Anda di halaman 1dari 5

ANALISA PETA INFORMASI BIDANG TANAH MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PARTISIPATIF

(STUDI KASUS: MEJOYOLOSARI, JOMBANG)

Yanto Budisusanto1, Tiya Anita Prabawati2


1,2
Departemen Teknik Geomatika, FTSLK-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya, 60111, Indonesia
e-mail: 1yanto_b@geodesi.its.ac.id, 2tiyaanita16@gmail.com

Abstrak

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 dan Instruksi
Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dalam rangka
pemetaan bidang tanah, diperlukan adanya data subyek dan obyek bidang tanah sehingga sehingga terbangun Peta
Informasi Bidang Tanah PIBT. Proses identifikasi dan validasi bidang tanah dilakukan dengan menggunakan metode
pemetaan partisipatif. Metode Pemetaan Partisipatif yang digunakan adalah dengan melakukan Deliniasi batas bidang
tanah di atas Peta Kerja (Citra Satelit Resolusi Tinggi, Pleiades). Hasil Deliniasi dari pemetaan partisipatif selanjutnya
dilakukan validasi dilapangan yaitu dengan mengambil 46 sampel bidang tanah. Dalam penelitian ini dihasilkan peta
bidang tanah beserta informasi pertanahannya (Land Record), Informasi sebaran bidang tanah baik yang sudah
terdaftar maupun yang belum terdaftar Jumlah bidang tanah yang ada di Desa Mejoyolosari sebanyak 1204 bidang
dengan presentase jumlah tanah yang sudah terdaftar sebesar 34% sedangkan untuk bidang tanah yang belum
terdaftar sebesar 66%.Serta didapatkan hasil uji ketelitian luas hasil Deliniasi dengan pengukuran langsung dilapangan
sesuai Standarisasi yang ditetapkan oleh BPN. Deliniasi diatas Citra satelit resolusi tinggi Pleiades secara keseluruhan
dari sampel pengukuran bidang tanah yang memenuhi toleransi Ketelitian Luas (KL) sebanyak 19 bidang tanah, 11
bidang sawah dan 8 bidang pemukiman.

Kata kunci : PIBT, PTSL, Pemetaan Partisipatif

Abstract

Based on the regulation of the Minister agrarian and Space of the Republic Indonesia number 12 of 2017 and
presidential instruction Number 2 of 2018 for accelerating Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). In order to
mapping the land parcels, it is necessary to have the data of the subject and the object of the land so that the Land
Map information will be developed. The identification and validation parcels of land parcels are carried out using
participatory mapping method. The Participatory Mapping Method used is to delineate the boundary of the land
parcels on the Work Map (Pleiades, high-resolution satellite imagery) The delineation result from the participative
mapping is further validated in the field by taking 48 samples of the land parcels. In this research, the land map and
land information (Land Record) are available, information on the distribution of registered and unregistered land
parcels. Obtained the results of extensive accuracy of Delineation with direct measurements of the field according to
BPN Standarization. Delineation of Pleiades high-resolution satellite images land parcels sample that meets the wide
accuracy of 19 land parcels of soil, 11 fields of rice fields and 8 residential areas.

Keywords: Land Map Information, PTSL, Participatory Mapping

51
Geoid Vol. 14 No. 2, 2019 (51-55)

PENDAHULUAN Peta kerja yang digunakan dalam


penelitian ini adalah Citra Satelit Resolusi Tinggi
Tanah adalah suatu benda bernilai ekonomis (CSRT). Dalam penelitian ini akan dihasilkan peta
menurut pandangan bangsa Indonesia Tanah bidang tanah beserta informasi pertanahannya
pula yang sering memberi getaran di dalam (Land Record) dengan metode Pemetaan
kedamaian dan sering pula menimbulkan Partisipatif dan Digitasi pada Citra Satelit Resolusi
guncangan dalam masyarakat. Tanah juga yang Tinggi. Serta dievaluasi ketelitiannya mengenai luas
sering menimbulkan sendatan dalam bidang tanah, dan ukuran bidang tanah dari hasil
pelaksanaan pembangunan (Salindeho 1993). digitasi yang sesuai dengan standarisasi ketelitian
Belum adanya jaminan kepastian hukum atas yang dikeluarkan oleh BPN.
tanah seringkali memicu terjadinya sengketa dan
perseteruan atas lahan di berbagai wilayah di METODE
Indonesia.
Lambannya proses pembuatan sertifikat Lokasi Penelitian
tanah selama ini menjadi pokok perhatian Lokasi penelitian ini mengambil studi di Kabupaten
pemerintah. Untuk menanggulangi permasalahan Jombang kecamatan Gudo tepatnya di Desa
tersebut, pemerintah melalui Kementerian Mejoyolosari. Secara geografis Desa Mejoyolosari
ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas ini terletak di sebelah utara Kecamatan Gudo
Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah degan luas wilyah sebesar 208 ha.
Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL adalah proses Berikut merupakan Batas batas Desa
pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang Mejoyolosari adalah sebagai berikut.
dilakukan secara serentak dan meliputi semua Sebelah Utara: Desa Gempol legundi
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan Sebelah Timur: Desa Tanggungan, Desa Godong,
di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau Sebelah Barat: Desa Plumbangambang
nama lainnya yang setingkat dengan itu. Program Sebelah Selatan: Desa Krembangan
tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang
Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018
tentang Percepatan Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik
Indonesia.
Dalam rangka pemetaan bidang tanah,
diperlukan adanya data subyek dan obyek bidang
tanah dalam satu satuan wilayah administrasi
desa/kelurahan sehingga terbangun Peta
Informasi Bidang Tanah PIBT. Diharapkan dengan
dihasilkannya PIBT dapat digunakan dalam
Gambar 1. Peta Wilayah Desa Mejoyolosari
percepatan. Pengumpulan data fisik dalam
(Penulis, 2018)
pembuatan PIBT akan optimal hasilnya apabila
dalam pelaksanaan pengukuran dan pemetaan
Data yang digunakan dalam penelitian ini
bidang tanah dilaksanakan secara sistematis.
ada Data Primer dan Data Sekunder. Data Primer
Proses identifikasi dan validasi batas bidang
berupa Ukuran persil tanah dari pengukuran
tanah dilakukan secara kolaboratif dengan
langsung dilapangan dan Data Nominatif Desa
partisipasi aktif masyarakat dan pemerintah
Mejoyolosari, Jombang, Jawa Timur. Sedangkan
daerah, Metode Pemetaan Partisipatif yang
untuk data sekunder berupa Citra Satelit Pleiades
digunakan adalah dengan melakukan Deliniasi
2016, skala 1: 2500 yang telah terkoreksi geometrik
batas bidang tanah di atas Peta Kerja untuk
Dan Batas admininstratif desa Mejoyolosari
kemudian diolah di komputer (Draft Juknis PIBT
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini
2017).
adalah Pita Ukur, GPS RTK, GPS Geodetik.
52
ANALISA PETA INFORMASI BIDANG TANAH MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PARTISIPATIF (STUDI KASUS: MEJOYOLOSARI,
JOMBANG)

Pengolahan Data Mencocokan data bidang tanah Desa


1. Pemotongan Citra Mejoyolosari yang sudah terdaftar dan yang
Pemotongan citra dan penggabungan scene belum terdaftar dari web BPN.
citra satelit Pleiades sesuai wilayah penelitian. 6. Pengukuran Luas Bidang Tanah
2. Deliniasi Bidang Tanah Pengukuran Sampel bidang tanah untuk
Deliniasi dilakukan dengan Metode Pemetaan mendapatkan luas sebenarnya dilapangan
Partisipatif. Pemetaan partisipatif dilakukan menggunakan GPS RTK.
dengan perangkat desa dan dibantu sebagian 7. Analisa luas Bidang Tanah
penduduk Desa Mejoyolosari untuk Perhitungan selisih luas hasil digitasi dengan
didapatkan informasi mengenai tiap-tiap pengukuran langsung dilapangan
bidang tanah beserta batasnya. Penarikan 8. Hasil
batas dilakukan pada citra yang telah di print Peta Bidang Tanah beserta informasi
pada kertas A0 untuk bidang Sawah dan kertas pertanahannya (Land Record)
A2 untuk bidang pemukiman. Deliniasi pada
pemetaan partisipatif adalah deliniasi batas HASIL DAN PEMBAHASAN
bidang pemukiman, bidang sawah, batas
dusun , batas RT dan batas desa. Peta Informasi Bidang Tanah
3. Digitasi Pada penelitian ini dihasilkan Peta Informasi Bidang
Hasil Deliniasi dari Pemetaan Partipatif Tanah (PIBT) desa Mejoyolosari hasil dari
kemudian dilakukan proses digitasi pemetaan partispatif. Adapaun peta informasi
4. Entry Atribut bidang tanah ini dibuat dengan skala 1: 1.000 yang
Memasukan data-data pertanahan pada basis telah disesuaikan dengan standart Peta Bidang
data PIBT hasil Pemetaan Partisipatif. Tanah. Wilayah pada penelitian ini berada pada
5. Pencocokan Bidang Tanah zona 49S dengan referensi datum horizontalnya
adalah WGS 84. Gambar 2. Merupakan hasil PIBT.

Gambar 2. Peta Informasi Bidang Tanah

53
Geoid Vol. 14 No. 2, 2019 (51-55)

Berdasarkan hasil pemetaan partisipatif Dari hasil perhitungan selisih luas pada
yang melibatkan perangkat desa (Kepala Dusun tabel 1 dan tabel 2 tersebut dapat disimpulkan
Mejoyo, Cangringan, Losari dan Siwalan) dan bahwa pembuatan peta informasi bidang tanah
sebagian masyarakat desa Mejoyolosari maka dengan menggunakan citra satelit resolusi tinggi
didapatkan informasi status kepemilikana bidang dalam memenuhi ketelitian luas bidang
tanah baik pemukiman maupun sawah yang ada berdasarkan dokumen BPN untuk bidang sawah
di desa mejoyolosari. yang memenuhi toleransi 40.7% sedangkan untuk
Informasi yang disajikan pada peta bidang pemukiman yang memenuhi toleransi
informasi bidang tanah adalah Nama pemilik, 47%. Sedangkan untuk ketelitian luas menurut
Domisili, Alamat, Luas Bidang, Batas Bidang, Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan
Klasifikasi, Penggunaan, Bangunan, Perolehan Pertanahan Nasional Nomor 3 tahun 1997
Hak, dan Nomor Urut Bidang (NUB). Informasi tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta dasar
berikut dapat dilihat dari contoh tabel atribut pendaftaran seluruh sampel bidang sawah telah
pada gambar 3. memenuhi toleransi sedangkan untuk bidang
pemukiman sebesar 68.4%.
Gambar 4 merupakan peta persebaran
sampel bidang tanah yang dijadikan sebagai
acuan luas dalam pembuatan Peta Informasi
Bidang Tanah Desa Mejoyolosari Kecamatan
Gudo, Jombang. Ttal pengambilan sampel
sebanyak 46 bidang tanah.

Gambar 3. Contoh Atribut Bidang Tanah

Hasil Uji Ketelitian Luas Berdasarkan


Standarisasi yang telah Ditetapkan.
Hasil pengukuran dilapangan menggunakan GPS
RTK. Banyak sampel bidang yang diambil
sebanyak 46 sampel. Kemudian selisih luas
tersebut diuji dengan nilai toleransi ketelitian
luas = ± 0.5√L.

Tabel 1. Jumlah sampel yang memenuhi toleransi


TIDAK
KETELITIAN MASUK
SAMPEL BIDANG MASUK
LUAS (KL) TOLERANSI
TOLERANSI
Bidang Sawah 11 16
± 0.5√L Bidang
9 10
Pemukiman
TOTAL 20 26

Tabel 2. Toleransi Luas Berdasar PMNA/KBPN No.3


TIDAK TOLERANSI
SAMPEL MASUK
MASUK KETELITIAN
Gambar 4. Sampel pengukuran luas bidang tanah
BIDANG TOLERANSI
TOLERANSI LUAS
BIDANG
27 0 10%
SAWAH
BIDANG
13 6 10%
PEMUKIMAN
TOTAL 39 7
54
ANALISA PETA INFORMASI BIDANG TANAH MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PARTISIPATIF (STUDI KASUS: MEJOYOLOSARI,
JOMBANG)

Hasil Uji Ketelitian Jarak Planimetris DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan Standarisasi yang telah Ditetapkan
Sesuai Peraturan Menteri Agraria / Kepala Badan Anonim, 1997. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 dan 1997. Jakarta : Kememtrian Negara Agraria
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Anonim. 1997. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata
Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
Pendaftaran Tanah menyebutkan bahwa untuk
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997.
ketepatan planimetrik adalah batas toleransi Jakarta : Kementrian Negara Agraria
penggeseran setiap titik 0,3 mm pada peta. Jadi Badan Pertanahan Nasional. 2017. Peraturan Menteri
untuk skala peta adalah 1: 1.000 maka ketepatan Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan
jarak gambar maksimal 0,3 m, skala peta adalah Pertanahan Nasional Republik Indonesia
1: 2.500 ketepatan jarak gambar maksimum 0,75 Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Percepatan
m, dan skala peta 1: 5.000 ketetapan jarak Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
maksimal 1,5m. Jakarta.
Salindeho, John. 1987. Masalah Tanah Dalam
Tabel 3. Jumlah Sampel yang memenuhi toleransi Pembangunan. Jakarta : Sinar Grafika
perhitungan
Masuk Toleransi
Toleransi .
Bidang Sawah Bidang Pemukiman
Keteitian
Timur Utara Timur Utara Jarak
(X) (Y) (X) (Y)
4 5 4 4 0.3

Dari 30 sampel titik pojok bidang tanah.


Dapat disimpulkan sebanyak 8 titik pojok timur
(X) dan 9 titik pojok utara (Y) masuk toleransi.

KESIMPULAN

Dari total pengambilan sampel bidang tanah,


bidang sawah yang memenuhi toleransi 40.7%
dan untuk bidang pemukiman yang memenuhi
toleransi 47%. Sedangkan Ketelitian luas bidang
tanah berdasarkan PMNA/No.3/1997, dari total
sampel bidang sawah yang memenuhi toleransi
sebesar 100%, dan untuk bidang pemukiman
yang memenuhi toleransi sebesar 68,4% dari
total sampel bidang pemukiman. Dari 30 sampel
titik pojok bidang tanah, didapatkan sebanyak 8
posisi timur X dan 9 posisi utara Y diterima.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada


instansi Bandan Informasi Geospasial (BIG) yang
telah memberikan bantuan data citra satelit
resolusi tinggi, dan kepada masyarakat desa
Mejoyolosari yang telah ikut berpartisipasi dalam
kegiatan pemetaan partispatif pembuatan Peta
Informasi Bidang Tanah (PIBT).

55

Anda mungkin juga menyukai