Anda di halaman 1dari 5

JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN

E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878


Volume 7, Nomor 1, Februari 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

Proses Cut and Fill Pada Lahan Berlereng Menggunakan Data Spasial Pada
Lembah Barbate
(Cut and Fill Process on Sloping Land Using Spatial Data In The Barbate Valley)

Ririn Erianda1, Teuku Alvisyahrin1, Muhammad Rusdi1*


1
Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
*Corresponding author: emrusdi@unsyiah.ac.id

Abstrak. Galian dan timbunan atau yang biasa disebut dengan cut and fill adalah pekerjaan yang sangat penting
untuk memperbaiki suatu lahan yang berlereng sehingga lahan tersebut bisa menjadi datar. Pada Lembah Barbate
memiliki kelerengan >30% untuk budidaya tanaman kurma yang mana apabila lahan yang berlereng tidak
dilakukan konservasi tanah maka pertumbuhan tanah tidak produktif, maka dari itu proses galian dan timbunan
sangat disarankan untuk lahan berlereng pada Lembah Barbate. Tujuan dari galian dan timbunan ini untuk
menghitung volume galian dan timbunan di Lembah Barbate dengan bantuan data-data spasial. Metode yang
dipakai pada penelitian ini yaitu metode composite volume. Metode ini memerlukan dua permukaan tanah yang
berbeda yaitu permukaan tanah asli (originial surface) dan permukaan tanah rencana (design surface). Hasil dari
perhitungan cut and fill diperoleh galian (cut) sebanyak 2.183.255 m³ dan hasil dari volume timbunan (fill)
sebanyak 340.877 m³.

Kata kunci : Galian dan Timbunan, Lereng, Data Spasial

Abstract. cut and fill or what is commonly referred to as cut and fill is a very important job to improve a sloping
land so that the land can be flat. The Barbate Valley has a slope of >30% for the cultivation of date palms, which
if the sloped land is not conserved, the soil growth is not productive, therefore the excavation and embankment
process is highly recommended for sloping land in the Barbate Valley. The purpose of this cut and fill is to calculate
the volume of cut and fill carried out in the Barbate Valley with the help of spatial data. The method used in this
research is the composite volume method. This method requires two different soil surfaces, namely the original
surface and the design surface. The results of the cut and fill calculations are obtained as much as 2,183,255 m³ of
excavation and the results of the fill volume as much as 340,877 m³.
Keywords: Cut and Fill, Slope, Spatial Data

PENDAHULUAN
Lembah Barbate merupakan salah satu daerah berlereng yang berada di Kabupaten Aceh
Besar. Tanah dikawasan ini merupakan tanah yang tandus dan kering, yang pada akhirnya
dimanfaatkan oleh masyarakat, dimana tanah yang gersang tersebut dibersihkan menggunakan
alat berat dan ditanami bibit kurma. Dalam proses tersebut tentunya masyarakat menemukan
permasalahan-permasalahan saat membudidayakan tanaman kurma. Permasalahan utama yang
dihadapi dalam membudidayakan tanaman kurma di Lembah Barbate yaitu lahan yang
berlereng yang mana akan berpotensi mengakibatkan terjadinya erosi yang cukup tinggi,
dengan demikian perlu dilakukannya proses cut and fill untuk memperbaiki lahan yang akan
ditanamani tanaman kurma sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman kurma.
Menurut Darius (2005) galian dan timbunan (cut and fill) secara umum adalah proses
kontruksi dimana material hasil pengerukan tanah digunakan untuk menimbun lokasi lain,
untuk mendapatkan suatu bentuk tanah yang di inginkan, seperti lahan yang rata atau datar.
Namun, dalam ilmu pertanian prinsip dasar cut and fill yaitu menggali atau memotong bagian
lereng yang lebih tinggi kemudian tanah hasil galian tersebut digunakan sebagai tanah timbunan
bagian bawah lereng (Purwaamijaya,2008). Maksud dari cut and fill ini adalah merubah
geometri lereng, baik sudut kemiringan lereng, ketinggian lereng dan merubah bentuk lereng
menjadi bertingkat (Ali dan Nasrudin 2017).
Pada penelitian ini dilakukannya proses cut and fill pada lahan yang berlereng di kawasan
Lembah Barbate yang mana dapat dilihat secara visual dengan model 3 dimensi (3D) serta dapat

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 712


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

mengetahui hasil dari perhitungan volume cut and fill pada lahan yang berlereng di Lembah
Barbate. Pengolahan data spasial serta analisis data spasial pada proses cut and fill di kelerengan
ini memanfaatkan software ArcGIS, QGIS dan Global Mapper.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada Lembah Barbate tepatnya di Jalan Lintas Blangbintang,
Kruengraya Meurandeh, Kecamatan Montasik, Kabupaten Aceh Besar. Adapun analisis dan
pengolahan data dilaksanakan di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala.

MATERI DAN METODE


Proses Cut and Fill di Kelerengan
Proses cut and fill dilakukan untuk mempermudah pekerjaan tanah yaitu dengan cara
pengolahan data pada lahan berlereng agar menjadi lahan yang datar, tidak hanya itu proses
dari cut and fill ini juga menghasilkan perhitungan volume tanah sehingga tanah yang di buang
dan tanah yang ditimbun itu sesuai dengan kaidah-kaidahnya agar tidak terjadi erosi bahkan
tanah longsor (Rosida,2013). Adapun dalam proses ini perlu diketahui kelerengan pada Lembah
Barbate mencakup 5 kelas yang berpedoman pada sistem klasifikasi Kementrian Pertanian
(2006). Sampel yang digunakan yaitu pada kelerengan >30% kelas ke-5 dengan kategori
bergunung.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Untuk mendapatkan hasil
perhitungan cut and fill menggunakan metode composite volume. Metode ini memerlukan dua
permukaan tanah yang berbeda yaitu permukaan tanah asli (originial surface) dan permukaan
tanah rencana (design surface).

Persiapan
Tahap persiapan data dimulai dengan mengumpulkan data primer maupun data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan survai lapang.
Data sekunder berupa data shape file (shp) batas administrasi Kabupaten Aceh Besar tahun
2020 yang diperoleh dari BIG tahun 2020, shp Lembah Barbate yang dihasilkan dari digitasi
secara manual, citra satelit resolusi tinggi (google satelit) Lembah Barbate tahun 2020, data
DEMNAS Aceh Besar tahun 2017 yang diperoleh dari BIG tahun 2017, buku, jurnal, skripsi,
dan informasi tambahan lainnya dari internet yang berkaitan dengan lokasi penelitian. Data
sekunder ini nantinya akan memudahkan dalam melakukan survai lapangan karena
memberikan gambaran situasi dan kondisi lokasi penelitian.

Pra Analisis
Pra analisis yang dilakukan yaitu pengolahan data citra untuk mengkoreksi peta untuk
melihat kesesuaian data antara data sebenarnya dengan data yang dikumpulkan. Pengolahan
citra dilakukan secara digitasi on screen. Prinsip pengenalan objek pada citra berdasarkan atas
pengenalan karakteristik atau atributnya pada citra. Interpretasi citra resolusi tinggi secara
visual dilakukan untuk mendapati kawasan kajian.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 713


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

Analisis Data
Analisis data spasial dimulai dengan melakukannya perencanaan menggunakan software
ArcGIS 10.8. Proses perencanaan tersebut mengolah data citra satelit Lembah Barbate data
DEM Lembah Barbate. Data citra satelit dibutuhkan dalam pembuatan model lereng dengan
cara digitasi sesuai dengan lereng pada kawasan kajian dalam bentuk polygon. Polygon tersebut
kemudian di konversi menjadi line (garis) dengan nama tool nya adalah feature to line sehingga
memudahkan pada saat di konversi menjadi point (titik) dengan tool point along geometry
menggunakan software QGIS, tujuan dari mengkonversi menjadi point untuk memudahkan
dalam melakukan interpolasi. Kemudian dilakukannya interpolasi dengan tool TIN Interpolasi
yang bertujuan untuk menghasilkan model lereng yang kita rancang sesuai model yang ada
pada lapangan saat ini sehingga dapat diketahui volume cut and fill nya. Untuk mempertajam
model lereng dalam proses ini melakukan hillshide, adapun untuk lebih jelasnya model lereng
ini dapat ditampilkan 3D menggunakan software Global Mapper.
Selanjutnya untuk mendapatkan hasil volume cut and fill kelerengan dalam analisis ini
menggunakan software Global Mapper yaitu dengan cara menghitung galian dan timbunan
setiap polygon per lerengnya yang berlandasi data DEM rencana atau model yang sudah di buat
menggunakan tool cut and fill. Setelah mendapatkan hasil volume cut and fill maka data-data
tersebut di analisis kembali dengan memanfaatkan software Microsoft Excel.

Survai Lapang
Survai lapang dilakukan untuk melihat keadaan di lapangan terutama lahan yang
berlereng untuk memudahkan dalam melakukan proses cut and fill dengan memanfaatkan citra
satelit resolusi tinggi guna mengetahui perhitungan volume tanah pada lahan yang berlereng.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kelerengan >30% dengan kategori yang bergunung di Lembah Barbate dilakukannya
proses cut and fill yang dimulai dengan pengolahan data spasial sesuai dengan keadaan
topografi dilapangan yaitu dengan cara melakukan digitasi on screen. Digitasi yang dilakukan
yaitu menggunakan data yang tersedia di lapangan dengan menggunakan contruction tool
polygon. Digitasi ini mengikuti alur alur terasan yang ada pada lokasi. Pemodelan lereng ini di
desain untuk memudahkan dalam perhitungan volume cut and fill serta secara mekanis dibuat
untuk memperpendek panjang lereng atau memperkecil kemiringan suatu lereng
(Sukartaatmadja, 2004). Secara visual untuk model keseluruhan lereng dapat dilihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Model Lereng Lembah Barbate Secara 3D

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 714


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

Hasil Cut and Fill Lereng >30%


Dalam menghitung volume cut and fill pada lereng memanfaatkan software Global
Mapper 18.0 yaitu dengan menggunakan data DEM rencana serta model lereng yang sudah di
lakukan. Hasil dari perhitungan galian (cut) pada lahan yang berlereng >30% yaitu sebanyak
2.183.255 m³ dan hasil dari volume timbunan (fill) sebanyak 340.877 m³. Untuk mengetahui
proses cut and fill dapat dilihat pada Gambar 2 dan untuk melihat keadaan lereng yang sudah
dilakukan cut and fill dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Proses Cut and Fill di Lahan Berlereng pada Lembah Barbate

Gambar 3. Hasil Cut and Fill Pada Lereng >30% (Bergunung)

KESIMPULAN
Pengolahan data spasial membantu dalam perhitungan volume cut and fill pada lahan
yang berlereng >30% dengan kategori lahan bergunung pada Lembah Barbate. Dari hasil
perhitungan volume cut and fill kelerengan diperoleh volume galian sebanyak 2.183.255 m³
dan hasil dari volume timbunan (fill) sebanyak 340.877 m³.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, R. K. dan Nasrudin, A., 2017. Analisis Peningkatan Faktor Keamanan Lereng Pada Areal
Bekas Tambang Pasir Dan Batu di Desa Ngablak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.
Promine Journal, June 2017, Vol. 5 (1), page.10-9.
Darius, Puas., 2005. Jalan Dalam Langkah Land Desktop Civil Design. Jakarta : Informatika.
Kementrian Pertanian., 2006. Peraturan Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan
Pegunungan Nomor : 47/Permentan/OT.140.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 715


JURNAL ILMIAH MAHASISWA PERTANIAN
E-ISSN: 2614-6053 P-ISSN: 2615-2878
Volume 7, Nomor 1, Februari 2022
www.jim.unsyiah.ac.id/JFP

Priyono., 2002. Konservasi Tanah dan Mekanisasi Pertanian. Dalam makalah Lereng: Bebas
Banjir.
Purwaamijaya, IM., 2008. Teknik Survey dan Pemetaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Rosida, S., 2013. Perbandingan Ketelitian Perhitungan Volume Galian Menggunakan Metode
Cross Section dan Aplikasi Lain (Studi Kasus: Bendungan Pandanduri Lotim. Jurnal
Geodesi UNDIP, Vol.2 (3), pp.1-9.
Sukartaatmadja., 2004. Konversi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 716

Anda mungkin juga menyukai