Anda di halaman 1dari 7

Format SAP Penkes

Pokok Bahasan : Gizi pada anak usia sekolah


Sub Pokok Bahasan : Cara mengenali makanan sehat
Sasaran : Orang Tua (Masyarakat)
Tempat :
Waktu : 30 menit
Tanggal :

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit peserta diharapkan mampu
memahami cara mengenali makanan sehat.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah megikuti penyuluhan kesehatan :
1. Audience dapat menjelaskan pengertian makanan sehat untuk anak.
2. Audience dapat menjelaskan tujuan memakan makanan sehat.
3. Audience dapat menyebutkan ciri-ciri makanan tidak sehat
4. Dapat menyebutkan dampak makanan tidak sehat bagi anak.

C. Materi
1. Pengertian Makanan Sehat untuk Anak.
2. Tujuan Memakan Makanan Sehat.
3. Ciri-ciri makanan Tidak Sehat.
4. Dampak Makanan Tidak Sehat bagi Anak.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. Power Point
2. Laptop dan LCD Proyektor

F. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
(menit)
Penyuluh Peserta
Perkenalan dan 5 menit  Salam.  Menjawab
1 Pembukaan  Memperkenalkan salam.
diri.  Mendengarkan
 Menyampaikan ucapan
tujuan. penyuluh.
 Apersepsi atau  Menjawab
review pertanyaan
pengalaman
audience.
2 Inti 20 menit  Menjelaskan  Memperhatikan
materi materi yang
penyuluhan disampaikan
secara berurutan penyuluh.
dan benar  Bertanya.
tentang :
1. Pengertian
Makanan
Sehat untuk
Anak.
2. Tujuan
Memakan
Makanan
Sehat.
3. Ciri-ciri
makanan
Tidak Sehat.
4. Dampak
Makanan
Tidak Sehat
bagi Anak
 Memberikan
kesempatan
kepada audience
untuk bertanya.
3 Penutup 5 menit  Menyimpulkan  Memperhatikan
materi yang telah penyampaian
disampaikan. kesimpulan.
 Melakukan
evaluasi.
 Mengucapkan
Salam Penutup

G. Sumber Bacaan :
Merryana Andriani dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

H. Evaluasi
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan
3. Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4. Soal :
- Jelaskan pengertian makanan sehat untuk anak ?
- Jelaskan tujuan memakan makanan sehat ?
- Sebutkan ciri-ciri makanan tidak sehat ?
- Sebutkan dampak makanan tidak sehat bagi anak ?
Lampiran Materi

A. Makanan Sehat
Makanan adalah sumber energi satu-satunya bagi manusia. Karena jumlah
penduduk yang terus berkembang, maka jumlah produksi makanpun harus terus
bertambah melebihi jumlah penduduk ini, apabila kecukupan pangan harus tercapai.
Seperti hal dikemukakan terdahulu, permasalahan yang timbul dapat diakibatkan
kualitas dan kuantitas bahan pangan. Hal ini tidak boleh terjadi atau tidak
dikehendaki karena orang makan itu sebetulnya bermaksud mendapatkan energi agar
tetap dapat bertahan hidup, dan tidak untuk menjadi sakit karenanya. Dengan
demikian sanitasi makanan menjadi sangat penting.
Makanan sehat adalah makanan yang memiliki mengandung gizi yang
seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh
kembang. Menu makanan sehat harusnya kayak akan unsur zat gizi seperti
karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh, atau lebih
tepatnya disingkat dengan nama menu 4 sehat 5 sempurna.
Banyaknya zat-zat kimia dan hanya memiliki 1 atau 2 kandungan saja, sehingga
tubuh masih kekurangan akan beberapa zat yang sangat penting, berikut label
beberapa bahan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna :
1. karbohidrat : terdapat pada nasi, gandum, singkong, dan lain-lain.
2. protein : banyak terdapat pada tahu, tempe, telur daging, dll
3. mineral : banyak terdapat pada sayur-sayuran
4. vitamin : banyak terdapat pada buah-buahan
5. susu

B. Tujuan Memakan Makanan Sehat


Tujuan memakan makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar
badan kita tetap sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik. Makanan sehat dan
bergizi seimbang bukan berarti makanan yang mahal dan enak. Makanan sehat
menurut ahli gizi mengandung empat macam makanan, yaitu: makanan pokok, lauk
pauk, sayur dan buah
1) Makanan Pokok
Makanan pokok banyak mengandung karbohidrat (zat tepung). Misalnyal nasi,
jagung, roti, singkong, dan sagu. Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh
sebagai sumber tenaga. Dari sumber tenaga ini, kita bisa melakukan segala
aktivitas atau kegiatan. Jadi, agar tubuh bertenaga maka setiap hari kita harus
makan karbohidrat yang cukup yang bisa diambil dari nasi, roti, jagung, singkong,
maupun sagu.
2) Lauk Pauk
Lauk pauk banyak mengandung protein dan lemak yang digunakan untuk
membangun tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak. Contoh yang termasuk
dalam lauk pauk adalah daging, ikan, ayam, telur, tempe, tahu, dan lain-lain.
3) Sayur dan Buah
Sayur dan buah banyak mengandung vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral
ini dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga tubuh dan tidak mudah terserang
penyakit. Contoh sayur adalah bayam, kangkung, wortel, dan lain-lain.
4) Buah buahan
misalnya: mangga, heruk, pepaya, dan pisang. Untuk itu, setiap hari kita perlu
makan sayur dan buah yang cukup.
Dengan demikian, agar tubuh kita tetap sehat kita perlu mengkonsumsi keempat
jenis makanan tersebut setiap hari. Jangan lupa menambahkan susu pada makanan
sehat Anda. Empat jenis makanan dan ditambah susu inilah yang disebut dengan
makanan sehat atau biasa dikenal dengan “empat sehat lima sempurna”.

C. Ciri-ciri Makanan yang Tidak Sehat


1) Warna mencolok
Makanan yang penuh warna mencolok biasanya sangat menarik bagi anak-anak.
Padahal, warna mencolok bisa jadi tanda makanan tersebut mengenakan zat
perwarna terlalu banyak.
Zat pewarna yang digunakan juga belum tentu menggunakan pewarna makanan,
melainkan pewarna tekstil. Biasanya, warna makanan tak juga hilang dari jari
tangan meski sudah mencuci tangan.
2) Rasa sangat tajam
Dari rasanya, makanan yang tidak sehat bisa ditandai dengan rasa yang terlalu
tajam. Misalnya, rasa terlalu gurih dan pahit. Terlalu gurih merupakan tanda
makanan anak terlalu banyak menggunakan penyedap rasa.
3) Berbau tak sedap
Makanan yang tidak sehat juga bisa ditandai dari aromanya. Hindari makanan
yang sudah berbau asam, busuk, dan sudah tengik. Bisa jadi makanan tersebut
sudah kedaluwarsa.
4) Dibungkus kertas koran
Makanan yang sehat seharusnya tidak dibungkus koran maupun kertas bekas.
Makanan bisa tercemar dari bungkus koran tersebut yang tidak bersih. Hindari
juga makanan yang terpapar debu dan banyak lalat.
Sebaliknya, makanan yang sehat adalah yang terbebas dari bahaya fisik, kimia,
dan biologi. Misalnya, tak terpapar benda asing, tidak pakai pengawet dan
pewarna tekstil, dan kemasannya tidak rusak, serta tidak basi.

D. Dampak Makanan Tidak Sehat Bagi Anak


Masa kanak-kanak merupakan masa penting bagi pertumbuhan, sehingga
mengkonsumsi nutrisi yang cukup pun menjadi sangat penting. Anak-anak yang
memiliki pola makan tidak sehat, baik karena kekurangna makanan atau karena pola
makan yang membuatnya kekurangan berbagai nutrisi dapat menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Anak-anak yang
memiliki pola makan tidak sehat memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami
obesitas, gangguan mental dan emosional, serta kemampuan belajar yang buruk.
1) Obesitas
Nutrisi yang buruk merupakan salah satu penyebab utama terjadinya obesitas
pada anak-anak, yang dapat membahayakan kesehatan anak anda. Obesitas dapat
terjadi akibat mengkonsumsi terlalu banyak kalori dari berbagai jenis makanan
tinggi lemak, gula, dan natrium; tetapi rendah nutrisi. Hal ini terutama terjadi
pada anak-anak yang sering mengkonsumsi makanan siap saji.
Obesitas pada anak dapat menyebabkan terjadinya diabetes, tekanan darah
tinggi, kanker, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Obesitas juga dapat
menyebabkan anak memiliki kepercayaan diri yang rendah, gangguan makan,
penurunan kualitas hidup, dan berbagai gangguan psikologis lainnya yang sulit
diatasi.
2) Gangguan Mental dan Emosional
Anak-anak yang memiliki pola makan tidak sehat (kurang nutrisi) lebih mudah
mengalami berbagai gangguan psikologis, seperti gangguan cemas atau
gangguan kemampuan belajar, yang membuat mereka lebih sering
membutuhkan konseling.
Nutrisi yang buruk juga dapat berdampak negatif pada kemampuan anak untuk
berkembang dan beradaptasi secara normal.

Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan adanya hubungan antara defisiensi


(kekurangan) zat besi dengan gangguan hiperaktif pada anak-anak. Defisiensi
iodium juga berhubungan dengan beberapa gangguan perkembangan.

Beberapa kebiasaan makan pada anak-anak seperti makan tidak teratur atau
terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis berhubungan dengan terjadinya
depresi.
3) Penyakit
Kurangnya nutrisi dan obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit kronik.
Salah satunya adalah diabetes tipe 2, yang sebenarnya dapat dicegah dengan
perubahan gaya hidup. Diabetes tipe 2 yang tidak ditangani dapat menyebabkan
terjadinya penyakit jantung, stroke, amputasi anggota gerak, dan kebutaan.
Nutrisi yang buruk juga dapat berdampak negatif pada kesehatan reproduksi
anak, meningkatan resiko terjadinya tekanan darah tinggi, stroke, kanker, dan
penyakit jantung.

Anda mungkin juga menyukai