PENDAHULUAN
Ikterus Neonatorum adalah iketrus yang mempunyai dasar patologis / kadar bilirubin yang mencapai
nilai yang disebut Hyperbilirubinemia (Purnawan Junaedi ;1995)
Berdasarkan hasil pendataan epidemiologi di Ruang Perawatan IV RS. Dustira menunjukkan bahwa
jumlah pasien anak dengan ikterus neonatorum satu tahun terakhir sebanyak 78 anak dengan rata-rata
6 anak setiap bulannya.
Mahasiswa akademi perawat dalam melaksanakan praktek tentang Perawatan Kesehatan Anak harus
mampu menguasai tehnik perawatan dengan melakukan kompetensi sesuai dengan tugasnya yaitu
melaksanakan asuhan keperawatan secara komprehensif agar klien dapat meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.
Dalam laporan ini ditetapkan cara-cara pengkajian data dasar kepada pasien setelah menetapkan
pengkajian diteruskan dengan menegakkan diagnosa keperawatan, dilanjutkan dengan menetapkan
tujuan, intervensi dan diimplementasikan lalu membuat evaluasinya.
Berdasarkan deskripsi mata kuliah Perawatan Kesehatan Anak yang berisi kompetensi yaitu mahasiswa
mampu melaksanakan asuhan keperawatan klien sesuai dengan kebutuhannya :
a. Melakukan pengkajian
d. Melaksanakan implementasi
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata dalam membuat dan melaksanakan asuhan
keperawatan.
b. Tujuan Khusus
D. Rumusan Masalah
E. Metode Penulisan
Laporan ini disusun secara narasi deskriptif yang diperoleh berdasarkan metode studi lapangan dengan
menggunakan Ruang Perawatan IV sebagai lahan praktek, anamnesa, observasi dan pemeriksaan fisik,
juga studi dokumentasi dengan melihat catatan medik klien, dan studi literatur dengan menggunakan
buku-buku sumber sebagai bahan acuan praktek.
F. Sistematika Penulisan
Bab Satu membahas pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab Dua membahas tinjauan teoritis mencakup
konsep dasar penyakit, etiologi, penatalaksanaan, patologi, pengobatan dan penatalaksanaan asuhan
keperawatan. Bab Tiga menguraikan proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa, rencana
keperawatan, pelaksanaan tindakan, evaluasi dan catatan perkembangan. Bab Empat membahas
penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
IKTERUS NEONATORUM
Billirubin dalam darah mengalami proses dan berubah menjadi billirubin direct. Billirubin direct
kemudian diekskresikan ke usus dan sebagian dikeluarkan dalam bentuk billirubin direct dan sebagian
lagi dalam bentuk sterkobilin, bila terjadi hambatan/gangguan dalam usus maka oleh pengaruh enzim B
glukorodinasi billirubin sebagian dirubah menjadi billirubin indirect yang kemudian diserap ke sirkulasi
darah.
Billirubin ini kemudian diangkut ke hepar untuk di proses lagi, pada janin sebagian billirubin ini
diekskresikan ke plasenta. Pada BBL ekskresi melalui plasenta terputus sehingga masuk lagi ke hepar.
Karena itu bila fungsi hepar belum sempurna/ terdapat gangguan, misal : hypoxia, kekurangan glukosa
maka kadar billirubin indirect dalam darah meningkat yang dapat menimbulkan icterus.
A. TANDA-TANDA
- Kadar billirubin direct tidak melebihi 10 mg % pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg % pada
neonatus kurang bulan.
B. PENYEBAB
C. PENATALAKSANAAN
ICTERUS PATOLOGIS
A. Definisi
Adalah icterus yang mempunyai dasar patologis/kadar billirubin mencapai nilai yang disebut
hyperbillirubinemia.
B. Patofisiologi
C. Tanda
D. PENYEBAB
- Hypoxia
E. PENATALAKSANAAN
- Pemberian fototherapi
- Tranfusi tukar
- Test diagnostik
Apabila bayi hari pertama sudah kuning dan 3 hari masih dalam keadaan kuning bayi segera dirujuk ke
RS.
A. PENGUMPULAN DATA
1. Data subyektif :
- Biodata
- Anamnesa
- Keluhan utama
2. Data objektif
- Kulit kuning
- Malas minum
- Lethargi
B. INTERPRETASI DATA
1. Kulit kuning
C. ANTISIPASI MASALAH
DI RUANG IV RS DUSTIRA
I. PENGKAJIAN
A. Biodata
Nama : By. W
Agama : Islam
Anak ke : Satu
No Reg : 0021/D/01/02
Penanggung jawab
Umur : 27 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : TNI AD
Umur : 24 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena bayinya terlihat kuning sejak usia 10 hari, dan bayinya
tampak lemah.
C. Keluhan Utama
Sejak usia 10 hari bayi terlihat kuning dan lemah, hingga bayi tidak mau menetek, warna kuning terlihat
jelas terutama di daerah wajah dan sklera.
D. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan bayinya terlihat kuning dan menjadi lemah sejak usia 10 hari, hingga bayi tidak mau
menetek, warna kuning terlihat jelas di daerah wajah dan sklera
F. Riwayat Kehamilan
1. Pre Natal
b. Penerimaan Kehamilan : Ibu sangat senang dengan kehamilannya dan sangat diharapkan.
c. Gizi Ibu Selama Hamil : Baik, Ibu mengatakan selama hamil selalu mengkonsumsi makanan bergizi
(sayuran, ikan, susu, buah).
d. Kesehatan Ibu Selama Hamil : Saat hamil ibu dalam keadaan baik, tidak mengalami gangguan
kesehatan.
g. Keluhan Selama Hamil : Ibu mengeluh mual dan muntah pada trimester pertama, pada trimester
selanjutnya ibu mengeluh aktifitas terganggu dengan perutnya yang besar.
h. Obat-obat Yang Pernah Diminum : Ibu mengkonsumsi zat besi 1x1 tab.
i. Penyakit Kehamilan : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun selama hamil.
j. Imunisasi TFT :
2. Natal
f. PB Lahir : 50 cm.
g. Posisi janin waktu lahir : Posisi foetal
3. Post Natal
a. Kesehatan Ibu : Setelah melahirkan ibu tidak mengalami gangguan kesehatan, tidak mengalami
perdarahan atau komplikasi lainnya.
d. Reflek Fisiologis :
1. Moro : Ada
3. Grasping : Ada
4. Rooting : Ada
6. Babinski : Ada
1. Nutrisi
a. Makan
- Frekuensi : 3x sehari
b. Minum
2. Istirahat Tidur
No
Pola Kebiasaan
Di Rumah
Di RS
2
Nutrisi
b. Cara pemberian
Eliminasi
a. BAB
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
- Bau
b. BAK
- Frekuensi
- Warna
- Bau
ASI
Ad libitum
1 – 2 x/hari
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau
8 – 9 x/hari
Jernih
Tidak berbau
ASI
Ad libitum
lembek
Kuning tengguli
Tidak berbau
10 – 11 x/hari
Jernih
Tidak berbau
3
4
a. Tidur malam
b. Gangguan tidur
c. Tidur siang
Kebersihan
9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Ibunya
Menetek
Belum tampak
Ibu memandikan bayinya 2x sehari dan mengganti pakaian/popok setiap habis mandi/BAB/BAK
9-10 jam
Tidak ada
8-10 jam
Dalam inkubator
Menetek
Belum tampak
Ibu hanya menyeka bayinya 2x sehari dan mengganti pakaian/popok setiap habis mandi/BAB/BAK
I. Tumbuh Kembang/DDST
J. Riwayat Imunisasi
L. Pemeriksaan Fisik
2. Antropometri :
a. BB : 3050 gr
b. TB : 52 cm
c. LK : 35 cm
d. LLA : 10 cm
e. LD : 31 cm
f. LP : 34 cm
3. Tanda Vital :
4. Pemeriksaan Umum
a. Kepala
Bentuk tampak simetris, rambut hitam, tidak nampak cephal haematoma, LK 35 cm, tidak tampak
hydrocephalus, fontanel belum menutup, caput cecudanum ada.
b. Mata
- Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.
- Sklera : ikterik
- Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada
c. Hidung
- Septum : simetris
d. Mulut
- Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag
- Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa
e. Telinga
- Bentuk dan besar : tampak simetris dan proporsional
f. Leher
- Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada
g. Dada
Gerak dan bentuk simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak tampak lesi/massa
Pola nafas teratur, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 45 x/mnt, tidak terdengar wheezing, ronchi,
krepitasi/stridor.
h. Perut
- Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, tampak ikterik, kelembaban baik,
tampak cembung, simetris, tali pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.
i. Kulit
- Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek
grasping baik.
- Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek
babinski baik, tidak tampak lesi.
Tidak ada kelainan, labia mayora menutup labia minor, lubang anus ada.
M. Reaksi Hospitalisasi
N. Data Penunjang
O. Therapi
- ASI
- Fototerapi
No
Data Senjang
Kemungkinan Penyebab
Masalah
1
1.
DO :
- Sklera ikterik
Ikterus
Gangguan Metabolisme
DS :
DO :
DS :
Nutrisi kurang
BB turun
3.
Ultra Violet
No
Tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
1.
30-12-01
Gangguan metabolisme bilirubin berhubungan dengan fungsi hepar belum sempurna yang ditandai
dengan :
- Sklera ikterik
Jangka pendek
¨ Jangka panjang:
- Zat-zat yang terdapat didalam ASI/colostrum dapat memberi kekebalan terhadap tubuh bayi dan
membantu proses perubahan bilirubin direct menjadi bilirubin indirect didalam usus yang akan diserap
kembali oleh usus dan masuk kedalam hati atau dieksresikan melalui urine.
- Terapi sinar dapat menimbulkan dekomposisi bilirubin yang sulit larut dalam air menjadi senyawa
dipirol yang mudah larut dalam air dan diekskresikan melalui urine/tinja, sehingga kadar bilirubin
menurun.
Terapi sinar juga dapat meningkatkan kadar bilirubin indirect dalam empedu duodenum sehingga cairan
empedu bertambah dalam usus dan peristaltik meningkat sehingga bilirubin dikeluarkan melalui feces.
- untuk mengetahui kadar bilirubin dalam tubuh bayi sehingga dapat dilakukan antisipasi jika kadar
bilirubin meningkat.
2.
3.
Resiko terjadinya penurunan BB patologis berhubungan dengan bayi malas minum yang ditandai dengan
:
- BB lahir : 2900 kg
- BB sekarang : 3100 kg
- Bayi di fototherapi
- BB bertambah
Resiko kerusakan pada mata dan genetalia tidak terjadi dengan kriteria :
- Jangka pendek
- Jangka panjang
- Dengan menimbang berat badan setiap hari dapat diketahui perubahan BB bayi setiap hari.
- Dengan mencatat hasil penimbangan BB dapat diketahui kenaikan atau penurunan BB bayi.
- Ibu menyusui membutuhkan banyak nutrisi untuk mempertahankan produksi dan kualitas ASI yang
dibutuhkan oleh bayinya.
- Mencegah kemungkinan kerusakan selaput retina pada dan genetalia sehingga saat fototherpi sinar
tidak menembus jaringan.
- Perubahan ini bermakna pada posisi pigmen empedu pada basal gangglia dan terjadi kernig uterus.
No
Implementasi
Evaluasi
1
2
Tgl 1 – 1 – 2002
- Memberitahukan kepada ibu agar memberi bayinya ASI sesering mungkin, dan berikan HE tentang
manfaat ASI.
- Mengingatkan pada ibu agar ibu selalu menyusui bayinya sesering mungkin.
Tgl : 1-1-2002
Tgl 1 – 1 – 2002
· ASI
· Fototherapi
P : Lanjutkan intervensi
Tgl : 1 – 1 – 2002
- BB : 3100 gr
Tgl : 1 – 1 - 2002
S : -
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
No
Catatan Perkembangan
Paraf
2
3
Tgl : 2– 1 – 2002
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : -
O : BB : 3050 kg
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : -
S : -
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA