79
4.2. Eksisting Lokasi
80
Kondisi Site
- Luas Lahan Pusat Penelitian dan Pengolahan Buah Nenas ± 14.000 m²
- Pusat Penelitian dan Pengolahan Buah Nenas di bangun di daerah Kecamatan
Rasau Jaya dengan Kondisi Tanah Gambut ketebalan 100 – 200 cm.
- Merupakan tanah subur akan kandungan mineral yang memiliki potensi sangat
baik untuk perkebunan.
- Terdapat akses jalan masuk bekas pabrik yang hingga sekarang masih digunakan
oleh penjaga pabrik untuk mengecek kondisi pabrik.
- Untuk sekarang penanaman buah nenas sudah tidak teratur di karenakan kurang
upaya bantuan terhadap petani nenas yang ada di daerah tersebut.
- Dikarenakan lokasi tapak berdara di tepian jalan utama Rasau Jaya maka akses
utama yang digunakan yaitu akses pabrik yang sudah sangat jarang berfungsi
lagi.
- View dalam ke arah luar site menghadapa ke daerah permukiman warga, jalan
utama Rasau Jaya, dan Pabrik Nenas.
- View dari Luar kedalam sangat bebas dikarenakan tidak adanya penghalangan
apa pun dan dearah tersebut juga termasuk daerah jarang penduduk jadi kondisi
eksisting memiliki banyak lahan kosong yang tidak terurus.
- Peraturan Daerah Kecamatan Kubu Raya
KDB : 60%
KLB :4
GSB : 22 m dari AS jalan
Lokasi Site Alternatif Dua masih berada di kawasan perkebunan buah nenas
tetapi posisi lokasi tidak berada tepat di dekat jalan utama area berada di
samping kiri dari bangunan pabrik buah nenas yang di mana luasan Site yang
di dapat ± 20.000 m² atau bisa di bilang 2 Ha.
81
Gambar 4. 5 Eksisting Area Sekitar Tapak Alternatif Dua
Sumber: Analisis Penulis, 2020
82
- Termasuk tanah subur.
- Terdapat akses jalan tetapi tidak besar dan kondisi jalan tidak rata.
- Sudah tidak ditanami buah nenas.
- View dalam ke luar hampir rata menghadap lahan kosong hanya 1 bagian yang
menghadap ke area pabrik.
- View dari luar ke dalam lokasi site lumayan jauh dari jalan terhalang oleh
rerumputan dan perpohonan yang ada di bagian depan site.
- Peraturan Daerah Kecamatan Kubu Raya
KDB : 60%
KLB :4
GSB : 22 m dari AS jalan
83
4.3. Analisis Site
Akses menuju site hanya berasal dari jalan utama Rasau Jaya tidak terdapat
akses lain yang terhubung langsung ke Site.
a. Potensi
- Terdapat akses jalan yang cukup lebar dan sudah padat oleh tanah kuning.
- Terdapat sebuah jembatan beton sebagai akses penyebrangan ke dalam site
b. Permasalahan
- Tidak terdapat pendistrian
- Akses jalan belom menggunakan aspal
c. Respon
- Tetap memakai jalur masuk yang tersedia akan tetapi penambahan material aspal
sebagai perkerasan sirkulasi utama.
84
Gambar 4. 8 Aksebilitas Munuju Site
Sumber: Analisis Pribadi
85
4.3.2. Analisis Matahari
Lokasi site berada Kalimantan Barat tepatnya di kabupaten Kubu Raya yang
merupakan Garis Khatulistiwa dengan kondisi tapak yang lumayan tandus
kurangnya perpohonan besar menjadikan lokasi tapak akan sangat panas dan
suhu yang di hasilkan bisa mencapai 35-36°C.
a. Potensi
- Sinar matahari sangat baik untuk pertumbuhan buah nenas dan dapat di
manfaatkan sebagai pencahayaan alami pada bangunan dan dapat menghemat
listrik
b. Permasalahan
- Intensitas sinar matahari yang terlalu tinggi membuat area lokasi site sangat
panas
c. Respon
- Tanaman Nenas sangat membutuhkan cahaya matahari secara langsung bahkan
setiap harinya tanaman buah nanas harus terkena panas hingga 9 jam/hari
86
Gambar 4. 11 Pencahataan Langsung Pada Tanaman Nenas
Sumber: Analisis Penulis
87
Gambar 4. 13 Proses Penciptaan Energi Terbarukan Biomassa
Sumber: Google, 2020
- Untuk area ruang luar seperti area parkir dan akses pejalan kaki akan di berikan
tanaman peneduh agar pengguna tetap merasa nyaman.
88
4.3.3. Analisis Angin
Aliran angin yang berada di daerah yang tergolong tandus bisa di bilang
lebih cepat di bandingkan dengan daerah yang terhalang perpohonan karna itu
pada tapak angin sering berhebus dengan arah yang selalu berubah dan datang
dari segala arah.
a. Potensi
- Pada tapak hanya 1 arah yang terdapat bangunan tetapi tidak terlalu tinggi
sehingga aliran angin tetap dapat mengenai tapak
b. Permasalahan
- Karna lahan terlalu tandus membuat angin yang berhembus sedikit lebih panas.
c. Respon
- Memberi sirkulasi angin ke dalam ruangan dengan membuat ventilasi silang
agar udara dalam ruangan dapat selalu bertukar dengan udara segar di luar
ruangan sehingga ruangan terasa sejuk tanpa bantuan penghawaan buatan.
89
Gambar 4. 16 Aliran Udara Ventilasi Silang
Sumber: Analisis Penulis, 2020
90
Gambar 4. 18 Data Curah Hujan
Sumber: Analisis Penulis, 2020
Tercatat pada BPS Kecamatan Rasau Jaya Dalam Angka 2019 Rata Rata
curah hujan yang berada di daerah rasau jaya sangat rendah yaitu menyentuh
angka rata – rata 241 milimeter dengan jumlah hari 12 hari dan total curah hujan
dalam 1 tahun mencapai angka 2893 milimeter dengan 148 hari dalam 1 tahun.
a. Potensi
- Air hujan dapat di tampung sebagai pemenuhan kebutuhan air pada kawasan dan
bangunan
b. Permasalahan
- Dengan jumlah curah hujan yang sangat rendah membuat kebutuhan
penggunaan air sangat terbatas pada bangunan.
c. Respon
- Membuat groundtank sebagai penampungan air agar dapat memenuhi
kebutuhan air pada bangunan agar bangunan tidak hanya mengandalkan air dari
PDAM saja.
91
Gambar 4. 19 Tampungan Air Groundtank
Sumber: Analisis Penulis, 2020
- Membuat tower air sebagai pemenuhan kebutuhan air jika terjadi pemanasan
pada lahan yang mengakibatkan kondisi tanah mempunyai panas yang
berlebihan. Location towr di letakan di area barat agar tidak menghalangi
pencahaya
92
Gambar 4. 20 Tower Air
Sumber: Analisis Penulis, 2020
93
Rasau Jaya memiliki kondisi tanah dengan jenis gambut. Gambut memiliki
sifat mudah terbakar jika sudah kering pada musim kemarau sehingga
berpotensi menyebabkan kebakaran. Pengeringan gambut berdampak pada
tingkat kebakaran yang tinggi. Fungsi penyerapan air pada gambut yang sangat
kering akan sulit dilakukan karena dalam keadaan tersebut, gambut sudah tidak
berfungsi sebagai tanah dan sifatnya sama seperti kayu kering.
94
c. Respon
- Untuk mencegah terjadi nya pengeringan pada lahan gambut maka di berikan
media penyiraman secara otomasi sebagai pencegah terjadinya pengeringan
pada lahan gambut.
95
4.4. Program Ruang
a. Kelompok Pengolahan
- Pengelola Bahan
- Kepala Pusat
96
- Kepala Pabrik
- Kepala Gudang
- Manager Umum
97
- Manager Marketing
- Manager Operasional
- Manager Humas
- Staff Administrasi
98
- Staff Marketing
- Staff Operasional
- Staff Humas
99
- Resepsionis
- Staff Kebersihan
- Staff Keamanan
100
b. Kelompok Penelitian
- Peneliti
- Asisten Peneliti
- Kordinator Laboraturium
101
c. Kelompok Pengunjung
- Pengunjung Studi
- Pengunjung UKM
102
4.4.2. Analisis Kebutuhan Ruang
a. Kelompok Pengolahan
103
Mengecek Stock Bahan
Mengawasi Keluar Masuknya
Ruang Kepala Gudang
Bahan
Kepala Gudang
Mengecek Kondisi gudang
Rapat Ruang Rapat
Meletakan Barang Ruang Locker
Mengelola Operasional
Kawasan
Ruang Manager
Pengecekan Operasional
Manager Umum
Harian
Rapat Ruang Rapat
Meletakan Barang Ruang Locker
Memimpin Strategi Pemasaran
Ruang Marketing
Manager Pengawasan Proses Pemasaran
Marketing Rapat Ruang Rapat
Meletakan Barang Ruang Locker
Mengawasi operasional dan
Persediaan Bahan
Mengatur Pengeluaran dan
Pemasokan Biaya Ruang Operasional
Manager
Merancang dan Membuat
Operasional
Trobosan Baru Dalam Jangka
Panjang dan Pendek
Rapat Ruang Rapat
Meletakan Barang Ruang Locker
Membuat Kesan yang Baik
Membuat Hubungan Baik
Antara Pemerintah dan
Manager Humas Ruang Humas
Masyarakat
Sebagai Penghubung Antara
Perusahaan Lain
104
Rapat Ruang Rapat
Meletakan Barang Ruang Locker
Staff Mengurusi Administrasi Ruang Administrasi
Administrasi Meletakan Barang Ruang locker
Memasarkan Produk Olahan Ruang Marketing
Staff Marketing
Meletakan Barang Ruang Locker
Melaksanakan Visi dan Misi
Ruang Operasiaonal
Staff Operasional Perusahaan
Meletakan Barang Ruang Locker
Menumbuhkan Citra
Ruang Humas
Staff Humas Perusahaan
Meletakan Barang Ruang Locker
Mengurusi Pengunjung yang
Staff Pelayanan Ruang UKM
Mau Menjadi UKM
UKM
Meletakan Barang Ruang Locker
Menerima Tamu Ruang Resepsionis
Resepsionis
Meletakan Barang Ruang Locker
Ruang Kunjungan
Staff Kunjungan Membantu Pengunjung
Edukasi
Edukasi
Meletakan Barang Ruang Locker
Menjaga kebersihan Kawasan Ruang Kebersihan
Staff Kebersihan
Meletakan Barang Ruang Locker
Ruang Keamanan dan
Menjaga keamanan Kawasan
Staff Keamanan CCTV
Meletakan Barang Ruang Locker
Absensi Ruang Chacklock
Meletakan barang Ruang Locker
BAB/BAK Toilet
Penunjang
Ibadah Mushola
Penyimpan kendaraan Parkir
Kebutuhan makan dan minum Ruang Pantry
Sumber : Analisis Penulis, 2020
105
b. Kelompok Penelitian
106
c. Kelompok Pengunjung
107
4.4.3. Analisis Besaran Ruang
a. Besaran Pelaku
108
23 Ruang Registrasi 3 1,53 30% 5,97
24 Ruang Steril 2 2,04 30% 5,30
25 Laboratorium 7 1,53 30% 13,92
26 Ruang Penanaman 4 2,04 30% 10,61
27 Perpustakaan 3 2,04 30% 7,96
28 Ruang Penyimpanan 5 2,04 30% 13,26
29 Ruang Pengecekan 3 1,53 30% 5,97
30 Ruang Kordinator Lab 3 1,53 30% 5,97
31 Ruang Tamu 8 1,53 30% 15,91
32 Ruang informasi 2 1,53 30% 3,98
33 Ruang Flim 20 2,04 30% 53,04
34 Ruang Pembibitan 8 1,53 30% 15,91
35 Ruang Pembibitan Studi 15 2,04 30% 39,78
36 Ruang Konsultasi 4 1,53 30% 7,96
37 Perpustakaan 20 1,53 30% 39,78
38 Ruang Uji Coba 4 2,04 30% 10,61
39 Ruang Pertemuan 15 2,04 30% 39,78
40 Ruang Display 8 2,04 30% 21,22
41 Ruang Rapat 10 1,53 30% 19,89
42 Ruang Locker 25 1,53 30% 49,73
43 Ruang Chacklock 3 1,53 30% 5,97
44 Toilet 15 1,53 30% 29,84
45 Mushola 15 1,53 30% 29,84
46 Parkir Motor 25 2,04 30% 66,30
47 Parkir Mobil 15 2,04 30% 39,78
48 Ruang Pantry 4 1,53 30% 7,96
TOTAL LUASAN 848,64
Sumber : (NEUFERT, 1996)
109
b. Besaran Furniture
110
23 Ruang Registrasi Meja+kursi 4 m² 25% 5
24 Ruang Steril Meja+kursi 6 m² 25% 7,5
25 Laboratorium Meja+kursi,lemari 14 m² 25% 17,5
26 Ruang Penanaman 48 m² 25% 60
27 Perpustakaan Meja+kursi,lemari 4 m² 25% 5
28 Ruang Penyimpanan Lemari 2 m² 25% 2,5
29 Ruang Pengecekan Meja+ursi 4 m² 25% 5
Ruang Kordinator
30 Meja+kursi,lemari 6 m² 25% 7,5
Lab
31 Ruang Tamu Meja+kursi,lemari 6 m² 25% 7,5
32 Ruang informasi Meja+kursi,lemari 4 m² 25% 5
33 Ruang Flim Kursi+invokus 48 m² 25% 60
34 Ruang Pembibitan Bedeng 48 m² 25% 60
Ruang Pembibitan
35 Bedeng 36 m² 25% 45
Studi
36 Ruang Konsultasi Meja+kursi,lemari 4 m² 25% 5
37 Perpustakaan Meja+kursi 4 m² 25% 5
38 Ruang Uji Coba 6 m² 25% 7,5
39 Ruang Pertemuan Meja+kursi 6 m² 25% 7,5
40 Ruang Display Panel 6 m² 25% 7,5
41 Ruang Rapat Meja+kursi,lemari 36 m² 25% 45
42 Ruang Locker Lemari 15 m² 25% 18,75
43 Ruang Chacklock Meja+kursi 6 m² 25% 7,5
44 Toilet Kloset,irinoir,wstfl 4 m² 25% 5
45 Mushola Karpet+lemari rak 18 m² 25% 22.5
46 Ruang Pantry Wastfl 6 m² 25% 7,5
TOTAL LUASAN 883,75
Sumber : (NEUFERT, 1996)
111
c. Total Besaran Pelaku + Besaran Furniture
112
23 Ruang Registrasi 5,97 5 10,97
24 Ruang Steril 5,30 7,5 12,80
25 Laboratorium 13,92 17,5 31,42
26 Ruang Penanaman 10,61 60 70,61
27 Perpustakaan 7,96 5 12,96
28 Ruang Penyimpanan 13,26 2,5 15,76
29 Ruang Pengecekan 5,97 5 10,97
Ruang Kordinator
30 5,97 7,5 13,47
Lab
31 Ruang Tamu 15,91 7,5 23,41
32 Ruang informasi 3,98 5 8,98
33 Ruang Flim 53,04 60 113,04
34 Ruang Pembibitan 15,91 60 75,91
Ruang Pembibitan
35 39,78 45 84,78
Studi
36 Ruang Konsultasi 7,96 5 12,96
37 Perpustakaan 39,78 5 44,78
38 Ruang Uji Coba 10,61 7,5 18,11
39 Ruang Pertemuan 39,78 7,5 47,28
40 Ruang Display 21,22 7,5 28,72
41 Ruang Rapat 19,89 45 64,89
42 Ruang Locker 49,73 18,75 68,48
43 Ruang Chacklock 5,97 7,5 13,47
44 Toilet 29,84 5 34,84
45 Mushola 29,84 22.5 52,34
46 Parkir Motor 66,30 - 66.30
47 Parkir Mobil 39,78 - 39,78
48 Ruang Pantry 7,96 7,5 15,46
Total 1732,39
Total Keseluruhan x 30% Sirkulasi 2252,11
Sumber : (NEUFERT, 1996)
113
4.4.4. Analisis Hubungan Ruang
a. Kelompok Pengolahan
114
b. Kelompok Penelitian
c. Kelompok Pengunjung
115
4.5. Analisis Pendekatan Energy-Efficient Architecture
1. Matahari merupakan salah satu dari unsur pokok pada pendekatan Energy-
Efficient Architecture, dengan lokasi yang berada pada lahan yang lumayan
tandus dengan pemasokan matahari langsung yang sangat berlimpah
membuat Efficient penggunaan pencahayaan matahari langsung harus lebih
baik agar menjadi dampak positif buat bangunan. Penggunaan material pada
bangunan dan sebuah sistem daur ulang yang membuat pemanfaatan
matahari lebih optimal dan tidak terbuang sia-sia.
116
Gambar 4. 28 Analisis Unsur Udara
Sumber: analisis Pribadi, 2020
4. Penataan ruang dalam hal ini berperan pada penggunaan Energy secara tidak
langsung dengan mengatur sebuah ruang maka dapat mengoptimalkan
sebuah elemen – elemen Energy secara integratif yang berfungsi sebagai
sistem aktif dan sistem pasif pada letak ruangan tersebut.
117
Gambar 4. 30 Analisis Unsur Penataan Ruang
Sumber: Analisis Pribadi, 2020
118
4.5.3. Energi Terbaharukan
119