DISUSUN OLEH:
SATRIANA
1911102412054
1
PENGARUH STEAM INHALATION DAN AROMATERAPI EUCALYPTUS
DISUSUN OLEH :
Satriana, S.Kep
1911102412054
2
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Menyatakan bahwa karya ilmiah akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Samarinda,...............................
Materai
Rp. 6000
Satriana
NIM. 1911102412054
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH :
Satriana, S.Kep
1911102412054
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator MK. Elektif
iii
LEMBAR PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
Satriana, S.Kep
1911102412054
Ns. Zainudin., M.Kep Ns. Maridi M.Dridjo., M.Kep Ns. Alfi Ari Fakhrur R.,M.Kep
NIP. 19720125 199703 1 004 NIDN. 1125037202 NIDN : 1111038601
Mengetahui,
Koordinator MK. Elektif
KATA PENGANTAR
iv
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
yang telah memberikan kesehatan, kekuatan kepada penulis dan atas berkat
Akhir-Ners ini. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada junjungan
Di Ruang Instalasi Gawat Darurat (Igd)” disusun dalam rangka memenuhi salah
tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dukungan, bantuan serta motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dalam kesempatan ini ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas serta yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis
kepada:
Kalimantan Timur.
2. Bapak Ghozali MH, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan
v
3. Ibu Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi
4. Ibu Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep selaku Koordinator Mata Kuliah
Elektif yang telah banyak membantu dalam proses pembuatan Karya Ilmiah
Akhir-Ners ini.
masukan dan motivasi kepada penulis hingga Karya Ilmiah Akhir-Ners ini
dapat selesai.
7. Bapak Ns. Maridi M.Dridjo., M.Kep selaku Penguji II yang telah bersedia
Kalimantan Timur.
9. Kedua orang tua, kakak-kakak, adik-adik, dan seluruh keluarga saya yang
vi
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan, mendapatkan balasan pahala
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan sehingga Karya Ilmiah Akhir-Ners ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi kita semua. Aamiin ya
Penulis,
vii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Pernyataan Keaslian Penelitian ii
Halaman Persetujuan iii
Halaman Pengesahan iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Bagan xi
Daftar Lampiran xii
Intisari xiii
Abstrack xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
viii
BAB III METODE
A. Desain Penelitian 30
B. Pencarian Literatur 30
C. Kriteria Inklusi dan Eklusi 32
D. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas 33
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 45
B. Saran 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.........................................................................................................27
Tabel 2.2.........................................................................................................27
Tabel 4.1 Hasil Analisis 41
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
PENGARUH STEAM INHALATION DAN AROMATERAPI EUCALYPTUS
TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD):
LITERATURE REVIEW
Satriana1, Alfi Ari Fahrurizal2
Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
E-Mail : Nhanasatriana19@gmail.com
INTISARI
Kata Kunci :
1
Mahasiswa Profesi Ners Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
2
Dosen Profesi Ners Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
xiii
THE EFFECT OF STEAM INHALATION AND EUCALYPTUS
AROMATERAPY ON PATIENTS WITH RESPIRATORY SYSTEM DISORDERS
IN THE EMERGENCY UNIT
E-Mail : Nhanasatriana19@gmail.com
ABSTRACT
The impact that arises from modern life is the formation of environmental pollution one
of which is air. One of the diseases that often arises in the community due to this is a
respiratory disorder. Respiratory system disorders are a major cause of morbidity and
mortality. Respiratory infections are far more common than other bodily system
infections and range from the common cold with symptoms and disorders that are
relatively mild to severe pneumonia. Giving drug therapy in respiratory disorders can be
in various ways, namely parenteral, oral or inhalation. The use of inhalation therapy is
useful and effective to use, one of the inhalation therapies that is easy to use is with steam
inhalation therapy and eucalyptus aromatherapy. The Scientific Work of Late-Nurse
(KIA-N) aims to determine the effect of steam inhalation and eucalyptus aromatherapy
on respiratory system disorders in the Emergency Department. This study uses a
literature review study method with databased through google scholer, research gate,
Proquest, NCBI and Pubmed with the interventions used are Steam Inhalation and
Eucalyptus aromatherapy for Respiratory Disorders. Based on the results of a literature
review analysis of 10 related journals, it was found that the Steam Inhalation and
Eucalyptus aromatherapy proved to be very effective and easy to do at home and had an
effect on reducing symptoms in respiratory system disorders.
1
Student Nursing Profession at Muhammadiyah University of East Borneo
2
Lecture Nursing Profession at Muhammadiyah University of East Borneo
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang sering muncul di masyarakat akibat hal ini adalah penyakit gangguan
terjadi dibandingkan dengan infeksi sistem organ tubuh lain dan berkisar
dari flu biasa dengan gejala serta gangguan yang relative ringan sampai
tertinggi di Indonesia.
(dokter, perawat atau bidan) atau gejala yang pernah dialami oleh ART
1
2
provinsidi Indonesia.
Steam inhalation (inhalasi uap) adalah menghirup uap hangat dari air
paru obstruktif kronis dengan baik seperti kasus pasien dengan asma dan
rhinosinusitis.
3
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
Samarinda
terapi non-farmakologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
a. Pengertian pernapasan
5
6
(faring-laringed).
paru-paru, bronkus-bronkus
(Pearce, 2009).
antara lain:
1) Asma
a) Definisi
b) Patofisiologi
sekresi mukus.
c) Manifestasi klinis
2) PPOK
a) Definisi
keseluruhan.
b) Patofisiologi
infeksi.
(2) Emfisema
c) Manifestasi klinis
3) Rinitis alergi
a) Definisi
b) Patofisiologi
alergi.
c) Manifestasi klinis
telinga.
4) Batuk
a) Definisi
b) Patofisiologi
5) Bronkitis Akut
a) Definisi
infeksi bakteri
b) Patofisiologi
pembersihan mukosiliar.
c) Manifestasi klinis
tenggorkan sakit.
6) Bronkitis Kronis
a) Definisi
berturut-turut.
b) Patofisiologi
c) Manifestasi klinis
bernapas.
7) Tuberkulosis
a) Definisi
Mycobacterium tuberculosis
b) Patofisiologi
c) Manifestasi klinis
batuk produktif.
8) Salesma
a) Definisi
penyebab.
b) Patofisiologi
dyspnea.
9) Pneumonia
a) Definisi
b) Patofisiologi
heterogen.
c) Manifestasi klinis
10) Laringitis
a) Definisi
suara.
b) Patofisiologi
11) Tonsilitis
a) Definisi
b) Patofisiologi
12) Faringitis
a) Definisi
b) Patofisiologi
a. Pengertian
2015).
dan cepat. Cara kerja dari inhalasi ini adalah uap masuk
terapi. Selain itu juga uap air panas juga dapat membantu
2012).
air panas:
bagian atas.
1. Persiapan
a. Persiapan pasien.
dilakukan.
b. Persiapan Lingkungan.
pencahayaan.
c. Persiapan Alat.
2) Corong kecil.
24
2. Pelaksanaan
di atas meja
dibereskan.
3. Evaluasi
pernafasannya lancar
normal.
25
2006).
(Muyassaroh, 2016).
Karakteristik Nilai
Bobot jenis pada 15 oC 0,9170 - 0,930
Putaran optik -3o40-0
Indeks bias pada 20oC 1466 - 1472
Kadar sineol 50 - 60%
Kelarutan alkohol 80% 1:1 dan seterusnya
28
PERNAPASAN
METODE PENELITIAN
A. PENCARIAN LITERATUR
tentang penelitian yang telah dilakukan mengenai suatu topik yang spesifik untuk
menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah diketahui tentang topik tersebut dan
apa yang belum diketahui, untuk mencari rasional dari penelitian yang sudah
dilakukan atau untuk ide penelitian selanjutnya (Denney & Tewksbury, 2013).
Studi literatur bisa didapat dari berbagai sumber baik jurnal, buku, dokumentasi,
internet dan pustaka. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengalaman langsung, akan tetapi dari hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel atau
jurnal yang relevan dengan topic yang dilakukan dengan menggunakan databased
Pencarian artikel atau jurnal menggunakan Keyword (AND, OR NOT or AND NOT)
mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu “(Steam Inhalation, Aromaterapi Eucalyptus AND
30
31
Dalam penelitian yang menggunakan literature review, ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan sehingga hasil dari studi literature pada penelitian ini dapat diakui
1. Survey Literatur
Tahap ini adalah melakukan pengumpulan bahan literatur dan informasi berkaitan
2. Identifikasi Masalah
Melakukan identifikasi tentang masalah apa yang akan dibahas berkaitan dengan judul
3. Screening
Screening adalah penyaringan atau pemilihan data yang gunanya untuk memilih
masalah penelitian yang sesuai dengan topik. Dalan penelitian ini ektraksi data
menggunakan kata kunci judul jurnal, tahun terbit, tipe jurnal, dan topik
permasalahan.
4. Penilaian Kualitas
Dalam penelitian kualitas pada metode Literature Review (LR) yang dimaksud
adalah penelitian sumber data jurnal yang layak dengan kriteria: terdapat DOI,
Peer Review, Journal Impact Factors (JIF), Internasional Standard Serial Number
(ISSN). Kriteria tersebut dapat membatalkan data jurnal yang sudah didapat untuk
5. Ekstrasi Data
Ekstrasi data dapat dilakukan jika semua data yang diperoleh telah memenuhi
syarat telah diklasifikasikan untuk semua data yang ada. Setelah proses screening
dilakukan maka hasil dari ekstrasi data ini dapat diketahui pasti dari jumlah awal
32
data yang dimiliki berapa yang masih memenuhi syarat untuk selanjutnya di analisa
Penyajian hasil literature review dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memuat
rangkuman hasil dari masing-masing artikel yang terpilih dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
35
36
kesehatan pengencer
masyarakat dahak,
melegakan
saluran
pernapasan, anti
inflamasi dan
penekan batuk.
untuk Volume
ekspirasi paksa
1 detik (FEV1),
p = 0,0398;
untuk gejala
asma, p =
0,0325; dan
untuk Kuesioner
Kualitas Hidup
Asma (AQLQ),
p = .0475).
Terapi
bersamaan
dengan
menggunakan
cineole dapat
menyebabkan
peningkatan
fungsi paru-paru
dan kondisi
kesehatan serta
mengurangi
sesak pada
pasien asma.
7 Fischer, 2013 Vol. 9. Khasiat Cineole D: Setelah 4 hari Research
Juergen, No:25, Pada Pasien experimental pengobatan, Gate
Uwe 2013 Yang Menderita design kelompok
Dethlefsen Bronkitis Akut: double-blind pasien yang
Sebuah Uji Coba trial diobati dengan
Buta-Buta yang S: random Cineole
Dikontrol- sampling, menunjukkan
Plasebo 242 sample peningkatan
V: Cineole skor bronkitis
and Acute yang lebih
Bronchitis banyak
I: Bronchitis dibandingkan
Sum Score, kelompok
Cineole Caps plasebo (p =
200 mg. 0,0383).
A: Wilcoxon, Perbedaan
Mann signifikan secara
Whitney- U statistik dari
test, ukuran hasil
integrated individu
data viewer terutama
(idv), Data digarisbawahi
Analysis & oleh frekuensi
Study batuk yang
Planning, sesuai dengan p
Krailing, = 0,0001 setelah
Germany). 4 hari.
8 Mi Ryeong 2014 Vol. 16 Efek D: A non- Ada perbedaan Pubmed
Song, Eun No.4, 2014; Aromaterapi equivalent yang signifikan
Kyung Kim Halaman Eucalyptus Pada control dalam gejala
300-308 Rhinitis Alergi group alergi (p =
Mahasiswa repeated 0,002) dan
design kualitas hidup (p
S: sample 48 = 0,026)
responden menurut periode
(24 waktu tertentu
39
eksperimen, setelah
24 kontrol). penaplikasian
V: aroma. Terapi
Eucalyptus aroma
aroma Eucalyptus
therapy, the efektif dalam
Allergic mengurangi
Rhinitis gejala rinitis
I: Lembar alergi dan
observasi, meningkatkan
Eucalyptus kualitas hidup
aromatherapy mahasiswa
, difuser, Universitas.
vaporizer,
dan
nebulizer.
A: X2-test,
feisher exact
test,
independent
t-test,
repeated
measured
ANCOVA
dan paired t-
test with
SPSS 21.0
water, Skor
Infeksi
Paru Klinis
(CPIS),Lem
bar Observasi
A: uji-t
independen,
danchi-
square.
Tingkat
signifikansi
ditetapkan
pada P <0,05
1 Nazanin 2015 DOI: Efek nebulisasi D:Quasy Dalam kedua NCBI
0 Amini1, 10.4103/17 Eucalyptus pada Ekspreime sampel,,Klebsiel
Korosh 35- kontaminasi plak S: Purposive la pneumoniae
Rezaei1, 9066.17824 mikroba tabung Sampling, dan
Ahmadreza 2 endotrakeal pada Tujuh puluh Acinetobacter
Yazdannik2 pasien pasien baumannii
berventilasi intubasi adalah bakteri
dipilih dan yang paling
secara acak sering diisolasi.
dibagi Pada kelompok
menjadi kontrol,
kelompok kolonisasi berat
intervensi (n lebih besar
= 35) dan daripada pada
kontrol (n = kelompok
35) intervensi (P =
V: Nebulized 0,002).
Eucalyptus Frekuensi isolasi
dan bakteri K. pneumoniae
biofilm ETT. pada kelompok
I: Eucalyptus intervensi lebih
aromaterapi, rendah daripada
Nebulizer, pada kelompok
Nacl, Swab kontrol (P
Steril <0,001).
A: uji chi- Namun, tidak
square atau ada perbedaan
uji eksak antara kedua
Fisher (untuk kelompok dalam
variabel bakteri terisolasi
kualitatif) lainnya.
dan uji t Kesimpulan:
independen Nebulized
(untuk Eucalyptus
variabel dapat
kuantitatif) mengurangi
digunakan. kontaminasi
Tingkat mikroba biofilm
signifikansi P tabung
<0. endotrakeal
pada pasien
berventilasi.
Bahkan,
K. pneumoniae
adalah yang
paling sensitif
terhadap NE.
41
terhadap pasien dengan gangguan sistem pernapasan didapatkan bahwa ke-10 jurnal memiliki
p-value <0,05 yang berarti adanya pengaruh aromaterapi eucalyptus terhadap perbaikan pada
B. Pembahasan
dalam jaringan (pernapasan dalam), yang terjadi di di dalam paru-paru disebut pernapasan
luar. Pada pernapsan melalui paru-paru atau respirasi eksternal, oksigen (O2) dihisap
melalui hidung dan mulut. Udara ditarik ke dalam paru-paru pada waktu menarik
napas dan didorong keluar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas (Pearce,
2009).
Organ sistem pernapasan meliputi: nares anterior, rongga hidung, faring, laring,
trakea, bronkus pulmonalis, dan alveolus. Macam-macam kelainan dan gangguan yang
Pernapasan (2016) antara lain: asma, PPOK, rhinitis alergi, batuk, bronkitis akut,
Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat mengatasi gelaja gangguan sistem
pernapasan adalah zat yang terkandung didalam Minyak Kayu Putih (cineole). Minyak
kayu putih diproduksi dari daun tumbuhan Melaleuca leucadendra Linn dengan
eksaserbasi kasus paru obstruktif kronis dengan baik seperti kasus pasien dengan asma
Dari tabel diatas diuraikan bahwa pada jurnal pertama dengan judul efektivitas terapi
uap air dan minyak kayu putih terhadap bersihan jalan napas pada anak usia balita pada
penderita ISPA atas di puskesmas leyangan. Tujuan dari penelitian ini melihat adanya
untuk mengetahui efektivitas antara terapi uap air dengan terapi jalan napas pada anak
usia balita dengan ISPA di Puskesmas Leyangan. Desain yang digunakan pada penelitian
ini adalah penelitian eksperimen semu atau quasy experiment dengan rancangan non-
equivalent pretest-posttest two group design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
observasi dan SOP inhalasi dan minyak kayu putih. Hasil uji statistik yang didapat uji
sesudah diberikan terapi inhalasi uap air dengan minyak kayu putih pada balita dengan
ISPA. Dan hasil uji mann whitney didapatkan nilai p-value=0.035<(0.05) sehingga dapat
dikatakan terapi uap air yang ditambahkan minyak kayu putih lebih efektif terhadap
bersihan jalan napas pada anak usia balita dengan ISPA daripada terapi uap air saja di
Puskesmas Leyangan.
Jurnal yang kedua berjudul Pengaruh terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu
putih terhadap bersihan jalan napas pada anak dengan ISPA. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh terapi inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih
terhadap bersihan jalan napas di wilayah Puskesmas Kota Bambu Selatan. Desain
penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan rancangan pre-post design with
one group. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2018 dan tidak menjelaskan lebih rinci
waktu penelitian yang dilakukan. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik non-
digunakan adalah lembar observasi, dan SOP inhalasi dan minyak kayu putih. Hasil uji
43
statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan nilai Sig. 2-tailed (p-value) = 0.000 <
0.05, maka ada perbedaan bersihan jalan napas sebelum dan sesudah melakukan terapi
inhalasi uap panas dengan minyak kayu putih terhadap bersihan jalan napas pada anak
dengan ISPA.
Jurnal yang ketiga berjudul Pengaruh terapi inhalasi uap dengan aromaterapi
eucalyptus dengan dalam mengurangi sesak napas pada pasien asma bronkial di Desa
Dersalam, Kecamatan Bae Kudus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus dalam mengurangi sesak napas pada
penderita asma. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy experiment dengan
intervensi dan 8 sampel kontrol. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 November – 3
Desember 2018. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara,
lembar observasi untuk mengetahui respiratory rate dan observasi terhadap keluhan sesak
napas dengan menggunakan skala sesak nafas ATS (American Thoracic Society). Hasil
uji statistik dari penelitian ini didapat Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh data p-value
0.007<0.05 maka artinya ada pengaruh terapi inhalasi uap dengan aromaterapi eucalyptus
Pada jurnal yang keempat dengan judul Pemanfaatan minyak kayu putih (melaleuca
leucadendra linn) sebagai alternatif pencegahan ISPA: studi etnografi di pulau buru.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan cara alternatif pencegahan kejadian ISPA
dengan memanfaatkan minyak kayu putih hasil alam Pulau Buru. Desain penelitian yang
dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli tahun 2014 di pulau Buru, Desa Nafrua,
Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Pengambilan sampel penelitian adalah semua yang
44
terlibat dengan perjalanan penelitian yaitu 5- 10 keluarga per lokasi dengan minimal 2
lokasi tempat penyulingan, tidak dijelaskan lebih rinci berapa jumlah sampel yang terlibat
lembar observasi, data sekunder dari buku dan data kesehatan masyarakat. Hasil
penelitian ini adalah PHBS masyarakat yang rendah menjadi pemicu masih tingginya
kasus ISPA terutama pada anak-anak. Hasil alam pulau Buru dari olahan daun Melaleuca
Leucaendra Linn berupa minyak kayu putih yang dapat digunakan sebagai alternatif
pencegahan tingginya kasus ISPA di Pulau Buru dengan metode inhalasi. Kandungan
utama dari tanaman tersebut memiliki khasiat sebagai pengencer dahak, melegakan
Jurnal yang ke-lima berjudul Upaya mengefektifkan pola napas dengan aromaterapi
minyak kayu putih pada anak dengan ISPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi manfaat inhalasi uap dengan aromaterapi minyak kayu putih untuk
meningkatkan pola napas pada asuhan keperawatan anak dengan ISPA. Desain penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 dengan
penelitian ini menggunakan wawancara, pengukuran, dan pengamatan, Askep Anak, SOP
Inhalasi dan minyak kayu putih. Hasil penelitian yang didapat adalah tindakan yang telah
dilakukan inhalasi uap dengan menggunakan minyak kayu putih efektif untuk
meningkatkan pola napas dengan hasil frekuensi pernapasan dalam batas normal,
kedalaman napas dalam batas normal mampu, mampu mengeluarkan sekret, tidak ada
suara tambahan. Sehingga dapat disimpulkam inhalasi uap dengan minyak kayu putih
dapat meningkatkan keefektifan pola napas pada asuhan keperawatan anak dengan ISPA.
45
Jurnal yang ke-enam berjudul Pasien asma dengan manfaat dari terapi bersamaan
penelitian ini untuk melihat adanya manfaat dari terapi bersamaan (concomitant therapy)
cineole pada pasien asma. Desain penelitian ini menggunakan double-blind trial,
tidak dijelaskan kapan waktu penelitiannya. Dengan sampel 242 pasien yang memenuhi
kriteria dengan teknik sampling stratification sampling. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan lembar observasi, SOP inhalasi, dan Kapsul Cineole 100mg,
Asthma Quality of Life Quetionare (AQLQ). Hasil uji statistik yang didapatkan adalah
Setelah selesainya masa pengobatan 6 bulan, tercatat bahwa kelompok pasien yang
diobati dengan cineole menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan pada beberapa
Signifikansi statistik dari pengukuran hasil individu juga dapat dibuktikan sesuai dengan
prosedur Wei-Lachin (yaitu, untuk Volume ekspirasi paksa 1 detik (FEV1), p = 0,0398;
untuk gejala asma, p = 0,0325; dan untuk Kuesioner Kualitas Hidup Asma (AQLQ), p = .
fungsi paru-paru dan kondisi kesehatan serta mengurangi sesak pada pasien asma.
Pada jurnal ke-tujuh dengan judul Khasiat Cineole pada pasien yang menderita
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui khasiat dari cineole terhadap gejala
bronkitis pada pasien yang menderita bronkitis akut setelah diobati dengan cineole.
Waktu penelitian tidak dijelaskan kapan penelitiannya, namun penelitian ini dilakukan
selama 4-7 hari pemberian treatment dengan 240 sampel dengan total sampling.
Instrumen yang digunakan adalaah bronchitis sum-score, Cineole Caps 200mg. Hasil uji
statistik yang didapat adalah Setelah 4 hari pengobatan, kelompok pasien yang diobati
46
ukuran hasil individu terutama digarisbawahi oleh frekuensi batuk yang sesuai dengan p =
Jurnal ke-delapan dengan judul Efek Aromaterapi Eucalyptus Pada Rhinitis Alergi
Mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah melihat adanya pengaruh antara aromaterapi
eucalyptus dengan rhinitis alergi. Desain penelitian yang digunakan adalah non-
equivalent control group repeated design. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Mei
hingga Juni 2014 dengan sampel 48 responden dengan teknik sampling random sampling.
vaporizer, dan nebulizer. Hasil uji statistik yang didapat adalah Ada perbedaan yang
signifikan dalam gejala alergi (p = 0,002) dan kualitas hidup (p = 0,026) menurut periode
waktu tertentu setelah penaplikasian aroma. Terapi aroma Eucalyptus efektif dalam
mengurangi gejala rinitis alergi dan meningkatkan kualitas hidup mahasiswa Universitas.
penelitian ini yaitu penelitian ini menyelidiki efek dupa eucalyptus pada pencegahan
pneumonia pada pasien dengan tabung endotrakeal di unit perawatan intensif. Sampel
Penelitian ini yaitu 100 pasien yang mendapat ventilasi dalam dua kelompok intervensi
dan kontrol di Rumah Sakit Imam Reza, Kermanshah, Iran pada tahun 2018. Para pasien
dalam kelompok intervensi, larutan Eucalyptus 2% dan pada kelompok kontrol menerima
10 cc suling air sebagai inhaler tiga kali sehari. Hasil dari kedua kelompok dibandingkan
dengan kejadian infeksi paru berdasarkan kriteria CPIS dan dibandingkan dengan
47
perangkat lunak SPSS versi 19. Hasil: Insiden pneumonia lanjut secara signifikan lebih
Klebsiella, Candida albicans, dan Staphylococcus aureus secara signifikan menurun pada
menunjukkan bahwa inhalasi eucalyptus efektif dalam mengurangi kejadian infeksi paru
pada pasien yang sedang ventilasi. Dianjurkan agar produk ini digunakan untuk
mencegah infeksi paru-paru pada mereka dan Staphylococcus aureus secara signifikan
penelitian ini menunjukkan bahwa inhalasi eucalyptus efektif dalam mengurangi kejadian
infeksi paru pada pasien yang sedang ventilasi. Dianjurkan agar produk ini digunakan
untuk mencegah infeksi paru-paru pada mereka dan Staphylococcus aureus secara
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inhalasi eucalyptus efektif dalam
mengurangi kejadian infeksi paru pada pasien yang sedang ventilasi. Dianjurkan agar
produk ini digunakan untuk mencegah infeksi paru-paru pada mereka pasien.
Jurnal ke-sepuluh dengan judul Efek nebulisasi Eucalyptus pada kontaminasi plak
2015). Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh nebulized eucalyptus (NE) pada
kolonisasi bakteri biofilm ETT. Bahan dan metode: Kami melakukan uji klinis acak di
tiga unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit pendidikan. Tujuh puluh pasien intubasi
dipilih dan secara acak dibagi menjadi kelompok intervensi (n = 35) dan kontrol (n = 35).
jam. Kelompok plasebo hanya menerima 10 ml salin normal dengan cara yang sama.
Pada ekstubasi, bagian dalam tabung segera diambil sampel menggunakan swab steril
48
untuk analisis mikrobiologis standar. Uji chi-square dan Fisher digunakan untuk analisis
statistik dalam SPSS. Nilai P kurang dari 0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil:
Dalam kedua sampel, Klebsiella pneumoniae dan Acinetobacter baumannii adalah bakteri
yang paling sering diisolasi. Pada kelompok kontrol, kolonisasi berat lebih besar daripada
intervensi lebih rendah daripada pada kelompok kontrol (P <0,001). Namun, tidak ada
perbedaan antara kedua kelompok dalam bakteri terisolasi lainnya. Kesimpulan: NE dapat
Dari pembahasan penelitian diatas, peneliti berasumsi bahwa pemberian aroma terapi
eucalyptus pada steam inhalation menjadi pilihan utama dalam penelitian ini karena
masyarakat sudah mengenal baik dengan aroma terapi minyak kayu putih dan masyarakat
dapat terjangkau untuk mencari produknya, serta didalam penelitian ini perbaikan kondisi
pasien atau responden lebih efektif pada gejala gangguan sistem pernapasan karena
mengandung bahan aktif 1,8-cineole yang berfungsi sebagai efek mukolitik pada dahak
menurunkan gejala gangguan sistem pernapasan seperti batuk, bersin, dan sekresi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari studi literature review hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
dalam Bab 4 dapat diambil kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian
tentang Pengaruh Terapi Steam Inhalation dan Aroma terapi eucalyptus pada pasien
dengan Gangguan Sistem Pernapasan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa Terapi Steam Inhalation dan Aroma terapi eucalyptus terbukti sangat efektif dan
mudah dilakukan dirumah serta berpengaruh dalam mengurangi gejala pada gangguan
sistem pernapasan.
B. Saran
Terapi steam inhalation dan aroma terapi eucalyptus memiliki manfaat terhadap
pasien dengan gangguan sistem pernapasan seperti .... Diharapkan bagi isntitusi dapat
menindak lebih lanjut agar terapi ini menjadi terapi komplementer yang perlu diberikan
dengan gangguan sistem pernapasan. Karena banyaknya pasien yang masuk ke rumah
sakit dengan penyakit gangguan sistem pernapasan contohnya ISPA. Terapi steam
49
50
Terapi steam inhalation dan aroma terapi eucalyptus perlu dimasukan kedalam
komplementer.
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai data awal dan motivasi untuk
Agustina.E.2010. Penentuan kemurnian minyak kayu putih dengan teknik analisis perubahan
sudut putar polarisasi cahaya akibat medan luar. Jurnal Neutrino Vo..3 No.1
Agustina Z.A, Suharmiati. 2017. Pemanfaatan Minyak Kayu Putih (Melaleuca Leucadendra
Linn) Sebagai Alternatif Pencegahan Ispa: Studi Etnografi Di Pulau Buru. Jurnal
Kefarmasian Indonesia, Vol.7 No.2. DOI:10.22435/jki.v7i2.5654.120-126.
Akhavani, M.A. (2005). Steam inhalation treatment for children. British Journal of General
Practice, 55(516), 557
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013). How to write a literature review. Journal of
criminal justice education, 24(2), 218-234
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI; 2016
Depkes RI., (2010) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan, Jakarta: (tidak diterbitkan).
Fischer, Juergen, Uwe Dethlefsen. 2013. Efficacy Of Cineole In Patients Suffering From
Acute Bronchitis: A Placebo-Controlled Double-Blind Trial, Vol. 9. No:25, 2013.
DOI: 10.1186/1745-9974-9-25
GINA (Global Initiative for Astma). 2015. Pocket Guide For Asthma Management and
Prevention
Global Initiative for Asthma (GINA). 2014. At-A-Glance Asthma Management
References.Cape Town: Global Initiative for Asthma
Global Initiative for Asthma (GINA).(2016). Global Stategy for AsthmaManagement and
Prevention. Diakses dari http://ginasthma.org pada tanggal 27 Juli 2020
Guntur, S. (2006). Proses Penyulingan Minyak Atsiri Kayu Putih (Melaluca Cajuputi) Di
Tinjau Dari Persiapan Bahan Baku, 2-6
Karimpour,Hematpour,Mohammadi,Aminisaman,Mirzaei,Kawyannejd. 2018. Efek
Nebulized Eucalyptus untuk Mencegah Ventilator-Associated Pneumonia pada Pasien
di bawah Ventilasi Mekanik: A Randomized Double Blind Clinical Trial. DOI:
10.21203/rs.1.15/v1.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2015. Penilai Kualitas Hidup pada Anak Menerapkan
Aspek Penting yang Sering terlewatkan. Diakses dari http://www.idai.or.id. Pada
tanggal 25 Juli 2020.
Irianto, Kus. (2008). Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Paramedis. Bandung: Yrama
Widya.
52
53
Juergens, Lisa Joy, Heinrich worth, Uwe Juergens. 2020. New Perspectives For Mucolytic,
Anti-Inflammatory And Adjunctive Therapy With 1,8-Cineole In Copd And Asthma;
Review On The New Therapetic Approach, Vol. 37. (2020); Halaman 1737-1753. DOI:
10.1007/s12325-020-01279-0
Mi Ryeong Song, Eun Kyung Kim. 2014. Effects Of Eucalyptus Aroma Therapy On The
Allergic Rhinitis Of Uuniversity Students, Vol. 16 No.4, 2014; Halaman 300-308.
DOI : 10.7586/jkbns.2014.16.4.300
Muyassaroh. 2016. "Distillasi Daun Kayu Putih dengan Variasi Tekanan Operasi dan
Kekeringan Bahan untuk Mengoptimalkan Kadar Sineol dalam Minyak Kayu Putih".
Jurnal Teknik Kimia. ITN:Malang, Vol 10, No 2, 37-38
Amini N, Rezaei K, Yazdannik A. Effect of nebulized eucalyptus on contamination of
microbial plaque of endotracheal tube in ventilated patients. Iranian J Nursing
Midwifery Res 2016;21:165-70.
Ni’mah F, Priyanto, Sukarno. 2020. Efektivitas Terapi Uap Air dan Minyak Kayu Putih
Terhadap Bersihan Jalan Napas pada Anak Usia Balita pada Penderita ISPA Atas di
Puskesmas Leyangan. Repository Universitas Ngudi Waluyo.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ed. 4.
Jakarta: Salemba Medika
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic. PT Gramedia Pustaka
Umum:Jakarta
Pratama, Widyastuti, Enikmawati. 2019. Upaya Mengefektifkan Pola Napas Dengan
Aromaterapi Minyak Kayu Putih Pada Anak Dengan Ispa. Repository ITS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Pramudianingsing I.N, Afriani E. 2019 . Pengaruh Terapi Inhalasi Uap Dengan Aromaterapi
Eucalyptus Dengan Dalam Mengurangi Sesak Napas Pada Pasien Asma Bronkial Di
Desa Dersalam Kecamatan Bae Kudus. Jurnal profesi keperawatan Universitas Akper
Krida Husada, ISSN 23558040 Vol. 6 No. 1.
Price, S.A., dan Wilson, L. M., .2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit,
Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H., Wulansari, p.,
Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Purnomo, dkk. 2009. Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Riset Kesehatan Dasar(Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil
%20Riskesdas%202018.pdf–Diakses 25 juli 2020
Seo, Yeon Choi, Kyungsook Park. 2016. Effect Of Inhalation Of Aromatherapy Oil On
Patient With Perennial Allergic Rhinitis: A Randomized Controlled Trial. Volume
2016, ID 7896081, 7 pages. DOI : 10.1155/2016/7896081
54
World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets. Diakses dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ Pada tanggal 26 Juli 2020
Worth Heinrich, Uwe Dethlefsen. 2012. Patients With Asthma Benefit From Concomitant
Therapy With Cineole: A Placebo-Controlled, Double-Blind Trial, Vol.49 No.8; 2012:
Halaman 849-853. DOI: 10.3109/02770903.2012.717657.
Yanisa. 2019. Pengaruh Terapi Inhalasi Uap Panas Dengan Minyak Kayu Putih Terhadap
Bersihan Jalan Napas Pada Anak Dengan Ispa. Repository Universitas Usa Unggal.
LAMPIRAN
55
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
A. Data Pribadi
Nama : Satriana
Alamat Asal : Jl. Pendidikan No. 25 Baraka, Kec. Baraka, Kab. Enrekang,
Kota Makassar
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
Kesehatan Makassar.
56
Lampiran 2.
3 INDIKASI Terapi ini dilakukan pada klien yang mengalami kesulitan bernafas/
gangguan disistem pernafasan.
57
58
2. 13 Juli 2020
Acc jurnal untuk tema dan
Konsultasi Pengajuan lengkapi jurnal pendukung,
jurnal untuk lanjutkan untuk menyusun
menentukan tema yang BAB I
akan diambil untuk
3. 16 Juli 2020 KIA-N literature review
(mengganti judul terapi
inhalasi uap dan Ditambahkan keterkaitan
aromaterapi eucalyptus) antara terapi dan ISPA
4. 20 Juli 2020
Konsultasi BAB I
59
60