Anda di halaman 1dari 1

Sebenarnya konsep Industri 4.

0 sudah lama diperkenalkan kepada masyarakat sejak bermunculan


teknologi Internet of Things, Artificial Intelegence dll, hanya saja perkembangannya masih lambat.
Namun dengan adanya pandemi Covid-19 ini masyarakat seakan dipaksa untuk langsung men-
digitalisasi diri dan keluarganya dalam banyak hal diantaranya yaitu dalam bekerja dan belajar.
Beruntung bagi mereka yang memang bekerja menggunakan gadget dan pekerjaan bisa dibawa
kerumah. Tetapi bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau harian bahkan tidak perlu
menggunakan gadget untuk bekerja, ini menjadi hal yang merugikan.

Menurut International Telecommunication Union (ITU), hanya 32,29% persen penduduk Indonesia
yang menikmati akses internet dan ini masuk kategori rendah di bawah rata-rata regional sebesar
52% (data 2017). Dari contoh data tersebut bisa dilihat bahwa infrastuktur yang ada di Indonesia
masih sangat kurang untuk mendukung masyarakatnya dalam kegiatan digitalisasi. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya siswa yang diberitakan tidak mempunyai handphone yang bisa mengakses
internet, atau bahkan hanya punya satu handphone untuk lima anak didalam satu keluarga.

Menurut saya adanya Work From Home (WFH) dan Home Learning ini sangat membantu
mengurangi laju penularan Covid-19 melalui PSBB namun kerugiannya banyak dirasakan oleh
keluarga atau orang-orang yang kurang mampu baik hal materil maupun ilmu. Mungkin untuk
kalangan pekerja mereka dapat membiayai biaya internet dan kantor biasanya menyediakan fasilitas
gadget untuk mereka. tetapi saya belum melihat gerakan yang dilakukan pemerintah untuk
membantu masyarakat yang sulit mengakses internet untuk belajar. Yang saya lihat masyarakat
bergerak sendiri membuka campaign untuk mengumpulkan handphone bekas bagi yang
membutuhkan dan ada yang meng-gratiskan akses wifi di café nya untuk anak-anak yang belajar
online. Tapi kegiatan ini pun mempunyai resiko walaupun dilakukan dengan memperhatikan
protocol kesehatan. Dalam hal ini pemerintah harus memberikan bantuan nyata untuk mereka yang
kesulitan mengakses internet maupun mereka yang di PHK, selain hanya membagikan sembako
gratis. Jadi menurut saya, daripada terburu-buru dilakukan “New Normal”, padahal setiap hari kasus
pun bertambah seribu lebih, sebaiknya percepat peningkatan layanan internet yang sudah ada dan
banyak tersebar di Indonesia atau kirim bantuan-bantuan yang bisa segera disalurkan. Karena yang
saya tonton di berita, bantuan yang tersalurkan kurang lebih sekitar 3% padahal pandemi ini sudah
berjalan kurang lebih selama 4 bulan.

Anda mungkin juga menyukai