0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang halusinasi dan peran keluarga dalam merawat pasien yang mengalami halusinasi. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan untuk membedakan antara rangsangan internal dan eksternal, yang menyebabkan persepsi yang salah terhadap objek atau lingkungan. Keluarga dapat membantu dengan mengontrol halusinasi pasien, menemani pasien, memberikan motivasi, dan memastikan pasien minum obat secara teratur. Peran aktif
Deskripsi Asli:
Leaflet peran keluarga cara merawat pasien halusinasi
Judul Asli
Leaflet peran keluarga cara merawat pasien halusinasi
Dokumen tersebut membahas tentang halusinasi dan peran keluarga dalam merawat pasien yang mengalami halusinasi. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan untuk membedakan antara rangsangan internal dan eksternal, yang menyebabkan persepsi yang salah terhadap objek atau lingkungan. Keluarga dapat membantu dengan mengontrol halusinasi pasien, menemani pasien, memberikan motivasi, dan memastikan pasien minum obat secara teratur. Peran aktif
Dokumen tersebut membahas tentang halusinasi dan peran keluarga dalam merawat pasien yang mengalami halusinasi. Halusinasi adalah hilangnya kemampuan untuk membedakan antara rangsangan internal dan eksternal, yang menyebabkan persepsi yang salah terhadap objek atau lingkungan. Keluarga dapat membantu dengan mengontrol halusinasi pasien, menemani pasien, memberikan motivasi, dan memastikan pasien minum obat secara teratur. Peran aktif
menyenangkan, cara ini hanya menolong PASIEN DENGAN HALUSINASI Halusinasi adalah hilangnya kemampuan sementara. manusia dalam membedakan rangsangan 2. Fase Kedua internal (pikiran) dan rangsangan eksternal Kecemasan meningkat, sering melamun (dunia luar). Klien memberikan persepsi atau dan berfikir sendiri. Mulai dirasakannya ada pendapat tentang ada objek atau lingkungan yang bisikan yang tidak jelas.Klien tidak ingin nyata, misalnya klien mengatakan mendengar orang lain tahu, dan ia tetap dapat suara padahal tidak ada orang yang bicara. mengontrolnya. 3. Fase Ketiga Bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya. 4. Fase Keempat. Halusinasinya berubah menjadi PROSES TERJADINYA HALUSINASI mengancam, memerintah dan memarahi klien. Klien menjadi takut, tidak berdaya, hilang kontrol dan tidak dapat berhubungan secara nyata dengan orang lain dilingkungan
APA TANDA-TANDA HALUSINASI?
Oleh : Menarik diri, tersenyum sendiri, duduk Veniasti Gono Ate terpaku, bicara sendiri, memandang NIM : 1490119050R satu arah, tiba-tiba marah, gelisah. Halusinasi berkembang melalui empat fase yaitu : . PROGRAM PROFESI NERS 1. Fase Pertama STIKES NUSANTARA Klien mengalami stress, cemas, KUPANG perasaan perpisahan, kesepian yang memuncak dan tidak dapat diselesaikan. Klien 2020 memutus halusinasi dengan cara JENIS HALUSINASI menghardik. “Ayo ingat cara yang BAGAIMANA PERAN KELUARGA DALAM diajarkan oleh perawat, tutup MERAWAT PASIEN DENGAN HALUSINASI? telinga/mata. Katakan berulang “ pergi-pergi saya tidak mau dengar/lihat kamu suara palsu.”
Pentingnya Minum Obat
Ada 5 prinsip pada pemberian obat kepada pasien yaitubenar obat, benar 1. Halusinasi dengar. pasien,benar dosis, benar watu dan benar cara Mendengar suara membicarakan, pemberian obat. Akibat ketika pasien tidak mengejek, mentertawakan, mengancam Keluarga merupakan faktor penting patuh minum obat sebagai berikut : tetapi tidak ada sumber disekitar. yang menentukan keberhasilan asuhan a. Bisa menyebabkan parahnya penyakit keperawatan pada penderita dengan 2. Halusinasi lihat. halusinasi untuk memotivasi kesembuhan b. Penyakit bisa menjadi kronis dan susah Melihat pemandangan, orang, dengan cara mengontrol halusinasinya : disembuhkan 1. Bapak/ ibu boleh membatah bahwa isi c. Terjadinya overdosis (untuk penggunaan binatang atau sesuatu yang tidak ada halusiansi yang sebenarnya dilihat, dirasa yang berlebihan) tetapi klien yakin ada. atau dengar oleh penderita adalah palsu. d. Penyakit yang diderita sering kambuh 2. Jangan membiarkan penderita sendirian kembali 3. Halusinasi penciuman. atau melamun berkepanjangan. Mengatakan mencium bau bunga, 3. Upayakan ada orang yang mengajak kemenyan dan lain-lain yang tidak bercakap-cakap dengan penderita, dirasakan oleh orang lain dan tidak ada ajarkan penderita untuk bercakap cakap sumber. dengan orang lain atau membuat jadwal kegiatan keluarga yang bisa dilakukan 4. Halusinasi Kecap. secara bersama-sama seperti makan Merasa mengecap sesuatu rasa bersama, sholat. dimulut, tetapi tidak ada. 4. Jangan lupa berikan pujian setiap “ Ingat peran serta keluarga kegiatan yang dilakukan oleh penderita. adalah motivasi terbesar dalam 5. Bantu penderita minum obat secara 5. Halusinasi Raba. teratur. kesembuhan klien......” Merasa ada binatang merayap pada kulit tetapi tidak ada 6. Bila halusinasi muncul lakukan cara