ABSTRAK
Prabawati Budi Utami. Analisis Penggunaan Berbagai Macam Jenis Merk Pelumas Terhadap Putaran dan
Temperatur Mesin Pada Honda Beat FI. Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas IVET Semarang.
Januari 2020.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis pelumas Mesran SAE 20W-50,
Advance AX5 15W-40 dan MPX 2 4AT JASO 10W-30 terhadap temperatur mesin dengan putaran mesin 1500
rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm.
Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 3x3. Pengujian ini dilakukan di bengkel
kejuruan TBSM SMK Negeri 1 Sumber dengan menggunakan sepeda motor Beat FI. Pelumas yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu Mesran SAE 20W-50, Advance AX5 15W-40 dan MPX 2 4AT JASO 10W-30 pada
putaran putaran 1500, 2500 dan 3500 rpm selama 10 menit.
Kesimpulan: (a) Pada putaran 1500 rpm temperatur mesin yang paling baik pendinginnya yaitu pelumas MPX 2
dengan suhu tertinggi 54 oC. Pada putaran 2500 rpm temperatur mesin yang paling baik pendinginnya yaitu
pelumas Mesran dengan suhu tertinggi 45oC. Pada putaran 3500 rpm temperatur mesin yang paling baik
pendinginnya yaitu pelumas MPX2 dengan suhu tertinggi 59 oC. (b) Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap
ketahanan viskositas pelumas pada putaran 1500 rpm temperatur pelumas yang paling baik yaitu pelumas
Mesran dengan suhu 74 oC, pada putaran 2500 rpm temperatur pelumas yang paling baik yaitu pelumas mesran
dengan suhu 86 oC, pada putaran 3500 rpm temperatur yang paling baik yaitu pelumas mesran dengan suhu 86
o
C.
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the effect of the use of lubricants Mesran SAE 20W-50, Advance AX5
15W-40 and MPX 2 4AT JASO 10W-30 on engine temperatures with engine speeds of 1500 rpm, 2500 rpm and
3500 rpm.
The research is an experimental research with 3x3 factorial design. This test was conducted at the vocational
workshop TBSM SMK Negeri 1 Sumber using Beat FI motorbikes. Lubricants used in this study were Mesran
SAE 20W-50, Advance AX5 15W-40 and MPX 2 4AT JASO 10W-30 at 1500, 2500 and 3500 rpm rotation for
10 minutes.
Conclusions: (a) At 1500 rpm the best engine coolant is MPX 2 lubricant with the highest temperature of 54 oC.
At 2500 rpm, the best engine coolant is Mesran lubricant with the highest temperature of 45oC. At 3500 rpm, the
best engine coolant is MPX2 lubricant with the highest temperature of 59oC. (b) Effect of lubricant base on
viscosity resistance of lubricant at 1500 rpm rotation the best lubricant temperature is Mesran lubricant with a
temperature of 74oC, at 2500 rpm the best lubricant temperature is mesran lubricant at 86 oC, at 3500 rpm
temperature the best is mesran lubricant with a temperature of 86 oC.
terlanjur salah menggunakan jenis pelumas Oleh karena penelitian ini memiliki
hingga terjadi penguapan, lebih baik untuk tiga faktor dan setiap faktor memiliki tiga
segera menggantinya dengan jenis pelumas tingkatan, maka penelitian ini disebut
yang sesuai. Hal ini bertujuan agar volume penelitian desain faktorial 3 x 3. Desain
pelumas di ruang mesin kembali ke dalam faktorial 3 x 3 memerlukan sembilan
jumlah yang normal. kelompok (group) sebagaimana dijelaskan
Pelumas yang tidak mudah mengalami pada tabel 1.
perubahan viskositas jika terjadi Tabel 1. Struktur Desain Faktorial 3 x 3
peningkatan temperatur merupakan
Faktor Faktor B
pelumas yang baik. Temperatur minyak
A B1 B2 B3
pelumas sangat berperan penting dalam
sebuah pelumasan pada mesin, karena A1 A1 B1 A1 B2 A1 B3
apabila temperatur minyak pelumas yang A2 A2 B1 A2 B2 A2 B3
terlalu tinggi akan mengakibatkan A3 A3 B1 A3 B2 A3 B3
kurangnya efisiensi dari pelumasan
tersebut. Adapun temperatur normal Subjek sampel yang digunakan pada
pelumasan yaitu 45°C-50°C dan penelitian ini adalah sepeda motor honda
temperatur tidak normalnya 50°C-70°C. Beat PGM FI, pelumas dengan viskositas
Berdasarkan penjelasan sebelumnya SAE 20W-50 (Mesran), SAE 15W-40
bahwa pelumas menjadi faktor penting (Advance AX5) dan SAE 10W-30 (MPX 2
dalam kinerja mesin, agar penggunaan 4AT JASO), Putaran mesin (1500 rpm,
minyak pelumas tidak menimbulkan 2500 rpm dan 3500 rpm).
kerugian atau pemborosan bagi pemakai, Hal yang dilakukan dalam tahap
maka pemilihan formulasi pelumas harus pengujian dan pengambilan data adalah:
sesuai dengan mesin serta kondisi a. Mempersiapkan alat bahan yaitu
kerjanya. Oleh karena itu, peneliti akan sampel pelumas dari setiap merk
meneliti tentang analisis pengaruh antara pelumas mineral, sintetik dan full
jenis merk pelumas dengan suhu mesin sintetik
untuk membandingkan jenis pelumas mana b. Memasang Injection pada kabel DCL
yang dapat mempertahankan suhu mesin c. Memasang termometrik pada mesin
dengan baik. d. Memasang tachometer pada kebel busi
e. Menghidupkan mesin motor
METODE PENELITIAN f. Menstabilkan putaran pada throttle
Pendekatan dalam penelitian ini adalah body secara bergantian dengan putaran
pendekatan kuantitatif, dengan metode 1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm
penelitian eksperimen. Metode penelitian g. Kemudian dilihat hasil pada alat yang
eksperimen menurut Sugiyono (2013) digunakan
merupakan metode penelitian yang h. Menghidupkan stopwatch dan
digunakan untuk mencari pengaruh mencatat hasilnya dalam waktu 10
perlakuan tertentu terhadap yang lain menit
dalam kondisi yang terkendalikan. i. Matikan mesin setelah mencapai
Pada penelitian eksperiment ini, waktu 10 menit
peneliti memilih menggunakan desain j. Untuk melakukan pengujian pada
faktorial karena peneliti tidak hanya ingin sampel berikutnya, dinginkan mesin
melihat efek dari variabel bebas terhadap sampai berada pada suhu ruangan
variabel terikat saja melainkan juga efek kembali
interaksi dari dua variabel bebas terhadap Teknik pengumpulan data pada
variabel terikat. penelitian ini dilakukan dengan cara
observasi (pengamatan). Pengamatan yang
suhu sebesar 1oC. Menit ke 9 pada putaran Gambar 2. Grafik pengaruh putaran mesin
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami terhadap suhu mesin pada pelumas
kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500 Advance AX5 15W-40
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 1oC. Menit ke 10 pada Pelumas Advance AX5 15W-40
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami merupakan salah satu contoh pelumas
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500 semi sintetis. Berdasarkan data yang telah
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan disajikan didapatkan hasil menit ke 1 pada
suhu sebesar 2oC. putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
Berdasarkan penjelasan diatas kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
pengaruh putaran mesin terhadap suhu rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
mesin rata-rata mengalami kenaikan suhu suhu sebesar 1 oC. Menit ke 2 pada
sebesar 7 oC pada putaran 1500 rpm ke putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
2500 rpm dan mengalami penurunan suhu kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
mesin rata-rata sebesar 1oC pada putaran rpm ke 3500 rpm suhu tetap. Menit ke 3
2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas MPX 2 pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
4AT JASO 10W-30 mempunyai mengalami kenaikan suhu sebesar 7 oC,
kekentalan yang stabil pada temperatur putaran 2500 rpm ke 3500 rpm suhu tetap.
rendah dan tinggi bila digunakan pada Menit ke 4 pada putaran 1500 rpm ke
sepeda motor Beat FI. 2500 rpm mengalami kenaikan suhu
sebesar 7 oC, putaran 2500 rpm ke 3500
b. Pelumas Advance AX5 15W-40 rpm suhu tetap. Menit ke 5 pada putaran
Pelumas Advance AX5 15W-40 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
diartikan sebagai kode kekentalan kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
pelumas. SAE adalah kepanjangan dari rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
society of automotive engineers, suatu suhu sebesar 1oC. Menit ke 6 pada putaran
yang mengatur standarisasi, dimana angka 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
15 yang terletak sebalah kiri hurus W kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
adalah nilai kekentalan pelumas ketika rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
dingin. Sedangkan angka 40 di sebelah suhu sebesar 1oC. Menit ke 7 pada putaran
kanan huruf W adalah nilai kekentalan 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
pelumas ketika mesin beroperasi pada kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
temperatur kerjanya. rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
Pengaruh penggunaan pelumas suhu sebesar 1oC. Menit ke 8 pada putaran
Advance AX5 15W-40 dengan putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
terhadap temperatur mesin dapat diuraikan rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
pada grafik berikut ini. suhu sebesar 1oC. Menit ke 9 pada putaran
1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 6 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 1oC. Menit ke 10 pada
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 7 oC, putaran 2500
rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan
suhu sebesar 2oC.
Berdasarkan penjelasan diatas
pengaruh putaran mesin terhadap suhu
mesin rata-rata mengalami kenaikan suhu putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
sebesar 7 oC pada putaran 1500 rpm ke kenaikan suhu sebesar 6 oC. Menit ke 4
2500 rpm dan mengalami penurunan suhu pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mesin rata-rata sebesar 1oC pada putaran mengalami penurunan suhu sebesar 9oC,
2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas Advance putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
AX5 15W-40 bisa digunakan untuk kenaikan suhu sebesar 9oC. Menit ke 5
sepeda motor Beat FI. pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mengalami penurunan suhu sebesar 11oC,
c. Pelumas Mesran SAE 20W-50 putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
Pelumas Mesran SAE 20W-50 kenaikan suhu sebesar 10oC. Menit ke 6
diartikan sebagai kode kekentalan pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
pelumas. SAE adalah kepanjangan dari mengalami penurunan suhu sebesar 13oC,
society of automotive engineers, suatu putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
yang mengatur standarisasi, dimana angka kenaikan suhu sebesar 12 oC. Menit ke 7
20 yang terletak sebalah kiri hurus W pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
adalah nilai kekentalan pelumas ketika mengalami penurunan suhu sebesar 15oC,
dingin. Sedangkan angka 50 di sebelah putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kanan huruf W adalah nilai kekentalan kenaikan suhu sebesar 14 oC. Menit ke 8
pelumas ketika mesin beroperasi pada pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
temperatur kerjanya. mengalami penurunan suhu sebesar 17oC,
Pengaruh penggunaan pelumas putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
Mesran SAE 20W-50 dengan putaran kenaikan suhu sebesar 16 oC. Menit ke 9
1500 rpm, 2500 rpm dan 3500 rpm pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
terhadap temperatur mesin dapat diuraikan mengalami penurunan suhu sebesar 18oC,
pada grafik berikut ini. putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 17 oC. Menit ke 10
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm
mengalami penurunan suhu sebesar 20oC,
putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami
kenaikan suhu sebesar 18 oC.
Berdasarkan penjelasan diatas
pengaruh putaran mesin terhadap suhu
Gambar 3. Grafik pengaruh putaran mesin mesin rata-rata mengalami penurunan
terhadap suhu mesin pada pelumas Mesran suhu sebesar 15 oC pada putaran 1500 rpm
SAE 20W-50 ke 2500 rpm dan mengalami kenaikan
Pelumas Advance AX5 15W-40 suhu mesin rata-rata sebesar 10oC pada
merupakan salah satu contoh pelumas putaran 2500 rpm ke 3500 rpm. Pelumas
sintetis. Berdasarkan data yang telah Advance AX5 15W-40 tidak cocok untuk
disajikan didapatkan hasil menit ke 1 pada sepeda motor Beat FI.
putaran 1500 rpm ke 2500 rpm mengalami Pelumas pada suhu ruangan akan
penurunan suhu sebesar 11 oC, putaran cenderung mengalami penurunan yang
2500 rpm ke 3500 rpm mengalami cukup signifikan sedangkan pada suhu
penurunan suhu sebesar 2 oC. Menit ke 2 kerja cenderung stabil. Hal ini
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm dikarenakan pada temperatur ruangan
mengalami penurunan suhu sebesar 9 oC, viskositas pelumas tinggi, sehingga
putaran 2500 rpm ke 3500 rpm mengalami penurunan viskositas yang drastis
kenaikan suhu sebesar 2 oC. Menit ke 3 kelihatan. Pada suhu kerja viskositas
pada putaran 1500 rpm ke 2500 rpm pelumas sudah turun, sehingga kalau
mengalami penurunan suhu sebesar 10oC,