Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN

PENJABARAN KI & KD KE DALAM IPK

& MATERI PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Matakuliah Perencanaan Pembelajaran

Dibimbing oleh Dr. Ir. Syaad Patmanthara, M.Pd.

Oleh:

Ngabey Diyah Ayu Khoirunnisak (170533628618)

Setiawan Bayu Pratama (170533628567)

S1 PTI’17 OFF C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

SEPTEMBER 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “PENJABARAN KI&KD KE DALAM IPK & MATERI
PEMBELAJARAN” untuk memenuhi tugas matakuliah Perencanaan
Pembelajaran di Universitas Negeri Malang.

Sebagai manusia dengan berbagai keterbatasan, banyak kendala yang kami


alami. Namun, berkat bantuan-Nya makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, melalui kata pengantar ini tim penulis memohon maaf apabila terdapat
kekurangan pada isi dan penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, kami berupaya
selalu terbuka dan menerima kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki pembuatan makalah berikutnya. Kami harap makalah ini dapat
memeberikan manfaat bagi kita untuk mempelajarinya.

Malang, 18 September 2019

Tim Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul.......................................................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................4
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Manfaat......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1 Pengertian KI (Kompetensi Inti)...............................................................6
2.2 Pengertian KD (Kompetensi Dasar)..........................................................7
2.3 Pengertian Indikator...................................................................................8
2.4 Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi
dan materi Pembelajaran............................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................12


3.1 Kesimpulan..........................................................................................12
3.2 Saran....................................................................................................12
Daftar Pustaka ......................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan menjadi pilar utama bagi proses perubahan tingkah laku pada
setiap manusia. Interaksi antar individu dan lingkungan menjadi salah satu proses
pendidikan. Selain itu, pendidikan menjadi salah satu upaya bagi manusia, untuk
mencapai suatu tingkat kemajuan dan sebagai sarana untuk membebaskan dirinya
dari keterbelakangan pengetahuan, sehingga manusia mampu mengikuti arah per-
kembangan pengetahuan tersebut.

Tim Kementrian dan Kebudayaan dalam kurikulum 2013 (2013, hlm.6)


mengemukakan pengertian Kompetensi Inti (KI) sebagai berikut.Kompetensi inti
merupakan terjemahan atau operasional standar kompe-tensi lulusan (SKL),
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran.

Dalam setiap kompetensi inti yang dipelajari oleh peserta didik memiliki
gambaran yang memuat semua aspek, yang harus dimiliki dan dikuasai oleh pe-
serta didik seperti: aspek kognitif dalam bentuk pemahaman terhadap informasi
yang diterima; afektif adalah bentuk sikap yang bertujuan agar peserta didik me-
miliki rasa tanggung jawab terhadap sikap yang lebih baik; dan aspek psikomotor
yang terarah kepada keterampilan agar peserta didik mampu menyalurkan berba-
gai kreativitas untuk menciptakan suatu hal yang baru. Kompetensi ini berfungsi
sebagai unsur pengorganisasi terhadap keterkai-tan kompetensi dasar (KD) antara
jenjang pendidikan, maupun pengorganisasi ke-terkaitan antara konten atau mata
pelajaran yang dipelajari peserta didik. Adanya KI dan KD dalam setap pelajaran,
tentunya sangat membantu bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran,
terutama pembelajaran bahasa Indonesia. Selain lebih terarah, waktu yang

4
digunakan sangat efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar ?


b. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi Inti ?
c. Apa yang dimaksud dengan Indikator ?
d. Bagaimana penjabaran KI dan KD ke dalam IPK dan materi
pembelajaran?

1.3 Tujuan

a. Untuk memahami konsep penjabaran KI dan KD dalam IPK.


b. Untuk mengetahui tentang Kompetensi Inti (KI).
c. Untuk mengetahui tentang Kompetensi Dasar (KD).
d. Untuk mengetahui tentang Indikator.
1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui dan memahami mengenai KI dan KD dalam IPK dan
materi pembelajaran.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KI (Kompetensi Inti)

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam


bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus
dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian
hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu
mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial
(kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan
(kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan
harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan
secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).

6
2.2 KD (Kompetensi Dasar)

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai


peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran. Kompetensi Dasar (KD), merupakan
penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding
dengan SK peserta didik. Kurikulum 2013: Istilah SK-KD ini akan digantikan
menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap


kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.

2.3 Indikator

Indikator pada hakekatnya adalah ukuran,karakteristik, ciri-ciri, pembuatan


atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi
dasar. Oleh karena itu indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, membedakan,
menghitung,menyimpulkan, menceritakan kembali, mempraktikkan,
mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan. 
Guru bisa mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua atau lebih
indikator pencapaian hasil belajar.Hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman
kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator yang.Anda buat itulah pencapaian
hasil belajar dari setiapkompetensi dasar yang digunakan untuk melakukan
penilaian.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator memiliki

7
kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi
berdasarkan SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
e. Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi
hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk
dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan
indikator penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang
dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK dan KD.

Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai


berikut:

1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indicator .


2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata
kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat
kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal
sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat
kompetensi dan materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga
menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

2.4 Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dan Materi Pembelajaran.

Kompetensi Materi
Kompetensi Inti IPK
Dasar Pembelajaran
1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri
mengamalkan anugerah Tuhan
ajaran agama akan keberadaan

8
Kompetensi Materi
Kompetensi Inti IPK
Dasar Pembelajaran
yang dianutnya. bahasa Indonesia
dan
menggunakanny
a sesuai dengan
kaidah dan
konteks untuk
mempersatukan
bangsa.
1.2 Mensyukuri
anugerah Tuhan
akan keberadaan
bahasa Indonesia
dan
menggunakanny
a sebagai sarana
komunikasi
1.3 Mensyukuri
anugerah Tuhan
akan keberadaan
bahasa Indonesia
dan
menggunakannya
sebagai sarana
komunikasi
dalam mengolah,
menalar, dan
menyajikan
informasi lisan
dan tulis melalui
teks anekdot,
laporan hasil
observasi,
prosedur
kompleks, dan
negosiasi.
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan
mengamalkan sikap tanggung
perilaku jujur, jawab, peduli,
disiplin, responsif, dan
tanggung jawab, santun dalam
peduli (gotong- menggunakan
royong, kerja bahasa Indonesia
sama, toleran, untuk membuat
damai), santun, anekdot
responsif dan mengenai
proaktif dan permasalahan
menunjukkan sosial,
sikap sebagai ingkungan, dan
bagian dari solusi kebijakan publik.
atas berbagai 2.2 Menunjukkan

9
Kompetensi Materi
Kompetensi Inti IPK
Dasar Pembelajaran
permasalahan perilaku jujur,
dalam disiplin,
berinteraksi tanggung jawab,
secara efektif dan proaktif
dengan dalam
lingkungan sosial menggunakan
dan alam serta bahasa
dalam Indonesia untuk
menempatkan menceriterakan
diri sebagai hasil observasi.
cerminan bangsa 2.3 Menunjukkan
dalam pergaulan perilaku jujur,
dunia. tanggung jawab,
dan disiplin
dalam
menggunakan
bahasa
Indonesia untuk
menunjukkan
tahapan dan
langkah yang
telah ditentukan.
2.4 Menunjukkan
perilaku jujur,
disiplin, peduli,
dan santun
dalam
menggunakan
bahasa
Indonesia untuk
bernegosiasi
merundingkan
masalah
perburuhan,
perdagangan,
dan
kewirausahaan.
2.5 Menunjukkan
perilaku jujur,
peduli, santun,
dan tanggung
jawab dalam
penggunaan
bahasa Indonesia
untuk
memaparkan
konflik sosial,
politik, ekonomi,
dan kebijakan
publik.

10
Kompetensi Materi
Kompetensi Inti IPK
Dasar Pembelajaran
3. Memahami, 3.1 Memahami Struktur teks
menerapkan, struktur dan anekdot
menganalisis kaidah teks
pengetahuan anekdot,laporan  Mempelajari
faktual, hasil struktur dan
konseptual, observasi,prosed kaidah teks
prosedural ur anekdot
berdasarkan rasa kompleks,eksposi  Membandingk
ingin tahunya si,dan an teks
tentang ilmu negosiasi,baik anekdot
pengetahuan, melalui lisan  Menganalisis
teknologi, seni, maupun tulisan teks anekdot
budaya, dan .Mengevaluasi
humaniora
dengan wawasan teks anekdot
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab
fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian
yang spesifik
sesuai dengan
bakat dan
minatnya untuk
memecahkan
masalah.
4. Mengolah, 4.2.Memproduksi  4.1. Menulis
menalar, dan teks teks anekdot
menyaji dalam anekdot,laporan untuk
ranah konkret hasil memecahkan
dan ranah abstrak observasi,prosed permasalahan
terkait dengan ur sosial,lingkung
pengembangan kompleks,ekspos an, dan
dari yang isi,dan negosiasi kebijakan
dipelajarinya di yang koheren publik dengan
sekolah secara sesuai dengan tahapan yang
mandiri, dan karakteristik teks benar;
mampu yanga akan orientasi krisis
menggunakan dibuat, baik reaksi
metoda sesuai secara lisan
kaidah keilmuan. maupun tulisan

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya KI , KD maka kami dapat menyimpulkan bahwa

dalam memberikan sebuah materi yang akan di ajarkan terhadap peserta didik,

tentu terhadap seorang pendidik harus lah bisa memberikan sebuah nilai poin

terhadap peserta didik yang berprestasi dalam aktifitasnya belajar, sehingga

menjadi pemicu untuk menigkatkan daya tariknya dalam proses pembelajaran

dan mampu memberikan sumber daya proses belajarnya dan dapat

mengembangkan nilai – nilai yang baik bagi terhadap peserta didiknya.

3.2 Saran
Makalah ini diharapkan bisa dikembangkan dengan memberikan contoh
KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian dan materi pembelajaran.

12
DAFTAR RUJUKAN

Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2013.

13

Anda mungkin juga menyukai