Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR FISIOLOGI

NY. “M“ DENGAN BCB / SMK


DI PUSKESMAS PENRANG KAB.WAJO
TANGGAL 21 JANUARI 2015

No. Register : 01.13.45

Tanggal Lahir : 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2015, Jam 19.00 WITA

Nama Pengkaji : RISNAWATI

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas

1. Identitas Bayi

Nama : By “M”

Tanggal / Lahir : 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

Anak ke :1 (Pertama )

Jenis kelamin : Laki-Laki

2. Identitas orang tua

Nama : Ny “M”/Tn “T”

Umur : 27 tahun / 29 tahun

Nikah / lamanya : 1X / ± 2 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Nelayan

Alamat : Doping
B. Data Biologis / Fisiologis

a. Riwayat kehamilan sekarang

- G 1 P0 A0

- HPHT : 13 – 04 - 2014

- HTP : 20 – 01 – 2015

- Umur kehamilan 38-40 minggu.

- Ibu mendapatkan suntikan TT sebanyak 2x selama hamil

- Ibu tidak ada riwayat DM, hipertensi, jantung, dan asma.

- Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan.

b. Riwayat persalinan / Kelahiran

1) Laporan persalinan

a) Kala I : ± 10 jam

b) Kala II : ± 15 menit

c) Kala III : ± 5 menit ,Placenta lahir lengkap, lnj. Oxy 1 amp

d) Kala IV : Kontraksi uterus teraba bulat dan keras ,

Pendarahan ± 50 cc,

TTV : - TD : 120 / 80 mmhg,

- N : 80 x/i,

- P : 22 x/i,

- S : 37, 5 oC

2) Laporan kelahiran

Pada tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA, telah lahir

bayi Laki-laki dengan kondisi cukup bulan, sesuai masa


kehamilan, jenis persalinan spontan dan segera menangis

setelah lahir dengan apgar score

TANDA 0 1 2 Menit
Frekuensi
- <100 >100 2 2
jantung
Usaha
- Lambat Menangis kuat 2 2
bernapas
Tonus otot Lumpuh Sedikit Gerakan aktif 2 2
Tidak Gerakan
Refleks Reaksi melawan 1 2
bereaksi sedikit
Tubuh
Warna Tubuh biru Kemerahan 1 2
merah
Apgar score 8 10

C. Riwayat psikososial, Ekonomi, Spiritual Orang Tua

1. Hubungan ibu, suami, keluarga baik

2. Orang tua sangat senang dengan kelahiran bayinya dan berhrap

mampu memenuhi kebutuhan bayinya

3. Kedua orang tua berharap nutrisi bayinya dapat terpenuhi

4. Kedua orang tua tinggal dalam satu rumah

5. Pengambilan keputusan dimusyawarakan dengan keluarga

6. Kehidupan keluarga sederhana


7. Kedua orang tua senang tiasa berdoa untuk keselamatan dan

kesehatan bayinya

D. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar

1. Pola nutrisi / cairan

* Pemberian ASI segera setelah bayi lahir

2. Pola eliminasi

* BAK

- Frekuensi : 1 kali selama pengkajian

- Warna : kuning muda

- Bau : pesing

* BAB

- Frekuensi : 1 kali selama pengkajian

- Warna : Hijau kehitaman

- Konsistensi : lunak

3. Istirahat

- Bayi tertidur 1X selama pengkajian

4. Personal hygiene

- Kuku panjang dan lembek

- Bayi belum dimandikan

E. Pemeriksaan Fisik

1. Penampilan umum
- BBL : 3100 gram (Normal 2500 – 4000 gram)

- PBL : 48 cm (Normal 45 – 53 cm)

- LK : 33 cm (Normal 33 – 35 cm)

- LD : 38 cm (Normal 30 – 38 cm)

- LL : 35 cm (Normal 8 – 10 cm)

2. TTV

- Suhu : 36,5oC (normal : 36,5-37,5 oC)

- Pernapasan : 48 x/I (normal : 40-60x/i)

- DJ : 130x/I (normal : 120-160x/i)

3. Pemerikasaan fisik

* Kepala

- Inspeksi

- Rambut hitam dan tipis

- Sutura tampak jelas

- Ubun-ubun belum menutup

- Palpasi

- Tidak ada teraba benjolan

* Mata

- Inspeksi

- Konjungtiva merah muda

- Sklera tidak ikterus (putih)

- Simetris kiri dan kanan


- Mata bersih dan tidak ada sekret

- Tidak ada oedema

* Hidung

- Inspeksi

- Simetris kiri dan kanan

- Tidak ada sekret

- Tidak ada gerakan cuping hidung

- Palpasi

- Tidak ada polip

* Mulut

- Inspeksi

- Refleks isap bagus

- Refleks menelan baugus

- Keadaan bibir lembab

* Telinga

- Inspeksi

- Simetris kiri dan kanan

- Tidak ada serumen

- Palpasi

- Tidak ada benjolan

- Tekuk telinga lunak dan mudah membalik


* Leher

- Inspeksi

- Tonus otot baik

- Palpasi

- Tidak teraba bonjolan

- Tidak ada pembengakakan dan pembesaran vena

jugularisdan kelenjar tyroid

* Dada

- Inspeksi

- Simetris krir dan kanan

- Gerakan dada seirama dengan nafas bayi

- Palpasi

- Tidak ada nyeri tekan

- Auskultasi

- Tidak ada bunyi pernapasan tambahan

* Abdomen

- Inspeksi

- Tali pusat masih basah dan masih terbungkus kain kasa

- Bayi bernapas dengan perut

- Palpasi

- Tidak ada pembengkakan

* Punggung
- Inspeksi

- Tonjolan ponggung baik

- Badan agak kemerahan

- Palpasi

- Tidak ada tonjolan pada tulang punggung

* Ekstermitas atas

- Inspeksi

- Simetris kiri dan kanan

- Jumlah jari-jari lengkap

- Refleks moro bagus

- Palpasi

- Refleks menggenggam baik

- Tidfak ada benjolan

* Kulit

- Inspeksi

- Kulit nampak kemerah-merahan

- Lanugo sedikit

* Ekstremitas bawah

- Tangan

- Pergerakan baik dan jari – jari lengkap

- Refleks menggenggam baik

- Refleks moro baik


- Kaki

- Pergerakan baik dan jari – jari lengkap

- Kuku panjang dan lunak

- Refleks babysky baik

* Genitalia dan anus

- Inspeksi

- Penis berlubang

- Testis sudah ada

- Lubang anus terbentuk

- Palpasi

- Tidaj ada benjolan

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL

Diagnosa : Bayi Cukup Bulan / Sesuai Masa Kehamilan

DS : HPHT tanggal 13 - 04 - 2014

DO :

- Bayi lahir tanggal 21 Januari 2015, jam 16.50 WITA

- Jenis persalinan spontan (aterm)

- Persentase belakang kepala

- Apgar score : 8/10


- Berat badan lahir : 3100 gr

- Panjang badan : 48 cm

- Lingkar perut : 35 cm

- Lingkar dada : 38 cm

- Lingkar kepala : 33 cm

- LILA : 9 cm

- Frekuensi jantung 130 x/i

- Jenis kelamin laki – laki

- Genetalia

* Testis sudah turun kedalam scrotum dan penis berlubang

Analisa dan Interpretasi Data

a. Bayi cukup bulan adalah bayi yang lahir matur, mengalami

pertumbuhan yang sempurna ditandai dengan umur kehamilan

antara 38 – 40 minggu dan dengan berat normal 2500 – 4000 gram

serta organ tubuh sempurna baik anatomi maupun fisiologi

( Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal ). Dengan melihat

HPHT tanggal 13-04-2014 sampai bayi lahir tanggal 21-01-2015

maka umur kehamilan ibu adalah 39 minggu 5 hari. Hal ini,

menandakan bahwa bayi telah cukup bulan.

b. SMK ( sesuai masa kehamilan )

Berat badan lahir sesuai dengan masa / umur kahamilan normal.

Pada usia gestasi 38 – 40 minggu, Berat badan lahir 2500 – 4000


gram dengan demikian bayi Ny. “M“ termasuk dengan kategori

SMK.
LANGKAH III : ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

1) Potensial terjadinya infeksi tali pusat

DS : Ibu melahirkan tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

DO : nampak tali pusat masih basah dan terbungkus dengan kasa

Analisa dan Interpretasi Data

- Luka pemotongan tali pusat merupakan port’d entery mikroorganisme

yang cepat menyebabkan infeksi (Asuhan BLL, Hal: 134)

- Bayi baru lahir sangat rentang terserang infeksi karena zat-zat

kekebalan tubuhnya belum tebentuk sempurna (Asuhan BLL)

- Adanya jaringan dan pembuluh darah yang terbuka dari dalam

keadaan masih basah dan lembab merupakan media berkembang biak

mikroorganisme sehingga dapat terjadi infeksi bila tidak dilakukan

perawatan tali pusat ( Pelayanan kesehatan neonatal dan maternal )

2) Antisipasi terjadinya hipotermi

Ds :

Do :

- Bayi lahir tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

- Suhu badan 36,8oC

Analisa dan Interpretasi data


- BBL mempunyai kecenderungan untuk mengalami stress fisik

akibat perubahan suhu di luar uterus, hipitermi dapat terjadi melalui

beberapa mekanisme yakni

a) Konduksi adalah proses hilangnya panas melalui kontak

langsung dengan benda – benda yang mempunyai suhu

lebih rendah

b) Konveksi adalah proses hilangnya panas tubuh melalui

kontak dengan idara dingin sekitarnya

c) Evaporasi adalah proses hilangnya panas tubuh bila bayi

dalam keadaan basah

d) Radiasi adalah proses hilangnya panas tubuh bila bayi

didkatkan dengan benda yang lebih rendah suhunya dari

suhu tubuhnya

3) Antisipasi terjadinya infeksi pada mata

Ds :

Do : Bayi lahir normal tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

Analisa dan Interpretasi data

Pada proses persalinan bayi beresiko terpapar kuman penyakit yang

ada di jalan lahir bila kebetulan ibu mengalami infeksi pada vaginanya

maka kuman penyakit misalnya virus atau bakteri didaerah tersebut

bisa menyebabkan infeksi pada mata bayi.

( www. Geogle.Com. kesehatan BBL 935 )


4) Antisipasi terjadinya hepatitis B

Ds :

Do : Bayi lahir normal

Analisa dan Interpretasi data

Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B dapat dipastikan tertular

virus hepatitis B dari ibunya ketika persalinan karna pada saat bayi lahir

terjadi kontak cairan antara ibu dan bayinya.

( www. Geogle.Com penyebab hepatitis B )

5) Antisipasi terjadinya pendarahan

Ds :

Do :

Analisa dan Interpretasi data

Pada bayi baru lahir kadar Vit.K sekitar 50% daru kadar individu

dewasa. Sehingga kemampuan bayi untuk membekukan darah secara

efisien terganggu. Pendarahan defisiensi Vit.K disebbkan oleh

defisiensi faktor pembekuan. Faktor pembekuan ini tergantung pada

Vit.K kadar Vit.K rendah pada BBL karna pengangkutan Vit.K placenta

rendah dan kurangnya flora usus pada bayi untuk mensintesis vit.K
LANHKAH IV :PERLUNYA TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang untuk melakukan tindakan segera.

LANGKAH V: RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI

Diagnosa : BCB / SMK

Masalah potensial : Potensial terjadinya infeksi tali pusat

Tujuan :

 Bayi beradaptasi dari Intra uterine ke kehidupan ekstra

uterine

 Antisipasi terjadi infeksi tali pusat

 Antisipasi terjadi hipotermi

 Antisipasi terjadi infeksi pada mata

 Antisipasi terjadi hepatitis B

 Antisipasi terjadi pendarahan

Kriteria :

1. TTV dalam batas normal

 Frekuensi nafas :48 x/i

 Frekuensi jantung :130 x/i

 Suhu :36,5 oC

2. Antisipasi tedapat tanda – tanda hipotermi

Suhu tubuh bayi 35,9 oC.

Ekstermitas atas dan bawah kebiru – biruan


Badan kemerah – merahan

3. Bayi menjadi kurang aktif

4. Tangisan lemah

5. Kemampuan menghsap lemah

Tidak terdapat tanda – tanda infeksi tali pusat

 Dolor : Nyeri

 Kolor : Panar

 Tubor : Merah

 Tumor : Bengkak

 Pus : Nanah

6. Tidak terdapat tanda – tanda infeksi pada mata

 Mata berwarna merah

 Mata berair

 Bengkak

7. Tidak terdapat tanda – tanda hepatitis B

Kulit bayi nampak kuning

8. Tidak terdapat tanda – tanda perdarahan defisiensi Vit.K

Pendarahan saluran cerna.

Pendarahan pada sistem saraf pusat

Pendarahan hidung.

merembesnya darah dari tali pusat ( Umbilikus )

Memar yang tidak diketahui sebabnya.


INTERVENSI

Tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

1) Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Rasional : Dapat mencegah dari infeksi nosokomial

2) Lakukan perawatan tali pusat secara aseptik

Rasional : Setelah persalinan tali pusat merupakan tempat yang

basah dan lembab untuk sehingga untuk menjaga dari

kemungkinan terjadinya infeksi tali pusat perlu dirawat

dengan baik.

3) Observasi tanda – tanda infeksi tali pusat

Rasional : Dengan mengobservasi tanda – tanda infeksi tali pusat.

maka, dapat dengan mudah ditahu bahwa tidak

terjadinya infeksi pada tali pusat.

4) Beritahu ibu untuk tidak membubuhi obat – obatan dan jamu di tali

pusat.

Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat

5) Pemberian saleb mata Oytetracyclin 1% atau antibiotika lain pada

mata bayi.

Rasional : Untuk mencegah infeksi pada mata bayi.

6) Observasi tanda – tanda infeksi pada mata.

Rasional : Untuk memantau terjadinya tanda – tanda infeksi pada

mata bayi , seperti pus.


7) Pemberian injeksi Vit.K 1 mg/IM pada paha kiri bayi sekitar jam

13.10 wita.

Rasional : Untuk mencegah pendarahan pada bayi

8) Pemberian injeksi Hepatitis B / IM pada paha kanan sekitar jam

14.10 wita.

Rasional : Untuk mencegah hepatitis B pada bayi

9) Observasi tanda – tanda hipotermi

Rasional : Dengan mengobservasi tanda – tanda hipotermi , untuk

memudahkan pemberian tindakan selanjutnya apabila

terdapat kelainan pada bayi.

10)Cegah kehilangan panas pada bayi dengan cara

a) Letakkan bayi pada temoat yang hangat

Rasional : Apabila bayi bersentuhan dengan benda – benda

yang bersuhu rendah maka bayi berpotensi

kehilangan panas dengan cara konduksi.

b) Atur suhu ruang bersalin

Rasional : Dengan mengatur suhu ruangan, bayi dapat terhindar

dari kehilangan panas dengan cara konveksi.

c) Keringkan bayi dari sisa air ketuban dan mengganti pakaian atau

popok bayi yang basah dengan pakaian atau popk yana kering

dan bersih.

Rasional : Dengan mengeringkan bayi dari sisa air ketuban dan

mengganti pakain atau popok bayi yang sudah basah


dengan pakaian atau popok yang bersih atau kering

dapat mencegah kehilangan panas pada bayi dengan

cara evaporasi

d) Hindarkan bayi dari benda – benda yang bersuhu rendah

Rasional : Dengan menghindarkan bayi dari benda – benda yang

bersuhu rendah maka bayi tidak akan kehilngan

panas dengan cara radiasi.

11)Ajarkan pada ibu dan keluarga cara menjaga kehangatan bayi.

Rasional : Agar bayi merasa nyaman dengan lingkungan sekitarnya.

12)Beri HE ibu tentang

a. Cara menyusui yang baik dan benar

Rasional : Agar bayi tidak tersedak – sedak dan merasa nyaman

air susu keluar

b. Pentingnya ASI eksklusif

Rasional : ASI adalah makanan yang paling kuat untuk bayi

kelebihannya karna mengandung zat – zat yang

dibutuhkan dalam tubuh bayi, dan ASI juga

mengandung antibodi

c. Observasi tanda infeksi

Rasional : Untuk memudahkan pemberian tindakan segera,

apabila terdapat kelainan pada bayi karna bayi baru

lahir sangat rentang terkena infeksi disebabkan oleh

sistem imunnya masih kurang


d. Gizi ibu menyusui

Rasional : Makanan bergizi merupakan kualitas ASI yang baik

serta dapat memperlancar proses metabolisme

dalam tubuh sehingga dapat memenuhi kebutuhan.

LANGKAH VI : IMPEPLEMENTASI

Tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

1) Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

2) Melakukan perawatan tali pusat secara aseptik

3) Mengobservasi tanda – tanda infeksi tali pusat

4) Memberitahu ibu untuk tidak membubuhi obat – obatan dan jamu di

tali pusat.

5) Memberikan salep mata Oxytetracyclin 1% atau antibiotika lain pada

mata bayi.

6) Mengobservasi tanda – tanda infeksi pada mata

7) Memberikan injeksi Vit.K 1 mg/IM pada paha kiri bayi sekitar jam

13.10 wita.

8) Memberikan injeksi Hepatitis B / IM pada paha kanan sekitar jam

14.10 wita.

9) Mengobservasi tanda – tanda hipotermi

10)Mencegah kehilangan panas pada bayi dengan cara :

a. Meletakkan bayi pada tempat yang hangat

b. Mengatur suhu ruang bersalin


c. Mengeringkan bayi dari sisa air ketuban dan mengganti

pakaian atau popok bayi yang basah dengan pakaian atau

popok yang kering dan bersih

d. Menghindarkan bayi dari benda – benda yang bersuhu

rendah

11)Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara menjaga kehangatan bayi

12)Memberi HE pada ibu tentang :

a. Cara menyusui yang baik dan benar

b. Pentingnya ASI eksklusif

c. Observasi tanda – tanda infeksi

d. Gizi ibu menyusui

LANGKAH VII : EVALUASI

Tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

1. Bayi dapat beradaptasi dengan lingkungan inrauterine kekehidupan

ekstrauterine berdasarkan hasil TTV

P : 48x/i

S : 36,7oC

DJ : 130x/i

2. Tidak ada tanda terjadinya infeksi tali pusat yaitu

 Dolor : Nyeri

 Kolor : Panas

 Tubor : Merah
 Tumor : Bengkak

 Pus : Nanah

3. Tidak ada infeksi pada mata, seperti :

 Mata bengkak dan kemerah – merahan akibat meradang

 Adanya cairan sekret berupa nanah

 Kelopak mata kemerahan

4. Tidak ada tanda – tanda hepatitis B, seperti :

 Kulit bayi kering

 Skelera mata kuning

5. Tidak ada tanda – tanda hipotermi

 Tubuh bayi teraba hangat

 Warna kulit kemerah – merahan

 Suhu tubuh 36,5 oC

6. Tidak ada tanda – tanda pendarahan defisiensi Vit.K

 Pendarahan saluran cerna

 Pendarahan pada sistem saraf pusat

 Pendarahan pada hidung

 Memar yang tidak diketahui sebabnya

 Merembesnya darah dari tali pusat ( Umbilicus )


PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BBL
FISIOLOGI NY. “ M “ DENGAN BCB / SMK
DI PUSKESMAS PENRANG KAB. WAJO
TANGGAL 21 JANUARI 2015

No. Register :

Tanggal Lahir : 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

Tanggal Pengkajian : 21 Januari 2015, Jam 19.00 WITA

Nama Pengkaji : RISNAWATI

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. Identitas

1. Identitas Bayi

Nama : By “M”

Tanggal / Lahir : 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

Anak ke :1 (Pertama )

Jenis kelamin : Laki-Laki

2. Identitas orang tua

Nama : Ny “M”/Tn “T”

Umur : 27 tahun / 29 tahun

Nikah / lamanya : 1X / ± 2 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMP / SMP

Pekerjaan : IRT / Nelayan


Alamat : Doping

DATA SUBJEKTIF (S)

1. Ibu melahirkan tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

2. HPHT : 13 Januari 2014

DATA OBJEKTIF (O)

1. TP : 20 Januari 2015

2. Bayi lahir tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

3. Bayi lahir segera menangis

4. Kulit bayi nampak kemerah-merahan

5. Jenis kelamin laki – laki

6. BB : 3100 gram

7. PB : 48 cm

8. LK : 33 cm

9. LD : 32 cm

10. LILA : 9 cm

11. Apgar score : 8/10

12. Tanda – tanda Vital

 Frekuensi nafas : 48 x/i

 Frekuensi jantung : 130 x/i

 Suhu : 36,8 oC
ASSESMENT (A)

Diagnosa : BCB / SMK

Masalah potensial :

 Antisipasi terjadinya infeksi tali pusat

 Antisipasi terjadinya hipotermi

 Antisipasi terjadinya infeksi pada mata

 Antisipasi terjadinya hepatitis B

 Antisipasi terjadinya pendarahan

PLANNING (P)

Tanggal 21 Januari 2015, Jam 16.50 WITA

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi

Hasil : Cuci tangan telah dilakukan

2. Melakukan perawatan tali pusat secara aseptik

Hasil : Perawatan tali pusat telah dilakukan

3. Mengobservasi tanda – tanda infeksi tali pusat

Hasil : Tidak terdapat tanda – tanda infeksi tali pusat pada bayi

4. Memberitahu ibu untuk tidak membubuhi obat – obatan dan jamu di

tali pusat.

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

5. Memberikan saleb mata oxytetracyclin 1% atau antibiotika lain pada

mata bayi.

Hasil : Saleb mata telah diberikan

6. Mengobservasi tanda – tanda infeksi pada mata.


Hasil : Tidak terdapat tanda – tanda infeksi pada mata bayi.

7. Memberikan injeksi Vit.K 1 mg/IM pada paha kiri bayi sekitar jam

17.50 wita.

Hasil : Injeksi Vit.K 1 mg/IM telah diberikan pada bayi

8. Memberikan injeksi Hepatitis B /IM pada paha kanan bayi sekitar jam

18.50 wita.

Hasil : Injeksi Hepatitis B /IM telah diberikan pada bayi

9. Mengobservasi tanda – tanda hipotermi

Hasil : Tidak terjadi hipotermi ditandai dengan berdasarkan hasil TTV,

dimana suhu tubuh bayi yaitu 36, 5 oC

10. Mencegah kehilangan panas dengan cara

a. Meletakkan bayi pada tempat yang hangat

b. Mengatuer suhu ruang bersalin

c. Mengeringkan bayi dari sisa air ketuban dan mengganti pakaian

atau popok bayi yang basah dengan pakaian atau popok kering

dan bersih

d. Menghindarkan bayi dari benda – benda yang bersuhu rendah

Hasil : Pencegahan kehilangan panas pada bayi telah dilakukan

11. Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara menjaga kehangatan bayi

Hasil : Ibu dan keluarga mengerti dan mau melakukannya

12. Memberi HE pada ibu tantang

a. Cara menyusui yang benar dan baik

b. Pentingnya ASI eksklusif


c. Observasi tanda – tanda infeksi

d. Gizi ibu menyusui

Hasil : Ibu mengerti dan mau melakukannya

Anda mungkin juga menyukai