Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


(Review Jurnal)

TAUFIQURRAHMAN

NIM : 1923041017

Kelas 02

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
JURNAL 1

Judul Artikel : Jurnal Rekayasa Proses

Penulis : Rini Siskayanti dan Muhammad Engkos Kosim

Nama Jurnal : Analisis Pengaruh Bahan Dasar terhadap Indeks Viskositas Pelumas
Berbagai Kekentalan

Rumusan Masalah :

Pelumas adalah zat kimia yang umumnya berupa cairan, yang diberikan di antara dua benda
yang bergerak dengan tujuan untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas dibuat dari 70-90%
campuran minyak pelumas dasar dan ditambah dengan bahan aditif untuk meningkatkan
sifat-sifatnya. Minyak pelumas dasar dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu minyak pelumas
mineral, minyak pelumas sintetis dan minyak pelumas nabati. Pelumas mineral adalah
pelumas yang dibuat dengan bahan baku minyak pelumas dasar mineral (golongan I dan II)
dan pelumas sintetis adalah pelumas yang dibuat dari minyak pelumas dasar sintetis
(golongan III, IV, V). Semakin tinggi golongan bahan dasar pelumas maka kualitas pelumas
akan semakin baik. Ketahanan pelumas terhadap perubahan temperatur sangat dipengaruhi
oleh jenis bahan dasar pelumas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bahan
dasar pelumas terhadap perubahan temperatur yang diukur dengan nilai indeks viskositas.
Penelitian dilakukan dengan cara membuat pelumas mesin pada berbagai kekentalan dan
penambahan aditif yang sama. Jenis minyak pelumas dasar yang digunakan berbeda tetapi
mengacu pada standar karakteristik pelumas yang diuji. Dari 5 sampel yang diuji yaitu DEO
API CI-4 SAE 15W-40, PCMO API SN SAE 10W-40, MCO API SL SAE 10W-30, HO ISO
VG 32, dan TO API TO-4 SAE 10W menunjukkan bahwa pelumas dengan menggunakan
bahan dasar sintetis mempunyai nilai indeks viskositas yang lebih tinggi jika dibandingkan
yang mineral (13-30% lebih tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelumas juga
semakin baik

Tujuan Penelitian :

Hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mampu mengetahui mutu pelumas mesin
yang dibuat dari berbagai jenis bahan dasar jika dilihat dari indeks viskositasnya. Selain itu
juga untuk mengetahui jenis minyak pelumas dasar (base oil) mana yang paling baik dan
efektif untuk digunakan dalam proses pembuatan pelumas.
Manfaat Penelitian :

Manfaat dari penelitian ini adalah kita dapat mengetahui mutu pelumas mesin yang dibuat
dari berbagai jenis bahan dasar jika dilihat dari indeks viskositasnya. Selain itu juga untuk
mengetahui jenis minyak pelumas dasar (base oil) mana yang paling baik dan efektif untuk
digunakan dalam proses pembuatan pelumas.

Metode Penelitian :

Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat pelumas berupa campuran aditif yang sama
tapi bahan dasar berbeda. Bahan dasar yang digunakan yaitu DEO API CI-4 SAE 15W-40,
PCMO API SN SAE 10W-40, MCO API SL SAE 10W-30, HO ISO VG 32, dan TO API
TO4 SAE 10W. Bahan dasar dan aditif dicampurkan dan dipanaskan di penangas (hot plate).
Pengadukan dilakukan dengan magnetic stirrer sampai bahan tercampur homogen. Kemudian
uji karakteristik pelumas dilakukan dengan menggunakan metode pengujian ASTM pelumas
yaitu viskositas pada suhu 40ºC dan 100ºC (ASTM D445) serta indeks viskositas (ASTM
D2270). Pengujian dilakukan di Laboratorium Pelumas Independent.

Hasil Penelitian :

Dalam penelitian ini, beberapa macam jenis pelumas dibandingkan kualitasnya pada
parameter viskositas kinematik pada suhu 40⁰C dan 100⁰C, serta indeks viskositas. Dari
masing– masing pelumas tersebut dibuat dalam dua versi yaitu pelumas sintetis dan pelumas
mineral untuk membandingkan kualitasnya. Pelumas mineral adalah pelumas yang dibuat
dengan bahan baku minyak pelumas dasar mineral (Grup I dan II) dan pelumas sintetis adalah
pelumas yang dibuat dari minyak pelumas dasar sintetis (Grup III, IV, V). Grup I dan II
dikatakan pelumas mineral karena minyak pelumas ini berasal dari minyak bumi tanpa ada
penambahan senyawa-senyawa buatan. Sementara Grup III, IV, dan V dikatakan minyak
pelumas dasar sintetis karena dalam pembuatannya ditambahkan senyawa-senyawa sintetis
untuk meningkatkan kualitas minyak pelumas dasar tersebut. Kualitas pada pelumas sintetis
dan mineral berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan penggunaan minyak pelumas dasar
sebagai bahan baku pelumas tersebut. Dalam penelitian ini pelumas sintetis menggunakan
minyak pelumas dasar Grup III, sedangkan pelumas mineral menggunakan minyak pelumas
dasar Grup I. Semakin tinggi golongan minyak pelumas dasar yang digunakan maka semakin
bagus pula kualitas minyak pelumas dasar tersebut tentu saja semakin panjang pula usia pakai
pelumas tersebut.
Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian kualitas minyak pelumas sintetis dan mineral
pada beberapa jenis pelumas dapat disimpulkan bahwa :

1. Penggunaan minyak pelumas dasar sintetis membuat kualitas pelumas menjadi lebih baik
khususnya dari segi viskositas kinematik dan indeks viskositas
2. Semakin bagus atau semakin tinggi golongan bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan pelumas maka semakin baik kualitasnya serta semakin lama waktu pemakaian
pelumas tersebut.
JURNAL 2

Judul Artikel : Jurnal Analisis Perbandingan

Penulis : Joko Prihartono, Petrus Barron Boinsera

Nama Jurnal : Analisa Kinerja Mesin Bensin Berdasarkan Perbandingan Pelumas


Mineral Dan Sintetis

Rumusan Masalah :

1. Perbedaan daya dan torsi pada sepeda motor menggunakan pelumas mineral dan
sintetis.
2. Perbedaan air fuel ratio pada sepeda motor menggunakan pelumas mineral dan
sintetis.
3. Perbedaan daya, torsi dan air fuel ratio yang mendekati kinerja mesin sepede motor
yang dibutuhkan.

Tujuan Penelitian :

1. Agar dapat mengetahui Perbedaan daya dan torsi pada sepeda motor menggunakan
pelumas mineral dan sintetis.
2. Agar dapat mengetahui Perbedaan air fuel ratio pada sepeda motor menggunakan
pelumas mineral dan sintetis.
3. Agar dapat mengetahui Perbedaan daya, torsi dan air fuel ratio yang mendekati
kinerja mesin sepede motor yang dibutuhkan.

Metode Penelitian :

Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah Persiapan dan pemeriksaan bagian mesin,
dan pengujian kinerja mesin

Hasil Penelitian :

Data yang diperoleh dari eksperimen berupa data hasil torsi dari mesin sepeda motor yang
diuji pada dynojet, kemudian diolah lebih lanjut menjadi daya dan emisi gas buang. Data
yang diperoleh masih berupa :

a. Daya dalam satuan Horse power (Hp)


b. Torsi dalam satuan Newton meter (Nm)
c. Putaran mesin dalam satuan revolutian per minute (rpm)
d. Emisi gas buang (Air/Fuel Ratio)

Kesimpulan :

1. Berdasarkan daya poros yang dihasilkan pada variasi putaran 3800-9700 rpm,
penggunaan pelumas sintetis daya poros yang rebih kecil bila dbandingkan pelumas
mineral yaitu berkisar antara 0.1-0.24 Hp, hal tersebut terjadi disebabkan kemampuan
aliran pelumas sintetis lebih baik dari pelumas mineral, sehingga rugi-rugi daya
sepanjang jalur aliran pelumas mineral lebih besar dari pelumas sintetis.
2. Daya tertinggi pada penggunaan pelumas sintetis yaitu 6.76 Hp pada putaran mesin
6800 rpm. Sedangkan daya tertinggi yang dihasilkan pada pelumas mineral yaitu 7.00
Hp juga pada putaran mesin 6800 rpm. Hal ini berarti bahwa daya yang dihasilkan
oleh pelumas mineral lebih tinggi dari pada pelumas sintetis.
3. Torsi tertinggi pada penggunaan pelumas sintetis yaitu 6.44 ft-lbs pada putaran mesin
3900 rpm. Sedangkan daya tertinggi yang dihasilkan pada pelumas mineral yaitu 6.58
ft-lbs juga pada putaran mesin 4800 rpm. Hal ini berarti bahwa daya yang dihasilkan
oleh pelumas mineral lebih tinggi dari pada pelumas sintetis.
4. Pada air/fuel ratio nilai tertinggi pada penggunaan pelumas sintetis yaitu 11.99 pada
putaran mesin 8500 - 8700 rpm. Sedangkan daya tertinggi yang dihasilkan pada
pelumas mineral yaitu 11.98 juga pada putaran mesin 8300 rpm. Hal ini berarti bahwa
daya yang dihasilkan oleh pelumas sintetis lebih tinggi dari pada pelumas mineral.
5. Data hasil perbandingan dari kedua pelumas mineral dan sintetis yang mendekati nilai
maksimum adalah pelumas mineral
JURNAL 3.

Judul Artikel : Jurnal Analisa Pelumas Terhadap Bahan Bakar

Penulis : M.arisandi, Darmanto, T.Priangkoso

Nama Jurnal : Analisa Pengaruh Bahan Dasar Pelumas Terhadap Viskositas Pelumas
Dan Konsumsi Bahan Bakar

Rumusan Masalah :

Viskositas pelumas sangat dipengaruhi oleh bahan dasarnya, sejauh mana ketahanan
viskositas pelumas pada penggunaanya di sepeda motor.

Tujuan Penelitian :

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh bahan dasar pelumas terhadap ketahanan viskositas


pelumas.
2. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor

Metode Penelitian :

Metode yang dilaksanakan adalah melakukan pengujian secara langsung


Hasil Penelitian :

Pada pelumas mineral pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km mengalami penurunan
yang sangat siknifikan ini terlihar pada km 1500 sampai 2000, berbeda dengan suhu kerja
dari 0 km sampai 2000 km penurunan vikositas pelumas setabil

Pada pelumas semi sintetik pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km mengalami
penurunan yang cendrung setabil dan juga pada suhu kerja dari 0 km sampai 2000 km
vikositas penurunan pelumas setabil

Pelumas sintetik pada suhu kamar dari 0 km sampai 2000 km mengalami penuruna,
penurunan pelumas yang cukup siknifikan pada km 0 sampai 500 , ini berbeda dengan suhu
kerja dari 0 km sampai 2000 km penurunan vikositas pelumas stabil

Kesimpulan :

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut;

1. Pengaruh bahan dasar pelumas terhadap ketahanan viskositas pelumas yaitu pada
pelumas sintetik mempunyai kesetabilan viskositas paling baik pada temperatur kerja
dan tempertur kamar. Pada pelumas mineral paling rendah kesetabian viskositanya
baik pada suhu kerja maupun suhu kamar.
2. Kesetabilan viskositas pada temperatur kerja cendrung lebih baik jika dibandingkan
pada temperatur kamar, untuk semua jenis pelumas.
3. Konsumsi bahan bakar pada penggunaan pelumas sintetik cenderung hemet
dibandingkan pelumas semi sintetik dan mineral, sedangkan konsumsi bahan bakar
pelumas semi sintetik lebih hemat dibanding mineral.

Anda mungkin juga menyukai