1674 3809 1 SM PDF
1674 3809 1 SM PDF
Abstrak
Pelumas adalah salah satu elemen yang berpengaruh terhadap kinerja dari suatu motor.
Pelumas juga dapat digunakan sebagai media pendingin untuk menyerap panas pada
motor. Pada pemilihan pelumas perlu diperhatikan nilai viskositas dari
pelumas.Penelitian ini dilakukan untuk mempertahankan nilai viskositas pelumas pada
motor bantu kapal, hal ini dilakukan dengan memberikan tabung penukar kalor yang
berguna menyerap kalor dari pelumas. Air laut digunakan sebagai media penyerap kalor
dari pelumas, air laut dipilih sebagai media penyerap karena persediyaan air laut tidak
terbatas.Dari pengujian didapatkan untuk nilai viskositas kinematik pada mesin bantu
kapal yang menggunakan sistem pendingin pelumas sebesar 12.91 cSt dan untuk mesin
bantu kapal yang tidak menggunakan sistem pendingin pelumas 13.85 cSt dengan nilai
standar dari castrol sebesar 13.5 cSt, sedangkan pada sistem kerja pendingin pelumas
diperoleh data berupa banyak kalor rata-rata yang diserap yaitu 25.966 kJ/s sampai
45.944 kJ/s, hasil ini menujukan perpindahan kalor lebih banyak dari pada jumlah
perpindahan kalor yang diinginkan yaitu sebesar 35 kJ/s. Pada Aux Engine 1
penambahan sebanayak 30 liter, sedangkan pada Aux Engine 2 penambahan sebesar 60
liter.
Abstract
Lubrication is an element that effect engine performance and can be use as cooling
medium to absorb heat in the engine. In selecting lubricants, the viscosity of the lubricant
is important to be notice, as influential factor for lubrication performance in reducing
friction and absorb heat. This research is conduct to maintain the viscosity of the
lubricant on the auxiliary ship engine, by providing a heat exchanger tubes to absorb
heat from a useful lubricant. Seawater is use as the lubricant cooling media, the selection
of seawater as absorbing media is because the unlimited supply of the seawater. From the
viscosity kinematik test, it is obtained 12.91 cSt value on the ship auxiliary engines that
use Lube Cooling System, and 13.85 cSt for ship auxiliary engines that doesn’t used Lube
Cooling System with 13.5 cSt Castrol standard value. While on the cooling lubricant
working system gain the data of an average calor(heat) absorbed is 25,966 kJ/s to 45,944
kJ/s. This result demonstrates the calor (heat) that being transfer is more that the calor
(heat) transferred that being cool, that is 35 kJ/s. On Aux Engine 1 the increasing is 30
liters, while on Aux Engine 2 the increasing is 60 liters.
Untuk tabung penukar kalor yang Tc1 = Temperatur air laut yang masuk
dipasang pada mesin bantu kapal adalah (oC)
jenis selongsong tabung dengan dua lin- Tc2 = Temperatur air laut yang keluar
tasan. Maka untuk laju aliran air laut (oC)
dalam pipa dapat dihitung berdasarkan
persamaan (5) berikut[5]: Perhitungan Beda Temperatur Rata-
ṁsw = n.𝜌.v.Ai (5) rata (LMTD)
Karena semua temperatur
Sedangkan untuk menghitung kecepatan diketahui maka untuk LMTD (Log Mean
air rata-rata menggunakan persamaan (6) Temperature Difference)dapat dihitung
berikut[5]: dengan persamaan (9) berikut[5]:
Wsw
v = (6)
𝑛.𝜌.𝐴𝑖 LMTD = ∆Tm =
dimana : (𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐2 )−(𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐1 )
ṁsw = Laju aliran massa (kg/s) (9)
𝐿𝑛[(𝑇ℎ1 − 𝑇𝑐2 )/(𝑇ℎ2 − 𝑇𝑐1 )]
Wsw = Massa air laut (kg/s) Dimana :
n = Jumlah pipa ∆Tm = Beda Temperatur Rata-rata
𝜌 = densitas air (kg/m3) (LMTD) (oC)
v = Kecepatan air laut (m/s) Th1 = Temperatur pelumas yang masuk
Ai = Luas penampang pipa dalam (oC)
tabung (m2) Th2 = Temperatur pelumas yang keluar
(oC)
Sedangkan besar perpindahan kalor yang Tc1 = Temperatur air laut yang masuk
diperluan untuk fluida pendingin diberi- (oC)
kan pada persamaan (7) berikut[5]: Tc2 = Temperatur air laut yang keluar
q= (mc) . (csw) . (∆Tc) (7) (oC)
Pada Gambar 7 dijelaskan nilai vis- viskositas Aux Engine 1 yaitu 12.91 cSt
kostas pada pelumas yaang terdapat pada lebih rendah dari nilai viskositas pada
mesin bantu (Aux Engine). Nilai standar Aux Engine 2 yaitu 13.85 cSt dan nilai
viskositas kinematik (Biru) yang diberi- max viskositas standar yaitu sebesar 13.5
kan adalah 13.5 cSt. cSt. Penambahan jumlah pemakaian
Nilai viskositas pada mesin bantu 1 pelumas pada Aux Engine 1 lebih sedikit
(Merah) cenderung lebih rendah dari nilai dibandingkan pemakaian pada Aux
standar, hal ini dikarenakan pada mesin Engine 2, hal ini dilihat dari data
bantu 1 menggunakan sistem pendingin penambahan selama 1 minggu. Pada Aux
pelumas, sedangkan pada mesin bantu 2 Engine 1 penambahan sebanayak 30 liter,
(Hijau) nilai viskositas lebih tinggi karena sedangkan pada Aux Engine 2
tidak menggunakan sistem pendingin penambahan sebesar 60 liter.
pelumas. Pada penelitian berikutnnya dapat
diperhatikan faktor temperatur kalor pada
SIMPULAN DAN SARAN ruang bakar motor bantu, karena nilai
viskositas pelumas dipengaruhi tempe-
Prinsip kerja dari sistem pendingin ratur kalor pada ruang bakar motor bantu.
pelumas pada mesin bantu 1 kapal yaitu
dengan cara mengalirkan air laut dari sea
cheast yang dipompa menggunakan pom- DAFTAR PUSTAKA
pa sentrifugal untuk dialirkan ke tabung
penukar kalor. Didalam tabung penukar [1] Sharma,V., Nirmal Kumar, R.,
kalor air laut digunakan untuk men- K.Thamilarasan, Bhaskar,G. Vijay,
dinginkan pelumas yang keluar dari danDevra , Bhavesh. 2014.”Heat
mesin sebelum kembali ke tangki pelu- Reduction FromIc Engine By Using
mas. air laut kemudian keluar dari tabung Al2o3Nanofluid In Engine Cooling
penukar kalor kemudia keluar dari kapal System”. American Journal of
melalui pipa pembuangan. Perpindahan Engineering Research (AJER).
kalor menyeluruh dari hasil perhitungan Vol.03, No.04, pp-173-177.
yang diperoleh menunjukan nilai perpin- [2] Hidayat,Taufiq. 2015.”Modifikasi
dahan sebesar 25.966 kJ/s sampai 45.944 Sistem Pendinginan (Sirip Dan Air)
kJ/s, hasil ini menujukan perpindahan Pada Saluran Pelumas Sepeda
kalor lebih banyak dari pada jumlah Motor”. Jurnal AUTINDO Politeknik
perpindahan kalor yang diinginkan yaitu Indonusa Surakarta. Vol.1, No.2, pp.
sebesar 35 kJ/s.Hasil nilai uji pelumas 34 – 41.
yang dilakukan Menunjukan nilai visko- [3] Effendi, M. Syafwansyah dan
sitas pada pelumas Aux Engine 1 lebih Adawiyah, Rabiatul. 2014.
baik dibandingkan pada Aux Engine 2, “Penurunan Nilai Kekentalan Akibat
hal ini terlihat dari hasil pengujian Pengaruh Kenaikan Temperatur Pada