240 / 12 = Rp. 270 (porsi pokok
sebesar Rp. 225 dan ujroh sebesar Rp. 45 )

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 39


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Perlakuan akuntansi dan jurnal IJARAH SAMA DENGAN IMBT


kecuali tentang pemindahan kepemilikan. Untuk selanjutannya
diberikan contoh tentang IMBT

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 40

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal Transaksi IMBT


1. Pada saat perolehan aset Ijarah IMBT sebesar Rp. 12.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(harga dari supplier)


Nama Akun Jumlah
Db. Aset Ijarah IMBT 12.000
Kr. Kas/rekening suplier 12.000

2. Pada saat pengakuan pendapatan Ijarah pada tanggal


laporan sebesar Rp. 630 (porsi pokok Rp.525 dan margin
Rp. 105)
Nama Akun Jumlah
Db. Piutang sewa IMBT (porsi pokok) 525
Db. Piutang pendptan sewa IMBT (porsi ujrah) 105
Kr. Pendapatan Ijarah (IMBT) akrual 630

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 41

3. Pada saat pengakuan penyusutan Aset IMBT sebesar


Rp. 500 pada tanggal laporan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Biaya penyusutan Aset IMBT 500
Kr. Akumulasi penyusutan Aset IMBT 500

4. Pada saat penerimaan sewa dari nasabah sebesar Rp. 630


Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening 630
Kr. Piutang sewa IMBT (porsi pokok) 525
Kr. Piutang pendptan sewa IMBT (porsi ujrah) 105
Db Pendapatan sewa IMBT - akrual 630
Kr Pendapatan sewa IMBT - kas 630

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 42

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

5. Pada saat terjadi biaya perbaikan misalnya Rp. 25 per bulan


(disajikan sebagai pengurang pendapatan Ijarah)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Biaya perbaikan Aset IMBT 25
Kr. Kas/rekening 25

Penyajian dalam laporan laba rugi (pendapatan usaha utama)


Pendapatan sewa IMBT Rp. 630
Biaya Penyusutan Aset IMBT Rp. 500
Biaya pemeliharaan Rp. 25
------------
Rp. 525
----------
Pendapatan bersih Ijarah Rp. 105

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 43

6. Pada saat terjadi tunggakan pembayaran sewa (nasabah


tidak melakukan pembayaran sewa) sebesar Rp. 630
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a. nasabah masih tergolong performing

Nama Akun Jumlah


Db. Piutang sewa IMBT(porsi pokok) 525
Db. Piutang pendptan sewa IMBT (porsi ujrah) 105
Kr. Pendapatan Ijarah (IMBT) akrual 630

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 44

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

b. nasabah tergolong non-performing

i. dilakukan jurnal balik pendapatan sewa porsi ujroh


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

sebesar Rp. 105


Nama Akun Jumlah
Db Pendapatan Ijarah (IMBT) akrual 105
Kr Piutang pendapatan sewa (porsi ujrah) 105

ii. pengakuan atas porsi pokok sewa sebesar Rp. 525


Nama Akun Jumlah
Db Pendapatan Ijarah (IMBT) akrual 525
Kr. Piutang sewa (porsi pokok) 525

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 45

c. Pembayaran sewa yang tertunggak selama 3 bulan


( 3 x Rp. 630 = Rp. 1.890)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Kas/rekening 1.890
Kr. Pendapatan sewa IMBT - kas 1.890

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 46

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

7. Pada saat pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


atas piutang sewa misalnya sebesar Rp. 20
Nama Akun Jumlah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db. Beban kerugian penurunan nilai aset 20


keuangan – piutang sewa
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset 20
keuangan – piutang sewa

Pada saat pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


atas piutang sewa
Nama Akun Jumlah
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset 20
keuangan – piutang sewa
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset 20
keuangan – piutang sewa / Keuntungan
pemulihan nilai – piutang sewa
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 47

8. Pada saat terjadi penurunan nilai aset Ijarah sebesar Rp. 15


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Beban kerugian penurunan nilai aset Ijarah 15
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah 15

Pada saat terjadi pemulihan nilai aset Ijarah

Nama Akun Jumlah


Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah 15
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset Ijarah/ 15
Keuntungan pemulihan nilai aset Ijarah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 48

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

9. Pada saat pengalihan aset Ijarah (khusus untuk transaksi IMBT)


a. Melalui hibah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Akumulasi penyusutan/amortisasi
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah
Db Beban kerugian
Kr Aset Ijarah

b. Melalui penjualan
Nama Akun Jumlah
Db. Kas/rekening
Db. Akumulasi penyusutan/amortisasi
Db Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset Ijarah
Db/Kr Kerugian/keuntungan
Kr Aset Ijarah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 49


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mari kita bahas:


IJARAH JASA

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 50

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Jasa
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pengertian
Ijarah Jasa
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 51

Definisi (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ijarah atas jasa adalah Ijarah dimana obyek


Ijarah adalah manfaat yang bukan berasal
dari aset berwujud.

Dasar Pengaturan
PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 52

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penjelasan (papsi 2013)

1. Transaksi Ijarah atas jasa dikenal dengan istilah pembiayaan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

multijasa.
2. Manfaat (jasa) yang bisa di-Ijarah-kan, antara lain, jasa
pendidikan, jasa kesehatan, dan jasa pariwisata rohani.
3. Dalam melakukan transaksi multijasa, Bank melakukan akad
Ijarah dengan pihak pemasok dan kemudian melakukan akad
Ijarah lebih lanjut dengan nasabah.
4. Perolehan aset Ijarah atas jasa diamortisasi sesuai dengan
jangka waktu akad Ijarah Bank dengan pemasok.
5. Perlakuan akuntansi transaksi multijasa mengikuti akuntansi
untuk Ijarah dengan skema sewa dan sewa-lanjut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 53

Pengakuan dan Pengukuran (papsi 2013


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Perolehan aset Ijarah atas jasa diakui sebagai aset Ijarah pada
saat perolehan hak atas jasa sebesar biaya yang terjadi.
2. Pendapatan Ijarah diakui selama masa akad Bank dengan
nasabah.
3. Amortisasi atas perolehan aset Ijarah diakui sebagai beban
Ijarah.
4. Bank wajib membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
untuk piutang pendapatan multijasa sebesar porsi pokok sewa
yang tertunda sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
PSAK yang terkait.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 54

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Jasa
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian dan
Pengungkapan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 55

Penyajian (papsi 2013)


1. Perolehan atas jasa disajikan sebagai bagian aset Ijarah dan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

disajikan terpisah dari aset Ijarah lain.


2. Amortisasi atas perolehan aset Ijarah disajikan sebagai pos
lawan dari aset Ijarah.
3. Porsi pokok atas pendapatan sewa multijasa yang belum
dibayar disajikan sebagai piutang sewa.
4. Porsi ujrah atas pendapatan sewa multijasa yang belum dibayar:
 Performing  disajikan sebagai pendapatan sewa
multijasa yang akan diterima yang merupakan bagian dari
aset lainnya
 non-performing  pendapatan sewa multijasa yang akan
diterima disajikan pada rekening administratif.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 56

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

5. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas


piutang sewa disajikan sebagai pos lawan
(contra account) piutang sewa.
6. Beban amortisasi aset Ijarah disajikan sebagai
pengurang pendapatan Ijarah pada laporan
laba rugi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 57

Pengungkapan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:


01. Sumber dana yang digunakan dalam pembiayaan Ijarah.
02. Rincian perolehan atas jasa berdasarkan jenis.
03. Jumlah piutang cicilan Ijarah yang akan jatuh tempo hingga dua
tahun terakhir.
04. Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang berelasi.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 58

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Transaksi Ijarah
Jasa
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Contoh Jurnal
Ijarah Jasa
(papsi)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 59

Contoh Transaksi Ijarah Jasa


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bank Syariah menyetujui pembiayaan untuk keperluan pembayaran biaya


pendidikan sebesar Rp. 3.000 untuk jangka waktu dua tahun. Bank syariah
mengahrapkan return sebesar 20%

Perhitungan pembiayaan multijasa


Biaya Pendidikan Rp. 3.000
Return : 20% x Rp. 3.000 Rp. 600
--------------
Harga sewa Ijarah jasa Rp. 3.600

 Angsuran per bulan sebesar Rp. 3.600 / 24 = Rp. 150 (terdiri porsi pokok
sebesar Rp. 125. Dan porsi margin sebesar Rp. 25)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 60

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal Transaksi Ijarah Jasa


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pada saat perolehan jasa


Nama Akun Jumlah
Db Aset Ijarah (Multijasa) 3.000
Kr. Kas/rekening 3.000

2. Pada saat pengakuan pendapatan Ijarah pada tanggal


laporan
Nama Akun Jumlah
Db. Piutang sewa Multijasa (porsi pokok) 125
Db. Piutang pendapatan sewa multijasa (porsi ujrah) 25
Kr. Pendapatan Ijarah (multijasa) akrual 150

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 61

3. Pada saat pengakuan amortisasi pada tanggal laporan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Beban amortisasi Multijasa 125
Kr. Akumulasi amortisasi Ijarah Multijasa 125

4. Pada saat penerimaan sewa dari nasabah sebesar Rp.


150 dengan tunai
Nama Akun Jumlah
Dr. Kas/rekening 150
Kr. Piutang sewa (porsi pokok) 125
Kr. Piutang pendptan sewa multijasa (porsi ujrah) 25
Db Pendapatan Ijarah Multijasa akrual 150
Kr Pendapatan Ijarah Multiasa kas 150

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 62

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian dalam Lap Keuangan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian dalam Laporan Posisi Keuangan


Aset Ijarah (multijasa) Rp. 3.000
Akumulasi amortisasi Ijarah Multijasa (Rp. 125)

Penyajian dalam Laporan Laba Rugi (Pendapatan Usaha Utama)


Pendapatan Ijarah Multijasa Rp. 150
Beban amortisasi Ijarah multijasa (Rp. 125)
-----------
Pendapatan bersih Ijarah Multijasa Rp. 25

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 63

6. Pada saat pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan


Nilai atas piutang sewa
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Nama Akun Jumlah


Db. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan –
piutang sewa
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset
keuangan – piutang sewa

Pada saat pemulihan Cadangan Kerugian


Penurunan Nilai atas piutang sewa
Nama Akun Jumlah
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset
keuangan – piutang sewa
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan –
piutang sewa / Keuntungan pemulihan nilai –
piutang sewa
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pembiayaan Ijarah 64

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pembiayaan Prinsip Sewa – Ijarah & IMBT 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi Pinjaman
QARDH

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Klasifikasi transaksi Qardh


JENIS FATWA SUMBER DANA PENGGUNAAN DANA PENYAJIAN
(pelengkap akad lain)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

MUI/III/2011

Dana Talangan Haji, Pengalihan


Internal Bank

Pihak Utang dari Konvensional,


79/DSN-

Laporan Posisi

Gadai
Ketiga
Transaksi

Keuangan
(neraca)

Modal dan Laba Cerukan , Pinjaman Uang


Persh
MUI/IV/2001

Dana Kebajikan

Sumb angan, Qardh


19/DSN-
Transaksi

Penggunaan
Lap Sumber

Infak, Sedakah, Sosial Produktif (bergulir)


Sosial

Denda dsb

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 2

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PINJAMAN
QARDH YANG
DIBERIKAN

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 3

 Definisi
Pinjaman Qardh yang diberikan adalah penyediaan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan


itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang
mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu.

 Dasar Pengaturan
01. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan Syariah.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 4

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

3. Bank dapat meminta jaminan atas pemberian Qardh.


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

4. Bank hanya boleh mengenakan biaya administrasi


atas pinjaman Qardh.
5. Pendapatan yang berasal dari biaya administrasi :
 yang dananya berasal dari dana pihak ketiga akan
dibagi-hasilkan,
 yang dananya berasal dari modal Bank tidak
dibagi-hasilkan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 5

6. Ujrah dari akad ijarah atau akad lain yang dilakukan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

bersamaan dengan pemberian pinjaman Qardh (untuk rahn,


talangan haji, dan pengalihan utang)
 dananya berasal dari dana pihak ketiga maka
pendapatan yang diperoleh akan dibagi-hasilkan,
 dananya berasal selain dari dana pihak ketiga
pendapatan yang diperoleh tidak dibagi-hasilkan.
7. Dalam hal nasabah mengalami tunggakan pembayaran
angsuran, Bank membentuk CKPN untuk pinjaman Qardh
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK yang terkait.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 6

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akad Qardh
berdiri
sendiri

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 7

Jenis Qardh dalam LKS (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Akad Qardh yang berdiri sendiri untuk


tujuan sosial (fatwa no 19/2001) 
bukan bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan;

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 8

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

KETENTUAN UMUM AL QARDH


Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IX/2000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ketentuan Umum Qardh


1. Al qardh adalah pinjaman kpd nasabah yang memerlukan
2. Nasasbah wajib mengembalikan jumlah pokok pada waktu
yang disepakati bersama
3. Biaya administrasi dibebankan kepada nasabah
4. LKS dapat meminta jaminan kepada nasabah …
5. Nasabah dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan
sukarela kepada LKS sepanjang tidak diperjanjikan dalam
akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 9

KETENTUAN SUMBER DANA - AL QARDH


Fatwa DSN No. 19/DSN-MUI/IX/2000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Dana al qardh dapat bersumber dari:


a. Bagian modal LKS
b. Keuntungan LKS yang disisihkan
c. Lembaga lain atau individu yang mempercayakan
penyaluran infaqnya kepada LKS

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 10

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Cerukan / Overdraf Qardh


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saldo rekening 100 juta  + 25 juta =125 juta


Penarikan (125 juta) (125 juta)
------------ ------------
Cerukan (25 juta) (0)

Risiko Qardh
(1) Tidak menghasilkan
(2) Sumber dana => Laba dan modal
(3) Membentuk beban PPAP / Cad KAP

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 11


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akad Qardh
pelengkap
transaksi
lain

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 12

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jenis Qardh dalam LKS (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

2. Akad Qardh sebagai sarana atau kelengkapan


bagi transaksi lain yang menggunakan akad-
akad mu’awadhah (pertukaran dan dapat
bersifat komersial) dalam produk  bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan (Rahn Emas,
Pembiayaan Pengurusan Haji Lembaga
Keuangan Syariah, Pengalihan Utang, Syariah
Charge Card, Syariah Card, dan Anjak Piutang).

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 13

Produk dengan akad Qardh


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Talangan haji
 Pengalihan hutang dari Bank Konvensional ke Bank Syariah
 Rahn

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 14

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

KETENTUAN PEMBIAYAAN PENGURUSAN HAJI LEMBAGA


KEUANGAN SYARIAH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(Fatwa DSN No. : 29/ DSN-MUI/VI/2002)

1. Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh imbalan


jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-Ijarah sesuai Fatwa DSN-
MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000
2. Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi pembayaran BPIH
nasabah dengan menggunakan prinsip al-Qardh sesuai Fatwa DSN-MUI
nomor 19/DSN-MUI/IV/2001
3. Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh dipersyaratkan
dengan pemberian talangan haji
4. Besarnya imbalan jasa al-Ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah
talangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 15

PENGALIHAN HUTANG – Alternatif 1


(Fatwa DSN No : 31/DSN-MUI/VI/2002)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(5) Menjual secara Murabahah

(1) Memberi Qard (2) Membayar Hutangnya

Bank Syariah Nasabah Bank Konv

(4) Menjual barang dan melunasi Qard (3) Nasabah menerima barangnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 16

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Alur Rahn
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(3) Nasabah membayar cicilan pinjaman dan biaya pemeliharaan


jaminan

(1) Nasabah mohon pinjaman kepada bank


dengan membawa jaminan

(5) Bank
melelang
nasabah jaminan bila
(2) Bank memberikan dana pinjaman setelah
melakukan taksasi atas jaminan
Bank Syariah nasabah
menyatakan
diri pailit
(4) Bank mengembalikan jaminan bila kewajiban sudah terlunasi

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 17


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian dan
pengungkapan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 18

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengakuan dan Pengukuran


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pinjaman Qardh diakui sebesar jumlah yang dipinjamkan pada saat


terjadinya.
2. Biaya administrasi, bonus, ujrah yang dananya bersumber dari dana intern
diakui sebagai pendapatan operasi lain sebesar jumlah yang diterima.
3. Biaya administrasi, bonus, ujrah yang dananya bersumber dari dana pihak
ketiga diakui sebagai pendapatan utama lain dan dibagi-hasilkan sebesar
jumlah yang diterima.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 19

Penyajian
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pinjaman Qardh yang bersumber dari intern Bank dan


dana pihak ketiga disajikan pada pos pinjaman Qardh.
2. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai pinjaman Qardh
disajikan sebagai pos lawan (contra account)
pinjaman Qardh.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 20

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Rincian jumlah pinjaman Qardh berdasarkan sumber dana,


jenis penggunaan dan sektor ekonomi.
2. Jumlah pinjaman Qardh yang diberikan kepada pihak yang
berelasi.
3. Kebijakan manajemen dalam pelaksanaan pengendalian risiko
pinjaman Qardh.
4. Ikhtisar pinjaman Qardh yang dihapus buku yang menunjukkan
saldo awal, penghapusan selama tahun berjalan, penerimaan
atas pinjaman Qardh yang telah dihapusbukukan dan pinjaman
Qardh yang telah dihapus tagih dan saldo akhir pinjaman Qardh
yang dihapus buku.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 21


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ilustrasi
Jurnal
(papsi)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 22

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal
01. Pada saat pinjaman Qardh diberikan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db. Pinjaman Qardh


Kr. Kas/rekening/kliring

02. Pada saat penerimaan biaya administrasi / bonus / imbalan


Db. Kas
Kr. Pendapatan utama lain/pendapatan operasional lain

03. Pada saat pelunasan/cicilan


Db. Kas/rekening/kliring
Kr. Pinjaman Qardh

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 23

04. Pada saat pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


atas pinjaman Qardh
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan – pinjaman


Qardh
Kr. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan –
pinjaman Qardh

05. Pada saat pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas


pinjaman Qardh
Db. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai aset keuangan –
pinjaman Qardh
Kr. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan – pinjaman
Qardh/ Keuntungan pemulihan nilai – pinjaman Qardh
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 24

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Contoh
Jurnal
Gadai

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 25

Contoh Transaksi Gadai Syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pada tanggal 10 Maret 2010 Basuni meminjam uang dari Bank


Syariah dan disepakati hal-hal sebagai berikut:
 Besar pinjaman uang sebesar Rp. 10.000.000,-
 Jangka waktu pelunasan 3 bulan kemudian
 Biaya administrasi atas pinjaman sebesar Rp. 100.000,-
 Biaya pemeliharaan dan penyimpanan emas sebesar Rp.3.500,--
per gram setiap bulan
 Atas pinjamannya tersebut telah diserahkan emas 24 karat
seberat 75 gram dengan harga pasar sebesar Rp. 200.000,-
 Dalam catatan Bank return yang diharapkan untuk penyaluran
dana (pembiayaan) setara 21% per tahun
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 26

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jurnal contoh gadai syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pada saat Bank Syariah meminjamkan uang ke Basuni sebesar


Rp. 10.000.000

Dr. Pinjaman Qardh (Rahn) Rp. 10.000.000


Cr. Kas / rekening nasabah Rp. 10.000.000

 Penerimaan biaya administrasi pinjaman Qardh sebesar


Rp.100.000,--

Dr. Kas / Rekening Nasabah Rp. 100.000,--


Cr. Pendptan Adm Pinj Qardh Rp. 100.000,--

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 27

Jurnal contoh gadai syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Penerimaan biaya pemeliharaan dan penyimpanan


Dr. Kas / Rekening Nasabah Rp. 787.500
Cr. Pendapatan Gadai (disesuaikan) Rp. 787.500

 Perhitungan :
 Berat emas yang disimpan : 75 gr
 Biaya per gram setiap bulan : Rp. 3.500
 Jumlah biaya pemeliharaan dan penyimpanan
75 x 3 x Rp. 3.500 = Rp. 787.500,--

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 28

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jurnal contoh gadai syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Penerimaan pelunasan pinjaman dari basuni sebesar Rp.


10.000.000

Dr. Kas/Rekening Nasabah Rp. 10.000.000


Cr. Pinjaman Qard (Rahn) Rp. 10.000.000

 Penjualan barang rahn (agunan) emas seberat 75 gr seharga


Rp.200.000 per gram

Dr. Kas Rp. 15.000.000


Cr. Titipan Nasabah Rp. 15.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 29

Jurnal contoh gadai syariah


 Hasil penjualan untuk melunasi hutang nasabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Jika hasil penjualan lebih besar dari pinjaman nasabah (misalnya


hasil penjualan sebesar Rp. 15.000.000)
Dr. Titipan Nasabah (Rahn) Rp. 15.000.000
Cr. Pinjaman Qardh (Rahn) Rp. 10.000.000
Cr. Kas / Rekening Nasabah Rp. 5.000.000

 Jika hasil penjualan lebih kecil dari pinjaman nasabah (misalnya


hasil penjualan sebesar Rp. 7.500.000)
Dr. Titipan Nasabah (Rahn) Rp. 7.500.000
Dr. Piutang kpd Nasabah (Rahn) Rp. 2.500.000
Cr. Pinjaman Qardh (Rahn) Rp. 10.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 30

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jurnal contoh gadai syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pembentukan PPAP atas pinjaman Qardh (besarnya sesuai


ketentuan Bank Indonesia, misalnya Rp.2.500.000)
Dr. Beban PPAP Pinj Qardh Rp.2.500.000
Cr. Cad PPAP Pinj Qardh Rp. 2.500.000

 Penghapusan pinjaman Qardh (Rahn) Basuni yang tidak dapat


dilunasi
Dr. Cad PPAP Pinj Qardh Rp. 2.500.000
Cr. Piutang kpd Nasabah (Rahn) Rp. 2.500.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 31

Jurnal contoh gadai syariah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Diterima pelunasan pinjaman Basuni yang telah dihapus buku


sebesar Rp. 2.500.000
Dr. Kas / Rekening Nsb Rp. 2.500.000
Cr. Cad PPAP Pinjaman Qardh Rp. 2.500.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 32

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PINJAMAN
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

QARDH YANG
DITERIMA

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 33

 Definisi
 Pinjaman Qardh yang diterima adalah penerimaan dana berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah


jangka waktu tertentu.

 Dasar Pengaturan
 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 34

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penjelasan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pinjaman Qardh yang diterima merupakan pinjaman yang tidak


mempersyaratkan adanya imbalan. Namun demikian, Bank
diperkenankan untuk memberikan imbalan (bonus).
2. Bank dapat memberikan jaminan atas penerimaan Qardh.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 35

Pengakuan dan Pengukuran


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Pinjaman Qardh yang diterima diakui sebesar jumlah dana


yang diterima pada saat terjadinya.
2. Imbalan yang diberikan kepada pemberi pinjaman Qardh
diakui sebagai beban operasional.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 36

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Penyajian dan Pengungkapan


 Penyajian
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pinjaman yang diterima disajikan sebesar jumlah nominal


yang harus diselesaikan.

 Pengungkapan
Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain:
1. Rincian pinjaman yang diterima dari pihak berelasi dan
pihak tidak berelasi.
2. Uraian mengenai isi ketentuan penting dalam akad
pinjaman yang diterima.
3. Pengungkapan lain

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 37

Ilustrasi Jurnal
01. Pada saat pinjaman Qardh diterima
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db. Kas/rekening/kliring
Kr. Pinjaman yang diterima

02. Pada saat pembayaran imbalan


Db. Imbalan Qardh (beban operasional)
Kr. Kas/rekening/kliring

03. Pada saat pelunasan/cicilan


Db. Pinjaman yang diterima
Kr. Kas/rekening/kliring

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 38

LPPI - ICDIF – Akuntansi Pinjaman Qardh 19


Lembaran ini sengaja dikosongkan
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi
PENGHIMPUNAN DANA

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Prinsip Sumber Pendanaan


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 2

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

DANA SYIRKAH
TEMPORER

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 3

 Definisi (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi


dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana bank
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut
dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
 Dasar Pengaturan
01. PSAK 105 tentang Akuntansi Mudharabah.
02. PSAK 106 tentang Akuntansi Musyarakah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 4

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengertian (papsi 2013)


01. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Bank
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dimana Bank mempunyai hak untuk mengelola dan


menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Bank
atau kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan
keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan.
 JIka berkurang disebabkan kerugian normal yang bukan
akibat dari unsur kesalahan yang disengaja, kelalaian, atau
pelanggaran kesepakatan, maka Bank tidak berkewajiban
atau menutup kerugian atau kekurangan dana tersebut.
02. Contoh  penerimaan dana dari investasi mudharabah
muthlaqah, mudharabah muqayyadah, musyarakah, dan akun
lain yang sejenis.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 5

DANA SYIRKAH Prinsip Bagi


TEMPORER Hasil
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bagi
Hasil
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 6

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 7


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

07. Kelalaian atau kesalahan Bank sebagai pengelola dana, antara


lain, ditunjukkan oleh:
a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim
dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 8

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Dana Syirkah Yang Diterima (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

8. Dana syirkah temporer terdiri :


 Dana mudharabah dalam hal Bank sebagai pengelola dana (mudharib)
 Dana musyarakah dalam hal Bank sebagai mitra aktif.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 9

DANA SYIRKAH Prinsip Bagi


Hasil
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

TEMPORER

Mudharabah
(sbg mudharib)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 10

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

“siap mi, Insya


Pengarap sawah Allah akan dijaga
amanahnya”
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

prinsip bagi
hasil yang
paling baik

“Gus..saya kan nggak


bisa nyangkul, itu
sawah digarap
(tanami) nanti hasilnya
dibagi berdua”
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 11

Mudharabah
suatu akad kerja sama kemitraan antara
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyedia dana usaha (disebut


shahibul maal / rabulmal) dengan
Pengelolaan dana / manajemen usaha
(disebut sebagai mudharib) untuk
memperoleh hasil usaha dengan
pembagian hasil usaha sesuai porsi
(nisbah) yang disepakati bersama
pada awal.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 12

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Syarat
Mudharabah

 Modal Mudharabah
 dalam bentuk uang tunai dan dinyatakan dengan jelas jumlahnya
 harus segera diserahkan kepada mudharib, agar dapat
melakukan usaha.
 Dana tidak dapat diambil sewaktu-waktu (sesuai
jangka waktu yang diperjanjikan).
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 13
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Syarat Mudharabah (lanjutan)

 Keuntungan :
 Pembagian keuntungan antara mudharib dan shahibul maal,
berdasarkan nisbah sesuai kesepakatan awal.
 Nisbah pembagian keuntungan harus dicapai melalui negosiasi
dan dituangkan dalam akad secara tertulis
 Pembagian keuntungan hanya untuk satu pihak, tidak sah
akadnya.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 14

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

NISBAH COUNTER
Nsb BSy
Special Nisbah Tabungan 45 55
Dep 1 bl65 35
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dst
Deposito 1 bulan
return April (riil) 6,5%
Return harapan nasabah 9%

April 2008 nisbahreturn


Bank Syariah 10
Nasabah 90 9%
Mei 2008 nisbah return mei juni
Bank Syariah 10
8% 12%
Nasabah 90 ?
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 15

Semua risiko
anda
Special rate
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Deposito Mudharabah
 Nisbah mudharabah : mei juni
• Bank Syariah (mudharib) : 10
• Nasabah (shahibul maal) : 90  8 % 6 %

 Bonus 1% 3%
---- ----
Return 9% 9%

Modalku 100 Milyar


Returnku 9 %

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 16

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Kerugian Mudharabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Ditanggung oleh Shahibul maal


 kecuali kejahatan dan kelalaian mudharib

 Jika kejahatan dan kelalaian mudharib


 mudharib berubah sebagai penjamin
 dana tersebut berubah menjadi hutang mudharib kepada Rabulmal

 Mudharib berubah sebagai pekerja yang digaji oleh Rabulmal

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 17


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

07. Kelalaian atau kesalahan Bank sebagai pengelola dana, antara


lain, ditunjukkan oleh:
a. Tidak dipenuhinya persyaratan yang ditentukan di dalam akad;
b. Tidak terdapat kondisi di luar kemampuan (force majeur) yang lazim
dan/atau yang telah ditentukan di dalam akad; atau
c. Hasil putusan dari badan arbitrase atau pengadilan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 18

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Syarat Mudharabah
(lanjutan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pekerjaan
 Bersifat mutlak, artinya tidak
mengikat mudharib dalam
usaha-usahanya
memperoleh keuntungan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 19


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Mudharabah
Mutlaqah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 20

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Produk Penghimpunan
dana
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bank Syariah
sebagai PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA

pengelola dana SHAHIBUL MAAL MUDHARIB

Dana Mudharabah Modal mudharabah

Bagi hasil Bagi Hasil

MUDHARIB
H. Sulaiman
Hj. Maemunah

Tabungan Mdh
SHAHIBUL MAAL
LKS Amanah Umat
LKS sebagai Mudharib LKS sebagai Shahibul Maal

Deposito Mdh

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 21

Jenis Produk Mudharabah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

10. Jenis produk penghimpunan dana mudharabah, antara lain:


a. Tabungan mudharabah adalah dana mudharabah pada Bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati.
b. Deposito mudharabah adalah dana mudharabah pada Bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu dengan pembagian hasil sesuai dengan nisbah yang
telah disepakati di muka antara nasabah (pemilik dana,
shahibul maal) dengan Bank ybs.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 22

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Tabungan
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 23

Pengertian tabungan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Simpanan yang penarikannya hanya


dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek atau alat
yang dapat dipersamakan dg itu

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 24

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Tabungan Mudharabah
(Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank
bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana
2. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk didalamnya
mudharabah dengan pihak lain
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan
piutang
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening
5. Mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan
nisbah keuntungan yang menjadi haknya
6. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa
persetujuan yang bersangkutan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 25


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Deposito
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 26

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengertian deposito berjangka


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Simpanan yang penarikannya


hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan
dengan bank ybs

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 27

Deposito Mudharabah
(Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan


bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana
2. Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya,
termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3. Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai
dan bukan piutang
4. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah
dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening
5. Mudharib menutup biaya operasional deposito dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya.
6. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 28

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Jelaskan Perbedaan Sistem


Perhitungan Bagi Hasil Deposito
Mudharabah berikut.
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Dihitung sampai dengan


(setiap) ulang tanggal
2. Dihitung sampai dengan
(setiap) setiap akhir bulan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 29

Perhitungan bagi hasil pada ulang tanggal

30 April 31 Mei 30 Juni


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

31 Maret Pembayaran dg Pembayaran dg Pembayaran dg


indikasi rate 10% indikasi rate 6% indikasi rate 8%
25 April 25 Mei 25 Juni 25 Juli

10% ? 6% ? 8% ?
Seharusnya 6% Seharusnya 8%

Tgl Tgl pembayaran bagi hasil Tgl pembayaran bagi Tgl pembayaran bagi hasil
pembukaan •So rata2 x hr x ind rate (10%) hasil
deposito ------------------------------------
365x100

Tgl tutup buku Tgl tutup buku (indikasi Tgl tutup buku
(indikasi rate April 10%) rate 6%) (Indikasi rate 8%)
(hi per mil – Rp.125) (hi per mi – Rp. 75) (hi per mil – Rp. 90)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 30

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan bagi hasil akhir bulan

Pembayaran bagi hasil


25 s/d 30 April dengan Pembayaran bagi hasil 01 s/d
indikasi rate April - 10% 25 Juli dengan indikasi rate Juli
10% (atau hi permil – Rp. 80,-
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(atau hi permil-Rp. 125,- Pembayaran bagi hasil Pembayaran bagi hasil


01 s/d 31 Mei dengan 01 s/d 30 Juni dengan
31 Maret 30 April indikasi rate Mei - 6% 31 Mei indikasi rate Juni - 8% 30 Juni 31 Juli
(atau hi permil – Rp. (atau hi permil – Rp.
75,- 90,-

25 April 25 Juli
25 Mei 25 Juni

Tgl pembukaan Tgl ulang bukan (tidak ada Tgl ulang bukan (tidak ada Tgl jatuh tempo (tidak ada
deposito pembayaran bagi hasil) pembayaran bagi hasil) pembayaran bagi hasil)

Tgl tutup buku (indikasi rate 10%) Tgl tutup buku (indikasi rate 8%)
(hi per mil – Rp.125) (hi per mil – Rp. 90)

Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) Tgl tutup buku (indikasi rate 7%)
(hi per mi – Rp. 75) (hi per mil – Rp. 80)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 31


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Akuntansi
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 32

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Dana Mudharabah
Dana Mudharabah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 diakui sebagai “dana syirkah temporer”


sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset
nonkas yang diterima.
 Pada akhir periode akuntansi => diukur
sebesar nilai tercatatnya. (psak 105, prgf 25)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 33

Pendapatan penyaluran dana


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pengelola dana mengakui pendapatan atas penyaluran dana


syirkah temporer secara “bruto sebelum dikurangi dengan
bagian hak pemilik dana” (psak 105, prgf 27)
 Bagi hasil mudharabah dapat menggunakan bagi laba (profit
sharing) atau bagi hasil (revenue sharing). (psak 105, prgf 28)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 34

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 “Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer” yang
sudah diumumkan dan belum dibagikan => diakui sebagai
kewajiban sebesar bagi hasil yang menjadi porsi hak pemilik
dana. (psak 105, prgf 29)
 Kerugian atas kesalahan atau kelalaian => diakui sebagai
beban. (psak 105, prgf 30)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 35

Pengakuan dan Pengukuran Mudharabah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Dana mudharabah dari pemilik dana diakui


pada saat diterima sebesar jumlah yang
diterima
2. Bagi hasil dana mudharabah diberikan sesuai
nisbah yang disepakati pada awal akad.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 36

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Penyajian,
pengungkapan
Mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 37

Penyajian Mudharabah (papsi 2013)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Dana mudharabah disajikan sebagai dana syirkah temporer


dengan memisahkan antara:
a. dana mudharabah yang berasal dari Bank;
b. dana mudharabah yang berasal dari bukan Bank.
2. Bagi hasil dana mudharabah yang sudah diperhitungkan dan
telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah
disajikan dalam pos kewajiban segera.
3. Bagi hasil dana mudharabah yang sudah diperhitungkan pada
akhir periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos
bagi hasil yang belum dibagikan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 38

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pengungkapan (papsi 2013)


Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

01. Isi kesepakatan utama akad mudharabah:


a. porsi dana;
b. pembagian hasil usaha.
02. Rincian dana mudharabah yang diterima berdasarkan:
a. Jenis mudharabah
i. mudharabah mutlaqah;
ii. mudharabah muqayadah.
b. Pemilik dana mudharabah
i. Bank;
ii. bukan Bank.
c. Jenis mata uang dana mudharabah:
i. Rupiah;
ii. valuta asing.
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 39
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

03. Rincian dana mudharabah yang disalurkan berdasarkan:


a. Sumber dana mudharabah yang berasal dari:
i. mudharabah mutlaqah;
ii. mudharabah muqayadah.
b. Penerima dana mudharabah:
i. Bank;
ii. bukan Bank Syariah.
c. Jenis mata uang yang digunakan:
i. Rupiah;
ii. valuta asing.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 40

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

04. Penjelasan mengenai kebijakan penyaluran dana


mudharabah.
05. Pihak-pihak yang berelasi, baik nasabah (pemilik
dana, shahibul maal) atau nasabah penerima
penyaluran dana mudharabah.
06. Jumlah simpanan yang diblokir untuk tujuan tertentu
antara lain sebagai jaminan pembiayaan dan atau
transaksi perbankan syariah lainnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 41

PENYAJIAN (psak 105, prgf 36-37)


 Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

keuangan sebesar nilai tercatat.


 Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah dalam
laporan keuangan
a. dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar
nilai tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah;
b. bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diper­hitungkan
dan telah jatuh tempo tetapi belum diserah­kan kepada
pemilik dana disajikan sebagai kewajiban; dan
c. bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diper­hitungkan
tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang
belum dibagikan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 42

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENGUNGKAPAN (psak 105, prgf 38-39)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pengelola dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi


mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
a. rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan
jenisnya;
b. penyaluran dana yang berasal dari mudharabah
muqayadah; dan
c. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101:
Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 43


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Ilustrasi Jurnal
dalam PAPSI

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 44

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal - Tabungan (papsi 2013)


01. Pada saat penerimaan setoran: ”tabungan mdh” dengan nisbah nasabah 45
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

bank syariah 55 sebesar Rp. 15.000.000


Db. Kas/kliring Rp. 15.000.000
Kr. Dana syirkah temporer-tabungan Rp. 15.000.000

02. Pada saat penarikan ”tabungan mdh” sebesar Rp. 5.000.000


Db. Dana syirkah temporer-tabungan Rp. 5.000.000
Kr. Kas/pemindahbukuan/kliring Rp. 5.000.000

03. Pada saat dilakukan perhitungan bagi hasil tabungan mudharabah (lihat
pada profit distribusi – misalnya Rp. 101.250
Db. Bagian pihak ketiga atas pendapatan Rp. 101.250
Kr. Bagi hasil yang belum dibagikan Rp. 101.250

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 45


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

04. Pada saat pembayaran bagi hasil tabungan mudharabah (nisbah 45)
sebesar Rp. 33.750
Db. Bagi hasil yang belum dibagikan Rp. 33.750
Kr. Kas/rekening/kliring Rp. 33.750

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 46

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal – Deposito Berjangka (papsi 2013)


01. Pada saat penerimaan setoran deposito berjangka mudharabah satu bulan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(nisbah nasabah 65, bank syariah 35) sebesar Rp. 5.000.000


Db. Kas/kliring Rp. 5.000.000
Kr. Dana syirkah temporer-deposito mudharabah Rp. 5.000.000

02. Pada saat dilakukan perhitungan bagi hasil deposito mudharabah sebesar
Rp. 97.500 (lihat profit distribusi))
Db. Bagian pihak ketiga atas pendapatan Rp. 97.500
Kr. Bagi hasil yang belum dibagikan Rp. 97.500

03. Pada saat pembayaran bagi hasil:


Db. Bagi hasil yang belum dibagikan Rp. 24.375
Kr. Kas/rekening/kliring Rp. 24.375

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 47


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

04. Pada saat deposito mudharabah jatuh tempo:


Db. Dana syirkah temporer-deposito mdh Rp. 5.000.000
Kr. Kas/rekening/kliring Rp. 5.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 48

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

WADIAH
(SIMPANAN)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 49

Definisi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Simpanan adalah kewajiban Bank kepada pihak ketiga (bukan


bank) berupa giro dan tabungan yang mempergunakan prinsip
Wadiah.
 Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan
dikembalikan setiap saat bila nasabah yang bersangkutan
menghendaki. Bank bertanggungjawab atas pengembalian
titipan dana tersebut.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 50

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENGERTIAN WADIAH
 Wadiah adalah titipan murni nasabah yang harus
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dijaga dan dikembalikan kapan saja


menghendakinya
 Jenis wadiah :
 Wadiah yad Amanah
 Wadiah yad Dhamanah
Hubungan timbal balik
bank dapat memberi bonus
(2)

(1)
penitip/pemilik nasabah menitipkan dana
penerima
dana/nasabah titipan / bank
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 51

Dasar Pengaturan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian


Laporan Keuangan Syariah.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 52

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Giro Wadiah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 53

Giro Wadiah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Definisi Giro Wadiah adalah titipan pihak ketiga pada Bank


yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan..
 Pengakuan dan Pengukuran Giro Wadiah
a. Giro Wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau
penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening.
b. Setoran giro Wadiah yang diterima secara tunai diakui pada
saat uang diterima. Setoran giro Wadiah melalui kliring
diakui setelah efektif diterima.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 54

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ketentuan GIRO Wadiah


(Fatwa DSN No. 01/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Bersifat simpanan
2. Simpanan bisa diambil kapan saja
(on call) atau berdasarkan
kesepakatan
3. Tidak ada imbalan yang
disyaratkan, kecuali dalam bentuk
pemberian (athaya) yang bersifat
sukarela dari pihak bank

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 55

Tabungan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

wadiah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 56

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Tabungan Wadiah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Definisi Tabungan Wadiah adalah titipan pihak ketiga pada Bank


yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati dengan kuitansi, kartu ATM, sarana perintah
pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
 Penagkuan dan Pengukuran Tabungan Wadiah
a. Tabungan Wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau
penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening.
b. Setoran tabungan Wadiah yang diterima secara tunai diakui
pada saat uang diterima. Setoran tabungan Wadiah melalui
kliring diakui setelah efektif diterima.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 57

Tabungan Wadiah
(Fatwa DSN No. 02/DSN-MUI/IV/2000)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Bersifat simpanan
2. Simpanan bisa diambil kapan
saja (on call) atau
berdasarkan kesepakatan
3. Tidak ada imbalan yang
disyaratkan, kecuali dalam
bentuk pemberian (athaya)
yang bersifat sukarela dari
pihak bank

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 58

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

KARAKTERISTIK WADIAH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 harus dikembalikan utuh seperti semula => tidak boleh


overdraft
 dapat dikenakan biaya titipan
 dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan barang
titipan => saldo minimum
 Penarikan giro wadi`ah dilakukan dengan cek dan bilyet giro
sesuai ketentuan yang berlaku.
 Jenis dan kelompok rekening sesuai ketentuan yang berlaku =>
sepanjang tidak bertentang dengan syariah
 Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seijin penitip

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 59

Pertanyaan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Bagaimana jika terjadi


cerukan dalm wadiah

2. Apa perbedaan tabungan


wadiah dan tabungan
mudharabah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 60

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Akuntansi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

wadiah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 61

Pengakuan dan pengukuran dana wadiah (psak 59, pr 137)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dana wadiah diakui sebesar jumlah


dana yang dititipkan pada saat terjadinya
transaksi dalam periode yang
bersangkutan
 Penerimaan yang diperoleh atas
pengelolaan dana titipan diakui sebagai
pendapatan bank dan bukan merupakan
unsur keuntungan yang dibagikan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 62

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Bonus transaksi wadiah (psak 59 pr 138)


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pembayaran bonus kepada nasabah


diakui sebagai beban saat terjadinya
 Penerimaan bonus :
 dari bank syariah lain => diakui sebagai
pendapatan pada saat kas diterima
 dari bank sentral => diakui sebagai
pendapatan pada saat kas diterima
 dari bank non-syariah => diakui sebagai
dana qardhul hasan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 63

Penyajian dan pengungkapan wadiah


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dana wadiah yad-dhamanah disajikan


sebagai kewajiban (psak 59, pr 160)
 Pengungkapan transaksi wadiah, mencakup
dan tidak terbatas pada : (psak 59, pr 193)
 Jumlah dana / barang yang mengikuti prinsip
wadiah yad-dhamanah.
 Jumlah dana wadiah yang diblokir sebagai
jaminan pembiayaan dan transaksi perbankan
lainnya.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 64

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pengakuan dan Pengukuran Pemberian bonus


=> diakui sebagai beban saat terjadinya

 Penyajian
 Saldo simpanan Wadiah disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk
masing-masing bentuk simpanan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 65

Pengungkapan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:


1. Rincian simpanan mengenai:
a. Jumlah dan jenis simpanan, termasuk pihak
berelasi.
b. Jumlah simpanan yang diblokir untuk tujuan
tertentu.
2. Pemberian fasilitas istimewa kepada penyimpan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 66

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 33


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ilustrasi Jurnal
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(papsi)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 67

llustrasi Jurnal (papsi)


 Pada saat penerimaan titipan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Db. Kas/kliring/pemindahbukuan
Kr. Giro/tabungan Wadiah
 Pada saat penarikan
Db. Giro/tabungan Wadiah
Kr. Kas/kliring/pemindahbukuan
 Pembayaran bonus giro/tabungan Wadiah
Db. Beban bonus giro/tabungan Wadiah
Kr. Giro/tabungan Wadiah
Kr. Kewajiban pajak penghasilan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 68

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 34


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Qohar melakukan transfer ke rekening atas nama Adinda di


BCA cabang Irian Jaya sebesar Rp. 10.000.000,--
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jurnal :
Dr. Titipan (Wadiah)
( Giro Wadiah – an Qohar) Rp. 10.000.000
Cr. Bank Indonesia Rp.
10.000.000

 Yusuf melakukan penarikan tunai sebesar Rp. 5.000.000,


dari rekeningnya

Jurnal
Dr. Titipan (wadiah)
(Giro Wadiah – an Qohar) Rp. 5.000.000
Cr. Kas Rp. 5.000.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 69

 Bank Syariah menerapkan kebijakan untuk memberikan


bonus kepada pemegang rekening giro wadiah. Atas hal
tersebut Tuan Qohar diberikan bonus sebesar Rp.10.000,-
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dan atas bonus tersebut dipotong pajak sebesar 15%

Jurnal :
Dr. Beban bonus wadiah Rp. 10.000,--
Cr. Titipan (wadiah)
(Giro Wadiah – an Qohar) Rp. 8.500,--
Cr. Titipan Kas Negara (pajak) Rp. 1.500,--

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Akuntansi Pinjaman Qardh 70

LPPI – ICDIF – Akuntansi Penghimpunan Dana 35


Lembaran ini sengaja dikosongkan
Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH


Disampaikan oleh : Wiroso
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PERHITUNGAN PEMBAGIAN
HASIL USAHA

Kampus Bumi LPPI Jakarta, Revisi April 2016

Distribusi hasil usaha


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(Pembagian Hasil Usaha)

 Perhitungan pembagian hasil usaha yang dilakukan


oleh mudharib sebagai pengelola dana mudharabah
atas hasil usaha atau pendapatan yang nyata-nyata
diterima untuk diberikan atau diserahkan kepada
shahibul maal (pemilik dana akad mudharabah)
 Perhitungan selalu dilakukan mudharib

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 2

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 1


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA DALAM


LEMBAGA KEUANGAN SYARI'AH
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(NO: 15/DSN-MUI/IX/2000)

 pembagian hasil usaha di antara para pihak (mitra) dalam


suatu bentuk usaha kerjasama boleh didasarkan:
 pada prinsip Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang
dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal) dan
biaya-biaya,
 pada prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang
dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’su al-mal);

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 3

Prinsip Distribusi Hasil Usaha


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Uraian Jumlah Metode


Penjualan 100
Harga pokok penjualan 65
----------
Laba kotor 35 Net Revenue sharing
Beban 25
----------
Laba rugi bersih 10 Profit Sharing

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 4

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 2


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

ASET

Investasi
Akun-akun dalam Akuntansi Syariah
Aktiva Ijarah

Piutang
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

PASIVA

Kewajiban Pendapatan Ops


Utama - pendptan
milik bersama bank
Dana Syirkah
syariah sbg
Temporer
pengelola dan DPK
sbg pemodal

Hak pihak ketiga atas


bagi hasil
Pendapatan
Ops Lainnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 5
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

a) Pendapat milik bersama


antara LKS dan investor
mudharabah (shahibul mal)
b) Komponen pendapatan dalam
profit distribusi
c) Disajikan secara neto dan
gross profit transaksi lks

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 6

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 3


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pendapatan Usaha Utama


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 7

Laporan laba rugi


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 8

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 4


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Hubungan Lap Posisi Keuangan dan Lap Laba Rugi


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 9

Pembagian
Hasil Usaha
Bank Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan
dibagikan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 10

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 5


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rumus Pendapatan yang dibagikan

Saldo rata sumber dana


Pendapatan cash basis
------------------------------------------------- x penyaluran dana
Soldo rata penyaluran dana aktiva produktif
aktiva produktif

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 11

Faktor yang mempengaruhi


pendapatan dibagikan:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Sumber dana
 Penyaluran dana aktiva
produktif
 Pendapatan cash basis
penyaluran dana
(pendapatan usaha
utama)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 12

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 6


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Sumber Dana
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Sumber dana dengan prinsip MUDHARABAH =>


tabungan, deposito dsb
 Sumber dana dengan prinsip WADIAH dapat
diperhitungan dalam profit distribusi dengan ketentuan:
Semua hasil yang diperoleh menjadi milik bank
syariah
Dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan
pemberian bonus (jika ada) oleh bank syariah kepada
nasabah wadiah
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 13

Penyaluran dana aktiva produktif


 Penyaluran dana dengan prinsip jual beli:
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Piutang murabahah
 Piutang Istishna
 Penyaluran dana dengan prinsip ujroh
 Aset Ijarah
 Asset Ijarah Muntahia Bittamlik
 Aset Ijarah Jasa
 Penyaluran dana dengan prinsip bagi hasil
 Investasi Mudharabah
 Investasi Musyarakah
 Penyaluran dana aktiva produktif lainnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 14

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 7


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pendapatan bersih penyaluran dana aktiva


produktif (pendapatan usaha utama)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pendapatan dari jual beli:


 pendapatan bersih murabahah;
 pendapatan bersih istishna paralel;
 Pendapatan dari sewa:
 pendapatan bersih ijarah;
 Pendapatan dari bagi hasil:
 pendapatan bagi hasil mudharabah;
 pendapatan bagi hasil musyarakah;
 Pendapatan penyaluran dana aktiva produktif lainnya
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 15

PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH


Pendapatan Margin Murabahah Rp. 150.000
Diskon Murabahah (setelah akad) Rp. 50.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan Administrasi Rp. 15.000


Pengurang :
Potongan Pelunasan Piutang Mbh (Dr) (Rp. 60.000)
Potongan Angs Piutang Mbh - Prestasi (Dr) (Rp. 10.000)
Beban Terkait langsung (komisi dsb) Dr (Rp. 5.000)
Jumlah pengurang pendapatan (Rp. 75.000)
Total pendapatan bersih murabahah Rp. 140.000

PENDAPATAN SALAM
Pendapatan Keutungan salam Rp. 100.000
Keuntungan Penyerahan Aset Salam Rp. 20.000
Pendapatan Administrasi Rp. 15.000
Pengurang :
Kerugian Penyerahan Aset Salam (Dr) (Rp. 10.000)
Kerugian Salam (Dr.) (Rp. 50.000)
Beban Terkait langsung (komisi dsb) Dr (Rp. 5.000)
Jumlah pengurang pendapatan salam (Rp. 65.000)
Total pendapatan bersih salam Rp. 70.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 16

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 8


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENDAPATAN MARGIN ISTISHNA'


Pendapatan Margin Istishna Rp. 100.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan Administrasi Istishna Rp. 6.000


Pot Pelunasan Piut Istishna (Dr) (Rp. 20.000)
Beban Terkait Langsung (Rp. 1.000)
Pot Angsuran Piut Istishna (Dr) (Rp. 10.000)
(Rp. 31.000)
Pendapatan istishna sbg penjual Rp. 75.000

Pendapatan Istishna (Istishna Revenue) Rp.200.000


Harga pokok Istishna (Cost of Istishna) Dr (Rp.150.000)
Pendapatan istishna sbg produsen Rp.50.000
Total pendapatan bersih istishna Rp. 125.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 17

PENDAPATAN IJARAH
Pendapatan Sewa Ijarah Rp. 300.000
Pendapatan Administrasi Ijarah Rp. 50.000
Pengurang :
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Biaya Penyusutan. Aset Ijarah (Dr) (Rp. 150.000)


Biaya Pemeliharaan Aset Ijarah (Dr) (Rp. 50.000)
Biaya Perbaikan Aset Ijarah (Dr) (Rp. 25.000)
Biaya lainnya (Dr) (Rp. 25.000)
Beban Terkait Langsung (Dr) (Rp. 10.000)
Jumlah penguran pendapatan Ijarah (Rp. 260.000)
Pendapatan neto Ijarah Rp. 90.000

PENDAPATAN IJARAH LANJUT


Pendapatan Sewa Lanjut Rp. 100.000
Pendapatan Administrasi Ijarah Lanjut Rp. 10.000
Biaya Amortisasi Sewa Lanjut (Dr) (Rp. 80.000)
Beban Terkait Langsung (Dr) (Rp. 5.000)
Pendapatan neto Sewa (Ijarah) Lanjut Rp. 25.000
Pendapatan Multijasa Rp. 150.000
Biaya Amortisasi Multijasa (Dr) (Rp. 100.000)
Pendapatan neto Multijasa Rp. 50.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 18

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 9


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENDAPATAN IMBT
Pendapatan Sewa IMBT Rp. 250.000
Pendapatan Keuntungan Pelepasan Rp. 20.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan Administrasi IMBT Rp. 20.000


Pengurang :
Biaya Penyusutan Aset IMBT (Dr) (Rp. 120.000)
Biaya Pemeliharaan Aset IMBT(Dr) (Rp. 30.000)
Biaya Perbaikan Aset IMBT (Dr) (Rp. 10.000)
Beban Terkait Langsung IMBT (Dr) (Rp. 5.000)
Kerugian Pelepasan Aset Ijarah (Dr) (Rp. 10.000)
Jumlah pengurang pendapatan IMBT (Rp.175.000)
Total pendapat neto IMBT Rp. 115.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 19

PENDAPATAN BAGI HASIL MUDHARABAH


Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 250.000
Keuntungan Penyerahan Aset Mudharabah Rp. 50.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Keuntungan Pengembalian Aset Mudharabah Rp. 20.000


Pendapatan Administrasi Mudharabah Rp. 10.000
Pengurang :
Kerugian Penyerahan Aset Mudharabah (Dr.) (Rp. 50.000)
Kerugian Pengembalian Aset Mudharabah (Dr. (Rp. 10.000)
Biaya Penurunan Nilai Investasi Mdh (Dr) (Rp. 60.000)
Pendptan Amort Keuntungan mdh Tangguhan Rp.10.000
(Rp. 50.000)
Beban Terkait Langsung Mudharabah (Rp. 5.000)
Kerugian Investasi Mudharabah (Dr) (Rp. 10.000)
Jumlah pengurang pendapatan investasi mudharabah (Rp. 125.000)
Total pendapatan bersih investasi mudharabah Rp. 205.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 20

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 10


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH


Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah 500.000
Pendapatan Administrasi Musyarakah 50.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Keuntungan Penyerahan Aset Musyarakah 50.000


Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah 20.000
Jumlah pendapatan investasi musyarakah 620.000
Pengurang :
Kerugian Penyerahan Aset Musyarakah (Dr) (100.000)
Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (Dr.) (20.000)
Beban Terkait Langsung Musyarakah (Dr) (10.000)
Biaya Penurunan Nilai Investasi Musyarakah (Dr) (100.000)
Pendptan Amortisasi Keuntungan Msy Tghan 30.000
( 70.000)
Kerugian Investasi Musyarakah(Dr) ( 30.000)
Jumlah pengurang hasil investasi musyarakah (230.000)
Total pendapatan bersih investasi musyarakah 390.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 21

Pendapatan yang akan dibagikan


No Penghimpunan Penyaluran Pendapatan Pendapatan yg Keterangan
dana dana aktiva penyaluran dibagikan
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

produktif cash basis


1. 150.000 150.000 325 325  Semua pendapatan penyaluran
dibagikan

2 150.000 175.000 350 300  150.000 / 175.000 x 350


 Sebesar porsi penghimpunan dana
saja

3. 150.000 125.000 275 275  Semua pendapatan dibagikan


 Ada dana yang belum disalurkan

Strategi peningkatan bagi hasil


“Apabila DPK mudharabah tdk
tersalurkan, maka diberhentikan
penghimpunan dana mudharabah”

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 22

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 11


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Rumus Perhitungan Bagi Hasil Pemilik Dana


(individu rekening)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

1. Bagi hasil => dengan mempergunakan return kelompok produk dan


nisbah yang sama dengan nisbah produk yang tercantum dalam tabel
pembagian hasil usaha

So rata2 harian rek x HBH x % return produk


----------------------------------------------------
365

2. Bagi hasil => dengan mempergunakan return total pendapatan

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x % return total pendptan)


---------------------------------------------------------------------------------------
365

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 23

Rumus Perhitungan Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(individu rekening)

3. Bagi hasil => dengan mempergunakan hasil investasi per seribu (mil)

So rata2 harian rek


x H I per mil x Nisbah nasabah
1.000

4. Bagi hasil => individu per total produk

So rata2 harian rek


x Pendapatan produk
So rata2 total produk

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 24

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 12


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembagian
Hasil Usaha
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Bank Syariah

Cara perhitungan
distribusi hasil usaha
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 25

Cara perhitungan pembagian hasil usaha


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Tabel distribusi hasil


usaha (profit distribution)
Perhitungan setiap seribu
rupiah (h.i per mil)
Return pendapatan yang
akan dibagikan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 26

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 13


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Cara
perhitungan
distribusi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Distribusi dengan
tabel (Tabel Profit
Distribution)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 27

TABEL PERHITUNGAN PEMBAGIAN HASIL USAHA

Saldo Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rata2 Pendapatan
Jenis Simpanan harian mudharabah Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.

A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Giro Wadiah A1 B1 00 D1 100 F1
Tab. Mudharabah A2 B2 45 D2 55 F2
Dep. Mudharabah
1 bulan IDR A3 B3 65 D3 35 F3
3 bulan IDR A4 B4 66 D4 34 F4
6 bulan IDR A5 B5 66 D5 34 F5
12 bulan IDR A6 B6 63 D6 37 F6

TOTAL Tot-A Tot-B Tot-D Tot-F

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 28

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 14


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ket kolom A - saldo rata-rata harian


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Sumbernya : dari saldo SSL yang bersangkutan


so tgl ke-1 + so tgl ke-2 + dst …..+ tgl tutup buku
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah hari dalam bulan ybs (n hari)

 Tutup buku April =>28 April


 Tanggal ke-1  29 April
 Tanggal ke-2  30 April dst
 Tutup buku bulan Mei  30 Mei
 “n hari” (hari bagi hasil) =>29 April – 30 Mei = 32 hari

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 29

Keterangan Kolom - B
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi Pendapatan Yang Akan dibagihasilkan (Tot-B)

Saldo rata sumber dana Pendapatan cash


------------------------------------------------- x basis penyaluran dana
aktiva produktif
Soldo rata penyaluran dana aktiva
produktif

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 30

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 15


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ket kolom B - pendapatan kelompok produk


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 misalnya  pendapatan tabungan mudharabah (B2)

Saldo rata2 kel tabungan mdh (A2)


-------------------------------------------------- x total pendapatan (Tot-B)
Total sumber dana (Tot-A)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 31

Ket kolom D – pendapatan hak kelompok produk


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Rumus :
Pendapatan kelompok dana x Nisbah umum
Nasabah

 Misalnya tabungan (D2)


B2 (kolom B) x C 2 (kolom c)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 32

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 16


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Ket kolom Return


 Rumus perhitungan Return
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan 365
-------------------------------- x ----------
Saldo rata sumber dana n hari (riil)

 Contoh dalam tabel:


 Return produk tabungan
(D2/A2) X (365/ n hari)
 Return total pendapatan
(B2/A2) X (365 / n hari) atau
(Tot-B / Tot-A) x (365 / n hari)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 33

Program penjaminan (LPS) ?


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Dijamian oleh pemerintah jika:


 Dana < 2 milyard
 Return < 7,25 %

Bank Syariah ikut program penjaminan tetapi bank


Penjaminan Simpanan Nasabah Bank

syariah tidak menjaminan ikut penjaminan


Berdasarkan Prinsip Syariah
PP No 39 / 2005

Bank syariah tidak bisa menjamin return selalu


dibawah % ditetapkan oleh LPS

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 34

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 17


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Cara
perhitungan
distribusi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Distribusi Hasil per


mil (setiap seribu)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 35

Rumus
perhitungan h.i.
per mil
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D)

1 ----------------------------------
Total Investasi (J)
x -----------------------------------
DPKM (E)
x 1000

Pendapatan dibagikan (tot B)

2 --------------------------------------- x 1000
Sumber dana (tot A)
(lihat tabel distribusi)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 36

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 18


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

So rata2 harian rek


x H I per mil x Nisbah nasabah
1.000

Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening (penyempurnaan)

So rata2 harian rek Lama pengendapatan dana


---------------------- x H I per mil x Nisbah nasabah x --------------------------------
1000 “n” hari (hari distribusi)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 37

Contoh perhitungan Bagi Hasil Lain


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

DPKM (Dana Pihak Ketiga Mudharabah) yaitu Dana Nasabah A 90.000.000


dengan Akad Mudharabah
DPKM yang dapat disalurkan pada pembiayaan = DPKM x (1- B 85.500.000
GWM => simpanan wajib pd Bank Indonesia =5%)
Dana bank 14.500.000

Pembiayaan yang disalurkan C 100.000.000

Pendapatan dari penayaluran pembiayaan D 1.666.667

Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E 15,83

B 1
E = --- X D X --- X 1.000
C A

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 38

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 19


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Contoh Perhitungan Bagi Hasil


Contoh :
Tuan Ahmad memiliki deposito Mudharabah di BMI sebesar Rp. 10 juta
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

dengan nisbah nasabah 71 dan BMI 29, dan masa pengendapatan selama satu
bulan
Pendapatan Investasi dari setiap 1000 DPKM E 15,83

Saldo rata-rata harian F 10.000.000,00

Nisbah nasabah (disepakati awal akad) G 71,00

Porsi bagi hasil untuk nasabah bulan ini (rupiah) H 112.393,00

F G
H = ------- X E X ------
1.000 100

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 39

Cara
perhitungan
distribusi
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Return total
pendapatan
yang dibagikan
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 40

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 20


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Return Total Pendapatan yang akan dibagi


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan Dibagikan (tot B) 365


-------------------------------------- x --------------
Saldo rata sumber dana (tot A) n hari (riil)
(lihat tabel distribusi)

Return produk
Return Total Pendapatan x Nisbah Umum Produk
= Return Produk

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 41

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x % return total pendptan)


---------------------------------------------------------------------------------------
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

365

Itu lho rumus


perhitungan bagi
hasil Individu
Rekening

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 42

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 21


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Pembagian
Hasil Usaha
Bank Syariah
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Contoh
perhitungan
bagi hasil
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 43

Data-data Perhitungan pembagian hasil usaha


Sumber dana Penyaluran dana Pendapatan
cash basis
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Prinsip Wadiah Saldo Rata2 Prinsip Bagi Hasil


Tabungan wadiah 40.000.000 Pembiayaan Mudharabah 30.000.000 200.000
Giro wadiah 30.000.000 Pembiayaan Musyarakah 20.000.000 200.000
Sub total 70.000.000 Sub total 50.000.000 400.000

Prinsip Mudharabah Prinsip Jual Beli

Deposito Mudharabah 50.000.000 Murabahah 50.000.000 250.000


Tabungan Mudharabah 30.000.000 Salam & Salam Paralel 20.000.000 100.000
Sub total 80.000.000 Istishna & Istishna Pr 20.000.000 50.000

Sub total 90.000.000 400.000


Prinsip Ujroh (Sewa)
Ijarah & IMB 20.000.000 200.000
Sub total 20.000.000 200.000
Lainnya
Sertifikat IMA 40.000.000 500.000

Total Penyaluran 200.000.000 1.500.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 44

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 22


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Informasi tambahan deposito mudharabah


Jenis dana Saldo rata2 Nisbah SM Nisbah MD
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Deposito Mudharabah
1 bulan 20.000.000 65 35
3 bulan 10.000.000 66 34
6 bulan 15.000.000 66 34
12 bulan 5.000.000 63 37

Tutup buku dilakukan pada tgl 29 Juni


dan hari perhitungan bagi hasil : 30 hari (riil hari)

Pertanyaan (1):
A. Buatlah perhitungan pembagian hasil usaha (profit distribution)
B. Hitung indikasi rate (return) untuk masing-masing kelompok dana
D. Hitung indikasi rate dari total pendapatan.

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 45

Perhitungan bagi hasil induvidu rekening


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Apabila Abdullah memiliki saldo rata-rata dalam rekeningnya


sebesar Rp.10.000.000,--

Pertanyaan (2):
A. Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah jika
diberikan nisbah normal (45)
B. Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah, jika
diberikan special nisbah yaitu 80 untuk nasabah dan 20
untuk bank syariah

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 46

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 23


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan bagi hasil individu deposito


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Ahmad tgl 25 Juni menginvestasikan uangnya dalam bentuk


deposito mudharabah sebesar Rp. 5.000.000,- untuk jangka
waktu satu bulan
Pertanyaan (3):
Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Ahmad jika:
A. Bagi Hasil dibayarkan dengan nisbah normal:
(1) pada ulang tanggal.
(2) setiap akhir bulan

B. Bagi Hasil dibayarkan dengan special nisbah (80 untuk nasabah dan
20 untuk bank)
(1) pada setiap ulang tanggal
(2) setiap akhir bulan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 47
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban Cara kesatu


DISTRIBUSI DENGAN
TABEL
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 48

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 24


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1)


(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Wadiah (giro,tab) 70.000.000 Bonus 00 00 ---- 525.000
Tab. Mudharabah 30.000.000 45 55

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 65 35
3 bulan Rph 10.000.000 66 34
6 bulan Rph 15.000.000 66 34
12 bulan Rph 5.000.000 63 37

TOTAL 150.000.000 1.125.000

Lihat slide berikutnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 49

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-2)


(Wadiah - tidak dikutsertakan - dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Wadiah (giro, tab) --- --- --- --- --- ---- ---

Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 101.250 55

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 35
3 bulan Rph 10.000.000 66 34
6 bulan Rph 15.000.000 66 34
12 bulan Rph 5.000.000 63 37

TOTAL 80.000.000 600.000

Lihat slide :berikutnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 50

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 25


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan Kolom B
Saldo rata sumber dana
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

----------------------------------------------------- x Pendapatan cash basis penyaluran dana AP


Soldo rata penyaluran dana Aktiva produktif

 Sumber dana
 Wadiah : 70 jt
 Mudharabah : 80 jt
 Penyaluran dana : 200 jt
 Pendapatan Cash Basis : 1,5 jt
 Pendapatan yang dibagi (Tot B)
 Sumber dana Wadiah + Mudharabah (tabel 1)
• 150 jt / 200 jt x 1,5 jt = 1.125.000
 Sumber dana Mudharabah saja (tabel 2)
• 80 jt / 200 jt x 1,5 jt = 600.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 51

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1)


(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Wadiah (giro,tab) 70.000.000 525.000 Bonus 00 00 ---- 525.000
Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 55

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 35
3 bulan Rph 10.000.000 75.000 66 34
6 bulan Rph 15.000.000 112.500 66 34
12 bulan Rph 5.000.000 37.500 63 37

TOTAL 150.000.000 1.125.000

Lihat slide berikutnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 52

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 26


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan Kolom B
Saldo rata2 tabungan mdh (A2)
------------------------------------- x total pendapatan (Tot-B)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Total sumber dana (Tot-A)

 Pendapatan Wadiah (B1)


 Sumber dana (A1): 70 jt
• B1 = 70 jt / 150 jt x 1.125.000 = 525.000
 Pendapatan Tabungan Mudharabah (B2)
 Sumber dana (A2): 30 jt
• B2 = 30 jt / 150 jt x 1.125.000 = 225.000
 Pendapatan Deposito 1 bulan (B3)
 Sumber dana (A3): 20 jt
• B3 = 20 jt / 150 jt x 1.125.000 = 150.000
 Pendapatan Deposito 3 bulan (B4)
 dst
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 53

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1)


(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Wadiah (giro,tab) 70.000.000 525.000 Bonus 00 00 ---- 525.000
Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 101.250 55

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 97.500 35
3 bulan Rph 10.000.000 75.000 66 49.500 34
6 bulan Rph 15.000.000 112.500 66 74.250 34
12 bulan Rph 5.000.000 37.500 63 23.625 37

TOTAL 150.000.000 1.125.000

Lihat slide :berikutnya


Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 54

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 27


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan Kolom D
 Rumus :
 Pendapatan kelompok dana x Nisbah umum Nasabah
Kolom B X kolom C
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Pendapatan milik Tabung Mudharabah (D2)


 Nisbah Nasabah (C2) : 45
 B2 = 225.000
 D2 = 0,45 x 225.000 = 101.250
 Pendapatan milik Deposan 1 bulan (D3)
 Nisbah Nasabah (C3) : 65
 B3 = 150.000
 D3 = 0,65 x 150.000 = 97.500
 Pendapatan milik Deposan 3 bulan (D4)
 dst

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 55

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1)


(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Wadiah (giro,tab) 70.000.000 525.000 Bonus 00 00 ---- 525.000
Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 101.250 4.10625 55

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 97.500 5.93125 35
3 bulan Rph 10.000.000 75.000 66 49.500 34
6 bulan Rph 15.000.000 112.500 66 74.250 34
12 bulan Rph 5.000.000 37.500 63 23.625 37

TOTAL 150.000.000 1.125.000

Lihat slide berikutnya

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 56

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 28


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Return Produk
Pendapatan 365
--------------------------------------- x -----------------
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saldo rata sumber dana n hari (riil)

 Return Tabungan
 Pendapatan (D2) : 101.250
 Sumber dana (A2) : 30 jt
 Return produk : 101.250/30jt x (365/30) = 4,10625 %
 Return Deposito 1 bulan
 Pendapatan (D3) : 97.500
 Sumber dana (A3) : 20 jt
 Return produk : 97.500/20jt x (365/30) = 5.93125%
 Return Deposito 3 bulan
 dst

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 57

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-1)


(Wadiah dikutsertakan dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F
(B X C) (B X E)
Giro Wadiah 70.000.000 525.000 Bonus ---- 525.000
Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 101.250 4,10625 55 123.750

Dep. Mudharabah
1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 97.500 5,93125 35 52.500
3 bulan Rph 10.000.000 75.000 66 49.500 6,02250 34 25.500
6 bulan Rph 15.000.000 112.500 66 74.250 6.02250 34 38.250
12 bulan Rph 5.000.000 37.500 63 23.625 5,74875 37 13.875

TOTAL 150.000.000 1.125.000 346.125 778.875

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 58

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 29


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

PERHITUNGAN PROFIT DISTRIBUTION (Tabel-2)


(Wadiah - tidak dikutsertakan - dalam Tabel Distribusi Pendapatan)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Porsi penyimpan dana Porsi Bank


Saldo Rata2 Penda
Jenis Simpanan harian Patan Nisbah Pend. Rtn. Nisbah Pend.
A B C D (%) E F

(B X C) (B X E)

Giro Wadiah --- --- --- --- --- ---- ---


Tab. Mudharabah 30.000.000 225.000 45 101.250 4,10625 55 123.750

Dep. Mudharabah

1 bulan Rph 20.000.000 150.000 65 97.500 5,93125 35 52.500


3 bulan Rph 10.000.000 75.000 66 49.500 6,02250 34 25.500

6 bulan Rph 15.000.000 112.500 66 74.250 6.02250 34 38.250


12 bulan Rph 5.000.000 37.500 63 23.625 5,74875 37 13.875

TOTAL 80.000.000 600.000 346.125 253.875

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 59
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban cara kedua


HASIL INVESTASI PER
SERIBU ( HI PER MIL)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 60

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 30


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan hasil investasi per mil


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D)

1A ---------------------------------
Total Investasi (J)
x ----------------------------------
DPKM (E)
x 1000

 DPKM wadiah & Mdh (tanpa GWM) Rp. 150.000.000


 Total Investasi (penyaluran dana) Rp. 200.000.000
 Pendapatan cash basis investasi Rp. 1.500.000
 HI per mil:

150.000.000 1.500.000
---------------------- X ------------------------ X 1.000 = 7,5
200.000.000 150.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 61

Perhitungan hasil investasi per mil


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

DPKM - 5% GWM (G) Total Pendapatan (D)

1B ------------------------------------
Total Investasi (J)
x ---------------------------------------
DPKM (E)
x 1000

 DPKM mudharabah (tanpa GWM) Rp. 80.000.000


 Total Investasi ( penyaluran dana) Rp. 200.000.000
 Pendapatan cash basis investasi Rp. 1.500.000
 HI per mil:

80.000.000 1.500.000
------------------------- X ----------------------- X 1.000 = 7,5
200.000.000 80.000.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 62

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 31


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan Hasil Investasi per mil


Pendapatan dibagikan (tot B)
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

2 ----------------------------------- x 1000
Sumber dana (tot A)
(lihat tabel distribusi)

 Pendapatan yg dibagi
 (tot-B) : 1.125.000
 Sumber dana
 (tot-A) : 150 jt
 H.i.per-mil
 1.125.000 /150jt x Rp. 1.000 = Rp. 7,50

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 63

Perhitungan prosentase hi per mil


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

(hi per mil/1000) x (nisbah/100) x (365/hari bulan berjalan)


 Return tabungan
(7,5/1000) x (45/100) x (365/30) = 4,10625 % pa

 Return deposito 1 bulan


(7,5/1000) x (65/100) x (365/30) = 5,93125 % pa

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 64

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 32


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban cara ketiga


RETURN PENDAPATAN
YANG DIBAGI
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 65

Return Total Pendapatan


Pendapatan 365
----------------------------------------- x ----------------
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Saldo rata sumber dana n hari (riil)

 Return Total Pendapatan Tabungan


 Total pendapatan (B2) : 225.000
 Sumber dana (A2) : 30 jt
 Return Total Pedptan : 225.000/30jt x (365/30) = 9.125%
• Jika nisbah umum nasabah : 45%
• Return produk : 0,45 x 9.125 = 4.10625 %

 Return Deposito 1 bulan


 Total pendapatan(B3) : 150.000
 Sumber dana (A3) : 20 jt
 Return Total Pedptan : 150.000/20jt x (365/30) = 9.125%
• Jika nisbah umum nasabah : 65%
• Return produk : 0,65 x 9,125 = 5.93125 %
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 66

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 33


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban
Perhitungan bagi hasil
rekening tabungan

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 67

So rata2 harian rek x HBH x % return produk


----------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah


 Saldo rata tabungan : 10 jt
Perhitungan bagi hasil

 Hari investasi : 30 hr
Individu (rumus 1)

 Return produk : 4.10625 % pa

 Bagi hasil dengan nisbah : 45%


• 10jt x 30 x 4.10625 / (365x100) = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• Dengan Nisbah normal 33.750
• Tambahan: (80-45)/45 x 33.750 26.250
• Total 60.000
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 68

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 34


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x % return total pendptan)


------------------------------------------------------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Tabungan Tabungan Abdullah


 Saldo rata tabungan : Rp. 10 jt
Perhitungan Bagi Hasil
Individu (rumus 2)

 Hari Investasi : 30 hr
 Return total pendptan : 9.125 % pa

 Bagi Hasil dengan nisbah : 45%


• 10jt x 30 x (0,45 x 9.125) / (365x100) = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 10 jt x 30 x (0,80 x 9.125) / (365x100) = 60.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 69

So rata2 harian rek


x H I per mil x Nisbah nasabah
1.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah


 Saldo rata tabungan : Rp. 10 jt
Perhitungan Bagi Hasil

 Hari Investasi : 30 hr
Individu (rumus 3)

 H.i.per-mil : Rp. 7,5

 Bagi Hasil dengan nisbah : 45%


• 10 jt /1000 x 7,50 x 0.45 = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 10 jt /1000 x 7,50 x 0.80 = 60.000

 Catatan : hanya boleh dipergunakan jika seluruh indikatornya sama => terutama jangka
waktu investasi individu dengan n hari sama

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 70

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 35


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

So rata2 Individu Rek


x Hasil produk
Total So Rata-2 produk
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Tabungan Mudharabah Abdullah


Perhitungan Bagi Hasil

 Saldo rata tabungan : Rp. 10 jt


Individu (rumus 4)

 So rata2 produk : Rp. 30 jt


 Hasil produk : Rp.101.250,--

 Bagi Hasil dengan nisbah : 45%


• 10jt / 30 jt x 101.250 = 33.750

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 10 jt /30 jt x 101.250 = 33.750 (seharusnya 60.000)

Catatan :
1. Hanya boleh dipergunakan kalau seluruh indikator sama => nisbah nasabah sama dengan nisbah
dalam tabel profit distribusi

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 71
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban
Perhitungan Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
Ulang Tanggal

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 72

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 36


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

Perhitungan bagi hasil ulang tanggal

30 April 31 Mei 30 Juni


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

31 Maret Pembayaran dg Pembayaran dg Pembayaran dg


indikasi rate 10% indikasi rate 6% indikasi rate 8%
25 April 25 Mei 25 Juni 25 Juli

10% ? 6% ? 8% ?
Seharusnya 6% Seharusnya 8%

Tgl pembukaan Tgl pembayaran bagi hasil Tgl pembayaran bagi hasil
Tgl pembayaran bagi hasil
deposito So rata2 x hr x 10% So rata2 x hr x 6%
------------------------- -------------------------
365x100 365x100

Tgl tutup buku Tgl tutup buku Tgl tutup buku


(indikasi rate 10%) (indikasi rate 6%) (Indikasi rate 8%)
(hi per mil – Rp.125) (hi per mi – Rp. 75) (hi per mil – Rp. 90)
Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 73

So rata2 harian rek x HBH x % return produk


----------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad


Perhitungan bagi hasil Individu

 Saldo rata tabungan : 5 jt


 Hari investasi (hari) : 25 juni sd 25 juli = 30 hr
 Return produk : 5.93125% pa
(rumus 1)

 Bagi hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt x 30 x 5.93125 / (365x100) = 24.375

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• Hasil nisbah umum 24.375
• Tambahan: (80-65)/65 x 24.375 5.625
• Total 30.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 74

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 37


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x % return total pendptan)


------------------------------------------------------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Deposito Mudharabah Ahmad


Perhitungan Bagi Hasil Individu

 Saldo rata tabungan : Rp. 5 jt


 Hari Investasi (hari) : 25 juni sd 25 juli = 30hr
 Return total pendptan : 9.125 % pa
(rumus 2)

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt x 30 x (0.65 x 9.125) / (365x100) = 24.375

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 5 jt x 30 x (0.80 x 9.125) / (365 x100) = 30.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 75

So rata2 harian rek


x H I per mil x Nisbah nasabah
1.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad


Perhitungan Bagi Hasil

 Saldo rata tabungan : Rp. 5 jt


Individu (rumus 3)

 Hari Investasi (hari) : 25 juni sd 25 juli = 30 hr


 H.i.per-mil : Rp. 7,5

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt x 7,5 x 0,65 = 24.375

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 5 jt x 7,5 x 0,80 = 30.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 76

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 38


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Rumus Lain :
Saldo rata rek Indv
------------------------------- x Pedpt kelompok produk
Total saldo produk
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Perhitungan Bagi Hasil

 Perhitungan Simpanan Berjangka Ahmad


Individu (rumus 4)

 Saldo Sim-ka Ahmad : 5 jt


 Total Saldo produk : 20 jt
 Hasil pendpt kel produk : 97.500

 Bagi Hasil Ahmad (nisbah 65)


• 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.365

 Bagi Hasil Ahmad (mis : nisbah 80)


• 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 30.000)
Catatan :
1. Hanya dipergunakan jika seluruh indikator sama, khususnya nisbah dan jangka waktu

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 77
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Jawaban
Perhitungan Bagi Hasil
Deposito Mudharabah
Tutup Buku

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 78

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 39


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Perhitungan Deposito Mudharabah (tutup buku akhir


bulan)
Penempatan simpanan berjangka satu bulan pada
tanggal 25 Juni
Tutup buku akhir bulan pada tanggal 29 Juni

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 79

Perhitungan bagi hasil akhir bulan


Pembayaran bagi hasil
Pembayaran bagi hasil 25 s/d 30 01 s/d 25 Juli dengan
indikasi rate Juli 10%
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

April dengan indikasi rate April -


10% (atau hi permil-Rp. 125,- (atau hi permil – Rp. 80,-
Pembayaran bagi hasil Pembayaran bagi hasil
01 s/d 31 Mei dengan 01 s/d 30 Juni dengan
31 Maret 30 April indikasi rate Mei - 6% 31 Mei indikasi rate Juni - 8% 30 Juni 31 Juli
(atau hi permil – Rp. 75,- (atau hi permil – Rp. 90,-

25 April 25 Juli
25 Mei 25 Juni

Tgl pembukaan Tgl ulang bukan (tidak ada Tgl ulang bukan (tidak ada Tgl jatuh tempo (tidak ada
deposito pembayaran bagi hasil) pembayaran bagi hasil) pembayaran bagi hasil)

Tgl tutup buku (indikasi rate 8%)


(hi per mil – Rp. 90)
Tgl tutup buku (indikasi rate 10%)
(hi per mil – Rp.125)
Tgl tutup buku (indikasi rate 6%) Tgl tutup buku (indikasi rate 7%)
(hi per mi – Rp. 75) (hi per mil – Rp. 80)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 80

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 40


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

So rata2 harian rek x HBH x % return produk


----------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad


 Saldo rata tabungan : 5 jt
Perhitungan bagi hasil

 Hari investasi (hari) : 25 juni sd 29 juni = 4 hr


Individu (rumus 1)

 Return produk : 5.93125% pa

 Bagi hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt x 4 x 5.93125 / (365x100) 3.250

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• Hasil nisbah umum 3.250
• Tambahan: (80-65)/65 x 3.250 750
• Total 4.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 81

So rata2 harian rek x HBH x (nisbah nasabah x % return total pendptan)


------------------------------------------------------------------------------------------------
365
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Depsoito Mudharabah Ahmad


 Saldo rata tabungan : Rp. 5 jt
Perhitungan Bagi Hasil

 Hari Investasi (hari) : 25 juni sd 29 juni = 4 hr


Individu (rumus 2)

 Return total pendptan : 9.125 % pa

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt x 4 x (0,65 x 9.125) / (365x100) = 3.250

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 5 jt x 4 x (0.80 x 9.125) / (365x100) = 4.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 82

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 41


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

So rata2 harian rek


x H I per mil x Nisbah nasabah
1.000
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

 Bagi Hasil Deposito Mudharabah Ahmad


Perhitungan Bagi Hasil

 Saldo rata tabungan : Rp. 5 jt


Individu (rumus 3)

 Hari Investasi (hari) : 25 juni sd 29 juni = 4 hr


 H.i.per-mil : Rp. 7,5

 Bagi Hasil dengan nisbah : 65%


• 5 jt / 1000 x 7,5 x 0,65 = 24.375 (seharusnya 3.250)

 Bagi Hasil dengan nisbah : 80%


• 5 jt / 1000 x 7.5 x 0,80 = 30.000 (seharusnya 4.000)
Catatan:
1. Hanya dipergunakan jika seluruh indikator sama => jangka waktu investasi sama dengan dalam tabel

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 83

Perhitungan bagi hasil dengan rumus baru


Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Rumus perhitungan bagi hasil individu rekening (penyempurnaan)


So rata2 harian rek Lama pengendapatan dana
---------------------- x H I per mil x Nisbah nasabah x --------------------------------
1000 “n” hari (hari distribusi)

 Bagi hasil dengan nisbah normal (65)


(5.000.000/1000) x 7,5 x (65/100) x (4/30) = 3.250
 Bagi hasil dengan nisbah 80
(5.000.000/1000) x 7,5 x (80/100) x (4/30) = 4.000

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 84

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 42


Bank Umum Syariah – Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia

 Rumus Lain
Saldo rata rek Indv
------------------------------------ x Pedpt kelompok produk
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Total saldo produk


Perhitungan Bagi Hasil

 Perhitungan Simpanan Berjangka Ahmad


Individu (rumus 4)

 Saldo Sim-ka Ahmad : 5 jt


 Total Saldo produk: 20 jt
 Hasil pendpt kel produk : 97.500

 Bagi Hasil Ahmad (nisbah 65)


• 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 3.250)

 Bagi Hasil Ahmad (mis : nisbah 80)


• 5 jt / 20 jt x 97.500 = 24.375 (seharusnya 4.000)

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 85

Analisis Distribusi Hasil Usaha


Rek Abdullah Rek Achmad dst
33.750
Wiroso – Akuntansi Perbankan Syariah – Implementasi PAPSI 2013

Pendapatan Dana Wadiah


Pendapatan Penyaluran dana

Akrual 525.000
Rp……. Kel Nasabah
101.250

Dana dari DPK


Tabungan
1.125.000
Rp……

225.000

Bank Syariah
123.750
Dana Mdh
Pendapatan 600.000 Bank Syariah
Dep 1 bl
cash basis
150.000
1.500.000

dst Nasabah

Dana Lainnya
375.000
Dep amir Dep Hasan dst

Bumi LPPI, April 2016 © LPPI - ICDIF - Perhitungan Pembagian Hasil Usaha 86

LPPI - ICDIF – Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah 43


Lembaran ini sengaja dikosongkan
SOAL - SOAL STUDY KASUS

SOAL STUDY KASUS


AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 1


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Mobil Ismail

Untuk memperlancar usaha pengangkutan yang dimiliki Ismail membutuhkan


sebuah mobil seharga Rp. 250.000.000,- Atas rencana tersebut Ismail hanya
memiliki uang sebesar Rp. 130.000.000,-- yang dipergunakan sebagai uang
muka pembelian mobil tersebut. Atas kebutuhan Ismail tersebut Bank Syariah
menyetujui untuk memberikan pembiayaan dengan mengharapkan return setara
21% Pembayaran angsuran dilakukan secara merata selama jangka waktu
angsuran.

Pertanyaan :
a. Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya
b. Buatlah tabel angsuran untuk bank syariah jika pengakuan
keuntungan murabahah dilakukan dengan metode anuitas. Tingkat
imbalan efektif (EIR) sebesar 3.06185% (kontraktual sebesar
3.06185%
c. Buatlah tabel angsuran untuk bank syariah jika pengakuan
keuntungan murabahah dilakukan dengan metode proporsional

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 2


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Alat pertanian

Abdullah seorang petani bawang di Brebes memerlukan alat-alat pertanian untuk


mendukung usaha yang dilakukan dengan data sebagai berikut:
a. Nama barang : Alat pertanian (traktor dan cangkul)
b. Harga barang : Rp. 270.000.000,--
c. Penyerahan barang : Di Brebes
Untuk keperluan tersebut Abdullah mendatangi Bank Syariah dan telah
menyiapkan uang tunai sebesar Rp. 30 juta sebagai uang muka dan bersedia
untuk mengangsur selama setahun (12 kali) dan akan melakukan pelunasan
segera setelah panen bawang
Bank Syariah mengahrapkan return sebesar 20% dan keuntungan disepakati
sebesar Rp. 36 juta

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 3


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Zulkarnain

Pada tanggal 1 Januari 2013, PT. Bank Syariah memberikan pembiayaan


murabahah kepada nasabah Zulkarnain, dengan data sebagai berikut (dalam
jutaan rupiah):
Harga pokok barang yang di mubahahkan Rp. 1. 000
Margin yang disepakati bersama Rp. 200
Jangka waktu pembiayaan 1 tahun
Propisi pembiayaan (administrasi) Rp. 12
Beban bank yang berkaitan dengan pembiayaan Rp. 5
Pembayaran angsuran pembiayaan (pokok dan margin) dilakukan secara
bulanan sesuai dengan jadual angsuran yang disepakati
Pengakuan keuntungan murabahah dilakukan dengan metode anuitas. Tingkat
imbalan efektif sebesar 2.537% (kontraktual sebesar 2.440%)

Pertanyaan :
a. Buat tabel angsuran murabahah dengan data tersebut diatas.
b. Buat tabel angsurannya, jika angsuran pertama, kedua dan ketiga
nasabah hanya mampu membayar angsuran masing-masing
sebesar Rp. 30. Dengan tingkat imbalan efektif sebesar 1,637%
c. Hitung besarnya Cadangan Kerugian Penurunan Nilainya, jika pada
tanggal 31 Maret, debitur tidak membayar pokok dan bunga Sisa
angsuran pada bulan-bulan berikutnya, sesuai skedul angsuran

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 4


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Murabahah Hasanudin

Pada tanggal 1 Januari 2013, PT. Bank Syariah memberikan pembiayaan


murabahah kepada nasabah Hasanudin, dengan data sebagai berikut (dalam
jutaan rupiah):
Harga pokok barang yang di mubahahkan Rp. 1.200
Margin yang disepakati bersama Rp. 240
Jangka waktu pembiayaan 1 tahun
Propisi pembiayaan (administrasi) Rp.12
Beban bank yang berkaitan dengan pembiayaan Rp. 5
Pembayaran angsuran pembiayaan (pokok dan margin) dilakukan secara
bulanan dengan jadual angsuran prorata (pokok dan margin). Tingkat imbalan
efektif sebesar 3.049%

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 5


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Mesin Giling Gabah

Bank Syariah menerima pesanan barang Sulaiman berupa mesin penggilingan


gabah merk Kubota 70 PK. Atas pesanan tersebut Bank Syariah melakuka
pengadaan barang dengan harga sebesar Rp. 120.000.000,-- (seratus dua puluh
juta rupiah) dan atas pembelian itu Bank Syariah mendapat diskon 5% dari harga
barang. Beban lain yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian barang
tersebut sebesar Rp. 5.000.000,-- Atas pembelian tersebut Bank Syariah
membayar uang muka kepada pemasok sebesar Rp.20.000.000--
Bank Syariah melakukan akad murabahah dengan Sulaiman dengan data
sebagai berikut:
a) Sualiman membayar uang muka kepada Bank Syariah sebesar
Rp.19.000.000
b) Keuntungan yang disepakati setara dengan 20%
c) Pembayaran dilakukan secara angs merata selama 5 kali

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 6


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : Alat Kedokteran dr Achmad Fajri

1. Bank Syariah melakukan transaksi jual beli alat-alat kedokteran dengan dr.
Achmad Fajri penyerahan dilakukan di rumah dokter, dengan data-data
sebagai berikut:
a. Harga alat-alat kedokteran sebesar Rp. 137.500.000 dan atas
pembelian tersebut suplier memberikan potongan sebesar Rp.
2.500.000,- ongkos angkut yang harus dibayar oleh Bank Syariah
sebesar Rp. 5.000.000.
b. Sebagai tanda keseriusan dokter Achmad Fajri memberikan uang
muka sebesar Rp. 40.000.000,-- dan atas jual beli alat kedokteran
tersebut disepakati keuantungan sebesar Rp. 20.000.000.
c. Pembayaran yang dilakukan oleh dr Achmad Fajri dilakukan secara
cicilan selama 10 kali angsuran selama setahun
2. Pada angsuran yang ke 6 dr Achmad Fajri melakukan pelunasan seluruh
hutangnya dan atas pelunasan tersebut bank syariah memberikan potongan
sebesar Rp 5 juta

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 7


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Pedagang kelontong Siti Aminah

Siti Aminah pedagang kelontong membutuhkan modal kerja untuk


mengembangkan usahanya sebesar Rp. 50 juta. Bank Syariah mengharapkan
return setara dengan 20 %
Dari pengalaman yang selama ini dimiliki, hasil penjualan per bulan Rp. 10 juta
dan Siti Aminah memiliki kemampuan untuk mengembalikan dana tersebut
sebesar Rp. 5 juta per bulan. Rencana pengembalian dilakukan sekaligus pada
bulan ke 10

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 8


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Anak nelayan Hasan

Hasan seorang nelayan di Belawan, memiliki tiga orang anak dimana salah
satunya akan masuk SMA dan membutuhkan dana sebesar Rp. 5 juta
Untuk keperluan tsb Hasan mendatangi Bank Syariah, dan disepakati Bank
Syariah akan membantu keperluan Hasan tersebut. Bank Syariah menentukan
return setara dengan 20%

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 9


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Perusahaan Tempe “Gurih”

Perusahaan tahu tempe ”Gurih” membutuhkan tambahan modal kerjanya berupa


bahan baku (kedelai kualitas super) sebesar Rp. 100.000.000,-- untuk jangka
waktu setahun. Bank Syariah mengharapkan keuntungan setara dengan 20%
Berdasarkan informasi yang diperoleh, rata-rata penjualan selama setahun
sebesar Rp. 275.000.000, rata-rata pembelian bahan baku sebesar Rp.
150.000.000, pembayaran biaya tenaga kerja dan biaya lainnya untuk produksi
sebesar Rp. 75.000.000. Nasabah memiliki kemampuan pembayaran
kewajibannya sebesar Rp. 10.000.000 per bulan
Berdasakan catatan yang dimilik oleh pengusaha tahu tempe tersebut diperoleh
data-data penjualan yang dilakukan sebagai berikut

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

Penjualan 12.000.000 8.000.000 14.000.000

HPP 7.000.000 7.000.000 8.000.000


Laba kotor 5.000.000 1.000.000 6.000.000
Beban 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Laba bersih 2.000.000 (2.000.000) 3.000.000

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 10


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus :Rumah Slamet Widodo

1. Slamet Widodo memiliki kaving siap bangun seluas 200 m2 yang akan
dibangun dengan perhitungan kebutuhan sebagai berikut:
2. Kebutuhan bahan material

Bahan volume Harga (rp) Jumlah (rp)


Kayu kamper medan 50 m3 1.000.000/m3 50.000.000
Bata merah 10.000 bh 5.000/bh 50.000.000
Semen 200 zak 50.000/zak 10.000.000
Genteng 1.000 bh 10.000/bh 10.000.000
Pasir 20 truk 500.000 10.000.000
Dst
jumlah 130.000.000
3. Kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan rumah tersebut sebesar
Rp.70.0000.000
4. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kontraktor yang merupakan
langganan komplek tersebut bersedia untuk mengerjakan rumah tersebut
dengan pembayaran sebagai berikut:
a. Tahap pertama sebesar 30%
b. Tahap kedua sebesar 50%
c. Tahap terakhir sebesar 20%
5. Bank syariah mengharapkan return sebesar 20%
6. Slamet Widodo memiliki kemampuan untuk membayar rata-rata per bulan
sebesar Rp.10.000.000,-- dengan jangka waktu pembayaran selama 24
bulan
7. Uang muka yang disediakan slamet widodo sebesar Rp.30.000.000

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 11


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Koperasi Sejahtera

Bank Syariah sepakat dengan Koperasi ”Sejahtera” untuk menjalankan akad


kerja sama untuk jangka waktu 2 tahun, dimana Bank Syariah memberikan
modal sebesar Rp. 2 Milyard untuk penjualan sepeda motor kepada anggotanya
sebanyak 200 unit masing-masing on the road seharga Rp. 10 juta. Kepada
anggotanya koperasi memperoleh keuntungan sebesar 24% dan pembayaran
dilakukan angsuran selama setahun. Pembagian hasil usaha disepakati Bank
Syariah sebesar 60% dan Koperasi Sejahtera 40%
Pengembalikan modal akan dilakukan secara sekaligus setelah akad berakhir
Bank Syariah memproyeksikan pendapatan bagi hasil setiap bulan dari koperasi
sebesar Rp. 24.000.000,-- (perhitungan 60% x (24% x 2 M) = 24.000.000)
Angsuran pertama sampai dengan bulan ke enam berjalan lanncar (semua
anggotanya membayar tepat waktu) tetapi pada bulan tujuh, koperasi
melaporkan bahwa karena bersamaan dengan Idul Fitri dan Natal 30% dari
anggotanya tidak melakukan pembayaran

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 12


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : Program KPR Mandiri

Bank syariah sepakat melakukan kerja sama dengan nasabah atas kepemilikan
rumah program KPR Mandiri dengan harga perolehan sebesar Rp. 120 juta
kontribusi sbb:
Bank syariah Nasabah
Kepemilikan modal Rp. 60 juta Rp. 60 juta
Pembagian hasil usaha 60% 40%
Bank Syariah memberikan kuasa kepada nasabah untuk mengelola rumah
tersebut (nasabah sebagai mitra aktif dan bank syariah sebagai mitra pasif)
Rumah tersebut disewakan dengan masa sewa selama 5 tahun dan
mengharapkan keuntungan sebesar 20%. Dalam pembagian hasil usaha tidak
diperhitungkan biaya pemeliharaan, perbaikan dan biaya penyusutan rumah
tersebut Hasil usaha yang menjadi hak nasabah dipergunakan untuk
pengembalian modal Bank syariah

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 13


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : truk

Bank Syariah memiliki dua buah truk dengan harga perolehan masing-masing
sebesar Rp. 120 juta. Bank menetapkan kebijakan masa penyusutan truk selama
5 tahun. Atas permintaan nasabah, bank syariah mensepakati hal-hal sbb :
A. truk pertama disewakan tanpa opsi pemindahan kepemilikan
selama setahun dengan return setara dengan 25%.
B. truk kedua disewakan dengan opsi pemindahan kepemilikan
selama 2 tahun dengan return setara dengan 20%.
Pembayaran harga sewa dilakukan setiap tanggal 15

Pertanyaan :
Prinsip apa yang dipergunakan dan bagaimana perhitungannya

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 14


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : KPR Syariah


Bank Syariah memiliki produk KPR Syariah dengan data sebagai berikut:
Harga satu unit rumah sebesar Rp. 500.000.000,-- yang akan dikerjakan oleh
developer ”PT WIJAYA” dengan tahapan pembayaran:
a) Uang muka saat akad ditanda tangani sebesar Rp. 25.000.000,--
b) Progres 10% sebesar Rp. 50.000.000,-
c) Progres 50% sebesar Rp. 200.000.000,--
d) Progres 100% sebesar Rp. 250.000.000
Adapun data-data atas rumah tersebut menyebutkan kebutuhan material sebesar
Rp. 380.000.000,-- tenaga kerja dan keuntungan pengembang sebesar
Rp.120.000.000,--
Nasabah memiliki uang tunai sebesar Rp. 140.000.000 dan bank syariah
mengharapkan return setara 25%. Nasabah memiliki kemampuan untuk
membayar angsuran selama 5 tahun dengan angsuran secara merata Harga
pasaran rumah tersebut jika disewakan sebesar Rp. 45.000.000
Atas transaksi tersebut bank syariah menetapkan biaya admintrasi sebesar Rp.
30.000.000 dan biaya untuk notaris sebesar Rp. 2.000.000,--

Pertanyaan:
a) Prinsip syariah apa yang tepat atas kebutuhan nasabah tersebut
b) Buat perhitungan sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 15


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : Modal kerja syariah


Bank syariah ingin membiayai modal kerja kepada Hasan seorang pedagang
kelontong dengan data-data sebagai berikut:
1) Dari informasi yang diperoleh rata-rata bulanan menunjukkan bahwa :
a. rata penjulan yang dilakukan sebesar Rp. 60.000.000
b. Barang dagangan awal bulan sebesar Rp. 10.000.000,-
c. Pembelian yang dilakukan sebesar Rp. 35.000.000,-- dengan
memperoleh diskon pembelian barang sebesar Rp. 2.000.000 dan
mengeluarkan biaya transportasi atas pembelian barang tersebut
sebesar Rp. 7.000.000,-- dan barang dagangan akhir bulan sebesar
Rp. 5.000.000,--
2) Atas kebutuhan tersebut bank syariah menyetujui pembiayaan sebesar
Rp.100.000.000,-- untuk modal kerja (pembelian barang dagangan
sebesar Rp. 80.000.000,-- dan uang tunai sebesar Rp. 20.000.000,-) dan
bank syariah mengharapkan return setara dengan 36%. Nasabah memiliki
kemampuan untuk membayar angsuran selama setahun secara merata.
Nasabah memiliki uang tunai sebesar Rp. 20.000.000,--
3). Setelah usaha berjalan diperoleh data-data (sesuai laporan nasabah)
sebagai berikut:
Bulan -1 Bulan-2 Bulan-3
Penjualan 60.000.000 32.000.000 100.000.000
Harga Pokok Penjualan (45.000.000) (30.000.000) (75.000.000)
Laba kotor 15.000.000 2.000.000 25.000.000
Beban-beban (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000)
Laba bersih 10.000.000 (3.000.000) 20.000.000

Pertanyaan:
c) Prinsip syariah apa yang tepat atas kebutuhan nasabah tersebut
d) Buat perhitungan sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 16


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : Pegawai Negeri


Dalam perbankan konvensional memilik produk kredit multiguna, yang
diperuntukkan pegawai negeri. Atas kredit tersebut nasabah mempergunakan :
a. Kebutuhan renovasi rumah sebesar Rp. 10.000.000,--
b. Biaya sekolah anak sebesar Rp. 5.000.000,--
c. Modal kerja toko kelontongnya sebesar Rp. 6.000.000
Sebagai pegawai negeri nasabah memiliki gaji sebesar Rp. 6.000.000,-- Bank
menetapkan kebijakan hanya membiayai sebesar 30% dari gaji yang diterima
dan nasabah memiliki kesanggupan untuk melakukan pembayaran angsuran
selama setahun.Dari toko kelontongnya diperoleh data penjualan rata-rata per
bulan sebesar Rp. 8.000.000 dengan harga pokok penjualan sebesar Rp.
5.000.000,--
Berdasarkan data-data tersebut bank syariah bersedia untuk memberikan
pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah dan atas pembiayaan tersebut bank
syariah mengharapkan return setara 10%
Pertanyaan:
e) Prinsip syariah apa yang tepat atas kebutuhan nasabah tersebut
f) Buat perhitungan sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 17


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study kasus : kerja sama


Bank Umum Syariah Amanah menyetujui pembiayaan sebesar Rp.
100.000.000,- yang diajukan oleh BPRS Mitra Umat atas kebutuhan modal
sebesar Rp.165.000.000. dan mengharapkan return setara 13,2 %.
Dana tersebut dipergunakan oleh BPRS Mitra Umat untuk pembiayaan kepada
beberapa pegawai negeri atas pembelian sepeda motor sebesar
Rp.110.000.000,- dan untuk kepentingan biaya pendidikan sebesar Rp.
55.000.000,-- dalam angka waktu pembiayaan selama setahun dimana setiap
bulan Idhul Fitri membebaskan pembayaran angsuran serta mengharapkan
return setara 20%

Pertanyaan:
a) Prinsip syariah apa yang tepat atas kebutuhan nasabah tersebut
b) Buat perhitungan sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 18


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Study Kasus : Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Bank Syariah

Hitung pembagian hasil usaha perbankan syariah dengan data-data sebagai berikut:

Sumber dana Penyaluran dana Pendapatan


cash basis

Prinsip Wadiah Saldo Rata2 Prinsip Bagi Hasil

Tabungan wadiah 20.000.000 Pembiayaan Mudharabah 30.000.000 700.000

Giro wadiah 30.000.000 Pembiayaan Musyarakah 40.000.000 800.000

Sub total 50.000.000 Sub total 70.000.000 1.500.000

Prinsip Mudharabah Prinsip Jual Beli

Deposito Mudharabah 80.000.000 Murabahah 50.000.000 800.000

Tabungan Mudharabah 70.000.000 Salam & Salam Paralel 20.000.000 400.000

Sub total 150.000.000 Istishna & Istishna Pr 20.000.000 400.000

Sub total 90.000.000 1.600.000

Prinsip Ujroh (Sewa)

Ijarah & IMB 50.000.000 600.000

Sub total 50.000.000 600.000

Lainnya

Sertifikat IMA 40.000.000 300.000

Total Penyaluran 250.000.000 4.000.000

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 19


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Informasi tambahan deposito mudharabah

Jenis dana Saldo rata2 Nisbah SM Nisbah MD

Deposito Mudharabah

1 bulan 40.000.000 60 40

3 bulan 20.000.000 65 35

6 bulan 15.000.000 70 30

12 bulan 5.000.000 75 25

Tutup buku dilakukan pada tgl 30 Juni


dan hari perhitungan bagi hasil : 30 hari (riil hari)

Pertanyaan (1):
1. Buatlah perhitungan pembagian hasil usaha (profit distribution)
2. Hitung indikasi rate (return) untuk masing-masing kelompok dana
3. Hitung indikasi rate dari total pendapatan.

Hitung Bagi Hasil untuk rekening tabungan berikut:


Apabila Mustafa memiliki saldo rata-rata dalam rekening tabungan
mudharabah sebesar Rp. 5.000.000,--
Pertanyaan (2):
1. Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah jika diberikan nisbah
normal (45)
2. Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Abdullah, jika diberikan special
nisbah yaitu 80 untuk nasabah dan 20 untuk bank syariah

Hitung Bagi Hasil Deposito dengan data sebagai berikut:


Ahmad tgl 25 Juni menginvestasikan uangnya dalam bentuk deposito
mudharabah sebesar Rp. 15.000.000,- untuk jangka waktu satu bulan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 20


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Pertanyaan (3):
Hitung bagi hasil yang diberikan kepada Ahmad jika:
A. Bagi Hasil dibayarkan dengan nisbah normal:
(1) pada ulang tanggal.
(2) setiap akhir bulan
B. Bagi Hasil dibayarkan dengan special nisbah (80 untuk nasabah dan 20
untuk bank)
(1) pada setiap ulang tanggal
(2) setiap akhir bulan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 21


SOAL - SOAL STUDY KASUS

Halaman ini sengaja dikosongkan

Akuntansi Perbankan Syariah halaman : 22


Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah

PERHITUNGAN PEMBAGIAN HASIL USAHA PERBANKAN SYARIAH


(Perhitungan pertama)

Jenis Simpanan Saldo Rata2 Pendapatan Porsi Penyimpan Dana Porsi Bank Syariah
Harian Nisbah Pendapatan Return Nisbah Pendapatan
A B C D E F G H
Tabungan Wadiah 20.000.000

Giro Wadiah 30.000.000

Tab Mudharabah 70.000.000 45 55

Deposito 1 bulan 40.000.000 60 40

Deposito 3 bulan 20.000.000 65 35

Deposito 6 bulan 15.000.000 70 30

Deposito 12 bulan 5.000.000 75 25

TOTAL 200.000.000

Prinsip Dasar Perbankan Syariah halaman : 1


Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah

Halaman ini sengaja dikosongkan

Prinsip Dasar Perbankan Syariah halaman : 2


Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah

PERHITUNGAN PEMBAGIAN HASIL USAHA PERBANKAN SYARIAH


(Perhitungan kedua)

Jenis Simpanan Saldo Rata2 Pendapatan Porsi Penyimpan Dana Porsi Bank Syariah
Harian Nisbah Pendapatan Return Nisbah Pendapatan
A B C D E F G H
Tabungan Wadiah --

Giro Wadiah --

Tab Mudharabah 70.000.000 45 55

Deposito 1 bulan 40.000.000 60 40

Deposito 3 bulan 20.000.000 65 35

Deposito 6 bulan 15.000.000 70 30

Deposito 12 bulan 5.000.000 75 25

TOTAL 150.000.000

Prinsip Dasar Perbankan Syariah halaman : 3


Perhitungan Pembagian Hasil Usaha Perbankan Syariah

Halaman ini sengaja dikosongkan

Prinsip Dasar Perbankan Syariah halaman : 4


Lembaran ini sengaja dikosongkan
Lembaran ini sengaja dikosongkan
Penulis mulai bekerja di Kantor Akuntan DRS I SOETIKNO
Semarang (1981). satu tahun (1982) di Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah , lima tahun (1982-
1986) di Citibank Jakarta, tujuh tahun (1987 – 1993) di
Bank Universal (Bank Permata), sebelas tahun (1993 –
2004) di Bank Muamalat Indonesia, Tim Penyusun PSAK
59 dan PAPSI – Akuntansi Perbankan Syariah ( 1999
sd 2006 ), Anggota Komite Akuntansi Syariah – IAI ( tim
penyusun PSAK syariah) (2006 sd 2010). Anggota Dewan Standar Akuntansi Syariah –
Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS-IAI) ( 2010 sd 2015), Saat ini penulis sebagai Dosen
FE dan Magister Akuntansi FE Universitas Trisakti Jakarta (2006 sd sekarang), Anggota
Dewan Penguji Sertifikasi Akuntansi Syariah – IAI (2008 sd sekarang), Partner dan
instruktur pada konsultan – ICDIF-LPPI, Batasa Tazkia, Pantarhai dan instruktur
pelatihan internal beberapa Bank Syariah. Karya tulis (1) Jual Beli Murabahah –
Yogyakarta: UII Press, 2005 (2) Akuntansi Perbankan Syariah (bersama Prof. Dr.
Sofian S. Harahap dan M. Yusuf, SE, MM) , Jakarta LPFE Usakti 2005. (3).
Penghimpunan dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, Jakarta Grasindo,
2005 (4) Business Syariah (bersama M. Yusuf SE, MM), Jakarta Mitra Wacana
Media, 2007 (5) Produk Perbankan Syariah, Jakarta - LPFE Usakti - 2009, (6)
Akuntansi Transaksi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jakarta – 2011 (7)
Prinsip Dasar Perbankan Syariah - E-Book, Risalah Juni 2012, Akuntansi
Perbankan Syariah Dalam Praktek di Indonesia – E-Book, Risalah Nopember 2014

International Center for Development in Islamic Finance


Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia
Jl. Kemang Raya No. 35 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp. +62 21 71792012 ext. 416, 389
Fax. +62 21 7195411
www.lppi.or.id

Anda mungkin juga menyukai