Anda di halaman 1dari 42

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III


TERHADAP KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEKIP PALEMBANG
TAHUN 2020

Diajukan untuk memenuhi salah satu Syarat Memperoleh Gelar


Sarjana Terapan Gizi (S.Tr.Gz) program Studi D-IV Gizi

OLEH :
INDAH NUR WAHYUNI
PO.71.31.1.17.014

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal ini berjudul “ Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil


Trimester III Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sekip Palembang” ini telah memperoleh
persetujuan.

Pembimbing Utama, Pembimbing pendamping,

(Manuntun Rotua, SKM, M.Kes) (Muzakar, SST, M.P.H)


NIP. 196303121991032012 NIP . 196307011991031002

i
KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini dengan tepat waktu.
            Adapun isi proposal ini mengenai “Hubungan pengetahuan dan sikap ibu
hamil trimester III terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di
wilayah kerja puskesmas sekip palembang”, yang akan membahas tentang anemia
pada ibu hamil Tak lupa pula ucapan terima kasih saya kepada kerabat dan orang-
orang yang telah berpartisipasi atas terselesaikannya makalah ini.
            Proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik
dan saran sangat dibutuhkan agar proposal ini kedepannya dapat disempurnakan.
           

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Telaah Pustaka...................................................................................... 5
1. Anemia............................................................................................ 5
2. Ibu Hamil........................................................................................ 5
B. Kerangka Teori..................................................................................... 14
C. Kerangka Konsep................................................................................. 15
D. Variabel Penelitian............................................................................... 16
E. Definisi Operasional............................................................................. 16

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................ 18
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 18
C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 18
D. Definisi Operasional............................................................................. 19

ALUR PENELITIAN.................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 27

iii
LAMPIRAN 1.................................................................................................31
LAMPIRAN 2.................................................................................................32
LAMPIRAN 3................................................................................................ 33

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zat besi adalah mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia daan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh
yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
(Almatsier, 2004).
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40
mingu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua , seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi,
sehingga disebut juga sebagai periode penantian (Vivian, 2011:118).

Hasil penelitian Masrianto (2001), Hubungan pengetahuan, sikap


ibu hamil terhadap kunjungan pelayanan antenatal di Kecamatan
Kalimanah Kabupaten Purbalingga, menunjukan bahwa pengetahuan ibu
hamil tentang ANC mempunyai hubungan dengan kunjungan ANC,
semakin tinggi pengetahuan ibu semakin tinggi pula ibu berkunjung
untuk mendapatkan ANC. Hasil yang sama juga dilakukan oleh
Ramasamy (2013) di Puskesmas Padang Bulan. Hasil yang berbeda oleh
Mawaddah dan Maulina (2010) di Medan, hasil yang mereka dapatkan
bahwa pengetahuan ibu tidak berhubungan dengan jumlah kunjungan
ANC. Hal ini disebabkan karena tenaga kesehatan yang kurang maksimal
dalam memberikan pelayanan kesehatan didaerah penelitian.

Menurut WHO kebutuhan zat besi yang besar (1000 mg) selama
hamil tidak cukup apabila didapatkan dari makanan saja, sehingga harus
dibantu dengan suplementasi tablet besi (Kemenkes RI. 2014).
Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Diperkirakan bahwa
angka kejadian anemia mencapai 12,8% dari kematian ibu selama

1
kehamilan dan persalinan di Asia. Dan prevalensi anemia defisiensi besi
pada ibu hamil Indonesia sebesar 50,5% (Kemenkes RI. 2014).
Sementara, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013
menunjukkan 37,1% dan pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi anemia
ibu hamil 48,9% ibu hamil telah mendapatkan tablet tambah darah, namun
hanya 38,1% di antaranya yang mengonsumsi sebanyak 90 tablet.
Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Sekitar
75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang
memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom pada apusan darah
tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia megaloblastik yang dapat
disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12.
Menurut data dari dinas kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan,
anemia pada ibu hamil tahun 2012 terdapat 692 (1,51%) orang dari 45.652
ibu hamil, pada tahun 2013 terdapat ibu hamil dengan anemia sebanyak 646
(1,77%) orang dari 36.487 ibu hamil, sedangkan pada tahun 2014 terdapat
ibu hamil dengan anemia 675 (1,4%) orang dari 48.235 ibu hamil (Dinkes
Provinsi Sumatera Selatan, 2014). Di kota Palembang pada tahun 2012
terdapat ibu hamil sebanyak 31.502, dengan angka kejadian anemia
sebanyak 1.017 (3,10%) ibu hamil, pada tahun 2013 ibu hamil sebanyak
32.302 dengan angka kejadian anemia sebanyak 1.001 (3,0%), pada tahun
2014 terdapat 33.309 ibu hamil dengan kejadian anemia sebanyak
1.028 (3,0%) orang (Dinkes kota Palembang, 2014).

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di sebutkan, maka meneliti
melakukan penelitian yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di trimester III di puskesmas sekip palembang tahun 2020.

2
C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III
terhadap perilaku kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di wilayah kerja
puskesmas sekip palembang tahun 2020

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil di trimester III
puskesmas sekip palembang.
b. Mengetahui hubungan sikap ibu hamil di trimester III puskesmas
sekip palembang.
c. Mengetahui umur, pekerjaan, pendidikan pada ibu hamil di puskesmas
sekip palembang.
d. Mengetahui usia kehamilan ibu hamil di Puskesmas sekip palembang.
e. Mengetahui jarak kehamilan ibu hamil di Puskesmas sekip
palembang.
f. Mengetahui kepatuhan ibu hamil di puskesmas sekip palembang.
g. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil di Puskesmas sekip palembang.

D. Manfaat penelitian
a. Puskesmas tempat dilakukan penelitian
Menjadi sumber masukan bagi Puskesmas dalam upaya penanganan ibu
hamil yang menderita anemia, serta pencegahan pada ibu hamil lainnya
agar dapat terjadi penurunan angka kejadian anemia pada ibu hamil.
b. Peneliti
Peneliti dapat mempelajari lebih mendalam mengenai anemia pada ibu
hamil, serta factor yang mempengaruhi. Mengaplikasikan secara
langsung ilmu metodologi penelitian,
c. politeknik kesehatan palembang

3
Sebagai referensi tambahan di perpustakaan dan dapat dimanfaatkan
oleh seluruh mahasiswa.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
1. Anemia
Definisi
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah
massa eritrosit (red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer.
Secara praktis anemia ditunjukkan oleh adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit (red cell count). Tetapi yang
paling lazim dipakai adalah kadar hemoglobin, kemudian hematokrit
(Sudoyo, 2009).

Tabel 1
Kriteria Anemia menurut WHO

Kriteria Anemia Menurut WHO


Kelompok Kriteria Anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13 gr/dl
Wanita dewasa tidak hamil < 12 gr/dl
Wanita hamil < 11 gr/dl

2. Ibu hamil
a. Definisi
Ibu hamil adalah wanita yang sedang mengandung janin. Sedangkan
kehamilan merupakan urutan kejadian yang secara normal terdiri atas
pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin, dan
berakhir pada kelahiran bayi (Yongky, 2004).

b. Anemia pada Ibu Hamil

5
Peningkatan volume plasma darah terjadi lebih dahulu dibandingkan
produksi sel darah merah. Kondisi ini menyebabkan penurunan kadar Hb
dan hematokrit pada trimester I dan II sedangkan pembentukan sel darah
merah terjadi pada pertengahan akhir kehamilan sehingga konsentrasi
mulai meningkat pada trimester III kehamilan (Darlina, 2003).
Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh banyak faktor, yaitu faktor
langsung, tidak langsung dan mendasar. Secara langsung anemia
disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi zat penghambat absorbsi zat
besi, kurangnya mengkonsumsi promotor absorbsi zat besi non heme serta
adanya infeksi parasit. Adapun kurang diperhatikannya keadaan ibu pada
waktu hamil merupakan faktor tidak langsung. Namun secara mendasar
anemia pada ibu hamil disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan
pengetahuan serta faktor ekonomi yang masih rendah (Darlina, 2003).
Penggolongan jenis anemia ibu hamil dapat dibedakan menjadi
anemia ringan dan anemia berat. Batasan anemia ringan adalah bila kadar
Hb 8-10.9 g/dl sedangkan anemia berat adalah apabila kadar Hb < 8 g/dl
(Darlina, 2003).

c. Faktor-faktor yang Diduga Berhubungan dengan Anemia Ibu Hamil


Djaja at all (1994) menyatakan bahwa faktor yang berhubungan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

Faktor dasar sosial Biomedis Ibu Anemia pada


ekonomi ibu hamil

Faktor sosial ekonomi yang terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan


tingkat pengetahuan merupakan salah satu penyebab mendasar terhadap
penyebab anemia. Faktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, usia
kehamilan, paritas, jarak kelahiran. Serta konsumsi tablet Fe. Sedangkan
menurut (Mochtar, 2005) penyebab anemia umumnya adalah kurang gizi,

6
kurang zat besi, kehilangan darah saat persalinan yang lalu, dan penyakit –
penyakit kronik.
a. Pendidikan
Faktor sosial ekonomi juga akan mempengaruhi pada pola
konsumsi makan, pola konsumsi makan sangat berdampak pada
cukup tidaknya zat besi dalam makanan (Djaja at all, 1994).
Menurut (Manuaba, 2010) anemia defisiensi besi mencerminkan
kemampuan sosial ekonomi masyarakat untuk dapat memenuhi
kebutuhannya dalam jumlah dan kualitas gizi. Rendahnya tingkat
pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya
menangani masalah gizi dalam kesehatan keluarga, (Hermina, 1992).
Ibu hamil dengan pendidikan rendah yaitu tidak sekolah,
tidak tamat SD dan tamat SD sebanyak 66.15% menderita anemia
dan merupakan prevalensi terbesar dibandingkan dengan kategori
pendidkan sedang maupun tinggi (Wijianto, 2002).
Ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah akan mengalami
resiko anemia lebih tinggi dibanding dengan ibu hamil yang tingkat
pendidikannya tinggi (Achadi, 1995).
Menurut Arisman (2004) faktor pendidikan juga berpengaruh
saat pemberian tablet besi. Efek samping dari tablet besi yang dapat
mengganggu seperti mual muntah sehingga orang cenderung
menolak tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya
berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan
mereka memerlukan tambahan zat besi.
Handayani (2000) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
yang dicapai seseorang mempunyai hubungan nyata dengan
pengetahuan gizi dari makanan yang dikosumsinya.

b. Pekerjaan
Berat ringannya pekerjaan ibu juga akan mempengaruhi
kondisi tubuh dan pada akhirnya akan berpengaruh pada status

7
kesehatannya. Ibu yang bekerja mempunyai kecenderungan kurang
istirahat, konsumsi makan yang tidak seimbang sehingga
mempunyai resiko lebih besar untuk menderita anemia dibandingkan
ibu yang tidak bekerja (Wijianto, 2002).
c. Pengetahuan
Anemia masih banyak dijumpai karena kemiskinan dan
kurangnya pengetahuan tentang makanan sehat. Bahkan pada waktu
hamil banyak makanan yang ditabukan karena kurangnya pengertian
tentang makanan sehat yang bergizi sehingga anemia semakin parah
(Manuaba, 2010).
Pengetahuan gizi dan kesehatan merupakan salah satu jenis
pengetahuan yang dapat diperoleh melalui pendidikan. Pengetahuan
gizi dan kesehatan akan berpengaruh terhadap pola konsumsi
pangan. Semakin banyak pengetahuan tentang gizi dan kesehatan,
maka semakin beragam pula jenis makanan yang dikonsumsi
sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi dan mempertahankan
kesehatan individu (Suhardjo, 1989). Tingkat pendidikan turut
menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami
pengetahuan gizi yang mereka peroleh. Dari kepentingan keluarga
pendidikan itu sendiri amat diperlukan seseorang tanggap adanya
masalah defisiensi zat besi (Fe) pada ibu hamil dan bisa mengambil
tindakan secepatnya (Kodyat, 1993).
d. Umur
Faktor biomedis ibu meliputi umur ibu hamil, paritas, usia
kehamilan, jarak kelahiran, dan pemberian tablet Fe. Bila umur ibu
pada saat hamil relatif muda (<20 tahun) akan beresiko terkena
anemia. Hal itu dikarenakan pada umur tersebut masih terjadi
pertumbuhan yang membutuhakn zat gizi lebih banyak
dibandingkan dengan umur di atasnya. Bila zat gizi yang dibutuhkan
tidak terpenuhi, akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu dengan
bayinya (Wijianto, 2002).

8
Menurut Depkes (2001), kadar Hb 7.0 - 10.0 g/dl banyak
ditemukan pada kelompok umur <20 tahun (46%) dan kelompok
umur 35 tahun atau lebih (48%).
e. Usia kehamilan
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil terus meningkat sesuai
dengan bertambahnya usia kehamilan. Apabila terjadi peningkatan
kebutuhan zat besi tanpa disertai oleh pemasukan yang cukup, maka
cadangan zat besi akan menurun dan dapat mengakibatkan anemia
(Lila, 1992). Darlina (2003), meningkatnya kejadian anemia dengan
bertambahnya umur kehamilan disebabkan terjadinya perubahan
fisiologis pada kehamilan yang dimulai pada minggu ke-6, yaitu
bertambahnya volume plasma dan mencapai puncaknya pada
minggu ke-26 sehingga terjadi penurunan kadar Hb. Wanita hamil
cenderung terkena anemia pada trimester III karena pada masa ini
janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama setelah lahir. Kebutuhan zat besi ibu hamil
sehari akan meningkat 6 kali lebih besar pada trimester terakhir
dibandingkan wanita yang tidak hamil (Sin sin, 2008).
Hasil penelitian (Martuti, 1996) menyimpulkan adanya
kecenderungan hubungan negatif antara umur kehamilan dengan
kadar Hb ibu hamil. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
fisiologis pada kehamilan yang dimulai pada minggu ke-6 yaitu
bertambahnya volume plasma yang mencapai puncaknya pada
minggu ke-26, sehingga mengakibatkan penurunan kadar Hb.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobin
dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Dalam praktik
rutin, konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir trimester pertama, dan 10
g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas bawah
untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini
kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil
yang mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester

9
pertama dan 10,5 g/dl pada trimester kedua dan ketiga. (Sarwono,
2010).
f. Paritas
Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari
500 gram yang pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat
badan tidak diketahui, maka dipakai umur kehamilan lebih dari 24
minggu (Sumarah, 2008).
Paritas atau jumlah persalinan juga berhubungan dengan
anemia, menurut Soebroto (2010) bahwa ibu yang mengalami
kehamilan lebih dari 4 kali juga dapat meningkatkan resiko
mengalami anemia.
Menurut Wijianto (2002) menyatakan bahwa prevalensi
anemia pada kelompok paritas 0 lebih rendah daripada paritas 5 ke
atas. Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin besar
resiko kehilangan darah dan berdampak pada penurunan kadar Hb.
Setiap kali wanita melahirkan, jumlah zat besi yang hilang
diperkirakan sebesar 250 mg. Hal tersebut akan lebih berat lagi
apabila jarak melahirkan relatif pendek. Paritas 2-3 merupakan
paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal
(Saifuddin, 2008). Badan koordinasi keluarga berencana naasional
(BKKBN, 1998) menganjurkan agar kesehatan ibu selama hamil
dapat optimal dalam menyongsong persalinannya maka jumlah
persalinan yang telah dialami tidak lebih dari 2 kali.
g. Jarak kelahiran
Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya
anemia pada wanita adalah jarak kelahiran yang pendek (Darlina,
2003). Hal ini disebabkan karena adanya kekurangan nutrisi yang
merupakan mekanisme biologis dari pemulihan faktor hormonal
(Darlina, 2003).
Menurut data Badan Koordinasi Berencana Nasional
(BKKBN, 1998), jarak persalinan yang baik adalah minimal 24

10
bulan. Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan
terjadinya anemia. Hal ini dikarenakan kondisi ibu masih belum
pulih dan pemenuhan kebutuhan zat gizi belum optimal, sudah harus
memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung (Wiknjosastro,
2005). Jarak kelahiran mempunyai risiko 1,146 kali lebih besar
terhadap kejadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin, 2004).
h. Tablet Fe
Ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe
mempunyai risiko 2,429 kali lebih besar untuk mengalami anemia
dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe (Djamilus dan Herlina,
2008).
Kepatuhan menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan
jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet
Fe, frekuensi konsumsi per hari. Suplementasi besi atau pemberian
tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan
menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi.
Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan
besinya yang dilengkapi asam folat yang sekaligus dapat mencegah
anemia karena kekurangan asam folat (Depkes, 2009). Wanita hamil
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah dan membentuk sel darah merah menjadi janin dan
plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan
melahirkan maka akan makin banyak kehilangan zat besi dan
menjadi semakin anemis.
Berikut gambaran berapa banyak kebutuhan zat besi pada setiap
kehamilan :
Meningkatkan sel darah ibu 500 mgr Fe
Terdapat dalam plasenta 300 mgr Fe
Untuk darah janin 100 mgr Fe
Jumlah 900 mgr Fe

11
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama
kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,
maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-
ibu hamil di puskesmas (Manuaba, 2010).
Dalam absorbsi dan metabolisme zat besi, vitamin C
mereduksi ferri menjadi ferro dalam usus halus sehingga mudah di
absorbsi. Vitamin C menghambat hemosiderin yang sukar di
mobilisasi untuk membebaskan besi jika diperlukan. Absprbsi besi
dalam bentuk non heme meningkatkan empat kali lipat jika ada
vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin didalam
plasma ke feritin hati (Almatsier, 2002).
Vitamin C diperlukan dalam penyerapan zat besi, dengan
demikian vitamin C berperan dalam pembentukan hemoglobin,
sehingga mempercepat penyembuhan Anemia (Moehji, 2002)
i. Infeksi dan penyakit
Seseorang dapat terkena anemia karena meningkatnya
kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis (hamil, kehilangan darah
karena kecelakaan, pasca bedah atau menstruasi), adanya penyakit
kronis atau infeksi (infeksi cacing tambang, malaria, TBC). Ibu yang
sedang hamil sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular.
Beberapa di antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi
dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi janin. Diantaranya,
dapat mengakibatkan abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi
mati dalam kandungan, serta cacat bawaan. Penyakit infeksi yang
diidap ibu hamil biasanya tidak diketahui saat kehamilan. Hal itu
baru diketahui setelah bayi lahir dengan kecacatan. Pada kondisi
terinfeksi penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh
serta zat gizi lainnya (Bahar, 2006).
Penyakit yang diderita ibu hamil sangat menentukan kualitas
janin dan bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa

12
penyakit menular dapat mempengaruhi kesehatan janin apabila
plasenta rusak oleh bakteri atau virus penyebab penyakit. Sekalipun
janin tidak langsung menderita penyakit, namun demam yang
menyertai penyakit infeksi sudah cukup untuk menyebabkan
keguguran. Penyakit menular yang disebabkan virus dapat
menimbulkan cacat pada janin sedangkan penyakit tidak menular
dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan meningkatkan
kematian janin 30% (Bahar, 2006).

13
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah kemampuan seorang peneliti dalam
mengaplikasikan pola berpikirnya dalam menyusun secara sistematis teori-
teori yang mendukung permasalahan penelitian.

Biomedis ibu :

- Umur ibu
hamil, infeksi
- Usia
kehamilan,

- Paritas,
Anemia
Sosial ekonomi :
- Konsumsi
- Pendidikan
vitamin c
- Pekerjaan
- Konsumsi
- Tingkat tablet fe
pengetahuan

Bagan 1 Kerangka teori (Modifikasi Djaja et all 1994, Mochtar 2005)

14
C. Kerangka Konsep

Pengetahuan

Sikap Kepatuhan
Konsumsi tablet
fe
Asupan Kecukupan

Bagan 2. Kerangka Konsep

15
D. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat (Dependen) : Konsumsi tablet fe
2. Variabel bebas (Independen) : Pengetahuan, sikap

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap
suatu objek atau fenomena. (Hidayat, 2003)

1. Pengetahuan
Pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi adalah
kemampuan ibu hamil dalam menjawab soal pengetahuan tentang
anemia defisiensi besi. (Budi Iswanto,2001)

Cara Ukur : Wawancara


Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur : (1) Pengetahuan baik jika jawaban benar
dengan nilai 76-100%.
(2) Pengetahuan cukup jika jawaban benar dengan
nilai 56-75%.
(3) Pengetahuan kurang jika jawaban benar dengan
nilai < 56%
Skala Ukur : Ordinal
2. Sikap
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia
terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek atau isue
(Azwar S, 2003 : 6).
Cara Ukur : Wawancara

Hasil Ukur : (1) Baik

(2) Kurang

16
Skala Ukur : Ordinal

3. Konsumsi Tablet Fe
Ketidak patuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet fe mengakibatkan
absorpsi Zat Besi Rendah. (Maurer. 2015.)
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur : (1) Baik, apabila ibu hamil sudah mendapat dan
dikonsumsi tablet Fe untuk trimester III 90 tablet Fe.
(2) Kurang, apabila tablet Fe yang didapat tidak
dikonsumsi tablet Fe ibu hamil trimester III 90 tablet
Fe.
Skala Ukur : Ordinal
4. Asupan Kecukupan
ibu yang diperoleh dari konsumsi makanan. (siva candra rukmana,
2013)
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur : (1) Baik
(2) Kurang
Skala Ukur : Ordinal

17
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian dilakukan di puskesmas sekip palembang. Waktu penelitian
dilaksanakan pada bulan januari 2021

B. Jenis Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan disain cross sectional yaitu suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada saat pemeriksaan. Dibandingkan dengan penelitian – penelitian
yang lain, penelitian ini yang paling mudah dan sangat sederhana. (Soekidjo
Notoatmodjo, 2013)

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Soekidjo
Notoadmojo, 2013). Populasi dalam penelitian ini yang melakukan populasi
ibu hamil di puskesmas sekip palembang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek yang diteliti bisa dilakukan seluruh objek atau
sebagian, tetapi hasilnya bisa mewakili atau mencakup seluruh objek yang
diteliti (Soekidjo Notoadmodjo, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari ibu hamil yang terpilih yang melakukan populasi ibu hamil di
puskesmas pada saat penelitian dilakukan.

18
3. Besar Sampel
Perhitungan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut :

n = Z21-α/2 P(1- P)

d2

Keterangan :
n = besar sampel minimum
Z1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) (95% = 1,96)
P = harga proporsi di populasi (0,50)
d = presisi mutlak/kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (10%)

n = (1,96)2 x (0,50)(1-0,50)
(0,1)2
n = 3,84 x (0,50)(0,5)
0,01
n = 0,96
0,01
n = 96

Untuk menghindari terjadinya sampel yang tidak memenuhi syarat untuk


dianalisis disebabkan tidak lengkap data/informasi yang diberikan sehingga gugur
sebagai unit analisis, maka jumlah responden ditambah 10 % dari sampel hitung,
sehingga jumlah sampel penelitian ini menjadi sebanyak 106 responden.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis Data
a. Data Primer

19
1) Data identitas responden yang diperoleh melalui wawancara
langsung dengan menggunakan kuesioner
2) Data pengetahuan gizi yang diperoleh melalui wawancara
langsung dengan menggunakan kuesioner.
3) Data konsumsi tablet Fe ibu hamil yang diperoleh melalui
wawancara langsung dengsn menggunakan kuesioner.
b. Data Sekunder
Data yang diambil berupa jumlah ibu hamil, nama ibu hamil, data
anemia ibu hamil dan gambaran umum puskesmas sekip palembang
yang diperoleh dari petugas kesehatan di bagian administrasi dan tata
usaha.
2. Cara Pengumpulan Data
a. Tahap Persiapan
1) Pertama membuat surat pengantar untuk penelitian dari kampus
untuk ke direktorat.
2) Setelah mendapat surat izin penelitian dari direktorat kemudian
diberikan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
kota palembang untuk mendapatkan izin penelitian.
3) Setelah keluar surat izin penelitian dari kesbangpol kemudian
diberikan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk
mendapatkan izin penelitian ke Puskesmas sekip palembang.
4) Kemudian surat tersebut diberikan ke puskesmas sekip
palembang.
5) Setelah diperoleh izin untuk melakukan penelitian, peneliti
mempersiapkan form identitas, kuesioner, form recall 24 jam
dan surat keterangan ketersediaan menjadi responden penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Peneliti melakukan kunjungan ke rumah responden,
mengkonfirmasi kebenaran, kemudian, responden diberi
penjelasan tentang maksud kedatangan, jika responden diberi

20
penjelasan tentang maksud kedatangan, jika responden bersedia
untuk dijadikan sampel maka diberikan surat persetujuan yang
harus ditandatangani oleh responden.
2) Peneliti melakukan wawancara mengenai data identitas
responden dengan mengisi kuesioner.
3) Dilakukan pengukuran pengetahuan gizi ibu hanil dengan
menggunakan alat bantu kuesioner.

3. Alat Pengumpul Data


Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Form identitas responden
b. Form recall 24 jam
c. Kuesioner
d. Daftar Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019
e. Program Komputer dan Software Nutrisurvey

E. Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian dilakukan koding sebagai tahapan
kegiatan memberikan kode pada tiap informasi yang dikumpulkan sebelum
dilakukan proses entery data secara komputerisasi, dan data diedit terlebih
dahulu. Editting data dilakukan guna mengecek kembali data yang diperoleh
dari wawancara yang meliputi kelengkapan pengisian. Data primer diolah
secara komputerisasi.
a. Umur Ibu
1) Umur ibu dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
2) Pertanyaan berjenis pertanyaan terbuka.
3) Pertanyaan berisi tentang umur ibu hamil.
2) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat
tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.

21
3) Untuk analisis dilakukan kategori interval dengan pada kelompok
umur < 20 tahun dan > 35 tahun serta kelompok umur ≥ 20 tahun
sampai ≤ 35 tahun.
b. Paritas
Diukur melalui pertanyaan dalam kuesioner berupa
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berisi tentang berapa kali melahirkan.
3) Pertanyaan berjumlah 1 buah.
4) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.
5) Dibuat dua kategori Rendah (≤ 2) dan Tinggi (> 2).
c. Usia kehamilan
Usia kehamilan diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berisi tentang trimester, dari trimester 1 - 3
3) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.
4) Dibuat tiga kategori Trimester I (0 – 3 bulan), Trimester II (4 - 6
bulan) dan Trimester III (7 - 9 bulan)
d. Jarak kelahiran
Jarak kelahiran diketahui melalui isian dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup).
2) Pertanyaan berisi tentang jarak kehamilan.
3) Hasil ukur dengan kategori usia < 24 bulan dan ≥ 24 bulan.
4) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.

22
e. Tablet Fe
Tablet Fe diketahui melalui isian dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup).
2) Pertanyaan berisi tentang konsumsi tablet Fe.
3) Hasil ukur berupa mengkonsumsi tablet Fe yang rutin dan yang tidak
rutin.
4) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.
f. Pendidikan
Pendidikan terakhir diketahui melalui isian dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berisi tentang tingkat pendidikan responden.
3) Kategori dibagi menjadi lima yaitu tidak sekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan
tinggi.
4) Untuk keperluan analisis bivariat, pendidikan dibuat menjadi 2
kategori yaitu kategori pendidikan rendah (<SMA) dan pendidikan
tinggi (≥SMA)
5) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.
g. Pekerjaan
Pekerjaan diketahui melalui isian dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berisi tentang pertanyaan pekerjaan ibu
3) Kategori dibagi menjadi dua yaitu tidak bekerja dengan bekerja
4) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.

23
h. Pengetahuan
Pengetahuan dinilai melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berisi tentang anemia pada ibu hamil meliputi:
pengertian, penyebab, gejala, akibat, pencegahan, dan komplikasi.
3) Kategori dibagi menjadi tiga yaitu pengetahuan Baik >80%, Sedang
60-80 % Kurang < 60 %
4) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat
tulis yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.
i. Anemia
Anemia diketahui melalui pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.
1) Pertanyaan berjenis MCQ (pertanyaan tertutup)
2) Pertanyaan berjumlah 1 buah
3) Berisi tentang pertanyaan anemia jika Hb < 11 g/dl pada akhir
trimester pertama, 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan
menjadi batas bawah atau tidak anemia jika Hb > 11
4) Hasil ukur sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium saat
periksa
5) Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari lembar kuesioner dan alat tulis
yang digunakan peneliti untuk mengisi jawaban berdasarkan
keterangan responden.

F. Analisis Data
a. Analisis Univariat:
Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis
datanya. Pada umumnya hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
persentase dari tiap variabel (Soekidjo Notoadmodjo, 2013).

24
b. Bivariat:
Dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi maka digunakan rumus Uji Chi Square digunakan untuk
menilai beda proporsi pada setiap variabel dengan signifikasi hubungan
pada derajat penolakan α sebesar 5% (p value 0,05). Jika nilai p<0,05,
maka hipotesis alternatif diterima sehingga dua variabel yang dianalisis
memiliki hubungan yang bermakna (Soekidjo Notoadmodjo, 2013).

25
Alur Penelitian
Alur penelitian adalah kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti dalam
karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui. (Arikunto,
2013)

Ibu hamil Izin penelitian

Informed Consent Tidak setuju

setuju

Pengolahan Data

Analisis Data HASIL

Pengisian Kuesioner :
Umur ibu hamil
Paritas
Usia kehamilan
Jarak kehamilan
Tablet Fe
Pendidikan
Pekerjaan
Pengetahuan

Anemia

26
DAFTAR PUSTAKA

Achadi E Anhari, M.J Hansell N.L sloan & M A andersn. 1995. Momen nutritional
status, iron consumtion and weight gain during pregnancy in relation to
neonatal weight and lenght in west jawa. Indonesia. International journal
of obstetric and gynecology, 48, suppl, S1 10-119 Almatsier, Sunita. 2010.
Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Masrianto Ichada, Hakimi, Moh dan Adiyanti, M.G. (2001). Hubungan


pengetahuan, sikap ibu hamil terhadap kunjungan pelayanan antenatal
di kecamatan kalimanah kabupaten purbalingga. Jurnal media litbang
kesehatan, volume XI nomor 1.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.

Alsuhendra. 2005. Sudah Banyak Konsumsi Sayur Masih Saja Kurang Darah

Amirudin, Wahyuddin. 2004, Studi Kasus Kontrol Ibu Anemia, 2007 Jurnal
Medical UNHAS , Available from
http://med.unhas.ac.id/index.php?...studi-kasus-kontrol...anemia-ibu

Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC

Aryani D. 2004. Analisis Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi (Protein, Zat Besi,
Vitamin C, Asam Folat, Vitamin B12) pada Penderita Penyakit Gangguan
Saluran Pencernaan dan Hubungannya dengan Status Anemia di RSU
PMI Bogor [skipsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Bahar H. 2006. Infeksi, Perbaiki Gizi Ibu Hamil

BKKBN. 1998. Gerakan keluarga berencana dan keluarga sejahtera. Badan


Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Jakarta

Cisilia Sero. 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Anemia Gizi Besi
Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu tahun 2008
[skripsi].

Corwin, Elizabeth. 2009. Patofisiologi. Jakarta: EGC

27
Darlina. 2003. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Gizi
pada Ibu Hamil [skipsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

DeMaeyer. 1993. Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi Widya


Medika, Jakarta.

Depkes RI. 2001. Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001: Studi Tindak
Lanjut Ibu Hamil. Jakarta: Depkes RI

_________. 2002. Standar Acuan Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta: Depkes RI

_________. 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008. Jakarta: Depkes RI

Djaja,S, S.Naseh, L.B.Ratna . 1994. Faktor resiko yang mempengaruhi anemia


kehamilan. Buletin penelitian kesehatan

Djamilus, Herlina. 2008. Faktor Risiko Kejadian Anemia Ibu Hamil Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bogo

Harli M. 1999. Mengatasi Penyebab Anemia Kurang Gizi

Hermina. 1992. Keragaman pengetahuan gizi dan pengetahuan praktek pemberian


makanan bayi dan anak dari ibu dengan balita gizi buruk di daerah bogor
dan sekitarnya. Penelitia gizi dan makanan puslitbang gizi bogor

Hardinsyah. 2000. Studi Analisis Faktor-faktor Sosial, Ekonomi, dan Biologi


Mempengaruhi Kejadian KEK pada Ibu Hamil. Bogor: Departemen
Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut
Pertanian Bogor

Iis, Sinsin. 2008. Masa kehamilan dan persalinan. Jakarta: Gramedia

Kartono Djoko, dkk. Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2012 untuk Orang Indonesia.
WNPG 2012. Jakarta

Karyadi E. 2001. Mabuk Pagi, Ibu Hamil Bisa Kurang Gizi

28
Khomsan A. 1997. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku tentang Anemia pada Peserta
dan Bukan Peserta Program Suplementasi Tablet Besi pada Ibu Hamil.
Media Gizi dan Keluarga tahun XXI No 2 : 1-7

Lila IN, TG Oka, IWPS Yasa. 1992. Efektivitas Pemberian Zat Besi terhadap
Peningkatan Kadar Hb dan Serum Feritin Ibu Hamil di Puskesmas
[skipsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Martuti S dan Sukati S. 1996. Profil kesehatan ibu hamil di provinsi jawa barat dan
nusa tenggara barat. Penelitian gizi dn makanan puslitbang gizi bogor.

Manuba, I.B.G dkk. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta: EGC

________________. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri


Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC

________________. 2004. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetri dan Ginekologi


Edisi 2. Jakarta: EGC

________________. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC

________________. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB untuk


Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC

Mochtar, Rustan. 2005. Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.


Jakarta: EGC

Moehji S. 2002. Ilmu Gizi (Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi). Jakarta : PT Bhratara

Notoatmodjo, Soekidjo. 2013. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT


Rineka Cipta

Prawiharjo, Sarwono, dkk. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta: EGC

_____________________.2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC

_____________________.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC

29
Proverawati, Kusumawati. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika

iyadi H, Hardinsyah, F Anwar. 1997. Faktor-faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil.
Media Gizi dan Keluarga tahun XXI No 2

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Wirahadikusumah, Emma. S. 1999. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta :


Trubus Agriwidya

Yongky. 2004. Pertumbuhan dan Perkembangan Prenatal. Bogor [tesis]. Bogor :


Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Sekolah Pasca
Sarjana, Institut Pertanian Bogor Makalah oleh Dr. Dra. Nurhaedar Jafar,
Apt, M.Kes, judul “Peranan Gizi Pada Anemia Ibu Hamil“ Program
Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
Makassar 2012 (http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/2696).

Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI
Tahun2010http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/l
apnas_riskesdas2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf).

USU Institutional Repository - Universitas Sumatera Utara Anemia Defisiensi Besi


Pada Wanita Hamil Di Beberapa Praktek Bidan Swasta Dalam Kota
Madya Medan

Muhammad Riswan, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6334/3/penydalam-
muhammad%20riswan.pdf.txt).

USU Institutional Repository - Universitas Sumatera Utara


(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30073/5/Chapter
%20I.pdf).

30
Lampiran 1

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian :

“ Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Terhadap


Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sekip Palembang”

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Alamat :
Telp :

Menyatakan tidak berkeberatan diambil data pribadi dan data fisik diberikan
untuk materi penelitian dengan judul di atas. Selain itu saya juga mengizinkan
semua data tersebut dipergunakan untuk penelitian sepanjang penelitian ini
bermanfaat bagi peningkatan kesehatan manusia.

Palembang,
Yang menyatakan

( )

31
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Sampel

1. Nama Responden : ............................................................................

2. Tanggal lahir : ............................................................................

3. Agama : ............................................................................

4. No/Hp : ............................................................................

5. Alamat : ............................................................................

............................................................................

6. Usia kehamilan saat ini : ................................................................

7. Pendidikan terakhir ibu : ................................................................

a. SD

b. SLTP

c. SLTA

d. Perguruan Tinggi

e. Tidak Sekolah

32
Lampiran 3

KUESIONER PENGETAHUAN GIZI

Petunjuk pengisian !

Berilah tanda (x) pada jawaban yang menurut ibu benar !

1. Apa yang ibu ketahui tetang tablet tambah darah ?

A. Tablet tambah darah yang berwarna merah

B. Tablet untuk kekebalan tubuh

C. Tablet penambah nafsu makan

D. Tablet untuk penjaga stamina tubuh

2. Siapa saja yang paling perlu mendapat tablet tambah darah ?

A. Anak-anak

B. Remaja

C. Dewasa

D. Anak usia sekolah, ibu hamil/ menyusui, remaja putri

3. Apa akibat yang bisa ditimbulkan apabila tidak mengkonsumsi tablet tambah
darah ?

A. Daya tahan tubuh menurun

B. Kurang darah atau anemia

C. Sakit kronik

D. Letih, lemah dan lesu

4. Jumlah tablet tambah darah yang diperlukan ibu hamil selama kehamilan adalah
......

33
A. 30 tablet

B. 40 tablet

C. 80 tablet

D. 90 tablet

5. Yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi tablet tambah darah


adalah ......

A. Minum tablet tambah darah dengan air teh atau kopi

B. Minum tablet tambah darah dengan air putih

C. Sebaiknya usahakan dulu mengkonsumsi sejenis roti

D. Lebih bagus tablet tambah darah diminum dalam keadaan kenyang

6. Sebutkan sumber zat besi selain tablet tambah darah ......

A. Teh

B. Susu

C. Air jeruk

D. Hati

7. Sebutkan penghambat proses penyerapan tablet tambah darah ......

A. Air putih

B. Air jeruk

C. Air kaldu sapi

D. Kopi

34
8. Apakah bahaya kurang darah dalam kehamilan ......

A. Menyebabkan keguguran

B. Menyebabkan kelelahan

C. Menyebabkan bayi cacat

D. Menyebabkan pusing

9. Sebutkan tanda dan gejala kurang darah yang ibu ketahui ......

A. Cepat lelah, sering pusing, mata berkunag kunang, nafsu makan berkurang,
keluhan hamil bertambah

B. Mengantuk, kesemutan, penglihatan kabur, dan nyeri ulu hati

C. Perdarahan, bibir kering, demam, sakit bagian dada

D. Tensi darah rendah, mual, muntah, dan sakit perut

10. Mengapa pemeriksaan kadar HB sangat di perlukan ......

A. Untuk mengetahui adanya anemia

B. Melengkapi data pada buku KIA

C. Untuk mengetahui kecukupan Gizi

D. Untuk mengetahui tekanan darah

35
Lampiran 4. Kunci Jawaban Kuesioner

No. Jawaban

1 A

2 D

3 B

4 D

5 B

6 D

7 D

8 A

9 A

10 A

36

Anda mungkin juga menyukai