Dengan demikian ketahanan suatu bangsa bersifat umum, objektif, dan merupakan
permasalahan yang universal. Sementara penerapan ketahanan nasional dapat berbeda-beda
di setiap negara. Berbeda dengan negara lain yang menerapkan strategy of limited war,
strategy of independence, Bangsa Indonesia memilih strategi Ketahanan Nasional (Kaelan,
2007 : 150).
Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara yang berisi nilai moral dan etika
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila harus diimplementasikan
dalam segala tindakan Warga Negara Indonesia untuk mengabdikan diri kepada negara.
Peranan pancasila sebagai landasan idiil tidak dapat dipisahkan dari kedudukan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Menurut Kaelan, pandangan hidup merupakan
kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur yang merupakan suatu wawasan yang menyeluruh
terhadap kehidupan. Berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri
pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya
(Kaelan, 1999:57).
UUD 1945 sendiri merupakan keputusan politik yang kemudian diturunkan dalam
norma-norma konstitusional (perundangan) untuk menetukan sistem negara dengan
pemerintahan negara dengan bentuk-bentuk konsep pelaksanaannya secara spesifik. Negara
Indonesia bukanlah negara berdasarkan atas kekuasaan. Artinya, penyelenggaraan negara
tidak didasarkan atas kekuasaan yang membawa pada sistem pemerintahan yang totaliter
(Kelompok Kerja Tannas, 2000:6). Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan pada
aturan konstitusional, berdasar atas hukum.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia
yang tersusun dari ggusan kepulauan Nusantara beserta segenap isinya sebagai suat kesatuan
wadah serta sarana untuk membangun dan menata diri yang berdaya saing tinggi dalam
dinamika lingkungan strategis.
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila,
UUD 1945, dan Wawasan Nusantara. Berikut adalah asas-asas ketahanan nasional beserta
penjelasannya.
Asas kesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas yang tidak bisa dipisahkan karena
keduanya saling mempengaruhi. Keamanan dan kesejahteraan harus saling berdampingan
pada kondisi apapun. Kedua aspek ini merupakan tolak ukur dalam ketahanan nasional suatu
negara. Jika masyarakat disuatu negara sejahtera maka masyarakat tersebut akan merasa
aman begitu pula suatu negara yang aman akan merasa sejahtera. Kesejahteraan adalah suatu
kondisi manusia yang berada pada keadaan makmur, sehat, damai dan kebutuhannya
terpenuhi. Sedangkan keamanan adalah keadaan manusia yang bebas dari bahaya. Keamanan
nasional menunjukkan kebijakan publik untuk memastikan keselamatan masyarakatnya.
Ancaman keamanan tidak hanya datang dari internal suatu negara, tetapi juga dari luar.
Untuk mencapai keamanan dan kesejahteraan suatu negara harus memiliki lembaga
keamanan dan kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan nasional digunakan cara :
Asas kekeluargaan sangat berpengaruh dalam ketahanan suatu negara. Jika dalam
suatu negara pertahanannya dilakukan oleh perorangan maka tidak akan tercapai
kesejahteraan masyarakatnya. Asas kekeluargaan mengandung nilai kebersamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan keadilan sosial. Dalam konteks internasional, asas kekeluargaan
bermakna menghargai perbedaan untuk mengembangkan hubungan kemitraan yang serasi
agar tidakberkembang menjadi konflik.
Mawas ke dalam memiliki tujuan untuk menjaga ketahanan negara dari ancaman
internal negaranya sendiri agar menjaga ketahanan nasional.
Mawas ke luar bertujuan untuk menjaga ketahanan negara dari ancaman negara lain.
Dengan adanya kerjasama dari internal bangsa negara tersebut maka dengan mudah
suatu negara dapat mejaga negaranya dari ancaman negara lain.
9. Sifat-sifat Ketahanan Nasional
9.1 Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan
tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini
merupalcan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).
9.2 Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan
hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa
berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senanti.asa
diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi
kehidupan nasional yang lebih baik.
9.3 Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi
tingkat Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya
tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
9.4 Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan
antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih
mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
9.5 Integratif
Sifat integratif berarti bahwa seluruhelemen dan aspek kehidupan bangsa dalam
hubungan dengan lingkungan sosialnya, lingkungan alam, dan suasana ke dalam harus
mengadakan penyelarasan dan penyesuaian
https://dewapurnama.files.wordpress.com/2012/07/modul-dewa89s-
472f67e88c733f0194f15be5a8a474d3.pdf