Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN HASIL KAJIAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA DI

PUSKESMAS SUKAWARNA KELURAHAN SUKAWARNA


KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan komunitas dengan
dosen pembimbing Vita Lucya, S.Kep, Ners, M.Kep
disusun oleh:
Kelompok 4
Devi Sri Nurtiana (319056)
Ditya Mochamad J R (319085)
Fitriani Miraz (319061)
Miftahurrahmah (319065)
Risqi Jenita Savitri (319070)
Tia Suhada (319074)
Widi Ramadhani (319075)
Widia Safitri (319076)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS C


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat
menjalankan kegiatan pembelajaran di Stase Keperawatan Komunitass serta
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kajian Program Kesehatan Lansia di
Puskesmas Sukawarna Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang
Maha Esa, ibu vita Lucya selaku Pembimbing Stase Keperawatan Komunitas
yang telah membimbing selama proses pembelajaran, seluruh dosen Tim pengajar
Keperawatan Komunitas STIKep PPNI Jawa Barat, Ibu maria umi selaku
pembimbing lapangan, serta teman-teman yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kajian Keperawatan Komunitas ini.

Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembacanya mengenai Keperawatan
Komunitas. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Dan dapat menambah wawasan maupun pemahaman baik bagi
perawat maupun pembaca. Sekali lagi penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan serta memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Bandung, Juli 2020

i
Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

A. LATAR BELAKANG..................................................................................3

B. TUJUAN.......................................................................................................5

C. SISTEMATIKA PENULISAN.....................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA PROGRAM KESEHATAN LANSIA...........7

A. PENGERTIAN..............................................................................................7

B. TUJUAN.......................................................................................................8

C. DASAR HUKUM.........................................................................................8

D. KEBIJAKAN................................................................................................9

E. STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN LANSIA......10

1. Sasaran program kesehatan lansia...........................................................10

2. Jenis program yang harus dilaksanakan..................................................11

3. Upaya peningkatan kesejahteraan social bagi lansia...............................11

4. Upaya peningkatan kesejahteraan social bagi lansia tidak potensial......12

5. Strategi upaya peningkatan kesejahteraan lansi......................................12

BAB III LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA......13

A. PERSIAPAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA.................................13

B. PROGRAM KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS SUKAWARNA.....14

1. POSBINDU (Pos Pembinaan Terpadu)..................................................14

2. Inovasi Sepuh Bingah..............................................................................16

3. Gercep Cepot...........................................................................................16

1
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA..17

D. EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LANSIA...................................18

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................19

A. KESESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN KEBIJAKAN....................19

B. FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PROGRAM...............................21

C. HAMBATAN PELAKSANAAN PROGRAM..........................................22

BAB V PENUTUP................................................................................................23

A. KESIMPULAN...........................................................................................23

B. SARAN.......................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pasal 138 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
menetapkan bahwa upaya pemeliaraan kesehatan bagi lanjut usia ditujukan
untuk menjaga agar para lanjut usia tetap sehat dan produktif secara social
dan ekonomis. Untuk itu pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan memfasilitasi kelompok lanjut usia untuk tetap
hidup mandiri dan produktif secara social dan ekonomis (Permenkes, 2015).
Sensus Penduduk (SP) menunjukan populasi lansia pada tahun 2010 sebesar
18,1 juta jiwa atau 7,6% dari jumlah penduduk. Berdasarkan Susenas, tahun
2016 jumlah lansia sebesar 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk.
Berdasarkan proyeksi penduduk dari BPS, diperkirakan pada tahun 2020
penduduk lansia akan mencapai 27,09 juta atau 9,99% dari jumlah penduduk
sedangkan pada tahun 2035 sebesar 48,20 juta atau 15,77% dari jumlah
penduduk (Kemenkes RI, 2019).
Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan dan kemajuan
teknologi adalah meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) yang memiliki
korelasi positif terhadap peningkatan populasi lanjut usia (Lansia). Setiap
tahun UHH terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, UHH di
Indonesai berada pada angka 70,2 tahun, pada tahun 2016 berada pada angka
70,9 dan pada tahun 2018 mencapai 71,39 tahun. Menurut Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2013, pola penyakit terbanyak pada lansia sudah bergeser kea
rah penyakit kronis degenerative dan cenderung menderita penyakit lebih dari
satu (multi patologi) (Kemenkes RI, 2019). Makin bertambahnya usia, maka
besar kemungkinan seseorang mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual,
ekonomi dan social. Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada
lanjut usia adalah permasalahan kesehatan akibat proses degenerative.
Berdasarkan Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, penyakit

3
terbanyak pada lansia terutama adalah penyakit tidak menular seperti
hipertensi (57,6%), oste arthritis (51,9%), Stroke (46,1%), masalah gigi mulut
(19,1%), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (8,6%) dan diabetes mellitus
(DM) (4,8%). Berdasarkan data susenas KOR tahun 2016, angka kesakitan
pada lansa sebesar 27,46%, sehingga terlihat bahwa 72,54% lansia masih
sehat. Selanjutnya berdasarkan data Sakemas tahun 2016, sebanyak 47,37%
lansia masih aktif bekerja dan 32,4% mengurus rumah tangga. Lansia laki-
laki yang bekerja (62,98%) lebih banyak dibanding perempuan (50,10%),
sementara perempuan lebih banyak menjadi ibu rumah tangga (33,31%). Hal
ini menunjukan bahwa lansia masih potensial untuk dapat berdaya guna.
Untuk tercapainya hidup sehat dan dalam upaya menurunkan prevalensi
penyakit hingga 50% (lima puluh persen), di awal tahun 2016 Bappenas telah
meluncurkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang
dilaksanakan dan didukung oleh semua lintas sektor terkait. Sejalan dengan
berlangsungnya GERMAS, Kementerian Kesehatan dan jajarannya memulai
program keluarga sehat, yaitu program yang dilaksanakan oleh Puskesmas
dengan sasaran utama adalah keluarga. Program keluarga sehat
mengutamakan upaya promotif dan preventif yang disertai dengan penguatan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), kunjungan rumah secara
aktif untuk peningkatan jangkauan dan total cakupan, dan menggunakan
pendekatan siklus hidup/life cycle approach.
Puskesmas sukawarna merupakan salah satu Pusat Kesehatan
Masyarakat yang berada di Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota
Bandung. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangaan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya sesuai ddengan Permenkes RI no. 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat puskesmas mempunyai fungsi
sebagaui pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat.

4
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perhtian terhadap
kesesuaian fungsi puskesmas khususnya puskesmas sukawarna dengan
kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah mengenai
kesehatan lansia.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan laporan kajian kesehatan lansia adalah untuk
mengetahui gambaran situasi kesehatan lansia di Puskesmas Sukawarna
Keluraham Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan laporan kajian kesehatan lansia
diPuskesmas Sukawarna adalah sebagai barikut.
a. Mengetahui kegiatan program kesehatan pada lansia.
b. Mengetahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan kesehatan pada kesehatan lansia.
c. Mengetahui kesesuaian program kesehatan lansia di Puskesmas
dengan kebijakan pemerintan.

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan laporan kajian program kesehatan lansia disusun menggunakan
format sebagai berikut.

Tabel 1. 1
Sistematika Penulisan Laporan kajian program kesehatan lansia di Puskesmas
Sukawarna Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi Kota Bandung 2020

N SISTEMATIKA URAIAN
O
1 COVER Mencantumkan
- Nama tugas
- Nama puskesmas, Kelurahan,
Kecamatan, Kota/Kabupaten
- Nama Anggota

5
- Nama Institusi
- Tahun pembuatan
2 BAB I Penjelasan tantang:
PENDAHULUAN - Latar Belakang
- Tujuan
- Sistematika Penulisan
3 BAB II Menguraikan tentang:
TINJAUAN PUSTAKA - Pengertian kesehatan lansia
PROGRAM KESEHATAN - Tujuan program kesehatan
LANSIA lansia
- Kebijakan terhadap program
kesehatan lansia.
4 BAB III Menyajikan:
LAPORAN KEGIATAN - Persiapan program Kesehatan
PROGRAM KESEHATAN lansia di Puskesmas
LANSIA - Kegiatan Program Kesehatan
lansia di Puskesmas
- Laporan hasil kegiatan program
Kesehatan lansia di Puskesmas
- Evaluasi program Kesehatan
lansia di Puskesmas.
5 BAB IV Membahas:
PEMBAHASAN - Kesesuaian pelaksanaan dan
kebijakan, sumber daya yang
mendukung keberhasilan dan
hambatan pelaksanaan program
kesehatan lansia.
6 BAB V Menyajikan:
PENUTUP - kesimpulan
- Saran

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA PROGRAM KESEHATAN LANSIA

A. PENGERTIAN
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh)
tahun ke atas. Pra lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 45-59
tahun. Proses penuaan terjadi pada setiap manusia, akan tetapi dampaknya
berbeda pada setiap individu (Kemenkes RI, 2019). Menjadi tua adalah
proses seumur hidup yang tidak bisa dihindari. Menjadi tua merupakan
perubahan yang progresif terhadap fisik, jiwa dan status sosial individu.
Keberhasilan pembinaan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup yang
dimulai sejak dari seorang ibu mempersiapkan kehamilannya, sampai bayi
lahir, balita, anak usia sekolah dan remaja, dewasa, dan pra lanjut usia, akan
sangat menentukan kuantitas dan kualitas kehidupan dan kesehatan lanjut usia
di kemudian hari. Bila pelayanan kesehatan di semua tahapan siklus hidup
dilakukan dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa kualitas kehidupan di
masa lanjut usia akan menjadi lebih tinggi (Permenkes, 2016).
Pendekatan “Continuum Of Care” & “Life Cycle” Berkesinambungan
& Terhadap Seluruh Tahapan Siklus Hidup Manusia.

7
Lanjut usia sehat berkualitas, mengacu pada konsep Active Ageing
WHO yaitu proses penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan jiwa
sehingga dapat tetap sejahtera sepanjang hidup dan berpartisipasi dalam
rangka meningkatkan kualitas hidup sebagai anggota masyarakat. Sementara
pemerintah juga harus memfasilitasi dengan menyediakan fasilitas dan
perlindungan yang memadai, keamanan, serta perawatan ketika dibutuhkan.

B. TUJUAN
Tujuan program kesehatan lansai adalah sebagai berikut.
1. Mengupayakan agar para lansia menikmati masa tua bahagia dan berguna.
2. Memfokuskan pada upaya promotif dan preventif.
3. Kegiatan pembinaan sebaiknya dimulai dari usia pra lansia dengan
kegiatan penyuluhan, pelayanan kesehatan,gizi dan psikososial agar
kondisi kesehatan lansia terjaga sehingga tetap produktif.
4. Adanya peran serta aktif dan partisipasi lintas sector.
5. Meningkatkan koordinasi lintas sector di setiap tingkat administrasi,
seiring dengan program kerja komisi daerah lansia (Permendagri Nomor
60 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembentukan Komisi Daerah Lanjut
Usia Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penanganan Lanjut Usia Di
Daerah).
6. Puskesmas sebagai kunci utama dalam penggerakan masyarakat
diharapkan melakukan upaya pro aktif bekerjasama dengan para tokoh
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan lansia.

C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3796).
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan
Masarakat.

8
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana
Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 587/MENKES/SK/VII/2009
tentang Pedoman Pemeliharaan dan Peningkatan Intelegensia pada Usia
Lanjut dan Anak.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 264/MENKES/SK/II/2010 tentang
Pedoman Penanggulangan Masalah Kesehatan Intelegensia Akiat
Gangguan Degeneratif.

D. KEBIJAKAN
Prinsip-prinsip dalam mewujudkan lanjut usia sehat, mandiri, aktif dan
produktif menurut PERMENKES RI No. 25 Tahun 2016 meliputi:
1. Menjadi lanjut usia sehat adalah hak asasi setiap manusia.
2. Pelayanan kesehatan primer adalah ujung tombak untuk tercapainya lanjut
usia sehat yang didukung oleh pelayanan rujukan yang berkualitas.
3. Partisipasi lanjut usia perlu diupayakan dalam kegiatan baik di keluarga
maupun masyarakat berupa kegiatan sosial ekonomi sesuai dengan
kemampuan, minat dan kondisi kesehatannya.
4. Pelayanan bagi lanjut usia diupayakan secara lintas program dan lintas
sektor.
5. Pelayanan bagi lanjut usia perlu dilaksanakan dengan memperhatikan
prinsip keadilan dan kesetaraan gender.
Kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia disusun berdasarkan prinsip-
prinsip mewujudkan lanjut usia sehat sebagai berikut:
1. Pembinaan kesehatan lanjut usia terutama ditujukan pada upaya
peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk mandiri, tetap produktif
dan berperan aktif dalam pembangunan, selama mungkin.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan peran keluarga dan
masyarakat, serta menjalin kemitraan dengan Lembaga Swadaya
Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, kelompok khusus, dan swasta

9
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan lanjut usia secara
berkesinambungan.
3. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan melalui pendekatan holistik
dengan memperhatikan nilai sosial dan budaya yang ada.
4. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan secara terpadu dengan
meningkatkan peran, koordinasi dan integrasi dengan lintas program dan
lintas sektor.
5. Pembinaan kesehatan lanjut usia dilaksanakan sebagai bagian dari
pembinaan kesehatan keluarga.
6. Pendekatan siklus hidup dalam pelayanan kesehatan untuk mencapai
lanjut usia sehat, mandiri, aktif dan produktif.
7. Upaya kesehatan lanjut usia dilaksanakan melalui fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan rujukan yang berkualitas, secara
komprehensif meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.

E. STRATEGI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN LANSIA


Dalam rangka mengupayakan peningkatan kesejahteraan lansia, upaya yang
harus dilakukan secara terpadu dan lintas sector. Misi yang ingin dicapai
adalah terwujudnya masyarakat lansia yang sehat, mandiri, aktif dan
produktif.
1. Sasaran program kesehatan lansia
a. Sasaran Langsung
1) Pra lansia (45-59 tahun)
2) Lansia (60 – 69 tahun)
3) Lansia Risti (>70 tahun/60 tahun dengan masalah kesehatan)
b. Sasaran Tidak Langsung
1) Keluarga
2) Masyarakat tempat lansia berada
3) Organisasi social

10
4) Petugas kesehatan masyarakat luas

2. Jenis program yang harus dilaksanakan


a. Pelayanan dasar di puskesmas santun lansia
Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang menyediakan ruang
khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia lanjut yang
meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Ciri-ciri puskesmas santun lansia yaitu pelayanannya
secara pro-aktif, baik, berkualitas, sopan, memberikan kemudahan
dalam pelayanan kesehatan kepada lansia, memberikan
keringanan/penghapusan biaya pelayanan bagi lansia yang tak
mampu, memberikan berbagai dukungan dan bimbingan kepada lansia
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan melalui kerjasama
dengan lintas program dan lintas sector.
b. Pelayanan rujukan di rumah sakit.
c. Pelayanan kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative di
semua fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Pelayanan kesehatan jiwa bagi lansia.
e. Pelayanan home care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan
masayarakat.
f. Peningkatan inteligensia kesehatan bagi lansia.
g. Pencegahan penyakit tidak menular melalui posbindu PTM.
h. Pelayanan gizi bagi lansia
i. Promosi kesehatan.

3. Upaya peningkatan kesejahteraan social bagi lansia potensial


meliputi:
a. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual
b. Pelayanan kesehatan
c. Pelayanan kesempatan kerja

11
d. Pelayanan pendidikan dan pelatihan
e. Pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan
fasilitas, sarana, dan prasarana umum
f. Pemberian kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
g. Pemberian bantuan social.

4. Upaya peningkatan kesejahteraan social bagi lansia tidak potensial


a. Pelayanan keagamaan dan mental spiritual
b. Pelayanan kesehatan
c. Pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan
fasilitas, sarana dan prasarana
d. Pemberian kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum
e. Perlindungan social.

5. Strategi yang diupayakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan


lansia mengacu pada:
a. Pendekatan siklus hidup
b. Meliputi semua aspek
c. Terpadu, melibatkan lintas program dan lintas sector
d. Pemberdayaan masyarakat dan keluarga.

12
BAB III
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA
DI PUSKESMAS SUKAWARNA

A. PERSIAPAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA


Menurut Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif, dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di wiilayah kerjanya.
Manajemen program/pelayanan kesehatan puskesmas dilaksanakan
melalui tiga tahapan, yaitu:
1. Perencanaan (P1) adalah tahap menyusun rencana usulan kegiatan (RUK)
dan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang didasari oleh fakta dan
data.
2. Penggerakan-pelaksanaan (P2) adalah tahap melaksanakan hal-hal yang
sudah tercantum dalam RPK dan mendorong pencapaian melalui
lokakarya mini (lokmin) secara berkala.
3. Pengawasan-pengendalian-penilaian (P3) adalah tahap memantau
perkembangan pencapaian (melalui lokmin berkala), melakukan koreksi
pelaksanaan kegiatan, dan menilai pencapaian kegiatan pada pertengahan
dan akhir tahun.
Dalam tahap persiapan penyusunan program kesehatan lansia yaitu
dengan mempersiapkan staf puskesmas dalamp proses penyusunan rencana
program kesehatan lansia. Adapun persiapan kegiatan untuk menyusun
program kesehatan lansia adalah sebagai berikut.
1. Analisis situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD). Kegiatan
SMD dilakukan dengan mengambil sampel dari masing-masing posbindu
dan masyarakat lansia di wilayah kerja puskesmas sukawarna kelurahan
sukawarna kecamatan suka jadi kota bandung.

13
2. Selanjutnya, dilakukan perumusan dan penentuan prioritas masalah dalam
sebuah forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Dalam kegiatan
MMD secara bersama-sama menggali dan memecahkan masalah
kesehatan yang ada di wilayah keluarahan sukawarna sehingga muncul
berbagai usulan rencana kegiatan untuk tahun berikutnya.
3. Persiapan program kegiatan lansia di Puskesmas Sukawarna tahun 2019
yang sudah dirumuskan adalah sebagai berikut.
a. Pembinaan dan pemeriksaan kelompok POSBINDU.
b. Pembinaan dan pemeriksaan kelompok senam lansia.
c. Pembinaan dan pelayanan kegiatan sepuh bingah.

B. PROGRAM KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS SUKAWARNA


Kegiatan program kesehatan lansia yang ada di Puskesmas Sukawarna adalah
sebagai berikut.
1. POSBINDU (Pos Pembinaan Terpadu)

Deskripsi kegiatan Keterangan


Pengertian Posbindu lansia merupakan pos pembinaan terpadu
untuk masyarakat usia lanjut 60 tahun ke atas.
Posbindu merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan lansia yang
penyelenggaraannya melalui program puskesmas
dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh
masarakat dan organisasi social. Oleh karena itu,
posbindu merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posbindu yang
dilakukan dibarengi dengan posbindu PTM untuk
menskrining penyakit tidak menular.
Petugas Posbindu Pelaksanaan kegiatan adalah masyarakat yang telah
dilatih mejadi kader kesehatan setempat di wilayah

14
kelurahan sukawarna dibawah bimbingan puskesmas.
Jadwal kegiatan Posbindu lansia dilaksanakan rutin setiap bulan dan
rolling di setiap RW. Namun. Semenjak april 2020
sampai sekarang Juli 2020 belum dilakukan lagi
kegiatan Posbindu dikarenakan masih dalam masa
pandemic Covid-19. Di kelurahan Sukawarna yang
sudah mempunyai Posbindu adalah RW
01,02,03,04,05, dan 07
Kegiatan posbindu Kegiatan posbindu lansia yang dilaksanakan di
wilayah kerja Puskesmas Sukawarna Kelurahan
Sukawarna adalah skrining kesehatan setiap bulan dan
secara berkala. Pemeriksaan berkala yang dilakukan
setiap 6 bulan sekali dengan ditambah pemeriksaan
laboratorium (hemoglobin, dll), untuk kegiatan
skrining kesehatan tiap bulan meliputi:
1) Penimbangan BB dan TB
2) Pengukuran tekanan darah
3) Pemeriksaan kesehatan (gizi, activity of daily
living, dll)
4) Pemeriksaan status mental
5) Pemeriksaan laboratorium secara sederhana
misalnya pemeriksaan gula darah menggunakan
GCU
6) Penyuluhan dan konseling

2. Inovasi Sepuh Bingah

Deskripsi kegiatan Keterangan


Pengertian Walaupun sudah sepuh harus tetap bingah. Lansia

15
merupakan tahapan akhir dalam kehidupan, dimana
pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik,
mental dan social sedikit demi sedikit. Inovasi sepuh
bingah merupakan bukti nyata dukungan Puskesmas
Sukawarna untuk memberikan pelayanan yang prima
bagi golongan lanjut usia.

Jadwal kegiatan Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke-4 setiap


bulannya, rolling di setiap RW.
Kegiatan posbindu Kegiatan pada inovasi sepuh bingah adalah sebagai
berikut.
1) Senam Lansia
2) Penyuluhan kesehatan
3) Pemeriksaan fisik
4) Pemeriksaan demensia
5) Pemeriksaan lab

3. Gercep Cepot

Keterangan
Gercep Cepot merupakan singkatan dari gerak cepat cegah, pahami dan
obati hipertensi. Gercep Cepot merupakan salah satu inovasi program
penyakit tidak menular (PTM) di Puskemas Sukawarna dikarenakan masih
banyaknya masyakarat Kelurahan Sukawarna menderita penyakit hipertensi
termasuk lansia. Kegiatan yang dilakukan berkoordinasi dengan berbagai
program (biasanya turun ke sekolah, pasar, RW, Kelurahan, tempat umum)
untuk menskrining hipertensi.

Selain program yang sudah dijelaskan di atas ada beberapa pelayanan


yang dilakukan oleh Puskesmas Sukawarna yaitu pelayanan home care pada
keluarga yang berisiko, pelayanan rujukan rumah sakit jika ada lansia yang
memiliki pernyakit berat dan perlu dirujuk, serta adanya upaya peningkatan

16
kesejahteraan social seperti dukungan dana dari pemerintah dan swasta untuk
lansia.

C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA


Laporan hasil kegiatan program kesehatan lansia di Puskesmas Sukawarna
pada tahun 2019 adalah sebagai berikut.

80

70

60

50

40

30

20

10

0
PRALANSIA LANSIA LANSIA RISTI

Grafik 2.1 . Laporan Hasil Capaian Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Tahun
2019 Di Puskesmas Sukawarna Kelurahan Sukawarna Kecamatan Sukajadi
Kota Bandung

Berdasarkan grafik di atas didapatkan hasil bahwa target pelayanan


kesehatan lansia di puskesmas sukawarna tahun 2019 yaitu 70%. Namun
capaian yang didapat yaitu 33,83% pada kategori pra lansia, 38,55% pada
lansia, dan 57,57% pada kategori lansia risiko tinggi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Puskesmas Sukawarna
didapatkan laporan bahwa seluruh kegiatan kesehatan lansia seperti posbindu,
inovasi sepuh bingah, dan gercep cepot rutin dilakukan setiap bulan dan

17
berjalan lancer. Namun kendala yang dihadap yaitu masih rendahnya
kunjungan lansia ke posbindu.

D. EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LANSIA


Evaluasi program kesehatan lansia di Puskesmas Sukawarna pada tahun
2019 adalah sebagai berikut.
1. Inovasi sepuh bingah belum membuat capaian lansia meningkat secara
signifikan (17,55% tahun 2017, 38,55% di bulan desember 2019).
2. Pelaksanaan sepuh bingah dilakukan di RW 02 Sukawarna sehingga
banyak pesertanya dari lansia RW 02 Sukawarna dan sebagian dari RW
01 dan 03.
3. Beberapa RW masih menggabungkan waktu dan tempat pelaksanaan
posbindu dengan posyandu.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan
kesehatan.
5. Mobilitas lansia.

18
BAB IV
PEMBAHASAN

A. KESESUAIAN PELAKSANAAN DENGAN KEBIJAKAN


Berdasarkan hasil analisa situasi antara kesesuaian program kesehatan
yang dilakukan oleh puskesmas sukawarna dengan kebijakan pemerintah
mengenai kesehatan lansia itu sesuai dengan dasar hukum Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masarakat. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 25 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN)
Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019. Kesesuaian program kesehatan
lansia di Puskesmas Sukawarna dengan program yang ditetapkan oleh
pemerintah yaitu:
1. Pelayanan rujukan rumah sakit.
Hal ini sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan yaitu pelayanan
kesehatan primer (Puskesmas) adalah ujung tombak untuk tercapainya
lanjut usia sehat yang didukung oleh pelayanan rujukan yang berkualitas
2. Pelayanan kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative.
3. Pelayanan kesehatan jiwa bagi lansia melalui program posbindu lansia
dan inovasi sepuh bingah.
4. Pelayanan home care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan
masayarakat melalui pembinaan kunjungan rumah keluarga yang
berisiko.
5. Peningkatan inteligensia kesehatan bagi lansia melalui program
pelayanan kesehatan lansia di puskesmas dan kegiatan posbindu serta
inovasi sepuh bingah.
6. Pencegahan penyakit tidak menular melalui posbindu PTM
Puskesmas sukawarna memiliki program posbindu lansia dan posbindu
PTM untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia serta puskesmas
sukawarna memiliki inovasi untuk mendukung program PTM yaitu

19
program Gercep yang merupakan singkatan Cepot gerak cepat cegah,
pahami dan obati hipertensi. Hal tersebut disesuaikan dengan kebijakan
yang ditetapkan yaitu pembinaan kesehatan lanjut usia terutama
ditujukan pada upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk
mandiri, tetap produktif dan berperan aktif dalam pembangunan, selama
mungkin.
7. Pelayanan gizi bagi lansia
Hal tersebut sesuai dengan program puskesmas sukawarna melalui
keggiatan posbindu, dan sepuh bingah.
8. Promosi kesehatan.
Hal tersebut sesuai dengan program puskesmas sukawarna melalui
keggiatan posbindu, dan sepuh bingah. Disetiap kegiatan posbindu dan
sepuh bingah selalu disertakan dengan kegiatan penyuuluhan dan
konselng kesehatan bagi lansia.
Namun, disampinga kesesuaian program yang sudah dijalankan oleh
puskesmas sukawarna ada satu program yang belum terlaksana yaitu
puskesmas santun lansia. Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang
menyediakan ruang khusus untuk melakukan pelayanan bagi kelompok usia
lanjut yang meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative. Ciri-ciri puskesmas santun lansia yaitu pelayanannya secara
pro-aktif, baik, berkualitas, sopan, memberikan kemudahan dalam pelayanan
kesehatan kepada lansia, memberikan keringanan/penghapusan biaya
pelayanan bagi lansia yang tak mampu, memberikan berbagai dukungan dan
bimbingan kepada lansia dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
melalui kerjasama dengan lintas program dan lintas sector.
Berdasarkan penuturan pihak puskesmas sukawarna meskipun belum
terbentuknya puskesmas santun lansia tetapi puskesmas sukawarna sedang
menuju ramah lansia serta yang baru dilakukan oleh puskesmas sukawarna
yaitu pelayanan poli lansia dan poli umum sudah terpisah.

20
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PROGRAM
1. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh puskesmas sukawarna dan
memliki kinerja yang baik terdiri dari:
a. Dokter
b. Perawat
c. Tenaga gizi
d. Tenaga kesehatan masyarakat
Serta SDM yang lainnya untuk mendukung program pelayanan kesehatan
lansia di Puskesmas dan mendapatkan pelatihan salah satunya kader dari
setiap RW.
2. Sarana dan Prasarana
a. Bangunan
Dalam pelayanan kesehatan lansia, puskesmas memiliki poli khusus
lansia yang terpisah dengan poli umum sehingga dalam pelayanan nya
pun semakin maksimal.
b. Peralatan
Pada umumnya peralatan untuk mendukung program kesehatan lansia
sejauh ini sudah sesuai dengan yang dibutuhkan meliputi:
1) Peralatan pemeriksaan
2) Peralata penyuluhan
3) Instrument (Activity Daily Living (ADL), Geriatric Depression
Scale (GDS), Mini Mental State Examination (MMSE))
Menurut Hartono (2018) mengatakan bahwa sarana dan prasarana yang
digunakan oleh petugas kesehatan adanya pengaruh yang signifikan antara
sarana dan prasarana terhadap kualitas pelayanan promotif di Puskesmas.
3. Peran serta masyarakat

21
Peran serta masyarakat mampu mendukung kualitas pelayanan promotif
pada lansia. Peran serta masyarakat merupakan factor eksternal penentu
kualitas pelayanan dan keberhasilan program karena dapat dilakukan oleh
masyarakat hanya dalam bentuk dukungan terhadap setiap kegiatan
dengan mengikuti kegiatan yang di selenggarakan oleh puskesmas.

C. HAMBATAN PELAKSANAAN PROGRAM


Hambatan pelasanaan program kesehatan lansia di puskesmas sukawarna
adalah sebagai berikut.
1. Belum adanya pelatihan khusus tentang lansia yang diberikan kepada
tenaga kesehatan yang ada di puskesmas sukawarna.
2. Masih kurang nya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posbindu lansia
dikarenakan:
a. Adanya anggota keluarga yang masih sekolah
b. Adanya lansia yang masih aktif bekerja
c. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dengan
adanya posbindu.
3. Untuk RW 06 belum adanya posbndu lansia dikarenakan kondisi di RW
06 adalah full perumahan sehingga menghambat pelaksanaan program
kesehatan lansia.

22
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis program kesehatan lansia di puskesmas
sukawarna yaitu kegiatan berupa posbindu lansia dan posbindu PTM, inovasi
sepuh bingah, gercep cepot, pelayanan rujukan, dan pelayanan homecare. Hal
tersebut sesuai dengan dasar hukum Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67
Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di
Pusat Kesehatan Masarakat. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun
2016 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun
2016-2019. Namun, ada satu program yang belum sesuai yaitu puskesmas
santun lansia, tetapi pihak puskesmas sukawarna sedang menuju ramah lansia
dan sudah memisahkan poli lansia dengan poli umum.
Pencapaian target pelayanan lansia tahun 2019 yaitu 70% namun
capaian yang didapat sekitar 38,55%. Hambatan yang drasakan oleh pihak
puskesmas sukawarna dalam pelaksanaan program kesehatan lansia yaitu
masih belum ada pelatihan kesehatan lansia yang diikuti oleh tenaga
kesehatan yang ada di puskesmas sukawarna, dan masih kurangnya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan kesehatan lansia.

B. SARAN
1. Puskesmas
Diharapkan pihak puskesmas dapat lebih meningkatkan jangkauan dan
sasaran dari akses pelayanan kesehatan kepada lansia, sehingga dapat
mencapai lanjut usia sehat, mandiri, aktif dan produktif.
2. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih mampu menganalisis dan kritis dalam
melakukan analisa situasi, agara tercapainya tujuan dalam meningkatkan

23
kemampuan masyarakat khususnya lansia untuk berpartisipasi aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono & Ginting, C. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas


Pelayanan Promotif Di Puskesmas Simalingkar Tahun 2018. Jurnal
Mutiara Kesehatan Masyarakat, Vol (3) No(2): 147 – 157.

Permenkes. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang


Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan
Masarakat [Online]. Tersedia di:
http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Permenkes
%2067%202015%20YANKES%20LANSIA%@)PUSKESMAS.pdf.
Diakses 10 Juli 2020.

Permenkes. 2019. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2016 tentang


Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia tahun 2016-2019
[Online]. Tersedia di:
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._25_ttg_Renc
ana_Aksi_Nasional_Kesehatan_Lanjut_Usia_Tahun_2016-2019_pdf.
Diakses 10 Juli 2020.

Kemenkes RI. 2019. Pedoman Untuk Puskesmas Dalam Pemberdayaan Lanjut


Usia [Online]. Tersedia di:
http://www.kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Pedoman
%20Pemberdayaan%20Lansia.pdf. Diakses 10 Juli 2020.

24

Anda mungkin juga menyukai