I. Tinjauan Umum:
A. Kompetensi Dasar : 3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip
bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk
meningkatkan kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan
B. Topik : Bioteknologi
C. Indikator kecapaian kompetensi :
3.10.1 Mengemukakan prinsip-prinsip bioteknologi melalui kajian literatur
3.10.2 Mengklasifikasikan jenis –jenis bioteknologi melalui kajian literatur
3.10.3 Menganalisis bioproses produk bioteknologi konvesional dan bioteknogi
modern
3.10.4 Menilai dampak produk bioteknogi di masyarakat
D. Materi prasyarat :
Memahami tentang mikrobiologi
Memahami tentang genetika
Memahami tentang biokimia
E. Petunjuk bagi perserta didik untuk mempelajari bahan ajar
Untuk memudah dalam mempelajari dan memahami materi prinsip-prinsip
bioteknologi, jenis-jenis bioteknologi dan dampak bioteknologi bagi masyarakat
sesebaiknya saudara mengingat kembali tentang materi sebelumnya yaitu
mikrobiologi, genetika dan biokimia.
II. Penyajian
A. Peta konsep
PERNGERTIAN BIOTEKNOLOGI
terdiri
PRINSIP DASAR
BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI
JENIS BIOTEKNOLOGI
dibedakan
menimbulkan
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,
anggur, atau susu
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau
penyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
Apapun batasan yang diberikan oleh para ahli yang pasti dalam proses bioteknologi
terkandung tiga hal pokok :
1. Agen biologis (mikroba, enzim, sel tanaman, sel hewan)
2. Pendayagunaan secara teknologis dan industrial
3. Produk dan jasa yang diperoleh.
Bioteknologi ini telah
dimanfaatkan disegala
bidang antara lain
dibidang industri,
kesehatan, pertanian ,
dan pengolahan
lingkungan.
1. Era Pra Pasteur (sebelum 1865), perbaikan teknik fermentasi oleh mikroorganisme
misalnya minuman beralkohol.
3. Era Antibiotika (1940-1960), pembuatan penisilin yang mulai digunakan pada saat
pendaratan tentara Amerika di Normandy selama perang dunia kedua, vaksin virus,
teknologi kultur sel hewan.
5. Era Bioteknologi Modern (1975 - sampai saat ini), rekayasa genetika, zat antibodi
monoklonal, hormon insulin, hormon pertumbuhan ikan tuna.
Pada pengembangan bioteknologi ada empat macam langkah yang digunakan, yaitu
bioteknologi produksi makanan dan tanaman , bioteknologi produksi asam-asam organik , zat
pelarut dan biomassa dalam kondisi non steril, proses-proses bioteknologi dalam kondisi
steril dan hasil-hasil keilmuan baru dalam bioteknologi. Bioteknologi makanan dan
tumbuhan dilakukan antara lain melalui fermentasi dengan mikroflora alami serta
memanfaatkan mikroorganisme dalam fiksasi nitrogen. Beberapa jenis mikroorganisme
digunakan untuk mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain, seperti jamur Rhizopus
oligosporus dengan mengubah substrat biji kedelai menghasilkan tempe, jamur Neurospora
sitophila dengan substrat kacang tanah atau ampas tahu menjadi oncom, khamir
Saccahoromyces cerevisiae dengan substrat ketan dan ketela pohon menghasilkan tape, serta
bakteri Acetobacter xylinum dengan substrat air kelapa menghasilkan nata de coco.
Penanfaatan mikrooganise dalam fiksasi nitrogen menjadi tanaman yang mampu membuat
pupuknya sendiri, seperti pemanfaatan Rhizobium pada tanaman leguminosae sehingga
mamapu mengikat nitrogen yang ada diudara bebas untuk memenuhi kebutuhan nitrogen.
Bioteknologi produksi asam-asam organik, zat pelarut dan biomassa dalam kondisi nonsteril
yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan dapat terjadi,
karena mengunakan fermentasi terbuka Sekilas info
terhadap lingkungan, misalnya pembuatan
Permasalahan utama dari penyediaan pakan ternak
etanaol, asam laktat, asam sitrat, aseton dan ruminansia adalah tidak terpenuhinya jumlah dan
gliserol maupun dalam pengolahan limbah kecukupan nilai nutrisi yang disebabkan antara lain
ketersediaaan pakan yang tidak terus menerus
cair dan pembuatan kompos padat dari (kontinyu) sepanjang tahun. Pada musim penghujan
sampah organik. Proses bioteknologi steril produksi pakan terutama hijauan tinggi dan terjadi
kekurangan pada musim kemarau
dalam proses pembuatan antibiotik
Selain itu, bahan pakan pada umumnya berasal dari
penisilin oleh kapang penicillium,
limbah pertanian yang kandungan nutrisi protein
pembuatan vitamin B12, giberelin, kortison kasarnya rendah dan serat kasarnya tinggi. Kandungan
serat kasar dalam bahan pakan sebagian besar berasal
( kartisol) steroid lain , asam amino, dari komponen selulosa lignin (karbohidrat komplek )
sehingga sulit dicerna oleh ternak. Pengolahan bahan
pakan hijauan untuk meningkatkan kecernaan dari
bahan pakan yang pada umumnya mengandung serat
kasar yang tinggi. Pengawetan bahan pakan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kering,
yaitu pembuatan hijauan kering dan jerami kering dan
glumalat. Aplikasi hasil-hasil keilmuan keilmuan baru dalam bioteknologi seperti
penghantian aktivitas sel dan enzim misalnya enzim endonuklease yang mampu memotong
dan menghentikan aktivasi sel yang dikendalikan oleh suatu gen. Pengunaan metabolit
sekunder yaitu kelompok metabolit (mutan ) yang tidak memainkan peranan langsung dalam
kehidupan mikroorganisme, contohnya pembuatan insulin dengan pemanfaatkan bakteri
Escherichia coli yang telah disisipi gen manusia penghasil insulin. Sejalan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,bioteknologi dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
a. bioteknologi konvensional
a) Yoghurt
b) Keju
Keju dibuat dengan digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi mempermentesikan laktosa dalam susu
menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan
suhu 90 oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30 oC, selanjutnya bakteri
asam laktat dicampurkan. Kegiatan bakteri mengakibatkan perubahan pH menjadi
menurun dan susu terpisah menjadi whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan
enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa
ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk
selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32′C-420′C dan ditambah garam, kemudian
ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. adapun whey yang terbentuk
diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
c) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonostoceremoris. bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman,
selanjutnya susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. kemudian
lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
a) Kecap
Kecap dibuat dengan mengunakan jamur Aspregillus oryzae dibiakan pada kulit
gandum terlebih dahulu. jamur Aspregillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam
laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran
gandum, kemuduian setelah proses permantasi karbohidrat berlangsung cukup lama
akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
b) Tempe
Tempe dibuat dengan memerlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpuan spora mikroorganisme atau kapang. Proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan 4 jenis kapang dari genus Rhyzopus,yaitu Rhyzopus
oligosporus, Rhyzopus sotolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium
dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping baji kedelai mempermentasikan
menjadi produk tempe. proses permentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan
kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan hal tersebut meningkatkan kadar
protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape merupakan makanan hasil dari proses fermentasi mikroba, terutama kapang dan
ragi dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu.
Dalam proses fermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses
pengubahan karbohidrat menjadi alkohol, sehingga bahan makanan hasil fermentasi
menjadi lebih enak rasanya. Rasa manis dari tape dipengaruhi oleh kadar gula dari
tapenya sendiri. Pada proses fermentasi itu pati akan diubah menjadi gula oleh kapang
jenis Chlamydomucor dan oleh ragi Saccharomyces cerevisiae gula diubah menjadi
alkohol. Rasa asam pada tape dapat timbul karena perlakuan (proses) yang kurang teliti,
seperti penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan yang kurang rapat pada saat
fermentasi ,selain itu proses fermentasi berlangsung terlalu lanjut. Tape dibuat dari
bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim
yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.
Adonan di dalam ragi tape bersifat amylolytic kuat dan menurunkan pangkat sebagian
besar karbohidrat dari beras atau ketela pohon diuraikan ke dalam gula-gula yang
sederhana yang lalu yang diuraikan lebih lanjut oleh ragi-ragi hingga mengandung
alkohol
d) Nata
Nata adalah bahan menyerupai gel (agar-agar) yang terapung pada medium
mengandung gula dan asam hasil pembentukan bakteri Acetobacter xylinum, pada
dasarnya nata merupakan selulosa. Bakteri Acetobacter xylinum untuk membentuk
lapisan nata yang berserat dan mengandung banyak gizi. Nata merupakan makanan
penambahan yang banyak digemari masyarakat dalam berbagai olahan makanan
maupun minuman. Serat pada nata dibutuhkan dalam proses fisiologis dan dapat
membantu penderita diabetes serta memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh.
Nata dapat dibuat dari berbagai macam substrat yang mengandung gula. Substrat yang
biasa digunakan antara lain air kelapa, air syrup dari berbagai buah dan air gula jawa.
Air tebu juga dapat digunakan sebagai substrat dalam pembuatan nata. Pembuatan
nata, harus ada asupan nitrogen sebagai pemacu pertumbuhan bakteri. Selama ini
sumber nitrogen yang banyak digunakan adalah Zwavelzure Ammonia (ZA).
Pengunaan ZA bisa digantikan dengan mengukakan kacang –kacangan. Salah satu
golongan kacang-kacangan adalah tauge yang diduga dapat menggantikan peran ZA
sebagai sumber nitrogen dalam pembuatan nata. Tauge memiliki kandungan protein
2,9 gram, Vitamin A 10 IU, Vitamin B 0,07 mg, Vitamin C 15 mg dan kalori 23 kal
sehingga cocok untuk pertumbuhan bakteri A.xylinum. Selama proses fermentasi
tidak boleh ada goncangan dan suhu harus stabil. Hasil fermentasi akan membentuk
lapisan putih pada nata
Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain:
b. Bioteknologi modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui
penelitian. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang mengoptimalkan
pemanfaatan mikroorganisme melalui biologi sel dan biologi molekuler untuk
menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Ciri-ciri
bioteknologi modern adalah dengan menggunakan cara/teknik yang modern/baik,
dengan menggunakan alat-alat yang canggih atau kompleks, diproduksi dalam jumlah
yang besar serta menggunakan metode/prinsip ilmiah. Bioteknologi ini selain
menggunakan mikroorganisme juga menggunakan bagian tubuh organisme lain
seperti hewan atau tumbuhan. Bioteknologi modern bertujuan dapat menghasilkan
produk secara efektif dan efisien. Dengan adanya berbagai penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi mungkin besar
manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Kelebihan bioteknologi modern
sebagai berikut:
1) Hasil dapat diperhitungkan
2) Dapat mengatasi kendala ketidakpastian genetik
3) Perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah
4) Dapat menghasilkan organisme yang sifat barunya tidak ada pada sifat alaminya
Kelemahan bioteknologi modern sebagai berikut:
1) Biaya produksi relatif lebih mahal
2) Memerlukan teknologi yang canggih
3) Pengaruh jangka panjang belum diketahui
Penerapan bioteknologi modern sebagai berikut:
a. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan makhluk hidup baru yang diinginkan, rekayasa genetika disebut
juga pencangkokoan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika
digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA
dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat
direkomendasikan, selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk
hidup secara turun temurun. Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang
kompleks, dan melibatkan rangkaian protein dan enzim yang secara kolektif
merakit nukleotida dalam urutan yang telah ditentukan. Dalam menanggapi isyarat
molekul yang diterima selama pembelahan sel, molekul-molekul ini melakukan
replikasi DNA, dan mensintesis dua untai baru menggunakan helai yang ada
sebagai template atau ‘cetakan’. Masing-masing menghasilkan dua, molekul DNA
yang identik terdiri dari satu untai baru dan salah satu DNA lama. Oleh karena itu
proses replikasi DNA disebut sebagai semi-konservatif. Rangkaian peristiwa yang
terjadi selama replikasi DNA prokariotik telah dijelaskan di bawah ini.
❶ Inisiasi
Replikasi DNA dimulai pada lokasi spesifik disebut sebagai asal replikasi, yang
memiliki urutan tertentu yang bisa dikenali oleh protein yang disebut inisiator
DnaA. Mereka mengikat molekul DNA di tempat asal, sehingga mengendur
untuk perakitan protein lain dan enzim penting untuk replikasi DNA. Sebuah
enzim yang disebut helikase direkrut ke lokasi untuk unwinding (proses
penguraian/seperti membuka resleting) heliks dalam alur tunggal. Helikase
melepaskan ikatan hidrogen antara pasangan basa, dengan cara yang tergantung
energi. Titik ini atau wilayah DNA yang sekarang dikenal sebagai garpu replikasi
(Garpu replikasi atau cabang replikasi adalah struktur yang terbentuk ketika DNA
bereplikasi). Setelah heliks yang terbuka, protein yang disebut untai tunggal
mengikat protein (SSB) mengikat daerah terbuka dan mencegah mereka untuk
menempel kembali. Proses replikasi sehingga dimulai, dan garpu replikasi
dilanjutkan dalam dua arah yang berlawanan sepanjang molekul DNA.
❷ Sintesis Primer
Sintesis baru, untai komplementer DNA menggunakan untai yang ada sebagai
template yang dibawa oleh enzim yang dikenal sebagai DNA polimerase. Selain
replikasi mereka juga memainkan peran penting dalam perbaikan DNA dan
rekombinasi, namun DNA polimerase tidak dapat memulai sintesis DNA secara
independen, dan membutuhkan 3′ gugus hidroksil untuk memulai penambahan
nukleotida komplementer. DNA primase yang merupakan jenis DNA dependent-
RNA polimerase mensintesis bentangan pendek RNA ke untai DNA yang ada,
segmen pendek disebut primer, dan terdiri dari 9-12 nukleotida. Hal ini
memberikan DNA polimerase platform yang diperlukan untuk mulai menyalin
sebuah untai DNA. Setelah primer terbentuk pada kedua untai, DNA polimerase
dapat memperpanjang primer ini menjadi untai DNA baru. Pembukaan resleting
DNA dapat menyebabkan supercoiling (bentukan seperti spiral yang
mengganggu) di wilayah garpu berikutnya. Superkoil DNA yang dibuka oleh
enzim khusus yaitu topoisomerase yang mengikat ke bentangan DNA depan
garpu replikasi. Hal ini menciptakan memotong pada untai DNA dalam rangka
untuk meringankan supercoil tersebut.
❸ Sintesis leading strand
Gambar 5. Replikasi DNA untaian pengawal (leading strand)
Sumber : http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru hanya untuk ujung 3′ dari
untai yang ada, dan karenanya dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3′ saja.
Tapi untai DNA berjalan di arah yang berlawanan, dan karenanya sintesis DNA
pada satu untai dapat terjadi terus menerus. Hal ini dikenal sebagai untaian
pengawal (leading strand). Di sini, DNA polimerase III (DNA pol III)
mengenali 3′ OH ujung RNA primer, dan menambahkan nukleotida
komplementer baru. Saat garpu replikasi berlangsung, nukleotida baru
ditambahkan secara terus menerus, sehingga menghasilkan untai baru.
❺ Penghapusan Primer
Meskipun untai DNA baru telah disintesis primer RNA hadir pada untai baru
terbentuk harus digantikan oleh DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA
polimerase I (DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA melalui ‘5→
3’ aktivitas eksonuklease nya, dan menggantikan mereka dengan
deoksiribonukleotida baru dengan 5 ‘→ 3’ aktivitas polimerase DNA.
❻ Ligasi
Gambar 8. Ligasi
Sumber : http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
❼ Terminasi (pemutusan)
Replikasi ini terhenti di lokasi terminasi khusus yang terdiri dari urutan nukleotida
yang unik. Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut tus yang
mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik menghalangi jalur helikase. Ketika
helikase bertemu protein tus itu jatuh bersama dengan untai tunggal protein
pengikat terdekat.
Gambar 9. Pemutusan
Sumber : http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
o Bioteknologi berasal dari istilah bio (hidup) ,teknos (teknologi atau penerapan)
dan logos (ilmu). Bioteknologi secara harafiah dapat diartikan sebagai ilmu
yang menerapkan prinsip-prinsip biologi secara lengkap.
o Perhimpunan Kimia Murni dan Terapan: Menurutnya, pengertian bioteknologi
adalah penerapan bikimia, biologi, mikrobiologi dan rekayasa kimia dalam
proses industri, pembuatan produk baik itu pelayanan kesehatan, energi dan
pertanian serta pada lingkungan.
o OECD (Organization for Economic Cooperation and Development):Pengertian
bioteknologi menurut OECD adalah suatu penerapan prinsip ilmiah dan
rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan
jasa.
o Bioteknologi adalah suatu proses yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Input yaitu bahan kasar (raw material) yang akan diolah seperti; beras,
anggur, atau susu
2. Proses yaitu mekanisme pengolahan yang meliputi; proses penguraian atau
penyusunan oleh agen hayati.
3. Output yaitu produk baik berupa barang dan/atau jasa, seperti; alkohol,
enzim, antibiotika, hormon, pengolahan limbah.
o Bioteknologi berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses –proses
bioteknologi dibagi menjadi nioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern
o Dampak bioteknologi bagi massyarkat meunculnya alergi , hilangnya plasma
nutfah, dan kerusakan ekosistem
VI. Penutup
a. Tes formatif dan kunci jawaban
Tes formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
• Jelaskan pengerian bioteknologi menurut OECD (Organization for
Economic Cooperation and Development)!
• Jelaskan perbedaan prinsip dasar biologi konvensional dan modern!
• Jelaskan pengeritan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
berserta contohnya!
• Apa saja dampak bioteknologi bagi masyarakat?
Jawaban
1. bioteknologi menurut OECD adalah suatu penerapan prinsip ilmiah dan
rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan barang dan
jasa. (skor 5)
2. Prinsip dasar bioteknologi modern yaitu manipulasi atau rekayasa DNA,
manipulasi dilakukan pada susunan gen dalam kromosom makhluk hidup yang
digunakan. Teknik ini bertujuan untuk menghasilkan organisme yang susunan
gen yang telah dibuah sehingga memiliki sifat sesuai dengan yang diinginkan,
sedangkan prinsip dasar bioteknologi konvensional yaitu menggunakan teknik
dan peralatan yang sederhana. Pada bioteknologi konvensional memanfaatkan
mikoorganisme secara utuh. Proses biokimia dan roses genetik terjadi secara
alami. Manipulasi bioteknologi konvensional yang dilakukan hanya sekedar
manipulasi pada lingkungan dan media tumbuh serta tidak sampai pada tahap
rekayasa genetika. (skor 10)
3. Bioteknologi Konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan
kebutuhan manusia melalui cara fermentasi , contohnya silase, tempe,
keju,kecap. Sedangkan bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang
mengoptimalkan pemanfaatan mikroorganisme melalui biologi sel dan biologi
molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia contohnya kultur jaringan , kloning, antibodi monoklonal
(skor 10)
4. Dampak negatif dan penanggulangan dari bioteknologi yaitu Alergi : Gen asing
yang disisipkan pada organisme yang menjadi makanan manusia dapat
menyebabkan alergi terhadap individu tertentu, hilangnya plasma nutfah :
Plasma nutfah atau keanekaragaman makhluk hidup dapat musnah akibat
budidaya hewan atau tumbuhan unggul saja dan rusaknya ekosistem : Gangguan
terhadap kondisi normal lingkungan dapat menyebabkan rusaknya ekosistem.
(skor15)
DAFTAR PUSTAKA
Riandari, Henny. 2007.Sains Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA Progam Studi Ilmu
Pengetahuan Alam . Solo: Tiga Serangkai.
Sulisyowati, Endah. et.al. 2015. Buku Guru Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan
Pariwara
Sulisyowati, Endah. et.al. 2015. Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan
Pariwara
Anonim. 1982.Tape Ketan Paket Industri Pangan Untuk Daerah Pedesaan. Bogor: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan lnsitut Pertanian Bogor
Arifiani, Niarda.et.al. Peningkatan kualitas nata de cane dari limbah nira tebu metode
Budchips dengan penambahan ekstrak tauge sebagai sumber nitrogen. Bioteknologi 12 (2):
29-33, November 2015, ISSN: 0216-6887, EISSN: 2301-8658, DOI:
10.13057/biotek/c120201. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitan Sebelas
Maret
http://www.ebiologi.com/2016/02/bioteknologi-modern.html
http://www.sridianti.com/tahap-proses-replikasi-dna-7-langkah.html
http://fungsi.web.id/2015/05/perbedaan-bioteknologi-modern-dan
konvensional.html21/26/2016/08.5