FILSAFAT

EKSISTENSIALISME
DAN ABSURDISME
PADA TOKOH DALAM
NOVEL ZIARAH
KARYA IWAN
SIMATUPANG
Anggota Kelompok
Hanifah Khoirunnisa
Fitria Nurul Ambarwaty
Novi Kartikawati
Nur Laila
Tabita Cahaya Rukmi
Ristiana Damayanti
Ully Nur Khafidzdoh

2
Intisari Pada penelitian ini peneliti memilih objek berupa novel
Ziarah karya Iwan Simatupang. Alasan peneliti memilih
objek novel Ziarah karena novel ini memiliki ajaran
filsafat yang kuat dan cocok dengan tema yang peneliti
ambil. Novel ini juga merupakan salah satu karya sastra
populer, buktinya sudah 7x cetak dan sudah beberapa kali
dijadikan objek penelitian. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis struktural novel Ziarah sampai
menganalisis aspek filsafat bahasa novel Ziarah. Teori
yang digunakan adalah kajian struktural. Hasil yang
diperoleh adalah penjelasan struktural novel Ziarah dan
penjelasan aspek filsafat bahasa novel Ziarah.
“ Latar Belakang
Novel Ziarah akan dianalisis menggunakan kajian
struktural untuk menemukan aspek filsafat bahasa
yang terkandung di dalamnya. Alasan peneliti
memilih objek novel Ziarah karena novel ini
memiliki ajaran filsafat yang kuat dan cocok dengan
tema yang peneliti ambil. Novel ini juga merupakan
salah satu karya sastra populer, buktinya sudah 7x
cetak dan sudah beberapa kali dijadikan objek
penelitian.

4
 Rumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Bagaimana struktur novel 1. Untuk mendeskripsikan
Ziarah karya Iwan struktur novel Ziarah karya
Simatupang? Iwan Simatupang.
2. Bagaimana unsur intrinsik 2. Untuk memaparkan unsur
novel Ziarah karya Iwan intrinsik novel Ziarah karya
Simatupang? Iwan Simatupang
3. Bagaimana aspek filsafat 3. Untuk menjelaskan aspek
bahasa novel Ziarah karya filsafat bahasa novel Ziarah
Iwan Simatupang? karya Iwan Simatupang.

5
 f aa t
Man itian
en el
P
Manfaat praktis dari penelitian ini
diharapkan mampu menambah wawasan
pengetahuan khususnya pada bidang sastra,
juga sebagai referensi bagi peneliti lain,
sedangkan manfaat teoritis penelitian ini
diharapkan mampu menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti terkait karya sastra
terutama pada bidang filsafat bahasa
6
Landasan Teori
1. Strukturalisme
Strukturalisme adalah suatu pandangan yang memandang karya
sastra sebagai koherensi dari unsur pembangunnya
2. Filsafat Bahasa
Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami keilmuan yang
bersifat konseptual melalui pemahaman terhadap bahasa.
3. Absurditas
Absurditas adalah suatu paham atau aliran yang didasarkan pada
kepercayaan bahwa usaha manusia untuk mencari arti dari
kehidupan akan berakhir dengan kegagalan dan bahwa
kecenderungan manusia untuk melakukan hal itu sebagai suatu yang
absurd.

7
Tinjauan Pustaka
1. Jurnal karya Muhammad Hilal (2019) yang berjudul “Filsafat
Bahasa Biasa Gilbert Ryle Dan Relevansinya Dengan Konsep
Pendidikan Karakter Di Indonesia”.
2. Jurnal yang di tulis oleh Nurhadi dan Dian Swandayani (2006)
yang berjudul “Kajian Filsafat Suryomentaram dalam Novel Pasar
Karya Kuntowijoyo”
3. Artikel karya Elvi Yunita (2019) yang berjudul “Filsafat Terhadap
Perkembangan Ilmu Bahasa”.
4. Jurnal karya Rodli, Luthfa Nugraheni, dan Dr. Suryo Ediyono
M.Hum yang berjudul “Pemikiran Filsafat Dalam Novel “Gerak –
Gerik” Karya AH.J.Khuzaeni.
5. Jurnal karya Basyaruddin yang berjudul “Filsafat Bahasa
Sebagai Fundamen Kajian Bahas”.

8
Metode Penelitian
Desain Penelitian Fokus Penelitian Sumber Data
Strukturalisme novel Novel Ziarah dan
Penelitian deskriptif
Ziarah karya Iwan buku-buku serta
kualitatif
Simatupang dan penelitian terdahulu
aspek filsafat berupa yang relevan.
absurditas

Pengumpulan Data Analisis Data Penyajian Data

Identifikasi, Teknik informal
Pengumpulan data
klasifikasi, menelaah
kualitatif yaitu
atau menganalisis
observasi dan analisis
data, dan
dokumen.
pengecekan

9
STRUKTUR NOVEL ZIARAH
1. Orientasi
Cerita di awali oleh seorang pelukis terkenal yang hidupnya hancur
karena di tinggal istrinya, ia sering mabuk dan meneriakkan nama
istrinya. Meski begitu ia tak mau berziarah ke makam istriny itu,
sampai akhirny aia bertemu seorang opeseter yang menawarinya untuk
menjadi pengapur dinding pekurburan namun ia menolak.
2. Komplikasi
Pada akhirnya Pelukis bersedia untuk mengapur dinding perkuburan.
Permasalahan mulai muncul, karena sesungguhnya Opeseter sadar
bahwa sebenarnya dinding perkuburan belum waktunya untuk dikapur,
karena baru dua bulan lalu dinding tersebut dikapur.

10
STRUKTUR NOVEL ZIARAH
3. Resolusi
Peristiwa keanehan-keanehan yang terjadi akibat Opeseter
memerintahkan Pelukis mengapur dinding perkuburan, membuat
Walikota bahkan sampai Kepala berunding apakah memberhentikan
Opeseter atau tidak, namun keputusan akhirnya adalah tidak
4. Koda
Dalam novel ini banyak sekali mengandung ajaran bagi pembaca,
seperti berusahalah untuk menerima kehilangan orang yang disayangi,
meski sulit namun jangan berlebihan merasa kehilangan karena hidup
terus berjalan. Ajaran untuk meminta maaf dan menerima semua
perjalanan kehidupan baik keberhasilan maupun kegagalan

11
UNSUR INTRINSIK NOVEL ZIARAH
1. Tema: Kehidupan
2. Tokoh: Pelukis, istri pelukis, opseter pekuburan kotapraja, walikota
kotapraja, wakil walikota kotapraja, perdana menteri kotapraja, dll.
3. Latar
Latar tempat: Tikungan, rumah kecil, Kaki lima jaln raya, jalan.
Latar waktu: Pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari.
Latar suasana: gembira, sunyi, ramai, panik, gelisah, hening, sedih.
4. Alur : Alur campuran.
5. Sudut Pandang: Orang Ketiga.
6. Amanat
Kesedihan tidak harus selalu ditangisi terus-menerus, akan tetapi kesedihan
haruslah diawali dengan kebahagiaan, Jangan sewenang-wenang menyalahkan
seseorang, tanpa adanya bukti yang pasti dan jalanilah kehidupan ini dengan
kesederhanaan jiwa, jangan hanya memikirkan diri sendiri, sebab itu akan
merendahkan harkat dan martabatmu.

12
Filsafat Eksistensialisme dan Absurdisme Tokoh Novel
Ziarah Karya Iwan Simatupang
1. Pelukis atau Bekas Pelukis dan Pengapur
Pada tokoh pelukis inilah yang benar-benar menunjukkan eksistensinya. Pelukis
hidup dengan keinginannya, segala hal pada dirinya atas kemauannya sendiri.
2. Opseter
tokoh opseter yang menghargai kematian tetapi terusik pula oleh sikap pelukis
sehingga mengakibatkannya bunuh diri.
3. Walikota
walikota yang terbentur dengan pemikirannya sendiri tentang idealitas seorang
pejabat
4. Istri Pelukis 1
Istri pelukis yang ingin hidup bahagia namun tidak bisa lepas dari sorotan publik
dan masa lalunya.
5. Ibu Hipotesis
Ibu Hipotesis juga memiliki ketakutan-ketakutan dalam dirinya akan pandangan
masyrakat.

13
Ciri-Ciri Absurd Pada Novel Ziarah Karya Iwan
Simatupang
1. Ketiadaan Makna Hidup
ketiadaan makna hidup digambarkan melalui sebuah peristiwa: kematian kepala
negara.
Sebulan kemudian, paduka yang mulia kepala negara yang arif bijaksana itu
meninggal dunia. Dokter-dokter prtbadinya tak dapat menemukan sebab-
sebabnya yang kongkrit. Mereka hanya dapat mengatakan, sejak beliau
berkimjung kepada sang opseter muda pekuburan itu, beliau tampaknya
bermurang saja, seolah seorang peijaka yang patah hati karena asmaranya
ditolak. Nafsu makannya nihil, sedang nafsu kelaminnya beku sebekunya.
(halaman 43)
2. Perasaan “Terasing”
Dalam Ziarah perasaan "terasing" itu tampak menonjol. Contohnya, tokoh
pelukis yang berkonflik dengan masyarakat karena banyaknya bunga yang
dikirimkan pada pesta pernikahan dan akhirnya diusir dari kota.

14
Ciri-Ciri Absurd Pada Novel Ziarah Karya Iwan
Simatupang

3. Pemberontakan
Dalam novel Ziarah isteri pelukis mencoba memberontak melawan
keadaannya.
4. Tema Kematian
Tema kematian adalah tema yang dominan dalam novel ini.
Tiap langkahnya menginjak pekuburan tertentu dari mayat-mayat
tertentu di bumi yang bersejarah telah jutaati tahun. Tiap langkahnya
adalah dia yang ziarah pada kemanusiaan. Pada dirinya sendiri.
(halaman 151)

15
“ KESIMPULAN
Secara garis besar tokoh pada novel Ziarah seperti
tokoh opsiter, walikota, ibu pelukis, dan ibu
hipotesis ditemukan aliran absurdisme, sedangkan
aliran eksistensialisme hanya ditemukan pada tokoh
pelukis. Dimana pelukis sebagai tokoh utama,
hidup dengan keinginannya dan segala hal pada
dirinya atas kemauan dirinya sendiri.

16