Anda di halaman 1dari 29

BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Disusun Oleh :
Ardha Maulana Akbar S.Pd

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Outline
PENGERTIAN BUKU FIKSI DAN
NONFIKSI 1

PETA KONSEP BUKU FIKSI DAN


NONFIKSI 2

UNSUR-UNSUR FIKSI DAN NONFIKSI 3

KOMENTAR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI 4

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


PENGERTIAN BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

1. Buku Fiksi (Dongeng, Cerpen, Novel, dan Drama)


Fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan. Menceritakan sesuatu yang bersifat
rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak
perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata.
Perbedaan Cerpen dan Novel
Cerpen Novel
 Dibaca sekali duduk.  Dibaca tidak sekali duduk.
 Plot diarahkan pada insiden atau peristiwa  Plot diarahkan pasa insiden
tunggal. atau peristiwa jamak.
 Penokohan tidak berkembang secara penuh.  Penokohan dikembangkan
 Ruang dan waktu terbatas. secara penuh.
 Keutuhan secara iklusi.  Ruang dan waktu meluas.
 Keutuhan secara inklusi.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


2. Buku nonfiksi (Buku pelajaran, karya Ilmiah, dan Biografi)
Nonfiksi adalah karya sastra yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan
atau pengalaman.
Ciri-ciri Karangan Fiksi dan Nonfiksi
Ciri-ciri karangan fiksi Ciri-ciri karangan nonfiksi
 Imajiner: cerita bersifat  Factual: benar terjadi di dunia nyata dan
rekaan/khayalan/imajinasi. dapat dibuktikan kebenarannya.
 Kebenarannya versi sastra.  Berusa menarik nalar pembaca.
 Dominan mengandung kreativitas  Bahasa bermakna denotatif: merujuk
pengarang pada pengertian yang sudah terbatas dan
 Bahasa bermakna: tidak bermakna ganda

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


a. Denotatif: makna sebenarnya
b. Konotatif: makna tidak sebenarnya
c. Ekspresif: gambaran suasana pengarang
d. Sugestif: mempengaruhi pembaca
e. Plastis: keindahan untuh mengungah
perasaan pembaca

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


PETA KONSEP BUKU FIKSI DAN
NONFIKSI

Peta konsep merupakan suatu metode pembelajaran yang meminta siswa untuk
mengkaitkan konsep-konsep yang saling berhubungan dalam bentuk diagram atau
gambar dan memiliki hubungan yang mengaitkan antara konsep-konsep tersebut. Peta
pikiran buku nonfiksi dapat disusun berdasarkan bab atau bagian-bagian penting yang
ada pada setiap bagian pembahasannya.
Bagian-bagian penting buku dapat diambil dari gagasan-gagasan pokok ataupun
hal-hal menarik dari buku itu. Hal utama yang harus dilakukan dalam membuat peta
pikiran tentunya membaca buku nonfiksi tersebut untuk menemukan gagasan pokok
yang ada pada setiap bab. Setelah itu, gagasan pokok atau kata kunci daru bagian buku
nonfiksi kita catat. Kemudian, buatlah ke dalam bentuk peta pikiran atau rangkuman
buku yang mudah dipahami. Model peta pikiran yang dapat kita buat lebih dinamis,
sesuai dengan pemahaman kita terhadap buku itu.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Contoh:
Penyajian Peta Konsep Isi Buku Apresiasi Sastra

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Rangkuman adalah hasil menyarikan semua gagasan-gagasan pokok. Hasil
merangkum untuk buku fiksi disebut sinopsis, sedangkan untuk buku nonfiksi
disebut rangkuman atau rinkasan.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

1. Unsur Buku Fiksi


Pada umumnya buku fiksi memiliki beberapa unsur yang berbeda dengan buku
non fiksi. Dalam buku fiksi terdapat tema yang khas, penggambaran latar yang
menakjubkan, karakter tokoh-tokoh yang memesona, alur yang menegangkan, ciri khas
bahasanya yang penuh dengan gaya dan ungkapan serta amanat yang menyentuh relung
hati.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Contoh: Bacalah sinopsis novel ( termasuk teks fiksi ) di bawah ini!

SINOPSIS Novel “ Negeri 5 Menara”


Seumur hidupnya Alif tidak pernah menginjak tanah diluar ranah
Minangkabau. Masa kecilnya dilalui dengan berburu durian runtuh di rimba Bukit
Barisan. Alif adalah seseorang yang berasal dari keluarga yang sederhana, namun
masih memiliki darah ulama dari ibunya. Ia adalah putra minangkabau yang lulus
dari madrasah tsanawiyah dengan nilai yang lumayan membanggakan, ia
menduduki nilai terbaik sepuluh besar. Ia memiliki cita-cita yang tinggi, dan
menginginkan menjadi seseorang yang berintelektual tinggi seperti habibie. Ia
sangat mengidolakan tokoh tersebut, sehingga ia sangat menginginkan melanjutkan
studinya ke tingkat SMA. Ia ingin mempelajari ilmu non agama, setelah tiga tahun
ia berkecimpung di madrasah tsanawiyahnya, untuk mempelajari ilmu agama dan
ilmu non agama. Namun, kali ini ia menginginkan sekolah yang benar-benar murni
mempelajari keilmuan umum.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Akan tetapi Ibu menginginkan putranya itu meneruskan darah keulamaannya. Ibunya
menyuruhnya agar mondok saja, untuk lebih mendalami ilmu agama, karena ia
menginginkan putranya menjadi seorang pemimpin agama seperti Buya Hamka.
Pada awalnya ia menolak keinginan ibunya itu, sampai-sampai ia mengurung
diri di kamarnya untuk beberapa hari, namun akhirnya datanglah surat dari
pamannya. Didalam surat itu pamannya menceritakan pondok madani dan kehidupan
disana. Lalu akhirnya ia berpikir percuma saja malawan orang tua. Ia memutuskan
untuk menyetujui kemauan Ibunya, ia memilih pondok pesantren madani sebagai
tempatnya menimba ilmu yang terletak di jawa. ia memilih pondok yang jauh. dan
sebenarnya ia pun tidak mempunyai akan jadi apa nanti di pondok madani. Lalu
orang tua ia berdiskusi unntuk memutuskan keinginan anaknya tersebut. Dengan
berat hati orang tua ia menyetujuinya. Diantarkannya menuju jawa oleh ayahnya.
Dengan perjalanan 3 hari akhirnya sampai juga di Pondok madani. Dengan ditemani
senior Pondok Madani ia dan ayah serta orang tua yang lain mengikuti arah dari
pemandu.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Pada awal proses perkenalan di sekolah, ia takjub dengan mantra ampuh yang
diyakini ampuh yakni “ manjadda wa jada” yang berarti “siapa yang bersungguh-
sungguh akan berhasil. Di rumah barunya ini, ia bertemu dengan beberapa kawanan
yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia, mereka adalah Raja dari Medan, Said
dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari bandung, dan Baso dari Gowa.
Dari perkenalan pada awal sekolah di PM berlangsung, membawa enam putra
daerah tersebut menjadi sahabat yang karib. Banyak pengalaman yang mereka lalui
bersama-sama, mulai dari dihukum oleh kakak angkatannya dengan jeweran berantai,
hingga pengalaman menjadi penjaga malam, karena PM di satroni maling. Mereka
biasa menunggu maghrib tiba, dengan menghabiskan waktu di masjid. Tepat di
menara masjid para kawanan tersebut menengadah keatas, memperhatikan awan, dan
membayangkan awan-awan itu menjelma menjadi benua dan Negara impian mereka
masing-masing. Dari hal tersebut, mereka disebut sebagai :para sohibul menara”.
Prinsip mereka, jangan pernah meremehkan impian dan cita-cita meskipun setinggi
apaun, karena Tuhan maha mendengar.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Keyakinan mereka atas kekuasaan Tuhan akhirnya terbukti, mereka mencapai cita
citanya untuk ke negeri impian masing-masing. Atang di kairo, Baso yang akhirnya
di mekah, Raja, Alif dan Said di Washington DC, London.
Menelaah Unsur Teks Buku Fiksi Novel “Negeri 5 Menara”
Unsur Buku Fiksi
No Unsur Keterangan
yang
ditelaah
1 Tema Tema dalam karya sastra adalah pokok permasalahan, masalah
utama atau inti peermasalahan. Tema novel Negeri 5 Menara Karya
A. Fuadi adalah pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari latar tempat
yaitu di pesantren dimana kegiatan utama yang dilakukan sehari-
hari tokoh utama adalah belajar.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


2 Alur Alur merupakan rangkaian pristiwa yang membentuk jalan cerita.
Alur sangat penting dalam karya sastra, di sini di tuntut bagaimana
kemampuan pengarang memberikan alur yang membuat pembaca
merasa ikut larut dalam suasana cerita.
Pada novel ini terdapat alur campuran
• Alur maju: “Kantorku berada di Indepedence Avenue, jalan yang
selalu riuh dengan pejalan kaki, dan lalu lintas mobil. Diapit dua
tempat tujuan wisata terkenal di Ibukota Amerika Serikat “The
Capitol and The Mall”. Tempat berpusatnya aneka museum
Smithsonian yang tidak bakal habis dijalani sebulan.”
• Alur mundur: “Aku tegak diatas panggung aula Madrasah
Negeri setingkat SMP. Sambil menguncang-guncangkan telapak
tanganku, Pak Sikumbang, kepala sekolahku memberi selamat
karena nilai ujianku termasuk sepuluh yang tertinggi di kabupaten
Agam”.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Alur maju: “Atang mendapat kabar kalau kini said meneruskan
bisnis Batik keluarganya Jufri di pasar ampel Surabaya. Sesuai
dengan cita-cita mereka dulu, Said dan Dulmajid bekerja sama
mendirikan sebuah pondok dengan semangat PM di
Surabaya.
3 Tokoh Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak tokoh pada
sebuah cerita.
1) Alif Fikri: patuh dan sayang pada emak dan taat agama. Dia juga
anak yang pintar. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah
ini:
“kepala sekolahku memberiku selamat karena nilai ujianku termasuk
sepuluh yang tertinggi di kabupaten Agam”.
2) Amak: Orang yang ramah, patuh, peduli dan rela berkorban Hal
itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“Amak terpaksa menjadi guru sukarela yang hanya dibayar dengan
beras selama 7 tahun”.
mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
3) Ayah: Seorang pria separuh baya yang membela kebenaran dan
dapat dipercaya. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah
ini:
“Mungkin naluri kebapakannya tersengat untuk membela anak dan
sekaligus membela dirinya sendiri”.
4) Dulmajid: Semangat, jujur, tegas serta setia kawan. Hal itu dapat
dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“Aku menyadari dia orang paling jujur, paling keras, tapi juga paling
setia kawan yang aku kenal”.
5) Raja: Percaya diri dan pantang menyerah. Hal itu dapat dilihat
dari penggalan cerita di bawah ini: “Jangan. Kita coba dulu. Aku saja
yang maju duluan,”.
6) Atang: Menepati janji dan baik. Hal itu dapat dilihat dari
penggalan cerita di bawah ini:
“Sesuai Janji, Atang yang membayari ongkos”.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


7) Said: Berfikir dewasa dan baik. Hal itu dapat dilihat dari
penggalan cerita di bawah ini:
“Aku bersyukur sekali mempunyai teman-teman yang baik dan
tersebar dibeberapa kota seperti Atang dan Said”.
8) Baso: Disiplin dan rajin. Hal itu dapat dilihat dari penggalan
cerita di bawah ini:
“Baso anak paling rajin diantara kami”.
9) Ustad Salman: Seorang lelaki yang Kreatif. Hal itu dapat
dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“Itulah gaya unik Ustad Salman, selalu mencari jalan kreatif untuk
terus memantik api potensi dan semangat kami”.
10) Kiai Rais: Baik dan berbakat Hal itu dapat dilihat dari
penggalan cerita di bawah ini:
“…yang menjadi panutan kita dan semua orang selama di PM ini”.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


11) Tyson: Tegas. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di
bawah ini:
“…Terlambat adalah terlambat. Ini pelanggaran”.
12) Ustad Torik: Tegas. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita
di bawah ini:
“Kalian sudah tahu aturan adalah aturan. Semua yang ikut ke
Surabaya saya tunggu di kantor. SEKARANG JUGA”.

4 Latar 1) Latar tempat: Aula SMP, rumah, Di rumah Atang.


2) Latar suasana: • Sepi. Hal itu dapat dilihat dari penggalan
cerita di bawah ini:
“Diam sejenak. Sebuah pesan baru muncul lagi” ( hal.3 ).
• Emosi. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“Sebelum mereka menyahut, aku telah membanting pintu dan
menguncinya”.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


3) Latar Waktu:
• Musim Salju. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di
bawah ini: “Dari balik kirai tipis di lantai empat ini,salju tampak
turun mengumpal-ngumpal seperti kapas yang dituang dari
langit”.
• Sore hari. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita berikut:
“Matahari telah tergelincir di ufuk dan gerimis merebak ketika
kami beriring-iringan menggotong lemari masing-masing
melintasi lapangan besar menuju asrama kami.”
5 Amanat Dalam mengejar cita-cita beserta impian, tidak semuanya berjalan
sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Akan tetapi semuanya
berjalan seiring bagaimana kita menyelesaikan rintangan yang
datang menghadang dan untuk mendapatkan dan menggapainya,
kita juga harus mengorbankan sesuatu.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Jangan pernah menyerah dalam mencapai impian, jangan pernah
meremehkan impian, walau setinggi apapun, dengan memegang
teguh Man jadda wajada, impian kita bdapat terwujud.
6 Gaya Gaya bahasa/Majas dalam karya satra adalah cara pengarang
bahasa menggunakan bahasa dalam karyanya. Pilihan kata adalah kata-
atau majas kata yang sengaja di pilih oleh pengarang untuk karyanya. Dalam
novel Negeri 5 menara menggunakan beberapa gaya bahasa
yaitu:
1) Majas Simile (perumpamaan)
Simile adalah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung.
Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“gerimis berganti menjadi hujan bagai dicurahkan dari ember
raksasa”.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


2) Majas hiperbola, adalah pengungkapan melebih-lebihkan
kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk
akal. Hal itu dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“Muka dan kupingku bersemu merah tapi jantungku
melonjak- lonjak girang”.
3) Majas Metafora, Majas metafora adalah gaya bahasa
yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lain
karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Hal itu
dapat dilihat dari penggalan cerita di bawah ini:
“salju tampak turun menggumpal-gumpal seperti kapas yang
dituang dari langit”.
4) Majas Litotes, adalah ungkapan berupa penurunan
Kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
“Majnun cinta,ini seperti pungguk merindukan
bulan,”sambutku.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


2. Unsur Buku Nonfiksi
Menambahkan di LKS halaman 46. Unsur buku nonfiksi sangat berbeda dengan
unsur buku fiksi. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No Aspek yang Teks Buku Fiksi Teks Buku Nonfiksi
Dibandingkan
1 Bentuk teks Narasi Eksposisi, argumentasi,
laporan dan sebagainya
2 Pemerolehan data Imajinasi (Khayalan Penelitian Ilmiah

3 Sifat Tidak Ilmiah Ilmiah

4 Bahasa Tidak tunduk terhadap Tunduk terhadap kaidah


kaidah bahasa indonesia bahasa Indonesia
5 Fungsi teks Sebagai hiburan kepada Bahan pembelajaran
pembaca

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


6 Makna Kadang menggunakan makna Menggunakan kata
yang konotatif dan gaya yang denotative
bahasa(majas)

Contoh buku nonfiksi adalah buku pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPS dll,
adapun unsur-unsurnya antara lain informasi atau pengetahuan yang disajikan
melalui uraian materi, grafik, tabel, dan bagan.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


KOMENTAR BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Sebuah resensi harus memuat hal-hal sebagai berikut.

1. Data Buku atau Identitas Buku (Judul buku, Penulis atau Pengarang, Nama
penerbit, Cetakan dan tahun terbit, Tebal buku dan jumlah halaman).
2. Judul Resensi.
3. Ikhtisar Buku (Bentuk singkat dari suatu karangan atau rangkuman).
4. Kelebihan dan kekurangan Buku.
5. Kesimpulan.

Buka LKS kalian halaman 51 Contoh Resensi Buku Fiksi dan halaman 53 Contoh Resensi Buku Nonfiksi,
baca dan pahami contoh tersebut!

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


Setelah mengamati contoh resensi buku fiksi dan nonfiksi, biasanya ketika
seseorang memberikan komentar atau tanggapan terhadap buku fiksi dan nonfiksi
berdasarkan pada isi buku, bahasa yang digunakan oleh penulis, dan tampilan fisik
buku.
1. Isi
Contoh: “Buku ini menginformasikan banyak hal tentang kandungan dan manfaat
buat manggis bagi tubuh. Tema yang diangkat sangat menarik namun tidak disertai
dengan penjelasan yang cukup.”
2. Bahasa
Contoh: “Kalimat yang digunakan sederhana dan menggunakan gaya populer.
Pembaca awam akan kesulitan memahami isi buku karena banyak digunakan istilah
teknis tanpa disertai penjelasan.”
3. Tampilan Fisik
Contoh: “Gambar dan ilustrasi yang disajikan menyempurnakan pemahaman
pembaca akan isi buku. Warna yang dipilih terlalu ramai sehingga terkesan
meganggu.”
mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI
Buka LKS kalian halaman 54-56, Contoh resensi novel dan analisis penulis berdasarkan, Identitas
Buku, Penilaian terhadap isi Buku dan Tanggapan penulis tentang cerita. Baca dan pahami contoh
tersebut!

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


TUGAS

Setelah mempelajari materi tentang Buku fiksi dan Nonfiksi kerjakanlah soal berikut:

1. Cari sinopsis novel di internet atau perpustakaan di madrasahmu, kemudian tulis


sinopsis tersebut dan tentukan unsur-unsrunya! Unsur-unsur tersebut meliputi:
a. Tema:
b. Tokoh dan Penokohan:
c. Latar:
d. Alur:
e. Amanat:
f. Gaya Bahasa:
g. Sudut Pandang:

2. Cari resensi buku fiksi (novel) dan buku nonfiksi di internet. Tulis secara rapi
seperti contoh resensi di LKS!

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


TUGAS

3. Analisislah resensi buku fiksi dan nonfiksi yang sudah kamu tulis pada nomor 2,
berdasarkan:

a. Identitas Buku:
b. Penilaian terhadap Isi Buku:
c. Tanggapan Penulis tentang Cerita:

Seperti pada contoh di LKS halaman 55-56.

mtsn2byl.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 BOYOLALI


TERIMA KASIH
TERIMAKASIH

mtsn2skh.sch.id MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 SUKOHARJO

Anda mungkin juga menyukai