Anda di halaman 1dari 15

PEMBIAKAN TANAMAN PERKEBUNAN

PERSIAPAN AREAL PRE NURSERY

DISUSUN OLEH :

Bisma Mayditya Yurissach_J0316201078

Fauzi Rahman Hidayanda_J0316201062

Yahya Muhaimin_J0316201092

Isya Saputra_J0316201085

Naila_J0316201088

Teknologi Manajemen Produksi Perkebunan


Sekolah Vokasi IPB
2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Suwarto M. Si selaku dosen
pembimbing dalam tugas ini, serta bapak Eka Gustanto. SP selaku trainer di TC
manggala. Terimaksih karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan tugas
laporan ini. penulis berharap dengan adanya laporan yang berjudul “PERSIAPAN
AREAL PRE-NURSERY ” ini dapat meningkatkan pengetahuan kita semua serta
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................ 2
1.3.Tujuan.................................................................................................................. 2
1.4.Metode Kerja....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1. Persiapan areal pembibitan .......................................................................... 3
2.2. Desain blok dan pemetaan.............................................................................6
2.3. Sistem irigasi.................................................................................................7
2.4. Spesifikasi pembuatan bedengan…………………………………………..7
2.5. Spesifikasi babybag……………………………………………………….. 8
2.6. Sarana dan Prasarana……………………………………………………….8

BAB III PENUTUP..................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil utama minyak nabati yang
mempunyai produktifitas lebih tinggi daripada tanaman penghasil minyak
nabati lainya sehingga budidaya tanaman kelapa sawit ini memiliki peluang
yang menguntungkan karna tingginya permintaan pasar terhadap minyak
sawit. Oleh karna itu kualitas pembudidayaan kelapa sawit haruslah terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar kelapa sawit dapat berproduksi secara
optimal. Peningkatan produktifitas kelapa sawit kedepanya ditentukan oleh
proses pembibitaan saat ini.
Pembibitan kelapa sawit merupakan tahapan awal untuk mencapai
produktifitas sawit kedepanya sehingga perlu untuk diperhatikan dan selalu
dalam pengawasan sebab jika bibit yang kita tanam tidak dirawat dengan baik
maka akan mempengaruhi sawit kedepanya. pembibitan kelapa sawit
memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
Pembibitan diperlukan karna tanaman kelapa sawit memerlukan perhatian
yang tetap dan terus menerus.
Pembangunan pembibitan yang ada diperkebunan ditujukan untuk
menghasilkan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi sehingga dalam
pembangunan pembibitan diperlukan persiapan sarana lahan, pemilihan bahan
tanaman, pembuatan bedegangan, pembuatan naungan hingga teknis
agronomi yang mencakup teknik pelaksanaan, pengawasan, dan
pertimbangan-pertimbangan. Selain itu pembibitan juga bertujuan untuk
memastikan secara seksama bahwa bibit yang ditanam di lapangan adalah
bibit yang sesuai dengan standar dan prosedur manajemen kebun.

4
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Persiapan areal pembibitan MGE 1 ?
2. Bagaimana susunan struktur blok yang ada di pembibitan MGE 1 ?
3. Bagaimana sistem irigasi di pembibitan ?
4. Bagaimana spesifikasi pembuatan bedengan ?
5. Bagaimana spesifikasi pengisian baby bag ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui persiapan areal pembibitan MGE 1.
2. Untuk mengetahui susunan struktur blok yang ada di pembibitan MGE 1.
3. Untuk mengetahui sistem irigasi di pembibitan.
4. Untuk mengetahui spesifikasi pembuatan bedengan.
5. Untuk mengetahui spesifikasi pengisian baby bag.
1.4. Waktu dan tempat praktikum
1. Waktu praktikum
a. Jumat, 19 Februari 2021
b. Sabtu, 20 Februari 2021
2. Tempat praktikum
a. Pembibitan Manggala 1 Estate
1.5. Metode praktikum
Melakukan praktik kerja langsung dilapangan serta melakukan
wawancara terhadap mandor dan asisten yang ada dipembibitan
Manggala 1 Estate.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Persiapan Areal Pembibitan


Sebelum menetukan lokasi, perlu dilakukan peninjauan lokasi rencana
pembibitan. Hal ini perlu dilakukan terutama pada lokasi yang baru dibuka seperti
hutan atau areal yang belum dikenal. Tujuan utamanya untuk mengetahui sumber
air yang terjamin-umumnya dengan bantaunh peta topografi 1:25.000 dan peta
survei tanah. Adapun syarat-syarat kesesuaian lahan pembibitan sebagai berikut:
1) Topografi datar untuk mempermudah pengaturan bibit dan mengurangi
erosi akibat hujan lebat dan penyiraman. Sebisa mungkin, lokasi pembibitan
terletak ditengah kebun.
2) Dekat dengan sumber air dan air yang tersedia cukup banyak-terutama pada
musim kemarau, yaitu setara dengan curah hujan 10 mm per hari.
3) Drainase harus baik sehinga air hujan tidak akan tergenang.
4) Lokasi harus mudah didatangi dan jalan ke pembibitan harus baik.
5) Areal harus jauh dari sumber hama dan penyakit, tersanitasi dengan baik
dan terbuka, serta tidak terhalang oleh pohon-pohon besar ataupun
bangunan.
6) Dekat dengan emplasemen sehinga pengawasan dapat dilakukan lebih
intensif.

Dengan kriteria kesesuaian lahan pemibitan seperti yang telah dipaparkan


sebelumnya maka pembibitan pada Mangala 1 Estate sudah tergolong baik
meskipun ada beberapa hal yang tidak teraktualisasi karena beberapa
pertimbangan.

6
 Kondisi lingkungan pembibitan yang ada di MGE 1

No Syarat
Keterangan Gambar
pembibitan
1 Dekat (Memenuhi syarat)
dengan Lokasi pembibitan yang
sumber air ada di Sungai putih
dan bebas Estate dekat dengan
dari banjir sumber air, dan tidak
kebanjiran. Sumber air
yang digunakan yaitu
waduk.
2 Datar (Memenuhi syarat)
sampai agak Kondisi geografisnya
bergelomba baik, permukaan
ng tanahnya datar dan tidak
bergelombang

3 Dekat (Memenuhi syarat)


dengan Untuk areal penanaman
areal dan lokasi pembibitan
penanaman jaraknya relatif.
dan mudah
dijangkau

7
4 Tanahnya (Memenuhi syarat)
cukup top Tanah yang digunakan
soil, subur cukup subur dan gembur
dan gembur sehingga kecambah bisa
tumbuh dengan baik.

5 Letaknya (Memenuhi syarat)


berdekatan Lokasi tenaga kerja dan
dengan lokasi pembibitan
sumber jaraknya cukup dekat, hal
tenaga kerja ini bertujuan supaya
tenaga kerja dapat
mempermudah
pengontrolan
dipembibitan.

6 Perencanaa (Memenuhi persyaratan)


n luas Luas bibitan yang ada di
bibitan lokasi ini kurang lebih
disesuaikan 29,23 Ha, yang dipenuhi
dengan dengan banyak sekali
rencana bibit sawit serta
penanaman kecambah.

8
7 Memilki (Memenuhi syarat)
saluran air Saluran air yang
digunakan terbuat dari
pipa plastik, dari pipa
terdapat lobang-lobang
kecil yang akan
menyemburkan air.

2.2 Desain blok dan pemetaan


Pemetan dan desain blok dibuat sesuai dengan kondisi dilapangan dengan
tujuan untuk mempermudah operasional administrasi dan pengelolaan sehingga
semua tertata secara rapi. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
desain blok :
1) Penempatan emplasemen yang menunjang secara fungsional
2) Tata letak pembagian wilayah pe-nursery dan main-nursery
3) Luasan wilayah yang memenuhi kapasitas kebutuhan bibit baik pada pre-
nursery maupun main-nursery.
4) Jarak tanam bibit, lebar jalan, serta frekuensi penggunaan jalan dalam
hubungannya dengan populasi bibit per petak.

Setelah melakukan praktikum di pembibitan Manggala 1 Estate ada didapat


desain blok dan emplasemen pendukung dalam pembibitan sebagai berikut:

9
Dari desain yang tertera diatas terdapat beberapa data terkait penempatan unit
emplasemen dan jumlahnya serta penomoran yang mempermudah dalam hal
administrasi adapun ketarangannya :

1) Pos yang berada di bagian dalam dan berada disamping gerbang Utama.
2) Penomoran blok dengan format huruf dan 1 angka dan tersebar
dimasing-masing blok dengan informasi yang tertera :
a) Nama bibit
b) Jenis bibit
c) Varietas
d) Tanggal tanam kecambah

10
e) Jumlah bibit
f) Rotasi perawatan
3) Kantor pembibitan dan fasilitas toilet yang berada di blok A3
4) Nest box sejumlah 2 unit yang berada di blok C3 dan A7
5) Menara pemantau 2 unit, yaitu di blok B5 dan disamping blok A1
6) Gudang
7) Rumah pompa air
8) Waduk
9) Parit drainase yang berukuran 1 x 1 m.
10) Pagar kawat berduri.
11) Sprinkler
2.3. Sistem irigasi
Sistem irigasi merupakan hal pokok Karena kecukupan air pada
tanaman sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan
suatu tanaman. Pada pembibitan MGE 1 terdapat sistem irigasi menggunakan
yang bersumber dari sebuah waduk berukuran 200 m x 20 m x 4 m dengan
kapasitas air 16000 m3. Dengan bantuan mesin pemompa air dengan tenaga 85
Kva akan mengalirkan air dari waduk ke Water pump dengan pipa berukuran
8’’ yang kemudian akan dilanjutkan ke pipa ukuran 4’’ untuk selanjutnya
dialirkan menggunakan pipa 3 /4 ‘’ yang menuju ke sprinkler, hal ini dilakukan
untuk memperkuat tekanan air sehingga semburan pada sprinkler menjadi
maksimal. Tinggil sprinkler pada PN yaitu 30 cm sedangkan pada MN
ketinggian sprinklernya 1,5 meter hal ini dimaksudkan dalam penyesuaian
pertumbuhan tinggi tanaman sehingga lebih efisien. Sedangkan pada pre-
nursery terdapat sprinkler yang berjarak 2:1 ( 2 bedengan 1 sprinkler) dengan
ketinggian 30 cm.
Lama penyiraman pada pre-nursery yaitu 20 menit/hari dengan
ketentuan pembagian waktunya : 10 menit dipagi hari dan 10 menit di sore
hari. Sedangkan pada Main-nursery dalam 1 hari dilakukan penyiraman
selama 40 menit dengan pembagian 30 menit dipagi hari dan 10 menit di sore

11
hari. Jika curah hujan < 6 mm/hari dilakukan penyiraman disore hari dan jika
curah hujan > 7 mm/hari.

2.4. Spesifikasi pembuatan bedengan


Bedengan adalah tempat tumbuhnya tanaman budidaya dengan cara
mengisi tanah pada babaybag kemudian memberikan perlakuan khusus
dengan menambahkan pupuk dasar berupa pupuk organik, pupuk kandang
atau kompos.
a. Spesifikasi bedengan
Bahan : pipa 2 inch

Panjang : 8 meter

Lebar : 1,2 meter

Kapasitas : 1200 babybag


Penghitungan populasi dalam suatu bedengan:
Panjang bedengan : 8 m = 800 cm
Lebar bedengan 1,2 m = 120 cm
Maka untuk mengetahui jumlah populasi dalam suatu bedengan yaitu
panjang bedengan : diameter babybag (untuk menentukan jumlah
babybag perbaris) dan lebar bedengan : diameter.

b. Spesifikasi naungan
Bahan dan alat naungan

Bahan dan alat Ukuran


Broti 2 inch x 3 inch x 2,4 meter,
Jumlah : 8 broti untuk satu bedengan
Paranet 100 x 3 m
Paku 2,5 inch
Jumlah : 18 paku untuk 2 bedengan

12
 Gambar bedengan

2.5. Spesifikasi babybag


a. Ukuran babybag
Panjang : 23 cm
Lebar : 15 cm
Diameter : 9 cm
1 Kg babybag = 155 lembar

b. Tanah
Tanah yang digunakan untuk pengisi babybag yaitu tanah top soil
dengan batas kedalaman yang dapat dieksploitasi yaitu max 30 cm
dari permukaan tanah dan tanah tersebut selama 3 bulan dimonitoring
untuk memastikan tidak terkontaminasi bahan herbisida yang
berbahan aktif glyphosat dan triklopir sehingga tidak meracuni bibit.
Pada pengisian tanah dilakukan 1 bulan sebelum kedatangan bibit
atau paling maksimal 2 minggu. Adapun beberapa data yang kami
dapatkan di pembibitan Manggala 1 Estate :
Jenis tanah : top soil mineral
Banyak tanah yang digunakan : 1,5 kg per babybag

13
1 bedengan = 3 m3 tanah yang harus digunakan
c. Langkah kerja pengisian babybag
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan : cangkul,
angkong, babybag, ayakan dan ember.
2. Cangkul tanah kemudian letakkan diayakan lalu digoyakan
3. Tanah hasil ayakan dimasukan keember ( 1 ember = 17,6 kg
berat bersih)
4. Campurkan tanah dengan pupuk RP (rockpospat)
5. Buka babybag dan masukan tanah yang sudah dicampurkan ke
dalam babybag hingga penuh
6. Susun babybag sesuai dengan kapasitas bedengan dan selesai

 Gambar babybag

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembibitan merupakan kegiatan menumbuhkan dan merawat kecambah
hingga menjadi bibit yang siap untuk ditransplanting ke lapangan. Pre nursery
merupakan tahap awal yang penting untuk terciptanya produksi kelapa sawit yang
mumpuni dan berkualitas. Tujuan dari pembibitan adalah untuk memastikan
secara seksama bahwa bibit yang ditanam di lapangan adalah bibit yang sesuai
dengan standar dan prosedur manajemen kebun. Oleh karena itu sebelum
melakukan pembukaan pre nursery haruslah memperhatikan media tanam dan alat
dan bahan yang diperlukan.

15

Anda mungkin juga menyukai