Anda di halaman 1dari 15

Teks cerita fiksi dalam

novel
XII RPL-2
KELOMPOK 3 :

M. BAMBANG SUMANTRI (01)


MEGAN KARUNA (02)
MUHAMMAD KHOIRUL ANWAR (05)
MUHAMMAD IQBAL SHOLEH (06)
RIFKY ILHAM SYAHPUTRA (17)
SEPTI TRI PRAYOGA (22)
SETIAWAN B. PRATAMA (23)
Pengertian cerita fiksi dan novel

Cerita fiksi adalah cerita rekaan buatan yang dibuat pengarang,


dimana cerita di dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya khayal, angan-
angan atau fantasi olah fikir ide kreativitas si penulis.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan
mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi
yang aneh dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari bahasa Italia, novella
yang berarti sebuah kisah, sepotong berita dan novel memiliki cerita yang
lebih kompleks dari cerpen.
TUJUAN

1. Untuk menghibur dan menarik minta pembaca.


2. Agar pembaca mendapat hikmah dari sebuah cerita.
STRUKTUR
1. Abstrak
Abstrak adalah ringkasan atau inti cerita. Bagian abstrak menggambarkan isi cerita secara
keseluruhan.

2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian struktur yang menyeritakan latar yang berkatan dengan waktu, ruang
dan suasana di dalam cerita.

3. Komplikasi
Komplikasi adalah urutan kejadian yang saling berhubungan dan berkaitan secara sebab-akibat.
Pada tahap ini, kerumitan dan masalah mulai bermunculan, peristiwa yang satu disebabkan atau
menyebabkan peristiwa lainnya.

4. Evaluasi
Evaluasi adalah proses menilai seuatu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah
ditetapkan.

5. Resolusi
Resolusi adalah suatu keadaan dimana konflik terpecahkan dan menemukan penyelesaian.

6. Koda/Amanat
Koda/Amanat adalah pesan yang disampaikan oleh seorang penulis/pengarang kepada pembacanya
melalui pesan yang disampaikan dalam sebuah tulisan.
CIRI - CIRI

Berusaha menghidupkan perasaan atau menggugah emosi


pembacanya.
Bahasa bermakna denotatif (yaitu makna sebenarnya) juga konotatif,
asosiatif (yaitu makna tidak sebenarnya), ekspresif (yaitu memberi
bayangan suasana pribadi pengarang), sugestif (yaitu bersifat
mempengaruhi pembaca), dan plastis (yaitu bersifat indah untuk
menggugah perasaan pembaca).
KAIDAH KEBAHASAAN
1. Kalimat komplek pada teks
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa,
atau keadaan , sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari
satu struktur. Di dalam teks cerita fiksi dalam novel ditandai dengan adanya
kalimat kompleks (kalimat majemuk), lebih baik kalimat majemuk setara maupun
kalimat majemuk bertingkat.

2. Kata rujukan
Pengertian kata rujukan adalah kata yang merujuk pada kata lain yang telah
diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi beberapa, yaitu
sebagai berikut.
a) Rujukan benda atau hal.
b) Rujukan tempat.
c) Rujukan personil/orang atau yang diperlakukan seperti orang.
3. Kata penghubung
Konjungsi disebut juga kata penghubung atau kata sambung. Dengan kata lain,
konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antar kata, antar frasa, antar
klausa, dan antar kalimat. Konjungsu terbagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a) Konjungsi koordinatif yaitu kata yang menggabungkan kata atau klausa yang
berstatus sama, misalnya kata dan, tetapi, atau, bahkan, tambahan, namun, dan
lain-lain. Contoh: Aku ingin berangkat sekolah, tetapi hujan belum reda.
b) Konjungsi subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur
kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat. Contoh: Penghubung
subordinatif atributif: yang. Penghubung subordinatif tujuan: agar, supaya, biar.

4. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan atau pemilihan kata yang digunakan dalam
penulisan teks cerita fiksi dalam novel. Penggunaan gaya bahasa biasanya
menggunakan bahasa yang bermajas metafora, personifikasi dan perumpamaan.
CONTOH TEKS CERITA FIKSI DALAM
NOVEL BESERTA STRUKTUR
Abstrak:
Di kampung melayu, Sang Pemimpin Pulau Belitong, hiduplah tiga orang anak.
Mereka bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Arai adalah seorang yatim piatu, ia
ditinggal ayahnya saat masih SMP. Setelah Tamat SMP, Ikal dan Arai melanjutkan
sekolah menuju jejang SMA. Karena desa mereka tidak ada SMA, maka mereka
melanjutkan sekolah di SMA Bukan Main yang terletak di Belitong. Mereka harus
menempuh perjalanan cukup jauh sekitar 30 km untuk sampai kesana. Karena
jauhnya jarak yang ditempuh, maka mereka memutuskan untuk mengontrak
sebuah kos yang letaknya cukup dekat dengan sekolah. Mereka mendaftar sekolah
sendiri. Saat hari pertama masuk, mereka bertemu anak yang bernama Jimbron.
Dari situlah awal persahabatan mereka.
Orientasi:
Suatu sore, mereka bersama guru sastra dan teman-temannya, berkumpul di
lapangan. Di sana guru mereka, Pak Balia, mengajarkan cara membuat kalimat
yang indah. Salah satu kalimat yang tercamkan di pikiran Ikal, Arai, dan Jimron,
yakni "Jelajahi kemegahan Eropa sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan
berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan kakimu di atas almamater suci
tiada tara:Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur, Montesquieu, dan
Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga merubah
peradaban...". Pada saat itulah mereka mengkristalisasikan harapan agung mereka,
yakni bersekolah ke Prancis! Mereka ingin menginjakkan kaki mereka di
Almamater suci: Sorbonne. Harapan itu selanjutnya menghantui mereka setiap
hari. Begitu tinggi cita-cita mereka.
Komplikasi:
Suatu malam, Ikal dan kawan-kawannya berkumpul di teras kos mereka. Di depan
kos mereka terdapat sebuah bioskop yang sudah tua. Namun, mereka belum
pernah sama sekali masuk ke bioskop tersebut. Mereka juga takut untuk masuk ke
dalam bioskop karena masuk ke bioskop merupakan larangan dari sekolah.
Apabila pihak sekolah mendapati salah satu siswa masuk kesana, mereka pasti
dihukum. Dan orang yang menghukum itu tidak lain adalah Pak Mustar, pendiri
sekolah tersebut yang terkenal kejam. Ciri khas beliau menghukum, yaitu dengan
mempermalukan seorang yang melanggar aturannya di depan umum. Suatu hari,
petugas bioskop memasang sebuah poster yang menggambarkan tentang film
yang akan diputar. Di poster itu tergambar seorang wanita dengan memakai
busana yang minim bersama anjing pudelnya.
Evaluasi:
Melihat gambar itu, mereka langsung menutup wajah mereka dan masuk ke
dalam kos. Meraka takut, dengan melihat gambar itu bisa menghancurkan akhlak
meraka. Tetapi dalam hati mereka, tetap timbul keinginan untuk masuk ke dalam
bioskop tersebut. Namun untuk masuk ke dalam sana diperlukan sebuah cara
agar pihak sekolah tidak mengetahuinya, karena mereka tahu bahwa aturan
bioskop tersebut yakni anak sekolah dilarang masuk. Saat melakukan cara yang
pertama mereka mengalami kegagalan. Setelah itu, mereka kembali ke kos.
Mereka berpikir keras agar bisa masuk kesana. Saat itu, Jimbron berada di luar. Ia
melihat sekelompok perempuan berkerudung masuk kesana. Dari penglihatanya
itu, ia memiliki sebuah ide, yakni masuk kedalam bioskop menggunakan
kerudung. Ia pun langsung mengatakan kepada Ikal dan Arai dan usulannya pun
diterima. Mereka memakai cara tersebut, lalu mereka masuk kesana dan upaya
mereka berhasil. Akhirnya, mereka masuk di dalam bioskop untuk pertama
kalinya.
Tiba-tiba lampu bioskop dimatikan. Tak lama kemudian film pun diputar. Suasana
riuh menyelimuti bioskop tersebut. Namun saat adegan puncak, tiba-tiba film
dihentikan dan lampu dinyalakan. Mereka bertiga pun kagat dan ternyata disana
sudah ada ada Pak Mustar yang sedang berpatroli. Meraka akhirnya tertangkap
basah dan seperti biasa, beliau menghukum mereka dengan ciri khasnya. Setelah
dihukum, mereka langsung disuruh pulang. Tidak hanya sampai disitu hukuman
bagi meraka. Masih ada hukuman lain dari Pak Mustar, tetapi diberikannya saat
masuk sekolah nanti. Perasaan tidak nyaman menyelimuti mereka. Ternnyata
benar apa yang meraka duga, mereka dihukum di sekolah. Atas perbuatannya itu,
Pak Mustar mengumpulkan seluruh murid dan menghukum meraka bertiga.
Meraka disuruh mempraktikkan ulang adegan yang ada di film tersebut. Suasana
riuh menyelimuti hukuman mereka. Banyak siswa yang terpingkal-pingkal
melihat adegan mereka.
Resolusi:
Saat penerimaan rapor, hati Ikal dan Arai gelisah tidak karuan. Meraka takut membuat
kecewa sang ayah, karena peringkat mereka merosot. Tidak lama, Ayah Ikal pun
datang dengan baju safarinya. Seperti biasa, beliau mengucapkan salam kepada
mereka. Lalu, langsung masuk ke dalam aula. Setelah selesai acara, beliau langsung
menepuk punggung mereka berdua dengan halus dan setelah itu pulang.

Ayah Ikal memang terkenal pendiam. Ikal pun sadar atas kesalahannya dan langsung
mengejar ayahnya. Ikal pun akhirnya berhasil menyusul ayahnya di atas Jembatan
Lenggang. Saat dia berlari di samping sepeda ayahnya. Sang ayah pun terkejut dan
tersenyum. Sebuah senyum lembut yang menyatakan sebuah kebanggan.

Tak terasa tiga tahun terlewat, mereka bertiga pergi merantau ke Pulau Jawa. Berbekal
ijazah SMA mereka mencoba mencari pekerjaan. Setelah sekian lama mecari, akhirnya
Ikal mendapat pekerjaan di sebuah Kantor Pos yang ada di Jakarta dan Arai di
Kalimantan. Setelah sekian lama tak bertemu, akhirnya mereka bertemu juga. Setelah
itu, Ikal mengundurkan diri dari Kantor Pos. Lalu, mereka pulang kampung untuk
pertama kalinya. Mereka disambut hangat oleh keluarga di sana.
Koda (Amanat):
Berbulan-bulan Ikal dan Arai menanti kepastian penguji beasiswa. Saat-saat yang
di tunggu datang. Meraka bersama-sama membuka surat itu. Dan, mereka pun
terbelalak melihat tulisan Universitas yang menerima mereka. Berulang-ulang,
orag tua Ikal mengucapkan "Alhamdulillah". Arai pun demikian, ia sangat bangga
atas hasil yang diraihnya. Namun, hal ini kurang lengkap baginya, karena tidak
ada orang tua. Ia telah sebatang kara, Namun demikian indahnya, Tuhan
bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi mereka dan telah menyimak
harapan-harapan sepi dalam hati mereka karena di kertas itu tertulis Universitas
yang menerima mereka, disana tertulis: Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.
Berbulan-bulan Ikal dan Arai menanti kepastian penguji beasiswa. Saat-saat yang
di tunggu datang. Meraka bersama-sama membuka surat itu. Dan, mereka pun
terbelalak melihat tulisan Universitas yang menerima mereka. Berulang-ulang,
orag tua Ikal mengucapkan "Alhamdulillah". Arai pun demikian, ia sangat bangga
atas hasil yang diraihnya. Namun, hal ini kurang lengkap baginya, karena tidak
ada orang tua. Ia telah sebatang kara, Namun demikian indahnya, Tuhan
bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi mereka dan telah menyimak
harapan-harapan sepi dalam hati mereka karena di kertas itu tertulis Universitas
yang menerima mereka, disana tertulis: Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.

Anda mungkin juga menyukai