Anda di halaman 1dari 26

“PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN 6 LANGKAH

MENGGUNAKAN MEDIA BONEKA TANGAN “

PENYUSUN

NO NAMA NIM

1. Aprin 16010003
2. Lena Syahputri 16010016
3. Septia Anisa 16010027
4. Sesy Palupy Ramadhani 16010028
5. Siska Septia Andani 16010029
6. Vitri Febriyanti 16010033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusun haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan


karunia-Nya jualah penyusun dapat menyelesaikan  tugas pembuatan makalah
yang berjudul “Pendidikan kesehatan cuci tangan 6 langkah menggunakan media
boneka tangan” guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan.

Penyusun sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak


kekurangan maupun kesalahan, untuk itu kepada para pembaca yang budiman
harap memaklumi adanya mengingat keberadaan penyusunlah yang masih banyak
kekurangannya. Dalam kesempatan ini pula penyusun mengharapakan kesediaan
pembaca untuk memberikan saran yang bersifat perbaikan, yang dapat
menyempurakan isi makalah ini dan dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.

Ucapan terimakasih sangat perlu penyusun haturkan kepada dosen mata


kuliah Pendidikan Kesehatan, sekaligus sebagai pembimbing dalam pembuatan
makalah ini, semoga atas atas kebesaran hati dan kebaikan beliau mendapat
rahmat dari Allah SWT. Amin

Akhir kata semoga makalah ini dapat membawa wawasan, khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi para pembaca yang budiman.

                                                                                Pekanbaru, 21 juli 2020

                                                                                            Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Kata pengantar ...................................................................................................

Daftar isi ..............................................................................................................

Daftar tabel .........................................................................................................

Daftar lampiran
...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Tujuan ..................................................................................................

C. Manfaat.................................................................................................

D. Pengkajian Kebutuhan Belajar Pada Sasaran.......................................

BAB II TINJUAN PUSTAKA............................................................................

A. Teori mencuci tangan................................................................................

B. Teori boneka tangan..................................................................................

BAB III PERENCANAAN PENKES................................................................

A. SAP......................................................................................................

B. Lampiran Media (Penkes)...................................................................

C. Seting Tempat Kegiatan Penkes..........................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cuci tangan mengunakan sabun telah menjadi salah satu gerakan
yang dicanangkan oleh pemerintah. Cuci tangan pakai sabun mampu
untuk mengurangi angka diare sebanyak 45%, tetapi pemakaian sabun
untuk cuci tangan hanya mencapai sekitar 3% dari seluruh masyarakat
yang menggunakan sabun untuk cuci tangan. Masih rendahnya perilaku
cuci tangan pakai sabun pada masyarakat dapat menimbulkan resiko
penyebaran penyakit infeksi. Kelompok masyarakat yang paling mudah
untuk terserang peyakit infeksi adalah anak prasekolah. Hal tersebut
disebabkan karena kurangnya pengetahuan pada anak prasekolah
sehingga mereka belum memahami pentingnya cuci tangan pakai sabun
untuk menjaga kesehatan (Pangesti, 2014). Berdasarkan hasil penelitian
Listyorini (2012) menunjukan bahwa ada hubungan dengan kebiasaan
mencuci tangan dengan kejadian diare pada anak. Cuci tangan
merupakan faktor penting dalam mencegah penyebaran penyakit, akan
tetapi terkadang anak tidak begitu menghiraukannya. Wirawan (2013)
menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20 detik yaitu
dapat mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular
lainnya sampai 50% dan menurunakan risiko terkena diare dan
penyakit pencernaan lainnya sampai 59%.
Menurut Samsuridjal (2009) bahwa cuci tangan merupakan salah
satu cara untuk menghindari penyakit yang ditularkan melalui
makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih pada
anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain atau ketika
akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa sampai
tua.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 6 langkah siswa TK dapat
melakukan cuci tangan dengan tepat dan benar
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui Pengertian cuci tangan
b. Mengetahui manfaat cuci tangan
c. Mengetahui waktu untuk cuci tangan
d. Mengetahui peralatan dan perlengkapan cuci tangan
e. Teknik mencuci tangan dengan benar

D. Pengkajian kebutuhan belajar pada sasaran


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Cuci Tangan

1. Pengertian Mencuci Tangan

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan

debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan

dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah untuk

menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari

permukaan kulit dan mengurangi jumlah

mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah, 2013).

Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk

menghindari penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Kebiasaan mencuci tangan secara teratur perlu dilatih

pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis

bermain atau ketika akan makan ,aka diharapkan

kebiasaan tersebut akan terbawa sampai tua

(Samsuridjal, 2009).

2. Manfaat Cuci Tangan

Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat

mencuci tangan selama 20 detik yaitu sebagai berikut:

a. Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit

menular lainnya sampai 50%.

b. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A,


meningitis dan lain-lain.

c. Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit

pencernaan lainnya sampai 59%.

d. Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak

bisa ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap

tahun.

e. Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit.

3. Waktu Untuk Mencuci Tangan

Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan

sebelum dan setelah beraktifitas. Berikut ini adalah waktu

yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun menurut

Ana (2015):

a. Sebelum dan sesudah makan.

Pastilah hal ini harus dilakukan. Hal ini dilakukan

untuk menghindari terkontaminasinya makanan yang

akan kita konsumsi dengan kuman, sekaligus mencegah

masuknya kuman ke dalam tubuh kita.

b. Sebelum dan sesudah menyiapkan bahan makanan

Bukankah kuman akan mati ketika bahan makanan

dimasak? Memang benar. Masalahnya bukan terletak

pada bahan makanannya, tetapi kuman – kuman yang

menempel pada tangan anda ketika mengolah bahan

mentah.
c. Setelah menyentuh binatang

Bulu binatang merupakan penyumbang bakteri dan kuman yang

sangat besar, sehingga anda wajib mencuci tangan anda setelah

bersentuhan dengan binatang, terutama yang berbulu tebal.

d. Setelah buang air besar dan buang air kecil

Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan

bakteri akan mudah menempel pada tangan anda, dan harus

dibersihkan.

e. Setelah bersin atau batuk


menyemburkan bakteri dan kuman dari mulut dan hidung anda.
Refleks anda pastinya menutup mulut dan hidung dengan tangan,
yang artinya, kuman akan menempel pada tangan anda.

f. Sebelum dan setelah menggunakan lensa kontak

Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika

anda menempelkan lensa kontak pada mata anda.

g. Setelah menyentuh sampah

Sampah, sudah pasti merupakan sumber bakteri dan kuman yang

sangat berbahaya bagi tubuh. Wajib hukumnya bagi anda untuk

mencuci tangan setelah menyentuh sampah.


h. Sebelum menangani luka

Luka, terutama pada bagian tubuh tertentu akan

sangat sensitive terhadap bakteri dan kuman.

Apabila anda tidak mencuci tangan

sebelum menangani luka, maka kemungkinan


terjadinya infeksi karena

bakteri dan kuman akan menjadi semakin tinggi.

i. Setelah memegang benda “umum”

Mungkin agak berlebihan, tetapi anda harus


tahu,benda – benda umum memiliki kandungan
bakteri dan kuman yang sangat tinggi, sehingga
wajib anda bersihkan.

4. Peralatan dan Perlengkapan Mencuci Tangan Dengan Benar

Peralatan dan perlengkapan mencuci tangan pakai

sabun menurut Dahlan dan Umrah (2013), peralatan

dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencuci

tangan adalah :

a. Sabun biasa atau antiseptik

b. Handuk bersih

c. Wastafel atau air mengalir

5. Teknik Mencuci Tangan Dengan Benar

Samsuridjal (2009) menjelaskan bahwa pada

dasarnya air untuk cuci tangan hendaknya air yang

mengalir. Penggunaan sabun hendaknya mengenai

seluruh tangan dan diperlukan waktu agar kontak kulit


dan sabut dapat terjadi. Langkah-langkah tersebut

Cara cuci tangan pada gambar diatas dapat dijelaskan

sebagai berikut ini:

1. Basahi tangan menggunakan air yang mengalir

2. Tuangkan sabun pada tangan

3. Gosok sampai berbusa dikulti tangan hitung sampai 15 detik

4. Bilas tangan menggunakan air mengalir

5. Keringkan tangan menggunakan handuk atau pengering


6. Tutup kran menggunakan handuk atau lengan (Healt Unit, 2012).

B. Boneka Tangan
1. Pengertian Boneka Tangan
Boneka tangan adalah bentuk tiruan dari manusia dan binatang
yang dapat digerakkan dengan tangan atau jari tangan. Dalam hal ini,
Ekasriadi (2005) menyebutkan bahwa boneka pada dasarnya
memiliki karakteristik khusus, dalam pengunaannya dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran dengan media boneka tangan. Lebih
lanjut dikatakan pula bahwa, cara menggerakkan dengan jari-jari
tangan seperti yang dipakai pada boneka Si Unyil.

2. Manfaat Boneka Tangan


Anak-anak pada umumnya menyukai boneka, sehingga cerita
yang dituturkan lewat karakter boneka sangat mengundang minat
dan perhatiannya. Anak-anak juga bisa terlibat dalam permainan
boneka dengan ikut memainkannya.Hal ini berarti, boneka bisa
menjadi pengalih perhatian anak 17 sekaligus media untuk
berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka bisa
mendorong tumbuhnya fantasi atau imajinasi anak (Gunawan, 2010).
Bercerita dengan menggunakan media boneka atau biasa dikenal
dengan sebutan hand puppet, menjadi salah satu alat peraga edukatif
yang efektif untuk mendidik anak.Sebab, boneka merupakan mainan
yang universal. Baik anak perempuan atau anak laki-laki, secara
alami akan tertarik pada boneka. Boneka bayi, hingga boneka
manusia.Bermain dengan boneka bukan hanya aktivitas mengisi
waktu bermain anak atau untuk bersenang-senang.Tetapi dengan
bermain boneka, anak dirangsang untuk melatih dan
mengembangkan kreatiitas melalui imajinasi kemampuan kerja otak.
BAB III

PERENCANAAN PENKES

SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langakah

Sasaran : Siswa TK

Tempat : TK BIRUNI

Hari/ Tanggal : Senin, 27 July 2020

waktu : 60 Menit

Metode : Ceramah, Praktek

Penyuluh :

1. Lena Syahputri NIM 16010016


2. Septia Anisa NIM 16010027
3. Sesy Palupi Ramadhani NIM 16010028
4. Siska Septia Andani NIM 16010029
5. Vitry Febrianti NIM 16010033
6. Aprin NIM 16010003

1. TUJUAN

1.1 Tujuan Instruksional Umum

1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa TK diharapkan dapat


mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6 langkah.

2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu mempraktekan


cuci tangan 6 langkah.
1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu

memahami tentang :

a. Menjelaskan defenisi cuci tangan

b. Menjelaskan tujuan cuci tangan

c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan

d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan

e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan

f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

2. SASARAN

Siswa TK BIRUNI Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya

3. SUP POKOK BAHASAN

1. Defenisi cuci tangan

2. Tujuan cuci tangan

3. Manfaat mencuci tangan

4. Dampak jika tidak cuci tangan

5. Kapan waktu cuci tangan

6. Enam langkah cuci tangan

4. METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi


5. MEDIA

LCD, Laptop, Hand Scub, Boneka

6. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media

Pendahuluan 5 1.Memberi salam 1.Menjawab Ceramah


salam
menit 2.Memperkenalka dan
n 2.
Mendengarkan tanya
diri
memperhatikan jawab
3.Menjelaskan
tujuan penyuluhan 3. Menjawab
dan pokok materi
yang akan pertanyaan
disampaikan
4.Mengkaji
pengetahuan siswa
SD tentang
Cuci tangan 6
Langkah yang
benar

Penyajian 45 1. Menjelaskan Mendengarkan Ceramah LCD &


dan Boneka
menit materi dan
memperhatikan
a. Defenisi cuci tanya
Mempraktekan
tangan jawab
mencuci
b. Tujuan cuci tangan
tangan
c. Manfaat
mencuci tangan
d. Dampak jika
tidak cuci
tangan
e. Kapan waktu
cuci tangan
f. Enam langkah
cuci tangan
2. Penyuluh
mencontohkan
cara mencuci
tangan yang benar
3. Memberikan
sesi
untuk bertanya

Penutup 10 1.Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Ceramah


menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi 2. Menjawab
yang telah di pertanyaan
yang
berikan dengan
di berikan oleh
singkat.
penyuluh
2.Meminta peserta
3.
untuk mempraktekan
mempraktekan cuci tangan
cuci
tangan yang benar yang benar
3. Menyimpulkan 4. Membalas
salam
hasil penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan salam
penutup

7. SETTING TEMPAT

M P N

O f f
Keterangan :
8. PENGORGANISASIAN

Moderator (M) : Siska Septia Andani

Penyaji (P) : Lena Syahputri

Notulen (N) : Sesy Palupy Ramadhani

Fasilitator (F) : Vitry Febrianti, Aprin

Observer (O) : Septia Anisa

9. SUSUNAN ACARA

1. Pembukaan

2. Penyampaian Materi
3. Tanya Jawab

4. Penutup

10. MEDIA

 LCD
 Boneka

11. MATERI

(terlampir)

12. KRITERIA PEMANTAUAN

1. Pemantauan

a. Input

 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta


 Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop dan Leaflet
 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit.
 Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan

b. Proses

 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan


 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
 Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami materi


penyuluhan

d. Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan yang lebih

Baik

5 Evaluasi

Promosi Kesehatan Rumah Sakit untuk mengetahui efektifitas PKRS terhadap


indicator dampak (dampak dari program seperti cuci tangan 6 langkah ).
MATERI

CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1.1 Defenisi cuci tangan

Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa
dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.

1.2 Tujuan Mencuci Tangan

1. Menjaga Kebersihan diri

2. Mencegah infeksi silang

3. Sebagai pelindung diri

1.3 Manfaat Cuci Tangan

1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.

2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).

3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.

4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain

1.4 Dampak Jika Tidak Cuci Tangan

1. Keracunan Bakteri Salmonella

Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi
bakteri salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat.
Potensi ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur
bakteri salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran
pencernaan. Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda
keracunan bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual
dan muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan
dokter.

2. Keracunan Bakteri E. Colli

Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci
tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda
makan setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri
E.colli bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa
menyebabkan diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika
tidak segera diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya)

3. Resiko Tertular Flu atau Pilek

Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka
bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat,
tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.

4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan

Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka
bisa menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian
bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat.
Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga : bahaya radang tenggorokan kronis)
5. Diare

Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya
sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri
tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.

6. Infeksi Penyakit Hepatitis B

Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B.
Penyakit hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit
untuk memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah
menular. Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci
tangan sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar
dengan mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa
menjadi tempat endemi hepatitis B. (baca juga : penyebab hepatitis kronis dan jenis-
jenis hepatitis yang perlu diwaspadai)

7. Resiko Infeksi Shigellosis

Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi


akibat jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri
umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika
tangan Anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak
bakteri yang bersarang dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan
itu sendiri atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang
parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme

Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi
penyakit botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan
yang kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa
menyebabkan kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk
mengurangi potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah
seperti diare, sakit perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang
kesadaran.

9. Resiko Infeksi Amoebiasis

Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena
tidak mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita
mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas
Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan
namun juga berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh
dan membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa mencegah
kondisi yang lebih berbahaya.

10. Resiko Radang Pernafasan

Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga
bisa terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan
sesak nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat
bakteri atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber
penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi
akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit
seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara langsung.
Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor
ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu
mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci
tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena resiko
penyakit.

1.5 Kapan waktu cuci tangan

1. Menurut Handayani , dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut:

a. Sebelum dan setelah makan.

b. Setelah ganti pembalut.

c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah


memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.

d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.

e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.

f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.

g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.

h. Setelah menangani sampah.

i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.

j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain – lain).

k. Pulang bepergian dan setelah bermain.

l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.

2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan

a. Sebelum menyentuh pasien

b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril

c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien

d. Setelah menyentuh pasien

e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien


1.6 Enam langkah cuci tangan

1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan

2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya

3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin

4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling


mengunci

5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya

6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

.2012.(online)www.dechacare.com (diakses pada tanggal 21 November 2016)

.2012.(online)www.surabaya-ehealth.org (diakses pada tanggal 21 November 2016)

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.EGC : Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Dengan

Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). KapitaSelektaKedokteran, ED : 3


jilid : 1. Jakarta

: Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai