Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN ANAK REMAJA

OLEH :
KHAERURRAZAK

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU


FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah masa yang terindah dalam hidup kita, begitulah orang-orang
mengartikannya. Remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa (Hurlock, 1999). Di masa ini lah terjadi proses pematangan mental, emosional,
dan fisik.
Fase kehidupan remaja diawali dengan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi yang
dipicu oleh peningkatan aktifitas hormon. Hormon-hormon yang mulai aktif pada usia remaja
tidak hanya memunculkan tanda-tanda kelamin primer seperti menstruasi dan mimpi basah,
melainkan juga tanda-tanda kelamin sekunder sepertiperubahan bentuk tubuh secara fisik dan
juga perubahan secara mental, sosial, budaya, lingkungan dan spiritual. Seperti tingginya rasa
ingin tahu di kalangan remaja, perubahan lingkungan pergaulan, perubahan kemampuan berpikir
dan berperilaku, rasa tertarik kepada lawan jenis, sampai perubahan gaya hidup. Perubahan-
perubahan inilah yang memungkinkan munculnya permasalahan di kalangan remaja. Seperti
kenakalan remaja, gaya hidup bebas yang bisa menjerumuskan remaja kepada kehidupan seks
bebas, atau bahkan banyak juga remaja yang terjerumus dan terjerat oleh narkoba dan juga HIV-
AIDS.
Tetapi, permasalahan di lingkungan remaja juga bisa menjadi pemicu permasalahan yang
muncul pada diri remaja itu sendiri. Seperti kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua,
tidak adanya keteladanan yang bisa dijadikan contoh yang baik bagi remaja, baik itu di rumah, di
sekolah dan juga di masyarakat, kurangnya ruang bagi remaja untuk mengaktualisasikan dirinya,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu makalah ini dibuat untuk membahas mengenai remaja dan
masalah-masalahnya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara mengatasi masalah-masalah pada masa remaja?
C. Tujuan
Untuk memberitahu pembaca mengenai apa saja masalah yang timbul pada masa remaja.
Untuk memberitahu pembaca bagaimana cara mengatasi masalah-masalah yang ada pada
remaja.

D. Manfaat
Kita dapat mengetahui apa saja masalah-masalah yang timbul saat seorang anak berada pada
usia remaja
Kita dapat mengetahui bagaimana cara menyelesaikan atau mengatasi masalah-masalah yang
dialami oleh anak remaja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Remaja

Remaja (Adolescense) berasal dari kata latin adolescere (bahasa Belanda, adolescentia
yang berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa (Hurlock, 1999).
Piaget (dalam Hurlock, 1999) mengatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa
di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Hurlock (1999) menyatakan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 1999) ciri-ciri masa remaja antara lain:
1. Masa remaja sebagai periode yang penting
Remaja mengalami perkembangan fisik dan mental yang cepat dan penting dimana
semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan pembentukan
sikap, nilai dan minat baru.
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi
sebelumnya. Tetapi peralihan merupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke
tahap perkembangan berikutnya, dengan demikian dapat diartikan bahwa apa yang telah
terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang
akan datang, serta mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru pada tahap
berikutnya.
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja sejajar dengan
tingkat perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi dengan pesat diikuti dengan
perubahan perilaku dan sikap yang juga berlangsung pesat. Perubahan fisik menurun,
maka perubahan sikap dan perilaku juga menurun.
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Setiap periode mempunyai masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah masa remaja
sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan. Ada dua alasan bagi kesulitan ini, yaitu :
 Sepanjang masa kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua
dan guru-guru, sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi
masalah.
 Remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri,
menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Pencarian identitas dimulai pada akhir masa kanak-kanak, penyesuaian diri dengan
standar kelompok lebih penting daripada bersikap individualistis.Penyesuaian diri dengan
kelompok pada remaja awal masih tetap penting bagi anak laki-laki dan perempuan,
namun lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dengan kata lain ingin
menjadi pribadi yang berbeda dengan oranglain.
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Anggapan stereotypebudaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang
tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak, menyebabkan
orang dewasa yang harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja mudatakut
bertanggung jawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja pada masa ini melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia
inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita. Semakin tidak
realistik cita-citanya ia semakin menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa
apabila orang lain mengecewakannya atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang
ditetapkannya sendiri.
8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekatnya usia kematangan, para remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan stereotip belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah
hampir dewasa, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan
status dewasa yaitu merokok, minum minuman keras, menggunakan obat-obatan dan
terlibat dalam perbuatan seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberi
citra yang mereka inginkan.
Sesuai dengan pembagian usia remaja menurut Monks (1999) maka terdapat tiga
tahap proses perkembangan yang dilalui remaja dalam proses menuju kedewasaan,
disertai dengankarakteristiknya, yaitu :
1. Remaja awal (12-15 tahun)
Pada tahap ini, remaja masih merasa heran terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada dirinya dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan-perubahan
tersebut. Mereka mulai mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada
lawan jenis dan mudah terangsang secara erotis. Kepekaan yang berlebihan ini
ditambah dengan berkurangnya pengendalian terhadap ego dan menyebabkan remaja
sulit mengerti dan dimengerti oleh orang dewasa.
2. Remaja madya (15-18 tahun)
Pada tahap ini, remaja sangat membutuhkan teman-teman. Ada kecendrungan
narsistik yaitu mencintai dirinya sendiri, dengan cara lebih menyukai teman-teman
yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Pada tahap ini remaja berada
dalam kondisi kebingungan karena masih ragu harus memilih yang mana, peka atau
peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis ataupesimis, dan sebagainya.
3. Remaja akhir (18-21 tahun)
Tahap ini adalah masa mendekati kedewasaan yang ditandai dengan pencapaian :
a. Minat yang semakin mantapterhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.
c. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi
d. Egosentrisme (terlalu memusatkanperhatian pada diri sendiri) diganti dengan
keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain.
e. Tumbuh dinding pemisah antara diri sendiri dengan masyarakat umum.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri masa remaja adalah
bahwa masa remaja adalahmerupakan periode yang penting, periode peralihan, periode
perubahan, usia yang bermasalah, mencari identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa
yang tidak realistik dan ambang masa kedewasaan.

B. Masalah-Masalah pada Remaja


Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati)
bisa berubah dengan sangat cepat. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini
seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di
rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu
merupakan gejala atau masalah psikologis.

Permasalahan yang mungkin timbul pada masa remaja diantaranya :


1. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan
fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan
fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self
picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga,
perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa
remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat
menjurus pada penyimpangan perilaku seksual.

2. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa.


Pada masa remaja awal ditandai dengan perkembangan kemampuan intelektual yang
pesat. Namun ketika si remaja tidak mendapatkan kesempatan pengembangan
kemampuan intelektual, terutama melalui pendidikan di sekolah, maka boleh jadi potensi
intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Begitu juga masa remaja, terutama remaja
awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun
dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana, menyebabkan si remaja
kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi
sekarang ini, penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk menunjang
kesuksesan hidup dan karier seseorang. Namun dengan adanya hambatan dalam
pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-banyak
berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan
kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek
perilaku dan kepribadian lainnya.

3. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan


keagamaan.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial), yang
ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan kelompok
sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat menimbulkan frustrasi dan
menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah diri. Namun sebaliknya apabila
remaja dapat diterima oleh rekan sebayanya dan bahkan menjadi idola tentunya ia akan
merasa bangga dan memiliki kehormatan dalam dirinya. Problema perilaku sosial remaja
tidak hanya terjadi dengan kelompok sebayanya, namun juga dapat terjadi dengan orang
tua dan dewasa lainnya, termasuk dengan guru di sekolah. Hal ini disebabkan pada masa
remaja, khususnya remaja awal akan ditandai adanya keinginan yang ambivalen, di satu
sisi adanya keinginan untuk melepaskan ketergantungan dan dapat menentukan
pilihannya sendiri, namun di sisi lain dia masih membutuhkan orang tua, terutama secara
ekonomis. Sejalan dengan pertumbuhan organ reproduksi, hubungan sosial yang
dikembangkan pada masa remaja ditandai pula dengan adanya keinginan untuk menjalin
hubungan khusus dengan lain jenis dan jika tidak terbimbing dapat menjurus tindakan
penyimpangan perilaku sosial dan perilaku seksual. Pada masa remaja juga ditandai
dengan adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada,
jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam dirinya
maupun dengan lingkungannya.

4. Permasalahan berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.


Masa remaja disebut juga masa untuk menemukan identitas diri (self identity).
Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku coba-
coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan identitas dirinya,
dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion, sehingga mungkin saja akan
terbentuk sistem kepribadian yang bukan menggambarkan keadaan diri yang
sebenarnya.Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali
pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun sosialnya. Dia
menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru dia menjadi orang yang
berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian seringkali terjadi akibat dari
ketidakstabilan emosinya.

C. Mengatasi Masalah-Masalah yang Terjadi pada Remaja


Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada pada remaja maka telebih dahulu remaja
harus mengenal dirinya sendiri. Dalam proses pengenalan diri sendiri itu, perlu didukung oleh
orang-orang yang ada di sekitarnya seperti keluarga, guru, dan sebagainya. Ada baiknya juga
bila para orang tua berusaha memahami mengenai psikologi sang anak. Hal tersebut akan
membantu orang tua untuk lebih memahami keinginan anak sehingga orang tua dapat
mengarahkan para remaja lebih baik.
Pemberian contoh yang baik juga memiliki pengaruh yang sangat besar. Pada dasarnya,
dalam mencari jati diri para remaja akan membutuhkan panutan dan akan mencari panutan.
Oleh karena itu ada baiknya para orang tua mecontohkan hal baik ketimbang hanya menyuruh
tetapi tidak memberikan contoh kepada anak remaja.
Remaja juga butuh kebebasan dalam memilih atau beraktifitas. Ada baiknya mereka
diberi kebebasan dalam melaksanakan atau melakukan apa yang mereka suka. Namun orang
tua harus tetap mengawasi dan memberi batasan-batasan agar anak remaja tidak terjerumus ke
perilaku yang salah. Jika bisa jadilah pendengar utama bagi sang anak, dimana sang anak
dapat menyampaikan keluh kesah yang ia rasakan kepada orang tua tanpa merasa takut akan
dimarahi.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja adalah masa dimana seseorang beranjak menuju dewasa. Di masa inilah kita
mulai mencari jati diri kita. Dalam proses pencarian jati diri ini, sering kali banyak masalah
muncul, seperti permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan motorik,
permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan kognitif dan bahasa, permasalahan yang
berkaitan dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan keagamaan, serta
permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan kepribadian, dan emosional.
Permasalahan-permasalahan ini tentu bisa diatasi untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. Untuk mengatasi masalah ini maka diperlukan juga peran keluarga, guru, serta
lingkungan lainnya untuk membantu remaja dalam menemukan jati dirinya

B. Saran
Sebaiknya para orang tua mulai mencoba untuk memahami dan mempelajari psikologi
pada anak mereka yang memasuki masa remaja. Hal ini karena pada dasarnya, semua yang
mereka lakukan terjadi untuk suatu alasan, dan alasan itu didorong oleh sifat and psikologi
mereka.
Daftar Pustaka

Sudrajat, Akhmat. 2008. Masalah – Masalah Pada Masa Remaja. Diambil dari : https://akhmad
sudrajat.wordpress.com/2008/01/31/masalah-pada-masa-remaja/ (1 Desember 2016)

amy_jj. 2011. MAKALAH PSIKOLOGI REMAJA DAN MASALAHNYA. Diambil dari :


http://amyshalmyjaejoong.blogspot.co.id/2011/07/makalah-psikologi-remaja-dan-masalahnya.
Html (1 Desember 2016)

Kusumawardani, Noer I.. 2015. Remaja dan Masalahnya. Diambil dari : http://www.
kompasiana.com/izza1973/remaja-dan-masalahnya_550e1b78a33311bc2dba7e2d (1 Desember
2016)

Nasution, Indri Kemala. 2007. STRES PADA REMAJA. Medan: Universitas Sumatera Utara
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN ANAK REMAJA

OLEH :
KHAERURRAZAK

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN BAGU


FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA


I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
a. Identitas Kepala Keluarga:

Nama : Tuan “S” Pendidikan : SMP


Umur : 53 tahun Pekerjaan : Petani
Agama : Islam Alamat : Tampatan
Suku : Sasak Nomor Telpon :
b. Komposisi Keluarga:
Hub.
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Klg
1 Kepala
Tn S L 53 Buruh tani SMP
keluarga

2 Yn S P 51 IRT Buruh tani MTS

Sdr S L 17 Anak Plajar SMA


3

4 Sdri M P 5 Anak Plajar TK

c. Genogram:
Membuat genogram dari 3 generasi keluarga

Keterangan :
: mati

:mati

:wanita

S
:klien
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: Keluarga Tn.S merupakan tipe keluarga Inti ( keluarga terdiri
dari ayah, ibu dan anak )
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut: Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada
masalah dengan type keluarga tersebut
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Sasak
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: semua penyakit disebabkan oleh
makhluk halus.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: semua penyakit datang dari
tuhan yang maha esa dan semua penyakit ada obatnya.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah: kepala keluarga
b) Penghasilan: 500.000-1000.000 / bulan
c) Upaya lain: beternak sapi
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : hewan ternak sapi .
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: makan.
f) Aktivitas Rekreasi Keluarga: jarang rekreasi

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua): Keluarga Tn. S
berada dalam  tahap perkembangan keluarga dengan  anak remaja.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya:
1. Mempertahankan kesehatan
Kendala : kekurangan ekonomi, usia, pekerjaan.
2. Membantu orang tua memasuki masa tua
Kendala: kesibukan dengan keluarga masing-masing.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini: maag, sakit kepala,reumatik.
b) Riwayat penyakit keturunan:tidak ada
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Imunisasi
Tindakan
Keadaan (BCG/Polio/ Masalah
No Nama Umur BB Yang telah
Kesehatan DPT/HB/ kesehatan
dilakukan
Campak
1 Tn S 53 67 kg Baik saat ini Maag, sakit Berobat ke
kepala, dukun, dokter
demam, perawat.
reumatik
2 Ny S 51 60kg Baik saat ini Demam, sakit Berobat ke
kepala, dukun,
reumatik dokter,
perawat
3 Tn S 17 45 kg Baik saat ini Demam, sakit Berobat ke
kepala, batuk dukun,
pilek dokter,
perawat
4 Nn M 5 18 kgBaik saat ini Demam, sakit Berobat ke
kepala, batuk dukun,
pilek dokter,
perawat

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Puskesmas, dokter dan perawat praktik mandiri, polindes desa.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah: 6x7 m
b) Type rumah: semi permanen
c) Kepemilikan: pribadi
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan: 3 kamar, 1: 2
e) Ventilasi/jendela: jarang di buka
f) Pemanfaatan ruangan: masih berantakan
g) Septic tank: tidak ada
h) Sumber air minum: pdam
i) Kamar mandi/WC: ada
j) Sampah: terlokalisir, limbah RT: di alirkan ke selokan
k) Kebersihan lingkungan: masih kumuh
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan: berkumpul saat ada acara, saat sakit., gotong royong.
b) Aturan/kesepakatan: tidak ada
c) Budaya: gotong royong saat ada acara pernikahan, hajatan, kematian, menunduk
saat lewat di depan orang duduk.

c. Mobilitas Geografis Keluarga: bekerja ke sawah


d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :aktif
e. System Pendudukung Keluarga : handphone untuk berkomunikasi dengan orang lain.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: berkumpul musyawarah.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: keputusan di tentukan oleh kepala keluarga dengan
musywarah.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga) : kepala rumah tangga, ibu
rumah tannga
d. Nilai dan Norma Keluarga : makan bersama , menghormati sesame pendapat,
menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif:berjalan dengan baik, saling mendukung, mejaga dan
mengayomisesama anggota keluaraga.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: rukun
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: baik dan harmonis
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan:
kepala keluarga
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: ngobrol, berkunjung kerumah
saudara yang lain.
e) Partisipasi dalam kegiatan social: aktif ikut dalam kegiatan
sepertigotong royong membersihkan lingkungan , menjaga keamaan lingkungan
(ronda).
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah
kesehatan keluarganya: penyakit yang di derita masih berkaitan dengan hal-hal
yang mistis sehingga langkah pertama pengobatan yag di lakukan adalah pergi ke
dukun.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan
yang tepat: masih kurang , anggota keluraga yang sakit biasanya di diamkan dulu
dirumah.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
tanggap dengan memberikan perhatian terhadapa anggota keluarga yang sakit
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
masih kurang di lihta dari penataan sampah dan juga lingkungan masih berantakan.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat : belum di manfaatkan dengan baik dan benar.
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: banyak
b) Akseptor: Ya …yang digunakan suntik Kb… lamanya 8 thn
c) Akseptor: alasannya:
d) Keterangan lain: tidak ada
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan: bekerjasetiap hari sebagai
buruh tandi dan pengerajin bamboo.
b) Pemanfaatan sumber di msyarakat: melakukan transaksi jual beli
pengerajin pada saudagar di masyarakat sekitar, memanfaatkan sumber daya alam
seperti bamboo untuk kerajinan

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek: kesehatan yang kadang muncul tiba-tiba, ekonomi yang
rendah.
b. Stressor jangka panjang: beban kerjaan deng usia yag sudah tua, hutang.
c. Respon keluarga terhadap stressor: diam dan lebih banyak merenung
d. Strategi koping: mendekatkan diri dengan yang maha kuasa, berbincang dengan
keluarga ,seperti anak ,berkumpul bersama keluarga besar.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Identitas
Nama : Sdr “S”
Umur : 17 tahun
L/P : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Plajar

b. Keluhan/Riwayat Penyakit saat ini: Maag dan sesak napas


c. Riwayat Penyakit Sebelumnya: maag, sesak napas
d. Tanda-tanda vital:TD : 120/90, suhu : 36 c, N: 80x/m
e. System Cardio Vascular: tidak terkaji
f. System Respirasi:tidak terkaji
g. System Gastrointestinal (GI Tract): mual muntah sesekali kambuh.dan susah bernapas
h. System Persyarafan : semua sensori dan motorik masih aktif
i. System Muskuloskeletal: semua alat gerak masih aktif
j. System Genitalia : tidak terkaji

VIII. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN KELUARGA


a. Ancaman masalah kesehatannya: maag yang sering kambuh.
b. Masalah kesehatan keluarga saat ini : Maag dan sesak napas

a. Format Pengkajian Tingkat Kemandirian Keluarga


Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Kemandiria 1 2 3 4 5 6 7
n
Tingkat I
Tingkat II √ √ √ √
Tingkat III
Tingkat IV

Cara Penilaian :
1. Keluarga dapat menerima Perawat
2. Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4. Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5. Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
6. Keluarga melakukan tindakan pencegahan kesehatan secara aktif
7. Keluarga melakukan tindakan promotif kesehatan secara aktif
Analisa Data

No Data Masalah keperawatan keluarga


1 DS : klien mengatakan sering Prikaku kesehatan yang cendrung menyimpang
begadang makan tidak teratur beresiko terhadap kesehatan remaja.
merokook, dan kurang merawat diri
DO : dirumah klien tanpak terlihat
ada ampas rokok klien tanpak pucat

Diagnosa Keperawatan
Prikaku kesehatan yang cendrung menyimpang beresiko terhadap kesehatan remaja.
Intervensi keperawatan

No.d Tujuan dan criteria hasil intervensi


x
1 Setelah di lakukan keperawatan 1. Lakukan edukasi pada remaja
komunitas di harapkan para remaja tentang menjaga kesehatan pada
mampu memiliki perilaku hidup usia remaja
sehat dengan criteria : 2. Kolaborasi dengan tokoh dan
1. Remaja menjadikan olahraga masyarakat serta peran keluarga
sebagai bagian aktivitasyang dalam mejaga dan mengontrol
sering di lakukan kegiatan dan perilaku remaja.
2. Mengatur pola hidup yang
baik, seperti makan teratur,
tidur teratur dan mengurangi
kebiasaan merokok juga
menjauhi berbagai macam
obat terlarang seperti
narkoba dan minum
minuman keras.
IMPLEMENTASI
No.d Hari tanggal, waktu implementasi
x
1 Selasa, 7-07-2020 1. melakukan edukasi pada keluarga
Waktu : 10:00-selesai dan remaja tentang menjaga
kesehatan pada usia remaja
2. meciptakan inovasi untuk
mengumpanyekan gerakan hidup
sehat

2 Rabu, 8-07-2020 1. Kolaborasi dengan tokoh dan


Waktu : 04:00-selesai masyarakat serta peran keluarga
dalam mejaga dan mengontrol
kegiatan dan perilaku remaja

EVALUASI
No.d Evaluasi
x
1 S: Kluarga Tn S mengatakan sedikit tidak mengerti tentang pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat
O: Kluarga Tn S terlihat mengerti tentang penjelasaan yang di berikan, klien
tampak mengangguk-angguk tentang penjelasaan perilaku hidup sehat.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan dengan mandiri

Anda mungkin juga menyukai