Anda di halaman 1dari 9

Jawaban Unas 2010/2011

1. Konglomerat: batuan sediment yang terdiri dari clast/fragmen dan matrik fragmennya
bundar, xenolith fragmen batuan yang masuk kedalam tubuh batuan beku, gamping:batuan
sediment yang berasal dari koral, breksi: sama dengan konglomerat tapi fragmen/clast
menyudut, scoria: adalah batuan beku luar yang vesicular.
Jawabanya: D, breksi.
2. Gambar tidak jelas.
3. Korundum kekerasan 9, topas kekerasan 8, kuarsa kekerasan 7, orthoklas 6, dan apatit 5.
4. Geologi struktur dalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan
permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya.
Geokronologi merupakan ilmu untuk menentukan umur absolut batuan, fosil, dan sedimen,
dalam suatu tingkat ketidakpastian tertentu yang melekat dalam metode yang digunakan.
Geomorfologi, cabang geologi yang mempelajari bentuk muka bumi dan proses-proses yang
mempengaruhinya.
Geologi sejarah, cabang geologi yang menggunakan prinsip-prinsip geologi untuk
merekonstruksi dan memahami sejarah bumi.
Jawaban: D
5. Uraian
a. Pirometamorfosa/Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal adalah jenis khusus
metamorfosa kontak yang menunjukkan efek hasil temperatur yang tinggi pada kontak
batuan dengan magma pada kondisi volkanik atau quasi volkanik. Contoh pada xenolith
atau pada zone dike.
b. Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/Dinamik , terjadi pada daerah yang
mengalami deformasi intensif, seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena
gaya mekanis yang mengakibatkan penggerusan dan sranulasi batuan. Batuan yang
dihasilkan bersifat non-foliasi dan dikenal sebagai fault breccia, fault gauge, atau milonit
c. Metamorfosa Kontak, terjadi pada batuan yang menalami pemanasan di sekitar kontak
massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena pengaruh panas
dan material yang dilepaskan oleh magma serta oleh deformasi akibat gerakan massa.
Zona metamorfosa kontak disebut contact aureole. Proses yang terjadi umumnya berupa
rekristalisasi, reaksi antara mineral, reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian
dan penambahan material. Batuan yang dihasilkan umumnya berbutir halus
d. Metamorfosa regional / dinamothermal merupakan metamorfosa yang terjadi pada
daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu : metamorfosa
orogenik, burial, dan dasar samudera (ocean-floor).
i. Metamorfosa Orogenik, metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik
dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan
metamorf yang dihasilkan mempunyai butiran mineral yang terorientasi dan
membentuk sabuk yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses
metamorfosa ini memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta
tahun lalu.
ii. Metamorfosa Burial, metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan
temperatur pada daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian
terlipat. Proses yang terjadi adalah rekristalisai dan reaksi antara mineral dengan
fluida.
iii. Metamorfosa Dasar dan Samudera, metamorfosa ini terjadi akibat adanya
perubahan pada kerak samudera di sekitar punggungan tengah samudera (mid
oceanic ridges). Batuan metamorf yang dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan
ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia
antara batuan dan air laut tersebut

Ilustrasi tipe metamorfosa dan lokasi terjadinya

Jawaban : E

6. Klasifikasi batuan beku berdasarkan Klasifikasi berdasarkan indeks warna Menurut ( S.J.
Shand, 1943), yaitu:
a. Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik= silica tinggi
terang, contoh ryolite
b. Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik= silica
sedang/intermedietabu-abu, contoh andesite
c. Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik, silica rendah
gelap, contoh basalt.

Jabawan: B

7. Struktur batuan beku: Struktur adalah kenampakan batuan secara makro yang meliputi
kedudukan lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Struktur batuan beku sebagian
besar hanya dapat dilihat dilapangan saja, misalnya:
a. Pillow lava atau lava bantal, yaitu struktur paling khas dari batuan vulkanik bawah
laut, membentuk struktur seperti bantal.
b. Joint struktur, merupakan struktur yang ditandai adanya kekar-kekar yang tersusun
secara teratur tegak lurus arah aliran. Sedangkan struktur yang dapat dilihat pada
contoh-contoh batuan (hand speciment sample), yaitu:
c. Masif, yaitu apabila tidak menunjukkan adanya sifat aliran, jejak gas (tidak
menunjukkan adanya lubang-lubang) dan tidak menunjukkan adanya fragmen lain
yang tertanam dalam tubuh batuan beku.
d. Vesikuler, yaitu struktur yang berlubang-lubang yang disebabkan oleh keluarnya gas
pada waktu pembekuan magma. Lubang-lubang tersebut menunjukkan arah yang
teratur.
e. Skoria, yaitu struktur yang sama dengan struktur vesikuler tetapi lubang-lubangnya
besar dan menunjukkan arah yang tidak teratur.
f. Amigdaloidal, yaitu struktur dimana lubang-lubang gas telah terisi oleh mineral-
mineral sekunder, biasanya mineral silikat atau karbonat.
g. Xenolitis, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain
yang masuk dalam batuan yang mengintrusi.
h. Pada umumnya batuan beku tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur
yang ada pada batuan beku dibentuk oleh kekar (joint) atau rekahan (fracture) dan
pembekuan magma, misalnya: columnar joint (kekar tiang), dan sheeting joint (kekar
berlembar).

Jawaban: B

8. Lihat uraian nomer 5, Jawaban kemungkinan C.


9. Jawaban C.
10. Tahapan eksplorasi:
a. survey tinjau yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional,
pemotretan udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk
mengedintifikasi daerah-derah anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk
diselifdiki lebih lanjut.
b. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan
mineral yang potensial.
c. Eksplorasi awal (umum) yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.
d. Eksplorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi
terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan,
lubang bor, shafts, dan terowongan.

Jawaban: B

11. Kegunaan kompas geologi:


a. Menentukan azimuth
b. Mengukur jurus dan kemiringan batuan (strike/dip)
c. Mengukur kemiringan suatu lereng (slope)

Jawaban: D

12. Jawaban E
13. Berdasarkan sumber energi mekaniknya/cara kerjanya, sistem pemboran mekanik terbagi
menjadi 3 ( tiga ), yaitu : rotari, perkusif, dan rotari-perkusif.
a. Bor Tumbuk ( Percussion Drill )

Pada pemboran tumbuk (percusif), energi dari mesin bor diteruskan oleh batang bor
dan mata bor untuk meremukkan batuan. Komponen utama dari mesin bor ini
adalah piston yang mendorong dan menarik tungkai (shank) batang bor. Pada
metode perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan
batuan oleh mata bor. Contoh alat bor yang menggunakan temper ini adalah
hammer drill, churn drill.

b. Bor Putar-Tumbuk ( Rotary-Percussion Drill )

Pada pemboran rotary-perkusif, aksi penumbukan oleh mata bor dikombinasikan


dengan aksi putaran, sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan
permukaan batuan. Metode ini dapat digunakan pada bermacam-macam jenis
batuan. Metode putar-tumbuk terbagi menjadi dua, yaitu :

i. Top Hammer
Metode pemboran Top hammer adalah metode pemboran yang terdiri dari 2
kegiatan dasar yaitu putaran dan tumbukan. Kegiatan ini diperoleh dari gerakan
gigi dan piston, yang kemudian ditransformasikan melalui shank adaptor dan
batang bor menuju mata bor. Berdasarkan jenis penggerak putaran dan
tumbukannya, metode ini dibagi menjadi dua jeis yaitu : Hydrolic Top Hammer
dan Pneumatic Top Hammer.

ii. Down the Hole Hammer (DTH Hammer)

Metode pemboran ini adalah metode pemboran tumbuk-putar yang sumber


dasarnya menggunakan udara bertekanan. DTH Hammer dipasang dibelakang
mata bor, di dalam lubang sehingga hanya sedikit energi tumbukan yang hilang
akibat melewati batang bor dan sambungan-sambungannya. Contoh dari alat bor
dengan menggunakan temper tumbuk putar adalah jack hammer.

c. Bor Putar ( Rotary Drill )


Berdasarkan sistem penetrasinya, metode rotari terbagi menjadi 2 sysem tricone
dan drag bit. Disebut tricone jika penetrasinya berupa gerusan (crushing) dan drag
bit jika hasil penetrasinya berupa potongan. Sistem tricone digunakan untuk batuan
sedang hingga lunak, untuk system drag bit digunakan untuk batuan lunak. Contoh
alat bor dengan sistem ini adalah rotary drill.

Jawaban: B

14. Komponen dan fungsi alat bor potar (rotary) bor minyak bumi:
a. Swivel - Suatu peralatan yang digantung pada hook dibawah traveling block yang mana
ujung gosneck dihubungkan dengan rotary hose dan bagian bawah (swivel stem)
dihubungkan dengan Kelly, yang memungkinkan melakukan putaran pada drill string
(swivel tidak berputar) dan sirkulasi secara bersamaan, tidak terjadi kebocoran.
b. Kelly - Merupakan pipa bor paling atas, ia berbentuk segi empat atau segi enam. Bagian
atas dihubungkan dengan swivel dan bagian bawah dengan drill pipe, berfungsi
meneruskan torsi putaran dari rotary table, ke seluruh rangkaian pipa bor dan bit. Kelly
dimasukan kedalam Kelly bushing yang bagian dalam Kelly bushing sama dengan bentuk
luar Kelly.
c. Drill pipe disebut juga dengan batang bor atau drill string, sebagai penghantar bit untuk
menembus lapisan batuan pada kedalaman tertentu, sebagai saluran sirkulasi lumpur,
sebagai penerus putaran dari rotary table sehingga bit bisa berputar, sebagai rangkaian
untuk fishing job, sebagai penyalur bubur semen saat penyemenan.
d. Drill collar, adalah pipa baja yang tebal dan berat yang dipasang antara drill pipe dan bit,
merupakan komponen rangkaian pemboran yang terberat. Drill collar disebut juga
dengan pipa pemberat.
e. Bit disebut juga dengan pahat atau mata bor. Peralatan ini berfungsi menembus batuan
formasi dalam membuat lubang.

Jawaban: E

15. Jawaban A.
16. Gambar pembagian struktur sesar:

Jawaban: D
17. Gambar lipatan dan bagian-bagiannya

Jawaban:D
18. Grais Kontur, garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama.
Jawab : B
19. Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)

Rumus:

CI = 1/2000 x skala

Diketahui skala 1:25.000, maka:

CI = 1/2000 X 25.0000 = 25/2 = 12.5 m

20. Diketahui skala 1:150.000, jarak kota A dan B dalam peta 8 cm, maka jarak sesungguhnya
adalah:
1 cm di peta = 150.000 cm di lapangan = 1500 m = 1.5 km ( Ingat 1 km = 1000m = 100000
cm).
Maka jika jarak di peta 8 cm jarak sesungguhnya adalah 1.5 km X 8 = 12 km.
Jawaban : B
21. Lihat pembahasan nomer 11, Jawaban: A
22. Lingkaran pembagian derajat, pembagian derajat yang dikenal ada dua yaitu kompas
azimuth dan kompas kwardan. Pembagian skala derajat pada kompas, adalah bagian kompas
berupa lempengan lingkaran diluar ujung jarum kompas, terdiri dari :
a. Pembagian skala 0o – 360o
Kedudukan N (utara) pada kompas adalah kedudukan 0o berimpit dengan 360o, Kedudukan
S (selatan) pelurus N, adalah kedudukan 180o, dan kedudukan E (timur) adalah kedudukan
90o, kedudukan W (barat) adalah kedudukan 270o. Posisi pembacaan arah N – E – S – W – N
pada kompas, ditulis kebalikan arah perputaran jarum jam.
b. Pembagian skala 0o – 90o
Skala Pembagian 0o – 90o, mempunyai sistem pembacaan dengan kwadran. Kwadran 0o –
90o; adalah skala pembacaan kwadran N – E dan S – E , N – W dan S – W, berarti angka 0o,
terletak pada pembacaan E (timur) dan W (barat). Tulisan arah N – E – S – W – N, terbaca
terbalik arah perputaran jarum jam. Perhatikan gambar berikut:

Sistim kuadran dan system azimuth.


Jadi jika tertulis U200 T/15 sama dengan S200B/150, Jawaban :B
0 0

23. Jawaban : D
24. kita pakai hukum tangan kiri. strike sesuai telunjuk tangan kiri dan dip sesuai ibu jari tangan
kiri. Strike dilambangkan dengan garis dan dip dilambangkan dengan garis kecil yang selalu
tegak lurus dengan garis strike.
Jika diketahui N900E/150, maka kita arahkan telunjuk kita kea rah N90 0E (timur) maka
otomatis ibu jari kita akan mengarah ke selatan.
Jawaban : A
25. Lihat gambar berikut:

Gambar pola-pola penyaluran


Jawaban : D
26. Perhatikan gambar berikut:

Dari gambar tersebut kemungkinan Jawaban soal adalah A.


27. Jawaban, C
28. Jawaban B

Nomer 29 – 32 adalah bagian dari Teknik Pertambangan.

33. Menurut peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 bahan galian dibagi menjadi 3 golongan
yaitu :
a. Bahan galian strategis disebut pula bahan galian golongan A terdiri dari : Minyak
bumi, bitumen cair, lilin beku, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara,
batubara muda, uranium radium, thorium bahan galian radioaktif lainnya, nikel,
kobalt, timah.
b. Bahan galian vital disebut pula bahan galian golongan B terdiri dari : Besi, mangan,
molibden, khrom, wolfram, vanidium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas,
platina, perak, air raksa, arsen, antimon, bismut, yteium, rhutenium, cerium, dan
logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit,
flouspar, barit, yodium, brom, khlor, belerang.
c. Bahan galian non strategis dan non vital disebut pula bahan galian golongan C terdiri
dari : Nitrat, nitrit, fosfat, garam batu (halit), asbes, talk, mika, grafit, magnesit,
yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa,
kaolin, feldspar, gipsum, bentonit, tanah diatomea, tanah serap, batu apung, trass,
obsidian, marmer, batutulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt,
trakhit, tanah liat, pasir, sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan
A maupun B dalam skala yang berarti dari segi ekonomi pertambangan.

Jawaban: C

34. Bagian teknik peledakan


35. Berikut ini ringkasan metode-metode geofisika eksplorasi:
a. Metode Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis)
Metoda ini menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek
pengamatan utamanya. Kontras resistivity yang ada pada batuan akan mengubah
potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga bisa kita dapatkan suatu bentuk
anomali dari daerah yang kita amati. Dalam metoda geolistrik terdapat beberapa
spesifikasi yaitu :
i. Self potensial (SP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
ii. Induced potential (IP) –> Metode ini memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan
sendiri kedalam tanah.
b. Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran
respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian
direleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas
batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan
pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan
dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon,
yang mengukur pergerakan bumi.
c. Metoda Geomagnet adalah salah satu metoda di geofisika yang memanfaatkan sifat
kemagnetan bumi. Menggunakan metoda ini diperoleh kontur yang menggambarkan
distribusi susceptibility batuan di bawah permukaan pada arah horizontal. Dari nilai
susceptibility selanjutnya dapat dilokalisir / dipisahkan batuan yang mengandung sifat
kemagnetan dan yang tidak. Mengingat survey ini hanya bagus untuk pemodelan kearah
horizontal, maka untuk mengetahui informasi kedalamannya diperlukan metoda
Resistivity 2D. Jadi, survey geomagnet diterapkan untuk daerah yang luas, dengan tujuan
untuk mencari daerah prospek. Setelah diperoleh daerah yang prospek selanjutnya
dilakukan survey Resistivity 2D.
d. Metode gravitasi adalah suatu metode eksplorasi yang mengukuran medan gravitasi pada
kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu area tertentu. Tujuan dari
eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari perbedaan distribusi rapat massa
dan juga jenis batuan. Tujuan utama dari studi mendetail data gravitasi adalah untuk
memberikan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai lapisan bawah geologi. Metode
gravitasi ini secara relatif lebih murah, tidak mencemari dan tidak merusak (uji tidak
merusak) dan termasuk dalam metode jarak jauh yang sudah pula digunakan untuk
mengamati permukaan bulan. Juga metoda ini tergolong pasif, dalam arti tidak perlu ada
energi yang dimasukkan ke dalam tanah untuk mendapatkan data sebagaimana umumnya
pengukuran. Pengukuran percepatan gravitasi memberikan informasi mengenai densitas
batuan bawah tanah. Terdapat rentang densitas yang amat lebar di antara berbagai jenis
batuan bawah tanah, oleh karena itu seorang ahli geologi dapat melakukan inferensi atau
deduksi mengenai strata atau lapisan-lapisan batuan berdasarkan data yang diperoleh.
Patahan yang umumnya membuat terjadinya lompatan pada penyebaran densitas batuan,
dapat teramati dengan metode ini

Jawaban : A

36. Jawaban C, lainnya makrofosil.


37. Jawaban D.
38. Bagian mikrofosil
39. Perhatikan gambar berikut:

Jawaban: D
40. Jawaban; E

Anda mungkin juga menyukai