Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN CARA PENCEGAHAN DIARE

PADA ANAK SEKOLAH

DISUSUN OLEH:

Sesy Palupy Ramadhani

(16010028)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PEKANBARU MEDICAL CENTER
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal tentang Pendidikan Kesehatan Dan Cara Pencegahan
Diare Pada Anak.

Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan proposal ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran pembaca agar kami dapat
memperbaiki proposal ini.

Akhir kata kami berharap semoga proposal tentang Pendidikan Kesehatan


Dan Cara Pencegahan Diare Pada Anak ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.

Pekanbaru, 22 Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Kata pengantar ...................................................................................................

Daftar isi ..............................................................................................................

Daftar tabel .........................................................................................................

Daftar lampiran
...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan ..................................................................................................

C. Manfaat.................................................................................................

D. Pengkajian Kebutuhan Belajar Pada Sasaran.......................................

BAB II TINJUAN PUSTAKA............................................................................

A. Pengertian Diare................................................................................

B. Penyebab Diare…………………………………………………………….

C. Tanda Dan Gejala Diare……………………………………………………

D. Klasifikasi Diare..................................................................................

E. Komplikasi Diare…………………………………………………………...

F. Pencegahan Diare…………………………………………………………...

G. Cara Mengatasi Diare Dirumah…………………………………………….

BAB III PERENCANAAN PENKES................................................................


A. SAP......................................................................................................

B. Lampiran Media (Penkes)...................................................................

C. Seting Tempat Kegiatan Penkes..........................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare dan pneumonia merupakan penyebab kematian

lebih dari dua juta anak setiap tahun sebesar 29 %, masyarakat yang paling

beresiko yaitu anak-anak yang tinggal di daerah terpencil dan tergolong

masyarakat miskin (World Health Organization, 2013). Diare adalah

penyakit masyarakat yang masih menyerang bayi, anak sekolah, remaja

bahkan orang dewasa.Penyakit diare sering dijumpai pada anak-anak,

diare merupakan penyakit yang ditandai dengan buang air besar (BAB)

encer lebih dari 3 kali dalam sehari (Ariani, 2016).

Di Indonesia angka kejadian diare yang tinggi terjadi pada tahun

2009, The United Nations Chlidren Fund (UNICEF) dan World Health

Organization (WHO) melaporkan bahwa Asia Selatan merupakan benua

tertinggi yang menderita diare pada balita yakni sebesar 783 juta kemudian

Afrika sebesar 696 juta, sebagian dari dunia sebesar 480 juta dan Asia

Timur dan Pasifik sebesar 435 juta. Pada tahun 2015 lebih dari 1.400

anak-anak meninggal setiap hari, atau sekitar 526.000 anak per tahun yang

disebabkan karena diare (Ariani, 2016).

Salah satu yang menjadi faktor penyebab diare anak karena anak

mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, hygiene makanan yang buruk,

kebiasaan makan anak, benda benda yang masuk kedalam mulut anak,

serta jajanan yang biasanya dikonsumsi disekolah. Kebiasaan jajan ini

dapat memperburuk keadaan gizi anak karena anak yang suka salah dalam
memilih jajanan, seperti makanan instan yang banyak mengandung

pewarna serta bahan pengawet selain itu kebersihan dari jajanan itu sangat

diragukan (Moehyi, 2017).

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan

manusia, makanan yang dikonsumsi memerlukan pengelolaan yang baik

agar bermanfaat bagi tubuh. Masalah makanan merupakan masalah yang

harus diperhatikan secara khusus dalam penyelenggaraan kesehatan secara

kesuluruhan (Cusna, 2013). Keamanan pangan salah satu hal yang

berpengaruh pada kesehatan manusia. Makanan dapat menjadi media

penularan penyakit apabila terkontaminasi oleh patogen yang dapat

menyebabkan penyakit bawaan (born diasease), dimana kasus yang

banyak terjadi adalah diare (Ruchiyat, 2017). Salah satu faktor resiko

terjadinya diare pada anak adalah keracunan makanan. Keracunan

makanan tersebut disebabkan karena anak mengkonsumsi makanan yang

tidak terjamin kebersihannya (Wong, 2009). Kebiasaan jajan juga dapat

memperburuk keadaan gizi anak karena anak kurang memperhatikan

dalam pemilihan jajanan, seperti makanan instan yang banyak

mengandung pewarna, makanan yang tidak tertutup, kebersihan dalam

pengolahan makanan yang diragunakan.

Hasil survey dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia, menunjukkan bahwa 80% anak sekolah mengkonsumsi

makanan jajanan di lingkungan sekolah baik dari penjaja maupun di

sekitar kantin sekolah. Frekuensi makanan ringan lebih dari 11 kali

perminggu (66%). Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB, 2012-


2013) mengenai jajanan anak sekolah di Indonesia, diperoleh bahwa di

Indonesia kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) merupakan kelompok yang

paling sering mengalami keracunan makanan (BPOM, 2014 ). Banyak

faktor yang secara tidak langsung maupun langsung menjadi faktor

pendorong terjadinya diare, yaitu dari faktor agen, pejamu, lingkungan dan

perilaku. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali dilaporkan

bahwa terdapat 193 anak yang mengalami diare dan keracunan makanan

dalam 6 bulan terakhir (Dinkes Kab.Boyoali, 2019).

B. Tujuan

1. Tuhuan Umum

Untuk menambah wawasan mengenai diare pada anak.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui apa itu diare

b. Mengetahui penyebab diare

c. Mengetahui tanda dan gejala diare

d. Mengetahui klasifikasi diare

e. Mengetahui komplikasi diare

f. Mengetahui cara pencegahan diare

g. Mengetahui cara mengatasi diare dirumah


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan

air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml

sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).

Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4

kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi

feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lender dan

darah (Ngastiyah, 1997).

Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer

atau cair lebih dari tiga kali sehari.

B. Penyebab Diare

1. Faktor infeksi:

a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan

penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli,

Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas,

dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus,

Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica, G.lamblia, T.

hominis) dan jamur (C. albicans).


b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan

yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut,

tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

c. Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida

(intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida

(intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa

merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak.

Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

2. Faktor Makanan:

Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi beracun

dan alergi terhadap makanan tertentu.

3. Faktor Psikologis

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas)

C. Tanda Dan Gejala Diare

1. Gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang

2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

3. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja

menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.

4. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kuli

tmenurun), ubun-ubun dan mata cekung membrane mukosa kering

dan disertai penurunan berat badan.

5. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah

turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran


menurun (apatis, samnolen, soporakomatus) sebagai akibat

hipovokanik.

6. Bila terjadi asidosis metabolic klien akan tampak pucat dan

pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul).

D. klasifikasi Diare

Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat diklasifikasikan:

1. Diare akut terbagi atas :

a. Diare dengan dehidrasi berat

b. Diare dengan dehidrasi ringan/sedang

c. Diare tanpa dehidrasi

2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari/ lebih :

a. Diare persisten dengan dehidrasi

b. Diare persisten tanpa dehidrasi

3. Desentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah

E. komplikasi Diare

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonic atau hipertonik).

Renjatan hipovolemik. Dengan tanda-tanda : Mata mendelik,

pandangan kosong, serta ada gerakan-gerakan tangan kaki

2. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoniotot, lemah,

bradikardi, perubahan pada elektrokardiagram).

3. Hipoglikemia.

4. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim lactase

karena kerusakan vilimukosa, usus halus.

5. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.


6. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita

juga mengalami kelaparan.

F. Pencegahan Diare

Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah diare adalah:

1. Kebersihan perorangan pada anak. Mencuci tangan sebelum makan

dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika bermain di tanah.

2. Membiasakan anak defekasi di jamban dan jamban harus selalu

bersih agar tidak ada lalat.

3. Kebersihan lingkungan untuk menghindarkan adanya lalat.

4. Makanan harus selalu tertutup

5. Kepada anak yang sudah dapat membeli makanan sendiri agar

diajarkan untuk tidak membeli makanan di jajanan terbuka

6. Air minum harus selalu dimasak. Bila sedang terjangkit penyakit

diare selain air harus bersih juga harus dimasak

G. Cara Mengatasi Diare Di Rumah

1. Memperbanyak asupan cairan

Saat diare menyerang, maka ketika buang air besar tidak hanya

membuang makanan, namun juga cairan didalam tubuh. Oleh karena

itu, penting bagipenderita diare untuk minum lebih banyak agar tidak

mengalami dehidrasi. Bisa memilih minum air putih maupun jus

buah.

2. Mengonsumsi buah pisang

Buah pisang juga bisa menjadi obat alami untuk masalah diare,

karena mengandung kalium yang mampu menggantikan elektrolit


yang hilang selama diare menyerang. Tidak hanya itu saja, buah

pisang juga mengandung serat dan pectin. Keduanya bisa menyerap

kandungan cairan didalam usus sehingga feses bisa lebih padat.

3. Konsumsi makanan kaya probiotik

Diare disebabkan karena adanya infeksi bakteri jahat di dalam

saluran pencernaan, dan dapat teratasi oleh asupan makanan tinggi

probiotik. Probiotik adalah bakteri baik didalam usus yang menjaga

kesehatan pencernaan, sehingga baik dikonsumsi saat diare

menyerang. Probiotik bisa didapatkan dari susu yang telah

difortifikasi serta olahan susu yang difermentasi seperti keju dan

yogurt.
BAB III

PERENCANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Satuan Acara Penyuluhan

Topik : Diare pada Anak

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Tempat : Ruang Teratai Rumah Sakit PMC

Hari/Tanggal : Senin, 27 Juli 2020

Pukul : 08:00– 08:30 WIB

1. Latar Belakang

Penyakit diare dan pneumonia merupakan penyebab kematian

lebih dari dua juta anak setiap tahun sebesar 29 %, masyarakat yang

paling beresiko yaitu anak-anak yang tinggal di daerah terpencil dan

tergolong masyarakat miskin (World Health Organization, 2013).

Diare adalah penyakit masyarakat yang masih menyerang bayi, anak

sekolah, remaja bahkan orang dewasa.Penyakit diare sering dijumpai

pada anak-anak, diare merupakan penyakit yang ditandai dengan

buang air besar (BAB) encer lebih dari 3 kali dalam sehari (Ariani,

2016).

Di Indonesia angka kejadian diare yang tinggi terjadi pada tahun

2009, The United Nations Chlidren Fund (UNICEF) dan World Health

Organization (WHO) melaporkan bahwa Asia Selatan merupakan

benua tertinggi yang menderita diare pada balita yakni sebesar 783 juta

kemudian Afrika sebesar 696 juta, sebagian dari dunia sebesar 480 juta

dan Asia Timur dan Pasifik sebesar 435 juta. Pada tahun 2015 lebih
dari 1.400 anak-anak meninggal setiap hari, atau sekitar 526.000 anak

per tahun yang disebabkan karena diare (Ariani, 2016).

Salah satu yang menjadi faktor penyebab diare anak karena anak

mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, hygiene makanan yang

buruk, kebiasaan makan anak, benda benda yang masuk kedalam

mulut anak, serta jajanan yang biasanya dikonsumsi disekolah.

Kebiasaan jajan ini dapat memperburuk keadaan gizi anak karena anak

yang suka salah dalam memilih jajanan, seperti makanan instan yang

banyak mengandung pewarna serta bahan pengawet selain itu

kebersihan dari jajanan itu sangat diragukan (Moehyi, 2017).

Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan

manusia, makanan yang dikonsumsi memerlukan pengelolaan yang

baik agar bermanfaat bagi tubuh. Masalah makanan merupakan

masalah yang harus diperhatikan secara khusus dalam

penyelenggaraan kesehatan secara kesuluruhan (Cusna, 2013).

Keamanan pangan salah satu hal yang berpengaruh pada kesehatan

manusia. Makanan dapat menjadi media penularan penyakit apabila

terkontaminasi oleh patogen yang dapat menyebabkan penyakit

bawaan (born diasease), dimana kasus yang banyak terjadi adalah diare

(Ruchiyat, 2017). Salah satu faktor resiko terjadinya diare pada anak

adalah keracunan makanan. Keracunan makanan tersebut disebabkan

karena anak mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin

kebersihannya (Wong, 2009). Kebiasaan jajan juga dapat

memperburuk keadaan gizi anak karena anak kurang memperhatikan


dalam pemilihan jajanan, seperti makanan instan yang banyak

mengandung pewarna, makanan yang tidak tertutup, kebersihan dalam

pengolahan makanan yang diragunakan.

Hasil survey dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia, menunjukkan bahwa 80% anak sekolah mengkonsumsi

makanan jajanan di lingkungan sekolah baik dari penjaja maupun di

sekitar kantin sekolah. Frekuensi makanan ringan lebih dari 11 kali

perminggu (66%). Berdasarkan data Kejadian Luar Biasa (KLB, 2012-

2013) mengenai jajanan anak sekolah di Indonesia, diperoleh bahwa di

Indonesia kelompok siswa Sekolah Dasar (SD) merupakan kelompok

yang paling sering mengalami keracunan makanan (BPOM, 2014 ).

Banyak faktor yang secara tidak langsung maupun langsung menjadi

faktor pendorong terjadinya diare, yaitu dari faktor agen, pejamu,

lingkungan dan perilaku. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Boyolali dilaporkan bahwa terdapat 193 anak yang mengalami diare

dan keracunan makanan dalam 6 bulan terakhir (Dinkes Kab.Boyoali,

2019).

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengerti dan menambah

wawasan mengenai diare pada anak.

C. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian diare

2. Menyebutkan penyebab diare


3. Menyebutkan tanda dan gejala diare

4. Mengetahui cara mengatasi diare di rumah

5. Mengetahui cara pencegahan diare

D. Materi

1. Pengertian diare

2. Penyebab diare

3. Tanda dan gejala diare

4. Cara mengatasi diare di rumah

5. Pencegahan diare

E. Metode

1. Diskusi

2. Tanya jawab

F. Media

1. Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

NO Waktu Kegiatan Kegiatan


Penyuluhan Peserta

1. 3 menit pembukaan : Mendengarkan

a) membuka kegiatan pembukaan

dengan mengucapkan salam yang

b) Memperkenalkan diri disampaikan

c) Menjelaskan tujuan dari oleh moderator.

penyuluhan
d) Menyebutkan materi

yang akan diberikan

e) Menyampaikan kontrak

waktu
2. 15 menit Pelaksanaan Penyampaian Mendengarkan

materi oleh pemateri: dan memberikan

a) Menggali pengetahuan umpan balik

peserta tentang diare tehadap materi

b) Menjelaskan tentang yang

pengertian diare disampaikan.

c) Menyebutkan penyebab

diare Mendengarkan dan

memberikan umpan balik

tehadap materi yang

disampaikan.

d) Menyebutkan tanda dan

gejala diare

e) Menjelaskan tentang

penanganan diare di rumah

f) Menjelaskan tentang

pencegahan diare
3. 5 menit Tanya jawab Mengajukan

Memberikan kesempatan pertanyaan

kepada peserta untuk

bertanya tentang materi


yang kurang dipahami
4. 4 menit Evaluasi Menjawab

Menanyakan kembali pertanyaan

kepada peserta tentang

materi yang telah diberikan

dan reinforcement kepada

peserta yang dapat

menjawab pertanyaan
5. 3 menit Penutup Mendengarkan

a) Menjelaskan kesimpulan dengan seksama

dari materi penyuluhan dan menjawab

b) Ucapan terima kasih salam

c) Salam penutup

H. Pengorganisasian

1. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan

(Sesy Palupy Ramadhani)

2. Moderator : Mengarahkan jalannya acara

(Febrina Nur Indah Sari)

3. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan,

mengevaluasi jalannya penyuluhan

( Mar’atus Sholikha)

4. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara

aktif dalam diskusi.

( Irma Sari Fitriana)


I. Setting Tempat

P M O

Ps

f
DAFTAR PUSTAKA

Ramaiah, safitri, 2007. All You Wanted To Know About Diare. Jakarta: Bhuana
Ilmu Popular.

Suryadi, dkk. 2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta:percetakan penebar


swadaya.

Widjaja. 2007. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan


Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Widoyono,  2005.  Penyakit  Tropis,  Epidemiologi,   Penularan,  Pencegahan,  
dan Pemberantasan. Jakarta: Erlangga.

Ummu, Latifah. 2010. Makalah Diare. Diakses tanggal 30 September 2012


di http://belajarsukes.blogspot.com

Eoman. 2011. Makalah Diare Keperawatan. Diakses tanggal 30 September 2012


di http://eonman95.blogspot.com

Midwery. 2009. Diare. Diakses tanggal 30 September 2012 di http://midwifery-


materials.blogspot.com

Rizky, Kurniadi. 2009. Makalah Asuhan Keperawatan Anak dengan Diare.


Diakses tanggal 30 September 2012
di http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com

Bernardo, Simatupang. 2011. Makalah Diare. Diakses tanggal 30 September 2012


di http://bernardosimatupang.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai