Anda di halaman 1dari 1

1. Jika putusan nomor perkara 111/Pdt.G/2018/PN.

Jmr hakim menyatakan gugatan


tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard/NO) karena alasan gugatan kabur
(obscuur libel) terkait tidak jelasnya dasar hukum/dalil gugatan dimana di dalam
gugatan tersebut Penggugat (Budi dan Andi) tidak mendalilkan dasar hukum
darimana mereka mendapatkan hak atas tanah sawah tersebut, bagaimana sikap
saudara terhadap putusan tersebut seandainya menjadi Kuasa Hukum yang ditunjuk
oleh Budi dan Andi dalam perkara tersebut? Menerima putusan? Banding? atau
melakukan Perlawanan/Verzet? Jelaskan!

2. Jika kuasa hukum penggugat (Budi dan Andi) lupa mencantumkan petitum
condemnatoir (Menghukum…dst), hanya mencantumkan petitum declaratoir
(Menyatakan…dst) dan kemudian majelis hakim dalam perkara
111/Pdt.G/2018/PN.Jmr memutuskan mengabulkan gugatan penggugat (Budi dan
Andi), bagaimana kedudukan putusan tersebut? Apakah hakim dalam putusannya
dapat menambahkan petitum yang bersifat condemnatoir (“menghukum”) agar
terlihat lengkap? Jelaskan!

3. Berdasarkan soal nomor 2, jika putusan perkara 111/Pdt.G/2018/PN.Jmr yang lupa


mencantumkan petitum condemnatoir (Menghukum…dst), dan hanya mencantumkan
petitum declaratoir (Menyatakan…dst) tersebut sudah bersifat final (inkracht van
gewijsde), apakah putusan tersebut dapat dieksekusi? Jika dapat, bagaimana caranya?
Jika tidak dapat, apa alasannya?

Anda mungkin juga menyukai