Anda di halaman 1dari 11

Journal of Vocational Education and Automotive Technology

ANALISIS PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM JENIS MERK


PELUMAS TERHADAP PUTARAN DAN TEMPERATUR MESIN
PADA HONDA BEAT FI
Prabawati Budi Utami1, Toni Setiawan2, Bayu Ariwibowo3
1
Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Otomotif
Universitas IVET
E-mail: prabawatibudiutami.56@gmail.com
2
Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Otomotif
Universitas IVET
E-mail: toniisetiawann@gmail.com
3
Pendidikan Vokasional Teknik Mesin Otomotif
Universitas IVET
E-mail: bayuariwibowo778@gmail.com

ABSTRAK

Prabawati Budi Utami. Analisis Penggunaan Berbagai Macam Jenis Merk Pelumas Terhadap Putaran dan
Temperatur Mesin Pada Honda Beat FI. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas IVET Semarang.
Januari 2020.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis pelumas Mesran SAE 20W-50,
Advance AX5 15W-40 dan MPX 2 4AT JASO 10W-30 terhadap temperatur mesin dengan putaran mesin 1500
rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm.
Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 3x3. Pengujian ini dilakukan di bengkel
kejuruan TBSM SMK Negeri 1 Sumber dengan menggunakan sepeda motor Beat FI. Pelumas yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Mesran SAE 20W-50, Advance AX5 15W-40 dan MPX 2 4AT JASO 10W-30 pada
putaran putaran 1500, 2500 dan 3500 rpm selama 10 menit.
Kesimpulan: (a) Pada putaran 1500 rpm temperatur mesin yang paling baik pendinginnya yaitu pelumas MPX 2
dengan suhu tertinggi 54 oC. Pada putaran 2500 rpm temperatur mesin yang paling baik pendinginnya yaitu
pelumas Mesran dengan suhu tertinggi 45oC. Pada putaran 3500 rpm temperatur mesin yang paling baik
pendinginnya yaitu pelumas MPX2 dengan suhu tertinggi 59 oC. (b) Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap
ketahanan viskositas pelumas pada putaran 1500 rpm temperatur pelumas yang paling baik yaitu pelumas
Mesran dengan suhu 74 oC, pada putaran 2500 rpm temperatur pelumas yang paling baik yaitu pelumas mesran
dengan suhu 86 oC, pada putaran 3500 rpm temperatur yang paling baik yaitu pelumas mesran dengan suhu 86
o
C.

Kata kunci: pelumas, putaran mesin, temperatur mesin

Vol. 2. No. 1. April 2020 73


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the effect of the use of lubricants Mesran SAE 20W-50, Advance AX5
15W-40 and MPX 2 4AT JASO 10W-30 on engine temperatures with engine speeds of 1500 rpm, 2500 rpm and
3500 rpm.
The research is an experimental research with 3x3 factorial design. This test was conducted at the vocational
workshop TBSM SMK Negeri 1 Sumber using Beat FI motorbikes. Lubricants used in this study were Mesran
SAE 20W-50, Advance AX5 15W-40 and MPX 2 4AT JASO 10W-30 at 1500, 2500 and 3500 rpm rotation for
10 minutes.
Conclusions: (a) At 1500 rpm the best engine coolant is MPX 2 lubricant with the highest temperature of 54 oC.
At 2500 rpm, the best engine coolant is Mesran lubricant with the highest temperature of 45oC. At 3500 rpm, the
best engine coolant is MPX2 lubricant with the highest temperature of 59oC. (b) Effect of lubricant base on
viscosity resistance of lubricant at 1500 rpm rotation the best lubricant temperature is Mesran lubricant with a
temperature of 74oC, at 2500 rpm the best lubricant temperature is mesran lubricant at 86 oC, at 3500 rpm
temperature the best is mesran lubricant with a temperature of 86 oC.

Keywords: lubricant, engine speed, engine temperatur

Vol. 2. No. 1. April 2020 74


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

PENDAHULUAN dari mesin. Konsumen beranggapan bahwa


Pertumbuhan industri otomotif di dengan merk yang bagus maka kualitas
Indonesia melesat secara signifikan. Pada pelumas semakin baik.
tahun 2018 produksi kendaraan bermotor Pelumas mesin dari berbagai macam
roda 2 telah menembus angka di atas 7 juta jenis merk sekarang ini dijual dengan
unit. Sebagian masyarakat memiliki berbagai macam tingkat viskositas atau
kendaraan bermotor sehingga peningkatan SAE. Namun bukan berarti pemilik mesin
populasi dan produksi kendaraan bermotor kendaraan bebas untuk memilih pelumas
tersebut berdampak pada meningkatnya yang diinginkan. Hal ini dikarenakan
kebutuhan pelumas dalam negeri dari pemilihan pelumas harus disesuaikan
tahun ke tahun. dengan spesifikasi mesin kendaraan yang
Sistem pelumas merupakan komponen dimiliki. Di daerah panas/tropis seperti di
yang penting dalam dunia otomotif. Pada Indonesia dianjurkan menggunakan
bidang permesinan otomotif, menurut pelumas dingin (W), sedangkan didaerah
Kosim & Siskayanti (2017), pelumas subtropis/dingin dianjurkan untuk
adalah suatu zat kimia yang umumnya memakai pelumas panas (S) (Darmanto,
berupa cairan yang diberikan di antara 2011). Sepeda motor yang menggunakan
benda yang bergerak dengan tujuan untuk mesin dengan teknologi yang lama
mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan sebaiknya tidak menggunakan pelumas
hasil destilasi minyak bumi yang memiliki yang encer dengan tingkat kekekntalan
suhu 105oC-135oC (Arisandi, Darmanto, & SAE 5W-40 atau SAE 0W-20. Hal ini
Priangkoso, 2012). Pemberian pelumas dapat menyebabkan menguapnya pelumas.
pada mesin menurut Perlindungan & Kental atau encer suatu pelumas dapat
Mursadin (2017) bertujuan untuk dilihat dari kode SAE yang dimiliki.
mengurangi keausan dan gesekan antar Semakin besar angka yang tertera, maka
komponen mesin. Lumbantoruan & semakin kental tingkat kekentalan pelumas
Yulianti (2016) menambahkan bahwa tersebut. Hubungan antara kode dan angka
selain berfungsi mengurangi gaya gesek, SAE pada pelumas sangatlah berpengaruh.
pelumas berfungsi untuk mendinginkan Hal ini dikarenakan kode yang dimiliki
dan mengendalikan panas yang menunjukkan karakteristik kinerja pelumas
dikeluarkan mesin serta mengendalikan pada suhu tinggi dan rendah. Mujiman
kotoran guna memastikan mesin bekerja (2011) menyatakan bahwa faktor
dengan baik. kekentatalan pelumas dalam penggunaan
Pelumas dasar mesin saat ini telah di harus disesuaikan dengan klasifikasi mesin
isi dengan berbagai macam jenis merk diantaranya menurut tipe, performa, dan
yang menawarkan beragam kualitas dan kebutuhan dalam penggunaan.
harga. Para produsen berlomba-lomba Mesin sepeda motor yang bekerja
menghadirkan produk yang dapat menarik pada kecepatan yang tinggi memerlukan
minat konsumen untuk menggunakan viskositas yang rendah dan begitu juga
produk pelumas yang telah diproduksi. Hal sebaliknya. Contohnya untuk sepeda motor
ini membuat para konsumen bingung Beat FI menurut buku reparasi yang
dalam memilih pelumas yang sesuai disarankan oleh pabrik pembuat yaitu
dengan spesifikasi mesin kendaraan yang menggunakan pelumas dengan kekentalan
dimilik. Kurangnya pengetahuan kode SAE 10W-30. Pelumas dengan kode
konsumen mengenai pelumas, maka SAE 10W-30 mempunyai sifat bisa tetap
sebagian besar konsumen memilih mengalir disuhu -30 o C, namun pada suhu
menggunakan pelumas berdasarkan merk tinggi kekentalannya hanya berkisar antara
dan tidak memperhitungkan kebutuhan 9,3 cSt hingga 12,5 cSt. Apabila sudah

Vol. 2. No. 1. April 2020 75


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

terlanjur salah menggunakan jenis pelumas Oleh karena penelitian ini memiliki
hingga terjadi penguapan, lebih baik untuk tiga faktor dan setiap faktor memiliki tiga
segera menggantinya dengan jenis pelumas tingkatan, maka penelitian ini disebut
yang sesuai. Hal ini bertujuan agar volume penelitian desain faktorial 3 x 3. Desain
pelumas di ruang mesin kembali ke dalam faktorial 3 x 3 memerlukan sembilan
jumlah yang normal. kelompok (group) sebagaimana dijelaskan
Pelumas yang tidak mudah mengalami pada tabel 1.
perubahan viskositas jika terjadi Tabel 1. Struktur Desain Faktorial 3 x 3
peningkatan temperatur merupakan
Faktor Faktor B
pelumas yang baik. Temperatur minyak
A B1 B2 B3
pelumas sangat berperan penting dalam
sebuah pelumasan pada mesin, karena A1 A1 B1 A1 B2 A1 B3
apabila temperatur minyak pelumas yang A2 A2 B1 A2 B2 A2 B3
terlalu tinggi akan mengakibatkan A3 A3 B1 A3 B2 A3 B3
kurangnya efisiensi dari pelumasan
tersebut. Adapun temperatur normal Subjek sampel yang digunakan pada
pelumasan yaitu 45°C-50°C dan penelitian ini adalah sepeda motor honda
temperatur tidak normalnya 50°C-70°C. Beat PGM FI, pelumas dengan viskositas
Berdasarkan penjelasan sebelumnya SAE 20W-50 (Mesran), SAE 15W-40
bahwa pelumas menjadi faktor penting (Advance AX5) dan SAE 10W-30 (MPX 2
dalam kinerja mesin, agar penggunaan 4AT JASO), Putaran mesin (1500 rpm,
minyak pelumas tidak menimbulkan 2500 rpm dan 3500 rpm).
kerugian atau pemborosan bagi pemakai, Hal yang dilakukan dalam tahap
maka pemilihan formulasi pelumas harus pengujian dan pengambilan data adalah:
sesuai dengan mesin serta kondisi a. Mempersiapkan alat bahan yaitu
kerjanya. Oleh karena itu, peneliti akan sampel pelumas dari setiap merk
meneliti tentang analisis pengaruh antara pelumas mineral, sintetik dan full
jenis merk pelumas dengan suhu mesin sintetik
untuk membandingkan jenis pelumas mana b. Memasang Injection pada kabel DCL
yang dapat mempertahankan suhu mesin c. Memasang termometrik pada mesin
dengan baik. d. Memasang tachometer pada kebel busi
e. Menghidupkan mesin motor
METODE PENELITIAN f. Menstabilkan putaran pada throttle
Pendekatan dalam penelitian ini adalah body secara bergantian dengan putaran
pendekatan kuantitatif, dengan metode 1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm
penelitian eksperimen. Metode penelitian g. Kemudian dilihat hasil pada alat yang
eksperimen menurut Sugiyono (2013) digunakan
merupakan metode penelitian yang h. Menghidupkan stopwatch dan
digunakan untuk mencari pengaruh mencatat hasilnya dalam waktu 10
perlakuan tertentu terhadap yang lain menit
dalam kondisi yang terkendalikan. i. Matikan mesin setelah mencapai
Pada penelitian eksperiment ini, waktu 10 menit
peneliti memilih menggunakan desain j. Untuk melakukan pengujian pada
faktorial karena peneliti tidak hanya ingin sampel berikutnya, dinginkan mesin
melihat efek dari variabel bebas terhadap sampai berada pada suhu ruangan
variabel terikat saja melainkan juga efek kembali
interaksi dari dua variabel bebas terhadap Teknik pengumpulan data pada
variabel terikat. penelitian ini dilakukan dengan cara
observasi (pengamatan). Pengamatan yang

Vol. 2. No. 1. April 2020 76


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

dilakukan pada penelitian ini b. MPX 2 4AT JASO 10W-30 rpm


menggunakan proses pengamatan 2500
terstruktur. Pengamatan terstruktur adalah Tabel 3. Hasil Perbandingan
pengamatan yang telah dirancang secara temperatur mesin dan temperatur pelumas
sistematis, tentang apa yang akan diamati, menggunakan pelumas MPX 2 dengan rpm
kapan dan dimana tempatnya. 2500
Teknik analisis data dimaksudkan Putaran Waktu Suhu Suhu
untuk mencari jawaban atas pertanyaan (menit) EOT Mesin
peneliti tentang permasalahan yang telah (OC) (OC)
dirumuskan sebelumnya. Teknik analisis 1 57 35
data yang digunakan pada penelitian ini 2 66 38
yaitu statistik deskriptif dengan penyajian 3 72 42
data berupa tabel dan grafik. 4 83 46
2500 5 87 49
HASIL DAN PEMBAHASAN rpm 6 90 52
Lokasi penelitian ini dilaksanakan 7 94 54
secara langsung di bengkel TBSM SMK 8 96 56
Negeri 1 Sumber pada tanggal 30 9 99 58
Desember 2019 sampai dengan tanggal 3 10 98 61
Januari 2020.
Pengujian terhadap suhu mesin dan c. MPX 2 4AT JASO 10W-30 rpm
suhu pelumas dilakukan pada putaran 3500
1500, 2500 dan 3500 untuk setiap jenis Tabel 4. Hasil Perbandingan
merk pelumas mineral, sintesis dan full temperatur mesin dan temperatur pelumas
sintesis. Pengambilan data dilakukan setiap menggunakan pelumas MPX 2 dengan rpm
1 menit sekali sampai 10 menit untuk 3500
sekali pengujian. Putaran Suhu Suhu
A. Hasil Penelitian Waktu EOT Mesin
a. MPX 2 4AT JASO 10W-30 rpm (menit) (OC) (OC)
1500 1 54 34
Tabel 2. Hasil Perbandingan 2 64 38
temperatur mesin dan temperatur pelumas 3 70 42
menggunakan pelumas MPX 2 dengan rpm 4 76 46
1500 3500 5 81 48
Putaran Waktu Suhu Suhu rpm 6 85 51
(menit) EOT Mesin 7 87 53
(OC) (OC) 8 90 55
1 39 28 9 92 57
2 50 31 10 94 59
3 58 35
4 65 39 d. Advance AX5 15W-40 rpm 1500
1500 5 69 42 Tabel 5. Data hasil pengujian
rpm 6 75 45 menggunakan pelumas Advance dengan
7 80 48 rpm 1500
8 84 50 Putaran Suhu Suhu
9 88 52 Waktu EOT Mesin
10 91 54 (menit) (OC) (OC)
1500 1 46 32

Vol. 2. No. 1. April 2020 77


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

rpm 2 54 34 g. Mesran SAE 20W-50 rpm 1500


3 62 38 Tabel 8. Data hasil pengujian
4 67 42 menggunakan pelumas Mesran dengan
5 70 45 rpm 1500
6 77 49 Putaran Suhu Suhu
7 82 52 Waktu EOT Mesin
8 87 55 (menit) (OC) (OC)
9 90 58 1 57 45
10 94 60 2 60 46
3 62 49
e. Advance AX5 15W-40 rpm 2500 4 64 52
Tabel 6. Data hasil pengujian 1500 5 66 54
menggunakan pelumas ADVANCE rpm 6 68 57
dengan rpm 2500 7 69 60
Putaran Suhu Suhu 8 70 62
Waktu EOT Mesin 9 72 63
(menit) (OC) (OC) 10 74 65
1 52 30
2 60 35 h. Mesran SAE 20W-50 rpm 2500
3 68 42 Tabel 9. Data hasil pengujian
4 76 48 menggunakan pelumas Mesran dengan
2500 5 84 52 rpm 2500
rpm 6 89 57 Putaran Suhu Suhu
7 92 59 Waktu EOT Mesin
8 95 62 (menit) (OC) (OC)
9 98 64 1 59 34
10 100 66 2 67 37
3 77 39
f. Advance AX5 15W-40 rpm 3500 4 80 41
Tabel 7. Data hasil pengujian 2500 5 88 43
menggunakan pelumas Advance dengan rpm 6 87 44
rpm 3500 7 86 45
Putaran Suhu Suhu 8 88 45
Waktu EOT Mesin 9 83 45
(menit) (OC) (OC) 10 86 45
1 56 35
2 67 37 i. Mesran SAE 20W-50 rpm 3500
3 74 38 Tabel 10. Data hasil pengujian
4 79 41 menggunakan pelumas Mesran dengan
3500 5 84 43 rpm 3500
rpm 6 87 45 Putaran Suhu Suhu
7 89 48 Waktu EOT Mesin
8 91 52 (menit) (OC) (OC)
9 94 69 1 51 32
10 96 70 2 63 39
3500
3 70 45
rpm
4 76 52
5 81 53

Vol. 2. No. 1. April 2020 78


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

6 84 56 a) Memiliki kekentalan yang sangat


7 87 59 stabil pada temperature rendah dan
8 90 61 tinggi
9 91 62 b) Tidak menyebabkan slip pada kopling
10 93 63 c) Tidak mudah teroksidasi dan
terdegradasi oleh radiasi panas dari
B. Pembahasan Hasil Penelitian mesin
Berdasarkan data hasil pengujian, d) Menjaga kebersihan mesin, serta
perbedaan kenaikan temperatur dengan mencegah terbentuknya deposit pada
berbagai macam merk pelumas akan piston
diuraikan sebagai berikut. e) Melindungi secara optimal mesin dari
korosi dan menjaga komponen mesin
a. Pelumas MPX 2 4AT JASO 10W-30 dari keausan
Pelumas MPX 2 4AT JASO 10W-30 f) Mampu meningkatkan akselerasi
diartikan sebagai kode kekentalan g) Komponen vital motor utamanya
pelumas. SAE adalah kepanjangan dari kopling dan rangkaian gear pada
society of automotive engineers, suatu transmisi lebih awet dan tahan lama
yang mengatur standarisasi, dimana angka Berdasarkan data yang telah disajikan
10 yang terletak sebalah kiri hurus W didapatkan hasil menit ke 1 pada putaran
adalah nilai kekentalan pelumas ketika 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
dingin. Sedangkan angka 30 di sebelah kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
kanan huruf W adalah nilai kekentalan rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
pelumas ketika mesin beroperasi pada suhu sebesar 1 oC. Menit ke 2 pada
temperatur kerjanya. putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
Pengaruh penggunaan pelumas MPX 2 kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
4AT JASO 10W-30 dengan putaran 1500 rpm ke 3500 rpm suhu tetap. Menit ke 3
rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm terhadap pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
temperatur mesin dapat diuraikan pada mengalami kenaikan suhu sebesar 7 oC,
grafik berikut ini. putaran 2500 rpm ke 3500 rpm suhu tetap.
Menit ke 4 pada putaran 1500 rpm ke
2500 rpm mengalami kenaikan suhu
sebesar 7 oC, putaran 2500 rpm ke 3500
rpm suhu tetap. Menit ke 5 pada putaran
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 1oC. Menit ke 6 pada putaran
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
Gambar 1. Grafik pengaruh putaran mesin
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
terhadap suhu mesin pada pelumas MPX 2
suhu sebesar 1oC. Menit ke 7 pada putaran
4AT JASO 10W-30
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
Pelumas MPX 2 4AT JASO 10W-30 kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
merupakan salah satu contoh pelumas rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
mineral. Beberapa keunggulan pelumas suhu sebesar 1oC. Menit ke 8 pada putaran
mineral menurut Siskayanti (2015) adalah: 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan

Vol. 2. No. 1. April 2020 79


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

suhu sebesar 1oC. Menit ke 9 pada putaran Gambar 2. Grafik pengaruh putaran mesin
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami terhadap suhu mesin pada pelumas
kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500 Advance AX5 15W-40
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 1oC. Menit ke 10 pada Pelumas Advance AX5 15W-40
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami merupakan salah satu contoh pelumas
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500 semi sintetis. Berdasarkan data yang telah
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan disajikan didapatkan hasil menit ke 1 pada
suhu sebesar 2oC. putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
Berdasarkan penjelasan diatas kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
pengaruh putaran mesin terhadap suhu rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
mesin rata-rata mengalami kenaikan suhu suhu sebesar 1 oC. Menit ke 2 pada
sebesar 7 oC pada putaran 1500 rpm ke putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
2500 rpm dan mengalami penurunan suhu kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
mesin rata-rata sebesar 1oC pada putaran rpm ke 3500 rpm suhu tetap. Menit ke 3
2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas MPX 2 pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
4AT JASO 10W-30 mempunyai mengalami kenaikan suhu sebesar 7 oC,
kekentalan yang stabil pada temperatur putaran 2500 rpm ke 3500 rpm suhu tetap.
rendah dan tinggi bila digunakan pada Menit ke 4 pada putaran 1500 rpm ke
sepeda motor Beat FI. 2500 rpm mengalami kenaikan suhu
sebesar 7 oC, putaran 2500 rpm ke 3500
b. Pelumas Advance AX5 15W-40 rpm suhu tetap. Menit ke 5 pada putaran
Pelumas Advance AX5 15W-40 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
diartikan sebagai kode kekentalan kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
pelumas. SAE adalah kepanjangan dari rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
society of automotive engineers, suatu suhu sebesar 1oC. Menit ke 6 pada putaran
yang mengatur standarisasi, dimana angka 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
15 yang terletak sebalah kiri hurus W kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
adalah nilai kekentalan pelumas ketika rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
dingin. Sedangkan angka 40 di sebelah suhu sebesar 1oC. Menit ke 7 pada putaran
kanan huruf W adalah nilai kekentalan 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
pelumas ketika mesin beroperasi pada kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
temperatur kerjanya. rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
Pengaruh penggunaan pelumas suhu sebesar 1oC. Menit ke 8 pada putaran
Advance AX5 15W-40 dengan putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
terhadap temperatur mesin dapat diuraikan rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
pada grafik berikut ini. suhu sebesar 1oC. Menit ke 9 pada putaran
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 1oC. Menit ke 10 pada
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 2oC.
Berdasarkan penjelasan diatas
pengaruh putaran mesin terhadap suhu

Vol. 2. No. 1. April 2020 80


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

mesin rata-rata mengalami kenaikan suhu putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
sebesar 7 oC pada putaran 1500 rpm ke kenaikan suhu sebesar 6 oC. Menit ke 4
2500 rpm dan mengalami penurunan suhu pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mesin rata-rata sebesar 1oC pada putaran mengalami penurunan suhu sebesar 9oC,
2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas Advance putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
AX5 15W-40 bisa digunakan untuk kenaikan suhu sebesar 9oC. Menit ke 5
sepeda motor Beat FI. pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mengalami penurunan suhu sebesar 11oC,
c. Pelumas Mesran SAE 20W-50 putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
Pelumas Mesran SAE 20W-50 kenaikan suhu sebesar 10oC. Menit ke 6
diartikan sebagai kode kekentalan pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
pelumas. SAE adalah kepanjangan dari mengalami penurunan suhu sebesar 13oC,
society of automotive engineers, suatu putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
yang mengatur standarisasi, dimana angka kenaikan suhu sebesar 12 oC. Menit ke 7
20 yang terletak sebalah kiri hurus W pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
adalah nilai kekentalan pelumas ketika mengalami penurunan suhu sebesar 15oC,
dingin. Sedangkan angka 50 di sebelah putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kanan huruf W adalah nilai kekentalan kenaikan suhu sebesar 14 oC. Menit ke 8
pelumas ketika mesin beroperasi pada pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
temperatur kerjanya. mengalami penurunan suhu sebesar 17oC,
Pengaruh penggunaan pelumas putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
Mesran SAE 20W-50 dengan putaran kenaikan suhu sebesar 16 oC. Menit ke 9
1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
terhadap temperatur mesin dapat diuraikan mengalami penurunan suhu sebesar 18oC,
pada grafik berikut ini. putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 17 oC. Menit ke 10
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mengalami penurunan suhu sebesar 20oC,
putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 18 oC.
Berdasarkan penjelasan diatas
pengaruh putaran mesin terhadap suhu
Gambar 3. Grafik pengaruh putaran mesin mesin rata-rata mengalami penurunan
terhadap suhu mesin pada pelumas Mesran suhu sebesar 15 oC pada putaran 1500 rpm
SAE 20W-50 ke 2500 rpm dan mengalami kenaikan
Pelumas Advance AX5 15W-40 suhu mesin rata-rata sebesar 10oC pada
merupakan salah satu contoh pelumas putaran 2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas
sintetis. Berdasarkan data yang telah Advance AX5 15W-40 tidak cocok untuk
disajikan didapatkan hasil menit ke 1 pada sepeda motor Beat FI.
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami Pelumas pada suhu ruangan akan
penurunan suhu sebesar 11 oC, putaran cenderung mengalami penurunan yang
2500 rpm ke 3500 rpm mengalami cukup signifikan sedangkan pada suhu
penurunan suhu sebesar 2 oC. Menit ke 2 kerja cenderung stabil. Hal ini
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm dikarenakan pada temperatur ruangan
mengalami penurunan suhu sebesar 9 oC, viskositas pelumas tinggi, sehingga
putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan viskositas yang drastis
kenaikan suhu sebesar 2 oC. Menit ke 3 kelihatan. Pada suhu kerja viskositas
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm pelumas sudah turun, sehingga kalau
mengalami penurunan suhu sebesar 10oC,

Vol. 2. No. 1. April 2020 81


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

terjadi penurunan viskositas tidak terlalu Terhadap Perubahan Temperatur Mesin


signifikan. Pada Honda Beat Tahun 2014. Penelitian
Pelumas sintesis mempunyai ini dapat disimpulkan temperatur tertinggi
kestabilan viskositas yang lebih baik dari beberapa merk pelumas yang diujikan
dibandingkan pelumas mineral dan semi adalah pelumas Top 1 Action Matic
sintetis. Hal ini dikarenakan pelumas dengan temperatur 71,6 ᵒC. Kemudian
sintetis secara umum mempunyai sifat disusul pelumas Pertamina Enduro Matic
kimia yang lebih baik struktur kimianya dengan temperatur 67,1 ᵒC. Kemudian
dibandingkan pelumas mineral dan semi diikuti oleh pelumas Federal Matic
sintetis. dengan capaian temperatur 64,6 ᵒC.
Pada temperatur rendah pelumas Pelumas MPX 2 memiliki kenaikan
sintesis tidak terlalu kental sehingga tidak temperatur paling rendah dengan
membebani mesin, sedangkan pada temperatur mesin 62,2 ᵒC.
temperatur tinggi viskositasnya tidak
terlalu encer sehingga masih bisa PENUTUP
melumasi permukaan bidang kontak Dari hasil penelitian tentang analisa
dengan sempurna. penggunaan pelumas mineral, semi
Kajian yang relevan pada penelitian sintetis dan sintetis terhadap putaran
ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh mesin dan temperatur mesin dapat
Prihartono & Boinser (2012), melakukan disimpulkan sebagai berikut: (1) Pada
penelitian tentang analisa kinerja mesin putaran 1500 rpm temperatur mesin yang
bensin berdasarkan perbandingan pelumas paling baik pendinginnya yaitu pelumas
mineral dan sintetis. Pengujian dilakukan MPX 2 dengan suhu tertinggi 54 oC. Pada
pada mesin dengan putaran 3800 – 9700 putaran 2500 rpm temperatur mesin yang
rpm. Hasil yang didapat dari analisa data paling baik pendinginnya yaitu pelumas
bahwa mesin dengan menggunakan mesran dengan suhu tertinggi 45oC. Pada
pelumas mineral daya poros yang putaran 3500 rpm temperatur mesin yang
dihasilkan 6.76 Hp dan dengan paling baik pendinginnya yaitu pelumas
menggunakan pelumas sintetis 7.00 Hp. MPX2 dengan suhu tertinggi 59oC. (2)
Torsi yang dihasilkan menggunakan Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap
pelumas mineral 6.58 ft-lbs dan dengan ketahanan viskositas pelumas pada
menggunakan pelumas sintetis 6.44 ft-lbs. putaran 1500 rpm temperatur pelumas
Air/fuel ratio yang dihasilkan yang paling baik yaitu pelumas Mesran
menggunakan pelumas mineral 11.98 dan dengan suhu 74 oC, pada putaran 2500
dengan menggunakan pelumas sintetis rpm temperatur pelumas yang paling baik
11.99. Daya dan torsi pada pengujian yaitu pelumas mesran dengan suhu 86 oC,
menggunakan pelumas mineral lebih pada putaran 3500 rpm temperatur yang
tinggi dibandingkan dengan pelumas paling baik yaitu pelumas mesran dengan
sintetis. Sedangkan hasil analisa air/fuel suhu 86 oC.
ratio pada pengujian menggunakan
pelumas sintetis lebih tinggi dibandingkan DAFTAR PUSTAKA
pada pelumas mineral. Berdasarkan data Books:
hasil perbandingan pelumas mineral dan
sintetis yang mendekati nilai maksimum Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
adalah pelumas mineral. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mukhtar, Fernandez & Putra (2014),
melakukan penelitian tentang Journals:
Perbandingan Beberapa Merk Pelumas

Vol. 2. No. 1. April 2020 82


Journal of Vocational Education and Automotive Technology

Arisandi, Darmanto & Priangkoso. (2012). viskositas minyak pelumas (oli).


Analisa pengaruh bahan dasar Jurnal Sainmatika volume 13,
pelumas terhadap viskositas nomor 2: 26-34.
pelumas dan konsumsi bahan
bakar. Momentum, Vol. 8, No. 1:
56- 61.

Darmanto. (2011). Mengenal Pelumas


Pada Mesin. Momentum, Vol. 7,
No. 1: 5- 10.

Kosim, M.E., & Siskayanti, R. (2017).


Analisis Pengaruh Bahan Dasar
terhadap Indeks Viskositas
Pelumas Berbagai Kekentalan.
Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 11,
No. 2, 2017, hal. 94-100.

Mujiman. (2011). Pengukuran Nilai


Viskositas Oli Mesran SAE 10-
SAE 50 untuk Pendingin
Transformator Distribusi. Jurnal
Teknologi Technoscientia Vol.
04, No. 01.

Mukhtar, Fernandez & Putra. (2014).


Perbandingan Beberapa Merk
Pelumas Terhadap Perubahan
Temperatur Mesin Pada Honda
Beat Tahun 2014. Jurnal
Pendidikan Teknik Otomotif
UNP.

Perlindungan & Mursadin. (2017). Analisis


pengaruh berbagai macam merk
oli terhadap temperatur mesin
yamaha vixion 150cc. sjme
KINEMATIKA VOL.2 NO.1, 1
Juni 2017, 1-25.

Prihartono & Boinser. (2012). Analisa


kinerja mesin bensin berdasarkan
perbandingan pelumas mineral
dan sintetis. Jurnal Fakultas
Teknik Universitas Pasir
Pengaraian.

Yulianti, E., & Lumbantoruan. (2016).


Pengaruh suhu terhadap

Vol. 2. No. 1. April 2020 83

Anda mungkin juga menyukai