Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter

Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter Terhadap Daya dan


Torsi pada Sepeda Motor

Erzeddin Alwi 1, R. Chandra2 , Yoga Andika Pratama 3


Jurusan Teknik Otomotif FT UNP
1,2,3

Kampus UNP Air Tawar, Jl. Prof. Dr. Hamka, Padang Sumatera Barat
1
erzeddin_alwi@yahoo.com
2r.chandra@gmail.com
3
yoga.andika64@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya dan torsi mesin pada sepeda motor
Honda Vario CW 110 cc tahun 2012. Perubahan yang dilakukan adalah mengganti
Capacitor Discharge Ignition (CDI) standar dengan CDI Unlimiter. Hasil penilitian
menunjukkan bahwa CDI unlimiter mampu meningkatan daya pada putaran 8000 rpm
sebesar 1,6 (21,91%) dan daya pada putaran maksimal 6500 rpm meningkat sebesar
0,3 N.m (4,4%).

Kata kunci: CDI, CDI unlimiter, Daya Kendaraan, Torsi Kendaraan, Uji Daya dan Torsi.

ABSTRACT
This paper aims to increase the power as well as the torque of motorcycle engine typed
Honda Vario CW 110 cc 2012. The standard Capasitor Discharge Ignition (CDI) of the
vehicle was changed into unlimiter CDI. The Results showed that unlimiter CDI could
increase the power and torque produced by the engine. The power of the rotation 8000
rpm reached 1.6 rpm (21.91%) and the maximum power at 6500 rpm was 0.3 N.m (4.4%)

Keywords: CDI, CDI unlimitter, Vehicle Power, Vehicle Torque, Power and Torque Test.

PENDAHULUAN jumlah kendaraan bermotor dari tahun


2000 sampai 2013 didominasi oleh
Perkembangan teknologi di bidang sepeda motor yang dapat dilihat pada
industri otomotif saat ini semakin pesat. tabel berikut[4].:
Dapat dilihat dari meningkatnya inovasi
untuk menyempurnakan produk yang Tabel 1. Peningkatan Jumlah Kendaraan
telah ada sebelumnya. Hal ini dilakukan di Indonesia.
untuk memenuhi tuntutan pasar dan
dapat memberikan produk terbaik bagi
konsumen.
Berdasarkan dari hasil survei Badan
Statistika Kementrian Perhubungan
Indonesia mengenai peningkatan

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 33


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

Salah satu faktor yang


mempengaruhi performance pada motor
4 tak adalah dari sistem pengapian.
Sistem pengapian yang baik akan
menghasilkan Performance mesin yang
baik pula. Sistem pengapian merupakan
sistem yang sangat penting pada sepeda
motor, pada motor bensin sistem
pengapian berfungsi untuk mengatur
proses pembakaran campuran bensin
dan udara di dalam silinder sesuai waktu
yang telah ditentukanyaitu pada akhir
langkah kompresi.
Namun seiring perkembangan
teknologi, sistem pengapian telah
Sumber: www.bps.go.id. menggunakan CDI (Capacitor Discharge
Ignition). Sepeda motor yang diproduksi
Berdasarkan data dari tabel 1, maka saat ini menggunakan CDI standard
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pabrik yang memiliki batasan tegangan
kendaraan bermotor dengan tipe pengapian 10.000-20.000 Volt dalam
sepeda motor paling banyak diminati memercikan bunga api pada putaran
oleh masyarakat dibanding dengan tinggi dan relatif kurang stabil. CDI
kendaraan bermotor tipe lainnya. standard merupakan CDI yang dibatasi
Peningkatan ini dikarenakan sepeda pada putaran kurang lebih 8000 rpm.
motor merupakan alat transportasi Sehingga CDI standard dengan putaran
efektif yang mudah dalam mesin (rpm) tinggi yang melebihi
pengoperasiannya dan harganya standard akan menyebabkan
terjangkau oleh masyarakat menengah performance mesin menurun.
ke bawah. Kelemahan CDI standard ini
Seiring dengan hal tersebut, industri mengurangi minat konsumen yang
otomotif khususnya dibidang produksi menyukai mesin kecepatan tinggi,
sepeda motor berlomba-lomba terutama generasi muda saat ini yang
menciptakan inovasi seperti mempunyai hobi modifikasi mesin dan
menciptakan varian sepeda motor yang menyukai performance mesin yang
memiliki performance yang prima, tinggi. CDI unlimiter adalah CDI yang
efisiensi bahan bakar yang baik, dan memiliki putaran mesin kurang lebih
ramah lingkungan. Sepeda motor dari 20.000 rpm. CDI unlimiter ini dapat
dikatakan mempunyai performance meningkatkan peformance mesin
yang baik, jika mensinya menghasilkan mencapai kinerja maksimal, yaitu dapat
daya dan torsi yang maksimal sesuai menghasilkan torsi dan daya yang lebih
dengan volume dan jumlah silindernya. tinggi dari pada penggunaan CDI
Namun kenyataan saat ini pengguna standard pabrik.
atau konsumen sepeda motor masih Selain itu ada pengguna sepeda
kurang puas dengan performance sepeda motor yang suka memodifikasi
motor yang dimilikinya. Hal ini terjadi kendaraan dengan mengganti CDI,
karena beberapa faktor, seperti putaran dengan maksud agar performance
mesin, temperatur, beban kendaraan, kendaraan meningkat tanpa mengetahui
dan sistem pengapian. dampak dari penggantian CDI tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti

34 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017


Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter
Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

seberapa besar Pengaruh Penggunaan menyatakan bahwa torsi (momen


CDI Unlimiter Terhadap Daya dan Torsi puntir) suatu motor adalah kekuatan
Pada Sepeda Motor Vario CW 110 cc poros engkol yang akhirnya
Tahun 2012. menggerakkan kendaraan. Kekuatan
Daya putar poros ini pada mesin dihasilkan
Maksum dkk (2012:15) menyatakan oleh pembakaran yang efeknya
“Daya adalah hasil kerja yang dilakukan mendorong piston naik turun. Piston
dalam batas waktu tertentu (F.c/t). Pada naik turun menyebabkan poros engkol
motor daya merupakan perkalian antara yang kemudian akan ditransfer menuju
momen putar (Mp) dengan putaran ke roda-roda penggerak sehingga
mesin (n)” . mencapai ke roda .
Pandangan senada juga Berkaitan dengan hal tersebut
dikemukakan Rinto (2008:17) yang pandangan serupa dikemukakan oleh
menyatakan: Wiratmaja (2010:20) menyatakan
“The term power means the rate bahwa torsi momen puntir adalah suatu
of doing work. Power equals work ukuran kemampuan motor untuk
divided by time. Work is achieved when a menghasilkan kerja. Didalam
certain amount of mass (weight) is prakteknya torsi motor berguna pada
moved a certain distance by a force. If the waktu kendaraan akan bergerak (start)
object is moved in 10 seconds or 10 atau sewaktu mempercepat laju
minutes does not make a difference in the kendaraan, dan tenaga berguna untuk
amount of work accomplished, but it does memperoleh kecepatan tinggi. Besarnya
affect the amount of power needed. torsi akan sama, berubah-ubah atau
Power is expressed in units of foot-pounds berlipat, torsi timbul akibat adanya gaya
per minute” . tangensial pada jarak dari sumbu
Berkaitan dengan hal tersebut putaran .
Toyota Astra Motor (1996) memiliki Menurut Jama dan wagino (2008:
pandangan sendiri tentang hal tersebut 12) menyatakan bahwa, “Gaya tekan
yaitu “Daya output mesin (engine output puntar pada bagian yang berputar
power) adalah rata-rata kerja yang disebut torsi, sepeda motor digerakan
dilakukan dalam satu waktu, satuan oleh torsi dari crankshaft” .
yang umum ialah kilowatt (KW) . Berdasarkan beberapa kutipan
Berdasarkan sederetan pandangan diatas, maka dapat diketahui bahwa,
para ahli diatas terkait daya secara rinci torsi pada sebuah motor bakar
dan mendalam dapat diutarakan bahwa merupakan tenaga yang berasal dari
daya motor merupakan salah satu hasil pembakaran bahan bakar didalam
parameter dalam menentukan silinder mesin, yang kemudian tenaga
performance motor. Pengertian dari tersebut akan memutar poros engkol
daya itu adalah besarnya kerja motor dan menggerakkan kendaraan. Torsi
selama kurun waktu tertentu. Dalam dan daya yang dihasilkan oleh sebuah
menentukan performance suatu motor mesin dapat diukur menggunakan
maka parameter yang dapat digunakan Dynamometer.
adalah daya, pengukuran daya Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dilakukan dengan menggunakan Daya dan Torsi Mesin
dinamometer dan tachometer atau alat a. Volume Langkah Torak
lain dengan fungsi yang sama. Volume langkah torak, (VL) adalah
Torsi volume langkah torak dari seluruh
Pandangan terkait torsi yang silinder pada suatu mesin diukur
pertama penulis kutip pernyataan dari TMA (Titik Mati Atas) sampai
Hasan Maksum (2012:15) yang TMB (Titik Mati Bawah). Volume

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 35


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

langkah ini selanjutnya akan sistem pengapian elektronik.


mempengaruhi volume gas yang Penggunaan saklar dengan sistem
masuk keruang silinder, sedangkan elektronik merupakan pengganti alat
gas yang masuk nantinya akan pengatur arus secara mekanik
menghasilkan energi pembakaran (platina). Pada sistem pengapian
setelah gas tersebut dibakar. Apabila CDI, saklar elektronik mengunakan
gas yang masuk jumlahnya besar peralatan semi konduktor yang
maka hasil energi pembakarannya dapat dikontrol yaitu SCR (silicon
juga akan besar. Apabila volume Controller Rectifier).
langkah kecil, maka gas yang masuk Sistem Pengapian Sepeda Motor
sedikit dan energi hasil Sistem pengapian menjadi bagian
pembakarannya juga akan kecil dan penting pada sebuah kendaraan
akan mempengaruhi dari torsi dan bermotor, sistem pengapian pada motor
daya pada motor tersebut (Arends& bensin berfungsi mengatur proses
Berenschot, 1996:30) . pembakaran campuran bensin dan
b. Perbandingan Kompresi udara didalam silinder sesuai waktu
Maksum dkk (2012: 14) menyatakan yang sudah ditentukan yaitu pada akhir
bahwa: langkah kompresi (Jama & Wagino,
“Perbandingan kompresi (tingkat 2008: 165) .. Sedangkan menurut
pemampatan) adalah perbandingan Daryanto (2002: 110) mengemukakan
volume di atas torak di TMB dengan bahwa Sistem pengapian ini erat sekali
volume di atas torak saat di TMA, hubungannya dengan tenaga/daya yang
atau lebih dikenal dengan dibangkitkan oleh mesin tersebut .
perbandingan antara volume Berdasarkan pernyataan para ahli
langkah piston ditambah dengan diatas maka dapat menyimpulkan
volume langkah kompresi dibagi bahwa sistem pengapian adalah sistem
dengan volume langkah yang hanya ada pada motor bensin,
kompresi” . dimana sistem ini berfungsi untuk
c. Efesiensi Volumetric menghasilkan tegangan yang tinggi
Menurut Hidayat (2012: 26) Efisiensi untuk mengadakan bunga api di antara
volumetrik adalah ukuran elektroda busi sehingga campuran
kemampuan mesin untuk bernapas bahan bakar dan udara dibakar secara
atau dengan kata lain efisiensi sempurna, yang dikompresikan didalam
volumetrik adalah perbandingan silinder setelah busi memercikkan
antara campuran bahan bakar bunga api sehingga diperoleh tenaga
dengan udara yang diisap masuk ke akibat pemuaian gas (eksplosif) hasil
dalam silinder dengan kapasitas pembakaran mendorong piston ke TMB
silinder secara teoritis . menjadi langkah usaha. Sistem
d. Perpindahan Panas pengapian ini sangat berpengaruh pada
Maksum (2012: 16) menyatakan daya dan torsi dibangkitkan oleh mesin
bahwa, “Efisiensi (panas) adalah tersebut.
angka perbandingan daya mekanis
yang dihasilkan oleh motor dengan Sudut Saat Pengapian
daya kalor bahan bakar yang telah Pembakaran di dalam engine adalah
digunakan” . hal yang sangat menetukan besarnya
e. Penggantian Sistem Elektronik (CDI) tenaga yang dihasikan engine dengan di
Sistem pengapian CDI (Capacitor suplainya campuran bahan bakar dan
Discharge Ignition) adalah salah satu udara ke dalam silinder engine tersebut.
sistem pengapian yang Untuk memperoleh daya yang
menggunakan relay/saklar dengan maksimum dari suatu operasi

36 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017


Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter
Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

hendaknya penyalaan diatur sedemikian CDI terbukti lebih menguntungkan dan


rupa sehingga tekanan gas maksimum lebih baik dibanding sistem pengapian
terjadi pada saat torak berada di sekitar konvensional (platina). Dengan sistem
15 sampai 20 derajat engkol sesudah CDI tegangan pengapian yang dihasilkan
TMA. Kemudian penyalaan yang baik lebih besar (sekitar 40 KV) dan stabil
bergantung pada kecepatan perambatan sehingga proses pembakaran campuran
nyala, jarak perambatan nyala bensin dan udara berpeluang makin
maksimum dan kecepatan poros engkol sempurna sehingga terjadinya endapan
(Arismunandar, 2002:68) . pada busi juga bisa dihindari.
Komponen Sistem Pengapian CDI
Sistem pengapian CDI yang terdapat
pada tiap jenis kendaraan bermotor
khususnya motor bensin 4 langkah
memiliki karakteristik yang berbeda.
Namun demikian menurut Alwi, Dkk
(1996:72) Sistem Pengapian umumnya
terdiri dari komponen, antara lain :
Gambar 2. Sistem pengapian CDI

Cara kerja sistem pengapian dengan


CDI menurut Marsudi (2010:106)
adalah:
“Sewaktu motor dihidupkan
(distarter), roda penerus magnet
berputar. Magnet permanen membuat
kemagnetan yang berubah-ubah pada
sepatu kumparan sehingga pada
kumparan generator timbul arus listrik
yang dialirkan ke kumparan primer koil
Gambar 1. Komponen Sistem Pengapian terus ke massa. Pada saat CDI bekerja
(Sumber: Hadi Suganda dalam Erzeddin sebagai pemutus arus maka arus listrik
Alwi.1996:72) pada kumparan primer koil terputus
a. Roda angin bermagnet atau rotor. secara mendadak. Kemagnetan pada inti
b. Stator,di mana terdapat kumparan- koil menjadi hilang. Hilangnya
kumparan atau koil seperti koil kemagnetan pada inti kumparan
oksidasi, koil pulsa dan koil mengakibatkan kumparan sekunder
pengisian. terinduksi listrik tengangan tinggi yang
c. Coil ignition. besarnya 10.000-20.000 volt. Listrik
d. Unit CDI yang terdiri dari dioda, tengangan tinggi tersebut dialirkan ke
dioda zener, transistor, capasitor, elektroda busi sehingga timbul loncatan
Silicon Controller Rectifier (SCR), bunga api listrik yang digunakan untuk
kondensator, dan ignition timming pembakaran bahan bakar di dalam
control circuit. silinder mesin” .
Sistem Pengapian CDI (Capacitor Sistem Pengapian CDI-AC
Discharge Ignition) Sistem pengapian CDI jenis arus
CDI (Capacitor Discharge Ignition) bolak-balik atau yang biasa disebut
merupakan sistem pengapian elektronik dengan CDI AC (Alternating Current)
yang sangat populer digunakan pada merupakan suatu jenis CDI yang sumber
sepeda motor saat ini. Sistem pengapian arusnya berasal dari source coil (koil

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 37


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

pengisi) yang terdapat didalam flywheel akan membakar campuran bensin dan
magnet. udara di dalam ruang bakar” .

Gambar 3. Diagram rangkaian CDI-AC


(Sumber: Teknik Sepeda Motor Jilid 2) Gambar 4. Rangkaian sistem pengapian
CDI-DC (Sumber: Teknik Sepeda Motor
Cara kerja CDI-AC menurut Jama & Jilid 2)
Wagino (2008: 210) adalah:
“Pada saat flywheel magnet ini Sistem Pengapian CDI-DC
berputar, maka akan menghasilkan arus Cara kerja sistem pengapian CDI
listrik AC dalam bentuk induksi listrik dengan arus DC menurut Jama &
dari source coil. kemudian arus tersebut Wagino (2008: 214) menyatakan:
akan diterima oleh CDI unit dengan “Pada saat kunci kontak di ON-kan,
tegangan sebesar 100 volt sampai 400 arus akan mengalir dari baterai menuju
volt. Arus tersebut selanjutnya dirubah sakelar. Bila sakelar ON maka arus akan
menjadi arus setengah gelombang mengalir ke kumparan penguat arus
(menjadi arus searah) oleh diode, dalam CDI yang meningkatkan tegangan
kemudian disimpan dalam kondensor dari baterai (12 Volt DC menjadi 220
(kapasitor) dalam CDI unit. Kapasitor Volt AC). Selanjutnya, arus disearahkan
tersebut tidak akan melepas arus yang melalui dioda dan kemudian dialirkan
disimpan sebelum SCR bekerja. Pada ke kondensor untuk disimpan
saat terjadinya pengapian, pulsa sementara. Akibat putaran mesin, koil
generator akan menghasilkan arus pulsa menghasilkan arus yang
sinyal. Arus sinyal ini akan disalurkan kemudian mengaktifkan SCR, sehingga
ke gerbang (gate) SCR. Dengan adanya memicu kondensor/kapasitor untuk
trigger (pemicu) dari gate tersebut, mengalirkan arus ke kumparan primer
kemudian SCR akan aktif dan koil pengapian. Pada saat terjadi
menyalurkan listrik dari anoda (A) ke pemutusan arus yang mengalir pada
katoda (K). Dengan berfungsinya SCR kumparan primer koil pengapian, maka
tersebut menyebabkan arus (discharge) timbul tegangan induksi pada kedua
dengan cepat. Kemudian arus mengalir kumparan yaitu kumparan primer dan
kekumparan primer koil pengapian kumparan sekunder dan menghasilkan
untuk menghasilkan tegangan sebesar loncatan bunga api pada busi untuk
100 sampai 400 volt sebagai tegangan melakukan pembakaran campuran
induksi sendiri. Akibat induksi dari bahan bakar dan udara” .
kumparan primer tersebut kemudian CDI Standar
terjadi induksi didalam kumparan CDI standard merupkan CDI bawaan
sekunder dengan tegangan sebesar 15 pabrik, seperti yang digunakan oleh
kV sampai 20 kV. Tegangan tinggi motor Vario CW 110 cc dengan timing
tersebut selanjutnya mengalir ke busi pengapian 14° sebelum TMA pada
dalam bentuk loncatan bunga api yang putaran stationer. CDI standard

38 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017


Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter
Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

memiliki tegangan pengapian kurang mesin. Namun pada CDI unlimiter juga
lebih 10.000-20.000 Volt yang dialirkan memiliki putaran mesin kurang lebih
ke elektroda busi sehingga timbul 20.000 rpm. Sebagai gambaran racing
loncatan bunga api listrik yang apabila terjadi perubahan camshaft,
digunakan untuk pembakaran bahan karburator, knalpot, bahan bakar, bore
bakar didalam silinder mesin. Kemudian up dan sistem pengapiannya. Sehingga
dilengkapi dengan limiter untuk performance lebih tinggi dari kondisi
membatasi putaran mesin kurang lebih standarnya (Marlon Marlindo,
8000 rpm, sehingga putaran mesin tidak 2012:13) .
terlalu tinggi untuk memperpanjang Pada CDI unlimiter memiliki cara
umur komponen mesin. Sementara itu kerja yang hampir sama dengan CDI
menurut huang (2004) menyatakan standard, hanya pada CDI unlimiter
bahwa CDI standard didesain bukan terdapat penambahan beberapa
untuk performance optimal namun komponen seperti low voltage IC
dirancang untuk uji emisi yang harus regulator, pulse signal digilizer, CDI
euro 2. Jadi pada dasarnya dengan central processsor unit, tryistor driver,
campuran bahan bakar 14,7 : 1 hal ini data stroge unit dan data
timing pengapian harus di sesuaikan communication untuk meningkatkan
maka dari itu diciptakanlah CDI kinerja dari CDI tersebut. Selanjutnya
standard . ada gambaran dan blok diagram CDI
unlimiter.

Gambar 6. Blok diagram CDI Racing


Gambar 5. Blok Diagram Pengapian CDI (Sumber:Marlon Marlindo 2012, hal 15)
Standard (Sumber: Buku Pedoman
Referensi Honda Vario) METODE PENELITIAN

CDI Unlimiter Penelitian ini termasuk pada


Setiap mesin memiliki karakter yang penelitian eksperimen dimana
berbeda meskipun untuk tipe motor penelitian ini dimaksudkan untuk
yang sama. Jadi faktor lain dari limiter mengetahui ada tidaknya akibat dari
yang membedakan dari CDI standard perlakuan (treatment) yang dilakukan
dengan CDI unlimiter yaitu timing pada objek penelitian.
pengapian dan kemampuannya, yang Adapun yang menjadi objek
dimaksud kemampuan disini adalah penelitian dalam penelitian ini adalah
fitur yang terdapat didalam CDI yang satu unit sepeda motor empat langkah.
mendukung performance suatu mesin, Dalam hal ini data yang akan diambil
misalnya timing pengapian yang dapat yaitu daya dan torsi dari sepeda motor.
disesuaikan (programmable) dengan Penelitian ini dilakukan dalam beberapa
setiap perubahan yang terjadi dari suatu tahap, yakni :

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 39


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

1. Tahap Persiapan. d. Hasil pengujian diatas dalam


a. Tahap persiapan mesin dan alat bentuk grafik.
yang di butuhkan dalam proses 3. Tahap analisis data
penelitian. Menganalisis data untuk
b. Sebelum pengujian dilakukan, mengungkapkan pengaruh penggunaan
sepeda motor direkondisikan CDI unlimiter terhadap daya dan torsi
sesuai standard pabrikan tanpa pada sepeda motor vario cw 110 cc
ada perubahan atau modifikasi tahun 2012.
apapun.
c. Kemudian menghidupkan motor HASIL DAN PEMBAHSAN
pada putaran idle-nya selama 5
menit agar motor mencapai 1. Data Hasil Pengujian
temperatur kerjanya, yaitu ±80oC. Tabel 2. Data pengujian sepeda motor
d. Setelah mencapai temperatur Vario CW 110 CC Tahun 2012
kerjanya, mesin dimatikan dan menggunakan CDI Standard.
sepeda motor diposisikan pada
alat dynamometer.
e. Memasang perlengkapan safety
dynotest.
f. Menghidupkan blower pendingin
kendaraan.
g. Menghidupkan mesin kendaraan,
kemudian mengkalibrasi rasio
kompresi mesin pada alat
dynamometer. Tabel 3. Data pengujian sepeda motor
2. Tahap Pengujian daya dan torsi. Vario CW 110 CC Tahun 2012
a. Memutar handle gas secara menggunakan CDI unlimiter.
perlahan hingga 2000 rpm,
kemudian menekan tombol
start/stop dynamometer, handle
gas kemudian diputar sampai
mesin mencapai putaran
maksimum, setelah mesin
mencapai putaran maksimal
kemudian handle gas dilepaskan
perlahan sampai putaran idle
dan menekan tombol start/stop
dynamometer. 2. Grafik Hasil Pengujian
b. Mencetak hasil pengujian daya a. Grafik hasil pengujian perbandingan
dan torsi. daya dengan menggunakan CDI
c. Langkah “a” dan “b” diulangi standard dan CDI unlimiter (Gambar
sebanyak 3 kali, untuk mendapat 7)
hasil yang paling baik.

40 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017


Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter
Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

Perbandingan Daya (HP) CDI standard


dengan CDI unlimiter
7.1 7.3 7.5
8

Daya (HP)
6
4 5.7 5.7 5.9
Standar
2
0 Unlimiter
8000 8000 8000

Putaran Mesin (RPM)

Gambar 7. Grafik perbandingan pengujian daya pada CDI standard dengan CDI
unlimiter.

Berdasarkan grafik 7 dapat dilihat kemudian pada pengujian kedua


perbedaan perbandingan daya yang putaran mesin 8000 rpm CDI Standard
dihasilkan sepeda motor standard menghasilkan daya sebesar 5,7 HP,
dengan yang menggunakan CDI sedangkan pada CDI unlimiter pada
unlimiter. Warna biru menunjukkan putaran mesin 8000 rpm menghasilkan
grafik yang menggunakan CDI standard. daya sebesar 7,3 HP dan pengujian yang
Warna merah menunjukkan grafik yang ketiga hasil data menunjukan pada CDI
menggunakan CDI unlimiter. Pada grafik standard putaran mesin 8000 rpm
dapat dilihat bahwa penggunaan CDI menghasilkan daya sebesar 5,9 HP
unlimiter berpengaruh terhadap daya sedangkan pada CDI unlimeter putaran
dan torsi yang dihasilkan mesin sepeda mesin 8000 rpm menghasilkan daya
motor Vario cw 110 cc tahun 2012. sebesar 7,5 HP.
Pada putaran mesin 8000 rpm CDI
standard memiliki daya sebesar 5,7 HP b. Grafik hasil pengujian perbandingan
dan terjadi peningkatan pada torsi dengan menggunakan CDI
penggunaan CDI unlimiter 7,1 HP pada standard dengan CDI unlimiter.
putaran mesin sebesar 8000 rpm, (Gambar 8)

Gambar 8. Grafik Perbandingan pengujian torsi pada CDI standard CDI unlimiter.

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 41


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

Berdasarkan grafik diatas dapat menggunakan uji t untuk mengetahui


dilihat perbedaan perbandingan torsi pengaruh/perbedaan yang dihasilkan
yang dihasilkan sepeda motor standard pada penggunaan CDI Standard dengan
dengan yang menggunakan CDI CDI unlimiter terhadap daya dan torsi
unlimiter. Warna biru menunjukkan yang dihasilkan pada sepeda motor
grafik yang menggunakan CDI standard. vario cw 110 cc tahun .
Warna merah menunjukkan grafik yang
menggunakan CDI unlimiter. Pada grafik
dapat dilihat bahwa penggunaan CDI
unlimiter berpengaruh terhadap daya
dan torsi yang dihasilkan mesin sepeda
motor Vario cw 110 cc tahun 2012.
Pada pengujian pertama putaran mesin (Charles Lipson, 1973:138)
6500 rpm CDI standard memiliki torsi Dimana :
sebesar 6,53 N.m dan terjadi t = harga t-hitung
peningkatan daya pada penggunaan CDI
= rata-rata dari data pertama
unlimiter 7,1 N.m pada putaran mesin
6500 rpm, kemudian pada pengujian = rata-rata dari data kedua
kedua putaran mesin 6500 rpm CDI S1 = standar deviasi data
Standard menghasilkan torsi sebesar pengujian pertama
6,76 N.m, sedangkan pada CDI unlimiter S2 = standar deviasi data
pada putaran mesin 6500 rpm pengujian kedua
menghasilkan torsi sebesar 7,13 N.m n1 = jumlah pengambilan data
dan pengujian yang ketiga hasil data pertama
menunjukan pada CDI standard putaran n2 = jumlah pengambilan data
mesin 6500 rpm menghasilkan torsi kedua
sebesar 7,18 N.m sedangkan pada CDI = perbedaan rata-rata
unlimeter putaran mesin 6500 rpm Y1 dan Y2 yang mana
terjadi peningkatan torsi sebesar 7,14 bernilai 0
N.m
Setelah dilakukan penelitian maka,
data hasil penelitian diolah

Tabel 4. Analisa data hasil pengujian daya dan torsi pada sepeda motor vario cw 110 cc
tahun 2012.

Berdasarkan Analisa data hasil torsi maksimum yang dihasilkan mesin.


pengujian daya dan torsi dengan Kemudian penggunaan CDI unlimiter
menggunakan rumus uji t, didapatkan hasilnya signifikan terhadap daya
thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan nilai t hitung 4.160 HP yang
dengan ttabel. Hasil analisis lebih besar dari ttabel 2.776. kemudian
menunjukkan signifikan dan tidak penggunaan CDI unlimiter hasilnya tidak
signifikan pada pengunaan CDI signifikan terhadap torsi dengan nilai t
unlimiter terhadap daya maksimum dan hitung -0.690 N.m yang lebih kecil dari

42 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017


Pengaruh Penggunaan CDI Unlimiter
Terhadap Daya dan Torsi pada Sepeda Motor

ttabel 2.776. Harga ttabel yang digunakan pengaruh pada penggunaan CDI
adalah pada taraf signifikan 5 %. unlimiter terhadap daya. Daya tertinggi
menggunakan CDI standard pada
Pembahasan putaran mesin rata-rata maksimal 8000
Setiap mesin memiliki karakter yang rpm sebesar 5,7 HP sedangkan
berbeda meskipun untuk tipe motor menggunakan CDI unlimiter pada
yang sama. Jadi faktor lain dari limiter putaran mesin rata-rata maksimal 8000
yang membedakan dari CDI standard rpm sebesar 7,3 HP sehingga terjadi
dengan CDI unlimiter yaitu timing peningkatan daya sebesar 1,6 HP
pengapian dan kemampuannya, yang (21,91%).
dimaksud kemampuan disini adalah Berdasarkan hasil penelitian
fitur yang terdapat didalam CDI yang yang dilakukan pada sepeda motor
mendukung performance suatu mesin, Vario CW 110 cc tahun 2012, terdapat
misalnya timing pengapian yang dapat pengaruh pada penggunaan CDI
disesuaikan (programmable) dengan unlimiter terhadap torsi. Torsi tertinggi
setiap perubahan yang terjadi dari suatu menggunakan CDI standard pada
mesin. Namun pada CDI unlimiter juga putaran mesin rata-rata maksimal 6500
memiliki putaran mesin kurang lebih rpm sebesar 6,8 N.m sedangkan
20.000 rpm. Sebagai gambaran racing menggunakan CDI unlimiter pada
apabila terjadi perubahan camshaft, putaran mesin rata-rata maksimal 6500
karburator, knalpot, bahan bakar, bore rpm sebesar 7,12 N.m sehingga terjadi
up dan sistem pengapiannya. Sehingga peningkatan torsi sebesar 0,3 N.m
performance lebih tinggi dari kondisi (4,4%).
standarnya (Marlon Marlindo, Penggunaan CDI unlimiter
2012:13) . berpengaruh terhadap daya dan torsi
Sesuai dengan tujuan penelitian yang yang dihasilkan mesin pada sepeda
ingin dicapai yaitu mengungkapkan motor Vario CW 110 cc tahun 2012,
pengaruh penggunaan CDI unlimiter Kemudian penggunaan CDI unlimiter
terhadap daya dan torsi pada sepeda hasilnya signifikan terhadap daya
motor Vario CW 110 cc tahun 2012 dengan nilai t hitung 4.160 HP yang
dengan menggunakan alat dynotest. lebih besar dari ttabel 2.776. kemudian
Untuk pengujian penelitian dillakukan penggunaan CDI unlimiter hasilnya tidak
pada putaran maksimal dengan tiga kali signifikan terhadap torsi dengan nilai t
pengujian. Berdasarkan hasil pengujian hitung -0.690 yang lebih kecil dari ttabel
daya dan torsi menggunakan dynotest, 2.776. Harga ttabel yang digunakan
pengujian menunjukkan bahwa adanya adalah pada taraf signifikan 5 %.
peningkatan daya dan torsi yang
dihasilkan pada CDI unlimiter memiliki DAFTAR PUSTAKA
rata-rata yang lebih tinggi dari CDI
standard, perbedaan daya dan torsi [1] Ares, Berenschot. 1980. Motor
yang dihasilkan oleh kedua jenis CDI Bensin. Jakarta: Erlangga.
dikarenakan oleh perbedaan besarnya [2] Arismunandar, wiratno.2005.
putaran mesin yang dihasilkan oleh CDI Pengerak Mula Motor Bakar
tersebut. Torak. Bandung: Penerbit ITB.
[3] Astra Honda Motor. 2011. Honda
KESIMPULAN Vario. Jakarta: Astra Honda
Motor.
Berdasarkan hasil penelitian [4] Badan Pusat Statistika. 2013.
yang dilakukan pada sepeda motor “Perkembangan Jumlah
Vario CW 110 cc tahun 2012, terdapat Kendaraan Bermmotor

Jurnal JIT – Vol. 1, No. 1, Mei 2017 43


Erzeddin Alwi, R. Chandra , Yoga Andika Pratama

Menurut Jenis Tahun 1987- [13] Marlon, Marlindo. 2012. CDI


2013”. http://www.bps.go.id. Racing Sepeda Motor. Jakarta:
Diakses 03 Maret 2016. BRT.
[5] Daryanto. 2002. Teknik Reparasi [14] Marsudi. 2010. Teknik Otodidak
danPerawatan Sepeda Motor. Sepeda Motor. Yogyakarta: C.V
Jakarta: Bumi Aksara. Andi Offset.
[6] Erzeddin Alwi, dkk. 1996. Sepeda [15] Pulkrabek, Williard. W. 2004.
Motor. Padang: IKIP Padang Engineering Fundamental Of
Press. Internal Combustion Engine.
[7] Hasan Maksum, dkk. 2012. New Jersey: Pearson Prentice-
Teknologi Motor Bakar. Hall.
Padang: UNP Press. [16] Racing Station. 2012.“Sistem
[8] Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Pengapian CDI-DC. http://info
Bensin Modern. Jakarta: balap liar jakarta,co,id.
Rineka Cipta. Diakses 04 Maret 2016.
[9] Huang. 2004. Teknik Sepeda Motor. [17] Ratomo, Rinto. 2008. Analisa
Jakarta: Erlangga. performa Sepedda Motor.
[10] Jama, Jalius dan Wagino. 2008. Jakarta: Universitas Indonesia.
Teknik Sepeda Motor Jilid 1. [18] Riduwan. 2006. Dasar-Dasar
Jakarta: Direktorat Statistika. Bandung: Alfabeta.
Pembinaan Sekolah Menegah [19] Toyota Astra Motor. 1996. Step 1
Kejuruan. Training Manual. Jakarta: PT.
[11] _____________________________. 2008. Toyota Astra Motor.
Teknik Sepeda Motor Jilid 2. [20] Wiratmaja. 2010. Perbedaan
Jakarta: Direktorat Performa Motor Berbahan
Pembinaan Sekolah Bakar Premium 88 dan Motor
Menengah Kejuruan. Berbahan Bakar Pertamax 92.
[12] Lipson. 1973. Statitical Design and Semarang: Universitas Negeri
Analysis Og Engeneering Semarang.
Experiments. Tokyo Japan: Mc
Graw-Hill Kogakhusa,Ltd.

44 Jurnal JIT – Vol. I, No. 1, Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai