Disusun oleh:
3. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
4. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan membuat
tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih lantai,
desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety Data
Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia
menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
5. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja yang
tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang terkadang
tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara keduanya.
6. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Dan juga terdapat risiko, ketika melakukan asuhan keperawatan pada pasien:
Saat Melakukan Asuhan Keperawatan
Risiko & hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan
Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat
Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik
Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa yang harus
diberikan kepada pasien
Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus diberikan kepada pasien
Risiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan
Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan
Perawat beresiko terhadap tindakan yang di lakukan tidak menggunakan standar
oprasional prosedur
Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan
Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Perawat tidak mampu mengumpulkan data-data pasien, dan pasien berisiko terlalu
lama dirumah sakit.
Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit pasien tertular berbagai macam penyakit
yang ada dalam ruangan maupun ruangan luar.
Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan
3. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
4. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan membuat
tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih lantai,
desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety Data
Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia
menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
5. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja yang
tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang terkadang
tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara keduanya.
6. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Dan juga terdapat risiko, ketika melakukan asuhan keperawatan pada pasien
Saat Melakukan Asuhan Keperawatan
Risiko & hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan
Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat
Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik
Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa yang harus
diberikan kepada pasien
Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus diberikan kepada pasien
Risiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan
Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan
Perawat beresiko terhadap tindakan yang di lakukan tidak menggunakan standar
oprasional prosedur
Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan
Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Perawat tidak mampu mengumpulkan data-data pasien, dan pasien berisiko terlalu
lama dirumah sakit.
Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit pasien tertular berbagai macam penyakit
yang ada dalam ruangan maupun ruangan luar.
Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan
2. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
3. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan membuat
tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih lantai,
desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety Data
Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia
menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
4. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja yang
tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang terkadang
tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara keduanya.
5. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Dan juga terdapat risiko, ketika melakukan asuhan keperawatan pada pasien:
Saat Melakukan Asuhan Keperawatan
Risiko & hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan
Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat
Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik
Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa yang harus
diberikan kepada pasien
Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus diberikan kepada pasien
Risiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan
Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan
Perawat beresiko terhadap tindakan yang di lakukan tidak menggunakan standar
oprasional prosedur
Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan
Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Perawat tidak mampu mengumpulkan data-data pasien, dan pasien berisiko terlalu
lama dirumah sakit.
Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit pasien tertular berbagai macam penyakit
yang ada dalam ruangan maupun ruangan luar.
Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan
3. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
4. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan membuat
tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih lantai,
desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety Data
Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan kimia
menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
5. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja yang
tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang terkadang
tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara keduanya.
6. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Perawat public, meskipun bukan bekerja langsung dengan orang sakit, melainkan
cenderung melakuka promosi kesehatan, akan tetapi tetap ada risiko penularan penyakit, karena
kita tidak tahu, dengan siapa kita berinteraksi, apalagi pada saat pandemic seperti ini, sangat
tidak disarankan untuk berkumpul dengan banyak orang, karena sangat berisiko tertular atau
menularkan virus, berikut contoh risiko penularan perawat public:
1 .Penyakit Menular
Tenaga perawat kemungkinan melakukan kontak yang berhubungan dengan
cairan darah berkuman, cairan tubuh, busa, cairan mulut, cairan urine, kotoran manusia,
muntahan dan lain-lain sehingga mendapat penularan. Media penularan yang sering
terjadi adalah sebagai berikut:
1 .Penyakit Menular
Tenaga perawat kemungkinan melakukan kontak yang berhubungan dengan
cairan darah berkuman, cairan tubuh, busa, cairan mulut, cairan urine, kotoran manusia,
muntahan dan lain-lain sehingga mendapat penularan. Media penularan yang sering
terjadi adalah sebagai berikut:
3. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan
membuat tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih
lantai, desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety
Data Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan
kimia menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
4. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat
sangat berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Perawat manager ini, memang intensitas bertemu pasien tidak terlalu banyak karena
memang tugasnya mengkoordinasi apakah semua pasien telak mendapatkan pelayanan dengan
optimal, jadi, tetap ada risiko penularan karena kontak dengan pasien tapi dengan intensitas yang
tidak terlalu tinggi, seperti:
1 .Penyakit Menular
Tenaga perawat kemungkinan melakukan kontak yang berhubungan dengan
cairan darah berkuman, cairan tubuh, busa, cairan mulut, cairan urine, kotoran manusia,
muntahan dan lain-lain sehingga mendapat penularan. Media penularan yang sering
terjadi adalah sebagai berikut:
2. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja
yang tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga
yang terkadang tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi
diantara keduanya.
8. Nurse Practitioner
Memberikan pelayanan kesehatan primer yang dasar. Mereka mendiagnosa dan
memberikan pengobatan pada penyakit yang umum dan kecelakaan. Nurse Practioner boleh
membuat resep obat yang diijinkan oleh pemerintah setempat (yang berbeda aturanya untuk
masing-masing negara bagian).
3. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
4. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan
membuat tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih
lantai, desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety
Data Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan
kimia menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
5. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja
yang tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang
terkadang tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara keduanya.
6. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
9. Clinical Nurse Specialists, Certified Registered Nurse Anesthetists dan Cerified Nurse
Midwives.
Tingkat ini yang tertinggi di lingkup kerja keperawatan. Para ahli/specialist klinik
keperawatan ini harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan mempunyai pengalaman
klinik yang lama dan luas.
Jika perawat tersebut, bekerka di rumah sakit jelas memiliki risiko penularan yang sama,
dengan perawat rumah sakit lainnya, seperti:
1 .Penyakit Menular
Tenaga perawat kemungkinan melakukan kontak yang berhubungan dengan
cairan darah berkuman, cairan tubuh, busa, cairan mulut, cairan urine, kotoran manusia,
muntahan dan lain-lain sehingga mendapat penularan. Media penularan yang sering
terjadi adalah sebagai berikut:
3. Gangguan tidur
Tenaga perawat perlu waktu sepanjang malam atau waktu yang tidak tentu untuk
menjaga pasien, sehingga mudah mengalami kondisi tidur pendek, tidur kurang lelap,
kesulitan tidur.
4. Kimia
Contohnya formaldehid, alcohol (Terlalu sering menggunakan disenfektan membuat
tangan kita sangat berisiko terjadi iritasi), ethiline okside, bahan pembersih lantai,
desinfectan, clorine.
Pada kasus terkait dengan bahan kimia, maka perlu dipelajari Material Safety
Data Sheets (MSDS) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, pengelompokan bahan
kimia menurut jenis bahan aktif yang terkandung, mengidentifikasi bahan pelarut yang
digunakan, dan bahan inert yang menyertai, termasuk efek toksiknya. Ketika ditemukan
dua atau lebih faktor risiko secara simultan, sangat mungkin berinteraksi dan menjadi
lebih berbahaya atau mungkin juga menjadi kurang berbahaya. Sumber bahaya yang ada
di RS harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan
tolok ukur kemungkinan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja.
5. Psikososial
Contohnya beban kerja, hubungan atasan dan bawahan, hubungan antar pekerja
yang tidak harmonis, dan hubungan antara perawat dengan pasien dan keluarga yang
terkadang tidak berjalan mulus, karena sering terjadi miskomunikasi diantara
keduanya.
6. Mekanikal
Contohnya terjepit mesin, tergulung, terpotong, tersayat, tertusuk (Perawat sangat
berisiko terkena tusukan jarum, ketika sedang melakukan tindakan).
Dan juga terdapat risiko, ketika melakukan asuhan keperawatan pada pasien:
Saat Melakukan Asuhan Keperawatan
Risiko & hazard dalam pengkajian asuhan keperawatan
Pelecehan verbal saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya
Kekerasan fisik pada perawat ketika melakukan pengkajian
Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang diajukan perawat
Resiko tertular penyakit dengan kontak fisik maupun udara saat pemeriksaan fisik
Perawat menjadi terlalu empati dengan keadaan pasien dan keluarganya
Risiko & hazard dalam perencanaan asuhan keperawatan
Perencanaan tindakan asuhan keperawatan tidak sesuai dengan apa yang harus diberikan
kepada pasien
Perawat tidak mengetahui rencana tindakan apa yang harus diberikan kepada pasien
Risiko & hazard dalam implementasi asuhan keperawatan
Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawatan
Perawat beresiko terhadap tindakan yang di lakukan tidak menggunakan standar
oprasional prosedur
Perawat gagal dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
Tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan rencana tindakan
Risiko & hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan
Perawat tidak mampu mengumpulkan data-data pasien, dan pasien berisiko terlalu lama
dirumah sakit.
Risiko pasien terlalu lama dirumah sakit pasien tertular berbagai macam penyakit yang
ada dalam ruangan maupun ruangan luar.
Tidak ada peningkatan pada hasil evaluasi asuhan keperawatan