Anda di halaman 1dari 34

BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA

(BPKM)

ModulKolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I

Rumpun Ilmu Kesehatan


Universitas Indonesia
2014
DAFTAR ISI

PENGANTAR 3

BAB I INFORMASI UMUM 4


BAB II KOMPETENSI MODUL 5
BAB III BAHASAN DAN RUJUKAN 7
BAB IV TAHAP PEMELAJARAN 10
BAB V RANCANGAN TUGAS LATIHAN 11
BAB VI EVALUASI 13
BAB VII MATRIKS KEGIATAN 14
LAMPIRAN 20

2
PENGANTAR

Suatu usaha pelayanan kesehatan seharusnya merupakan suatu usaha kolaborasi antara seluruh praktisi
kesehatan. Tim pelayanan kesehatan yang efektif terdiri dari berbagai ahli yang bekerja sama secara sinergis,
terstruktur, dan sistematis sesuai peran dan fungsinya masing-masing, sehingga mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang optimal. Kenyataan ini telah disadari oleh berbagai pihak termasuk oleh pengelola program
pendidikan bidang kesehatan. Berbagai usaha telah dilakukanagar peserta didik bidang kesehatan memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dan bekerja sama secara sinergis, efektif, dan efisien dalam suatu tim pelayanan
kesehatan.

Setiap bidang pendidikan profesi kesehatan menyusun dan menjalankan kurikulumnya masing-masing.Peserta
didik dituntut untuk menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan diperlukan dalam menjalankan
profesinya. Dalam proses pendidikannya tersebut, peserta didik secara tidak sengaja mungkin mendapatkan
kesempatan untuk berinteraksi dengan profesi kesehatan lainnya, namun proses ini sifatnya informal dan tidak ada
tujuan yang spesifik yang hendak dicapai melalui proses tersebut. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
berinteraksi dan bekerja sama dengan profesi lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan tentunya
belum terukur secara objektif.

Kondisi demikian memerlukanadanya sebuahprogramatau modulyang menekankan pembelajaran


interprofesional,yang tertuang dalam bentuk Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM). Modul Kolaborasi dan
Kerjasama Tim Kesehatan I dalam fakultas-fakultas rumpun ilmu kesehatan. Buku ini disusun bersama oleh seluruh
fakultas dalam rumpun kesehatan untuk melengkapi peserta didik dengan kemampuan untuk berkolaborasi secara
sinergis dalam pengelolaan kesehatan baik itu pada level individu, keluarga, dan masyarakat. Dalam suatu kegiatan
pembelajaran interprofesional,secara formal diharapkan terjadi sebuah interaksi yang positif, membangun dan
saling menguntungkan antar peserta didik profesi kesehatan.

Modul ini akan diberikan pada awal pendidikan untuk memperkenalkan konsep kolaborasi dan pendidikan
interprofesional kepada peserta didik sedini mungkin, dan akan dilanjutkan pada tahap pendidikan di setting klinik
dan komunitas. Pembelajaran interprofesional pada tahap pendidikan di setting klinik dan komunitas tersebut
diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berlatih bekerja sama dalam memberikan
suatu pelayanan kesehatan dengan kondisi yang senyata mungkin.

BRPKolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai
tujuan pembelajaran, metode pengajaran, dan cara evaluasi hasil belajar yang akan diterapkan, beserta seluruh
komponen lain yang terkait. Tentunya buku ini tidak luput dari kekurangan, sehingga masukan dari seluruh staf
pengajar dan peserta didik sangat diharapkan untuk senantiasa meningkatkan kualitas buku ini, dan terlebih
penting lagi untuk perbaikan program pembelajaran agar dapat lebih sesuai dengan kebutuhan serta kompetensi
akhir yang diinginkan.

Terima kasih dan semoga bermanfaat.

Depok, 13 Desember 2013

Tim penyusun
BAB I
INFORMASI UMUM

Nama Program Studi/jenjang : Rumpun ilmu kesehatan


(Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan
Masyarakat dan Farmasi)

Nama modul : Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I

Kode modul :-

Semester ke- : 2 (genap)tahap akademik/preklinik

Jumlah SKS : 2 SKS

Metoda pembelajaran :Question Based Learning, case based discussion, presentasi pleno

Modul prasyarat :-

Pendukung modul : Seluruh modul atau modul lain

Integrasi antara modul :-

Deskripsi modul :

Modul ini merupakan salah satu modul integrasi rumpun ilmu kesehatan yang bertujuan untuk
melengkapi mahasiswa rumpun ilmu kesehatan dengan kemampuan untuk berkolaborasi dalam
pengelolaan masalah kesehatan. Dalam modul ini setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar
dengan, dari dan mengenai profesi kesehatan lainnya melalui berbagai metode pembelajaran yang
disiapkan.Masalah kesehatan yang digunakan sebagai pemicu untuk mempelajari dan melatih
kemampuan bekerja sama adalah masalah yang sering ditemukan di masyarakat (individu/keluarga dan
masyarakat) dan memerlukan penanganan yang kolaboratif dan sinergis antar profesi kesehatan.
BAB II
KOMPETENSI

Kompetensi (Sasaran Pemelajaran Akhir)


Setelah selesai mengikuti modul ini pada tahap pendidikan klinik/komunitas, mahasiswa rumpun ilmu
kesehatan mampu berkolaborasi secara sinergis dalam pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga, dan masyarakat sesuai dengan konteks dan permasalahan yang dihadapi.

Subkompetensi (Sasaran Pemelajaran Penunjang)


Subkompetensi pada tahap I modul (semester 2)

Setelah selesai mengikuti modulini, jika dihadapkan pada suatu masalah kesehatan simulasi (data
sekunder), mahasiswa rumpun ilmu kesehatan mampu:

1. menjelaskan konsep kolaborasi dalam pengelolaan masalah kesehatan sesuai dengan teori yang
berlaku
2. mengidentifikasi peran masing-masing profesi dalam kolaborasi pengelolaan masalah kesehatan
sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi
3. mengidentifikasi masalah-masalah dalam proses kolaborasi pengelolaan masalah kesehatan sesuai
dengan konteks permasalahan yang dihadapi
4. merumuskan penyelesaian masalah dalam proses kolaborasi pengelolaan masalah kesehatan sesuai
dengan konteks yang dihadapi
5. menerapkan peran masing-masing profesi dan berinteraksi dalam pengelolaan masalah kesehatan
sesuai dengan konteks permasalahan yang dihadapi
Bagan Alir Kompetensi

Mampu berkolaborasi secara sinergis dalam


pengelolaan masalah kesehatan (individu,
keluarga dan masyarakat)

Mampu menerapkan peran masing-masing


profesi dan berinteraksi dalam
pengelolaan masalah kesehatan

Merumuskan penyelesaian masalah dalam


proses kolaborasi pengelolaan masalah
kesehatan sesuai dengan konteks yang dihadapi

Mampu mengidentifikasi peran masing-masing Mampu mengidentifikasi masalah-masalah


profesi dalam kolaborasi pengelolaan masalah dalam proses kolaborasi pengelolaan masalah
kesehatan kesehatan sesuai dengan konteks
permasalahan yang dihadapi

Mampu menjelaskan konsep kolaborasi dalam pengelolaan masalah kesehatan


BAB III
BAHASAN DAN RUJUKAN

A. Kompetensi, Bahasan, Estimasi Waktu, dan Rujukan

Estimasi Rujukan
Kompetensi/subkompetensi Pokok Bahasan/Subpokok bahasan
waktu
Mampu menjelaskan Kolaborasi 3 kali Pada bagian B
konsep kolaborasi dalam a. Definisi kolaborasi pertemuan
pengelolaan masalah b. Model kolaborasi
(DK 1x, QBL
kesehatan c. Komponen kolaborasi
1x, pleno
1x)
Kolaborasi dalam tim kesehatan Pada bagian B
a. Prinsip
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Cara membangun dan
mempertahankan kolaborasi tim
kesehatan
e. Sistem pelayanan kesehatan

Mampu mengidentifikasi Filosofi keprofesian yang terlibat 4 kali Pada bagian B


peran masing-masing dalam kolaborasi pertemuan
profesi dalam kolaborasi a. Filosofi profesi dokter, dokter
(DK 1 x,
pengelolaan masalah gigi, apoteker, perawat,
QBL 1x,
kesehatan kesehatan masyarakat dan ahli
CBD 1x,
gizi
pleno 1x)
Peran setiap profesi dalam Pada bagian B
penatalaksanaan pelayanan
kesehatan individu, keluarga dan
komunitas
a. Peran profesi dokter, dokter gigi,
apoteker, perawat, kesehatan
masyarakat dan ahli gizidalam
pelayanan kesehatan individu
b. Peran profesi dokter, dokter gigi,
apoteker, perawat, kesehatan
masyarakat dan ahli gizidalam
pelayanan kesehatan keluarga
c. Peran profesi dokter, dokter gigi,
apoteker, perawat, kesehatan
masyarakat dan ahli gizidalam
pelayanan kesehatan komunitas
Mampu mengidentifikasi Manajemen/resolusi konflik 4 kali Pada bagian B
masalah-masalah dalam a. Definisi & type konflik pertemuan
proses kolaborasi b. Tahapan konflik
Estimasi Rujukan
Kompetensi/subkompetensi Pokok Bahasan/Subpokok bahasan
waktu
pengelolaan masalah c. Conflict management skill DK 1x, CBD
kesehatan (Avoidance, explotion, diffusion, 2x, Pleno
confrontation)  tradisional dan 1x
kontemporer
d. Conflict prevention
e. Anger management
Komunikasi (lisan/tertulis) Pada bagian B
interprofesional
a. Komunikasi interprofesional
b. Tipe kegagalan komunikasi
interprofesional
c. Hambatan dalam komunikasi
interprofesional
d. Efek kegagalan komunikasi
interprofesional
Kepemimpinan (leadership) Pada bagian B
a. Kepemimpinan dalam kolaborasi
b. Peran kepemimpinan
c. Penerapan teori dan gaya
kepemimpinan dalam kolaborasi
d. Kesalahan fatal dalam
kepemimpinan kolaborasi
e. Strategi kepemimpinan
transformasional
Hambatan dan strategi kolaborasi Pada bagian B
interprofesional
a. Hambatan kolaborasi
interprofesional
b. Strategi kolaborasi
interprofesional
Merumuskan penyelesaian Teknik merancang kolaborasi 2 kali Pada bagian B
masalah dalam proses interprofessional pertemuan
kolaborasi pengelolaan a. Identifikasi masalah kesehatan
masalah kesehatan sesuai b. Identifikasi setiap profesi yang
dengan konteks yang berperan dalam mengatasi
dihadapi masalah kesehatan
Mampu menerapkan peran Seluruh pokok dan 2 kali
masing-masing profesi dan subpokok bahasan di atas pertemuan
berinteraksi dalam Membuat rancangan kolaborasi
pengelolaan masalah interprofesional dalam bentuk
kesehatan proposal (makalah/poster/video,
yang dapat diterapkan di RS/
Puskesmas)
B. Daftar rujukan
1. Tuckman BW. Development sequence in small groups. Psychological Bulletin, 1965, 63:384–399.
2. Committee on Quality of Health Care in America, Institute of Medicine (2001). Crossing the
quality chasm: a new health system for the 21 st century. National Academy of Sciences.
3. Frenk J et al (2010). Health professionals for a new century: transforming education to
strengthen health systems in an interdependent world. The Lancet 376: 1923-58
4. Nemeth CP (2008). Improving healthcare team communication: building on lessons from
aviation and aerospace. Hampshire: Ashgate Publishing Limited
5. The Victorian Quality Council (2010). Promoting effective communication among healthcare
professionals to improve patient safety and quality of care. Victorian Government Department
of Health, Melbourne, Victoria
6. Office of Interprofessional Education & Practice, Queen’s University. Communication for patient
safety: timely open communication for patient safety. Ontario, Canada
7. Lingard L et al. Communication failures in the operating room: an observational classification of
recurrent types and effects. Quality & Safety in Health Care, 2004, 13(5):330–334.
8. Marshall S, Harrison J, Flanagan B. The teaching of a structured tool improves the clarity and
content of inter-professional clinical communication. Quality & Safety in Health Care,
2009:18:137-140
9. CMA Working Group (2007). Putting Patients First: Patient-centred collaborative care – a
discussion paper. Canadian Medical Association
10. Family Health Teams (2005). Guide to collaborative team practice. Toronto, Ontario
11. O’Daniel M & Rosenstein AH (2008). Chapter 33: Professional communication and team
collaboration in Patient Safety and Quality: an evidence-based handbook for nurses, Hughes RG
(ed). Agency for Healthcare Research and Quality.
12. Teamwork in health care: promoting effective teamwork in health care in Canada Canadian
Health Services Research Foundation (CHSRF), 2006
(http://www.chsrf.ca/research_themes/pdf/teamwork-synthesis-report_e.pdf).
13. Baker DP et al. Medical teamwork and patient Safety: the evidence-based relation. Literature
Review. AHRQ Publication No. 05-0053. Rockville, MD, Agency for Healthcare Research and
Quality, 2005 (http://www.ahrq.gov/qual/medteam/)
14. Quality AfHRa. TeamSTEPPS™: strategies and tools to enhance performance and patient safety.
Rockville, MD, November 2007
15. Mickan SM. Evaluating the effectiveness of health care teams. Australian Health Review, 2005,
29(2):211–217.
16. Mickan SM, Rodger SA. Effective health care teams: a model of six characteristics developed
from shared perceptions. Journal of Interprofessional Care, 2005, 19(4):358– 370.
17. Risser DT et al. The potential for improved teamwork to reduce medical errors in the emergency
department. The MedTeams Research Consortium. Annals of Emergency Medicine, 1999,
34(3):373–383.
18. Ramsay MAE (2001). Conflict in the health care workplace. BUMC Proceedings 14:138-139
19. College of Nurses of Ontario (2009). Conflict prevention and management. Toronto: College of
Nurses of Ontario.
20. Andrew LB (1999). Conflict management, prevention and resolution in medical settings.
Physician Executives 25(4):38-42
21. Sotile WM & Sotile MO (1999). How to shape positive relationships in medical practices and
hospitals. Physician Executives 25(5):51-55
BAB IV
TAHAP PEMELAJARAN

Kompetensi/ Subkompetensi Tahap Pemelajaran Media


Teknologi
O L U
(%) (% (%)
)
Mampu menjelaskan konsep Dinamika kelompok: ice Question Based Presentasi pleno  Ruangan dan fasilitas diskusi
kolaborasi dalam pengelolaan breaking, pengenalan Learning(QBL)(40%) (30%)  Bahan aktivitas dinamika
masalah kesehatan diri (10%) kelompok
 Lembar kerjaQBL
Question Based  Bahan rujukan
Learning(QBL) (20%)  Peralatan AV
Mampu mengidentifikasi peran Question Based Case-based Presentasi pleno  Ruangan dan fasilitas diskusi
masing-masing profesi dalam Learning(QBL)(20%) discussion (CBD) (30%)  Lembar kerjaQBL
kolaborasi pengelolaan masalah (50%)  Pemicu dan borang CBD
kesehatan  Bahan rujukan
 Peralatan AV
Mampu mengidentifikasi Dinamika kelompok: Case-based Presentasi pleno  Ruangan dan fasilitas diskusi
masalah-masalah dalam proses - Komunikasi discussion (CBD) (30%)  Bahan aktivitas dinamika
kolaborasi pengelolaan masalah interprofesional (10%) (50%) kelompok
kesehatan - Kolaborasi  Pemicu dan borang CBD
interprofesional(10%)  Bahan rujukan
 Peralatan AV
Merumuskan penyelesaian Tugas baca (10%) Project Based Presentasi pleno  Ruangan dan fasilitas diskusi
masalah dalam proses kolaborasi Learning (60%) (30%)  Bahan rujukan
pengelolaan masalah kesehatan  Peralatan AV
sesuai dengan konteks yang  Borang Project Based Learning
dihadapi
Mampu menerapkan peran Tugas akhir Presentasi (20%)  Ruangan dan fasilitas diskusi
masing-masing profesi dan kelompok (40%)  Kasus pemicu/panduan tugas
berinteraksi dalam pengelolaan Group project (40%)  Bahan rujukan
masalah kesehatan  Peralatan AV

10
BAB V
RANCANGAN TUGAS LATIHAN

A. Tujuan Tugas (Kemampuan akhir yang diharapkan)

Kompetensi/ Objek garapan Cara Batas waktu Deskripsi luaran tugas


subkompetensi pengerjaan yang dihasilkan
Mampu menjelaskan Topik bahasan dan hasil Individuda 2 minggu Ketepatan menjelaskan
konsep kolaborasi baca dalam sesi question n konsep kolaborasi
dalam pengelolaan based learning (LTM – kelompok dalam pengelolaan
masalah kesehatan lembar tugas mandiri) masalah kesehatan

Mampu  Topik bahasan dan Kelompok/ 4 minggu Ketepatan


mengidentifikasi hasil baca dalam sesi individu mengidentifikasi peran
peran setiap profesi question based masing-masing profesi
dalam kolaborasi learning(LTM – dalam bidang
pengelolaan masalah lembar tugas kesehatan
kesehatan mandiri)
 Ulasan singkat hasil
dinamika kelompok
(DK)
 Lembar kerja CBD
 Naskah refleksi diri

Mampu  Ulasan singkat hasil Kelompok/ 4 minggu Ketepatan dalam


mengidentifikasi dinamika kelompok individu mengidentifikasi
masalah-masalah (DK) masalah dalam proses
dalam proses  Lembar kerja CBD kolaborasi pengelolaan
kolaborasi  Naskah refleksi diri masalah kesehatan
pengelolaan masalah
kesehatan

1.Merumuskan  Tugas akhir (ujian Kelompok Tugas akhir: Kemampuan


penyelesaian masalah kelompok): 1 kali menerapkan peran
dalam proses penyusunan rencana pertemuan masing-masing dan
kolaborasi kolaborasi dalam berinteraksi secara
pengelolaan masalah pengelolaan masalah Group sinergis dalam
kesehatan sesuai kesehatan project: pengelolaan masalah
dengan konteks yang  Group project: tugas diberikan kesehatan
dihadapi penyusunan rencana waktu 2 kali
2. Mampu kolaborasi pertemuan
menerapkan peran di kelas
masing-masing profesi untuk
dan berinteraksi persiapan
dalam pengelolaan group
masalah kesehatan project

11
B. Kriteria Penilaian

Komponen kognitif:
1. Ketepatan analisis masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
2. Ketepatan penyelesaian masalah (masalah kesehatan dan masalah kolaborasi)
3. Keterampilan manajemen kelompok
4. Keterampilan manajemen konflik
5. Kreativitas

Komponen skills:
1. Kemampuan komunikasi interprofesional
2. Kemampuan berbagi informasi dan berargumentasi

Komponen afektif:
1. Sikap menghargai dan menghormati profesi lain
2. Keterbukaan menghadapi perbedaan pendapat
3. Motivasi dalam berkolaborasi
BAB VI
EVALUASI

A. Evaluasi Hasil Pemelajaran


Bentuk Instrumen Frekuensi Bobot (%)
Observasi partisipasi dalam Lembar penilaian 2 Peer: 5%
kolaborasi: (individu) Tutor: 10%
Peer assessment (2 kali)
Tutor assessment (2 kali)
Tugas penyusunan rencana Lembar penilaian 1 15%
kolaborasi dalam (kelompok), dinilai oleh
pengelolaan masalah tutor kelompok lain
kesehatan (ujian kelompok)
Tugas refleksi diri awal Lembar penilaian 1 0%
(setelah 3 minggu pertama) (individu) dengan
tujuan formatif, harus
diberikan umpan balik
Tugas penyusunan LTM LTM (untuk topik 2 5%
berdasarkan Konsep Kolaborasi &
topik/pertanyaan QBL Peran Profesi), dinilai
oleh tutor kelompok
Tugas refleksi diri akhir Lembar penilaian 1 15%
(setelah topik 3) (individu)
Ujian tulis akhir semester UAS 1 25 %
Project kelompok (ber-10) Nilai kelompok (dinilai 1 25%
(merancang program oleh Tim penilai)
pelayanan kesehatan
berbasis kolaborasi – dalam
bentuk proposal project –
tugas wajib).
Catatan: Bentuk publikasi
project akan dikompetisikan
Total 100%

Untuk mengikuti ujian (ujian kelompok dan ujian tulis akhir semester) mahasiswa harus memenuhi
persyaratan jumlah kehadiran minimal 80% dari seluruh pertemuan modul, termasuk pleno.
Mahasiswa dinyatakan lulus modul bila rata-rata nilai akhir dan nilai tiap komponen > 55

B. Evaluasi Modul
Pada akhir pelaksanaan modul akan disebarkan kuesioner pada peserta didik dan staf pengajar
modul kolaborasi RIK mengenai pelaksanaan modul dan tingkat kesiapan peserta didik untuk
berkolaborasi dalam tim pelayanan kesehatan (RIPLS).
BAB VII
MATRIKS KEGIATAN

Minggu
Hari Waktu Kegiatan Kelengkapan materi Ruangan
ke-
1 Rabu 13.00-14.00 Penjelasan modul BPKM dan panduan tugas 5 ruangan besar
12 Feb Introduksi mengenai modul dan tugas yang akan diberikan
2014
14.00-15.45 Dinamika kelompok I: Ice breaking 43 ruangan
diskusi kelompok,
@ 20 orang
15.45 -16.00 Persiapan topik 1 : Konsep Kolaborasi Daftar pertanyaan QBL-1
Pembagian tugas di kelompok kecil berdasarkan pertanyaan Referensi-1
di SCeLe. Jawaban disusun dalam bentuk LTM dan diunggah
ke SCeLE selambatnya hari Senin, 17 Feb 2014 pukul 23.59
WIB

2 Rabu 13.00- 15.00 Diskusi kelompok: Konsep kolaborasi LTM, borang hasil diskusi QBL 43 ruangan
19 Feb Pembahasan mengenai jawaban pertanyaan yang telah diskusi kelompok,
2014 disusun dalam LTM di kelompok kecil dan presentasi dalam @ 20 orang
kelas.

Setelah sesi, kelompok menyiapkan slide presentasi


untuk disampaikan saat pleno. Slide diunggah ke SCeLE
selambatnya hari Senin, 24 Feb 2014 pukul 23.59 WIB

3 Rabu 13.00- 15.00 Presentasi pleno: Konsep kolaborasi 5 ruangan besar


26 Feb Presentasi hasil diskusi serta sesi klarifikasi dan umpan balik
2014 dari narasumber. Pemilihan kelompok yang menjadi
presentan ditentukan secara acak.

14
Minggu
Hari Waktu Kegiatan Kelengkapan materi Ruangan
ke-
4 Rabu 13.00- 14.45 Dinamika kelompok II : 43 ruangan
5 Mar Peran profesi kesehatan diskusi kelompok,
2014 @ 20 orang

14.45-15.00 Persiapan topik 2 : peran setiap profesi kesehatan Daftar pertanyaan QBL-2
Pembagian tugas di kelompok kecil berdasarkan pertanyaan Referensi-2
di SCeLe. Jawaban disusun dalam bentuk LTM dan diunggah
ke SCeLE selambatnya hari Senin, 10 Maret 2014 pukul 23.59
WIB

-Diingatkan: pengumpulan tugas refleksi diri akhir diunggah


ke SCeLE selambatnya pada hari Senin, 10 Maret 2014-

5 Rabu 13.00- 15.00 Diskusi kelompok: peran setiap profesi kesehatan LTM, borang hasil diskusi QBL 43 ruangan
12 Mar Pembahasan mengenai jawaban pertanyaan yang telah diskusi kelompok,
2014 disusun dalam LTM di kelompok kecil dan presentasi dalam @ 20 orang
kelas.

Setelah sesi, kelompok menyiapkan slide presentasi


untuk disampaikan saat pleno. Slide diunggah ke SCeLE
selambatnya hari Senin, 17 Maret 2014 ukul 23.59 WIB

6 Rabu 13.00- 15.00 Diskusi kelompok: peran setiap profesi kesehatan Pemicu, borang hasil diskusi 43 ruangan
19 Mar Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok beranggotakan 10 CBD diskusi kelompok,
2014 orang terkait pemicu. Terdapat 2 pemicu: pemicu 1 untuk @ 20 orang
kelompok 1 dan pemicu 2 untuk kelompok 2.

Setelah berdiskusi dalam kelompok selama 45 menit,


dilakukan presentasi dalam kelas untuk membahas hasil
diskusi yang terjadi pada masing-masing kelompok.

Setelah sesi, kelompok menyiapkan slide presentasi


untuk disampaikan saat pleno. Slide diunggah ke SCeLE
selambatnya hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 23.59 WIB
Minggu
Hari Waktu Kegiatan Kelengkapan materi Ruangan
ke-
7 Rabu 13.00- 15.00 Presentasi pleno: peran setiap profesi kesehatan 5 ruangan besar
26 Mar Presentasi hasil diskusi serta sesi klarifikasi dan umpan
2014 balik dari narasumber. Pemilihan kelompok yang menjadi
presentan ditentukan secara acak.

8 Rabu 13.00- 15.00 Dinamika kelompok III : Komunikasi interprofessional & 43 ruangan
2 Apr Kolaborasi interprofessional diskusi kelompok,
2014 @ 20 orang

9 Rabu 13.00- 15.00 Diskusi kelompok: Identifikasi masalah dalam proses Pemicu diskusi, borang hasil 43 ruangan
16 Apr kolaborasi dan kerja sama diskusi CBD diskusi kelompok,
2014 Mahasiswa berdiskusi dalam kelompok beranggotakan 10 Referensi-3 @ 20 orang
orang terkait pemicu.

Setelah berdiskusi dalam kelompok selama 45 menit,


dilakukan presentasi dalam kelas untuk membahas hasil
diskusi yang terjadi pada masing-masing kelompok.

Setelah sesi, kelompok menyiapkan slide presentasi


untuk disampaikan saat pleno. Slide diunggah ke SCeLE
selambatnya hari Senin, 28 April 2014 pukul 23.59 WIB

10 Rabu 13.00- 15.00 Diskusi kelompok: Identifikasi masalah dalam proses 43 ruangan
23 Apr kolaborasi dan kerja sama diskusi kelompok,
2014 Pemutaran cuplikan video, dilanjutkan dengan diskusi terkait @ 20 orang
masalah interprofesional yang ditampilkan dalam video
tersebut.

Selanjutnya mahasiswa menyusun skenario dan melakukan


role play mengenai konflik interprofesional, dan dilakukan
pembahasan bersama dalam kelas.
Minggu
Hari Waktu Kegiatan Kelengkapan materi Ruangan
ke-
11 Rabu 13.00- 15.00 Presentasi pleno: Identifikasi masalah dalam proses 5 ruangan besar
30 Apr kolaborasi dan kerja sama
2014 Presentasi hasil diskusi serta sesi klarifikasi dan umpan balik
dari narasumber. Pemilihan kelompok yang menjadi
presentan ditentukan secara acak.

12 Rabu 13.00- 15.00 Persiapan penyusunan Group Project Panduan tugas 43 ruangan
7 Mei Mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan Group diskusi kelompok,
2014 Project sesuai dengan panduan tugas yang telah diberikan @ 20 orang

13 Rabu 13.00- 15.00 Persiapan penyusunan Group Project Panduan tugas 43 ruangan
14 Mei Mahasiswa diberikan waktu untuk menyelesaikan Group diskusi kelompok,
2014 Project sesuai dengan panduan tugas yang telah diberikan @ 20 orang

14 Rabu 13.00- 15.00 Pengerjaan tugas akhir (ujian kelompok) penyusunan Lembar soal kasus, 43 ruangan
21 Mei rencana kolaborasi dalam pengelolaan masalah kesehatan CD untuk jawaban ujian diskusi kelompok,
2014 Tugas akhir dikerjakan dalam kelompok kecil beranggotakan @ 20 orang
5 mahasiswa. Masing-masing tugas dikerjakan di dalam
kelas, dengan waktu total 3 jam (13.00 – 16.00 WIB). Selama
mengerjakan, peserta diperbolehkan merujuk kepada
referensi yang sesuai, namun tidak diperkenankan berdiskusi
antar kelompok.

-Diingatkan: pengumpulan tugas refleksi diri akhir dengan


mengunggah ke SCeLE selambatnya pada Senin, 26 Mei
2014 pukul 23.59 WIB sebagai syarat untuk dapat
mengikuti Ujian Sumatif-

15 Rabu 13.00- 15.00 Ujian sumatif(individual) 5 ruangan besar


28 Mei
2014
Minggu
Hari Waktu Kegiatan Kelengkapan materi Ruangan
ke-
16 Rabu 13.00- 15.00 Pleno Group Project Auditorium
4 Juni Beberapa Group Project yang telah dinilai akan
2014 dipresentasikan, dan dibahas bersama dengan narasumber.
Pada sesi ini juga akan dipilih Group Project terbaik.
PANDUAN TUGAS
REFLEKSI DIRI

Refleksi diri adalah sebuah proses melihat kembali pengalaman yang telah dijalani untuk dapat menarik
lessons learned bagi diri sendiri dan dilanjutkan dengan penyusunan sebuah action plan untuk
mengurangi kesenjangan (gap) yang masih ada antara harapan dan kenyataan. Dalam kaitannya dengan
modul Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan, refleksi diri merupakan suatu upaya untuk belajar dari
berbagai pengalaman berinteraksi dan bekerja sama dengan profesi kesehatan lain, dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam sebuah tim pelayanan kesehatan interdisiplin.

Setiap mahasiswa diwajibkan membuat 2 naskah refleksi diri selama modul ini berjalan.Proses refleksi
diri secara sederhana berusaha menjawab empat pertanyaan dibawah ini:
- apa yang telah terjadi?
- mengapa hal tersebut dapat terjadi?
- apa yang dapat saya tarik sebagai pembelajaran?
- apa yang berbeda yang dapat saya lakukan? apa rencana saya selanjutnya?
Dalam menyusun refleksi diri, mahasiswa perlu berusaha mencari bukti eksternal seperti umpan balik
dari teman atau pembimbing, maupun referensi yang sesuai untuk mendukung akurasi identifikasi
lessons learned/learning issues. Selain itu mahasiswa juga perlu menghubungkan pengalaman yang
sedang direfleksikan ini dengan pengalaman lain yang relevan. Borang penilaian refleksi diri tersedia
sebagai Formulir-4 dalam materi modul ini.

Refleksi diri pertama disusun pada akhir minggu ke-2 modul, sedangkan refleksi diri kedua disusun
setelah seluruh kegiatan pembelajaran modul berakhir.

Pada refleksi diri awal, mahasiswa dapat mencoba merefleksikan pengalamannya terkait dengan proses
kolaborasi dan kerjasama. Pengalaman yang direfleksikan dapat berupa pengalaman sebagai seorang
pasien/klien yang menerima pelayanan kesehatan; pengalaman berada dalam sebuah tim yang terdiri
dari berbagai profesi yang berbeda; ataupun pengalaman lain yang serupa. Jumlah kata untuk refleksi
diri awal ini berkisar antara 300 – 500 kata.

Pada refleksi diri akhir, mahasiswa melakukan refleksi terhadap proses dan pengalaman belajarnya
sebagai salah satu anggota kelompok dalam tim mahasiswa profesi kesehatan, khususnya pada modul
Kolaborasi dan Kerjasama Tim Kesehatan I. Mahasiswa dapat mengambil salah satu pengalaman yang
berkesan selama modul berlangsung, kemudian direfleksikan dengan mencoba menjawab empat
pertanyaan di atas. Dalam refleksi diri tersebut sebaiknya dijabarkan lessons learned yang diperoleh
dalam proses belajar, berinteraksi dan bekerja sama sebagai anggota tim kesehatan, dan apa action plan
yang akan diambil untuk meningkatkan kemampuan diri dalam bekerja sama sebagai anggota tim.
Jumlah kata untuk refleksi diri akhir ini berkisar antara 600-1000 kata.

Refleksi diri adalah buah pikir masing-masing individu, oleh karena itu plagiarisme dalam bentuk
apapun tidak diperkenankan.Satu pengalaman yang sama seharusnya menghasilkan refleksi diri yang
berbeda, jika direfleksikan oleh 2 pribadi yang berbeda

19
PANDUAN TUGAS
GROUP PROJECT

Pada awal modul, mahasiswa akan dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 10-11 orang. Setiap
kelompok mendapatkan tugas untuk menyusun sebuah proyek kelompok (group project) yang harus
dikerjakan dalam jangka waktu 16 minggu (selama modul berjalan).Tema utama untuk proyek ini adalah
“Kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
dan perbaikan status kesehatan masyarakat”

Secara lebih spesifik, project yang diminta adalah menyusun rencana program pelayanan kesehatan
berbasis kolaborasi yang dapat diterapkan di rumah sakit, puskesmas atau komunitas/masyarakat
secara umum.Kelompok diminta menyusun suatu proposal program. Tugas wajib adalah menyusun
proposal program, namun pada akhir modul akan diadakan semacam kompetisi untuk bentuk publikasi
proposal program tersebut, misalnya dalam bentuk poster, web, video/short movie, dsb. Mahasiswa
didorong untuk mempersiapkan bentuk publikasinya untuk dapat disertakan dalam kompetisi.

Group project ini akan dinilai oleh tutor kelompok lain, menggunakan borang penilaian yang telah
disiapkan.

Secara umum format proposal program yang diajukan terdiri atas:


1. Latar belakang
2. Identifikasi masalah
3. Tinjauan pustaka
4. Hasil dan pembahasan
a. Tujuan program
b. Manfaat program
c. Bentuk dan isi program (usulan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program)
d. Peran setiap profesi kesehatan dalam perencanaan dan pelaksanaan program
5. Simpulan
6. Daftar pustaka
REFERENSI-1
KONSEP KOLABORASI

1. World Health Organization. Patient safety curriculum guide for medical schools: topic 1: what is
patient safety?. 2009.
1
2. Canadian Health Services Research Foundation. Teamwork in healthcare: promoting effective
teamwork in healthcare in Canada. 2006.
1
3. World Health Organization. Patient safety curriculum guide for medical schools: topic 4: being
an effective team player. 2009.
1
4. Mickan S, Rodger S. Characteristics of effective teams: a literature review. Australian Health
Review, 23(3), 201 – 208, 2000.
1
5. West, M. Reflexivity, revolution, and innovation in work teams. In: Beyerlein MM, Johnson DA,
Beyerlein ST (eds.). Advances in interdisciplinary studies of work teams (Vol. 5, pp. 1 – 9).
Stamford, Connecticut: JAI Press. 2000.
1
6. Royal College of Nursing.Developing and sustaining effective teams. 2009.
1
7. Canadian Medical Association.Putting patients first®: patient-centered collaborative care, a
discussion paper. 2007.
1
8. Agency for Healthcare Research and Quality. Team STEPPS pocket guide: strategies and tools to
enhance performance and patient safety. 2008.
1
9. University of Manitoba. Interprofessional Practice Education in Clinical Settings: Immersion
Learning Activities. 2011.
1
10. Sargeant j, Loney e, Murphy g. Effective interprofessional teams: “contact is not enough” to
build a team. Journal of Continuing Education in the Health Professions, 28(4):228–234, 2008.
1
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 6 tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak
Diminati.
1
12. World Health Organization. WHO levels of health services: definitions.
1
13. Family Health Teams. Guide to Collaborative Team Practice. 2005.
REFERENSI-2
PERAN PROFESI KESEHATAN

No Pertanyaan Referensi
1 Bagaimana sejarah Lubis, F. Dokter keluarga sebagai tulang punggung dalam sistem pelayanan
perkembangan, kesehatan. Majalah Kedokteran Indonesia 2008;58(2):27-34
fungsi kompetensi, British Medical Association Health Policy and Economic Research Unit. The
role of the doctor: building on the past, looking to the future. 2008. pp.2-17
dan peran profesi
Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. 2012
dokter? Boelen C. The five-star doctor: an asset to healthcare reform? WHO, 1996.
Available from: http://www.who.int/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf
2 Bagaimana sejarah http://www.ada.org/sections/educationAndCareers/pdfs/dental_history.pdf
perkembangan, ARCHIVES OF THE AMERICAN DENTAL ASSOCIATION HISTORY OF DENTISTRY
TIMELINE
fungsi kompetensi,
dan peran profesi
dokter gigi?
3 Bagaimana sejarah 1. The role of the pharmacist in the health care system. Preparing the
perkembangan, future pharmacist: curricular development. Report of the third WHO
fungsi kompetensi, Consultative Group on the Role of the Pharmacist, Vancouver,
dan peran profesi Canada, 27–29 August 1997. Geneva: World Health Organization;
apoteker? 1997. Document no. WHO/PHARM/97/599. Available at:
http://www.who.int/medicines/.
2. American Society of Hospital Pharmacists. ASHP statement on
pharmaceutical care. Am J Hosp Pharm. 1993; 50:1720–3.
3. The role of the pharmacist in the health care system: Report of a
WHO consultative Group, New Delhi, India, 13-16 December 1988
and Report of A WHO Meeting, Tokyo, Japan, 31 August -3
September 1993 (WHO/PHARM/94.596).
4. Undang – undang No 23 Th 1992 tentang Kesehatan.
5. SK. Menkes No 1027/ Menkes/ SK/ IX/ 2004 tentang Standart
Pelayanan di Apotik.
6. Peraturan Pemerintan No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
7. Keputusan MenKes RI Nomor 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
4 Bagaimana sejarah 1. Alligood M. R., & Alligood & Tomey A., M. (2002). Nursing theorists
perkembangan, and their work. St.Louist Missouri: Mosby Inc
fungsi kompetensi, 2. Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia.(2010). Kurikulum
dan peran profesi pendidikan ners. Jakarta: AIPNI
perawat? 3. Depkes. (2006). Pedoman pengembangan jenjang karir profesional
perawat. Jakarta: Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik
Direktorat Jendral Pelayanan Medik Depkes RI
4. Depkes. (2005). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit.
Jakarta: Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik Direktorat
Jendral Pelayanan Medik Depkes RI
5. Hariyati, R.T.S., (2004). Sistem Informasi manajemen Keperawatan
berbasis komputer, sudah perlukah? Jurnal Keperawatan Indonesia,
Vol.6 no.1
6. ICN (2010). Defining of nurses. cited from http://www.icn.ch/about-
i c n / i c n - d e fi n i ti o n - o f - nursing
7. Marquis.B.,L and Huston,C.,J .(2004). Management and leadership in
nursing and health care. New York: Springer Pub.
8. Montalvo, I. (2007). The National database of nurse quality
indicators. The on line
9. Journal International Nursing, Vol 12. Available at
www.nursingworld.org/
10. Royal Colloge of Nursing (2003). Defining of nursing. UK:RVN Pub
11. Swansburg, R.,C., & Swansburg, J.,R.(2006). Introductory
management and leadership for Nurses. Toronto: Jones and Bartlert
Pub.Ca.
12. Swansburg, R.,C. (2006). Management and leadership for nurse
administration. Boston:
Jones and Bartlert Pub
Undang-Undang RI Tahun 2009 Nomor 36 tentang Kesehatan.
Jakarta
5 Bagaimana sejarah Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat yang disusun oleh
perkembangan, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan
fungsi kompetensi, Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI)
dan peran tenaga
kesehatan
masyarakat?
6 Bagaimana sejarah
perkembangan,
fungsi kompetensi,
dan peran ahli gizi?
7 Aspek apakah yang Canadian Medical Association. Putting patients first: patient-centred
dapat menjadi collaborative care-a discussion paper.2007. pp.3
hambatan Ontario Family Health Teams. Guide to collaborative team practice. 2005.
terciptanya pp.10
kolaborasi Victorian Quality Council. Promoting effective communication among
interprofesional? healthcare professionals to improve patint safety and quality of care.
2010.pp.5
Queen’s Office of Interprofessional Education and Practice. Timely open
communication for patient safety. pp.10
O’Daniel M, Rosenstein AH. Professional communication and team
collaboration. In: Patient safey and quality: a handbook guide for nurses.
pp.3-5
8 Strategi apakah Borrill C, West M. How good is your team? A guide for team members. pp.3-
yang perlu 12
digunakan untuk Borrill C, et al. Team working and effectiveness in healthcare: findings from
mencapai the healthcare teams effectiveness project. pp.7-12
kolaborasi Canadian Health Service Research Foundation. Teamwork in healthcare:
interprofesional promoting effective teamwork in healthcare in Canada. 2006.pp. 6-19
yang efektif? Canadian Medical Association. Putting patients first: patient-centred
collaborative care-a discussion paper.2007. pp.4-12
Mickan SM, Rodger SA. Effective healthcare teams: a model of six
characteristics developed from shared perceptions. Journal of
Interprofessional Care 2005;19(4): pp.358-70
Ontario Family Health Teams. Guide to collaborative team practice. 2005.
pp.6-9
O’Daniel M, Rosenstein AH. Professional communication and team
collaboration. In: Patient safey and quality: a handbook guide for nurses.
pp.2-3, pp.9-10
Victorian Quality Council. Promoting effective communication among
healthcare professionals to improve patient safety and quality of care.
2010.pp.4, pp.6, pp.8
Queen’s Office of Interprofessional Education and Practice. Timely open
communication for patient safety. pp.18-19
Marshall S, Harrison B, Flanagan J. The teaching of a structured tool
improves the clarity and content of interprofessional clinical communication.
Quality of safety healthcare 2009;18:137-40
Sargeant J, Loney E, Murphy G. Effective interprofessional teams: “contact is
not enough”to build a team. Journal of Continuing Education in Health
Profession 2008;28(4):228-34
REFERENSI-3
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PROSES KOLABORASI DAN KERJASAMA

1. Marquis, B.L. & Huston, C., J. (2012). Leadership roles and management function in
nursing: Theory & application. (7th ed.). Philadelphia: Lippincott
2. Jonas, S, McCay, L, Keogh, SB (2011). The importance of clinical leadership. In: Swanwick T,
McKimm J (eds). ABC of Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.

3. Long, A (2011). Leadership and management. In: Swanwick T, McKimm J (eds). ABC of Clinical
Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.

4. Swanwick, T (2011). Leadership theories and concepts. In: Swanwick T, McKimm J (eds). ABC of
Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.

5. Markiewicz, L & West, M (2011). Leading groups and teams. In: Swanwick T, McKimm J (eds).
ABC of Clinical Leadership. Wiley-Blackwell. BMJ Books.
LAMPIRAN FORMULIR-1

Borang Hasil Diskusi


Question Based Learning (QBL)

TA : 20…./…… Topik : ……………………………………


Kelompok : …………… Hari/ Tanggal : ……………………………………

Pertanyaan Ringkasan hasil jawaban pertanyaan Dijawab oleh (nama


anggota kel)

Ringkasan hasil diskusi kelompok QBL

Tanda tangan tutor

(Nama Tutor)
FORMULIR-2

Borang Hasil Diskusi


Case Based Discussion

TA : 20……/…….. Pemicu : ……………………………………


Kelompok : ……………….. Hari/ Tanggal : ……………………………………

Anggota kelompok
No Nama Peran No Nama Peran
1. 6.
2. 7.
3. 8.
4. 9.
5. 10.
Setiap kelompok harus menentukan peran anggotanya sebagai ketua, sekretaris, dan anggota.

Identifikasi dan rumusan masalah

Analisis masalah (mulai dari faktor penyebab hingga solusi yang ditawarkan)

Tanda tangan Tutor

(Nama tutor)
FORMULIR-3

Borang Penilaian Tugas Akhir

Judul tugas : ...............................................................................................................


Tanggal : ...............................................................................................................
Kelompok : ...............................................................................................................

Bobot Skor Nilai


No. Aspek Penilaian
(1-10)
1. Analisis masalah yang tajam 10
2. Analisis kritis pustaka/literatur yang sesuai 10
3. Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang mampu laksana dan 10
komprehensif
4. Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang bersifat kolaboratif 15
5. Pembagian peran dan tugas yang jelas/sesuai untuk setiap profesi 15
kesehatan yang terlibat
6. Penyusunan rencana penyelesaian masalah yang berpusatkan 15
kepada individu/keluarga/komunitas
7. Antisipasi hambatan, konflik dan tantangan yang mungkin timbul 10
8. Penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan 5
9. Kuantitas dan kualitas referensi yang digunakan 5
10. Cara merujuk pada referensi yang digunakan 5
Total nilai
Nilai akhir =(total nilai/100)

Umpan balik

Depok, ........................................
Penilai: ........................................

Tanda tangan
Borang Penilaian Refleksi Diri FORMULIR-4

Naskah refleksi diri ke- : ..................................... TA: 20…/….


Tanggal : .............................................................................................
Nama mahasiswa : .............................................................................................

Berikan nilai (antara 0-100)yang paling sesuai untuk naskah refleksi diri yang disusun oleh
mahasiswadan selanjutnya berikan UMPAN BALIK TERTULIS pada kolom dibawah ini

Kisaran Panduan penilaian


Nilai
0 Terdapat deskripsi pengalaman belajar tetapi tidak sesuai dengan pemicu (prompt) yang
diberikan
55-59 Terdapat deskripsi pengalaman belajar yang sesuai tetapi tidak ada refleksi diri
60-64 Terdapat lessons learned yang telah diidentifikasi, tetapi tidak ditunjukkan hubungan yang
eksplisit dengan deskripsi pengalaman/bukti pendukung lessons learned tersebut
65-69 Mengandalkan penilaian diri sendiri seutuhnya, tanpa memasukkan bukti eksternal yang
mendukung
70-79 Memasukkan bukti eksternal pendukung lessons learned yang diidentifikasi
80-89 Secara eksplisit merujuk pada pengalaman sebelumnya yang relevan dan menjelaskan
bagaimana pengalaman sebelumnya berpengaruh terhadap situasi yang terjadi pada saat
ini
90-100 Analisis termasuk bukti eksternal pendukung lessons learned, hubungan dengan
pengalaman sebelumnya, dan implikasi yang timbul untuk masa yang akan datang/ langkah
berikutnya (action plan)

Catatan:
Penilaian naskah refleksi diri harus tetap memperhatikan aspek bahasa Indonesia yang digunakan dalam
tulisan

Umpan balik terhadap naskah refleksi diri mahasiswa


Hal yang sudah benar:

Hal yang masih perlu diperbaiki:

Depok, ........................................
Penilai: ........................................

Tanda tangan
FORMULIR-5

Borang Peer Assessment

Penilaian ke- (lingkari) :1/2 TA: 20…/….


Tanggal : .............................................................................................
Nama mahasiswa (penilai) : .............................................................................................

Aspek Penilaian*
Peran dalam Sikap & Komentar aktif**
kelompok perilaku
TOTAL
No Nama mahasiswa
(Maks.
60)
Argumentasi

Kedisiplinan
Komunikasi
Kolaborasi
Partisipasi

Informasi
Berbagi
Tuliskan apa yang sudah baik dan masih
perlu ditingkatkan dari teman anda

Berikan penilaian antara 1-10:

1 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---10
SANGAT
BURUK SANGAT BAIK

* Setiap aspek penilaian tetap mempertimbangkan aspek sopan santun


** Wajib diisi
FORMULIR-6

Borang Tutor Assessment

Penilaian ke- (lingkari) :1/2 TA: 20…/….


Tanggal : .............................................................................................
Kelompok : .............................................................................................

Aspek Penilaian
Sikap &
Peran dalam kelompok
perilaku

No Nama mahasiswa TOTAL


(Maks 60)

berbagi informasi
Partisipasi dalam
interprofesional

berargumentasi
berkolaborasi/
bekerja sama

Kemampuan

Kemampuan

Kemampuan

Kedisiplinan
Komunikasi
tim

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Berikan penilaian antara 1-10:

1 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---10
SANGAT BURUK SANGAT BAIK

Tanda tangan Tutor

(Nama tutor)
Acknowledgment

Formulir-1:
Disusun oleh tim penyusun modul kolaborasi dan kerjasama tim kesehatan I

Formulir-2:
Sebagian komponen merupakan adaptasi dari borang Problem Based learning (PBL) MPKT Universitas
Indonesia

Formulir-3:
Sebagian komponen merupakan kompilasi dari berbagai sumber, borang penilaian tugas MPKT
Universitas Indonesia dan borang penilaian seminar Magister Pendidikan Kedokteran FKUI

Formulir-4:
Rubrik penilaian refleksi diri merupakan terjemahan (oleh Diantha Soemantri & Estivana Felaza, FKUI)
dari rubrik yang dikembangkan oleh: O’Sullivan, P., Aronson, L., Chittenden, E., Niehaus, B., Learman, L.,
Reflective Ability Rubric and User Guide. MedEdPORTAL; Available from: www.mededportal.orgID 8133;
dengan revisi pada aspek nilai

Formulir-5:
Skor penilaian diambil dari borang penilaian MPKT Universitas Indonesia dan penilaian kualitatif
diadaptasi dari TBL peer feedback form, dikembangkan oleh Paul Koles untuk Boonshoft School of
Medicine at Wright State University, USA

Formulir-6:
Skor penilaian diambil dari borang penilaian MPKT Universitas Indonesia
Borang Penilaian Lembar Tugas Mandiri (LTM)

Tanggal : ...................................................... TA 20…../…..


Kelompok : .............................................................................................

Total
Aspek Penilaian
Nilai*

Cara sitasi dan


N Kelengkapan Kejelasan Ketepatan
Nama mahasiswa kualitas Max.
o materi materi materi
referensi 100

Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot


(0-10) (x 3) (0-10) (x 3) (0-10) (x 3) (0-10) (x 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
*Total nilai = jumlah (nilai x bobot)

Keterangan
Kelengkapan materi: isi LTM lengkap sesuai dengan penugasan setiap individu
Kejelasan materi: isi LTM dapat dipahami dan terstruktur dengan baik
Ketepatan materi: isi LTM dapat menjawab pertanyaan yang menjadi tugas setiap individu
Cara sitasi dan kualitas referensi: sitasi sesuai dengan metode yang berlaku dan referensi yang
digunakan sahih

Tanda tangan Tutor

(Nama tutor)
Tim Pengelola Modul
Diantha Soemantri (Fakultas Kedokteran)
Febriana Setiawati (Fakultas Kedokteran Gigi)
RR. Tutik Sri Hariyati (Fakultas Keperawatan)
Santi Purna Sari (Fakultas Farmasi)
Evi Martha (Fakultas Kesehatan Masyarakat)

Narasumber
Fakultas Kedokteran
Ardi Findyartini
Diantha Soemantri
Estivana Felaza
Rita Mustika
Sophie Yolanda

Fakultas Kedokteran Gigi


Peter Andreas
Febriana Setiawati

Fakultas Keperawatan
Hanny Handiyani
Rr Tutik Sri Hariyati

Fakultas Farmasi
Maksum Radji
Santi Purna Sari

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Evi Martha
Tri Krianto
Dian Ayubi
Rita Damayanti

Anda mungkin juga menyukai