A. KASUS
Tn. N berusia 64 tahun mengatakan ± 3 jam sebelum masuk RS, klien tiba – tiba
merasakan nyeri dada kiri dan nyeri ulu hati, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
terasa berat, nyeri terus menerus, skala 6 lalu oleh keluarganya klien dibawa ke
UGD RSUD TIDAR. Klien mengatakan pernah di opname di Sumah Sakit dan klien
tidak mempenyai riwayat penyakit menular seperti DM, Hepatitis, Asma dan lain-
lain . Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit DM, TBC, jantung
B. PENGKAJIAN PASIEN
1. Keluhan Utama
a. Saat Masuk RS. : nyeri dada kiri dan nyeri ulu hati
2. Riwayat Penyakit :
Data Subyektif : klien mengatakan ± 3 jam sebelum masuk RS, klien tiba –
tiba merasakan nyeri dada kiri dan nyeri ulu hati, lalu oleh keluarganya klien
dibawa ke UGD
P : nyeri dada kiri
Q : seperti ditusuk-tusuk dan berat
R : dada kiri
S:6
T : nyeri terus menerus
Data Obyektif : klien terlihat meringis kesakitan menahan sakit
3. Primary Survey
a. Air Way
Jalan nafas bersih,
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada sekret
Tidak terdapat suara napas tambahab
Tidak terpasang NGT
b. Breathing
RR : 22x/menit
Pernapasan : teratur
Sianosis : tidak sianosis
Tidak ada retraksi dinding dada
terpasang O2 3 Liter / menit dengan nasal kanul
c. Circulation
Tekanan Darah : 86/54 mmHg
Nadi : 124 x/menit, teratur, lemah
Suhu : 36,4 0C
4. Secondary Survey
a. Brain
GCS E:4, M:6, V:5 = 15
Kesadaran composmentis
Klien mampu membuka mata
Klien meringis kesakitan
b. Breathing
Klien tidak sesak
Tidak terdapat suara napas tambahan
Pernapasan : teratur
Sianosis : tidak sianosis
terpasang O2 3 Liter / menit dengan nasal kanul
c. Blood
Klien tidak mengalami pendarahan
Tekanan darah 166/95 mmHg
Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah
d. Bladder
Klien BAB/BAK menggunakan pispot
e. Bowel
Klien tidak menggunakan NGT
f. Bone
Tonus otot baik, kekuatan otot 5
Pergerakan terbatas, terpasang infus RL 20 tetes / menit dan dopamine ( 0.75 ml / jam
) di tangan kiri.
5 5
5 5
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
5. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala : rambut hitam dan ada sedikit uban, lurus, tidak mudah dicabut,
kulit kepala bersih, tidak ada ketombe
b. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek
cahaya mata kanan dan kiri positif, penglihatan baik
c. Telinga : Simetris antara telinga kanan dan telinga kiri, tidak ada
discharge, tidak ada serumen, pendengaran baik
d. Hidung : Tidak terdapat secret, bersih, terpasang O2 3 Liter / menit
dengan nasal kanul.
e. Mulut : bibir kering tidak terdapat lesi
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada peningkatan JVP
g. Dada : simetris, tidak ada pembesaran dinding dada
h. Paru-paru
Inspeksi : Bentuk simetris, gerakan dada simetris, tidak ada
tarikan otot intercosta
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler, tidak ada suara napas
tambahan
i. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : terdapat pembesaran jantung (Cardiomegali)
Perkusi : Pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bj S1-S2 murni, tidak ada gallop, bising maupun
murmur
j. Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : peristaltic usus 20x/m
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar dan
lien
Perkusi : tympani
k. Ekstermitas : Ekstremitas atas dan bawah tidak ada edema, tidak ada
sianosis, akral hangat, tonus otot baik, nilai kekuatan otot 5, pergerakan
terbatas, terpasang infus RL 10 tetes / menit dan dopamine ( 0.75 ml /
jam ) di tangan kiri.
5 5
5 5
6. Pemeriksaan penunjang :
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
1. EKG
Hasil : ST elevasi dan Q patologis
2. Laboratorium darah
c. Pemeriksaan Radiologi
Kesan : Cardiomegali dengan tanda –tanda oedema pulmonal.
7. Penatalaksanaan Medis :
IVFD RL 10 tetes / menit Diqoxin : 1x0.25mg
dopamine ( 0.75 ml / jam ) Vaclo : 1x75mg
Aspilet : 1x80mg Methioson : 3x1
ISDN : 3x5mg Arixtra : 1x2.5mg
Furosemide : 1x40mg
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT DAN KRITIS
8. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1 Ds:
Klien mengeluh nyeri dada kiri dan
nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6 Agen pencidera Nyeri Akut
(rentang 0–10), nyeri menetap, seperti fisiologis (iskemia)
ditusuk-tusuk.
Do:
- Ekspresi wajah tegang
- Klien tampak meringis kesakitan
menahan sakit
- TD : 86 / 54 mmHg
- Nadi : 124 x/menit
2 Ds:
Klien mengatakan dada kiri terasa sakit Ketidakseimbangan Intoleransi aktifitas
dan badannya terasa lemah antara suplai dan
Do: kebutuhan oksigen
- Klien tampak lemah
- TD : 86 / 54 mmHg
- Nadi : 124 x/menit
- ADL dibantu keluarga dan perawat
Ds :
3 Klien mengatakan badannya terasa
lemes dan mudah capek Perubahan preload Risiko penurunan curah
Do: jantung
- EKG : ST elevasi dan Q patologis
- Klien tampak lemah
- TD : 86 / 54 mmHg
- Nadi : 124 x/menit
- Cardiomegali
9. Intervensi Keperawatan :
Tgl No. Dx Dx. Kep Tujuan & KH Intervensi
10/5 1 Nyeri akut Tingkat nyeri Manajemen Nyeri
/20 berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1.1. identifikasi lokasi, karakteristik
dengan iskemia keperawatan selama 3x24 nyeri
dan infark jam diharapkan tingkat 1.2. identifikasi skala nyeri
jaringan nyeri dapat berkurang
1.3. identifikasi respon nyeri non
miocard dengan kriteria hasil;
- Keluhan nyeri verbal
dipertahankan skala 2 1.4. identifikasi factor yang
dan ditingkatkan ke memperberat/meringankan
skala 4 nyeri
- Meringis dipertahankan 1.5. berikan teknik nonfarmakologis
skala 2 dan ditingkatkan untuk mengurangi rasa nyeri
ke skala 4 1.6. Anjukan memonitor nyeri secara
- Berfokus pada diri mandiri
sendiri dipertahankan 1.7. Kolaborasi pemberian analgetik
skala 3 dan ditingkatkan jika perlu
ke skala 4
Ket skala
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
10. Implementasi :
N
Implementasi Keperawatan Evaluasi Proses
o
1 1.1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik nyeri Klien megatakan nyeri dada
P: nyeri dada
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk dan
berat
R: dada kiri dan ulu hati
S: skala nyeri 6
T: nyeri menetap
klien terlihat meringis, wajah tegang.
1.2. mengidentifikasi skala nyeri
skala nyeri 6, klien terlihat meringis,
1.3. identifikasi respon nyeri non verbal
klien terlihat meringis
1.4. mengidentifikasi factor yang klien mengatakan nyeri bertambah saat
memperberat/meringankan nyeri berbaring
2.1. memonitor kelelahan fisik dan emosional klien terlihat lemas, ADL dibantu
keluarga
2.2. memonitor pola dan jam tidur klien mengatakan biasa tidur pukul 10
malam. klien terlihat lemas
TD : 86/54 mmHg, nadi : 124 x/menit
2.6 menganjurkan klien tirah baring klien dapat memahami saran dari
perawat
klien kooperatif
2.7 menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3.2. mengidentifikasi tanda sekunder klien mengatakan tidak ada batuk tetapi
penurunan curah jantung (palpitasi, batuk, dada kirinya terasa sakit, kulit tidak
hepatomegaly, peningkatan bb, palpitasi, pucat, crt<3 det, tidak sianosis
kulit pucat)
3.4. Memonitor keluhan nyeri dada klien mengatakan dadanya masih terasa
nyeri
11. Evaluasi :
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 Nyeri akut berhubungan dengan S:
Agen pencidera fisiologis (iskemia) - Klien megatakan nyeri dada
P: nyeri dada
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk dan berat.
R: dada kiri dan ulu hati
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
- klien mengatakan nyeri bertambah saat berbaring
O:
- klien dapat melakukan teknik relaksasi dengan
benar dengan tarik nafas panjang dan
mengeluarkannya pelan-pelan melalui mulut
- posisi klien semi fowler
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
-Keluhan nyeri A2 T4 P3
-Meringis A2 T4 P2
- Berfokus pada diri sendiri A3 T4 P3
P : Lanjutkan intervensi
1.2 identifikasi skala nyeri
1.3.identifikasi respon nyeri non verbal
1.6. Anjukan memonitor nyeri secara mandiri
1.7. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu
S:
3 Risiko penurunan curah jantung - klien mengatakan merasa lelah
dibuktikan dengan Perubahan
- klien mengatakan tidak ada batuk tetapi dada
preload
kirinya terasa sakit
O:
- klien terlihat lemah, klien tirah baring
- klien terpasang O2 nasal kanul 3l/m
- Klien bedrest total
A: Masalah risiko penurunan curah jantung belum
teratasi
-Lelah A2 T4 P2
- dipsnea A3 T4 P3
P: Lanjutkan intervensi;
3.3.Monitor tekanan darah
3.4.Monitor keluhan nyeri dada
3.5.Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah aktivitas
3.6.Posisikan pasien semi fowler
3.7.Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%