Seminar Akuntansi
Syariah
Kelompok 11
OUR TEAM
KELOMPOK 11 SEMAKSY
Lutfia Awaliyah N
Anna Amalia R
1199210045
M. Ikhsan S.A Ica Aulia 1199210094
1199210046 1199210093
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN SYARIAH (PSAK 101) TENTANG
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
PADA PT. BANK JABAR BANTEN SYARIAH
PERIODE 2019-2021
PENELITIAN KUANTITATIF
Latar Belakang
Operasional perbankan syariah tidak hanya seputar penghimpunan dana masyarakat untuk
disalurkan menjadi pembiayaan kepada kreditur. Namun ada hal yang juga sangat penting, yaitu
pelaporan transaksi keuangan selama perbankan syariah beroperasi. Pelaporan transaksi keuangan
dihimpun secara kolektif yang kemudian diolah menjadi laporan keuangan. Pelaporan keuangan
meliputi segala yang berkaitan dengan penyampaian informasi keuangan yang ada di Lembaga
Keuangan Syariah.
Di Indonesia, hukum yuridis formal yang mengatur penilaian kinerja perbankan termuat dalam
Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Pasal 1 ayat 4 yang berbunyi bahwa “Tingkat Kesehatan
Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja perbankan”.
Pengukuran kinerja keuangan menjadi hal wajib bagi perbankan untuk mengetahui kesehatan serta
kestabilan kondisi nyata dalam operasional perbankan syariah yang dalam penelitian ini penulis
membahas mengenai kinerja keuangan pada PT. Bank Jabar Banten Syariah periode 2019-2021.
Latar Belakang
Kinerja keuangan syariah tidak hanya sebagai alat ukur kesehatan perbankan syariah, namun juga
akan mempengaruhi akuntabilitas keuangan yang ada. Akuntabilitas perbankan syariah tercermin
melalui publikasi laporan keuangan, transparansi pengungkapan dan penyediaan akses data
keuangan untuk seluruh pihak yang berkepentingan juga masyarakat luas.
Sejauh ini, asosiasi profesi (Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)) telah menyusun Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) Syariah dengan proses penyusunan yang mengacu pada fatwa yang ditetapkan
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama indonesia. SAK Syariah memuat pengaturan akuntansi untuk
setiap transaksi Syariah yang ditetapkan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI. SAK Syariah
Tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah terdapat dalam PSAK 101. Meskipun sudah terdapat
ketentuan penyajian laporan keuangan dalam PSAK 101, realitanya tidak semua Lembaga Keuangan
Syariah optimal dalam penyajian laporan keuangannya.
Latar Belakang
Meskipun sudah terdapat ketentuan penyajian laporan keuangan dalam PSAK 101, realitanya
tidak semua Lembaga Keuangan Syariah optimal dalam penyajian laporan keuangannya. Priyastiwi
dalam penelitiannya pada 2019 mengungkapkan kinerja keuangan yang buruk mempengaruhi
penyajian laporan keuangannya, baik dalam ketepatan waktu maupun cara pengungkapan informasi
keuangan yang termuat di dalam laporan keuangan tersebut. Serta penelitian lain oleh Yayan
Musfita 2018 yang menemukan kejanggalan karena ketika melakukan penelitian tidak diperkenankan
mengakses laporan keuangan pada salah satu Lembaga keuangan Syariah dengan alasan laporan
keuangan merupakan dokumen rahasia.
M. Syafi’i Antonio dan irfan Syauqi Beik menyebutkan bahwa faktor penyajian laporan keuangan
dapat dipengaruhi oleh kinerja keuangan dimana ketika kinerja keuangan naik maka penyajian
laporan keuangan pun akan sesuai pedoman standar pencatatan keuangan begitupun sebaliknya
Rumusan Masalah
1 2 3
Seberapa besar pengaruh antara
Seberapa besar kinerja keuangan Seberapa besar penerapan Standar kinerja keuangan di PT. BJB Syariah
pada PT. BJB Syariah dengan Akuntansi Keuangan Syariah PSAK yang telah diukur menggunakan
menggunakan indikator SCnP 101 dalam laporan keuangan syariah indikator SCnP Model terhadap
Model? PT. BJB Syariah? penerapan SAK PSAK 101 Tentang
Penyajian Laporan Keuangan
Syariah?
Tujuan Penelitian
1 2 3
Untuk mengetahui penerapan Untiuk mengetahui ada tidaknya
Untuk mengetahui kinerja keuangan pengaruh antara kinerja keuangan
Standar Akuntansi Keuangan
pada PT. Bank Jabar Banten syariah di Pt. Bank Jabar Banten Syariah
Syariah PSAK 101 dalam laporan
dengan menggunakan indicator terhadap penerapan PSAK 101
keuangan syariah PT. Bank Jabar
SCnP Model Tentang Penyajian Laporan
Banten Syariah
Keuangan Syariah
Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama oleh (Yayan Musfita, 2020), dengan topik penelitian “Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Penerapan PSAK 101 di BMT Al Kifah Pekan Baru”. Hasil penelitian menunjukkan
tingkat profitabilitas yang rendah berpengaruh pada laporan yang disajikan dalam RAT 2018 di
BMT Al Kifah Riau yang tidak sesuai dengan PSAK 101 Tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah. Analisis dalam penelitian yayan mengungkapkan beberapa masalah dalam penyajian
laporan keuangan BMT Al Kifah Riau.
Penelitian ke dua yang penulis jadikan rujukan adalah penelitian (Priyastiwi dan Nunung, 2019)
dalam jurnal riset manajemen, Vol 6 No 2, Juli 2019. Penelitian ini membahas “Pengaruh Kinerja
Keuangan Daerah Terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dan Karakteristik
Daerah melalui internet”.
Penelitian Terdahulu
Penelitian ke tiga yang dijadikan referensi yaitu
(Purnomosidi, 2019) dalam penelitian ini yang
berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan Pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek” Penelitian ini membahas secara mendalam
“menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lamanya waktu yang dibutuhkan oleh
perusahaan dalam menyerahkan laporan keuangan auditan kepada Bapepam yang secara
kronologi mengikuti tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan perusahaan.”
Penelitian keempat membahas secara mendalam metode SCnP Model untuk pengukuran kinerja
keuangan oleh (Widiya Ratna Putri, 2013) meneliti tentang Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan
Bank Syariah Menggunakan Sharia Comformity And Profitability Model (SCnP) Periode 2009-
2012.
Penelitian terakhir yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh (Danang Wahyu
, 2018) telah melakukan studi dengan menganalisis “Pengaruh Kinerja Pengelola Keuangan Dan
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada
Pemerintah Kota Kediri”.
Landasan Teori
Akuntansi yaitu suatu kegiatan pencatatan, penyortiran, pengikhtisaran atau peringkasan dan penyajian transaksi
keuangan. Hal utama yang terkait dengan istilah akuntansi ialah pencatatan transaksi keuangan dari suatu unit
organisasi. Sedangkan akuntansi syari’ah adalah sistem akuntansi dengan prinsip keadilan, kebenaran dan
pertanggungjawaban dengan dasar hukum syari’ah yang sifatnya universal. Dalam hal ini Al Qur’an dan Hadits menjadi
acuan utama dalam akuntansi syari’ah. Di akuntansi syari’ah, pencatatan transaksi yang menurut syari’at islam terbebas
dari ketidakadilan dan merugikan orang lain, contohnya seperti yang tercantum dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat
282.
Tujuan akuntansi syari’ah ialah merealisasikan konsep tauhid hingga sampai kecintaan manusia kepada Allah swt, ketika
melakukan akuntabilitas atas setiap kejadian dan transaksi ekonomi, dan proses produksi oleh suatu organisasi.
Teori akuntansi syari’ah dapat diartikan sebagai kumpulan sistem akuntansi yang bersumber dari kandungan yang ada di
dalam Al Qur’an dan Hadits. Tujuannya sendiri yaitu untuk menjelaskan dan mengembangkan praktik akuntansi.
Sedangkan dalam pendekatan kuantitatif menurut (Hani Werdi, 2017) pembangunan konstruksi teori akuntansi syari’ah
dan penarikan gagasan didasarkan pada Alqur’an dan Hadits. Hal ini tidak dilakukan lewat pengamatan terhadap kegiatan
yang memiliki kesamaan ciri khas.
1. AKUNTANSI SYARIAH
Landasan Teori
Menurut “Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah”,
definisi dari bank syariah adalah “bank yang dalam menjalankan menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, bank Syariah dibagi menjadi dua
jenis yaitu bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah”. Bank umum
syariah adalah “bank yang bergerak dalam bidang jasa lalu lintas pembayaran,
sedangkan bank pembiayaan rakyat syariah tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran”.
3. KINERJA KEUANGAN
Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan metode Sharia Conformity and Profitability Model (SCnP Model)
untuk mengukur kinerja keuangan Syariah. Berdasarkan interpretasi peneliti, metode ini
merupakan metode yang paling tepat untuk penelitian ini, karena metode SCnP model
menggunakan dua interpretasi, interpretasi keuangan konvensional dan juga interpretasi
orientasi indeks kesesuaian terhadap sistem Syariah, serta metode ini juga mengimplementasikan
tujuan dan fungsi perbankan Syariah yaitu tujuan sosio-ekonomi perbankan syariah. Model SCnP
yang akan digunakan merupakan model penelitian penilaian kinerja keuangan perbankan syariah
yang telah dilakukan oleh Kuppusamy, Saleh, dan Samudhram pada tahun 2010.
PENELITIAN KUALITATIF
Latar Belakang
Seperti diketahui bahwa PSAK 102 digunakan untuk lembaga keuangan syariah dan koperasi
yang melakukan murabahah serta pihak yang melakukan transaksi murabahah. Pernyataan standar
akutansi keuangan 102 dikeluarkan pada tahun 2007 sebagai ganti dari PSAK 59: Akutansi
Perbankan Syariah. PSAK 102 secara ringkas mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian,
dan pengungkapan atas transaksi murabahah.
Rumusan Masalah
1 2
Bagaimana penerapan akuntansi
pembiayaan murabahah Apakah PT. Bank Jabar Banten telah
berdasarkan PSAK 102 pada PT Bank menerapkan PSAK 102 dengan
Jabar Banten Syariah kantor cabang benar?
Buah Batu Bandung?
Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama oleh (Astika dan Agusdiwana Suarni
(Astika & Suarni, 2018), dengan topik penelitian
“Analisis penerapan akutansi syariah berdasarkan PSAK 102 pada pembiayaan murabahah di PT BNI
Syariah Cabang Makasar”. Hasil penelitian menunjukkan menemukan perlakuan akutansi murabahah yang
belum sesuai dan menemukan perlakuan akutansi murabahah yang sudah sesuai.
Penelitian ke dua yang penulis jadikan rujukan adalah penelitian Feki Tamaria (Tamaria, 2019) dalam
penelitian ini membahas “Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 tentang
Pembiayaan Murabahah Pada PT.BPRS Amanah Bangsa Tapian Dolok Kota Pematang Siantar”. Hasil
penelitian ini menemukan perlakuan akutansi murabahah yang belum sesuai dan menemukan perlakuan
akutansi murabahah yang sudah sesuai.
Penelitian ke tiga yang dijadikan referensi yaitu Arfah Nidar Lubis (Lubis, 2019) dalam penelitian ini yang
berjudul “Analisis Kesesuaian Penerapan PSAK No.102 Pada Produk Kepemilikan Emas dan PSAK No. 107
Pada Produk Gadai Emas Pada PT. Bank Syariah Mandiri”.
Penelitian ini menemukan perlakuan akutansi murabahah yang belum sesuai pada pinjaman emas di
pegadaian dan menemukan perlakuan akutansi murabahah yang sudah sesuai pada pinjaman emas di
pegadaian.
Penelitian Terdahulu
Penelitian (Masita, Jamaluddin MD., Hj. Musviyanti (Masita, MD, & Musviayanti, 2007.)
membahas “Analisis Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Nomor 102”. Penelitian tersebut Menemukan perlakuan akutansi murabahah yang
belum sesuai dan Menemukan perlakuan akutansi murabahah yang sudah sesuai.
Penelitian terakhir yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Ian Saputra, Andika Rusli, Imran Ukkas (saputra, Rusli, & Ukkas, 2020)
telah melakukan studi dengan menganalisis “Analisis Penerapan Akutansi Syariah
Berdasarkan PSAK 102 tentang Pembiayaan Murabahah (Studi pada Bank Muamalat
Kota Palopo)”.
Landasan Teori
Murabahah merupakan bentuk kerja sama dalam hal jual beli yang sebelumnya telah
memberikan informasi harga perolehan dan keuntungan yang diambil. Praktek piutang
murabahah biasa dilakukan di bank syariah di mana bank akan menginformasikan terlebih
dahulu tentang nominal-nominal dalam perjanjian. Praktek piutang murabahah, bank tidak
menerima penyerahan barang artinya produsen langsung menyerahkan barang tersebut
kepada konsumen yang menerima fasilitas (Ismaulina, Putri, & Amanda, 2021).
1. PEMBIAYAAN MURABAHAH
Landasan Teori
Pada pengungkapan, penjual wajib mengungkapkan seluruh informasi yang diterima kecuali
harga perolehan aset murabahah dan janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan janji
yang telah disepakati. Berdasarkan PSAK 102, aset yang diperoleh dari transaksi murabahah
dihitung sesuai dengan biaya perolehan. Selisih antara harga beli yang disetujui dengan
biaya perolehan diakui sebagai murabahah tanguhan (iaiglobal.com).
Akad Murabahah
Pengakuan,
Pengukuran, Penyajian
dan Pengungkapan
PSAK 102 Murabahah
atas Transaksi
Murabahah
Kesimpulan
Metode Penelitian
A. B. D.
Objek Penelitian
Metode Penelitian
RAIN
RAIN
Teknik Pengumpulan Data
Analisis Akutansi untuk
Jabar BantenCLOUD
Syariah Kantor CLOUD
Cabang Buah Batu Bandung
UMBRELLA C. UMBRELLA
.
Sumber Data Penelitian
Thank u
KELOMPOK 11