Anda di halaman 1dari 17

PANDANGAN PENGARANG

TERHADAP NOVEL

Gusti Famayra XII IPS 1


A. MENAFSIR PANDANGAN

PENGARANG TERHADAP

KEHIDUPAN DALAM NOVEL

Novel merupakan salah satu bentuk prosa yang menceritakan

kehidupan tokoh sampai berubah keadaan. Dalam proses

penulisannya tentu saja tentu saja pengarang sangat berpengaruh

terhadap isi cerita dari novel tersebut. Isi novel biasanya berkaitan erat

dengan permasalahan yang akan dibahas. Adapun cara penyelesaian

masalah itu akan terpengaruh oleh bagaimana cara pandang si

pengarang terhadap seluruh permasalahan kehidupan baik berkaitan

dengan sosial kemasyarakatan, lingkungan sekitar penulis, agama,

pendidikan dan lain-lain.


Pada dasarnya penulis novel sekarang cenderung
merasakan kondisi lingkungan sosialnya ketika
menulis novelnya. Contoh saja novel Andrea Hirata
dalam sang pemimpi. Beliau merasakan betul apa 1. MENDAPATKAN

yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Betapa MAKSUD

orang merasa sulit untuk mendapatkan pendidikan


di tempat tinggalnya. Dan merasakan adanya
PENGARANG
kesenjangan pendidikan antar orang berada DALAM NOVEL
dengan orang-orang yang kehidupannya di bawah
garis kemiskinan. Sarana pendidikan yang minim dan
kurangnya perhatian pemerintah terhadap
pendidikan di daerahnya, banyak anak-anak yang
seharusnya menikmati pendidikan tetapi tidak
mendapatkan nya.
Untuk mengetahui dan menerangkan maksud

pengarang dalam novel, kita harus tahu latar

belakang si pengarang. Seperti dalam novel

Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El

2. MENERANGKAN MAKSUD
Shirazy. Habiburrahman menceritakan kisahnya

PENGARANG TERHADAP

KEHIDUPAN DALAM NOVEL ketika melanjutkan studinya di Mesir. Dengan

latar belakang kehidupan ekonomi pas-pasan,

Habiburrahman tidak hanya sibuk dengan

studinya tetapi juga disibukkan mencari

penghasilan. Untuk mencapai cita-cita perlu

perjuangan. Bila kita mempunyai semangat

untuk mendapatkan apa yang diinginkan,

Novel bisa berupa pengalaman pribadi,

curhatan pengalaman seseorang, atau

curahan hati seseorang. Hanya saja

B. Menyajikan Hasil
penyajiannya kadang disertai hasil imajinasi

Interprestasi terhadap
pengarangnya. Oleh karena itu, novel

Pandangan Pengarang merupakan salah satu karya berbentuk fiksi.

Novel mencerminkan kehidupan masyarakat


melalui tokoh dan penokohan dalam

ceritanya.
C. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),


novel adalah karangan prosa panjang yang
mengandung rangkaian kehidupan seseorang
dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan
watak dan sifat pelaku
a. Tema
Perjuangan hidup untuk menggapai kebahagiaan
“Allah belum mengizinkan aku menikah. Aku masih harus
memperhatikan adik-adikku sampai ke gerbang masa depan
yang jelas dan cerah”

b.Latar Tempat
Di daerah kota Alexandria.
“Ia mengalihkan pandangannya jauh ke tengah laut mediterania.
Nan jauh di sana ia melihat tiga kapal kecil dan hitam. Kapal-kapal
1.Menganalisis Unsur
itu ada yang sedang menuju Alexandria, ada juga yang meninggalkan
Alexandria...
Instrinsik Novel ”Ketika

c.Latar Waktu
Cinta Bertasbih” Ketika Azzam mulai menuntut ilmu di Universitas Al Azhar,Cairo.
“Dan akan ia buka kembali saat nanti sudah pulang ke Indonesia.
Setelah ia sudah selesai S1 dan adik-adiknya sudah bisa ia percaya
mampu meraih masa depannya”

d.Latar Sosial
Sosial masyarakat Mesir yang kental dengan Islam dan para
maha Murid Indonesia
“Malam mulai membetangkan jubah hitamnya.Alexandria memperlihatkan
sihirnya yang lain. Kelap-kelip lampu kota yang mendapat julukan “sang
pengantin laut mediterania” itu bagai tebaran intan berlian”
e.Alur
Cara yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju
(penyituasian,pengen alan,pemunculan konflik), tengah (konflik
meningkat,klimaks), dan akhir
(penyelesaian)

f.Penokohan
Tokoh utama Abdullah Khairul Azzam merupakan seorang yang kreatif.
”Biarlah masyarakat Indonesia di Kairo tahunya saya adalah
mahaMurid Al- Azhar yang tidak lulus-lulus karena lebih senang bisnis
1.Menganalisis Unsur
tempe,bakso, dan katering”

Instrinsik Novel ”Ketika

g.Sudut Pandang
Cinta Bertasbih” Pengarang sebagai pengamat atau orang
ketiga.
“Pagi itu suasana hotel terasa sangat panas bagi Eliana.Ia menanyakan
keberadaan Azzam kepada semua orang Indonesia”
h. Gaya Bahasa
Personifikasi
Judul novel menggunakan majas personifikasi yaitu
digambarkan cinta mampi melafazkan kalimat-kalimat tasbi
“Subhanallah” seperti
manusia.

1.Menganalisis Unsur

Instrinsik Novel ”Ketika

Cinta Bertasbih”
i. Amanat
1.Setiap ada kemajuan pasti ada jalan
2.Sesama muslim adalah saudara, yang saling peduli.
3.Lebih baik diam,daripada berbicara yang tidak perlu
a.Idiom atau Ungkapan
Gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan

tidak ditafsirkan dengan unsur yang membentuknya.

Contoh : Lebih baik berputih tulang daripada hidup

menanggung malu seperti ini. (mati)


b.Majas
Salah satu bentuk gaya bahasa untuk mendapatkan

MENGANALISIS
suasana dalam sebuah kalimat agar semakin hidup.
1). Metafora (Ekspresi langsung dalam bentuk

KEBAHASAAN

perbandingan analogis) Raja siang keluar dari ufuk

timur.
NOVEL
2).Personifikasi (Membandingkan benda mati yang

memiliki sifat seperti manusia)


Gelombang pantai bermain-main ke tepi.
3).Simile (Perbandingan yang menggunakan

preposisi dan kata penghubung


Apakah kamu mengira bahwa aku suka air,seperti

aan dan Ani jatuh cinta mengorbankan segalanya


1. Proses Awal Menulis Novel
Proses awal merupakan hal yang perlu dirancang

dengan baik, membuat fondasi yang harus dilakukan

dengan cermat. MERANCANG

a. Tahap prapenulisan
Menentukan tema dari novel merupakan tahap awal
NOVEL
dalam penyusunan novel. Sumber cerita juga harus

disiapkan.
b. Tahap penyusunan kerangka novel
1) Karakter/penokohan, tokoh yang bagaimana yang

akan berperan dalam cerita.Tokoh antagonis,

protagonis, tirtagonis. Jenis kelamin si tokoh, cini fisik,

kepribadian, hobi dan lain-lain


3).Alur dan pengaluran
Sebuah novel pada dasmya menggunakan plot maju

atau mundur, atau gabungan dari keduanya


4).Sudut pandang MERANCANG

Sudut pandang yang digunakan biasanya sudut

pandang orang pertama dan orang ketiga NOVEL


Sudut pandang orang kedua jarang digunakan
Untuk penulis penula disarankan untuk menggunakan

sudut pandang orang pertama


5).Amanat disesuaikan dengan tema yang sudah

ditentukan. Diharapkan amanat tersebut dapat

membuat pembaca merenungkan peristiwa yang

telah terjadi
2. Proses Menulis Novel
Seluruh kerangka novel disusun dengan baik
Supaya tertata dengan rapi, cerita dibagi ke dalam

beberapa penggalan Apabila penulisam sudah


MERANCANG

selesai, tahap berikutnya adalah memeriksa kembali


naskahyang sudah ditulis. NOVEL
3. Proses Akhir Menulis Novel
Carilah proofreader yang dapat memberikan

penilaian terhadap naskah novel tersebut


Bisa juga Anda meminta teman untuk menilainya dan

membuat testimoni terhadap novel tersebut


Testimoni itu disimpan sebagai masukan untuk

perbaikan naskah novel.


1. Menentukan Unsur Penting Buku yang Dibaca
Untuk mengetahui mana bagian yang penting dari buku bisa

dilakukan dengan MENYUSUN

membaca sungguh-sungguh. Dengan membaca sungguh-

sungguh, setelah membaca ada pengetahuan yang kita dapatkan.


LAPORAN

Selain pengetahuan kita bertambah, kita bisa mengetahui

kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Untuk dapat


HASIL

menyerap isi buku, Anda dapat menuliskannya dalam bentuk lain,

misalnya dalam bentuk resensi. DISKUSI

2.Menyusun Laporan Buku yang Dibaca


Bagaimana cara menyusun laporan buku tersebut? Berikut tahapan

BUKU
penyusunan laporan yang dapat dilakukan
a. Tahap penulisan Tahap ini terdiri atas
1).Pembukaan laporan
2).Bagian Isi
3).Simpulan
b. Tahap evaluasi hasil penulisan
Untuk meminimalisasi kesalahan penulisan, evaluasi hasil penulisan

bisa dilakukan dengan cara:


1).Membaca ulang tulisan
2).Memeriksa tulisan dan kesalahan ejaan
PENGGAMBARAN WATAK

TOKOH DALAM CERPEN/ NOVEL


1.Metode Analitik 2.Metode Dramatik
Pengarang menggambarkan
Pengarang dalam menggambarkan watak

watak-watak tokoh secara


watak-watak tokohnya tidak langsung

langsung, maksudnya adalah


menyebutkan wataknya, tetapi melalui

langsung disebutkan wataknya


bermacam-macam cara, yaitu :
dalam cerita tersebut.
A.Tanggapan tokoh lain
Watak tokoh digambarkan melalui tanggapan tokoh lain. Contoh:
“Ibumu, perempuan yang keras pendiriannya”
B.Tindakan Tokoh
Watak tokoh digambarkan melalui pelukisan tindakan tokoh.
Contoh:
“...sering aku menyamar memakai mukena sepupuku, menyelinap dalam saf

putri, membuata onar, bulan puasa, aku melubangi buku-buku bamboo

dengan linggis, kuisi air dan karbit. Lalu kuarahkan kejendela masjid saat seisi

kampong tarawih.”
C. Penggambaran Melalui Lingkungan Kehidupan Tokoh
Watak tokoh digambarkan melalui pelukisan lingkungan sekitar tokoh.
Contoh:
Terdapat sebuah mushola meski rumah Pak Sukaryo tidak terlalu luas. Alat

sholat lengkap berada di dalamnya. Di beberapa ruangan terhiasi berbagai

kaligrafi arab.
D. Penggambaran Melalui Jalan Pikiran Tokoh
Watak tokoh digambarkan melalui jalan pikiran/perasaan tokoh.
Contoh:
Tak seperti orang kaya lain, Pak Sukaryo sadar tidak semua orang seberuntung

dia dan keluarganya. Setelah berpikir matang, Pak Sukaryo memutuskan untuk

memberikan setengah harta kekayaanya pada beberapa panti asuhan di

kotanya.
E. Pelukisan Fisik
Watak tokoh digambarkan melalui deskripsi fisik tokoh.
Contoh:
Tubuhnya kurus kering. Matanya kecil seperti biji sawo. Rambutnya panjang

dan bercabang, terikat sekenanya di belakang tengkuknya. Gadis itu pucat,

bibirnya berkomat-kamit sambil memeluk buku-buku usang.

Anda mungkin juga menyukai