Tugas
Tugas
Aldi Rizaldi
O1810038
Tingkat 2B
2020
1.1) Luka dengan eksudat & jaringan nekrotik (sloughy wound)
e. Balutan yang dipakai antara lain: hydrogels, hydrocolloids, alginates dan hydrofibre dressings
2) Luka Nekrotik
3) Luka terinfeksi
f. Hydrogel, hydrofibre, alginate, metronidazole gel (0,75%), carbon dressings, silver dressings
4) Luka Granulasi
a. Bertujuan untuk meningkatkan proses granulasi, melindungi jaringan yang baru, jaga kelembaban
luka
d. Treatment overgranulasi
5) Luka epitelisasi
a. Bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk “re-surfacing”
6) Balutan kombinasi
b. Untuk debridement (deslough) : hydrogel + film/foam atau hanya hydrocolloid atau alginate +
film/foam atau hydrofibre + film/foam
c. Untuk memanage eksudat sedang s.d berat : extra absorbent foam atau extra absorbent alginate +
foam atau hydrofibre + foam atau cavity filler plus foam
2.
3. Pasien yang membutuhkan diagnosa dan perawatan namun tidak bisa kooperatif dikarenakan suatu
keterbatasan misalnya: pasien dibawah umur, pasien agresif atau aktif, pasien yang mengalami retardasi
mental. Pasien dalam keadaan dibawah pengaruh obat.
Dokter akan membersihkan kulit pada lengan atas atau lengan bawah pasien dengan alkohol.
Setelah dibersihkan, dokter akan memberi tanda pada kulit dengan spidol atau pulpen.
Dokter akan meneteskan sejumlah larutan (hingga 10-12 tetes) di setiap tanda yang telah dibuat.
Larutan tersebut merupakan campuran antara cairan dan alergen. Setiap larutan mengandung alergen
yang berbeda.
Dokter akan menusuk area kulit yang telah ditetes larutan dengan jarum yang sangat tipis sehingga
alergen dapat masuk ke bawah permukaan kulit.
Dokter akan mengamati tanda alergi yang mungkin muncul pada kulit. Reaksi alergi umumnya akan
muncul dalam 15-20 menit.
Tes kulit intradermal (intradermal skin test). Tes kulit ini dilakukan jika skin prick test menunjukkan hasil
negatif, namun dokter masih menduga bahwa pasien memiliki alergi terhadap suatu alergen. Berikut ini
adalah prosedur tes kulit intradermal:
Setelah kulit pasien dibersihkan dengan alkohol, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil alergen ke
lapisan kulit.
Dokter akan memantau reaksi alergi yang mungkin muncul pada kulit pasien. Reaksi alergi umumnya
akan muncul dalam 15-20 menit.
Tes tempel (patch testing). Patch testing umumnya dilakukan untuk mendeteksi substansi atau alergen
yang menyebabkan iritasi kulit (dermatitis kontak) pada pasien. Alergen tersebut bisa berupa logam,
plastik, atau karet. Berikut adalah prosedur patch testing:
Setelah dibersihkan, dokter akan menempelkan sejenis perekat yang telah diisi oleh 20-30 substansi
atau alergen yang menyebabkan dermatitis kontak.
Setelah 2 hari, dokter akan memeriksa apakah ada reaksi alergi yang disebabkan oleh salah satu alergen
yang ditempel.
Dokter akan melakukan pemeriksaan kembali dua hari kemudian untuk mendeteksi jika ada reaksi alergi
yang tertunda.
Prosedur tes alergi melalui darah umumnya berlangsung kurang dari 5 menit, namun membutuhkan
waktu beberapa hari hingga hasil tes keluar.