DOI: http://dx.doi.org/10.15294/ijcets.v3i1.8675
Abstract
This study aims to determine the development of the procedure using the PBL
Learning E-Learning Elgg, produce E-Learning Elgg, and examine the effecti-
veness of learning by using E-Learning Elgg in class X MIA3 craft and Entrep-
reneurship subjects, SMA Kesatrian 1 Semarang. This study uses a Research
and Development (R & D) by using a five-stage process of development of E-
Learning Elgg on subjects craft and Entrepreneurship. The subjects were stu-
dents of class X MIA3 on subjects craft and Entrepreneurship, SMA Kesatrian
1 Semarang. The results showed that the average value of students who use
the E-Learning Elgg (New Work System), ie 91.7%, in the conventional learning
(Old Work System), namely 74%. E-Learning procedure Elgg development con-
sists of five stages, which draws on research and development by the Borg and
Gall, namely pre model development, model development, model evaluation,
implementation and revision of the model. Based on the results of this study
concluded that learning by using E-Learning effective Elgg class X MIA3 craft
and Entrepreneurship subjects, SMA Kesatrian 1 Semarang
Corresponding author : © 2016 Universitas Negeri Semarang
Adress: Gedung A3 Lt.1 Fakultas Ilmu Pendidikan p-ISSN 2252-6447
Universitas Negeri Semarang, Sekaran Gunungpati, 50229E- e-ISSN 2527-4597
mail: tp11091.apri@gmail.com
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
50
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
(9) penyempurnaan produk akhir, dan (10)dise- gELGG) diuji dengan uji t satu sampel, yaitu un-
minasi dan implementasi. Berdasarkan uraian tuk menguji hipotesis sebagai berikut :
tersebut, peneliti mengambil langkah-langkah Ho : Ditolak (rata-rata pemberian sistem
pengembangan dengan memodifikasi dan me- baru di SMA Kesatrian 1 Semarang serendah-
nyelaraskan berdasarkan tujuan dan kondisi rendahnya 75).
penelitian yang sebenarnya, yaitu (1) pra pen- Ha : Diterima (rata-rata pemberian infor-
gembangan model, (2) pengembangan model, masi di SMA Kesatrian 1 Semarang lebih rendah
(3) uji coba model, (4) penerapan model, dan (5) dari 75).
revisi model. Atau dapat di jelaskan dengan singkat se-
bagai berikut :
Penelitian ini dilaksanakan diSMA Kes-
Ho ≥ 75
atrian 1 Semarang pada kelas X MIA3 mata pe-
Ha < 75
lajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Sesuai
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus t-tes
dengan tujuan penelitian maka yang menjadi satu sampel, sebagai berikut:
sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa ke-
las XMIA3 mata pelajaran Prakarya dan kewirau-
sahaan dan 1 guru mata pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan SMA Kesatrian 1 Semarang. Tek-
nik pengambilan sampel yang digunakan yaitu
Purpossive sampling. Sampling Purpossive ada-
lah teknik penentuan sampel dengan pertim-
t = Nilai t hitung
bangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Sehingga
X = Nilai rata-rata
peneliti menentukan kriteria-kriteria penelitian
µ0 = Nilai yang di hipotesiskan
yaitu permasalahan keefektifan E-Learning dan
s = Simpangan baku
meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan
n = Jumlah anggota sampel
pembelajaran berbasis E-Learning ELGG pada
model Project Based Learning. Maka sampel di- Hasil perhitungan tersebut kemudian
tentukan adalah pada mata pelajaran yang ber- diujicoba dengan uji pihak kiri, yang berlaku
hubungan multimedia dan untuk mengetahui ketentuan, bila harga thitung lebih kecil atau sama
tingkat keefektifan E-Larning ELGG, kemudian dengan (≤) dari ttable, maka Ho tolak. Dengan
dipilih mata pelajaran Prakarya dan Kewirau- kata lain Ho diterima jika thitung ≥ t(1-axa-1) (sugiyo
sahaan (20 siswa untuk kelas pembelajaran E- 2010:195).
Learning ELGG), (20 siswa pembelajaran kon-
vensional), dan 5 admin yaitu satu guru mata HASIL DAN PEMBAHASAN
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, empat
Proses penelitian ini dilaksanakan selama
selaku guru organisasi sekolah.
enam minggu yaitu pada tanggal 09 Maret 2015
Teknik pengumpulan data pada peneliti- sampai dengan 22 April 2015 di SMA Kesatrian 1
an ini dengan menggunakan angket (kuesioner) Semarang kelas X MIA3 mata pelajaran Prakarya
dan observasi. Angket yang diberikan dibuat dan kewirausahaan. Prosedur pengembangan
secara berstruktur dengan bentuk pertanyaan- yang dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu (1)
pertanyaan terbuka (open-ended) untuk menda- pra pengembangan model, (2) pengembangan
patkan informasi kebutuhan yang mendukung model, (3) evaluasi model, (4) penerapan model,
teori, informasi kebutuhan untuk pengemban- dan (5) revisi model.
gan model, informasi apakah guru dapat meng-
A. Prosedur Pengembangan E-Learning
gunakan media pembelajaran interaktif serta
Elgg
penilaian atas kualitas dari media interaktif
yang diberikan. Angket digunakan untuk uji ke- Pertama, Pra Pengembangan Model.Dari
layakan produk oleh ahli media, dan ahli materi. pembelajaran yang ada di SMA Kesatrian 1 Se-
Sedangkan observasi digunakan untuk melihat marang yang menggunakan metode pembelaja-
model pembelajajaran dalam kelas serta efek- ran Project Based Learning merupakan pendeka-
tivitas penggunaan E-Learning Elgg pada siswa tan pembelajaran yang menuntut peserta didik
kelas X MIA3 mata pelajaran Prakarya dan Kewi- membuat “Jembatan” yang menghubungkan an-
rausahaan, SMA Kesatrian 1 Semarang. tar berbagai subjek materi. Dengan meman-
faatkan fasilitas yang telah ada yaitu teknologi
Proses menganalisis data yang dilakukan
informasi dan komunikasi yang dapat membuat
adalah pemberian informasi baru (E-learnin-
pembelajaran lebih interaktif dan menjadi lebih
51
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
baik, serta melihat potensi yang dimiliki SMA desain layout tampilan dan fungsi fasilitas yang
Kesatrian 1 Semarang yang telah memiliki fasi- ada dalam website tersebut. Desain tampilan
litas yang dapat menunjang E-Learning, maka mengacu pada karakteristik SMA Kesatrian 1
berdasarkan hasil pengamatan peneliti, SMA Semarang, informasi dan pengguna website. Se-
Kesatrian 1 Semarang perlu memiliki E-Learning dangkah desain fasilitas mengacu pada menu-
di sekolah sebagai sarana penunjang aktivitas menu pembelajaran yang sekiranya cocok digu-
pembelajaran atau sebagai komplemen dalam nakan untuk proses pembelajaran yang ada di
pembelajaran. SMA Kesatian 1 Semarang.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat
dianalisis bahwa guru SMA Kesatrian 1 Sema-
rang membutuhkan media pembelajaran yang
bersifat interaktif yang memiliki banyak media
seperti teks, audio, visual, video,diskusi, sha-
ring file, unduh / download file, chatting antar
pengguna E-Learning ELGG untuk pembahasan
materi, penugasan dan mudah dalam penggu-
naannya karena berbentuk atau bersifat seperti
facebook.
Oleh karena itu, peneliti mencoba mem-
buat E-Learning ELGG dengan unsur komponen
yang sudah dioperasikan oleh guru yaitu teks, Gambar 1. Halaman Depanwebsite E-Learning
audio, visual, video diskusi, sharing file, unduh ELGG
/ download file, chatting antar pengguna E-Lear-
ning ELGG untuk pembahasan materi, penuga-
san. Melalui pembuatan E-Learning ELGG ter-
sebut diharapkan guru dapat menjalankan dan
mengoprasikan E-Learning ELGG yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran al-
ternatif untuk siswa.Sehingga diberikan angket
kepada guru dan siswa untuk mengukur kegu-
naan E-Learning Egg untuk pembelajaran.
Jadi, berdasarkan hasil analisis kebutuhan
dapat disimpulkan bahwa peneliti membuat E-
Learning ELGGyang jelas untuk proses pembe- Gambar 2. Pembelajaran E-Learning Elgg
lajaran.
Tahap produksi merupakan tahap lanju-
Kedua, pengembangan model. Prosedur tan dari tahap pra produksi. Langkah-langkah
yang dilakukan selanjutnya setelah semua data yang dilakukan dalam tahap ini antara lain ada-
dikumpulkan dan dianalisa sesuai dengan ke- lah :
butuhan yaitu pembuatan desain. Proses yang 1. Setelah ELGG terinstal, kegiatan selajutnya
dilakukan dalam mendesain aplikasi tersebut adalah proses desain layout tampilan. Dalam
yaitu dengan membuat naskah. Naskah adalah proses ini penulis mendesain layout dan
urutan-urutan atau skenario yang akan dilaksa- tampilan agar menjadi menarik dan famil-
nakan dalam proses produksi. Yaitu mulai dari iar sehingga penulis mendesain layout mirip
installasi ELGG dan software pendukung yaitu seperti konten-konten pada Facebook yang
xampp, dilanjutkan mendesain layout tampi- memudahkan penggunaannya, selain itu
lan, membuat menu-menu yang harus ada se- tampilan seperti Facebook sangat disetujui
suai kerangka desain dan yang terakhir adalah oleh waka kurikulum SMA Kesatrian 1 Sema-
menghongtingkan dan membuat domain untuk rang yaitu Pak Tri Tjandra M, MPd karena
di linkkan dengan website resmi SMA Kesatrian bersifat sosial, semua dapat mengunjun-
1 Semarang. gi E-Learning SMA Kesatrian 1 Semarang
Website E-Learning SMA Kesatrian 1 Se- atas persetujuan admin.
marang dibuat berdasarkan pada hasil penga-
2. Setelah layout selasai, kegiatan selanjutnya
matan dan analisis kebutuhan yang telah disu-
adalah melakukan konfigurasi system.Kon-
sun. Perancangan desain meliputi dua hal yaitu
52
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
53
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
cek keseluruhan program E-Learning ELGG mu- Tabel 2. Hasil pengisian angket ahli materi
lai dari awal sampai akhir dan tidak ditemukan
masalah berkaitan dengan E-Learning ELGG. Nama Ahli Materi : Musyafa’ah
Pada penyusunan naskah dan produksi No Kriteria Jum- Presentase
media selesai, tahap selanjutnya adalah validasi lah
desain, baik dari desain materi naskah maupun 1. Home Page (Sebelum 22 Rata-rata
desain produk media. Login) 72% Berar-
Validasi dilakukan oleh Anies Erfan.S,Pd 2. Menu UtamaE-Learn- 33 ti dalam
ing ELGG kategori
sebagai pengaji madia dan sebagai pengkaji nas- “Baik”
kah media dilakukan oleh guru mata pelajaran 3. Menu Pembelaja- 17
SMA Kesatrian 1 semarang yaitu Musyafa’ah. ranE-Learning ELGG
Peneliti memberikan angket kepada penguji Total Skor 72
media dan penguji naskah media untuk membe-
rikan penilaian mengenai website E-LearningEL-
GG. Dari angket kemudian akan diketahui keku-
rangan sebagai acuan dalam perbaikan media. Interval Kriteria
54
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
55
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
56
Apri Yudha Dwiantoro et al/Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
4 (2) (2016): 49-57
yaitu diadakan in house training secara rutin dan yang telah disederhanakan sesuai dengan kondi-
melalui MGMPS sekolah. si penelitian yaitu (1) pra pengembangan model,
(2) pengembangan model, (3) uji coba model,
Tanggapan guru mengenai E-Learning
(4) penerapan model, dan (5) revisi model. Hasil
ELGG adalah mudah digunakan untuk proses
dari proses penelitian yaitu berdasarkan angket
pembelajaran dan cepat dipahami oleh para
uji keefektifan diperoleh nilai rata-rata untuk
siswa-siswi karena menu-menu yang terdapat
pembelajaran sistem lama (konvensional) yaitu
dalam E-LearningELGG mudah untuk dipaha-
74%, sedangkan untuk sistem baru (E-Learning
mi dan digunakan dalam proses pembelajaran.
ELGG) memperolah nilai rata-rata 91,7%.
Bagi guru di SMA Kesatrian 1 Semarang, hal yang
harus diperhatian dalam penerapan E-Learning Didapat thitung= 21,8 >tsampel = 1,729 Sehing-
ELGG di sekolah adalah kemampuan guru untuk ga, thitung ≥ ttabel maka hipotesis (Ho) diterima da-
mengoprasikan E-Learningnya dan fasilitas pen- pat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja sistem
dukung terciptanya E-Learning seperti, akses (Website E-Learning ELGG) di SMA Kesatrian 1
internet dan laboratorium komputer. Sehing- Semarang serendah-rendahnya 75.
ga dengan adanya E-Learning ELGG ini dapat
memotivasi dan meningkatkan aktivitas siswa UCAPAN TERIMA KASIH
dalam belajar karena dapat terciptanya forum
diskusi, movitasi untuk selalu belajar dengan Ucapan terima kasih disampaikan kepa-
media yang menyenangkan. Selain itu, E-Lear- da dosen pembimbing skripsi, ahli materi dan
ningELGG dapat digunakan sebagai pelengkap ahli media sebagai partner diskusi, baik secara
atau mempermudah proses pembelajaran, dapat formal maupun nonformal. Semoga tulisan ini
meningkatkan mutu dan kualitas dalam bidang dapat bermanfaat dan tidak lupa penulis terbuka
IT harus turut dikembangkan sehingga dapat bagi masukan dan saran untuk perbaikan.
terjadinya pembelajaran E-Learning dalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Tanggapan siswa-siswi SMA Kesatrian 1
Arikunto, S. (2006) Metodelogi Penelitian Pendidikan.
Semarang menganai E-LearningELGG ini adalah Jakarta:PT Rineka Cipta.
sangat positif untuk digunakan sebagai media Mahanal, Susriyati, dkk. (2009) Pengaruh Pembelaja-
E-Learning dan mendukung sebagai aktivitas ran Project Based Learning (PBL) pada Materi
pembelajaran serta cepat dipahami karena me- Ekosistem terhadap Sikap dan Hasil Belajar
nu-menu hampir mirip dengan facebook. Pada Siswa SMAN 2 Malang.Malang: Jurnal Univer-
pengoprasinnya, meraka mengalami kesulitan sitas Negeri Malang
saat mengajak berteman karena banyak langkah Muna. (2011) Model Pembelajaran Think Pair Share
yang harus dilakukan. Namun kegunaan E-Lear- (TPS) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa
Dalam Pembelajaran Biologi Pada Siswa Kelas
ningELGG sangatlah bermanfaat pada media
VIII-B SMP IT Nur Hidayah SyrakartaTahun
pembelajaan dan dapat memperlancar proses Ajaran 2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan.
pembelajaran, membuat aktivitas belajar menja- Sugiyono. (2010) Metode Penelitian Pendidikan,
di semakin menarik dan mudah dipahami. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
SIMPULAN Sugiyono. (2011) Statistika untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
E-Learning Elgg dapat dikembangkan me- Sukmadinata, Nana Syaodih. (2013) Metode Penelitian
lalui lima tahap pengembangan yang mengacu Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
pada langkah-langkah penelitian dan pengem- Widoyoko, S. Eko Putro (2012) Evaluasi Program Pem-
bangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall belajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
57