1. Traumatologi adalah cabang ilmu Kedokteran yang mempelajari tentang luka dan
cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa)
2. Luka adalah ketidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan.
Pembagian kekerasan
I. Mekanik
A. Benda tumpul
1. Luka lecet geser
2. Luka lecet tekan
3. Luka robek
4. memar
B. Benda tajam
1. Luka iris
2. Luka tusuk
C. Senjata api
II. Fisika
A. Suhu(panas/dingin)
1. Padat
2. Cair
B. Listrik/petir
1. AC
2. DC
III. Kimia
A. Asam kuat
B. Basa kuat
Akibat Trauma
Aspek Medik
1. Kelainan Fisik
2. Gangguan Fungsi
3. Infeksi
4. Penyakit
5. Kelainan Psikis
Aspek Yuridis
1. Luka ringan
2. Luka Sedang
3. Luka berat/cacat
Terjadinya Trauma
A. Pembunuhan
B. Bunuh Diri
Background
Increased the density of population
Increase the mobility
Increased transportation system
Increase the risk of accidents
Need evaluation, prevention, treatment to reduce the fatalities and mortalities.
Pendahuluan
Kecelakaan lalu lintas merupakan kasus terbanyak di IKF RSS
Perlu mempelajari cara penurunan angka morbiditas dan mortalitas akibat KLL
Perlu mengetahui mekanisme sarana pelindung
OBJECTIVES
To understand the mechanism of transportation injuries
To understand the patterns of transportation injuries
To understand the systems to prevent injuries
To understand the autopsy/ clinical forensic on a road traffic accidents
KEPALA
Mengenai kaca depan atau frame
Berupa luka memar,luka lecet, abrasi, dan luka iris superfisial pada dahi, hidung,dan
wajah
Perdarahan tampak hebat à jangan melupakan trauma yang lebih berbahaya
Dapat terjadi fraktur basis cranii à mengikuti petrosusà sella tursica àhinge fraktur
Intracranial hemorrhage
Rawan lukaà lebih tipisà parietotemporal, lateral frontal, dan lateral occipital
Fraktur tengkorak berbahaya jika melukai alat vital: arteri, otak
Depressed skull fracture dapat mengakibatkan epilepsi traumatik: kejang tonik-klonik.
Muncul beberapa minggu-2 tahun pasca trauma
Ekstradural/epidural hematom biasanya berhubungna dengan fraktur tengkorak.
Tanda klinik: lucid atau latent interval : initial fase concussion hingga cukup
akumulasi darah untuk menimbulkan tekanan intrakrnaialà koma
Antara 2 jam hingga 7 hari
Coup-countercoup
ANGGOTA BAWAH
Lutut vs dashboard à fx patella, femur distal, dislokasi sendi panggul,fx collumn
femoris
Saat mendapatkan trauma yg sama,Orang tua dapat mengalami kematian meskipun
yang muda selamatà kelenturan tulang,kondisi jantung
Tabrakan dari arah samping
Luka dapat terjadi pada satu atau dua sisi
Jika ke arah sopir (dari kanan), abrasi, lacerasi, dan fraktur cenderung pada sisi kanan.
Lengan dan tungkai kanan bisa fraktur
Fx costa lebih dominan pada sisi kanan
Ruptur aorta sama bahayanya dg frontal impact
Luka pada jantung: sda
Ruptur hati dan limpa, serta ginjal kanan
Dari arah kanan lebih berbahya dari pada kiri
TERGULING
Lebih ringan dibanding tabrakan depan/samping, jika penumpang tidak terlempar atau
menabrak batu/pohon
Penumpang dapat terlempar komplit, atau hanya sebagian tubuhnya saja, kemudian
masuk lagi.
Pola luka tidak khas
ARAH BELAKANG
Biasanya tidak fatal.
Leheràhiperekstensià fraktur atau dislokasi cervikal
MOBIL
Trauma jaringan pada tabrakan kendaran terjadi akibat adanya perubahan kecepatan,
yaitu akselerasi atau deselerasi
à G=C(V2)/D
C: konstanta 0.0039, V: kecepatan km/jam, D: stopping distance:m
Trauma yang terkadi tergantung gaya/unit area
SABUK PENGAMAN
Digunakan untuk mengekang/menahan tubuh melawan gaya deselerasi
Menurunkan gaya deselerasi per unit area dengan menyebarkannya melalui seluruh
permukaan sabuk ke tubuh
Dapat mencegah terlemparnya tubuh ke luar
Menurunkan 12.5 % (di Virginia Australia) dan 20 % (di UK) angka kematian pada
pengemudi dan penumpang depan.
Rata-rata menurunkan 45%
Seatbelt Injuries
Menghalangi pemakai dalam usaha menyelamatkan diri pada kasus kendaraan
terbakar à prosentase kecil
Penggunaan yang kurang benar à mis. Terpilin akan menurunkan kontak area.
AIRBAG
Akan mengembang secara cepat akibat sensitif deselerasi
Dirancang untuk menghalangi/menahan kontak antara tubuh dengan sisi depan
kendaraan,
Sebagai banta dan mencegah kekerasan kontak dan hyperflexi
Memberi perlindungan untuk tabrakan dari arah depan dan harus digunakan bersama
dengan sabuk pengamanà 50%
Penggunaan airbag saja: menurunkan 14% dari fatalitas
Seatbelts saja: 45%
Kecepatan mengembang 100-200 mph, waktu mengembang 30 milidetik, jarak antara
airbag dengan tubuh 12-20 inchi
Airbags injury
Kematian dapat terjadi pada postur tubuh kecil dan anak dibawah 13 th à
craniocerebrispinal injury
Posisi tubuh terlalu dekat dengan steer (< 10 inchi) adalah berbahaya
Fatal inujuries: fraktur/dislokasi cervical spinal, basis kranii, trauma pada organ dalam
rongga dada dan abdomen
Perlindungan khusus
Pelampung à cegah tenggelam
Masker O2 à pesawat terbang
Toksikologi Forensik
Racun adalah suatu zat yang dimasukkan/kontak dengan tubuh sehingga dapat
menimbulkan gangguan kesehatan – kematian
Contoh tindakan kriminal:
- Usaha pembunuhan
- Usaha untuk menyebabkan luka serius
- Melemahkan korban untuk kriminal
Pengumpulan sampel
Bilas lambung
10 ml darah
Urine
Feces
è 10 mg sodium fluoride/10 ml darah sebagai engawet dan antyikoagulan
TERAPETIK POISON
ORGANOPHORUS
Inhalasi, absorbsi melalui kulit intak, membran mukosa, saluran gastrointestinal
Dosis fatal : paration 80-175 mg
diazinon 1 g /oral
Fatal period : 3-6 jam
OTOPSI
ENDRIN
Dosis fatal : 5-6 g
BARBITURAT
Dosis fatal : short acting 1-2 g. Med act 2-3 g, long acting 3-4 g
Periode fatal : 1- beberapa hari
Temuan otopsi:
- tanda asphyxia
- Butiran putih pada lambung
- Organ dalam kongesti
- Edem Otak, globus palidus lunak, bintik2 perdarahan dalam white matter
FOOD POISINING
Umumnya oleh grup salmonella, selain itu streptococci, colli, serta shigellan
Biasanya karena memakan makanan yg diawetkan , misal makanan dalam kaleng
Otopsi :
- mukosa lambung dan usus bengkak & kongesti, ulkus
- Hepar : fatty change
Diagnosis:
- History
- Gejala klinik
- Ditemukan organisme dalam makanan dan sample darah/muntahan
- Sisa makanan èHewan coba
BOTULISM
Otopsi:
- organ dalam kongesti
- PA : organ-organ trombosis
Diagnosis:
- Riwayat
SIANIDA
Dosis fatal : murni : 50-60 mg, potassium sianida 200-300 mg
Periode fatal : murni 2-10 menit, potasium sianida 30 menit
Otopsi :
- Mata dilatasi pupil
- Mulut berbuih, sedikit korosi karena garam
- Livor mortis warna merah terang
- Kongesti organ-organ dalam
CO
Otopsi:
- Livor mortis warna merah terang
- hidung-mulut berbuih
- Organ dalam kongesti
Diagnosis:
- riwayat
- Ditemukan kandungan CO tinggi
ALKOHOL
dosis fatal
METHANOL
Initial symptoms 12-24 hours after ingestion.
Methanol blood levels peak at 30-90 minutes following ingestion
NEUROLOGIC MANIFESTATIONS
disinhibition and ataxia. Following a latent period, patients may develop headache,
nausea, vomiting, or epigastric pain.
In later stages, drowsiness may rapidly progress to obtundation and coma.
Seizures may occur as a complication of the metabolic derangement or as a result of
damage to the brain parenchyma
VISION LOSS
Formic acid accumulates within the optic nerve, which results in the classic visual
symptoms of flashes of light and blurring.
Patients initially may present with diminished visual acuity, which can progress to
scotomata and scintillations. The frank blindness that develops sometimes responds to
immediate therapy; however, complete loss of vision is a common sequela.
NEUROLOGIC EXAMINATION
ocular findings in patients with methanol poisoning are prominent during a careful
neurologic examination.
Visual symptoms necessitate a thorough examination of the fundi. Optic disc
hyperemia occurs early in the course of methanol intoxication. Pupillary response to
light is compromised and, subsequently, is lost. Little or no retinal damage is
observed
Tanatologi
Definisi
Tanatologi :
- mempelajari kematian
- perubahan yang terjadi postmortem
- faktor yg mempengaruhi perubahan
Mati : berhenti fungsi sirkulasi dan respirasi secara permanent è
mati klinis
Instrument dapat mempertahankan denyut jantung dan respirasi
è brain death
è transplantasi
è brain stem death is death
Saat Kematian
Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memperkirakan saat kematian:
1. Livor mortis
2. Rigor mortis
3. Penurunan suhu tubuh
4. Derajat pembusukan
5. Pengosongan lambung
6. Aktivitas serangga
7. TK
1. Livor mortis:
Lebam mayat: matià henti sirkulasi à gravitasi bumi, eritrosit akan menempati tempat
tempat terbawah, membentuk bercak warna merah keunguan, kecuali pada bag. tubuh
yang tertekan.
Muncul 30 menit-2 jam è intensitas meningkat, &menetap 8-12 jam
Dx: cherry red: CN, CO
Formula:
PMI = 37 C –RT C +3
PMI = 8.6 F - RT (F)
1.5
4. DEKOMPOSISI
Terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri.
Muncul 24 jam PM, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum è menyebar
seluruh ddg perut è bau busuk karena terbentuk gas (H2S, HCN dll) è kulit ari
terkelupas è bula
Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan
Rambut mudah dicabut
Wajah membengkak
Bola mata melotot, kelopak mata membengkak,lidah terjulur
Mummifikasi
Terjadi pd suhu panas, kering, tubuh akan terdehidrasi secara cepat
Terjadi 12-14 minggu
Jaringan berubah menjadi keras,kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak
membusuk.
Adipocere
Terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak, atau berminyak, yang terjadi di
dalam jaringan lunak tubuh PM
6. Insect activity
Menggunakan siklus hidup serangga untuk memeprkirakan ssat kematian
Necrophagus species : pemakan bangkai/tubuh jenazah
Predators dan parasites memakan serangga necrophagus
Omnivorous sp: memakan keduanya, baik itu bangkai maupun serangga necrophagus
Telur 1-2 hari larva 6-10 hari pupa 12-18 hari lalat dewasa
7. Keadaan TKP
Lampu
Koran
TV
Kuitansi pembelian
Tanatologi
Tujuan:
1. Sistem investigasi medicolegal
2. Kematian
3. Penyebab- mekanisme- cara kematian
4. Perubahan postmortem: livor dan rigor mortis
5. Decomposisi, mumifikasi, adipocere
6. Estimasi waktu kematian
2) Kematian
Terhentinya secara permanen respiratory-cardiovaskular-neurology
Kematian batang otak
Kriteria: deep koma dengan ventilasi (respirasi spontan yg tidak memadai disebabkan
oleh kerusakan otak)
Didiagnosis oleh 2 dokter yang terdaftar dan berpengalam selama 5 tahun.
4) Perubahan postmortem
- Perubahan postmortem memiliki pola tertentu
- Estimasi / penentuan selang waktu post mortem
- mobilisasi / posisi korban setelah kematian
- Penyebab - cara kematian
[waktu kematian]
- Perubahan postmortem waktu penentuan kematian
- Livor mortis, rigor mortis, suhu tubuh, tingkat dekomposisi, perubahan kimia
- Aliran - cytometry, isi perut, aktivitas serangga, dan spidol adegan
[livor mortis]
= Postmortem hypostatis = lividity
[livor mortis]
[rigor mortis]
- Otot kaku setelah kematian ATP aktin dan myosin filamen permanen
complexed dan rigor mortis set
- Muncul 2-4 jam, sepenuhnya berkembang di 6-12 jam. setelah 24-36 jam menghilang.
- Mengkonsumsi ATP sebelum kematian mempercepat
- Tenggelam sepenuhnya 2-3 h
- Semua otot pada waktu dan tingkat yang sama paling jelas dalam otot kecil
- kejang kadaver : penampilan sesaat intense aktivitas fisik dan atau emosional
- Heat stiffening denaturasi dan koagulasi jaringan protein ketika makan
pugilistik
- Cold stiffening membeku
5) Dekomposisi
- Campuran proses : autolisis internal dan proses eksternal ( bakteri, jamur dll )
- Faktor : suhu, badan negara kelembaban dll
- Perubahan warna kehijauan pertama kanan bawah perut 24-36 jam tubuh lainnya
- Pembengkakan akibat pembentukan gas dan marbling ( hemolisis dari pembuluh
darah
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 14
- 60-72 h mengalami umum kembung
- pembentukan vesikel, slip kulit, rambut slippage tubuh berwarna hijau - hitam.
- Cairan dekomposisi akan mengalir dari hidung dan mulut, dan menumpuk di rongga
tubuh
- Bergegas oleh obesitas, pakaian tebal, sepsis, tinggi T
- Tertunda di lingkungan yang dingin
- Ketika dekomposisi telah ditetapkan dalam, pendinginan mungkin tidak berhenti
dekomposisi sepenuhnya
- Internaly, dekomposisi lambat dari pada permukaan
- tubuh tenggelam memperlambat up pembusukan :
- Suhu lingkungan rendah
- Perlindungan dari predator mamalia serangga dan kecil.
- Tubuh terkubur di bumi jauh lebih lambat dibandingkan di udara atau air
Adipocere
- Adipocere : zat lilin berasal dari tubuh lemak kondisi lembab
- Cl perfringens yang menghasilkan lecithinase yang memfasilitasi hidrolisis dan
hidrogenasi Setelah bulan ( 3-12 bulan ) brittle dan berkapur.
- Adipocere menghambat pembusukan dengan meningkatkan keasaman jaringan ,
dehidrasi memperlambat pertumbuhan bakteri
Mumifikasi
- Sebuah pengeringan jaringan di tempat mencairkan pembusukan
- Hanya terjadi di lingkungan kering , tetapi dapat terjadi dalam kondisi beku
- Kulit dan jaringan di bawahnya yang keras
Postmorte damage oleh predator
- predasi hewan aprt dari rantai makanan alami à mengembalikan protein , lemak dan
karbohidrat.
- Kerusakan dari anjing predator nad tikus biasanya jelas
- Penghilang jaringan yang paling aktif adalah belatung, tahap larva lalat
- Serangga dewasa bertelur pada tubuh segar, memilih luka atau daerah lembab . Telur
menetas dalam satu atau dua hari, dan beberapa siklus belatung mengembangkan ,
menumpahkan kasus mereka pada interval tergantung pada spesies
- Dalam air, semua hewan air dapat merusak tubuh dicelupkan
- Anjing dan rubah dapat meninggalkan luka tusukan karena penetrasi gigi tajam
Calliphora
- Calliphora dewasa meletakkan telur di tubuh 8-14 h menetas di 6-7 C ( tidak akan
menetas di t bawah 4C ) pertama instar / tahap bertahan 8-14 h instar kedua 2-3
lain hari instar ketiga tinggal 3 hari pupa 12 hari terbang bersayap
- Beberapa belatung, dewasa, pupa, pupa kosong dan telur harus dikirim setelah fiksasi
dengan alkohol 80 % , label, bernomor
Postmortem chemistry
Body cooling
Gastric empytying
Flow cytometry
TUJUAN
• Memahami bagaimana cara mengidentifikasi luka tembak
• Memahami bagaimana cara menentukan arah tembakan dengan menganalisis luka
tembak
• Mampu membedakan luka tembak masuk dengan luka tembak keluar
• Mampu memperkirakan kaliber senjata
DEFINISI
• Luka tembak adalah luka yang diakibatkan oleh terjangan anak peluru ( proyektil )
dengan atau tanpa disertai terjangan komponen tembakan lainnya yang keluar dari
laras senjata pada saat penembakan
• Jika proyektil yang menerjang tubuh masih mempunyai energi dan kecepatan yang
cukup, maka proyektil dapat menembus tubuh, keluar pada sisi yg berlawanan dengan
luka tembak masuk membentuk luka tembak keluar
• Luka tembak keluar ini tidak memiliki zona lecet, umumnya lebih lebar, bentuk tak
beraturan dan terdiri dari lubang dan area luka robek
• Bentuk yg demikian itu akibat serpihan tulang ikut terdorong keluar oleh proyektil
3. EFEK ASAP/JELAGA
• Suatu tembakan yang pembakaran mesiunya tak sempurna akan menghasilkan
asap/jelaga
EFEK ASAP
4. EFEK API
• Api/gas panas akan memberi efek luka bakar pada kulit yang disebut kelim api pada
saat penembakan terjadi
• Api dapat mencapai sasaran hingga jarak 15 cm
EFEK API
HARD CONTACT
SOFT CONTACT
• Tekanan laras yg ringan tidak akan menghasilkan sumbatan kulit, sehingga masih
mungkin terdapat celah di sekeliling lingkar laras
• Sehingga efek pantul energi dan produk tembakan akan menerobos celah yang ada,
menyebabkan zona lecet yang kotor dan kehitaman di sekeliling luka dengan atau
tanpa jejas laras di sekeliling luka utama
TUJUAN
• Memahami perlukaan atau kematian akibat suatu ledakan
TEMPAT LEDAKAN
• Perlukaan atau kematian akibat ledakan dapat terjadi di lingkungan sipil maupun
militer
• Ledakan di lingkungan sipil umumnya terjadi di kawasan industri, pertambangan
ataupun ledakan pada kawasan industri kimia
BAROTRAUMA
Tujuan:
• Mengetahui Efek Tekanan Atmosfer Sangat Tinggi dan Sangat Rendah pada Tubuh.
PENDAHULUAN
• Perbedaan tekanan udara tubuh dan lingkungan misalnya pada saat melakukan
penerbangan atau menyelam dapat membuat respon tubuh berubah.
• Bila tubuh tidak mampu menyeimbangkan tekanan dengan kondisi di luar tubuh maka
akan timbul trauma yang disebut Barotrauma.
• Trauma akan dialami oleh bagian tubuh yang memiliki rongga seperti telinga bagian
tengah, sinus, dan paru-paru.
DEFINISI
• Barotrauma adalah kerusakan jaringan dan sekuelenya yang terjadi akibat perbedaan
antara tekanan udara (tekan barometrik) di dalam rongga udara fisiologis dalam tubuh
dengan tekanan di sekitarnya.
ETIOLOGI
• Tubuh manusia mengandung gas dan udara dalam jumlah yang signifikan. Beberapa
diantaranya larut dalam cairan tubuh.
• Udara sebagai gas bebas juga terdapat di dalam saluran pencernaan, telinga tengah,
dan rongga sinus, yang volumenya akan bertambah dengan bertambahnya ketinggian.
• Tiap kenaikan 10 meter tekanan berkurang 1 atmosfer
• Tiap kenaikan 120 meter volume gas yg terperangkap dalam rongga tubuh bertambah
1%
Sinus Paranasalis
• Ada 4 buah sinus pada tubuh kita, tapi yang sering terganggu adalah 2 buah, yaitu
sinus maxilaris dan sinus frontalis, sedang yang 2 buah lagi, yaitu sinus ethmoidalis
dan sinus sphenoidalis jarang terganggu.
Patofisiologi
• Sinus paranasalis bermuara di rongga hidung. Lubang muara tersebut relatif sempit.
Dinding rongga sinus ini dilapisi oleh mukosa dan selalu dalam keadaan basah.
• Sewaktu di permukaan laut, tekanan udara di sinus sama dengan di rongga hidung/di
udara luar sekitar tubuh,
• Ketika kita berada di tempat tinggi (mis naik pesawat), maka bila kecepatan naik dari
pesawat demikian besar, maka mengingat sempitnya lubang muara sinus itu, aliran
udara yang terjadi tidak akan dapat mencapai keseimbangan tekanan, berarti tekanan
di dalam rongga sinus lebih tinggi daripada di rongga hidung, dengan akibat
terjadinya penekanan terhadap mukosa sinus.
• Inilah yang mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan inflamasi, yang disebut
Barosinusitis.
Penyakit dekompresi
• Salah satu komplikasi dari barotrauma adalah kolaps paru.
• Barotrauma yang berefek pada paru adalah trauma pada paru selama naik ke
permukaan air dari kedalaman.
• Pada saat naik ke permukaan air, tekanan atmosfer turun dan volume di paru
meningkat.
• Bila tumpukan udara dalam alveoli tidak dapat di buangdengan pernapasan normal
maka alveoli dapat pecah ketika naik ke permukaan air.
• Bila alveoli pecah, udara dapat keluar ke cavitas pleura.
• Beberapa saat kemudian udara dapat menembus jaringan menyebabkan emphysema
subcutaneous (terlihat gelembung udara di bawah kulit) atau emphysema mediastinal
(udara tertimbun di jaringan & rongga dada).
• Bila gelembung gas menembus system peredaran darah dapat menyebabkan emboli
sehingga mengurangi suplai darah ke organ.
Foresic Fotografi
Latar belakang
• Deskripsi luka pada visum et repertum bertele-tele, sangat panjang, sulit dimengerti
• Foto dapat menggambarkan sesuatu dengan lebih jelas dari pada rangkaian 1000 kata
• Visum et repertum disertai gambar foto luka/ temuan penting pada korban
• Setiap pemeriksaan jenazah dan forensik klinik è dilengkapi dengan dokumen foto
Peralatan
1. Kamera :
Perhatian
• Perlu Informed consent untuk pemeriksaan dan pemotretan
• Menjaga “medical confidentiality”:
- wartawan jurnalis TV/koran/majalah dll
è prohibited
- tidak disebarluaskan melalui berbagai cara apapun, misal : FB, email,
BBM,WA
Forensik klinik
• Semua luka/kelainan harus difoto tersendiri
• Jika lokasi luka sangat berdekatan, bisa di foto secara bersama
• Jenazah
• potret tubuh jenazah (sebelum dilakukan pemeriksaan) seluruh tubuh dalam satu shot.
• potret tubuh jenazah (seluruh tubuh kepala hingga kaki) tanpa baju dan aksesories
• Potret tubuh bagian dorsal (livor mortis) , kepala hingga kaki utuh dalam satu shot
• Potret wajah koban (tegak lurus)
• Potret gigi geligi
• Potret semua luka yang ada
• Potret ciri-khusus (tatto, skar luka/operasi)
Definisi
• Surat keterangan yang dibuat oleh dokter sesuai keahliannya berdasarkan
pemeriksaan terhadap pasien yang dapat dibuktikan kebenarannya
• Dasar : Kodeki
ps 2. Seorang dokter senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran tertinggi
ps 3. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
pertimbangan keuntungan pribadi
ps 7. seorang dokter hanya memberikan keterangan atau pendapat yang dapat
dibuktikan kebenarannya
Ps 8: seorang dokter harus ………. memperhatikan aspek pelayanan kesehatan yang
menyeluruh (promotif, preventif,kuratif, dan rehabilitatif) serta berusaha menjadi
pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya
Ps 13: wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang penderita,
bahkan setelah penderita meninggal dunia
Pasien
Rekam Medik
Surat Ketr. dokter V et R
Bukan projusticia pro justicia
perlu IC tidak perlu IC
Asuransi,dll pengadilan
Penulisan surat
• Tertulis nama dan alamat instansi pemeriksa
• Judul surat Keterangan
• Identitas pasien
• Isi
• Tempat dan tanggal pembuatan
• Nama dan tanda tangan dokter pemeriksa
• Dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu jabatan
Dasar Hukum
- KUHAP ps 133
(1) penyidik berwenang minta ket ahli kpd ahli KK, atau dr dan atau ahli lainnya.
(2) permintaan dilakukan secara tertulis, disebutkan dengan tegas untuk px luka atau px
mayat dan atau otopsi
- KUHAP ps 179
Setiap dokter atau dokter ahli KK atau ahli lainnya jika diminta, wajib memberikan
keterangan demi keadilan
Jenis VeR:
1. VeR janazah
2. Ver perlukaan termasuk keracunan
3. VeR kejahatan susila
4. VeR psikiatrik
JenisVeR Klinik :
1. Sementara : kesimpulan derajat luka -
2. Lanjutan
3. Definitif
Visum Klinik
• Isi/bagian :
1. Pro Justisia
2. Pendahuluan : data adm pemohon, pemeriksa, pasien/BB,identitas peristiwa
3. Pemberitaan : Ku datang, hasil Px: Ax, Px fisik, Px penunjang, Terapi.
4. Kesimpulan: identitas, diagnosis
5. Penutup : berdasar sumpah jabatan
Projustisia: -dapat sebagai pengganti meterai (KUHAP ps 136)
Pendahuluan:
- Identitas pemohon
Contoh Pemberitaan
RM:
CM anemis, dispneu, Tensi 90/60, Resp. 32/menit. Pada IC III dext. Terdapat v. scissum
penetrans 3 cm horisontal, kedua sudut luka lancip, dst.
VeR:
Korban datang dalam kedaan sadar, agak pucat dan tampak sesak nafas. Pada dada kanan
setinggi sela iga ketiga terdapat luka terbuka tepi rata berbentuk garis mendatar sepanjang
tiga sentimeter, kedua sudut luka lancip, luka menembus dinding dada, dst
Kasus perlukaan
• Tujuan : mengetahui sebab luka dan derajat luka/sakitnya untuk memenuhi rumusan
delik dalam KUHP
• Korban dg luka ringan è dapat merupakan hasil tindak pidana penganiayaan ringan
(KUHP ps 352)
• Bisa juga karena kecelakaan, usaha bunuh diri
• Luka ringan : memar/lecet kecil di lokasi yang tidak berbahaya, tidak menurunkan
fungsi alat tubuh tertentu
• Luka berat:
- jatuh sakit/luka tanpa harapan sembuh
- menimbulkan bahaya maut
- tidak mampu jalankan tugas
- kehilangan salah satu pancaindera
- lumpuh, gugur/mati kandungan
- terganggunya jalan pikir 4 mgg/lebih
• Kesimpulan : dituliskan luka yg ditemukan, penyebabnya, derajat luka dituliskan
rumusan delik dalam KUHP
contoh :
pada korban laki-laki ini ditemukan memar pada pipi kiri akibat kekerasan tumpul yang
tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan
VER Psikatrik
• Ps 44(1) KUHP perbuatan yg tidak dapat dipertanggungjawabkan karena cacat jiwa
dalam tumbuhnya atau karena penyakit, tidak dipidana.
• Untuk terdakwa/tersangka
VER jenazah
• Surat permintaan jelas: PL,autopsy
• Jenazah diberi label, segel
• Dengan persetujuan keluarga
Pemeriksaan Laboratorium
Tujuan
Memahami pemeriksaan lab. Pada pemeriksaan forensik :
1. Golongan darah,
2. Tes apung paru
3. Destruction tes è diatom
4. Toksikologi
5. Entomology
6. Patologi anatomi
7. DNA
Pemeriksaan sperma
Pemeriksaan semen
Bite mark
Pemeriksaan mikrobiologi
Memahami cara pengawetan sampel
Memahami cara pembungkusan sampel
Memahami administrasi
Toksikologi
Mengetahui adanya racun/obat è kualitatif, kuantitatif, semikuantitatif
Sampel : urine, darah,organ
Metode : lab sederhana, rapid tes, Gas kromatografi
Napza : rapid tes Sampel diteteskan pada kertas, teteskan reagen tertentu è amati
perubahan warna
Alkohol è tes conway , gas kromatografi
Arsen è
Sianida è
Racun-racun lain
Golongan darah
Direct aglutinasi è sampel segar è reaksi antigen antibodi pada permukaan eritrosit è 1-2 tetes
darah + antigen
- Sampel + antigen A
Destruction tes
Untuk melihat adanya diatom è tenggelam
Sampel : paru-paru, ginjal, hati, otak, limpa
Organ dipotong-potong kecil-kecil
Ditambahkan asam kuat ( as. sulfat/nitrat)
Dipanaskan è sampai hancur
Dicuci dengan penambahan air è sentrifugasi
Buang supernatant è ulangi sampai jernih
Apuskan ke gelas preparat è amati diatom dibawah mikroskop
Tes belatung
Ambil belatung dari jenazah è sampel yang berbeda-beda
Tujuan : mengetahui jenis dan umur larva è perkiraan saat kematian korban
Masukkan ke dalam air panas è mati
Pemeriksaan : ukur panjang larva
potong larva untuk melihat bentuk spirakel è mengetahui jenis serangga
Bercak semen
Woodlamp (UV lamp) è melacak bercak semen è berfluorescence
Potong kain terduga è masukkan dalam tabung reaksi è rendam dalam larutan
fisiologis o/nè bercak larut è sentrifugasiè pelet dibuat sediaan apusè periksa
mikroskop
Sperma
Wet slide : vaginal-anal-oral swab
Amati langsung dibawah mikroskop
Cek adanya sperma : bentuk seperti kecebong mempunyai kepala dan ekor
Tes semen
P30
Tes spermin
Pemeriksaan mikrobiologi
Untuk mengetahui adanya mikroorganisme tertentu misal penyakit infeksi tertentu
1. Kesehatan reproduksi dan seksual : kehamilan yg tidak diinginkan, IMS, HIV, adopsi
perilaku seksual yg beresiko.
2. Kesehatan mental : serius dan tahan lama: depresi, penyalahgunaan zat, gangguan
stress pasca trauma, bunuh diri.
istilah yang mencakup berbagai macam kegiatan, termasuk pemerkosaan / seks paksa ,
penyerangan tidak senonoh dan perilaku obsesif
seksual menyadari definisi hukum dari kekerasan seksual dalam yurisdiksi mereka sendiri è
usia persetujuan dan pernikahan.
Definisi oleh Jewkes 2012, setiap tindakan seksual, mencoba untuk mendapatkan tindakan
seksual, komentar seksual yg tdk diinginkan, tindakkan seksual di jalan, menggunakan
kekerasan fisik, oleh setiap orang tanpa memandang hubungan korban.
- Seks anal
- Dipaksa masturbasi oleh pelaku
- Seks oral
- Dipaksa masturbasi korban
Pelanggaran seksual:
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 37
- Menurut KUHP, coitus mungkin terjadi dalam (288), atau non perkawinan (284-287).
- Dalam perkawinan: terluka atau menyebabkan kematian istri di bawah umur
- Tujuan hukum medicolegal:
1. Tanda-tanda coitus
2. Tanda-tanda kekerasan
3. Estimasi umur
4. Competen pernikahan
Tanda-tanda coitus:
Ejakulat
Estimasi waktu
- Sperma: 4-5 jam setelah coitus: sperma bergerak 24-36 jam: tidak bergerak tetap di
bagian dan mati pada korban sampai 7-8 hari
- Umur luka: penyembuhan total 7-10 hari
Tanda kekerasan
Estimasi umur
Homosexual
Sejarah medis:
- hubungan medis/ bedah/ sejarah psykiatri
- hubungan sejarah genikologi
- alergi
- status medis dan imunitas
- sejarah pelanggaran dari pasien dan pihak lain
- current symptoms
Deskripsi luka : pertimbangkan : site, ukuran, bentuk, mengeliling/ lingkaran/ sekitar, warna,
kontur, course contents, umur, perbatasan, kedalaman.
Klasifikasi luka:
Step 2
- Memeriksa lengan untuk cedera pertahanan : memar, lecet, luka atau luka gores
- Setiap site tusukan intravena harus dicatat.
Step 3
- Permukaan bagian dalam lengan atas dan ketiak atau aksila perlu hati-hati mengamati
tanda-tanda memar.
- Korban yang telah ditahan oleh tangan sering menampilkan memar ujung jari pada
lengan atas.
Step 4
Step 5
- Memeriksa telinga dan di belakang telinga, untuk bukti bayangan bruising telinga
telah melanda ke kulit kepala.
- Gunakan otoscope untuk memeriksa gendang telinga.
Step 6
Step 7
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 40
- Memar pada leher dapat menunjukkan serangan yang mengancam jiwa . memar jejak
dapat dilihat dari kalung dan barang-barang lain dari perhiasan di telinga dan di leher.
- Suction -jenis memar dari gigitan harus dicatat dan diusap untuk air liur sebelum
disentuh.
Step 8
- Payudara dan bagasi harus diperiksa dengan sebanyak martabat dan privasi seperti
yang dapat diberikan.
- Menyelidiki cedera kehadiran.
- Payudara sering target serangan dan sering digigit dan sehingga dapat
mengungkapkan bukti memar hisap atau trauma tumpul.
- Jika payudara tidak diperiksa, alasan untuk tidak melakukannya harus
didokumentasikan.
Step 9
Step 10
- Paha bagian dalam seringkali menjadi sasaran memar ujung jari atau trauma tumpul
( yang disebabkan oleh lutut ).
- Mungkin ada lecet atau laserasi ke lutut dan kaki
- Hal ini penting untuk memeriksa pergelangan kaki ( dan pergelangan tangan ) sangat
erat tanda-tanda menahan diri dengan ligatures.
- Telapak kaki juga harus diperiksa.
Step 11
Penggunaan lampu Wood untuk mendeteksi air mani pada daerah kulit di mana ini diduga
adalah praktek klinis tidak lagi dianjurkan tidak berpendar semen serta diperkirakan
sebelumnya, dan metode yang lebih dapat diandalkan untuk mendeteksi air mani ( mis
penyeka ) karena itu harus digunakan.
Uji Genito-anal
- Posisi litotomi
- Membuat pasien merasa nyaman dan sesantai mungkin
- Daerah luar wilayah genital dan anus harus diperiksa, Periksa mons pubis.
- Vestibulum vagina harus diperiksa membayar perhatian khusus pada labia majora ,
labia minora, klitoris, selaput dara atau sisa-sisa himen , fourchette posterior dan
perineum.
- Sebuah swab dari alat kelamin eksternal harus diambil sebelum eksplorasi atau
spekulum pemeriksaan digital dicoba.
Step 2
- Jika ada darah yang cerah hadir, itu harus diusap dengan lembut dalam rangka origin,
yaitu apakah vulva atau dari yang lebih tinggi dalam vagina.
Ethical issues
- Autonomy. Hak pasien untuk membuat keputusan atas nama mereka sendiri. Semua
langkah-langkah yang diambil dalam memberikan pelayanan didasarkan pada
persetujuan dari pasien.
- Beneficence. Tugas atau kewajiban untuk bertindak dalam kepentingan terbaik dari
pasien.
- Non - maleficence. Tugas atau kewajiban untuk menghindari kerugian bagi pasien .
- Justice or fairness. Melakukan dan memberikan apa yang menjadi hak karena .
Tujuan utama dari pemeriksaan forensik adalah untuk mengumpulkan bukti yang
dapat membantu membuktikan atau menyangkal hubungan antara individu dan / atau antara
individu dan benda-benda atau tempat.
Tujuan
Infanticide:
Estimasi of maturity
- Uji hidrostatik, mengambang paru-paru dalam air . Sink stillborn/ lahir mati , float
bernapas
- Alveoli colleps tidak bernapas
- Deteksi udara di perut
- Masalah : pembusukan , resusitasi
Penyebab kematian
Child abuse
Mendapatkan kekerasan secara berulang, termasuk juga kurangnya asupan nutri,
perawatan, dan kasih sayang
Asphyxia
Smoothering
- Disebabkan oleh obstruksi mekanis saluran napas eksternal
- Biasanya pembunuhan atau bunuh diri dan jarang kecelakaan Tidak ada temuan
otopsi tertentu.
- Tidak ada wajah ptechial, konjungtiva
- Contoh : menempatkan kantong plastik di atas kepala masing-masing, lelucon
menghalangi hidung dan mulut
Choking
- Disebabkan oleh terhalangnya dalam saluran udara
- Natural : fulminan epiglottitis
- Pembunuhan : isian kertas toilet ke bayi yang baru lahir mulut.
- Kecelakaan : benar-benar obstruksi sepotong makanan café coronary sambil
makan , tiba-tiba berhenti bicara , berdiri , dan runtuh CPR tidak efektif . Mulut ke
mulut resc. tidak naik dada
- diagnosis choking airway
- Terperangkap dalam ruang terbatas, karena posisi tubuh, mereka tidak bisa bergerak
out pembatasan napas kematian
- Riot crush, terjadi kerusuhan, ketika dada tertekan oleh menyerbu orang menumpuk
di atas satu sama lain. Gerakan pernafasan dilarang oleh tumpukan manusia ini
distribusi zat
Mekanisme kematian :
1. Airway oklusi : kompresi langsung laring atau trakea atau tertutup faring dengan
mengangkat laring sekitar 15 kg
2. Oklusi vena leher kemacetan, sianosis, edema, ptechiae atas garis penyempitan.
Sistem jugularis eksternal yang paling rentan
Cepat meningkatnya tekanan vena di kepala, terutama arteri karotid masih paten 2
kg
3. Kompresi arteri karotid. karotis sebagian besar tertutup oleh otot-otot sternomastoid
perlu tekanan yang lebih tinggi benar-benar tersumbat > 4 minutesà otak
ireversibel rusak
4. Efek saraf. Tekanan pada baroreseptor di karotis sinus pass sampai ke otak
melalui saraf glossopharyngeal ke inti kesepuluh di batang otak, kemudian kembali
melalui supply vagus ke jantung dan organ-organ lainnya lebih umum di manual
strangulasi finger lebih rentan untuk menggali secara mendalam dari otot
sternomastoid . Hanging pucat wajah, bebas dari tanda-tanda congesti - perdarahan
Manual strangulation
- Diproduksi oleh tekanan dari tangan, lengan, atau anggota tubuh lainnya terhadap
leher, menekan struktur leher internal
- Temuan otopsi : memar diskoid pada leher akibat jari pad, 1-2 cm. Memar pada
jaringan internal leher. Radiografi leher keadaan tulang belakang leher dan tulang
rawan laring
- Fraktur hyoid dan tulang tiroid 70 %
- Air mata intima atau perdarahan di atau dekat karotis .
Hanging
- Adalah bentuk cekikan ligatur di mana gaya diterapkan leher berasal dari hambatan
gravitasi tubuh / bagian badan.
Autopsy apperance
- hypostatis postmortem pertama terjadi di kaki dan tangan posisi vertikal untuk
beberapa jam.
- Perdarahan Ptechial
- Congesti
- Perdarahan jaringan leher
- Fraktur laring
- Kerusakan pada intima arteri karotid
Mekanisme hanging
- Reflex serangan jantung strechting sinus karotis
- Karotid ( vertebral ) occludsion arteri
- occlussion vena
- obstruksi jalan napas
- Sumsum tulang belakang - batang otak gangguan .
Ligature strangulation
- Tekanan oleh konstriksi leher dengan sebuah tali.
- Penampilan otopsi : mark ligatur pada leher, biasanya di atas atau di bawah
menonjolnya laring
- perdarahan jaringan leher
- asfiksia klasik
- Tyroid - hyoid fraktur
Autoerotic asphyxia
- Mekanisme dasar : hipoksia serebral menghasilkan halusinasi yang bersifat erotis
hilangnya progresif kontrol sukarela
- Metode : ligatur , masker dll
- Masokis , Transvetism : memakai atribut perempuan
- Literatur Pornografi
Anatomical autopsy
- Studi anatomi manusia
- Pendidikan untuk mahasiswa kedokteran ( * art . 1 )
- mahasiswa kedokteran + ahli ( * art . 7 )
- Pre - otopsi - posting è etika dan agama ( * ps 8 )
- * PP no 18 th 1981
Clinical autopsy
Efek pengobatan, penyebaran penyakit
Sebab pasti penyakit/kelainan sbg sebab kematian & efek terapi (*artc. 1a).
IC è pasien/keluarga (*ps. 2a)
tanpa IC: - unidentified dalam 2x24 jam
- membahayakan masyarakat (*ps. 2c).
Otopsi forensik
- Permintaan tertulis dari polisi ( Penyidik , jaksa , hakim )
- Tim otopsi :
Prosedur
1. Administrative:
External examination
photographs
Position
Clothing and properties
Postmortem changes
Examine all injuries and pathological findings
Samples collcetion
Internal Examination
Dissection (I,Y, Y -modified)
Examine all of the injury and pathological findings
Thorax
Abdomen
Pelvis
Head
Other parts of body
Hemorrage and fluids : remove and measure. Identifiy the source bleedings
Wound description
Collect samples
Lab. Exam
Visum et repertum
Biosafety
- Kewajiban dokter untuk dia / dirinya sendiri
- Cadaver menular peralatan keselamatan
- khusus kain, apron, boot, topi, kacamata, masker, lateks / kapas sarung tangan ,
deterjen, desinfektan
- Polisi bertanggung jawab atas keamanan selama otopsi
Etika
hormati jenazah
empati terhadap keluarga yang berduka
Gunakan peralatan yang berkualitas
Melakukan pemeriksaan dengan serius
Confidentiality
Autopsy report
Documentation
Regulation:
Administrativ
Surat/ berita acara serah terima BB
Surat permintaan otopsi, disertai IC bermeterai dari keluarga
Berita acara pemeriksaan atas TKP, saksi
Segel-label barang bukti
Bukti pembayaran biaya pemeriksaan
Regulation
PP no 18 th 1981 : otopsi klinis&anatomis serta transplantasi alat-organ manusia
Fatwa no 4 th 1955 dari majlis pertimbangan kesehatan dan syara` Menkes: è mubah
untuk science, pendidikan dokter,keadilan
Doctor Obligation
1. Ps 133 ayat 1-3 KUHAP
2. Ps 134 ayat 1-3 KUHAP
3. Ps 135 KUHAP
4. Ps 179 KUHAP
5. Ps 180 KUHAP
6. Ps 187 KUHAP
Hambatan otopsi:
1. Tidak/kurang memahami pentingnya otopsi
2. Tidak/belum mengetahui persoalan
3. Biaya otopsi
4. Sosial budaya
= bongkar mayat
melakukan pembongkaran makam, untuk melakukan otopsi pada jenazah
Sebab : tidak dilakukan pemeriksaan jenazah sebelumnya, namun belakangan ada
permasalahan tentang sebab dan cara kematiannya; atau korban pembunuhan ; second
opinion.
Prosedur
Koordinasi antar penyidik, pemerintah desa setempat dan keluarga korban
Membuat tenda tertutup, meja otopsi, ember dan sumber air
Melakukan penggalian kubur, amati tanah lapis-demi lapis
Ambil sampel tanah disekitar ‘lubang tubuh’ dan tanah diluar area makam
Angkat jenazah, letakkan di meja otopsi
photograph
Otopsi seperti biasa
Ambil sampel untuk pemeriksaan penunjang
Setelah selesai, kuburkan kembali
Menuliskan visum et repertum
Transplantasi
Adalah tindakan medis untuk memindahkan organ dan atau jaringan tubuh manusia
dari orang yang sama atau berbeda, sebagai terapi untuk menggantikan alat dan atau
jaringan yang tidak berfungsi dengan baik.
IC tertulis dari penderita/kel diatas kertas bermeterai dengan 2 orang saksi
Tidak boleh dilakukan oleh dokter yang merawat donor ybs
Mati
Berhentinya secara permanen fungsi otak, pernafasan, denyut jantung.
Saat mati donor ditentukan oleh 2 orang dokter , tidak ada sangkut paut medik dengan
dokter yang melakukan transplantasi
Tenggelam/ Drowning :
- Definisi tenggelam dan perendaman
- Penyebab dan mekanisme kematian
- Penampilan karakteristik ' ini di otopsi
- Pemeriksaan laboratorium
Membakar/ Burn:
- Definisi cedera panas , melepuh , dan panas kering
- Ante mortem vs post mortem luka bakar
- Penampilan di otopsi
- Pemeriksaan laboratorium
Definisi tenggelam:
Drowning (air masuk ke saluran pernapasan atau paru-paru)
Immersion (mayat tertutup air)
Submersion (kontak muka dengan air)
Jadi jika mayat yang ditemukan di air, itu tidak selalu berarti disebabkan mati karena
tenggelam.
Ada dua prinsip : 1. Kontak dengan air. 2. Terhirup air ke dalam saluran pernapasan
Temuan Autopsy :
- Pemeriksaan external
Washerwomen di tangan dan di telapak (terlihat putih dan keriput)
Goose flesh (cutis anserina)
Mushroom like di lubang hidung, mulut, dan saluran pernapasan (putih berbusa atau
cairan darah)
Temukan tanda asphyxia dan cadaveric spasm
- Pemeriksaan internal
Busa putih atau hemorrhagic ditemukan di trakea dan bronkus
Air dapat ditemukan di perut
Terjadi dilatasi ventrikel kanan
Edema paru
Pembengkakan otak
Congesti
Laboratorium test:
Destruction test/ diatom test:
- Untuk mengidentifikasi diatom dalam jaringan tenggelam korban.
- Di air asin
Banyak air masuk ke alveoli mengandung garam
Air dari peredaran keluar ke alveoli
Hypovolume dan hemokonsentrasi
Edema paru
Kematian
Burn trauma
Dapat dibagi menjadi 5:
1. Api/flash
2. Kontak
3. Pancaran panas
4. Pedas/ scalding
5. Kimia
Definisi:
- Luka bakar api : kontak dari tubuh dan api (flash )
- Kontak luka bakar : kontak fisik antara tubuh dan benda panas ( 70 oC atau lebih
tinggi )
- Radiant panas luka bakar : disebabkan oleh gelombang panas ( gelombang
elektromagnetik )
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 55
- Panas luka bakar : disebabkan oleh cairan panas ( air )
- luka bakar kimia : disebabkan oleh zat kimia
In living individual:
- Luasnya luka bakar diindikasikan sebagai persentase dari total luas permukaan tubuh
- Hal ini ditentukan oleh “rule of nines”
Bagaimana distingush
Antemortem burns
- Ada eritematosa lecet atau luka bakar sekitarnya
- Ada jelaga di laring dan trakea
- Livor mortis akan memiliki warna merah ceri ( berarti keracunan karbon monoksida )
- Pemeriksaan mikroskopik dapat melihat tanda-tanda dari reaksi inflamasi
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 56
Postmortem burns
- Tidak ada eritematosa
- Tidak ada jelaga di laring dan trakea
- Kami tidak dapat menemukan livor mortis dengan cherry warna merah
- Pemeriksaan mikroskopik tidak dapat melihat tanda-tanda dari reaksi inflamasi
Kesimpulan
- Penyebab kematian oleh Tenggelam jika kita menemukan kontak dengan air dan
menghirup air ke dalam saluran pernapasan
- Ada tanda-tanda untuk membedakan ante mortem dari post mortem luka bakar luka
Soal-Soal
4. Manakah yang merupakan alasan paling benar terkait dengan darah lebih encer pada kasus
asfiksia?
A. Karena hemoglobin meningkat
B. Karena jumlah eritrosit meningkat
C. Karena jumlah lekosit meningkat
D. Karena aktivitas fibrilinosin meningkat
E. Karena aktivitas oksigen meningkat
6. Manakah dibawah ini yang paling benar merupakan tahapan proses asfiksia?
A. Dyspneu – apneu – konvulsi – paralise
B. Dyspneu – konvulsi – paralise – apneu
C. Dyspneu – konvulsi – apneu – paralise
D. Dyspneu – paralise – konvulsi – apneu
E. Dyspneu – paralise – apneu – konvulsi
10. Manakah dibawah ini yang benar terkait dengan perbedaan hanging karena gantung diri
dengan pembunuhan?
A. Hanging karena bunuh diri TKP berantakan
B. Hanging pembunuhan talinya simpul hidup
C. Hanging karena gantung diri jarak kaki dengan lantai lebih pendek
D. Hanging karena pembunuhan jarak kaki dengan lantai lebih pendek
E. Hanging karena gantung diri talinya simpul mati
11. Tindakan abortus berdasarkan hukum di Indonesia dilarang, namun setelah ada Undang-
Undang Kesehatan No 23 tahun 1992 dan direvisi dengan Undang-Undang Kesehatan
No 36 tahun 2009, tindakan abortus provokatus bisa dilakukan dengan beberapa alasan.
Manakah alasan dibawah ini yang benar menunjukan tindakan abortus bisa dilakukan?
A. Dengan indikasi kedaruratan medis yg terdeteksi sejak usia dini, yg mengancam
nyawa ibu atau janin, penyakit genetik sedang/cacat bawaan yg dapat diperbaiki atau
12. Abortus provokatus bisa dilakukan pada kehamilan korban perkosaan dengan trauma
psikis yang berat. Namun harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan hukum. Manakah
dibawah ini yang benar merupakan persyaratan abortus provokatus sesuai ketentuan
hukum pada kasus diatas?
A. Umur kehamilan lebih dari 6 minggu, dilakukan oleh dokter umum, di Puskesmas.
B. Umur kehamilan kurang dari 6 minggu, dilakukan oleh dokter kandungan, di rumah
sakit.
C. Umur kehamilan lebih dari 6 minggu, dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan berwenang dan di rumah sakit yang memenuhi syarat.
D. Umur kehamilan kurang dari 6 minggu, dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten dan berwenang dan di sarana pelayanan kesehatan yang memenuhi
syarat.
E. Umur kehamilan kurang dari 6 minggu, dilakukan oleh dokter umum, di sarana
pelayanan kesehatan yang memenuhi syarat.
13. Jika anda sebagai dokter umum yang bekerja di Puskesmas daerah perifer, mendapat
pasien hamil anak kedua, usia 35 tahun dengan penyakit jantung koroner yang berat.
Orang tuanya minta anda melakukan aborsi untuk menyelamatkan ibunya. Apakah
tindakan yang paling tepat harus anda lakukan?
A. Menyetujui dan segera melaksanakan tindakan aborsi
B. Menyetujui dan minta inform consent dari pasien
C. Menyetujui, membentuk tim dan minta inform consent dari pasien
D. Menolak dan segera merujuk pasien ke rumah sakit
E. Menolak dan menegur orang tua pasien
15. Seorang ibu usia 30 tahun primigravidarum dengan kelaianan jantung. Setelah
kehamilan berumur 6 bulan, ibu mengalami serangan jantung dan harus bayinya
digugurkan jika ibunya ingin selamat. Apakah yang paling tepat menjadi pertimbangan
agar tidak melanggar hukum?
A. Kesepakatan tim medis
B. Inform consent orang tua
C. Inform consent ibu/suaminya
D. Consent tim kerohanian
E. Consent komite etik rumah sakit
16. Kecelakaan pada alat transportasi bisa terjadi kapan saja. Pernyataan dibawah ini yang
benar merupakan faktor-faktor terjadinya kecelakaan pada pesawat terbang, kereta api
dan kapal laut adalah :
A. Faktor manusia, faktor alam, dan faktor ketrampilan
B. Faktor manusia, faktor alam dan faktor cuaca
C. Faktor manusia, faktor cuaca dan faktor mesin
D. Fakor manusia, faktor cuaca dan faktor keuangan
E. Faktor manusia, faktor cuaca dan faktor kebijaka
17. Manakah penyebab kekerasan yang benar dari luka-luka yang kita temukan pada
kecelakaan pesawat terbang, kapal laut, dan kereta api ?
A. Trauma tumpul, tajam, dan senjata api
B. Trauma tumpul, tajam dan zat kimia
C. Trauma tumpul, tajam dan barotrauma
D. Trauma tumpul, tajam dan suhu panas
E. Trauma tumpul, tajam dan radiasi
18. Pada kecelakaan transportasi, pemeriksaan korban atau otopsi dilakukan secara
spesifik. Apakah tujuan utama dari pemeriksaan ini?
A. Untuk menentukan identitas korban
B. Untuk menentukan sebab kematian korban
Eka Prasasti Clearinsyah
Forensic Pathologic Page 60
C. Untuk menentukan ada tidaknya faktor kesalahan manusia
D. Untuk menentukan saat kematian
E. Untuk menentukan tanda-tanda kematian sekunder
19. Pada kecelakaan transportasi, banyak ditemukan korban massal sehingga dilakukan
pemeriksaan pada semua korban. Apakah tujuan utama pemeriksaan pada semua korban
atau jenasah tersebut?
A. Untuk menentukan sebab kematian
B. Untuk menentukan cara kematian
C. Untuk menentukan saat kematian
D. Untuk menentukan mekanisme kematian
E. Untuk menentukan identitas korban
20. Pada kecelakaan kapal laut, korban atau jenasah yang dilakukan pemeriksaan bisa
ditemukan luka-luka. Keadaan atau luka-luka apakah yang benar bisa ditemukan pada
kecelakaan tersebut?
A. Luka robek, luka tusuk, luka tembak dan tenggelam
B. Luka robek, luka tusuk, luka bakar dan tenggelam
C. Luka robek, luka iris, luka tembak dan tenggelam
D. Luka robek, luka iris, luka bakar dan keracunan
E. Luka robek, luka tusuk , luka bakar dan keracunan
21. Pada kecelakaan pesawat terbang, manakah yang benar menurut rutherford prosentase
yang paling besar tempat terjadinya kecelakaan?
A. Pada saat mendarat
B. Pada saat sedang terbang
C. Pada saat parkir
D. Pada saat akan terbang
E. Pada saat berputar
22. Pada kecelakaan kapal laut dan kapal terbang yang jatuh ke laut ditemukan korban
tenggelam. Pada pemeriksaan luar korban atau jenasah yang tenggelam ditemukan tanda
yang menunjukkan korban tenggelam semasih hidup. Manakah tanda dibawah ini yang
benar menunjukkan korban tenggelam semasih hidup?
A. Washer women hands
B. Cutis anserina (goose flesh)
C. Mush room like appearance
D. Gambaran tatto
E. Gambaran lebam mayat
23. Pada kecelakaan transportasi sering ditemukan korban atau jenasah mengalami luka
bakar. Manakah tanda dibawah ini yang menunjukkan korban mengalami luka bakar
semasih hidup pada pemeriksaan luar?
24. Pada kecelakaan transportasi ditemukan luka robek dan tusuk karena kekerasan
tumpul dan tajam. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar tentang perbedaan luka
karena kekerasan tumpul dan tajam?
A. Luka robek tepinya tidak rata dan ada jembatan jaringan, sedangkan luka tusuk
tepinya tidak rata dan tidak ada jembatan jaringan
B. Luka robek tepinya tidak rata dan tidak ada jembatan jaringan, sedangkan luka tusuk
tepinya rata dan ada jembatan jaringan
C. Luka robek tepinya rata dan ada jembatan jaringan, sedangkan luka tusuk tepinya
tidak rata dan tidak ada jembatan jaringan
D. Luka robek tepinya tidak rata dan ada jembatan jaringan, sedangkan luka
tusuk tepinya rata dan tidak ada jembatan jaringan
E. Luka robek tepinya tidak rata dan tidak ada jembatan jaringan, sedangkan luka tusuk
tepinya tidak rata dan ada jembatan jaringan
25. Pada kecelakaan transportasi ditemukan luka tusuk dan iris. Manakah pernyataan
dibawah ini yang benar tentang perbedaan luka iris dan tusuk?
A. Luka iris panjang luka lebih besar daripada dalam luka, sedangkan luka tusuk
dalam luka lebih besar daripada panjang luka
B. Luka iris dalam luka lebih besar daripada panjang luka, sedangkan luka tusuk
panjang luka lebih besar daripada dalam luka
C. Luka iris tepinya rata dan kedua sudut luka tumpul, sedangkan luka tusuk tepi rata
dan kedua sudut luka tajam
D. Luka iris tepinya rata dan kedua sudut luka tajam, sedangkan luka tusuk tepi rata dan
kedua sudut luka tumpul
E. Luka iris tepinya tidak rata dan kedua sudut luka tajam, sedangkan luka tusuk tepi
tidak rata dan kedua sudut luka tajam