PENGGUNAAN
MODAL KERJA
Analisis sumber dan penggunaan modal kerja atau sering disebut juga dengan analisis
aliran dana, merupakan alat analisis finansial yang digunakan untuk mengetahui darimana
dana didapatkan dan untuk apa dana tersebut dibelanjakan. Dengan demikian aliran dana
dapat dikatakan sebagai dasar atau titik awal pembentukan suatu perusahaan hingga
berlangsungnya suatu perusaahaan Analisis sumber - sumber dan penggunaan modal kerja
digunakan untuk mengetahui sumber serta penggunaan modal kerja selama periode tertentu.
Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja
dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang
bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber-
sumber modal kerja berasal :
Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum
dipergunakan),yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi
kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan
jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini
menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan
kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek,
sehingga dengan modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para
kreditur jangka pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal
kerja yang besar tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak
mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2 .Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam
konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat
kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar
dan menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin
kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini
menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan
(laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan
sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya
bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Ada 2 konsep utama modal kerja
menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja
Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini
merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas. 2.Modal Kerja
Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan
persediaan).
3. Konsep Fungsional
Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan, pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh
perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba periode ini (current
income), ada sebagian dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba
di masa yang akan datang. Misalnya : Bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan
aktiva tetap lainnya.
Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi perusahaan, tapi berapakah modal kerja
yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Sifat umum atau tipe perusahaan mempunyai perbedaan kebutuhan modal kerja
2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual
serta harga per satuan dari barang tersebut.
3. Tingkat Perputaran Persediaan
4. Tingkat Perputaran Piutang
5. Pengaruh Konjungtor
6. Derajat risiko kemungkinan menurunnya harga jual aktiva jangka pendek
7. Pengaruh Musim
8. Kredit Rating dari Perusahaan
1. Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan
bertambah
2. Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja
kan bertambah
3. Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang
jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal
kerja akan bertambah
4. Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian
exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
5. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam
jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
6. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja
7. Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
a. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia
agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan, dan
b. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan
kebutuhan-kebutuhan diluar aktivitas yang biasa.
1. Hasil operasi perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan
perhitungan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam
menganalisis sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat
berharga harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok
perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam
unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi kas.
3. Penjualan aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang akan
menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva tetap atau
aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang bersangkutan, akan
menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal
kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang berlebih-lebihan).
4. Penjualan saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang
jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini mempunyai
konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam
mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping
menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang
besar sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan.
Berikut contoh laporan perubahan modal kerja dan laporan sumber dan penggunaan modal
kerja menurut Bambang Riyanto (2001:356)
PT. ayu, Laporan Perubahan Modal Kerja periode 31 Desember 1980 – 31 Desember 1981
(dalam ribuan rupiah)
di atas menunjukan bahwa modal kerja PT. ayu pada tahun 1981 mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya sebesar Rp.400,00 yang berasal dari bertambahnya kas Rp.100,00 dan
barang (inventory) Rp.400,00, serta berkurangnya hutang perniagaan sebesar Rp.500,-, yang
dikuti berkurangnya efek dan piutang masing-masing Rp.200,00, serta bertambahnya hutang
wesel sebesar Rp.200,00
PT. ayu, Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja periode 31 Desember 1980-31
Desember 1981 (dalam ribuan rupiah)
di atas menunjukan sumber-sumber modal kerja pada PT. ayu berasal dari keuntungan neto,
depresiasi dan bertambahnya utang jangka panjang, dimana penggunaan modal kerjanya
adalah pembagian deviden, penambahan mesin, pembelian tanah dan sisanya sebagai
tambahan modal kerja.
Laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi
yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode.
Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang
ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan.
Menurut S. Munawir (2007:5) dalam buku analisa laporan keuangan menyebutkan “Laporan
Keuangan adalah suatu bentuk pelaporan yang terdiri dari Neraca dan perhitungan Laba Rugi
serta Laporan Perubahan Modal Kerja, dimana Neraca menunjukkan jumlah aktiva, hutang
dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan Laba Rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi
selama periode tertentu, dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan sumber dan
penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan.
Sedangkan menurut Djarwanto (2005:1) “Laporan keuangan menggambarkan informasi
tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang sangat berguna bagi berbagai
pihak, baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan, maupun pihak-pihak yang berada di luar
perusahaan”
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah alat penyedia
informasi keuangan suatu perusahaan sebagai hasil ringkasan kegiatan dari suatu proses
pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi yang dapat digunakan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan.
3 Modal
Ekuitas adalah hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah
aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik, sisa laba yang ditahan dan
lain-lain.
Oleh karena itu berdasarkan tujuan dari penganalisaan dalam penulisan ini maka disini hanya
akan diterangkan mengenai rasio profitabilitas. Ratio ini sangat membantu bagi manajemen
untuk mengecek efektifitas modal kerja yang digunakan dalam perusahaan.
Selain itu juga penting bagi kredit jangka panjang dan para pemegang saham yang ingin
mengetahui prospek pembayaran bunga dan deviden di masa yang akan datang.
Untuk mengetahui semua itu perlu angka-angka rasio yang ada hubungannya dengan modal
kerja, serta hasil yang ingin dicapai sebagai akibat dari penggunaan modal kerja tersebut.
Rasio yang berhubungan erat dengan modal kerja dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan
7. Pengaruh Musim
Perusahaan yang penjualannya dipengaruhi oleh musim membutuhkan jumlah modal kerja
yang maksimum untuk periode relatif pendek. Modal kerja dalam bentuk persedian barang
berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelaskan puncak penjualannya.
8. Kredit Rating dari Perusahaan
Jumlah modal kerja baik kas maupun surat-surat berharga yang dibutuhkan oleh suatu
perusahaan tergantung pada kebijaksanaan penyediaan uang kas.
Penyediaan uang kas ini tergantung pada empat hal yaitu:
a. Credit ranting dari suatu perusahaan (yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam meminjam
uang untuk keperluan kas dalam jangka pendek).
b. Perputaran persediaan
c. Perputaran Piutang
d. Kesempatan memperoleh potongan harga dalam pembelian
EPT =
e. Return On Equity (ROE)
Return On Equity adalah rasio dimana membandingkan antara laba bersih dengan modal,
dimana disajikan dengan persentase. Equity disini adalah terdiri modal disetor, cadangan dan
laba ditahan.
ROE =
Modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred
Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja merupakan
investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang dan persediaan,
dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar.
Menurut Munawir S (1995 : 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum
dipergunakan ), yaitu:
1.Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana
yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa
modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal
kerja, apakah modal kerja dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan
modal kerja yang besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka
pendek yang besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar
tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan likuiditas
perusahaan yang bersangkutan.
2.Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian modal kerja dalam konsep
ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang lancar. Definisi ini bersifat kualitatif
karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan
menunjukkan pula tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin
kelangsungan operasi dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh
tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini
menitik beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan
(laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh perusahaan
sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana yang akan
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Misalnya
bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya. Ada 2 konsep utama modal kerja
menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz, Jr. (1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja
Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini
merupakan ukuran sejauh mana perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas. 2.Modal Kerja
Kotor, yaitu Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan
persediaan).
b. Perubahan elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas disebut sumber-
sumber dana
1) Berkurangnya aktiva lancar selain kas
a) Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil
penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
b) Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan
penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
c) Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan
tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
4) Bertambahnya modal
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru
tersebut merupakan sumber dana
Dari laporan penggunaan dana tersebut diatas, nampak bahwa penggunaan dana yang
menonjol adalah untuk penambahan mesin, penambahan tanah dan pembayaran cash deviden.
- Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usahanya.
- Bertambahnya mesin, berarti perusahaan telah mengadakan perluasan usaha
- Pembelian tanah, berarti persiapan ekspansi lebih lanjut
Dari keuntungan neto dibayarkan sebagai cash deviden sebesar Rp. 700.000 (47%) dan masih
ada sisa keuntungan neto sebesar Rp. 800.000 (Rp. 1.500.000 – Rp. 700.000). Sisa
keuntungan tersebut merupakan modal sendiri. Dana yang paling tepat untuk membiayai
pembelian tanah tetapi ternyata dananya tidak cukup karena tambahan tanah meliputi jumlah
Rp. 1.400.000. Dengan demikian kekurangannya sebesar Rp. 600.000 dibelanjai dengan
hutang jangka panjang
- Hutang jangka panjang sebagian digunakan untuk menutup kekurangan dana untuk
membeli tanah dan sisa hutang jangka panjang yang tersedia untuk pembelian mesin
(1.500.000 – Rp. 600.000), tinggal sisanya sebesar Rp. 900.000
- Tambahan mesin meliputi Rp. 1.000.000 dan dapat dibelanjai dengan hutang jangka
panjang dan depresiasi
Dari analisa sumber-sumber dan penggunaan dana PT. Rahayu dapat disimpulkan bahwa
perusahaan menggunakan dananya dalam tahun 1981 sebagian besar untuk ekspansi dalam
bentuk pembelian mesin dan tanah.
- Pembelian mesin dibelanjai terutama dengan hutang jangka panjang dan depresiasi.
Kebijaksanaan tersebut dapat dibenarkan ditinjau dari sudut likuiditas.
- Pembelian tanah dibelanjai sebagian dengan modal sendiri dan sebagian dari hutang jangka
panjang. Kebijaksanaan pembiayaan tanah dengan hutang tidak dibenarkan ditinjau dari
sudut likuiditas