Anda di halaman 1dari 11

Metoda Pelaksanaan

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada tahap awal pelaksanaan perlu dipersiapkan sarana dan prasarana sebagai berikut :
1. Fasilitas Kantor Lapangan
Rencana base camp kontraktor pada pelaksanaan pekerjaan ini ditempatkan di lokasi yang terdiri atas:
- Base Camp Seluas 100 M²
- Kantor Seluas 12 M²
2. Peralatan Pekerjaan
Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan ini akan dimobilisasi secara bertahap peralatan - peralatan yang di
perlukan sebagai berikut :
1 Dump Truck 2 Unit
2 Concrete MIxer 2 Unit
3 Generator 1 Unit
4 Snee Pipa 1 Unit
5 Mesin Las Pipa HDPE 1 Unit
6 Alat Tukang 1 Set

3. Perijinan Pekerjaan
Demi kelancaran pelaksanaan maka sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kontraktor akan segera
mengurus semua perijinan-perijinan yang di butuhkan antara lain :
- Perijinan jalan sementara untuk operasional keluar masuk kendaraan proyek
- Perijinan pendirian base camp dan kantor lapangan
- Perijinan - perijinan lain yang dibutuhkan

4. Pengukuran, Penggambaran Dan Perhitungan Mutual Chek (MC) 0 %


Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran bersama
dengan pihak direksi, pihak konsultan dan pihak kontraktor untuk menentukan mutual chek awal (MC 0 %) yang
sesuai dengan petunjuk direksi dan berdasarkan desain awal.

Pelaksanaan pengukuran dilaksanakan secara seksama yang meliputi :


- Pengambilan semua data lapangan yang lengkap.
- Penentuan lokasi dan elevasi jalur pemasangan pipa dan lokasi bangunan pelengkap jaringan.
- Penentuan titik sambungan rumah yang mau dikerjakan

Out Put yang dihasilkan dari pengukuran antara lain :


- Gambar sesuai dengan existing, elevasi dan koordinatnya
- Perhitungan volume sebagai dasar awal pelaksanaan pekerjaan
- Perhitungan mutual chek (MC 0 %)
Data dari hasil out put diserahkan kepada direksi untuk persetujuan lebih lanjut
B. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pekerjaan Mobilisasi Dan Demobiliasi
Pekerjaan ini merupakan kegiatan persiapan dalam menghadapi kegiatan pokok yang meliputi mobilisasi personil inti,
fasilitas kantor, fasilitas pengendali mutu dan peralatan administrasi proyek.
Kegiatan mobilisasi ini dilaksanakan pada tahap awal pelaksanan pekerjaan dan pada tahap akhir pelaksanaan
pekerjaan dilakukan demobilisasi terhadap semua peralatan dan fasilitas.

2. Pekerjaan Pembersihan Dan Penataan Lahan


Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman, pepohonan, dan benda-benda lain
yang dianggap mengganggu aktivitas pelaksanaan pekerjaan nanti.
Apabila perlu di sekeliling bangunan harus di bersihkan termasuk pepohonan di luar batas -batas ini yang diperkirakan
dapat mengganggu atau menghalangi serta mengancam kerusakan bangunan yang akan di bangun.
Setelah selesai diadakan pembersihan lapangan kemudian dilanjutkan dengan penataan lahan guna menempatkan
bangunan sesuai dengan tata letak (lay out) untuk sarana dan prasarana fasilitas pendukung yang akan di kerjakan.

3. Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Proyek


Papan nama proyek dipasang dilokasi proyek pada tempat yang telah ditentukan setelah menerima Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) dari Pengguna Barang/Jasa.
Ukuran papan nama proyek disesuaikan dengan ketentuan dalam dokumen dan dibuat dari papan atau tripleks 9 mm
dengan diberi cat dasar berwarna putih dan tulisan berwarna hitam.
Pembuatan papan nama proyek berfungsi sebagai informasi kegiatan pekerjaan dan pengawasan dari masyarakat

4. Pekerjaan Pembuatan Direksi Keet


Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dilapangan kami akan membangun sebuah direksi keet dengan konstruksi
dinding dari papan atau tripleks serta diberi pintu dan jendela secukupnya dengan luasan 12 M² dan didalamnya
terdapat meja tulis, kursi, lemari/filling cabinet, computer dan juga kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan.

5. Pekerjaan Pembuatan Bangsal Pemborong Dan Gudang


Bangsal pemborong dan gudang barang dibuat untuk menampung bahan dan peralatan yang akan digunakan di
lapangan dan dibuat sesuai dengan kebutuhan.

6. Dokumentasi Dan Administrasi


Setiap akhir pekan kami akan menyampaikan laporan mingguan kepada direksi tentang kemajuan pekerjaan dalam
minggu yang bersangkutan, meliputi persiapan bahan ditempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan
pekerjaan, jumlah/macam bahan-bahan yang masuk serta keluar, kejadian-kejadian penting lainnya yang terjadi
dalam proyek yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Disamping laporan mingguan kami juga membuat laporan harian yang mencantumkan keadaan cuaca, bahan yang
masuk, jumlah pekerja/pegawai karyawan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari direksi atau wakilnya dan
hal-hal lain yang dianggap perlu.
Dalam setiap akhir bulan kami akan melaporkan kemajuan pekerjaan secara terperinci dan besaran prosentase
pekerjaan terhadap keseluruhan/bagian serta dokumentasi berupa foto berwarna sebesar postcard yang menunjukkan
pekerjaan beserta peralatan yang dipakai, foto tentang kejadian-kejadian penting.
Semua foto ditempel dalam album dengan keterangan pada tanggal pengambilan. Dan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan kami akan membuat gambar dari hasil pelaksanaan dilapangan berupa as build drawing.

7. Pekerjaan Pembangunan Jaringan Pipa Pipa HDPE & GIP


Pada pekerjaan pembangunan jaringan pipa HDPE,& GIP ada beberapa tahapan pekerjaan yang harus dilewati sesuai dengan
spesifikasi dan gambar teknis pekerjaan seperti :
A. Pekerjaan Pengadaan
Pekerjaan pengadaan pipa dan accesorie sesuai dengan yang diperlukan dan telah ditentukan dalam spesifikasi teknis
adalah paling menentukan di dalam pencapaian waktu yang telah ditetapkan, sehingga diperlukan penjadwalan sejak
pemesanan hingga bahan sampai di lokasi pekerjaan dengan rencana waktu yang diperlukan sejak surat perintah mulai
kerja (SPMK) diterima yang digambarkan secara sistematis sebagai berikut :

Order, proses Produksi Pengangkutan ke Pelabuhan Bongkar / Muat Barang


dan Pemeriksaan di dari pelabuhan Asal
Pabrik Asal

Pengangkutan dari pelabuhan


ke Lokasi Penyimpanan Bongkar di Pelabuhan Tujuan Pengapalan
sementara

B. Pekerjaan Konstruksi/Pemasangan
7.1. Pekerjaan Galian Tanah
Sebelum dilaksanakan pekerjaan galian tanah terlebih dahulu harus memohon ijin kepada pemilik lahan apabila
Jalur galian tanah untuk pipa melewati halaman pekarangan rumah atau kebun/lahan produksi.
Jalur jaringan pipa yang sudah dipatok terlebih dahulu harus dibersihkan dari semak-semak dan benda-benda lain
yang dianggap mengganggu pekerjan ini.
Bentuk galian berupa panjang dan lebar serta kedalaman galian tanah disesuaikan dengan gambar rencana.
Material hasil galian ditumpuk disamping lubang galian sepanjang jalur pemasangan pipa dan nantinya akan
digunakan sebagai timbunan/urugan tanah kembali.
7.1.1. Peralatan Yang Digunakan
- Peralatan ukur (meter kain dan meter baja) untuk menentukan lebar galian dan panjang galian serta
elevasi dasar galian tanah.
- Jack hammer untuk menggali tanah berbatu / batu karang
- Alat bantu galian (sekop, linggis, picuel, ember, benang/tali profil dll)
7.1.2. Urutan Pelaksanaan
a. Pembersihan lokasi galian tanah dari pohon-pohon, akar-akar dan semak
b. Pengukuran dan pemasangan patok-patok untuk menentukan jalur galian dan lebar galian tanah
c. Penggalian tanah secara mekanik menggunakan jack hammer apabila terdapat tanah berbatu/batu karang
sedangkan galian tanah biasa dilakukan secara manual menggunakan alat bantu linggis, picuel, sekop dll
d. Tanah digali hingga mencapai kedalam yang ditentukan dalam gambar rencana.
e. Pengangkatan tanah dari lubang galian dan ditumpuk dipinggir lubang galian dengan menggunakan sekop
f. Material ditumpuk dan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu pekerjaan penyambungan pipa.
g. Untuk Galian dipinggir jalan utama penumpukan urugan diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu
arus lalulintas yang menggunakan jalan tersebut.
i. Perbaikan-perbaikan galian apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.2. Pekerjaan Urugan Pasir Dipadatkan
Semua galian tanah pada jalur jaringan pipa yang siap untuk diurug terlebih dahulunya sudah mendapat
persetujuan dari direksi yang menyatakan bahwa pekerjaan galian sudah memenuhi syrat dan dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan berikutnya yaitu urugan pasir yang dipadatkan.
Persiapan pekerjaan urugan meliputi pengadaan bahan pasir urug, penempatan pasir urug sepanjang lubang galian
yang hendak dikerjakan serta penyediaan peralatan yang dibutuhkan untuk pemadatan dll.
Pasir urug yang didatangkan ke lokasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
7.2.1. Material Yang Digunakan
- Pasir urug
7.2.2. Peralatan Yang Digunakan
- Tongkat pemadat untuk pemadatan urugan.
- Alat bantu urugan (sekop, ember, alat perata/penggaruk , benang/tali profil dll)
7.2.3. Tata Cara Pelaksanaan
a. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah galian tanah sudah dinyatakan selesai dan memenuhi syarat
b. Dasar galian diurug dengan pasir sebelum pipa ditempatkan dengan tebal sesuai yang disyaratkan
dalam gambar rencana dan spesifikasi lalu dipadatkan dengan tongkat pemadat.
c. Langka selanjutnya menempatkan pipa yang sudah disambung diatas urugan pasir alas dengan posisi tepat
pada as galian supaya ada ruang untuk penempatan urugan pasir selanjutnya.
d. Mengurug kambali pasir pada semua areal galian dengan ketebalan urugan pasir di atas permukaan pipa
sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana dan kemudian dipadatkan dengan tongkat pemadat.
e. Perbaikan kembali apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.2.4. Metode Pelaksanaan
a. Dasar galian diberi lapisan urugan pasir dengan tebal sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana lalu
dipadatkan secara manual menggunakan tongkat pemadat sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.
b. Pipa yang telah disambung ditempatkan di atas urugan pasir yang telah dipadatkan dengan posisi tepat
ditengah urugan pasir supaya ada ruang untuk urugan pasir penutup pipa selanjutnya.
Muka Tanah

Pipa Terpasang
Pinggir Galian

Ǿ Pipa

Tebal urugan pasir

Ǿ Pipa
c. Pasir urug kembali dituangkan kedalam lubang galian yang sudah terpasang pipa diatasnya lalu dipadatkan
dengan tongkat pemadat sampai mencampai kepadatan yang disyaratkan dam spesifikasi.
Muka Tanah

Pipa Terpasang
Pinggir Galian
Tebal urugan pasir

Ǿ Pipa
Urugan Pasir Dipadatkan
Tebal urugan pasir

Ǿ Pipa

7.3. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Dipadatkan


Sebelum pekerjaan ini dimulai harus dipersiapkan terdahulu bahan, peralatan dan metode kerja yang diterapkan.
Material urugan tanah hasil galian akan dibersihkan dari batu-batu kasar sebelum diurug kembali kedalam lubang.
Pekerjaan urugan dilaksanakan lapis demi lapis secarah horisontal dengan tebal setiap lapisan diambil 15 cm
Setiap lapisan pemadatan dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat manual (tongkat pemadat) sampai padat.
7.3.1. Material Yang Digunakan
- Material urugan tanah
7.3.2. Peralatan Yang Digunakan
- Gerobak dorong arco untuk mengambil dan menebar material urugan tanah ke dalam lubang galian.
- Tongkat Pemadat untuk pemadatan urugan tanah.
- Alat bantu urugan (sekop, pacul, plat perata/penggaruk, benang/tali profil dll)
7.3.3. Urutan Pelaksanaan
a. Lubang galian pipa dipastikan sudah selesai diurug dengan pasir dan siap untuk dilakukan pengurugan tanah
b. Pengambilan material urugan tanah menggunakan sekop dan gerobak dorong arco
b. Penyebaran dan perataan material urugan dengan menggunakan sekop, pelat perata, dan gerobak dorong
c. Pemadatan urugan dilakukan dengan cara manual menggunakan alat tongkat pemadat.
d. Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis disepanjang lubang galian tanah dengan tebal tiap lapis 15 cm
f. Perbaikan-perbaikan urugan apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.3.4. Metode Pelaksanaan
a. Material tanah urug dimasukkan kedalm lubang galian diatas lapisan urugan pasir yang sudah dipadatkan,
kemudian dipadatkan dengan tongkat pemadat setebal 15 cm.
Muka Tanah

Urugan tanah lapisan pertama


Tebal urugan pasir Pinggir Galian

Ǿ Pipa Pipa Terpasang


Urugan Pasir Dipadatkan
Tebal urugan pasir

b. Setelah lapisan urugan tanah pertama dinyatakan sudah padat kemudian dilanjutkan kembali dengan
urugan tanah lapisan kedua dengan ketebalan yang sama yaitu 15 cm, kemudian dilanjutkan lagi sampai
kepermukaan tanah asli, kemudian dipadatkan kembali dengan tongkat pemadat hingga padat.

Muka Tanah

Tebal urugan tanah


Urugan tanah lapisan pertama
Tebal urugan pasir Pinggir Galian
Ǿ Pipa
Pipa Terpasang
Urugan Pasir Dipadatkan
Tebal urugan pasir

c. Setelah selesai dilkukan pemadatan lokasi urugan sepanjang jalur pipa yang sudah terpasang di rapikan
dan dibersihkan dari kotoran hingga seperti kondisi semula.

7.4. Pekerjaan Penyambungan Pipa HDPE & GIP


Dalam pelaksanaan pekerjaan penyambungan pipa terlebih dahulunya harus dipersiapkan bahan, peralatan dan
perlengkapan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Dokumen gambar rencana dan persyaratan konstruksi yang dikelurkan oleh pabrik pembuat pipa harus menjadi
dasar pelaksnaan pekerjaan ini sehingga proses pelaksanaan nanti dapat mencapai hasil sesuai dengan yang
disyaratkan.
Sebelum pekerjaan penyambungan dimulai terlebih dahulu semua material pipa dan accesoriesnya harus
diperiksa terlebih dahulu dari kerusakan dan dipastikan dalam keadaan baik dan siap untuk dikerjakan.
7.4.1. Material Yang Digunakan
- Pipa Polyethylene (HDPE) & Pipa Galvanized Iron Pipe (GIP)
- Accesories pipa dll
7.4.2. Peralatan Yang Digunakan
- Mesin Butt Welding
- Genset
- Cuter pipa
- Mesin las
- Alat bantu (gergaji, kunci pipa, tali tambang, balok kayu, sekop, pacul, linggis dll)
7.4.3. Urutan Pelaksanaan
a. Pipa yang diangkut dari gudang sementara diecerkan sepanjang jalur jaringan pipa yang sudah digali
b. Pada bagian atas lubang galian pipa dipasang balok - balok penyangga sebagai alas pipa supaya untuk
memudahkan speling pipa yang akan disambung.
c. Pipa disambung dengan peralatan bantu dengan memperhatikan posisi sambung membentuk garis alur
yang rata sehingga mendapatkan sambungan yang bagus dan kuat.
d. Pemasangan accesories atau fitting pipa dan perlengkapan jaringan pipa dikondisikan sesuai dengan
medan yang ada dan ditempatkan pada titik yang telah disetujui oleh direksi.
e. Setelah pipa tersambung langkah selanjutnya menurunkan pipa tersebut kedalam lubang galian yang
sudah diurug pasir dan dipadatkan terlebih dahulu.
f. Penurunan pipa kedalam lubang galian dengan menggunakan alat bantu.
g. Pada waktu pekerjaan penyambungan pipa terhenti, maka semua lubang dan ujung pipa ditutup rapat
guna menghindari di masuki binatang atau benda - benda asing.
f. Perbaikan-perbaikan urugan apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan
7.4.4. Metode Pelaksanaan penyambungan pipa polyethylene (HDPE) & Pipa Galvanized Iron Pipe (GIP)
a. Sebelum diadakan penyambungan bahan - bahan pipa bersih dari segala kotoran.
b. Ujung - ujung pipa yang akan disambung di dipasang pada alat sambung butt fusion.
c. Setelah ujung pipa terpasang pada alat butt fusion kencangkan alat penjepitnya sampai ujung pipa berada
dalam satu sumbu garis lurus..

d. Ujung pipa yang sudah dijepit diratakan dengan alat perata elektrik sampai kedua ujung pipa benar -
benar rata dan bersih dari sisa-sisa potongan bahan pipa.
e. Setelah ujung pipa diratakan dengan baik, alat pemanas dipasang diantara ujung - ujung pipa tersebut
lalu dipanaskan dengan plat pemanas sampai mencapai titik senyawa yang bagus.

f. Langkah selanjutnya alat pemanas diangkat dan ujung - ujung pipa disambung dengan rapat sampai
mendapatkan tekanan senyawa yang sesuai dengan kelihatan bentuk cincin dipertemuan sambungan pipa.

7.5. Pekerjaan Uji Coba / Pengetesan Pengaliran


- Setelah dipastikan keseluruhan pemasangan jaringan pipa, accesories dan bangunan pelengkap dinyatakan telah
selesai maka dilakukan pekerjaan uji coba/pengetesan pengaliran air.
- Uji coba/pengetesan pengaliran dilakukan terhadap seluruh sistem jaringan pipa beserta accesoriesnya secara
terpadu dan menyeluruh (Jaringan Pipa HDPE, Bangunan Pelengkap Jaringan dll).
- Uji coba /pengetesan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diserah terimakan apabila semua sistem jaringan
pipa dan bangunan pelengkap jaringannya sudah berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kebocoran.

7.6. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jaringan


Pekerjaan bangunan pelengkap jaringan meliputi :
- Pemasangan Thrust Block Beton
- Pemasangan Air Valve
- Perbaikan kembali rabat beton tumbuk K. 175
- Croosing jalan lapen & Hotmix
- Pembuatan support pipa
7.6.1. Material Yang Digunakan
- Accesories tapping pipa
- Perlengkapan pipa
- Pasir beton
- Batu pecah
- Semen
- Aspal
- Pipa slubung
- Air
- Kayu dan papan untuk bekisting
- Paku
7.6.2. Peralatan Yang Digunakan
- Mesin Butt Welding
- Genset
- Cuter pipa
- Kaki tiga
- Trackle
- Mesin las
- Alat Pemadat
- Alat bantu Penyambungan pipa (gergaji, kunci pipa, tali tambang, balok kayu, sekop, pacul, linggis dll)
- Alat bantu pasangan batu (sekop, linggis, pacul, cetok, ember, benang/tali profil dll)
7.6.3. Tata Cara Pelaksanaan
a. Semua konstruksi bangunan pelengkap jaringan dikerjakan berdasarkan gambar rencana dan spesifikasi.
b. Dasar dari konstruksi bangunan pelengkap jaringan terlebih dahulu harus dipersiapkan.
c. Seteleh pengadaan accessories selesai, maka dilakukan pekerjaan tapping pada titik- titik yang telah
ditentukan bersamaan dengan pemasangan jaringan pipa.
d. Thurst block tiang penyangga yang terbuat dari cor beton yang berfunsi untuk mengikat pemasangan pipa yang tidak
tertanam didalam tanah.
e.Pengecoran thrust block terdiri dari campuran semen,pasir dan kerikil yang perbandingan campuran ditentukan
dalam kontrak kerja.
d. Untuk pekerjaan yang konstruksinya dari beton maka pencampuran material pasir, batu pecah dan semen
dicampur secara manual, lalu campuran beton dituangkan dalam kotak bekisting yang sudah terpasang.
e. Setelah selesai dicoor konstruksi tersebut dibongkar setelah mencapai masa pengerasan dan dilanjutkan
dengan pekerjaan finishing.
f. Untuk pekerjaan yang konstruksinya terbuat dari pipa maka pabrikasinya sudah dikerjakan terlebih dahulu
di luar site dan tinggal dilaksanakan pekerjaan erection dan pemasangannya di lapangan.
g. Untuk konstruksi pemasangan pipa yang melewati /croosing rabat beton maka dilakukan perbaikan kembali
dengan campuran beton rabat K.125
h. Untuk croosing jalan lapen, setelah pipa terpasang maka dilakukan pekerjaan lappen kembali pada lubang
bekas galian croosing pipa.
i. Dipastikan bahwa konstruksi yang telah terpasang sudah memenuhi syarat dalam gambar rencana.
j. Perbaikan kembali apabila dalam pemeriksaan akhir terdapat kekurangan/kesalahan

7.6.4. Tata Cara Pelaksanaan


- Air Valve Accesories yang berfungsi mengeluarkan udara yang ada didalam pipa disaat pipa terisi air.
- Pemasangan Air Valve harus dengan berdasarkan gambar kerja.
- Pemakaian Karet pada Air Valve jangan sampai robek.
- Pemasangan Baut harus Kencang karena akan menyebapkan terjadi keluarnya air pada Air Valve
Kontrol Kualitas
Tujuan dari kontrol kualitas adalah agar kualitas struktur yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan. Pengontrolan terhadap kualitas sangat penting untuk menjamin kekuatan struktur yang
telah direncanakan. Pengontrolan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kontrol kualitas bahan


2. Kontrol kualitas pekerjaan
3. Kontrol kualitas peralatan
4. Kontrol kualitas tenaga kerja
5. Kontrol waktu
PEKERJAAN BANGUNAN PERPIPAAN
1.PEKERJAAN RESERVOAR (MENARA AIR KAPASITAS 30 M3) DAN PEKERJAAN PEMBUATAN BAK KONTROL
Galian Tanah (Manual)
- Pekerjaan galian tanah biasa dikerjakan dengan tenaga manusia dengan menggunakan peralatan cangkul, linggis,dll
- Penggalian tanah harus selalu berdasar pada gambar kerja dan petunjuk dari direksi proyek.

Urugan Tanah Kembali


- Pekerjaan urugan tanah kembali dilakukan setelah Pipa selesai di pasang Tanah hasil galian tersebut
- dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper.

Urugan pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
alat bantu. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis.

Beton tak Bertulang ( 1 pc : 3 psr : 5 krl) Lantai


- Pembuatan beton harus menyesuaikan dengan hasil tes laboratorium untuk mendapatkan kualitas/mutu
yang baik, akan jenis material yang akan dipakai;
- Beton dengan perbandingan campuran yang ditentukan dalam kontrak kerja.Pengadukan dilakukan
menggunakan concrete mixer (molen beton), untuk mendapakan hasil/mutu yang baik;
- Beton digunakan sebagai selimut pada penulangan yang berfungsi sebagai stuktur penahan beban serta berfungsi
pula sebagai campuran kedap air atau tahan bocor;
- Beton ini digunakan pada struktur bangunan Pembetonan/pengecoran harus menggunakan concrete vibrator
(vibro beton) untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Pekerjaan beton bertulang


Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton
dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran beton yaitu mutu beton K-225. Campuran
beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :


• Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang digunakan sesuai gambar rencana.
Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.
• Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur
'penahan agar tidak mudah roboh.
• Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas
Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan
pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran.
• Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya pengecoran, campuran dari
Concrete mixer diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
• Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat
berita acara pengesahan kontrol kualitas Kegiatan pengecoran.
• Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
• Kegiatan Curing (perawatan)
• Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/
dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu
adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap
pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan
pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai.

Pekerjaan Plesteran dan Acian


Setelah pekerjaan pengecoran selesai dilaksanakan maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran dan acian.
- Siram permukaan tembok beton sampai dengan jenuh permukaan.
- Buat kepalaan, check sudutan (kesikuan), verticality & horizontality serta posisinya.
- Buat kamprotan tipis (0,5 ~ 1cm) untuk menghindari penyusutan yang berlebihan.
- Plesteran dilaksanakan setelah kepalaan berumur ± 1 hari.
- Setelah plesteran setengah kering, diratakan dengan jidar aluminium pemakaian roskam sebaiknya dihindari).
- Lakukan pengecekan kembali setelah selesai plesteran.
- Sambil menunggu setting plesteran ± 7 hari, plesteran disiram 2x sehari.
- Lakukan pengacian dengan komposisi 2 pc : 3kapur dengan steel trowel dan ratakan dengan jidar aluminium.
Pemakaian kapur (calsid) untuk menghindari retak rambut pada permukaan dinding.
- Siram permukaan plesteran sampai dengan jenuh air sebelum
- PEKERJAAN acian.
- Untuk mengurangi pori-pori, gosok permukaan dengan kertas semen.
Pekerjaan Pengecetan
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : seng, penutup besi, pagar, dan lain sebagainya.sebelum dicat permukaan
bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu
diberi minyak cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.Jenis, mutu dan bahan
cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

Pengadaan Pemasangan Pipa GIP Ø 50 mm dan Aksesoris


- Pemasangan Pipa GIP Ø 50 mm Harus dalam keadaan baik dan mendapat persetujuan direksi dan pengawas
lapangan proyek.
- Pemasangan atau penyambungan Pipa GIP dilakukan dengan pengelasan.
- Pemasangan Aksesoris Pipa Sesuai dengan Spesifikasi dalam dokumen.

Pekerjaan Lainnya
Tutup bak kontrol rangka besi siku 40.40.04 & Plat besi tebal 03 mm
Tangga kontrol
Pipa udara dari pip GIP Ø 50 mm
Pengadaan Pompa Submersible 2 HP (setara Franklin)
Pemasangan Sesuai dengan Spesifikasi dalam dokumen.

2. PEKERJAAN PEMBUATAN SAMBUNGAN RUMAH


- Pemasangan Pipa GIP Ø 15 mm Harus dalam keadaan baik dan mendapat persetujuan direksi dan pengawas
lapangan proyek.
- Pemasangan atau penyambungan Pipa GIP dilakukan dengan pengelasan.
- Pemasangan Aksesoris Pipa Sesuai dengan Spesifikasi dalam dokumen.
- Pemasangan meteran air dia 1/2 untuk sambungan rumah

PEKERJAAN AKHIR
Pembersihan kembali lokasi pekerjaan dari sisa-sisa potongan pipa,gundukan tanah bekas galian dan sisa pengecoran

Quality Assurance

Pelaksanaan pekerjaan harus merujuk pada standar keteknikan sesuai KEPMEN Pekerjaan Umum Nomor : 362/KPTS/M/2005 tentang
Sistem Manajemen Mutu Konstruksi.

Penutup

Didalam pelaksanaan pekerjaan tentu mengalami hambatan terutama pengadaan bahan material lokal yang berhubungan dengan pihak
ketiga ( semen dan bahan lainnya ). Untuk mengantisipasi hal tersebut maka kami pihak perusahaan melakukan pembelian dalam jumlah
cukup banyak berupa ( delivery order / DO ) semen maupun bahan lainnya sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Kupang, dapat menerbitkan SPPJ untuk perusahaan kami yang secara manajemen sudah siap untuk mendatangkan bahan tersebut. .

Mobilisasi/Demobilisasi

Pekerjaan ini dilakukan untuk mobilisasi pergi dan pulang semua peralatan dan tenaga kerja sebelum dan sesudah semua pekerjaan selesai
dikerjakan, dan waktu yang dipakai dalam jadwal mobilisasi dan demobilisasi adalah minggu pertama dan terakhir sesuai dengan
perhitungan time schedule kami.

Demikian metode ini dibuat untuk dapat dipergunakan sesuai dengan keperluan dan dapat dirubah sewaktu melaksanakan pekerjaan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan tanpa mengabaikan spesifikasi teknik dan petunjuk dari direksi teknik.

Kupang,21 Juli 2020


Penawar,
CV. AMFOANG JAYA

YOGANRI U.MAUTUKA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai