Sala fy |1
ِالرِح ِيم
َّ الر مْحَ ِن َِِّ بِ مس ِِم
َّ اَلل
Tidak terasa, sampainya kita pada hari ini menandakan bahwasanya kita sudah
mendekati akhir Ramadhan. Namun, apakah kita sudah mendulang pelajaran dari
Ramadhan ini? Apakah kita mendapati pelajaran di bulan Ramadhan ini? Di antara
1) KEIKHLASAN
hamba. Maka, tidak akan bermanfaat ibadah manusia bila tidak adanya keikhlasan
dalam ibadahnya. Jika dikaitkan dengan ibadah puasa Ramadhan, maka hal ini
akan mengingatkan kita kepada salah satu sabda Nabi Muhammad ٱَلله َعلَْي ِِه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم
ِّٰ صلّ ِٰى
َ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman mengharap pahala dari Allah,
maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no.38 dan Muslim
no.760) [1]
Pada hadits di atas, terdapat dua poin penting yang menjadi dasar dari
keikhlasan. Kedua poin tersebut adalah ibadah dengan dasar iman dan ibadah
dengan mengharap pahala. Keikhlasan adalah fondasi dan ini adalah bagai ssebuah
perumpamaan: seseorang yang mendaki gunung dengan membawa tas berisi batu-
batu kali. Orang tersebut hanya akan merasa berat, lelah, dan tidak mendapaat
manfaat sama sekali atas apa yang ia kerjakan. Seperti itulah gambaran yang
ِ َرِِحَِههmengenai ibadah.
diberikan oleh Ibnu Qayyim للاه
MUSLIMAH.SALAFY
Ka jian Onl ine Te ma t ik – Mu sl imah. Sala fy |2
Dalam sebuah hadits lain, disebutkan pula bahwa terdapat 3 golongan manusia
yang mana mereka adalah orang yang mati syahid di jalan Allah, para penuntut
Ilmu dan membaca Al-Qur’an, serta orang yang bersedekah. Meskipun ketiganya
melakukan amalan mulia, amalan yang tidak terputus pahalanya, namun ketiganya
bisa masuk ke dalam neraka. Sebagaimana dalam hadits tersebut para mujahid
yang berperang agar disebut-sebut sebagai orang yang berani, para penuntut
ilmu membaca Al-Qur’an agar disebut sebagai orang ‘alim dan qari’, serta para
orang yang rajin bersedekah agar mendapat sebutan dermawan dari orang di
Selain itu, terdapat pula sebuah pesan dari Imam Sufyan Ats-Tsauri yang
mungkin dapat mengingatkan kita. Beliau berkata, “Aku tidak pernah mengobati
sesuatu yang lebih sulit daripada niatku sendiri sebab dia berubah-ubah [3]”.
Maka, marilah bersama melatih niat. Tidak semua ibadah yang kita lakukan
penting untuk diinformasikan, namun sebaiknya kita lihat kembali seberapa ikhlas
2) MUTABA’AH
ditunjukkan oleh Nabi Muhammad ٱَلله عَلَيْ ِِه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم َ dengan mengikuti tata cara
ِّٰ صلّ ِٰى
ibadah dan sunnah-sunnah beliau. Dan ini menjadi fondasi kedua agar amalan kita
Sehingga, betapapun ikhlas kita melakukan sebuah amalan, tidaklah akan Allah تعاىل
Pada bulan Ramadhan ini banyak sekali amalan sunnah yang sudah diajarkan
dan dicontohkan oleh Rasulullah ٱَلله عَلَيِِْه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم َ Di antara amalan sunnah tersebut
ِّٰ صلّ ِٰى.
MUSLIMAH.SALAFY
Ka jian Onl ine Te ma t ik – Mu sl imah. Sala fy |3
Muhammad ٱَلله َعلَْي ِِه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم َ bersabda, “Manusia akan selalu berada dalam kebaikan
ِّٰ صلّ ِٰى
selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR. Bukhari no.1957 dan Muslim
no.1098) [4]. Tidak hanya mengenai puasa, begitu pula dengan ibadah-ibadah lain
Contoh lain adalah dalam ibadah shalat. Rasulullah ٱَلله َعلَْي ِِه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم َ bersabda
ِّٰ صلّ ِٰى
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (HR. Bukhari, Shahih)
[5]. Ketahuilah, bila kita mengikuti sunnah, maka sejatinya kita akan bahagia.
Tidakkah kita mengambil pelajaran pula dari peristiwa Perang Uhud tatkala
bermula dari pasukan pemanah di atas bukit yang tidak mendengarkan pesan dari
Baginda Nabi Muhammad ٱَلله عَلَيِِْه َوآلِِِه َو َسلَّ ََم َ untuk tetap berada di atas bukit apapun
ِّٰ صلّ ِٰى
mereka tergiur dengan kemenangan yang ada, mereka lantas turun dari bukit dan
Itulah sebuah pelajaran untuk kita dalam melakukan sebuah ibadah atau
amalan. Bagaimana lantas kalau kita tidak mengikuti tuntunan dari beliau?
Bukankah kita hanya akan mengalami kemunduran? Maka ikutilah ajaran beliau
sebab dengannya kitapun akan masuk surga. Yang mana hal ini telah beliau
tegaskan dalam sabdanya bahwa hanya ada satu golongan yang masuk ke dalam
surga, “Merekalah orang yang mengikuti jalan yang ditempuh olehku dan
Ketahuilah, untuk Bersatu dan tidak menjadi umat yang terpecah belah
adalah prinsip yang diajarkan oleh agama Islam. Di bulan mulia ini, kita juga dapat
mengambil pelajaran bahwasanya kita dianjurkan untuk terus bersatu dan tidak
lagi memecah-mecah atau memisahkan diri. Contoh nyata yang dapat kita lihat,
MUSLIMAH.SALAFY
Ka jian Onl ine Te ma t ik – Mu sl imah. Sala fy |4
adalah hari ketika orang-orang berpuasa, Idul Fitri adalah hari ketika orang-
orang berbuka, dan Idul Adha adalah hari ketika orang-orang menyembelih. (HR.
Tirmidzi)” [7] Tentu dari hadits ini dapat kita ambil pelajaran bahwa Islam
adalah agama yang mulia karena di dalamnya kita secara tidak langsung diajari
untuk terus bersatu. Namun, sayang sekali hal tersebut ternyata sudah sering
ditinggalkan.
belah. Sungguh sangatlah miris mengingat tuhan kita adalah satu, yaitu Allah
;تعالىNabi kita hanya satu, yaitu Nabi Muhammad سلَّ ََم ٰ َصلَّ ٰى
َ ٱَللَّهَ َع َل ْي ِهَ َوآ ِل ِهَ َو َ ; dan bahkan
Kabbah arah kiblat kita hanya ada satu di dunia ini.
Bulan Ramadhan yang mulia ini perlulah kita ingat sebagai bulan
semakin yakin bahwa Al-Qur’an adalah sumber ajaran kaum Muslimin. Kita
yang dapat muncul apabila kita meninggalkannya adalah datangnya kehinaan pada
diri kita. Tentu bukan hal inilah yang kita inginkan sebagai umat Muslim.
Apa yang kita inginkan adalah Islam yang berjaya, sebagaimana didapati oleh
para sahabat. Hal ini hanya akan kita peroleh apabila kita melakukan satu hal,
yakni: kembali mengikuti ajaran Al-Quran. Nasehat ini telah tertian pada sebuah
MUSLIMAH.SALAFY
Ka jian Onl ine Te ma t ik – Mu sl imah. Sala fy |5
berjual beli dengan cara ‘inah, dan kalian telah disibukkan ememgang ekor-ekor
sapi, dan telah senang dengan bercocok tanam dan juga kalian telah
kehinaan, tidak akan dicabut kehinaan tersebut sampai kalian kembali pada
tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
karena Allah تعالىmelipatgandakan amalan seorang hamba pada bulan ini. Ini
memberi makan orang yang sedang berpuasa. Sebab, memberi makan orang yang
berpuasa merupakan salah satu bentuk kasih sayang kita kepada sesama. Hal ini
memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun
juga.” [10]
MUSLIMAH.SALAFY
K a j i a n O n l i n e T e m a t i k – M u s l i m a h . S a l a f y |6
Ramadhan yang mulia ini. Adapun pelajaran-pelajaran lain yang kita dapat tentunya
mempelajari pendidikan akhlak kepada anak; yakni penjelasan bahwa puasa bukanlah
***
T = Tanya J = Jawab
T1. Ustadz, bagaimana cara kita untuk mengetahui bahwa puasa kita dan amalan-amalan
yang kita kerjakan selama Ramadan menjadi sebuah amalan yang diterima oleh Allah?
J1. Perlu dipahami bahwa tidak ada satupun orang yang bisa mengetahui bahwa
amalannya diterima di sisi Allah. Maka yang bisa kita lakukan adalah terus meminta dan
berharap dengan rasa penuh rasa harap dan takut bahwa amalan ktia. Perbanyaklah doa
Mengenai pertandanya sendiri disebutkan bahwa seorang hamba akan menjadi lebih
baik setelah melakukan amalan tersebut. Contohnya: setelah seseorang berhaji, dia
Wallahu a’lam
T2. Bismillah, ustadz mohon ijin bertanya, bagaimana kiat mendapatkan malam lailatul
qadr sedangkan situasi saya qadarullah sering merasa lelah setelah seharian mengurus
rumah?
J2. Dalam situasi seperti sekarang banyak halangan untuk kita. Maka tetap berusaha
untuk mendapatkan lailatul qadr dengan cara setelah isya’ langsung tidur. Dilanjut untuk
pasang alarm pada malam hari jam 2. Bergegas untuk shalat tarawih dan tahajjud
sembari meminta kebaikan dunia dan akhirat. Tidak lupa juga untuk tetap memanjatkan
doa: “Allahumma innaka ‘afuwwwu tuhibbul ‘afwa faa’fu ‘annii.” (Yaa Allaah,
MUSLIMAH.SALAFY
K a j i a n O n l i n e T e m a t i k – M u s l i m a h . S a l a f y |7
T3. Ustadz, ada seorang akhwat melakukan taaruf dengan seorang mualaf yang baru
mempelajari Islam selama 4 tahun. Pada saat proses taaruf, akhwat tersebut memberi
beberapa pertanyaan terkait keimanan ada 1 jawaban yang kurang tepat, yakni tentang
Shalat Istikharah,. Apakah nasehat yang dapat kita berikan agar fulanah tidak menjadi
J3. Pilihlah calon suami yang baik agamanya dan baik akhlaknya. Tidak ada tawar
menawar untuk urusan agama. Kalau diiberitakan kasus tersebut adanya seorang
muallaf, maka cek kembali agama Ikhwan tersebut. Pertanyakan kembali mengenai
taqdir. Jangan tiba-tiba putuskan ke pelaminan kalau ternyata agama belum meyakinkan
karena ini bisa menjadi musibah rumah tangga. Karena kalau agama yang sudah diuji,
maka banyak hal bisa terjadi misalnya kita juga bisa terseret untuk menjadi kafir.
Tetaplah ingat bahwa merupakan kriteria utama untuk terus mengutamakan agama pada
REFERENSI
[1] Tuasikal, M.A. 2013. Kajian Ramadhan 3: Puasa Karena Iman dan Mengharap Pahala.
Muslim.or.id
[2] Abu Kayyisa. 2011. Hadits Tiga Golongan yang Diancam Masuk Neraka Karena Riya.
[4] Tuasikal, M.A. 2013. Fikih Puasa (5): Sunnah Puasa. Diambil dari muslim.or.id
[5] Islamqa.info. Pertanyaan 131792. Tidak Ada Perbedaan Antara Shalat Laki-laki dan
Shalat Perempuan.
MUSLIMAH.SALAFY
Ka jian Onl ine Te ma t ik – Mu sl imah. Sala fy |8
[6] Redaksi KonsultasiSyariah. 2011. Jaminan Masuk Surga yang Mengikuti Paham Ahlus
[7] Purnama, Y. 2012. Puasa dan Berhari Raya bersama Pemerintah. Diambil dari
Muslim.or.id
[8] Redaksi Majalah Asy Syariah. 2011. Meninggalkan Jihad sebab Kehinaan dan
[9] Mustajab, A. 2012. Apakah Penduduk Negeri Itu Merasa Aman?. Diambil dari
Muslimah.or.id
[10] Tuasikal, M. A. 2010. Pahala Besar di Balik Memberi Makan Berbuka. Diambil dari
Rumaysho.com
[11] Redaksi Muslimah.or.id. 2008. Siapakah yang Ukhti Pilih?. Diambil dari
Muslimah.or.id
MUSLIMAH.SALAFY