Anda di halaman 1dari 6

PRE PLANNING ORAL HYGIENE

OLEH:

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2019
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN
MANFAAT ORAL HYGIENE PADA PASIEN DI RUANGAN SAWIT
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD) PROVINSI SULAWESI
SELATAN
A. Latar Belakang
Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai
manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di negara-
negara berkembang. World Health Organization (WHO) mendefinisikan stroke
sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan otak fokal
(atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan
dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain
vaskuler (Junaidi, 2011). Penyakit stroke di Belanda menduduki peringkat ketiga
sebagai penyebab DALY’s (Disability Adjusted Life Years = kehilangan
bertahun-tahun usia produktif). World Health Organization (WHO) (2016)
memperkirakan bahwa pada tahun 2025, penderita stroke 5,7 juta mengalami
kematian di seluruh dunia, setara dengan 9,9% dari seluruh kematian. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa lebih dari 85% dari kematian ini terjadi pada penduduk yang
hidup di negara-negara berpenghasilan rendah, menengah dan sepertiganya pada
penduduk yang berusia kurang dari 70 tahun. Pada pasien stroke, kelemahan
fisik, menjadi masalah utama keterbatasan untuk melakukan mobilisasi. Salah
satunya pada gangguan menelan serta kelumpuhan pada wajah dapat
meningkatkan jumlah bakteri pada mulut dari sisa-sisa makanan yang ada.
Terutama pada pasien yang mengalami gangguan penurunan kesadaran dapat
menyebabkan imobilitas fisik, gangguan menelan makanan melalui mulut
sehingga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya peradangan selaput lendir
pada mulut ataupun infeksi pada rongga mulut (Junaidi, 2018).
Mary (2017) mengemukakan bahwa oral hygiene merupakan tindakan yang
penting bagi pasien stroke. Mulut merupakan tempat hidupnya sekitar 450 spesies
mikroorganisme dimana 5% diantaranya berhubungan dengan terjadinya
kerusakan mulut dan gigi yaitu timbulnya plak, karies gigi, iritasi pada kulit mulut
dan gusi, gingivitis, pembengkakan dan perdarahan pada gusi. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa karies gigi dan penyakit periodontal merupakan penyebab utama
terjadinya infeksi kronis, hal ini disebabkan bakteri yang terdapat dalam mulut
dapat melewati dinding periodonsium dan memasuki aliran darah. Ketidak
mampuan pasien stroke untuk memenuhi kebutuhan dirinya menjadi tanggung
jawab perawat. Oral hygiene merupakan salah satu tindakan keperawatan yang
diperlukan agar kondisi rongga mulut tetap bersih dan segar sehingga terhindar
dari infeksi. Oral hygiene merupakan salah satu tindakan yang diperlukan untuk
menjaga agar mulut terhindar dari infeksi, membersihkan dan menyegarkan
mulut. Sehingga pada pasien stroke tersebut pemenuhan kebutuhan defisit
perawatan diri terpenuhi (Punik, 2017).           
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Oral Hygiene selama 40 menit,
keluarga pasien di ruang Brain Center dapat memahami tentang Oral
Hygiene.
C. Tujuan Khusus :
1. Mampu menjelaskan pengertian Oral Hygiene.
2. Mampu menjelaskan pentingnya Oral Hygiene.
3. Mampu menjelaskan macam – macam masalah pada mulut.
4. Mampu melaksanakan atau membantu pasien untuk melakukan Oral
Hygiene.
D. Sasaran
Keluarga Pasien di Brain Center
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi.
2. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1)Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang ditentukan selama
45 menit.
2)Mahasiswa dapat menyiapkan alat dan media sesuai dengan yang
diperlukan.
b. Evaluasi Proses
1) 70 % dari peserta yang hadir dapat berperan serta secara aktif.
2) Selama acara berlangsung sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
3) Peserta dapat mengikuti sesuai dengan susunan acara.
c. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan peserta dapat :
1. Mengetahui cara dan manfaat melakukan oral hygiene.
2. Mendemonstrasikan oral hygiene secara langsung pada
keluarga.
3. Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 04 Oktober 2019
di Ruang tunggu Brain Center.
4. Media
a. Video Player
b. Leaflet
c. Banner
5. Setting

Keterangan:
= Moderator = Peserta

= Pemateri = Fasilitator

= Pembimbing = Observer

6. Susunan Acara
Waktu Acara

10.00 – 10.05 Pembukaan


10.05 – 10.20 Penyajian materi
10.20 – 10.30 Demonstrasi langsung
10.30– 10.40 Penutup

7. Susunan Panitia
a. Penanggungjawab :
b. Moderator :
c. Pemateri :
d. Observer :

e. Fasilitator : Uraian Tugas


1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a. Membuka acara.
b. Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.
c. Menjelaskan tujuan dan topik.
d. Menjelaskan kontrak waktu.
e. Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.
f. Mengarahkan alur diskusi.
g. Memimpin jalannya diskusi.
h. Menutupa cara.
3. Pemateri
Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.
4. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
5. Fasilitator
a. Memotifasi peserta untuk berperana aktif dalam
jalannya penyuluhan.
b. Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari
peserta.

Anda mungkin juga menyukai