Anda di halaman 1dari 2

BENTUK ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DAN STRATEGI

INDONESIA DALAM MENGATASI ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI


NASIONAL DI BIDANG IDEOLOGI

A. ANCAMAN
Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah ancaman yang dinilai mempunyai
kemampuan yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan mengancam
terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila. Bentuk ancaman integrasi nasional dalam bidang
ideologi adalah semisal suatu golongan memasukkan para kader-kader yang telah dibekali suatu
ideologi tertentu untuk bergabung di dalam suatu partai Politik dan dalam suatu lembaga yudikatif.
Hal ini ditujukan untuk membentuk suatu kekuatan yang akan ditujukan untuk mengganti dasar
Negara yaitu Pancasila. Selain itu, bentuk ancaman yang lain adalah masuknya budaya barat dan
ideologi-ideologi asing lainnya melalui berbagai media, sehingga mempengaruhi pemikiran
masyarakat Indonesia, yang justru cenderung mensarikan budaya yang bersifat negatif daripada
yang bersifat positif, seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dsb. Contoh
ancaman integrasi nasional dalam bidang ideologi :
 Ideologi Komunisme, ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang
tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan
kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang,[3][4] dan negara
 Ideologi leninisme, adalah paham yang mengakar pada Marxisme, oleh sebab itu tidak
ditemukan perbedaan yang signifikan. Leninisme pada dasarnya adalah pengaplikasian
pemikiran Karl Marx pada politik praktis oleh Lenin. Paham ini menekanan pada pencapaian
demokrasi langsung oleh kediktatoran roletariat dan dianggap sebagai awal dari sosialisme.
 Ideologi marxisme, adalah suatu paham yang mengakar pada pemikiran tokoh bernama Karl
Marx. Paham ini berkaitan dengan sistem ekonomi, politik dan sosial. Cakupan Marxisme
adalah materialism diakletis dan juga materialism historis serta penerapannya pada aspek
sosial. Marxisme dilarang di Indonesia karena paham ini mengakar pada pemikiran Karl Marx
yang diketahui sarat dengan muatan atheisme
Dari dalam negeri
 Munculnya paham paham radikal dan ekstremis dalam negeri.
 Munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia.
 Sikap apatis terhadap pemerintah.
 Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu Negara.
 Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri.
 Pemberontakan PKI.
 Gerakan separatis GAM di Aceh, RMS di Maluku, dan OPM di Papua.
 Adanya provokasi dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan terhadap kelompok
masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA.
Dari luar negeri
 Maraknya berbagai kebudayaan dan oaham baru dari luar negeri.
 Adanya campur tangan politik dari badan badan asing didalam negeri.
 Maraknya media propaganda asing.
 Adu domba yang dilakukan pihak asing.
 Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara
lain.

B. STRATEGI
Indonesia merupakan Negara yang menjadikan Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila
merupakan saripati karakter bangsa yang nilainya mencakup kebaikan-kebaikan atau sisi positif dari
ideologi-ideologi di dunia. Di era yang serba modern ini, ada empat hal yang selalu dikedepankan
dalam ideologi, yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi manusia. Negara
adidaya mengelu-elukan demokrasi sebagai standar ideologi dan politik. Dalam pancasila sila ke-4
demokrasi dikukuhkan sebagai nilai yang menjadi fondasi berdirinya NKRI. Indonesia mengusung
demokrasi pancasila dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Adapun strategi-
strategi yang dapat dilakukan Indonesia dalam menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional di
bidang ideologi antara lain.
a. Menumbuhkan jiwa semangat persatuan dan kesatuan.
b. Mengedukasikan kepada para generasi muda dan mengajarkan arti penting penerapan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pemerintah mensosialisasikan kepada masyarakat arti penting terhadap integrasi nasional.
d. Menjadi Negara yang mandiri dalam menyelesaikan permasalahan dalam negeri tanpa dan
tidak memberikan campur tangan asing.
e. Aktif menyuarakan dan menerapkan ideologi pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna
meningkatkan kebanggaan terhadap pancasila dan mengimplementasikannya.
f. Mengembangkan demokrasi politik.
g. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
h. Mengadakan reformasi lembaga-lembag politik agar menjalankan fungsi dan peranannya
secara baik dan benar.
i. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
j. Menegakkan supremasi hukum.
k. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

Anda mungkin juga menyukai