dakwatuna.com –
Dari Aisyah RA istri Rasulullah SAW berkata:
Sekelompok Yahudi masuk ke rumah Rasulullah saw, mereka mengucapkan: kematian atasmu.
Aisyah RA berkata: Aku memahaminya, lalu aku menjawab: Dan atas kalian semua kematian
dan kutukan.
Aisyah berkata: Maka Rasulullah saw bersabda: Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah
swt mencintai kelembutan dalam segala urusan.
Lalu aku berkata: Ya Rasulullah tidakkah engkau dengar apa yang mereka katakan?
Rasulullah saw menjawab: Aku sudah jawab: dan atas kamu semua.
1 دخل رهط من اليهود على: عن عائشة رضي هللا عنها ـ زوج النبي ـ صلى هللا عليه وسلم ـ قالت ـ
وعليكم السام: فقلت، ففهمتها: قالت عائشة. السام عليكم: رسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلم ـ فقالوا
. إن هللا يجب الرفق في األمر كله، مهالً يا عائشة: فقال رسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلم ـ: قالت، واللعنة
قد قلت: ؟ قال رسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلم ـ أو لم تسمع ما قالوا، يا رسول هللا: فقلت : وعليكم “رواه
والنسائي، ومسلم، البخاري.
Penjelasan:
الرفقRa’ dibaca kasrah. Yaitu lembut/lunak dalam bertutur kata dan berbuat, juga bermakna:
memilih yang lebih mudah في األمر كلهdalam semua urusan.
Lalu mereka mengucapkan: السام عليكمSin tanpa titik, dan mim tanpa tasydid. Artinya kematian
atasmu. Ada yang memaknai: Mereka bermaksud mengucapkan: Semoga Allah matikan kamu
saat ini.
Aisyah RA berkata: aku paham kalimat itu: السام عليكمsehingga aku katakan kepada mereka:
واللعنة، وعليكم السامyaitu terusir dari rahmat Allah, karena kebencian mereka terhadap
Rasulullah saw yang terungkap dalam ucapannya: السام عليكم. lalu Rasulullah saw mengatakan:
ً مهالmim dibaca fathah, dan ha’ dibaca sukun/mati, dibaca nashab dalam bentuk masdar, untuk
satu orang atau lebih, mudzakkar (lk) atau muannats (pr) artinya: pelan-pelan, dan lembutlah.
Dalam riwayat Al Bukhari yang lain:
إن هللا يحب الرفق في األمر كلهSesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam semua urusan.
Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
ويعطيـ على الرفق ماال يعطي على العنف، إن هللا رفيقـ يحب الرفق
Sesungguhnya Allah Maha Lembut mencintai kelembutan, dan memberikan pada kelembutan
yang tidak diberikan kepada sikap kasar.
Artinya: Bahwa Allah –menghadirkan – kepada sikap kelembutan dalam semua urusan yang
tidak diberikan kepada lawannya yaitu sikap kasar.
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Aisyah RA bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
وال ينزع من شيء إال شانه، إن الرفق ـ ال يكون في شيء إال زانه
Sesungguhnya kelembutan itu tidak akan ada pada apapun kecuali akan memperindahnya. Dan
tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya.
Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jarir bin Abdullah RA berkata: Aku mendengar
Rasulullah saw bersabda:
Barang siapa yang terhalang dari kelembutan akan terhalang dari semua kebaikan.
يا رسول هللا أو لم تسمع ما قالوا ؟: فقلتAku bertanya Ya Rasulullah, tidakkah engkau mendengar
perkataannya? Rasulullah saw menjawab: Aku telah ucapkan untuk mereka: وعليكمaku dan
kalian semua akan mati. Ada yang memaknai wawu dalam kalimat itu berfungsi isti’naf
(permulaan kalimat baru) bukan athaf (penggabungan pada kalimat sebelumnya) sehingga
menjadi jawaban atas mereka, sesuai dengan ucapan mereka, atau perkiraan maknanya adalah:
aku katakan: عليكم ما تسحقونهatas kalian apa yang berhak bagi kalian, balasan yang setimpal.
Rasulullah memilih kalimat ini agar terjauhkan dari kalimat keji dan lebih mendekatkan kepada
sikap kelembutan.
Dalam riwayat Al Bukhari juga disebutkan bahwa Rasulullah saw mengatakan dalam
memberikan jawaban kepada Aisyah RA:
tidakkah kamu mendengar apa yang telah aku katakan kepada mereka, aku telah mengembalikan
doa mereka itu, maka telah dikabulkan doaku atas mereka.
Karena doaku dengan benar, dan doa mereka atas diriku tidak dikabulkan karena doanya bathil
dan zhalim.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang berpegang teguh dengan sikap kelembutan dalam
semua urusan, berusaha mengarah kepada sikap ini. Rasulullah saw menjawab perkataan Yahudi
السام عليكم: dengan kalimat وعليكمtanpa tambahan. Hal ini lebih lembut. Rasulullah saw telah
memberikan teladan kepada kaum muslimin dalam menjawab Yahudi dan
sejenisnya.
2 فقاموا إليه، عن أنس بن مالك ـ رضيـ هللا عنه ـ أن أعرابيا ً بال في المسجد ـ،
ثم دعا بدلو من ماء، ” ” ال تزر موه: فقال رسول هللا ـ صلى هللا عليه وسلمـ،
رواه البخاري. ” فصب عليه
Dari Anas bin Malik RA bahwa seorang Arab badui kencing di masjid, para sahabat bangun
mendekatinya. Rasulullah saw bersabda: Jangan hentikan kencingnya. Kemudian Rasulullah
meminta disediakan setimba air, lalu disiramkan di atas kencing itu. HR Al Bukhari.
Penjelasan:
فقاموا إليه Para sahabat bangun menuju ke Arab badui itu, hendak memukulnya, dll.
Rasulullah saw mengatakan kepada mereka: ال تزر موهta’ dibaca dhammah, za’ bertitik dibaca
sukun/mati, ra dibaca kasrah dan mim dibaca dhammah, artinya: Jangan kalian potong/hentikan
kencingnya.
فصب عليه، ثم دعا بدلو من ماءKemudian Rasulullah saw meminta disediakan setimba air lalu
diguyurkan di atas kencing itu, sehingga mensucikannya.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang kelembutan dalam semua urusan. Rasulullah
SAW menyuruh para sahabat menjauh dari Arab Badui tadi, agar tidak mengganggunya
menuntaskan kencingnya. (hdn)
Redaktur: Ardne