7.metode Pelaksanaan PDF
7.metode Pelaksanaan PDF
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahap awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Fasilitas Kantor Lapangan
Rencana base camp kontraktor pada pelaksanaan pekerjaan ini ditempatkan di lokasi yang terdiri atas:
- Base Camp Seluas 100 M²
- Kantor Seluas 12 M²
2. Peralatan Pekerjaan
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan ini akan dimobilisasi secara bertahap peralatan - peralatan yang di
perlukan sebagai berikut :
1 Dump Truck 2 Unit
2 Concrete MIxer 2 Unit
3 Generator 1 Unit
4 Snee Pipa 1 Unit
5 Mesin Las Pipa HDPE 1 Unit
6 Alat Tukang 1 Set
3. Perijinan Pekerjaan
Demi kelancaran pelaksanaan maka sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kontraktor akan segera
mengurus semua perijinan-perijinan yang di butuhkan antara lain :
- Perijinan jalan sementara untuk operasional keluar masuk kendaraan proyek
- Perijinan pendirian base camp dan kantor lapangan
- Perijinan - perijinan lain yang dibutuhkan
B. Pekerjaan Konstruksi/Pemasangan
7.1. Pekerjaan Galian Tanah
Sebelum dilaksanakan pekerjaan galian tanah terlebih dahulu harus memohon ijin kepada pemilik lahan apabila
Jalur galian tanah untuk pipa melewati halaman pekarangan rumah atau kebun/lahan produksi.
Jalur jaringan pipa yang sudah dipatok terlebih dahulu harus dibersihkan dari semak-semak dan benda-benda lain
yang dianggap mengganggu pekerjan ini.
Bentuk galian berupa panjang dan lebar serta kedalaman galian tanah disesuaikan dengan gambar rencana.
Material hasil galian ditumpuk disamping lubang galian sepanjang jalur pemasangan pipa dan nantinya akan
digunakan sebagai timbunan/urugan tanah kembali.
7.1.1. Peralatan Yang Digunakan
- Peralatan ukur (meter kain dan meter baja) untuk menentukan lebar galian dan panjang galian serta
elevasi dasar galian tanah.
- Jack hammer untuk menggali tanah berbatu / batu karang
- Alat bantu galian (sekop, linggis, picuel, ember, benang/tali profil dll)
7.1.2. Urutan Pelaksanaan
a. Pembersihan lokasi galian tanah dari pohon-pohon, akar-akar dan semak
b. Pengukuran dan pemasangan patok-patok untuk menentukan jalur galian dan lebar galian tanah
c. Penggalian tanah secara mekanik menggunakan jack hammer apabila terdapat tanah berbatu/batu karang
sedangkan galian tanah biasa dilakukan secara manual menggunakan alat bantu linggis, picuel, sekop dll
d. Tanah digali hingga mencapai kedalam yang ditentukan dalam gambar rencana.
e. Pengangkatan tanah dari lubang galian dan ditumpuk dipinggir lubang galian dengan menggunakan sekop
f. Material ditumpuk dan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu pekerjaan penyambungan pipa.
g. Untuk Galian dipinggir jalan utama penumpukan urugan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu
arus lalulintas yang menggunakan jalan tersebut.
i. Perbaikan-perbaikan galian apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.2. Pekerjaan Urugan Pasir Dipadatkan
Semua galian tanah pada jalur jaringan pipa yang siap untuk diurug terlebih dahulunya sudah mendapat
persetujuan dari direksi yang menyatakan bahwa pekerjaan galian sudah memenuhi syrat dan dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan berikutnya yaitu urugan pasir yang dipadatkan.
Persiapan pekerjaan urugan meliputi pengadaan bahan pasir urug, penempatan pasir urug sepanjang lubang galian
yang hendak dikerjakan serta penyediaan peralatan yang dibutuhkan untuk pemadatan dll.
Pasir urug yang didatangkan ke lokasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
7.2.1. Material Yang Digunakan
- Pasir urug
7.2.2. Peralatan Yang Digunakan
- Tongkat pemadat untuk pemadatan urugan.
- Alat bantu urugan (sekop, ember, alat perata/penggaruk , benang/tali profil dll)
7.2.3. Tata Cara Pelaksanaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian tanah sudah dinyatakan selesai dan memenuhi syarat
b. Dasar galian diurug dengan pasir sebelum pipa ditempatkan dengan tebal sesuai yang disyaratkan
dalam gambar rencana dan spesifikasi lalu dipadatkan dengan tongkat pemadat.
c. Langka selanjutnya menempatkan pipa yang sudah disambung diatas urugan pasir alas dengan posisi tepat
pada as galian supaya ada ruang untuk penempatan urugan pasir selanjutnya.
d. Mengurug kambali pasir pada semua areal galian dengan ketebalan urugan pasir di atas permukaan pipa
sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana dan kemudian dipadatkan dengan tongkat pemadat.
e. Perbaikan kembali apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.2.4. Metode Pelaksanaan
a. Dasar galian diberi lapisan urugan pasir dengan tebal sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana lalu
dipadatkan secara manual menggunakan tongkat pemadat sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.
b. Pipa yang telah disambung ditempatkan di atas urugan pasir yang telah dipadatkan dengan posisi tepat
ditengah urugan pasir supaya ada ruang untuk urugan pasir penutup pipa selanjutnya.
Muka Tanah
Pipa Terpasang
Pinggir Galian
Ǿ Pipa
Ǿ Pipa
c. Pasir urug kembali dituangkan kedalam lubang galian yang sudah terpasang pipa diatasnya lalu dipadatkan
dengan tongkat pemadat sampai mencampai kepadatan yang disyaratkan dam spesifikasi.
Muka Tanah
Pipa Terpasang
Pinggir Galian
Tebal urugan pasir
Ǿ Pipa
Urugan Pasir Dipadatkan
Tebal urugan pasir
Ǿ Pipa
b. Setelah lapisan urugan tanah pertama dinyatakan sudah padat kemudian dilanjutkan kembali dengan
urugan tanah lapisan kedua dengan ketebalan yang sama yaitu 15 cm, kemudian dilanjutkan lagi sampai
kepermukaan tanah asli, kemudian dipadatkan kembali dengan tongkat pemadat hingga padat.
Muka Tanah
c. Setelah selesai dilkukan pemadatan lokasi urugan sepanjang jalur pipa yang sudah terpasang di rapikan
dan dibersihkan dari kotoran hingga seperti kondisi semula.
d. Ujung pipa yang sudah dijepit diratakan dengan alat perata elektrik sampai kedua ujung pipa benar -
benar rata dan bersih dari sisa-sisa potongan bahan pipa.
e. Setelah ujung pipa diratakan dengan baik, alat pemanas dipasang diantara ujung - ujung pipa tersebut
lalu dipanaskan dengan plat pemanas sampai mencapai titik senyawa yang bagus.
f. Langkah selanjutnya alat pemanas diangkat dan ujung - ujung pipa disambung dengan rapat sampai
mendapatkan tekanan senyawa yang sesuai dengan kelihatan bentuk cincin dipertemuan sambungan pipa.
Urugan pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
alat bantu. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu
adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap
pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan
pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai.
Pekerjaan Lainnya
Tutup bak kontrol rangka besi siku 40.40.04 & Plat besi tebal 03 mm
Tangga kontrol
Pipa udara dari pip GIP Ø 50 mm
Pengadaan Pompa Submersible 2 HP (setara Franklin)
Pemasangan Sesuai dengan Spesifikasi dalam dokumen.
PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan kembali lokasi pekerjaan dari sisa-sisa potongan pipa,gundukan tanah bekas galian dan sisa pengecoran
Quality Assurance
Pelaksanaan pekerjaan harus merujuk pada standar keteknikan sesuai KEPMEN Pekerjaan Umum Nomor : 362/KPTS/M/2005 tentang
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi.
Penutup
Didalam pelaksanaan pekerjaan tentu mengalami hambatan terutama pengadaan bahan material lokal yang berhubungan dengan pihak
ketiga ( semen dan bahan lainnya ). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka kami pihak perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah
cukup banyak berupa ( delivery order / DO ) semen maupun bahan lainnya sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Kupang, dapat menerbitkan SPPJ untuk perusahaan kami yang secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan bahan tersebut. .
Mobilisasi/Demobilisasi
Pekerjaan ini dilakukan untuk mobilisasi pergi dan pulang semua peralatan dan tenaga kerja sebelum dan sesudah semua pekerjaan selesai
dikerjakan, dan waktu yang dipakai dalam jadwal mobilisasi dan demobilisasi adalah minggu pertama dan terakhir sesuai dengan
perhitungan time schedule kami.
Demikian metode ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai dengan keperluan dan dapat dirubah sewaktu melaksanakan pekerjaan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan tanpa mengabaikan spesifikasi teknik dan petunjuk dari direksi teknik.
YOGANRI U.MAUTUKA
Direktur