Anda di halaman 1dari 13

1.8.

KEASLIAN PENULISAN

Untuk menghindari adanya plagiat pada Tugas Akhir terutama penekanan


penulisan maka penulisan melampirkan beberapa Jurnal yang digunakan
sebagai studi literatur dan referensi dalam penulisan Tugas Akhir, sebagai
berikut :

a. Nama : Kunthi Nur Wulandari

Nim : D300120003

Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul TA : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Budidaya


Pangan Organik di Boyolali (dengan Pendekatan pada Green Building
Futuristic)

Perbedaan : Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi budidaya


Pangan Organik dengan Pendekatan Green Building Futuristic ini tidak focus
pada hanya satu tanaman tetapi untuk semua tanaman sedangkan Pusat
Penelitian dan Pengolahan Buah Nenas di Rasau Jaya dengan pendekatan
Energy-efficient architecture berfocus pada satu tanaman yaitu buah Nenas
serta menggunakan pendekatan Energy-Efficient Architecture yang masih
memiliki kaitan juga dengan Green Building.

b. Nama : Kiki Maria Zulfitriana

Nim : 12660019

Universitas : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

15
Judul TA : Perancangan Pusat Penelitian dan Pelatihan Pengolahan
Sampah di Lamongan (Tema: Green Architecture)

Perbedaan : Pada Perancangan Pusat Penelitian dan Pelatihan Pengolahan


Sampah di Lamongan (Tema: Green Architecture) ini lebih Focus membahas
tentang mendaur ulang dan meneliti sebuah kadungan sampah agar bisa
bermanfaat dan dapat di jadikan sebuah sumber energi pembangkit listrik
sementara pada Perancangan Pusat Penelitian dan Pengolahan Buah Nenas di
Rasau Jaya dengan Pendekatan Energy-Efficient Architecture mengutamakan
sebuah hasil perkebunan yang memenuhi kebutuhan dengan penelitian dan
pengolahan hasil tersebut dapat bervariasi dan mennjadi daya dukung dari
masyarakat.

16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PUSAT PENELITIAN DAN PENGOLAHAN BUAH NENAS

2.1.1. Pengertian Pusat Penelitian dan Pengolahan Buah Nenas

a. Pengertian Penelitian
pengertian penelitian adalah suatu proses penyelidikan yang dilakukan
secara aktif, tekun, dan sistematis, dimana tujuannya untuk menemukan,
menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. (Maxmanroe, 2020)
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu
penelitian, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
(Maxmanroe, 2020)
 Soetrisno Hadi
Menurut Soetrisno Hadi, pengertian penelitian adalah suatu usaha dalam
menemukan segala sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan yang
ada, menggali lebih dalam apa yang telah ada, mengembangkan dan
memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang telah ada namun
kebenarannya masih diragukan.
 Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, definisi penelitian adalah suatu kegiatan
ilmiah yang dilakukan berdasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan
secara sistematis, metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk
mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi keinginan manusia
untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
 Sanapiah Faisal
Menurut Sanapiah Faisal, pengertian penelitian adalah suatu aktivitas dalam
menelaah suatu problem dengan menggunakan metode ilmiah secara tertata dan
sistematis untuk menemukan pengetahuan baru yang dapat diandalkan
kebenarannya mengenai dunia alam dan dunia sosial.
 Donald Ary

17
Menurut Donald Ary, pengertian penelitian adalah penerapan dari
pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian masalah dalam memperoleh informasi
yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Tyrus Hillway
Menurut Tyrus Hillway, pengertian penelitian adalah suatu metode studi
yang sifatnya mendalam dan penuh kehati-hatian dari segala bentuk fakta yang
bisa dipercaya atas suatu masalah tertentu guna untuk membuat pemecahan
masalah tersebut.
Tujuan dari penelitian adalah untuk menemukan atau mendapatkan suatu
data untuk keperluan dan tujuan tertentu. Oleh karena itu, penelitian atau riset
harus dilakukan secara ilmiah berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu:
(Maxmanroe, 2020)
 Rasional; maksudnya adalah penelitian harus dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal atau rasional sehingga dapat dijangkau oleh nalar manusia.
 Empiris; maksudnya adalah penelitian harus berdasarkan sumber
pengetahuan yang diperoleh dari hasil pengamatan indera manusia. Dengan
begitu, metode tersebut juga dapat diamati oleh orang lain.
 Sistematis; maksudnya adalah penelitian harus dilakukan melalui langkah-
langkah tertentu yang sifatnya logis dan teratur sesuai dengan sistem yang
telah diatur sehingga dapat menjelaskan rangkaian sebab-akibat suatu objek
penelitian.
b. Jenis-Jenis peneilitian
Menurut Chiara dkk (1980), secara umum penelitian adalah pencarian
secara sistematik terhadap fakta atau prinsip yang belum diketahui dan dapat
dibedakan dalam beberapa tipe, antara lain:
 Pure Research / Penelitian Murni
Tujuannya yang utama adalah menyelidiki hal pokok untuk kemajuan ilmu
pengetahuan. Aktivitas penelitian ini tidak digunakan untuk kepentiangan
komesial. Walaupun begiitu tidak menutup kemungkinan penelitian ini juga
padat di manfaatkan dalam bidang industri

18
 Applied Research / Penelitian Terapan
Penelitian tipe ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mencari
kegunaan dan manfaat dari hasil penelitian ilmiah. Penelitian ini tentunya
sangat berguna di bidang industri. Pada jenis ini ilmu dasar diterapkan pada
proses industri, material, atau produksi. Tujuannya adalah agar dapat
memperbaiki produk sekang dengan membuat lebih murah, menggunakan
bahan yang lebih baik, mengurangi ukuran, menambah dan menarik konsumen
baru, serta memperbaiki penampilan.
 Product Research / Penelitian Produk
Penelitian produk adalah usaha untuk menjamin kelangsungan prospek
peruhasaan denngan cara mencari inde mengenai produk yang dapat
memuaskan keinginan konsumen.
 Menufacturing Research / Penelitian Manufaktur
Penelitian manufaktur biasanya langsung terhadap pengembangan dari
peralatan dan perlengkapannya, bagian pemeliharaan dan metoda pembuatanya.
Semua ini bertujuan untuk mengurangi biaya dan manambah produktivitas.
 Material Research / Penelitian Meterial
Peneliitian ini digunakan untuk menemukan atau mengembangkan sebuah
material baru sehingga terdapat kemungkinan untuk mengembangkan produk
atau proses yang belom terjadi pada waktu itu.
 Merket Research / Penelitian Pasar
Penelitinan pasar adalah mempelajari keinginan konsumen. Dengan adanya
informasi tersebut maka perusahaan dapat memperoduksi produk dengan
jaminan penerimaan produk mereka dari konsumen kemudian hari.
 Operation Research / Penelitian Operasional

19
Penelitian Operasional adalah pelaksanaan organisasi dari ilmu yang
mempelajari tentang masalah operasional dalam bisnis, pemerintahan, atau
aktivitas militer. Penelitian operasional biasanya melingkupi masalah
pembembangan midal matematika yang dapat menjelaskan pristiwa yang aktual
pada perusaahaan. Penelitian ini banyak membantu untuk menyelamatkan
investasi mereka dalam jumlah besar karna menghasilkan data yang akurat dan
faktual sehingga mempengaruhi keputusan manajemen.
Kesimpulan yang dapat di ambil dari semua tipe jenis penelitian di atas pada
Perancangan Pusat Penilitan Dan Pengolahan Buah Nenas Di Rasau Jaya ini
mengambil tipe Applied Research / Penelitian Terapan di karenakan pada
perancangan Pusat Penelitian ini lebih di focuskan untuk menghasilkan dan
memperbanyak jumlah produksi dan variasi pada olahan buah nenas serta dapat
mencipatakan sebuiah buah yang berkualitas baik yang dapat menunjang
keinginan dan kemauan konsumen.

2.1.2. Fungsi Pusat Penelitian dan Pengolahan

2.1.3. Sarana Prasarana Pusat Penelitian dan Pengolahan

1. Persyaratan Umum Bangunan Penelitian

a. Kegiatan
Bentuk kegiatan yang ada di dalam bangunan penelitian didasarkan pada
karakter tiap kelompok terbagi atas:
 Kelompok Kegiatan Penelitian
 Kelompok Kegiatan Administrasi
 Kelompok Kegiatan Penunjang Penelitian
b. Bangunan
 Program Ruang
Dikelompokkan sebagai berikut:
- Kelompok ruang kegiatan penelitian antara lain Ruang Publik, Ruang Recovery
Laboraturium, Gudang, dan lain-lain.

20
- Kelompok penunjang kegiatan antara lain Asrama Ruang Pendingin, Ruang
Steril, dan lain-lain.
- Kelompok kegiatan penunjang lain antara lain Kantor, Ruang Pertemuan,
perpustakaan, Lavatory, dan lain-lain.
- Kelompok ruang servis antara lain Gudang, Bengkel Kerja, Ruang Mekanikal
Elektikal, dan lain-lain.
 Sirkulasi dalam Bangunan
Sirkulasi berperan penting dalam bangunan penelitian karena dapat
membantu meningkatkan proses kegiatan penelitian trutama dasi aspek
efektifiitas dan efesiensi.
 Blok dan Layout bangunan
Blok dan Layout Bangunan pada intinya merupakan penataan tiga
kelompok ruang dalam bangunan penelitian, kecuali kelompok ruang yang
lebih menggunakn modul.
c. Lingkungan
 Lokasi dan Tapak
Pemilihan dan Survey Lokasi Tapak bagi bangunan penelitian harus
memenuhi persyaratan fungsi dan jenis kegiatan penelitian yang akan
dikembangkan, persyaratan yang harus dipenuhi antara lain meliputi tentang
dimensi, karakter lahan, kebutuhan serta keserasian dengan lokasi sekitar.

2.2. BUAH NENAS

2.2.1. Pengertian Nenas

Nanas (Ananas comosus (L) Merr) adalah sejenis tumbuhan tropis yang
berperawakan tumbuhannya rendah dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.

21
Nanas (Ananas comosus L) bukan tanaman asli Indonesia, melainkan
berasal dari Brazilla, Argentina dan Paraguay yang merupakan daerah tropis,
namun ada juga yang menyebutkan nanas berasal dari Amerika Selatan dan
pada abad ke-16, bangsa spanyol membawa tanaman nanas ke Filipinan dan
Semananjung Malaysia dan pada akhirnya masuk ke wilayah nusantara.
Tanaman nanas selanjutnya berkembang meluas ke seluruh dunia yang beriklim
panas (tropis). (Puspaningtyas 2013)

2.2.2. Morfologi Nenas

Di Indonesia, Kabupaten Subang yang merupakan salah satu daerah


penghasil nanas terbesar di Indonesia. Tumbuhan yang mempunyai nama latin
Ananas comosus ini termasuk kedalam keluarga Bromeliaceae atau keluarga
nanas nanasan yang merupakan salah satu anggota tumbuhan berbunga. Nanas
di Indonesia mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, kemudian
berkembang dan meluas menjadi tanam kebun, lahan kering. Nanas adalah
salah satu jenis tanaman yang banyak di gemari orang karena rasanya enak,
segar, dan sedikit asam. Secara umum, nanas memiliki kandungan gizi dan
vitamin, diantaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A,
vitamin C, dan sedikit vitamin B. Selain itu, nanas merupakan sumber vitamin
A yang baik karena 100 gram nanas dapat menyumbangkan sekitar 10-395 dari
kebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat di perlukan bagi kesehatan
sistem kekebalan tubuh dan pertumbuhan. Vitamin A dan C pada nanas
bekhasiat sebagai antioksida ( Soedaryo, 2014)
Nanas (Ananas comosus) juga memiliki kandungan air 90% dan kaya akan
Kalium, Kalsium, Lodium, Sulfur, dan Khlor. Selain itu juga kaya akan asam,
Biotin, Vitamin serta Enzim Bromelin. Bromelin pada buah nanas adalah enzim
proteolitik yang di temukan pada bagian batang, buah dan kulit nanas (Ananas
comosus). Beberapa kegunaan dari enzim ini adalah mengurangi
pembengkakan karena luka atau operasi. Enzim ini terus bekerja sampai
jaringan kulit yang sehat menampakan diri. Enzim ini juga memiliki fungsi
untuk mengangkat jaringan kulit yang mati terutama padakulit kepala penyebab
ketombe.(Usyan 2014)

22
Gambar 12 Bagian – Bagian Nenas
Sumber : Namal 2014
Tanaman nanas (Ananas comosus) berbentuk semak dan hidupnya bersifat
tahunan susunan tanaman nanas terdiri dari bagian utama meliputi : akar,
batang, daun, bunga dan buah (Namal 2014).
1. Akar
Nanas tumbuh di tanah dengan menggunakan akar. Akarnya berupa akar
tunggang dengan susunan akar serabut, bercabang banya, berbentuk bulat
sampai agak pesegi dan berbatang lemah. Akar tanaman nanas menyebar, tetapi
dangkal, akar- akar cabang dan rambut-rambut akar banyak terdapat di
permukaan tanah.
2. Batang
Nanas merupakan herba tahunan atau dua tahunan dengan tinggi 50-150 cm
memiliki tunas yang keluar pada bagian pangkalnya. Batang tanaman nanas
tegak, mengandung sedikit zat kayu, terutama di dekat permukaan tanah.
Batang berwarna kehijauan sampai keunguan dengan ruas berwarna hijau,
bergantung pada varietasnya.
3. Daun
Daun berkumpul dalam roset akar dan pada bagian pangkalnya melebar
menjadi pelepah daun. Helaian daun berbentuk pedang, tebal, liat dengan
panjang 80-120cm, lebar daun berkisar antara 2-6 cm. Warna daunnya adalah
hijau atau hijau kemerahan.

23
4. Bunga
Bunga nanas bersifat inflorescente, tumbuh dari titik tumbuh batang
tanaman. Bunga tersebut muncul sekitar 450 hari sesudah tanam. Tangkai buah
pendek 7-15 cm, jumlah bunga 100-200. Bunga-bunga tersebut tumbuh spiral
mengelilingi tangkai buah membentuk buah majemuk bersatu kokoh. Bunganya
bermaprodit, kelopaknya 3, pendek dan berdaging, mahkotanya 3. Tangkai
putik lebih panjang dari pada tangkai sari. Bunga mekar pada pagi hari.
5. Buah
Buah nanas bukan buah sejati, melainkan gabungan buah-buah sejati, yang
bekasnya terlihat pada setiap sisik pada kulit bua, yang dalam
perkembangannya tergabung bersama dengan tongkol menjadi buah. Nanas
merupakan tanaman buah yang buahnya selalu tersedia sepanjang tahun.
Buahnya tergolong buah buni majemuk dengan bentuk bulat panjang,
berdaging. Rasa buah nanas adalah manis hingga asam manis. Berat buah lebih
kurang 0,9-1,8 kg. (Murniati,2014)

2.3. ENERGY-EFFICIET ARCHITECTURE

Arsitektur yang berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan


energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun
produktivitas penghuninya “ dengan memanfaatkan sains dan teknologi
mutakhir secara aktif.
Arsitek dapat mencapai efisiensi energi di gedung-gedung mereka
merancang dengan mempelajari makro-dan iklim mikro dari situs, menerapkan
prinsip-prinsip arsitektur bioclimatic untuk memerangi kondisi buruk, dan
mengambil keuntungan dari kondisi yang diinginkan. Beberapa elemen desain
umum yang langsung atau tidak langsung mempengaruhi kondisi kenyamanan
termal dan dengan demikian konsumsi energi di gedung adalah (a) lansekap,
(B) rasio bentuk dibangun untuk ruang terbuka, (c) lokasi badan air, (d)
orientasi, (e) planform, dan (F) selubung bangunan dan fenestration.
Namun, dalam kondisi iklim yang ekstrim, seseorang tidak bisa mencapai
kondisi dalam ruangan

24
nyaman dengan pertimbangan desain ini saja. Ada diuji dan didirikan
konsep-konsep tertentu yang, jika diterapkan pada desain dalam kondisi iklim
seperti itu, mampu sebagian besar memenuhi kriteria kenyamanan termal. Ini
diklasifikasikan sebagai teknik surya pasif canggih. Dua kategori besar konsep
maju yang, 1. konsep pemanasan pasif (sistem keuntungan langsung, sistem
keuntungan tidak langsung, sunspaces, dll) dan 2. Pasif pendinginan konsep
(menguapkan pendinginan, ventilasi, menara angin, terowongan bumi-air, dll).

2.3.1. elemen desain yang umum dipertimbangkan untuk mencapai konsumsi


energi yang lebih rendah di sebuah gedung adalah sebagai berikut.

1. Lansekap

Lansekap merupakan elemen penting dalam mengubah iklim mikro dari


tempat. lansekap yang tepat mengurangi sinar matahari langsung dari mencolok
dan memanas membangun permukaan. Ini mencegah cahaya yang dipantulkan
membawa panas ke dalam bangunan dari tanah atau permukaan lain. Lansekap
menciptakan pola aliran udara yang berbeda dan dapat digunakan untuk
mengarahkan atau mengalihkan angin menguntungkan dengan menyebabkan
perbedaan tekanan. Selain itu, warna yang diciptakan oleh pohon-pohon dan
efek rumput dan semak-semak mengurangi suhu udara yang berdampingan
bangunan dan memberikan menguapkan pendinginan. Benar dirancang atap
kebun membantu mengurangi beban panas di dalam gedung. Sebuah studi
menunjukkan bahwa udara ambien di bawah pohon yang berdekatan dengan
dinding adalah sekitar 2 ° C hingga 2,5 ° C lebih rendah dari itu untuk daerah
unshaded, yang mengurangi keuntungan panas oleh konduksi
(www.greenbuilder.com).
Pohon adalah elemen utama dari sebuah lanskap-menghemat energi.
persyaratan iklim mengatur jenis pohon yang akan ditanam. Penanaman pohon
gugur di sisi selatan bangunan yang bermanfaat dalam iklim komposit. tanaman
daun seperti murbei atau Champa terputus matahari langsung selama musim
panas, dan sebagai pohon-pohon ini menumpahkan daun di musim dingin,
mereka memungkinkan sinar matahari untuk memanaskan bangunan di musim
dingin.

25
2. Bentuk bangunan / permukaan ke volume rasio

Volume ruang dalam bangunan yang kebutuhan akan dipanaskan atau


didinginkan dan hubungannya dengan luas amplop melampirkan volume
mempengaruhi kinerja termal bangunan. parameter ini, yang dikenal sebagai S
/ V (permukaan-ke-volume) rasio, ditentukan oleh bentuk bangunan. Untuk
setiap volume bangunan yang diberikan, semakin kompak bentuk, kurang boros
itu adalah dalam memperoleh / kehilangan panas. Oleh karena itu, di tempat
yang panas, kering, daerah dan iklim dingin, bangunan yang kompak dalam
bentuk dengan rasio S / V rendah untuk mengurangi keuntungan dan kerugian
panas masing-masing. Juga, bentuk bangunan menentukan aliran udara pola
putaran bangunan, langsung mempengaruhi ventilasi nya. Kedalaman bangunan
juga menentukan persyaratan untuk pencahayaan buatan - yang lebih besar
lebih mendalam, lebih tinggi kebutuhan untuk pencahayaan buatan.
3. Lokasi badan air

Air adalah pengubah yang sangat baik iklim mikro. Dibutuhkan sejumlah
besar panas dalam penguapan dan menyebabkan signifikan pendinginan
terutama di iklim panas dan kering. Di sisi lain, di iklim lembab, air harus
dihindari karena hal itu menambah kelembaban. Air telah digunakan sangat
efektif sebagai modifikator iklim mikro di Walmi membangun kompleks di
Bhopal.
4. Orientation

Orientasi bangunan adalah pertimbangan desain yang signifikan, terutama


berkaitan dengan radiasi matahari dan angin.
Di daerah didominasi dingin, bangunan harus berorientasi untuk
memaksimalkan keuntungan matahari; sebaliknya dianjurkan untuk daerah
panas. Di daerah di mana perubahan musiman sangat terasa, baik situasi
mungkin timbul secara berkala. Untuk iklim dingin, orientasi sedikit timur dari
selatan disukai (terutama 15 ° timur dari selatan), karena paparan ini unit ke
lebih pagi dari matahari sore dan memungkinkan rumah untuk mulai panas pada
siang hari.

26
Ini telah cukup ditunjukkan di gedung asrama MLA di Shimla. Demikian
pula, angin dapat diinginkan atau tidak diinginkan. Cukup sering, kompromi
diperlukan antara matahari dan angin orientasi. Dengan desain yang cermat,
shading dan perangkat membelokkan dapat dimasukkan untuk mengecualikan
matahari atau redirect ke dalam gedung, seperti angin dapat dialihkan atau
diarahkan ke memperpanjang diinginkan.
5. Membangun selubung dan fenestration

Bangunan amplop dan komponennya merupakan penentu utama dari jumlah


keuntungan panas dan kehilangan dan angin yang masuk dalam. Unsur-unsur
utama yang mempengaruhi kinerja dari selubung bangunan adalah (a) Bahan
dan konstruksi teknik, (b) Atap, (c) Walls, (D) Fenestration dan shading, dan
(e) Finishes.

2.4. STUDI KASUS

27

Anda mungkin juga menyukai